Anda di halaman 1dari 8

RESUME PRESENTASI ORGANISASI NIRLABA KELOMPOK 5

Judul : Konsep Entitas Nirlaba Yayasan

Hari/Tanggal : Selasa, 7 November 2023

Nama Anggota Kelompok 5 :

1. Rislydia Tumanggor, 200120054


2. Ipo Dani Tumangger, 200120064
3. Ester Julia Hutagalung, 200120069
4. Wilda Deplora Tarigan, 200120096
5. Ariana Jesanya Barus, 210120011

 SESI TANYA JAWAB

1. Bagaimana yayasan nirlaba memastikan transparan dan akuntabilitas dalam


penggunaan dana?
(Oktavia Pasaribu, 200120083 )
Jawaban : (Wilda Deplora Tarigan, 200120096)
Yayasan nirlaba memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan
dana melalui beberapa praktik dan langkah-langkah, antara lain:

1. Pelaporan Keuangan: Yayasan harus secara berkala menyusun laporan


keuangan yang jelas dan terinci, termasuk sumber pendapatan dan
pengeluaran. Laporan ini harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku.
2. Audit Independen: Yayasan dapat mengadakan audit independen oleh
pihak ketiga yang tidak terkait dengan organisasi untuk memeriksa
penggunaan dana. Hasil audit ini harus dipublikasikan.

3. Kode Etik dan Pedoman Penggunaan Dana: Yayasan harus memiliki


kode etik dan pedoman yang mengatur penggunaan dana, termasuk
pembatasan penggunaan dana untuk tujuan tertentu.

4. Transparansi dalam Pengambilan Keputusan: Keputusan terkait dengan


penggunaan dana harus dibuat secara transparan dan terdokumentasi dengan
baik.

5. Melibatkan Pihak Terkait: Yayasan dapat melibatkan para donatur,


anggota dewan, dan pihak terkait lainnya dalam proses pengambilan
keputusan terkait dana.

6. Pelaporan Publik: Yayasan harus secara rutin memberikan informasi


kepada publik tentang aktivitas, program, dan dampak yang dicapai dengan
dana yang diterima.

7. Komunikasi Terbuka: Yayasan harus memiliki komunikasi terbuka


dengan semua pihak terkait untuk menjawab pertanyaan dan memberikan
klarifikasi terkait penggunaan dana.

8. Manajemen Keuangan yang Profesional: Yayasan harus memiliki


manajemen keuangan yang kompeten dan profesional untuk mengelola dana
dengan baik.

9. Pertanggungjawaban kepada Dewan Pengawas: Yayasan biasanya


memiliki dewan pengawas yang memastikan penggunaan dana sesuai dengan
tujuan yayasan dan hukum yang berlaku.
Melalui langkah-langkah ini, yayasan nirlaba dapat memastikan transparansi
dan akuntabilitas dalam penggunaan dana, yang akan membangun
kepercayaan donatur dan masyarakat secara umum.

2. Apa yang dimaksud dengan wakaf dan berikan contoh nya!


(Pitta Roito Tarigan, 210120092)
Jawaban : (Rislydia Tumanggor, 200120054)
Wakaf dalam konteks organisasi nirlaba merujuk pada sumbangan atau
amanah berupa harta atau aset yang diberikan oleh individu atau lembaga
untuk tujuan amal, kemanusiaan, atau sosial. Aset yang diwakafkan ini
biasanya diamanahkan untuk kepentingan umum atau kegiatan yang memiliki
manfaat sosial bagi masyarakat.
Contoh wakaf dalam organisasi nirlaba bisa berupa sumbangan sebidang tanah
untuk dibangun sekolah, rumah sakit, atau pusat pelatihan bagi masyarakat
kurang mampu. Selain tanah, wakaf juga bisa berupa sumbangan dalam
bentuk uang, properti seperti gedung atau rumah, atau aset produktif lainnya
yang diberikan untuk kepentingan umum.

3. Mengapa yayasan disebut organisasi Nirlaba, coba jelaskan dan berikan


contoh nya! (Monalisa Saragih, 210120027 )
Jawaban : ( Ester Julia Hutagalung, 200120069 )
Yayasan disebut organisasi nirlaba karena mereka tidak berorientasi pada
tujuan mendapatkan keuntungan finansial. Sebaliknya, yayasan didirikan
untuk memenuhi misi atau tujuan tertentu, seperti amal, pendidikan, atau
kesejahteraan sosial. Keuntungan yang diperoleh oleh yayasan, jika ada,
biasanya digunakan untuk mendukung dan membiayai program-program atau
proyek-proyek yang sesuai dengan tujuan nirlabanya. Fokus utama yayasan
adalah memberikan manfaat bagi masyarakat atau kepentingan umum tanpa
tujuan mencari laba pribadi.Contohnya : rumah sakit, klinik, balkesmas,
yayasan kanker dan Palang Merah Indonesia.
4. Dalam sistem akuntansi dapat berupa berbasis kas dan berbasis akrual.
Mengapa dalam yayasan sistem akuntansi nya hanya menggunakan sistem
akuntansi berbasis akrual saja, tidak menggunakan sistem akuntansi yang
berbasis kas? (Indri Alvionita br Pinem, 210120016 )
Jawaban : ( Ariana Jesanya Barus, 210120011 )
Sistem akuntansi berbasis kas mencatat transaksi saat uang fisik diterima
atau dikeluarkan, sementara sistem berbasis akrual mencatat transaksi saat
mereka terjadi, terlepas dari aliran uang fisik. Sistem berbasis akrual
cenderung memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja
keuangan dan keberlanjutan organisasi.

Yayasan mungkin memilih sistem akuntansi berbasis akrual karena lebih


sesuai dengan praktik pengelolaan dana yang kompleks dan melibatkan
berbagai sumber pendanaan, proyek-proyek jangka panjang, dan
kewajiban lainnya. Ini membantu mereka untuk melacak dan melaporkan
secara lebih akurat tentang sumber daya yang mereka kelola.

Selain itu, dalam banyak kasus, entitas nirlaba seperti yayasan seringkali
diharuskan atau disarankan oleh peraturan pemerintah atau standar
akuntansi tertentu untuk menggunakan sistem berbasis akrual untuk
memenuhi standar pelaporan keuangan yang lebih komprehensif. Oleh
karena itu, pemilihan sistem akuntansi berbasis akrual dapat menjadi
pilihan yang lebih sesuai dan diwajibkan untuk yayasan.

5. Bagaimana proses seleksi dan pengawasan penerimaan manfaat dari program


yayasan yang biasa berlangsung? ( Fanny Priskila Lubis 210120012 )

Jawaban : ( Ipo Dani Tumangger, 200120064 )

Proses seleksi dan pengawasan penerimaan manfaat dan program yayasan itu
bervarias, tergantung pada kebijakan dan tujuan yayasannya. Dalam seleksi
dan pengawasan penerimaanny ada beberapa langkah yaitu:
1. Pengidentifikasian calon penerima manfaat

2 . Pengajuan aplikasi

3. Evaluas aplikas

4. Seleksi Penerima manfaat

5. Pemberian manfaat

6. Pengawasan

7. Pelaporan.

Komunikas yang baik antara yayasan dan penerima manfaat sangat penting
dalam menjaga integritas program sebuah yayasan.

6. Apa peran dan manfaat wakaf sehingga dinyatakan sebagai salah satu
kekayaan yayasan sertakan bagaimana pengelolaan nya? ( Anastasya
Christmas Gultom, 210120078 )
Jawaban : ( Rislydia Tumanggor, 200120054 )

Peran dan manfaat wakaf sehingga dinyatakan sebagai salah satu kekayaan
dalam yayasan nirlaba adalah untuk memastikan kelangsungan dan
pembiayaan program atau proyek amal yang dilakukan oleh yayasan
tersebut. Dengan kata lain, wakaf dapat menjadi salah satu sumber
pendanaan penting bagi yayasan nirlaba agar dapat terus menjalankan
misinya dalam jangka panjang.

Dan Untuk Pengelolaannya itu untuk mendukung kegiatan dan tujuan


yayasan nirlaba, seperti; program amal, pendidikan, kesehatan atau tujuan
lain yang sesuai dengan misi yayasan tersebut. Pengelolaan wakaf dalam
yayasan nirlaba bukan hanya tentang pengelolaan keuangan, tetapi juga
tentang bagaimana dana tersebut dapat memberikan dampak yang
signifikan sesuai dengan niat dari pemberi wakaf.
7. Apa perbedaan wakaf dengan hibah? (Crisda Febrianti Tindaon, 21020057 )
Jawaban : ( Ester Julia Hutagalung, 200120069 )
Perbedaan antara wakaf dan hibah mungkin terletak pada tujuan penggunaan
dana. Wakaf umumnya disisihkan untuk tujuan amal atau keagamaan,
sedangkan hibah nirlaba dapat mencakup pemberian dana untuk berbagai
keperluan sosial atau kemanusiaan. Wakaf seringkali memiliki sifat abadi dan
diarahkan untuk keberlanjutan, sedangkan hibah bisa lebih fleksibel
dalam penggunaannya.

8. Bagaimana Yayasan nirlaba dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran


masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental dan menyediakan layanan
pendukung yang terjangkau? ( Iren Viana Br Tarigan, 200120048 )
Jawaban : ( Ipo Dani Tumangger, 200120064 )

Yayasan nirlaba berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang


pentingnya kesehatan mental yang terjangkau seperti:
1. Kampanye Pendidikan
Bisa dilakukan dengen penyuluhan tentang kesehatan mental,
penyuluhannya bisa di sekolah-sekolah, dan acara-acara sosial.
2. Layanan Konseling
Layanan konseling dan dukungan psikologis yang terjangkau bisa
melalui telepon dan online.
3. Kampanye Pemanggilan
Bisa menggunakaın kampanye daring misalnya mempromosikan pesan2
kesehatan mental.
4. Pelatihan Kesadaran
Bisa memberikan pelatihan kepada pengajar atau sukarelawan yang
dapatt meningkatkan pemulihan tentang kesehatan mental.
9. Apa maksud dari visi dan berikan contohnya ? ( Marettiani Br Silaban,
210120061)
Jawaban : ( Rislydia Tumanggor, 200120054 )
Visi dalam Yayasan nirlaba adalah pernyataan yang menggambarkan
gambaran besar, aspirasi atau cita-cita jangka panjang dari yayasan
tersebut. Visi ini seringkali merupakan sasaran yang lebih lebih besar dan
idealis yang menjadi dasar bagi Yayasan nirlaba untuk merumuskan
strategi dan program kerja mereka.
Contohnya saya ambil visi dari Palang Merah Indonesia yang merupakan
salah satu contoh yayasan nirlaba di Indonesia yaitu terwujudnya PMI
sebagai organisasi kemanusiaan yang profesional, tanggap dan dicintai
masyarakat.

10. Apakah ada tantangan yg dihadapi, yayasan nirlaba dalam menjalankan misi
sosial atau kemanusiaan nya jika ada seperti apa tantangan nya? (Veronika
Situmorang, 210120033 )
Jawaban : ( Wilda Deplora Tarigan, 200120096 )
Yayasan nirlaba seringkali menghadapi sejumlah tantangan dalam
menjalankan misi sosial atau kemanusiaannya. Beberapa tantangan umum
yang mereka hadapi termasuk:
1. Pendanaan: Mendapatkan dana yang cukup untuk mendukung program-
program mereka sering menjadi tantangan utama. Bergantung pada
sumbangan, hibah, atau dana dari berbagai sumber.

2. Administrasi dan manajemen: Mengelola sebuah organisasi nirlaba


membutuhkan administrasi dan manajemen yang efisien, termasuk tata kelola
yang baik dan pengelolaan sumber daya manusia.
3. Keberlanjutan program: Memastikan program-program yang dilakukan
berkelanjutan dan memberikan dampak jangka panjang adalah tantangan,
terutama jika sumber daya terbatas.
4. Kesadaran dan dukungan masyarakat: Memperoleh dukungan
masyarakat dan kesadaran tentang isu-isu sosial yang dihadapi bisa sulit,
terutama jika isu tersebut kurang dikenal.

5. Hambatan hukum dan peraturan: Yayasan nirlaba harus mematuhi


hukum dan peraturan yang berlaku, yang bisa bervariasi dari negara ke negara.

6. Kompetisi dan kolaborasi: Terkadang, yayasan bersaing dengan yayasan


lain untuk sumber daya dan dukungan. Namun, kolaborasi dengan organisasi
lain juga bisa menjadi kunci kesuksesan.

7. Evaluasi dampak: Mengukur dampak sosial dari program-program mereka


dan melaporkannya kepada donor dan masyarakat adalah tantangan dalam
menjaga akuntabilitas.

Tantangan-tantangan ini bisa berbeda-beda tergantung pada tujuan dan fokus


misi yayasan nirlaba, tetapi upaya yang baik dalam mengatasi tantangan ini
penting untuk mencapai tujuan kemanusiaan mereka.

11. Bagaimana yayasan dapat mencapai tujuan tersebut ? (Dwi Anggi


Sianipar, 210120015 )

Jawaban : ( Ariana Jesanya Barus, 210120011 )

Dalam konsep entitas nirlaba, yayasan dapat mencapai tujuannya melalui


identifikasi tujuan, rencana strategis, penggalangan dana, pengelolaan
keuangan yang baik, kerja sama dengan mitra, pelaporan transparan,
evaluasi program, komunikasi efektif, keberlanjutan, dan peningkatan
kesadaran masyarakat tentang isu yang diperjuangkan. Konsistensi dan
komitmen sangat penting untuk mencapai tujuan yayasan.

Anda mungkin juga menyukai