Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI KINERJA YAYASAN BADAN WAKAF UII

UNTUK MEMENUHI TUGAS UTS


MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
Dosen Pembimbing : April Purwanto, M.Si

Disusun Oleh :

Maulida Bintan Solikhah

17108030092

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2019
1. Latar Belakang Masalah
Wakaf dalam perspektif sejajrah islam (al-tarih al-islami), tidak dapat
dipisahkan dari pembicaraan tentang perkembangan hukum islam dan esensi misi
hukum islam, wakaf sendiri memiliki pengertian sebagai salah satu tuntunan ajaran
agama Islam yang menyangkut kehidupan bermasyarakat dalam rangka ibadah
itjima’iyah (ibadah sosial), wakaf itu sendiri umumnya berwujud benda bergerak
khususnya tanah yang diatasnya didirikan masjid ataupun sekolah dan penggunaannya
didasarjab oleh pemberi wasiat itu sendiri dengan ketentuan untuk menjaga kekelan
tanah wakaf itu sendiri. Karena wakaf adalah ibadah maka tujuan utamanya adalah
mengabdikan kepada Allah SWT.
Perkembangan Islam di Indonesia tidak dapat terlepas dari adanya peranan
wakaf. Kebiasaan berwakaf sebenarnya sudah melembaga sedemikian rupa
dikalangan umat Muslim, walaupun hasilnya dirasa belum maksimal seperti apa yang
di inginkan, hal ini mungkin menjadi sebuah bahan evaluasi bagi Yayasan Badan
Wakaf UII untuk terus memperbaiki segala kekurangan pada perkembangan Islam
yang ada di Indonesia terutama tentang peranan wakaf yang sudah menjadi kebiasaan
dikalangan umat Islam sejak dahulu.
Permasalahan sosial seperti yang disinggung diatas tentang belum terjalinnya
peranan wakaf dikalangan umat Islam itu sendiri, membuat eksistensi lembaga wakaf
menjadi kurang maksimal dalam memberikan pelayanannya, sehingga perlu
dilakukan pendefinisian ulang terhadap wakaf agar memiliki makna yang lebih
relevan tentang kondisi masyarakat dewasa ini.

2. RUMUSAN MASALAH
A. Apa itu Badan Wakaf UII dan Apa Kegiatan yang Dilakukan?
B. Apa Visi dan Misi Berdirinya Badan Wakaf UII?
C. Bagaimana Strategi yang Digunakan dalam Penggalangan Dana?

2
3. PEMBAHASAN
A. Badan Wakaf UII
Yayasan badan wakaf UII adalah suatu lembaga berbadan hukum yang
menaungi tentang pengembang pendidikan, pengembangan usaha dan
pemberdayaan bagi masyarakat, yang didirikan berdasarkan hukum negara
republik Indonesia, wakaf UII ini berkedudukan di yogyakarta, yang beralamat di
jalan cik di tiro nomor 1 yogyakarta, untuk pertama kalinya didirikan dengan akta
nomor 19 tanggal 22 desember 1951.
Kegiatan pokok pengurus Yayasan Badan Wakaf UII bergerak pada bidang :
 Pengembangan pendidikan,
 Pengembangan unit usaha dan
 Pemberdayaan masyarakat.
Dalam pengembangan pendidikan yayasan badan wakaf UII menyelenggarakan
pendidikan tinggi (Universitas Islam Indonesia), pendidikan menengah (SMA UII)
dan pendidikan anak usia dini (TK “Sultan Agung Badan Wakaf UII” dan Play
Group Badan Wakaf UII.
Kegiatan pengurus yayasan badan wakaf uii di bidang pengembangan usaha
dilakukan dengan mendirikan beberapa perseroan terbatas antara lain:
a. PT. Unisia Medika Farma ( Rs “Jih”)
b. PT. Radio Prima Unisi (Radio Unisi)
c. PT. Unisia Polifarma (Apotik Uii Farma Dan Poliklinik)
d. PT. Puri Kencana Rizki Mulia (Spbu Tuntang Salatiga Dan Minimarket)
e. PT. Radio Media Umat (Radio Dakwah)
f. PT. Bprs Unisia Insan Indonesia (Bprs Uii)
g. PT. Unisia Kreasi Sejahtera (Hotel Unisi)

B. Visi dan Misi Badan Wakaf UII


Misi berdirinya badan wakaf uii adalah untuk "mengarahkan dan
mengantarkan umat memenuhi fitrahnya sebagai khairu ummah (umat yang
utama) yang dapat memerankan kepeloporan, kamajuan dan perubahan sosial ke
arah masyarakat madani , sehingga tercipta negeri yang indah dan penuh ampunan
tuhan (baldatun tayyibatun wa rabbun gafur)".

