Anda di halaman 1dari 5

Kronologi Studi Terdahulu

1) Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Kali Brantas, 1980 oleh Proyek Brantas;
2) The Study of Widas Flood Control and Dranage Project, 1985, oleh Japan International Cooperation
Agency Japan;
3) The Study On Comprehensive Manajemen Plan For The Water Resources of The Brantas River Basin in
The Republic Of Indonesia, Tahun 1998 oleh Penyedia Jasa Nippon Koei Cp. Ltd., dan Nikken
Consultans, Inc.
4) Penelitian Daerah Tangkapan Air Hujan untuk Mata Air dan Sungai Rawan Banjir Kabupaten Nganjuk,
Tahun 2005 oleh BAPPEDA Kabupaten Nganjuk bekerja sama dengan Balai Penelitian Geomatika
Bakosurtanal
5) Laporan “Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Nganjuk”, tahun 2006, Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur.
6) Laporan Studi Kelayakan Bendungan Margopatut Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk, tahun
2008 oleh PT. Indra Karya Cabang Malang.
7) Laporan Survei Investigasi Bendungan Margopatut Kecmatan Sawahan Kabupaten Nganjuk, tahun
2009 oleh PT. Indra Karya Cabang Malang.
8) Laporan Studi Penangan Banjir di Hulu Sungai Kuncir, tahun 2019 oleh INSTIPER Yogyakarta.
Studi Kelayakan Bendungan
Margopatut Kecamatan Sawahan
Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008

Pada Studi ini terdapat 3 (tiga) alternatif lokasi yang direkomendasikan.


Alternatif lokasi 1 berada di Dk. Klonggean, Patok batas masuk Ds.
Siwalan Kec. Sawahan. Alternatif lokasi 2 berada di Dk. Petungulung,
perbatasan Ds. Siwalan dan Ds. Margopatut, Kecamatan Sawahan.
Alternatif lokasi 3 beradadi Dk. Joho/Suci, Ds. Margopatut, Kec.
Sawahan.
Lokasi Alternatif Bendungan Margopatut
Hidrologi

Alternatif 1
Luas DAS = ± 72,50 km2,
Panjang sungai (L) = ± 21,67 km.
Alternatif 2
Luas DAS = ± 70,08 km2,
Panjang sungai (L) = ± 20 km.
Alternatif 3
Luas DAS = ± 69,46 km2,
Panjang sungai (L) = ± 19,57 km.
Geologi
ketiga rencana alternatif lokasi poros bendungan, dominan terletak pada
batuan dasar breksi volkanik, breksi tuf, umumnya relatip kompak, agak
keras dan semikedap. Bagian atas tertutup batuan lapuk, sedangkan dasar
sungai ditutupi oleh endapan sungai (aluvial) yang cukup tebal antara 20
sampai 25 m lebih

Anda mungkin juga menyukai