Anda di halaman 1dari 25

IMPLEMENTASI, TANTANGAN DAN KENDALA AKUNTANSI RUMAH

PERIBADATAN DI MASJID JAMI SYIFAUL QULUB

(Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik)

Dosen Mata Kuliah : Dr. Hj. Sri Fadilah. SE., M.Si, Ak

Disusun oleh :

Masca Octa Rio ( 10090117121)

Anjas Amri (10090117123)

Firazzahran Naila (10090117124)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2019
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi,

tantangan, kendala praktik akuntansi serta mengetahui sumber dana dan

pengelolaan keuangan di Rumah Peribadatan khususnya di Masjid Jami Syifaul

Qulub, dan untuk mengetahui laporan keuangan yang telah disusun oleh lembaga

Masjid Jami Syifaul Qulub untuk kemudian dibandingkan dengan PSAK Nomor

45 dan PSAK Nomor 109. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitiankualitatif

deskriptif dengan menggunakan menggunakan teknik observasi,wawancara, dan

dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis data dengan cara

mengumpulkan, menyajikan data hingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.Hasil

dari penelitian ini adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh Masjid Jami

Syifaul Qulub selama ini masih belumsesuai dengan PSAK Nomor 45 dan atau

PSAK Nomor 109. Laporan keuangan yang disusun oleh Masjid Jami Syifaul

Qulub masih dalambentuk buku kas sederhana. Hal ini dikarenakan kendala dari

segi sumber daya manusia yang belum mengetahui dan memahami akan PSAK 45

maupun PSAK 109 dan aturan-aturan didalamnya. Sumber pendanaan organisasi

keagamaan berasal dari umat dan sumbangan-sumbangan pihak tertentu. Dana

tersebut dikelola dan digunakan untuk kegiatan keagamaan maupun sosial untuk

kesejahteraan umat.

Kata Kunci : PSAK 45, PSAK 109,laporan keuangan, Masjid Jami Syifaul Qulub
ABSTRACT

This study aims to determine how the implementation, challenges, constraints of

accounting practices as well as knowing the source of funds and financial

management in the House of Worship especially at the Jami Syifaul Qulub

Mosque, and to find out the financial statements that have been prepared by the

Jami Syifaul Qulub Mosque and then compared with PSAK Number 45 and

PSAK No. 109. This research is included in the type of descriptive qualitative

research using observation, interview, and documentation techniques. In this study

the authors conducted data analysis by collecting, presenting data so that a

conclusion can be drawn. The results of this study are the financial statements

prepared by the Jami Syifaul Qulub Mosque so far not in accordance with PSAK

Number 45 and or PSAK Number 109. The financial reports prepared by the Jami

Syifaul Qulub Mosque are still in the form of a simple cash book. This is due to

constraints in terms of human resources who do not know and understand both

PSAK 45 and PSAK 109 and the rules therein. Sources of funding for religious

organizations come from the people and contributions from certain parties. The

funds are managed and used for religious and social activities for the welfare of

the people.

Keywords: PSAK 45, PSAK 109, financial statements, Jami Syifaul Qulub

Mosque.
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Entitas seringkali diartikan sebagai satuan organisasi. Entitas dana

akuntansi memiliki keterkaitan yang sangat erat karena dalam salah satu asumsi

dasar akuntansi terdapat asumsi entitas akuntansi. Asumsi entitas akuntansi

menetapkan bahwa semua transaksi keuangan yang diakuntansikan adalah yang

berkaitan dengan entitas (kesatuan atau organisasi) yang dilaporkan.

Setiap tempat ibadah pasti memiliki transaksi keuangan, oleh karena itu

tempat peribadatan harus dimaknai sebagai suatu entitas atau organisasi.

Organisasi tempat ibadah juga disebut organisasi keagamaan. Organisasi

keagamaan mengacu pada organisasi dalam sebuah tempat peribadatan seperti

Masjid, Mushola, gereja, Kapel, Kuli, Klenteng, Wiharamaupun Pura. Organisasi

keagamaan dijalankan oleh sebuah lembaga atau organisasi yang muncul atas

kesadaran akan berjalannya visi dan misi agama tertentu.

Masjid merupakan salah satu organisasi nirlaba dalam bidang keagamaan, sesuai

dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 tahun 2011 tentang

Organisasi nirlaba, bahwa organisasi nirlaba juga harus dan berhak untuk

membuat laporan keuangan dan melaporkan kepada para pemakai laporan

keuangan. Laporan keuangan organisasi nirlaba telah diatur dalam PSAK Nomor

45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. Organisasi nirlaba mendapatkan

sumber dana dari publik berupa sumbangan atau donasi. Oleh karena itu

pertangungjawaban keuangan menjadi aspek penting bagi organisasi nirlaba dan

diharapkan dapat menjelaskan bagaimana organisasi mengelola dan menggunakan


dana yang telah diperolehnya dari publik sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan publik terhadap organisasi yang bersangkutan. Dalam PSAK Nomor

45 (IAI, 2011) telah diatur bahwa laporan keuangan entitas nirlaba meliputi

laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas

laporan keuangan.

Dengan adanya standar yang mengatur mengenai pelaporan keuangan

entitas nirlaba maka diharapkan laporan keuangan yang dibuat oleh suatu

organisasi nirlaba seperti masjid misalnya, dapat lebih mudah dipahami dan dapat

mencerminkan serta menjelaskan kondisi keuangan organisasi yang

sesungguhnya.

Masjid Jami Syifaul Qulub merupakan organisasi keagamaan yang

menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan masyarakat. Sebagian besar sumber

pendanaan masjid ini berasal dari zakat dan infak/sedekah, meskipun tidak jarang

pula berasal dari dana hibah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laporan

keuangan yang telah disusun oleh lembaga Masjid Jami Syifaul Qulub untuk

kemudian dibandingkan dengan PSAK Nomor 45 dan PSAK Nomor 109.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahannya yaitu

Bagaimana Gambaran umum Masjid Jami Syifaul Qulub? Bagaimana

Implementasi Akuntansi pada Masjid Jami Syifaul Qulub? Berasal darimana saja

Sumber Dana Masjid Jami Syifaul Qulub? Bagaimana Pengelolaan Dana di

Masjid Jami Syifaul Qulub?


Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang fenomena apa yang

dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,

dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

dengan suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah(Moleong, 2012:6).

Sumber Data

Sumber data penelitian ini diperoleh melalui wawancara yang dilakukan dengan

pihak pengelola Masjid Jami Syifaul Qulub. Informan yang digunakan dalam

wawancara ini yaitu bendahara masjid yang dianggap memiliki pengetahuan dan

kuasa atas pengelolaan masjid khususnya di bidang keuangan.

Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Masjid Jami Syifaul Qulub

atau disebut Masjid Jami Maja. Masjid ini berada di Desa Maja Selatan

Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Masjid Jami Syifaul Qulub

Masjid Syifaul Qulub yang dibangun pada tahun 1937. Masjid Syifaul

Qulub merupakan kategori Masjid Jami. Masjid Syifaul Qulub beralamat di Desa

Maja Selatan Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Masjid Syifaul

Qulub juga menjadi tujuan warga sekitar untuk menunaikan ibadah sunnah dan

wajib dibulan Ramadhan seperti buka puasa bersama, sholat tarawih dan lainnya.

ID Masjid : 01.3.13.10.06.000002

Luas Tanah : 988 m2

Status Tanah : Wakaf

Luas Bangunan : 722 m2

Tahun Berdiri : 1937

Daya Tampung Jamaah : 1.200

Fasilitas : Parkir, Taman, Gudang, Tempat Penitipan

Sepatu/Sandal, Ruang Belajar (TPA/Madrasah),

Perlengkapan Pengurusan Jenazah, Perpustakaan,

Kantor Sekretariat, Sound System dan Multimedia,

Kamar Mandi/WC, Tempat Wudhu, Sarana Ibadah.

Kegiatan : Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf,

Menyelenggarakan kegiatan pendidikan (TPA,

Madrasah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat),

Menyelenggarakan Pengajian Rutin,

Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar,


Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam

(Tablig akbar, Khitanan Masal, Santunan yatim

piatu), Pesantren Ramadhan, Menyelenggarakan

Sholat Jumat, Menyelenggarakan Ibadah Sholat

Fardhu.

Jumlah Pengurus : 24

Jumlah imam :4

Jumlah Khatib :3

Implementasi Akuntansi Masjid Jami Syifaul Qulub

Masjid Jami Syifaul Qulub sudah melakukan praktik akuntansi, proses

pencatatan akuntansi pada Masjid Jami Syifaul Qulub lebih sederhana dibanding

dengan pencatatan akuntansi pada komersial. Basis akuntansi yang digunakan di


Masjid Jami Syifaul Qulub adalah basis akuntansi kas. Bendahara mencatat

transaksi penerimaan dan pengeluaran berdasarkan adanya kas masuk dan kas

keluar. Di Masjid Jami Syifaul Qulub terdapat dua bendahara yaitu bendahara

umum dan bendahara penerimaan dan pengeluaran. Bendahara umum bertugas

sebagai pemegang buku kas masjid atau laporan keuangan dan mencatat semua

transaksi penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum, memeriksa catatan

atas laporan penerimaan dan pengeluaran dari bendahara penerimaan pengeluaran

(bendahara dua), menerima uang dari bendahara dua dan menyimpan atau

menyetorkan ke Bank, mengambil uang dari bank dan menyerahkan uang belanja

masjid kepada bendahara penerimaan dan pengeluaran (bendahara dua),

menyusun laporan keuangan masjid setiap bulan dan melaporkan kepada rapat

ta'mir tiga bulan sekali, mengumumkan keuangan masjid, khususnya hasil kotak

jum'at kepada jamaah setiap jum'at. Sedangkan Bendahara penerimaan dan

pengeluaran atau disebut bendahara dua bertugas untuk menghitung dan mencatat

semua pemasukan masjid ke dalam buku penerimaan, melaporkan secara tertulis

semua penerimaan kepada bendahara umum setiap akhir bulan, menyerahkan

semua uang penerimaan masjid kepada bendahara umum, mengajukan permintaan

uang belanja rutin masjid kepada bendahara umum, mencatat semua pengeluaran

belanja dan melaporkan kepada bendahara umum setiap akhir bulan dengan

melampirkan bukti-bukti pengeluaran, ikut membuka dan menghitung hasil kotak

amal masjid dengan petugas lainnya.

Pencatatan transaksi keuangan khususnya penerimaan atau pendapatan

diperlakukan secara umum tanpa dilakukan pengklasifikasian berdasarkan jenis


pendapatan yang diterima. Pencatatan transaksi keuangan dilakukan berdasarkan

tujuan penggunaan atau sumber pendapatan yang ada.

Setiap transaksi keuangan yang terjadi di Masjid Syifaul Qulub dicatat

oleh bendahara ke dalam pembukuan sederhana yang disebut buku kas dan

dilengkapi dengan bukti-bukti transaksi sebagai dokumen pendukung.

Suatu transaksi diakui sebagai pengeluaran atau biaya apabila pihak

pengelola masjid mengeluarkan kas dan disertai dengan buktinya. Sedangkan

transaksi pendapatan diakui ketika terdapat kas masuk.

Laporan Keuangan Masjid Jami Syifaul Qulub

Laporan keuangan Masjid Jami Syifaul Qulub dibuat oleh bendahara

umummasjid. Semua kegiatan yang berhubungan dengan arus masuknyakas,

penyimpanan dan keluarnya kas, serta penyusunanlaporan keuangan dilakukan

dan dicatat oleh bendahara 1 (umum) dan bendahara 2 (penerimaan dan

pengeluaran).

Laporan keuangan disusun dengan periode waktu per minggu per

bulandan per tahun. Untuk penerimaan dana yang berasal dari amal jumat dan

harian, bendahara melakukan penerimaan uang dan pencatatan setiap satu minggu

sekali karena kotak amal yang disediakan bagi jamaah untuk menyumbangkan

dana hanya dibuka setiap seminggu sekali pada hari jumat. Penghitungan dana

hasil amal tersebut dilakukan oleh takmir masjid dan bendahara penerimaan atau

bendahara dua dengan tujuan saling mengawasi. Setelah proses penghitungan

selesai, bendahara penerimaan atau bendahara dua mencatat dalam buku


penerimaan kemudian uang tersebut langsung disetorkan dan dilaporkan kepada

bendahara umum untuk dicatat di buku kas.

Laporan keuangan mingguan diumumkan oleh bendahara sebagai

pertanggungjawaban kepada jamaah sebelum sholat jumat dan ditulis di papan

masjid. Laporan Tahunan diumumkan oleh Pengurus Bidang Dana dan

Perlengkapan maupun Bendahara menyampaikan laporan rutin pengelolaan dana

pada forum Rapat Umum maupun Laporan Tahunan Pengurus.

Sumber Dana Masjid Syifaul Qulub

Sumber dana Masjid Syifaul Qulub berasal dari :

 Donatur tetap. Penerimaan atau pendapatan dana berasal dari jama’ah

atau pihak lain yang memberikan infak harian.

 Donatur tidak tetap. Pendapatan dana berasal dari pihak lain dengan

mengajukan proposal dan PADes (Penghasilan Asli Desa).

 Donatur bebas. Pendapatan dana diperoleh dari sumbangan jama’ah

dengan menyediakan kotak amal (harian & jum’at) dan penggalangan

dana masyarakat.

 Usaha ekonomi, pendapatan dari kantin Masjid Syifaul Qulub.

 Pendapatan yang berasal dari parkir.

 Dana Hibah

 Wakaf
Pengelolaan Dana Masjid Syifaul Qulub

Dana terkumpul merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan

penggunaannya, karena itu Masjid Syifaul Qulub mengelola dana tersebut dengan

sebaik mungkin. Dana yang terkumpul dikelola oleh Takmir Masjid Syifaul

Qulub digunakan untuk kegiatan keagamaan seperti kegiatan yang dilaksanakan

setiap tanggal 1 Muharam oleh PPHBI (Panitia Penyelenggara Hari Besar Islam)

yang meliputi kegiatan Tablig Akbar, Khitanan Masal, Pawai Obor, Lomba-lomba

tingkat PAUD dan umum, Santunan tahunan anak yatim. Selain kegiatan yang

dilaksanakan oleh PPHBI ada juga kegiatan yang dilaksanakan oleh BKMT

(Badan Koordinasi Majlis Ta’lim) yang meliputi kegiatan pokja yatim yang

dilaksanakan seminggu sekali, santunan duafa satu tahun dua kali, wisata religi

untuk anak yatim piatu satu tahun sekali. Dana tersebut juga digunakan untuk

acara rutinan, mapag bulan, pengajian, kegiatan panahan satu minggu dua kali,

untuk pengurus 3 bulan sekali, imam dan muadzin setiap hari jum’at,

pemeliharaan alat, membayar listrik dan air, pembelian perlengkapan fasilitas

masjid, dana sosial kematian, dana sosial untuk orang sakit, dan digunakan untuk

kegiatan Bulan Ramadhan dan Hari Raya (pesantren kilat, Shalat Hari Raya Idul

Fitri&Idul Adha, penerimaan dan penyaluran zakat fitrah, pelaksanaan kurban).


ANALISIS

IMPLEMENTASI, KENDALA, TANTANGAN DAN PENDAPAT

KELOMPOK TENTANG AKUNTANSI RUMAH PERIBADATAN

MASJID JAMI SYIFAUL QULUB

Masjid Jami Syifaul Qulub sudah melakukan praktik akuntansi, tetapi

proses pencatatan akuntansi pada Masjid Jami Syifaul Qulub lebih sederhana

yaitu masih menggunakan basis akuntansi kas. Masjid Jami Syifaul Qulub belum

menerapkan atau belum mengacu kepada PSAK Nomor 45 atau ke dalam dana

zakat, infak/sedekah, wakaf, dan dana nonhalal seperti pada PSAK Nomor 109.

Selain itu, transaksi tidak dikelompokkan ke dalam akun-akun dalam proses

pencatatannya.

Masjid Jami Syifaul Qulub belum menerapkan PSAK Nomor 45 dan atau

PSAK Nomor 109 dalam penyusunan laporan keuangannya. Seharusnya untuk

Masjid besar seperti ini yang terdapat banyak sumber pendanaan dan kegiatan

yang beragam dalam Laporan Keuangan nya harus sudah mengacu kepada PSAK

45 maupun PSAK 109. Sebagai organisasi nirlaba yang sebagian besar

penerimaannya dari zakat dan infak/sedekah seharusnya bendahara masjid

menerapkan pedoman tersebut. Belum diterapkannya PSAK Nomor 45 maupun

PSAK 109 di Masjid Jami Syifaul Qulub terkendala oleh kemampuan sumber

daya manusia yang kurang memadai. Bendahara Masjid Jami Syifaul Qulub

belum mengetahui dan memahami mengenai PSAK Nomor 45 dan PSAK Nomor

109 serta aturan–aturan yang terdapat di dalamnya.


Di Masjid Jami Syifaul Qulub terdapat dua bendahara yaitu bendahara

umum dan bendahara penerimaan dan pengeluaran, keduanya mempunyai tugas

yang berbeda. Bendahara umum bertugas sebagai pemegang buku kas masjid atau

laporan keuangan dan mencatat semua transaksi penerimaan dan pengeluaran

dalam buku kas umum, memeriksa catatan atas laporan penerimaan dan

pengeluaran dari bendahara penerimaan pengeluaran (bendahara dua), menerima

uang dari bendahara dua dan menyimpan atau menyetorkan ke Bank, mengambil

uang dari bank dan menyerahkan uang belanja masjid kepada bendahara

penerimaan dan pengeluaran (bendahara dua), menyusun laporan keuangan masjid

setiap bulan dan melaporkan kepada rapat ta'mir tiga bulan sekali, mengumumkan

keuangan masjid, khususnya hasil kotak jum'at kepada jamaah setiap jum'at.

Bendahara penerimaan dan pengeluaran atau disebut bendahara dua

bertugas untuk menghitung dan mencatat semua pemasukan masjid ke dalam

buku penerimaan, melaporkan secara tertulis semua penerimaan kepada bendahara

umum setiap akhir bulan, menyerahkan semua uang penerimaan masjid kepada

bendahara umum, mengajukan permintaan uang belanja rutin masjid kepada

bendahara umum, mencatat semua pengeluaran belanja dan melaporkan kepada

bendahara umum setiap akhir bulan dengan melampirkan bukti-bukti pengeluaran,

ikut membuka dan menghitung hasil kotak amal masjid dengan petugas lainnya.

Dengan adanya kedua bendahara yang mempunyai tugas yang berbeda tersebut

akan adanya koordinasi dan saling mengawasi dengan baik.

Dari segi sumber pendanaan, sumber dana Masjid Jami Syifaul Qulub

berasal dari umat, jama’ah, masyarakat maupun sumbangan-sumbangan dari

pihak luar. Dana tersebut dikelola dan digunakan untuk kegiatan keagamaan
maupun sosial untuk kesejahteraan umat. Sebagai bahan pertanggungjawaban

kepada umat atau jamaah, Takmir Masjid Syifaul Qulub membuat laporan

keuangan dalam periode per minggu, per bulan dan pertahun, dan kemudian

diumumkan dalam forum umum maupun dipapan tulis masjid.


KESIMPULAN

Masjid Jami Syifaul Qulub sudah melakukan proses akuntansi, hanya saja

dengan sistem pencatatan yang sangat sederhana. Akuntansi yang diterapkan

memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada

anggota, umat, atau pengikut agama di organisasi keagamaan yang bersangkutan.

Lembaga masjid merupakan organisasi nirlaba yang banyak menghadapi

kendala dalam pelaporan keuangannya. Meski bentuknya adalah organisasi

nirlaba tetapi PSAK No.45 Tahun 2011 menyatakan bahwa organisasi nirlaba

memiliki hak dan harus membuat laporan keuangan. Lembaga masjid dalam

pengelolaan keuangannya membutuhkan penerapan akuntansi yang baik sebagai

bentuk pertanggung jawaban terhadap para donatur dan masyarakat sekitar yang

menjadi jamaah masjid.

PSAK No. 45 tahun 2011 dapat dijadikan panduan untuk menyusun

laporan keuangan sehingga laporan keuangan yang dihasilkan lebih akuntable,

terstruktur dan lebih detail. Hal ini juga menjadi jawaban atas ketidak percayaan

masyarakat yang bertanya-tanya tentang laporan keuangan masjid yang selama ini

biasanya pencatatannya sangat sederhana dan tidak detail. Hal ini dikarenakan

kendala dari segi sumber daya manusia yang belum mengetahui dan memahami

akan PSAK 45 maupun PSAK 109 dan aturan-aturan didalamnya.

Dari segi sumber pendanaan, sumber pendanaan organisasi keagamaan

berasal dari umat dan sumbangan-sumbangan pihak tertentu. Aliran dana dari

umat ini dilakukan secara sukarela atau bahkan dilakukan dalam rangka

memenuhi kewajibannya sebagai umat untuk suatu agama.


DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN. Alfabeta

Bandung.

Dewan Masjid Indonesia. 2009. Menata Kembali Masjid di Indonesia. From

www.dmi.or.id , diakses pada 20 Juli 2017.

Nainggolan, P. 2005. Akuntansi Keuangan Yayasan dan Lembaga NirlabaSejenis.

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No

45: Pelaporan Keuangan untuk Entitas Nirlaba. Jakarta: Salemba

Empat

http://lib.unnes.ac.id/29905/1/7211413119.pdf

https://repository.usd.ac.id/27759/2/142114041_full.pdf

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/e-JEBAUJ/article/download/4553/3371/

http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/download/8975/7159/

https://www.academia.edu/13014587/Makalah_Akuntansi_Sektor_Publik

https://www.academia.edu/attachments/39445717/download_file

http://repository.unpas.ac.id/968/2/BAB%2520I.pdf

https://www.acisindonesia.com/2016/07/01/software-akuntansi-untuk-entitas-

tempat-peribadatan/

https://media.neliti.com/media/publications/276499-rekonstruksi-perlakuan-

akuntansi-untuk-e-23ca4c46.pdf

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-6-peran-akuntansi-manajemen-sektor-publik-

dalam-organisasi/
https://www.zonareferensi.com/pengertian-akuntansi/

http://eprints.ums.ac.id/32016/2/04

https://www.academia.edu/5923318/PENERAPAN_SISTEM_AKUNTANSI_DA

LAM_PENGELOLAAN_KEUANGAN_GEREJA

http://e-journal.uajy.ac.id/15544/3/MM025882.pdf

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8775/1/Nurjannah_opt.pdf

https://media.neliti.com/media/publication/135651-ID-none.pdf
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kegiatan Wawancara
KEGIATAN DI MASJID JAMI SYIFAAUL QULUUB

Wisata Religi Yatim Piatu Pengajian dalam rangka Maulid Nabi

Kegiatan Olahraga Memanah

Kegiatan Santunan Duafa` Kegiatan Khitanan Masal

Anda mungkin juga menyukai