3
Visinya adalah demi "terselenggaranya badan yang mampu mengentaskan
umat dari kebodohan dan keterbelakangan melalui pendidikan dan pengembangan
ilmu yang memiliki komitmen pada kesempurnaan risalah islamiyah menuju khairu
ummah”.

Oleh karenanya, dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan tersebut, bidang
pemberdayaan masyarakat menyusun beberapa program kegiatan yang dilandasan
oleh beberapa prinsip dan kebijakan strategis. Untuk mencapai hasil yang optimal
dengan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip yang ditetapkan dan menjadi
kesepakatan. Adapun prinsip tersebut adalah:
a) Manajemen zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswa) harus dikelola secara
produktif, profesional, dan relatif tidak bersifat konsumtif.
b) Mengusahakan wakaf terdiri dari benda bergerak (buku) dan tidak bergerak
(tanah), wakaf tunai, zakat, infak dan sedekah yang alokasinya sesuai
dengan syariah islam.
c) Orientasi pemberdayaan masyarakat untuk kemaslahatan dan peningkatan
kualitas umat islam.
d) Pemanfaatan dan peruntukan ziswa harus sebagai sarana potensial
pengembangan media syiar dakwah islamiyah.
e) Kegiatan pemberdayaan masyarakat ditujukan untuk peningkatan kualitas
sumber daya masyarakat produktif.
f) Melibatkan organ di lingkungan ybw uii dalam usaha pemberdayaan
masyarakat.
g) Membentuk jaringan kerja sama dengan organisasi yang mempunyai
kesamaan visi, misi dan tujuan bidang pemberdayaan masyarakat.

C. Strategi dalam Penggalangan Dana


Wakaf UII Yogyakarta, ternyata menggunakan lebih dari satu strategi dalam
melakukan penggalangan wakaf. Variasi atau keragaman dalam pola dan sumber
menghimpun dana ini dimaksudkan untuk memperbesar jumlah aset wakaf yang
diperoleh dan sebagai langkah antisipasi bila salah satu strategi tidak berfungsi
secara efektif. Hal ini dilakukan agar penggalangan dana wakaf bisa dilakukan
secara efisien dan tepat sasaran. Adapun beberapa metode yang dikembangkan
oleh nadhir dalam penggalangan wakaf adalah sebagai berikut :

4
a) Menghimpun dari Sumber-Sumber Wakaf yang Tersedia
Dalam konteks penggalangan wakaf dengan menghimpun sumber
wakaf yang tersedia, strategi yang digunakan adalah dengan direct
mail/surat ataupun sekaligus proposal, kampanye atau sosialisasi di media
dengan berbagai teknik, menghimpun dari dana perusahaan atau dunia
usaha, dan melakukan jaringan alumni, mahasiswa. Adapun uraiannya
sebagai berikut :
 Via Surat/Proposal Upaya menghimpun wakaf dengan cara
mengirimkan surat kepada calon wakif/donatur (direct mail) adalah
cara paling lazim dipakai suatu lembaga. Surat yang dikirimkan
umumnya sama dengan surat-surat administrasi lainnya yang berisi
permohonan menjadi wakif/donatur atau pendukung
kegiatan/program yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Surat
tersebut biasanya dilampiri dengan proposal, profil organisasi, dan
brosur pendukung lainnya. Pengiriman surat ini umumnya
ditindaklanjuti dengan pendekatan personal yang dilakukan oleh
pengurus ataupun staf lainnya kepada calon donatur.
 Kampanye Media Media Campaign adalah strategi menghimpun
dana/daya dengan cara melakukan kampanye melalui media massa.
Strategi ini umumnya dilakukan oleh nadhir yang memiliki media
atau punya keterkaitan ataupun kerjasama dengan media. Seperti
Badan Wakaf UII juga melakukan penggalangan melalui media
yang dimilikinya.
 Dana Perusahaan/CSR Salah satu sumber dan yang bisa digali
nadhir adalah dana-dana sosial yang dikeluarkan oleh perusahaan.
 Jaringan Alumni dan Mahasiswa Strategi menghimpun sumber
wakaf dengan memakai jaringan ini dilakukan oleh nadhir yang
secara kelembagaan yang memiliki stakeholder internal yang
periodik dan besar seperti nadhir Badan Wakaf UII.

b) Memproduktivitas Aset-aset Wakaf


Upaya ini dilakukan dengan cara membangun unit unit usaha dan
ekonomi yang menghasilkan pendapatan bagi nadhir. Strategi yang

5
dilakukan untuk memproduktifkan aset ini adalah penjualan produk,
penyewaan sarana dan fasilitas, kerjasama dengan dunia usaha/perusahaan,
kerjasama dengan partisipasi masyarakat sekitar lahan wakaf, dan
mendirikan PT atau CV dalam meningkatkan kapasitas produksi.

c) Memberdayakan Hasil Wakaf untuk Mauquf ‘Alaih


Strategi penggalangan wakaf lain yang diterapkan nadhir adalah
dengan melakukan pemberdayaan hasil-hasil wakaf bagi mauqu>f ‘alaih.
Karena objeknya adalah mauqu>f ‘alaih, nadhir harus memberdayakan
penerima wakaf tersebut secara produktif dan tidak sekadar pemberian
cumacuma/ konsumtif.
Artinya, ketika menyaluran hasil wakaf dalam konteks pemberdayaan
mauquf‘alaih juga memberikan income, baik kepada nadhir secara
langsung maupun tidak langsung dan kepada penerima sendiri baik
manfaat berupa finansial maupun manfaat secara umum. Strategi yang
digunakan, yaitu dengan melakukan pendidikan dan pembelajaran, training
dan pelatihan, mendirikan pusat kegiatan di lahan wakaf dalam
mengembangkan entrepreneurship sosial, dan mengembangkan enterprise
sosial untuk masyarakat lemah di sekitar lahan wakaf.

4. BIDANG YANG PERLU DI PERBAIKI


Adapun masalah dari Badan Wakaf UII yang perlu di tingkatkan atau perlu di
perbaiki adalah :
a. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan direct mail yaitu pada faktor biaya
yang cukup besar, baik untuk pembuatan surat maupun pengirimannya.
b. Belum banyak nadhir yang memanfaatkan sumber dana CSR dengan beberapa
alasan seperti minimnya akses atau jaringan dan kesenjangan komunikasi antara
perusahaan dan nadhir.

6
5. SOLUSI
Dari masalah yang telah ada pada Yayasan Badan Wakaf UII ini solusi yang
dapat saya berikan adalah :
a. Jika masalah terdapat pada pelaksanaan Direct Mail yang membutuhkan biaya
yang cukup besar, untuk pembuatan maupun mengiriman, maka Yayasan
Badan Wakaf UI harus menggunakan strategi dengan didukung oleh target
wakif/donor yang jelas, data base yang memadai, serta staf khusus yang
menangani masalah ini. Dengan penanganan dan kejelasan data akan
mempermudah dan mempercepat proses pelaksanaan masalah ini..
b. Menciptakan komunikasi yang baik antara nadhir dengan perusahaan agar
tidak terjadi kesenjangan komunikasi dan supaya nadhir dapat memanfaatkan
sumber dana CSR perusahaan secara lebih maksimal.

6. KESIMPULAN
Yayasan Badan Wakaf UII Yogyakarta, menggunakan lebih dari satu strategi
dalam melakukan penggalangan wakaf. Variasi atau keragaman dalam pola dan
sumber menghimpun dana ini dimaksudkan untuk memperbesar jumlah aset wakaf
yang diperoleh dan sebagai langkah antisipasi bila salah satu strategi tidak berfungsi
secara efektif. Hal ini dilakukan agar penggalangan dana wakaf bisa dilakukan secara
efisien dan tepat sasaran. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, bidang
pemberdayaan masyarakat menyusun beberapa program kegiatan yang dilandasan
oleh beberapa prinsip dan kebijakan strategis.
Model penggalangan wakaf yang dilakukan oleh nadhir Badan Wakaf UII
adalah sebagai berikut;
 Aspek menghimpun wakaf dari sumber-sumber yang tersedia, baik dari
masyarakat, perusahaan, maupun pemerintah,
 Aspek menciptakan produktivitas aset-aset wakaf yang ada dengan cara
membangun unit-unit usaha dan ekonomi, pertanian dan perkebunan,
mengefektifkan bangunan wakaf yang menghasilkan pendapatan bagi nadhir
(earned income),
 Aspek memberdayakan distribusi hasil wakaf untuk masyarakat
umum/mauqu”f ‘alaih dengan memaksimalkan program penyaluran hasil
wakaf yang memberdayakan baik finansial maupun nonfinansial seperti

7
pendidikan dan kajian Islam, pelayanan sosial dan pemberdayaan sosial
ekonomi masyarakat bagi kesejahteraan mereka. Untuk nadhir Badan Wakaf
UII, program pemberdayaan distribusi hasil wakaf sangat penting dan menjadi
icon program wakaf UII. Dalam konteks penghimpunan sumber wakaf, Badan
Wakaf UII sudah pernah mengembangkan sertifikasi wakaf jariyah. Dalam
aspek produktivitas aset wakaf, Badan Wakaf UII juga terus mengembangkan
khususnya untuk program pendidikan dan universitas. Karena itu, keunikan
penggalangan wakaf pada nadhir UII Yogyakarta berbasis universitas adalah
untuk pemberdayaan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai