Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS RISIKO

AKAD SALAM
M. FAJAR IHJA MAHENDRA 17108030028
FITRI ALIYAH 17108030046
ARYA PRATAMA 17108030053
FAWWAZ ZEINEDDIN 17108030060
BAGUS MUFLIH 17108030082
Pengertian akad salam

Akad jual beli barang pesanan diantara pembeli dengan penjual.


Spesifikasi dan harga barang pesanan harus sudah disepakati di awal
akad, sedangkan pembayaran dilakukan di muka secara penuh
Rukun Salam

1. Pelaku akad, yaitu muslam (pembeli) adalah pihak yang


membutuhkan dan memesan barang, dan muslam ilaih (penjual)
adalah pihak yang memasok atau memproduksi barang pesanan.
2. Objek akad, yaitu barang atau hasil produksi (muslam fiih) dengan
spesifikasinya dan harga (tsaman).
3. Shigat, yaitu ijab dan qabul
Syarat Akad Salam

– Pembeli harus membayar penuh barang yang dipesan pada saat akad salam
ditandatagani.
– Salam hanya boleh digunakan untuk jual beli komoditas yang kualitas dan kuantitasnya
dapat ditentukan dengan cepat
– salam tidak dapat dilakukan untuk jual beli komoditas tertentu atau produk dari lahan
pertanian atau peternakan tertentu.
– Kualitas dari komoditas yang akan dijual dengan akad salam perlu mempunyai
spesifikasi yang jelas tanpa keraguan yang dapat menimbulkan perselisihan.
– Ukuran kuantitas dari komoditas perlu disepakati dengan tegas
– Tanggal dan tempat penyerahan barang yang pasti harus ditetapkan dalam kontrak
– Salam tidak dapat dilakukan untuk barang-barang yang harus diserahkan langsung
Dasar
Hukum
 Q.S. Al-Baqarah ayat
282
Hadits Nabi Muhammad SAW

Dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata:


Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tiba di Madinah orang-orang mempraktekan jual
beli buah-buahan dengan sistim salaf, yaitu
membayar dimuka dan diterima barangnya
setelah kurun waktu satu atau dua tahun
kemudian atau katanya dua atau tiga tahun
kemudian. Isma'il ragu dalam hal ini. Maka
Beliau bersabda: "Siapa yang mempraktekkan
salaf dalam jual beli buah-buahan hendaklah
dilakukannya dengan takaran dan timbangan
yang diketahui (pasti) ". Telah menceritakan
kepada kami Muhammad telah mengabarkan
Jenis Akad
Salam
Salam dapat didefinisikan sebagai
transaksi atau akad jual beli dimana
barang yang diperjualbelikan belum
ada ketika transaksi dilakukan, dan
pembeli melakukan pembayaran
dimuka sedangkan penyerahan
barang baru dilakukan di kemudian
hari.
Jenis Akad
Salam Paralel
Salam paralel artinya
melaksanakan dua transaksi salam
yaitu antara pemesanan pembeli
dan penjual serta antara penjual
dengan pemasok (supplier) atau
pihak ketiga lainnya (melaksanakan
transaksi Bai’ As-Salam antara
bank dan nasabah dan antara bank
dan suplier atau pihak ketiga
lainnya secara simultan). Hal ini
terjadi ketika penjual tidak
memilikibarang pesanan dan
memesan kepada pihak lain untuk
Skema
Catatan Dalam Penyerahan Barang

– Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah yang telah
disepakati.
– Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih tinggi, penjual tidak boleh meminta
tambahan harga.
– Apabila penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih rendah, dan pembeli rela
menerimanya, maka pembeli tidak boleh menuntut pengurangan harga (diskon).
– Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang disepakati dengan syarat kualitas dan
jumlah barang sesuai dengan kesepakatan, dan ia tidak boleh menuntut tambahan harga.
– Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktu penyerahan, atau kualitasnya lebih rendah
dan pembeli tidak rela menerimanya, maka ia memiliki 3 (tiga) pilihan:

 membatalkan kontrak dan meminta kembali uangnya


Risiko Salam

Risiko Salam Risiko Salam Paralel


1. Risiko pihak lawan dan penyerahan Penjual asli mungkin tidak akan
2. Komoditas (risiko harga) diselesaikan pada waktu yang telah
3. Komoditas (risiko pemasaran) ditetapkan; pembeli dalam salam
4. Risiko penahanan aset
parallel dapat menuntut bank untuk
5. Kemungkinan penghentian dari
pemasokan yang tepat waktu.
awal
Alat Pengurangan Risiko Salam

Risiko Salam Risiko Salam Paralel


1. Risiko pihak lawan dan penyerahan Bank dapat membeli aset serupa
2. Komoditas (risiko harga) dari pasar spot untuk pemasokan
3. Komoditas (risiko pemasaran) kepada pembeli dan menutup
4. Risiko penahanan aset
kerugian yang terjadi, jika ada, dari
5. Kemungkinan penghentian dari
penjual dalam salam yang awal.
awal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai