I. LATAR BELAKANG
UU No.6 Tahun 2014 pada Pasal 82 dan 86 mengamanahkan setiap desa memiliki
website desa, sebagai upaya pengembangan sistem informasi desa.
Bahkan secara khusus pasal 82 dan 86 UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa,
mengisyaratkan untuk pelaporan anggaran desa dapat diakses oleh siapa saja dan dari
mana saja.
Infrastruktur internet bagi desa juga diamanatkan oleh UU No. 6 tahun 2014 untuk
dapat dipenuhi Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
Website Desa merupakan sistem informasi dapat berupa gambar, video, anggaran desa
atau gabungan dari ketiga komponen tersebut yang dapat memberikan informasi secara
detail serta dapat diakses oleh siapa dan dari mana saja.
Mengacu kepada Permendesa No.19 tahun 2017 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa dan UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), maka
setiap desa sudah harus memiliki Website Desa, sebagai sarana transparansi dan
akuntabilitas publik pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan desa.
Website Desa menjadi keharusan, sebagai bukti tranparansi pengelolaan dana desa (DD)
dan keterbukaan informasi pembangunan desa. Dengan webdesa semua pihak bisa
merasakan manfaat dari website desa,
Website Desa adalah sebuah website yang resmi di miliki desa. Biasanya website
desa tersebut memiliki ciri khusus dari nama domainnya yaitu Des.ID.
Website desa digunakan, untuk membantu sarana Informasi. Juga sebagai database dan
sarana layanan online bagi masyarakat.Misalnya, pembuatan surat keterangan yang saat
ini sudah online di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Website ini dikhususkan untuk pengolahan administrasi Desa, sebab sekarang ini
dari Desa hingga Pusat sudah harus menerapkan layanan informasi bersifat online.
Dengan adanya Website Desa masyarakat bisa memantau berbagai kegiatan dan
programdesa. Mereka tidak perlu datang ke Balai Desa, cukup membuka situs resmi
Website Desa.
Kemajuan Tekhnologi saat ini dan Perkembangan Website Desa, bisa Membantu
Terwujudnya Desa yang Bermutu dan memberikan Kemudahan Untuk Semua Pihak.
Apalagi sekarang ini sedang giat-giatnya mewujudkan Program Inovasi Desa (PID),
agar desa dibangun dengan inovasi.Tidak lagi dengan cara biasa.
Program pembuatan Website Desa, sudah dimulai sejak tahun 2015.Namun hingga
sekarang untuk Kabupaten Langkat belum dapat terlaksana. Karena itu sesuai Program
Inovasi Desa dan mendukung UU Keterbukaan Informasi Publik No.14 Tahun 2008,
maka tahun anggaran 2019 menjadi tahun yang harus terlaksana.
Seluruh desa di Kabupaten Langkat sudah harus memiliki Website Desa dan masing-
masing desa harus menganggarkan pengadaannya di APBES 2019.
Website Desa juga dapat mengangkat potensi desa. Yakni, sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang dimiliki desa sebagai modal dasar yang perlu dikelola dan
dikembangkan.
Website Desa juga dapat menjadi sarana pelaporan Anggaran Desa. Yakni, pelaporan
keuangan Desa dalam bentuk data yang secara terperinci dan transparansi, sesuai UU
No.6 Tahun 2014 pasal 82 dan 86.
1. Profile Desa
(Sejarah, Misi dan Visi, Struktur Organisasi, ProgramDesa)
2. Program Kerja
(Program kerja, Kalender kegiatan, pelaksanaan Proyek)
3. Sarana
(Gedung, Perpustakaan, Mushola, Kantin, Ruang Kades, Ruang Pelayanan,
Ruang Rapat, Aula)
4. Kegiatan
(Upacara, Meeting, Studi Banding, Kegiatan Pelatihan, Gerakan Kebersihan,
Undangan Sosialisasi)
5. Mantan Kepala Desa
(Data Mantan Kades, foto, Masa Menjabat)
6. Galeri Photo
(Kumpulan photo desa seperti gedung, sarana desa, kegiatan, peresmian,
prestasi, studi tour)
7. Data Warga Desa
(Data warga terdiri dari Nama, Tempat Tanggal Lahir, Alamat, Nama Orang Tua
dan Alamat Tempat Tinggal)
No Uraian Biaya
1. Jasa Pembuatan Website Rp. 5.200.000
1. Perlu surat resmi dari Bupati/Sekda Kabupaten Langkat agar seluruh Kades di
Kabupaten Langkat, menganggarkan pembuatan website desa di APBDes
masing-masing tahun anggaran 2019.
Demikian proposal Website Desa ini dibuat dengan harapan dapat terealisasi di
tahun anggaran 2019.