Anda di halaman 1dari 6

Dewi et al., Laporan Keuangan Masjid Berdasarkan Kombinasi PSAK Nomor 45...

Laporan Keuangan Masjid Berdasarkan Kombinasi PSAK Nomor 45 dan


PSAK Nomor 109 (Studi Kasus Pada Masjid XYZ)
(Financial Statement of Mosque Based on A Combination of PSAK Number 45
and PSAK Number 109 (A Case Study on XYZ Mosque))
Dewi Yibta Nariasih, Taufik Kurrohman, Andriana *
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: andrianamsc@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laporan keuangan yang telah disusun oleh lembaga masjid khususnya masjid XYZ
untuk kemudian dibandingkan dengan PSAK Nomor 45 dan PSAK Nomor 109 dan merekonstruksinya ke dalam laporan
keuangan berdasarkan kombinasi PSAK Nomor 45 dan PSAK Nomor 109. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis data dengan cara mengumpulkan, mereduksi,
dan menyajikan data hingga dapat ditarik sebuah kesimpulan. Keabsahan data diperiksa dengan menggunakan metode
triangulasi. Hasil dari penelitian ini adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh masjid XYZ selama ini masih belum
sesuai dengan PSAK Nomor 45 dan atau PSAK Nomor 109. Laporan keuangan yang disusun oleh masjid XYZ masih dalam
bentuk buku kas sederhana. Kombinasi dilakukan dengan menyusun laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas berdasarkan
PSAK Nomor 45 dimana akun aset neto diubah menjadi saldo dana, laporan perubahan aset kelolaan berdasarkan PSAK
Nomor 109, dan laporan arus kas serta catatan atas lapora keuangan berdasarkan PSAK Nomor 45.

Kata Kunci: laporan keuangan, PSAK Nomor 45, PSAK Nomor 109

Abstract
This research aims to know the financial statements have been drawn up by the institutions of the mosque especially XYZ
mosque for later comparison with the PSAK Number 45 and PSAK Number 109 and solved into the financial statements based
on the combination of PSAK Number 45 and PSAK Number 109. The Type of this research is a qualitative descriptive by using
primary and secondary data collected by using the techniques of observation, interviews, and documentation. In this research
the author did data analysis by collecting, reduction, and serves data to be drawn a conclusion. The validity of data was
checked using the triangulation method. The results of this research are the financial statements have been prepared by XYZ
mosque are still not in accordance with the PSAK Number 45 and or PSAK Number 109. Financial report compiled by XYZ
mosque still in the form of a simple cash book. The combination is done by compiling financial position reports and activity
reports based on PSAK Number 45 in which account assets neto was changed to fund balance, asset-run changes report based
on PSAK Number 109, and the cash flow statement and the notes of financial statements based on PSAK Number 45.

Keywords: Financial Reporting, Statement of financial accounting standard (PSAK Nomor 45 and PSAK Number 109)

Pendahuluan menjadi aspek penting bagi organisasi nirlaba dan diharapkan


dapat menjelaskan bagaimana organisasi mengelola dan
Lembaga nirlaba merupakan lembaga yang dibiayai oleh menggunakan dana yang telah diperolehnya dari publik
masyarakat lewat donasi atau sumbangan (Nainggolan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap
2005:2). Di dalam PSAK Nomor 45 juga menyebutkan ada organisasi yang bersangkutan. Salah satu bentuk
tiga karakteristik entitas nirlaba yaitu sumber daya entitas pertanggungjawaban tersebut diwujudkan dalam bentuk
berasal dari sumbangan, tidak bertujuan memperoleh laba, laporan keuangan.
dan tidak adanya kepemilikan seperti entitas bisnis pada
umumnya atau dengan kata lain dimiliki oleh publik. Priyono Laporan keuangan organisasi nirlaba telah diatur dalam
menyebutkan salah satu jenis organisasi yang masuk ke PSAK Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas
dalam kategori nirlaba adalah organisasi keagamaan. Nirlaba. Dalam PSAK Nomor 45 (IAI, 2011) telah diatur
bahwa laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan
Seperti halnya organisasi bisnis, di dalam organisasi nirlaba posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan
juga tidak terlepas dari aspek keuangan. Meskipun tidak catatan atas laporan keuangan. Dengan adanya standar yang
berorientasi pada laba tetapi aspek keuangan juga merupakan mengatur mengenai pelaporan keuangan entitas nirlaba maka
hal penting yang harus diperhatikan. Organisasi nirlaba diharapkan laporan keuangan yang dibuat oleh suatu
mendapatkan sumber dana dari publik berupa sumbangan organisasi nirlaba seperti masjid misalnya, dapat lebih mudah
atau donasi. Oleh karena itu pertangungjawaban keuangan dipahami dan dapat mencerminkan serta menjelaskan kondisi

*corresponding author

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2017, Volume IV (1) : 6-11


Dewi et al., Laporan Keuangan Masjid Berdasarkan Kombinasi PSAK Nomor 45... 7

keuangan organisasi yang sesungguhnya. Melalui laporan memahami tentang fenomena apa yang dialami oleh subjek
keuangan ini pengguna laporan keuangan baik pengguna penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
internal ataupun pengguna eksternal dapat menilai kinerja dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
manajemen organisasi. kata-kata dan bahasa, dengan suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
Masjid sebagai salah satu bentuk organisasi nirlaba dimana
(Moleong, 2012:6). Sedangkan desain penelitian deskriptif
sebagian besar sumber pendanaannya berasal dari masyarakat
adalah desain penelitian yang disusun dalam rangka
dalam bentuk infak atau shodakoh, tentunya juga harus
memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi
membuat laporan keuangan sesuai dengan format dalam
ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian.
PSAK Nomor 45. Namun PSAK Nomor 45 tidak dapat
secara langsung diterapkan pada lembaga masjid. Masjid Jenis dan Sumber Data
merupakan salah satu contoh organisasi keagamaan yang Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sebagian besar dananya berasal dari sumbangan publik yang primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui
biasa disebut dengan zakat dan infak atau shodakoh dimana wawancara yang dilakukan dengan pihak pengelola masjid.
sebagian besar transaksi yang terjadi didasari dengan Informan yang digunakan dalam wawancara meliputi direktur
ketentuan dasar syariah sesuai dengan ajaran agama Islam. utama (ketua umum) dan bendahara masjid yang dianggap
Oleh karena itu penyusunan laporan keuangan masjid juga memiliki pengetahuan dan kuasa atas pengelolaan masjid
harus mempertimbangkan perlakuan akuntansi untuk akun khususnya di bidang keuangan. Namun tidak menutp
khusus atas transaksi yang didasarkan pada kaidah syariah kemungkinan wawancara juga dilakukan kepada pengelola
khususnya untuk akuntansi zakat dan infak/sedekah yang masjid lainnya disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di
diatur dalam PSAK Nomor 109. lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah
tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data yang
PSAK Nomor 109 bertujuan untuk mengatur pengakuan,
sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan masjid
pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi zakat dan
XYZ periode tahun 2014, catatan-catatan, buku, dan
infak/sedekah. Di dalam PSAK Nomor 109 (IAI, 2008)
dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian.
disebutkan bahwa laporan keuangan yang seharusnya dibuat
oleh amil terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan Objek Penelitian
perubahan dana, laporan perubahan aset kelolaan, laporan Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Masjid
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Bila XYZ. Masjid ini berada di sebuah kota di Jawa Timur yang
dibandingkan dengan PSAK Nomor 45, terdapat perbedaan beralamat di Jl. KH. Agus Salim No. 6.
komponen laporan keuangan yang harus dibuat oleh masjid
(amil). Mengingat masjid adalah salah satu bentuk organisasi Metode Analisis Data
nirlaba dan menjalankan kegiatan dan transaksi syariah maka Tahapan-tahapan analisis data yang dilakukan dalam
penerapan PSAK Nomor 45 pada lembaga masjid diperlukan penelitian ini sesuai dengan analisis data kualitatif model
adanya kombinasi dengan PSAK Nomor 109. Miles dan Huberman.adapun tahapannya meliputi proses
Masjid XYZ merupakan organisasi keagamaan tingkat kota mengumpulkan data yang diperoleh dari observasi,
yang menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan wawancara, dan dokumentasi, reduksi data, penyajian data
masyarakat. Pada bulan September 2014 diterbitkan SK dan terakhir penarikan kesimpulan (Sugiyono 2010:91).
Walikota untuk mengatur struktur dan tugas pengelola Masjid Pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian
XYZ. Dengan adanya SK Walikota tersebut maka Masjid ini menggunakan metode triangulasi. Menurut Moleong
XYZ berada dibawah naungan pemerintah Kota. Sebagian (2012:330), teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan data
besar sumber pendanaan masjid ini berasal dari zakat dan yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
infak/sedekah, meskipun tidak jarang pula berasal dari dana membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian.
hibah pemerintah kota. Laporan keuangan yang disusun
selama ini masih menggunakan bentuk yang sederhana yaitu Hasil dan Pembahasan
buku kas bulanan dan tahunan. Selama ini Masjid XYZ tidak Gambaran Umum Obyek Penelitian
menyusun laporan keuangan seperti yang diatur dalam PSAK Masjid XYZ merupakan masjid yang terletak di tengah kota
Nomor 45 dan atau PSAK Nomor 109. Selain itu bendahara dan menjadi salah satu ikon kota. Masjid ini terletak di
masjid juga masih menggunakan akuntansi berbasis kas sebelah utara alun-alun. Penduduk di sekitar masjid ini
dalam pencatatan transaksinya. Oleh karena itu diperlukan sebagian besar adalah beragama Islam. Pembangunan masjid
rekonstruksi laporan keuangan berdasarkan kombinasi PSAK ini diawali dengan pendirian sebuah masjid bernama Masjid
Nomor 45 dan PSAK nomor 109. Jami’ pada tahun 1956. Pembangunan masjid ini dipelopori
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan oleh tokoh agama dan pemerintah sekitar yang dilandasi oleh
untuk mengetahui laporan keuangan yang telah disusun oleh keinginan bersama sebagai salah satu pusat kegiatan
lembaga masjid khususnya masjid XYZ untuk kemudian masyarakat kota kala itu. Adapun tokoh-tokoh agama yang
dibandingkan dengan PSAK Nomor 45 dan PSAK Nomor berperan dalam memprakarsai pembangunan masjid ini
109 dan merekonstruksinya ke dalam laporan keuangan antara lain Kyai Zayadi, Kyai Abdul Ghani, Kyai Fdhol, Kyai
berdasarkan kombinasi PSAK Nomor 45 dan PSAK Nomor Mugi, dan Kyai Marzuki. Pada tahun 2002 dilakukan
109. pemugaran total pada masjid dan pada tahun 2003 bangunan
masjid ini diresmikan oleh Walikota yang sekaligus juga
Metode meresmikan perubahan nama Masjid XYZ yang sebelumnya
dikenal dengan nama masjid Jami’. Pemugaran ini
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2017, Volume IV (1) : 6-11


Dewi et al., Laporan Keuangan Masjid Berdasarkan Kombinasi PSAK Nomor 45... 8

diprakarsai oleh pemerintah kota atas usul dari tokoh agama berasal dari amal jumat dan harian, bendahara melakukan
dan masyarakat. penerimaan uang dan pencatatan setiap satu minggu sekali
karena kotak amal yang disediakan bagi umat untuk
Masjid ini digunakan untuk kegiatan ibadah sholat harian
menyumbangkan dana hanya dibuka setiap seminggu sekali
rutin ataupun ibadah sholat sunnah seperti solat jumat, sholat
yaitu pada hari jumat. Penghitungan dana hasil amal tersebut
ied, dan kegiatan peribadatan umat islam lainnya. Masjid ini
dilakukan oleh pengelola dan staf/karyawan dengan tujuan
juga digunakan sebagai tempat belajar mengaji bagi anak-
saling mengawasi sebagai bentuk pengendalian. Setelah
anak. Selain itu, juga ada program rutin yang memang
proses penghitungan selesai, uang tersebut langsung
diselenggarakan oleg pengelola masjid seperti, pengajian,
disetorkan kepada bendahara untuk dicatat. Laporan
tartil, istighosah dan lainnya.
keuangan mingguan diumumkan kepada jamaah sebelum
Ayub dalam Halim (2013), menyebutkan bahwa dalam sholat jumat dan ditulis di papan masjid.
konteks organisasi masjid, keuangan masjid meliputi cara
Masjid XYZ belum menerapkan PSAK Nomor 45 dan atau
menggumpulkan dana, sumber pendanaan, pengelolaan dan
PSAK Nomor 109 dalam penyusunan laporan keuangannya.
pertanggungjawaban dana masjid. Sumber pendanaan masjid
Sebagai organisasi nirlaba yang sebagian besar
XYZ sebagian besar berasal dari sumbangan masyarakat
penerimaannya dari zakat dan infak/sedekah seharusnya
berupa infak atau shodakoh baik melalui kotak amal yang
bendahara masjid menerapkan pedoman tersebut. Belum
telah disediakan oleh pengelola masjid ataupun penerimaan
diterapkannya PSAK Nomor 45 di Masjid XYZ terkendala
dana sumbangan secara langsung kepada pihak pengelola
oleh kemampuan sumber daya manusia yang kurang
masjid. Sumbangan ini tidak hanya berupa uang tunai atau
memadai. Sampai dilakukannya penelitian ini, bendahara
kas tetapi juga berupa barang yang ditujukan untuk
Masjid XYZ belum mengetahui mengenai PSAK Nomor 45
kepentingan masjid dan umat beragama. Selain dana
dan PSAK Nomor 109 serta aturan –aturan yang terdapat di
sumbangan dari masyarakat, masjid ini juga mendapatkan
dalamnya.
dana bantuan dari pemerintah kota dengan ketentuan
mengajukan proposal terlebih dahulu. Dana yang telah Rekonstruksi Laporan Keuangan Masjid XYZ
terkumpul kemudian digunakan untuk membiayai kegiatan Berdasarkan kombinasi PSAK Nomor 45 dan PSAK
operasional masjid sehari-hari dan program-program kegiatan Nomor 109
yang dilakukan baik yang bersifat rutin ataupun tidak. Hal pertama yang dilakukan untuk membenahi laporan
keuangan pada Masjid XYZ adalah dengan membenahi siklus
Penggunaan Akuntansi di Masjid XYZ
akuntansi yang terjadi di Masjid XYZ. Berikut merupakan
Basis akuntansi yang digunakan di Masjid XYZ adalah basis
siklus akuntansi organisasi nirlaba menurut Halim
akuntansi kas. Bendahara mencatat transaksi penerimaan dan
(2013:464).
pengeluaran berdasarkan adanya kas masuk dan kas keluar.
Pencatatan keuangan khususnya penerimaan atau pendapatan
diperlakukan secara umum tanpa pengklasifikasian
berdasarkan pembatasan atau jenis pendapatan yang diterima.
Masjid XYZ belum menerapkan pemisahan atas penerimaan
yang diterima dari pemberi sumber daya ke dalam
pendapatan tidak terikat, pendapatan terikat sementara/
temporer, dan pendapatan terikat permanen seperti pada
PSAK Nomor 45 atau ke dalam dana zakat, infak/sedekah,
wakaf, dan dana nonhalal seperti pada PSAK Nomor 109 . Siklus akuntansi yang harus dijalankan adalah dimulai dari
Selain itu, tidak ada pengelompokan transaksi ke dalam akun- penyusunan jurnal atas transaksi-transaksi yang telah terjadi
akun dalam proses pencatatannya. Pencatatan transaksi ke dalam akun-akun yang dilengkapi dengan dokumen
dilakukan menjabarkan transaksi berdasarkan tujuan pendukung. Setelah penyusunan jurnal selesai maka langkah
penggunaan atau sumber pendapatan apa adanya. selanjutnya adalah memposting ke dalam buku besar. Posting
Setiap transaksi keuangan yang terjadi di Masjid XYZ dicatat ke buku besar merupakan proses pengelompokan ayat jurnal
oleh bendaharan ke dalam pembukuan sederhana yang ke dalam masing-masing kelompok akun. Dalam buku besar
disebut buku kas. Pencatatan tersebut dilengkapi dengan dapat diketahui saldo akhir dari setiap akun yang kemudian
bukti-bukti transaksi sebagai dokumen pendukung. Suatu dirangkum ke dalam neraca saldo. Langkah selanjutnya
transaksi diakui sebagai biaya apabila pihak pengelola masjid adalah menyusun laporan keuangan berdasarkan jurnal yang
mengeluarkan kas dan disertai dengan buktinya untuk telah disusun dan diikhtisarkan dalam neraca saldo serta
disimpan. Sedangkan transaksi pendapatan diakui ketika bukti-bukti pendukung lainnya. Penyusunan laporan
terdapat aliran kas masuk yang sebagian besar berupa keuangan dilakukan dengan mengkombinasikan PSAK
sumbangan (infak/sedekah). Nomor 45 dengan PSAK Nomor 109 sehingga laporan
keuangan yang disusun meliputi laporan posisi keuangan,
Laporan Keuangan Masjid XYZ laporan aktivitas, laporan perubahan aset kelolaan, laporan
Laporan keuangan masjid XYZ dibuat oleh bendahara arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Pada tahap akhir
masjid. Bendahara pada Masjid XYZ bersifat tunggal, artinya diperlukan jurnal penutup untuk menutup akun nominal yang
semua kegiatan yang berhubungan dengan arus masuknya terdiri dari akun pendapatan dan beban.
kas, penyimpanan dan keluarnya kas, serta penyusunan Hasil Rekonstruksi Laporan Keuangan Masjid XYZ
laporan keuangan dilakukan dan dicatat oleh satu orang saja. Berdasarkan Kombinasi PSAK Nomor 45 dan PSAK
Laporan keuangan disusun dengan periode waktu per bulan Nomor 109
dan per tahun. Untuk penerimaan atau pendapatan yang

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2017, Volume IV (1) : 6-11


Dewi et al., Laporan Keuangan Masjid Berdasarkan Kombinasi PSAK Nomor 45... 9

a. Laporan Posisi Keuangan beban masing-masing dikelompokkan berdasarkan perbedaan


Secara umum tujuan laporan posisi keuangan atau neraca pembatasan dan jenis dana yang melekat. Penerimaan
entitas nirlaba adalah untuk menyajikan informasi mengenai disajikan sebagai penambah aset neto baik zakat,
aset, liabilitas, dan aset neto suatu entitas nirlaba serta infak/sedekah terikat dan tidak terikat, wakaf, dan dana
hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada periode waktu kemanusiaan. Sedangkan beban disajikan sebagai pengurang
tertentu. Aset yang dimiliki oleh Masjid XYZ dikelompokkan aset neto.
menjadi aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar meliputi
kas dan setara kas yang berasal dari penerimaan sumbangan
dan layanan jasa masjid serta piutang yang dari pihak ketiga.
Aset tidak lancar Masjid XYZ terdiri dari aset tetap yang
berupa bangunan, inventaris, dan aset tetap lain yang dimiliki
oleh lembaga masjid dan digunakan untuk melayani umat.
Liabilitas pada masjid XYZ juga dikelompokkan ke dalam
dua jenis, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka
panjang. Dalam penelitian ini, untuk periode tahun 2014 pada
masjid XYZ tidak memiliki liabilitas.
Aset neto digolongkan berdasarkan jenis dana dan
pembatasan yang diberikan oleh pemberi sumber daya.
Dalam PSAK Nomor 45 aset neto dibedakan berdasarkan
pembatasan aset yang dimiliki yang meliputi aset neto tidak
terikat, aset neto terikat temporer, dan aset neto terikat
permanen. Pada PSAK Nomor 109 digunakan istilah saldo
dana yang dikelompokkan berdasarkan perbedaan perlakuan
dan tujuan penggunaannya yang meliputi saldo dana zakat,
saldo dana infak/sedekah, saldo dana amil, dan saldo dana
nonhalal. Rekonstruksi laporan keuangan ini menggunakan
kombinasi diantara keduanya sehingga pada bagian aset neto
meliputi dana zakat, infak/sedekah terikat dan tidak terikat,
wakaf, dan dana kemanusiaan. Berikut adalah laporan posisi
keuangan masjid XYZ berdasarkan kombinasi PSAK Nomor
45 dan PSAK Nomor 109.
Selama tahun 2014 penerimaan sumbangan pada masjid XYZ
mencapai Rp 330.449.000. Selain penerimaan sumbangan,
Masjid XYZ juga menerima penerimaan atas jasa yang
berasal dari pelaksanaan akad nikah yang diselenggarakan di
Masjid XYZ. Penerimaan jasa dan penerimaan sumbangan
digolongkan ke dalam penerimaan infak/sedekah tidak
terikat. Pada periode tahun 2014, Masjid XYZ
mengumpulkan dana zakat sebesar Rp 13.750.000 yang
seluruhnya disalurkan pada periode berjalan 2014. Masjid
XYZ juga mendapatkan penerimaan infak/sedekah terikat
berupa dana bantuan safari ramadhan sebesar Rp 1.000.000.
Penerimaan dari pelayanan jasa/infak akad nikah sebesar Rp
2.000.000 dan Penerimaan lain-lain dari hasil penjualan
barang bekas sebesar Rp 100.000. Beban yang dikeluarkan
oleh Masjid XYZ berupa beban program, beban gaji dan
upah, beban transportasi, beban manajemen dan umum,
beban perawatan dan pemeliharaan, beban ATK, penyusutan
aset tetap dan beban lain-lain digolongkan ke dalam beban
tidak terikat. Jumlah total beban yang terjadi pada tahun 2014
adalah sebesar Rp 421.459.956.
c. Laporan Perubahan Aset Kelolaan
b. Laporan Aktivitas Dari hasil penelitian, masjid XYZ selama ini tidak memiliki
Dalam PSAK Nomor 45 (IAI, 2011) disebutkan tujuan utama aset kelolaan baik yang bersifat lancar ataupun tidak lancar.
laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai Namun tidak menutup kemungkinan bahwa di kemudian hari
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah aset yang dimiliki dalam masing-masing jenis dana akan
dan sifat aset neto, hubungan antar transaksi dan peristiwa dikelola oleh pengurus masjid. Untuk itu perlu dibuat laporan
lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam perubahan aset kelolaan dengan format sebagai berikut.
pelaksanaan berbagai program atau jasa. Laporan aktivitas
menyajikan jumlah pendapatan yang berasal dari pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali
dan beban-beban yang terjadi pada entitas. Pendapatan dan

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2017, Volume IV (1) : 6-11


Dewi et al., Laporan Keuangan Masjid Berdasarkan Kombinasi PSAK Nomor 45... 10

1. Catatan A
Aset tetap berupa tanah yang dimiliki oleh Masjid XYZ
merupakan tanah wakaf dengan adanya persyaratan yang
membatasi penggunaannya dari pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali. pembatasan yang
diberikan merupakan pembatasan terikat permanen karena
tanah berstatus wakaf dengan syarat untuk digunakan sebagai
bangunan masjid untuk kepentingan umat dengan periode
selamanya. Oleh karena itu tanah wakaf Masjid XYZ diakui
dan dilaporkan pada saat aset tetap tersebut dimanfaatkan.
2. Catatan B
d. Laporan Arus Kas
Aset neto berupa infak/sedekah terikat yang dimiliki oleh
Laporan arus kas bertujuan untuk menyajikan informasi
Masjid XYZ untuk periode tahun 2014 adalah penerimaan
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu
lain-lain berupa bantuan safari ramadhan sebesar Rp
periode. Laporan arus kas harus menyajikan arus kas selama
1.000.000 yang belum digunakan oleh pengelola masjid.
satu periode yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari 3. Catatan C
aktivitas operasi mencakup kas dari pendapatan jasa, kas dari
Aset neto berupa wakaf yang dimiliki oleh Masjid XYZ
penyumbang, penerimaan lain-lain dikurangi dengan kas
adalah berupa tanah yang penggunaanya dibatasi oleh
yang dibayarkan kepada karyawan dan pembayaran beban
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
usaha. Arus kas dari aktivitas investasi Masjid XYZ
kembali untuk digunakan sebagai tempat ibadah (masjid)
mancakup pembelian peralatan inventaris, pembelian
dengan periode waktu selamanya. Aset neto terikat permanen
investasi aset tetap, dan biaya yang digunakan untuk
tersebut dinilai sebesar Rp 1.620.000.000.
perbaikan bangunan masjid. Untuk arus kas dari aktivitas
pendanaan dan penyesuaian rekonsiliasi perubahan dalam Simpulan
aset neto menjado kas neto yang digunakan untuk aktivitas
operasi tidak ada dalam laporan arus kas karena tidak adanya Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan
transaksi yang mencakup bagian tersebut di dalam Masjid bahwa Masjid XYZ belum menerapkan PSAK Nomor 45 dan
XYZ. Berikut ini merupakan laporan arus kas Masjid XYZ atau PSAK Nomor 109 ke dalam penyusunan laporan
yang disesuaikan dengan PSAK Nomor 45. keuangannya selama ini. Pencatatan keuangan dilakukan
d. Catatan atas Laporan Keuangan secara sederhana ke dalam bentuk buku kas. Pencatatan
keuangan juga masih dilakukan berdasarkan basis kas, yaitu
pencatatan transaksi berdasarkan adanya kas masuk dan
keluar dari entitas. Siklus akuntansi yang dijalankan oleh
Masjid XYZ juga belum memenuhi siklus akuntansi pada
umumnya. Rekonstruksi laporan keuangan Masjid XYZ
dilakukan dengan mengkombinasikan PSAK Nomor 45
dengan PSAK Nomor 109 untuk menghasilkan laporan
keuangan yang sesuai bagi entitas masjid. Pada bagian aset
neto di laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas
menggunakan akun yang ada pada PSAK Nomor 109 dengan
istilah saldo dana. Sedangkan laporan arus kas mengikuti
format yang ada pada PSAK Nomor 45. Dari keempat
komponen laporan keuangan yang ada dalam PSAK Nomor
45, pada rekonstruksi laporan keuangan Masjid XYZ
ditambahkan laporan perubahan aset kelolaan dengan
mengikuti format yang ada dalam PSAK Nomor 109.

Referensi
Halim, Abdul. dan Kusufi, Syam. 2013. Akuntansi Sektor Publik: Dari
Anggaran Hingga Laporan Keuangan Dari Pemerintah Hingga Tempat
Ibadah. Jakarta: Salemba Empat.
Catatan atas laporan keuangan juga memuat informasi
mengenai kebijakan akuntansi yang digunakan dalam Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
penyusunan laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan No 45: Pelaporan Keuangan untuk Entitas Nirlaba. Jakarta: Salemba
pada Masjid XYZ dibuat dengan berdasarkan contoh catatan Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2008. Exposure Draft Pernyataan Standar
atas laporan keuangan pada PSAK Nomor 45 yang Akuntansi Keuangan No 109: Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah.
disesuaikan dengan kondisi obyek penelitian. Berikut Jakarta: Salemba Empat.
merupakan catatan atas laporan keuangan masjid XYZ untuk
periode tahun 2014. Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2017, Volume IV (1) : 6-11


Dewi et al., Laporan Keuangan Masjid Berdasarkan Kombinasi PSAK Nomor 45... 11

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung : Alfabeta.
Nainggolan, P. 2005. Akuntansi Keuangan Yayasan dan Lembaga Nirlaba
Sejenis. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2017, Volume IV (1) : 6-11

Anda mungkin juga menyukai