Anda di halaman 1dari 14

KONSEP

ENTITAS
NIRLABA
YAYASAN
Kelompok V
Anggota Kelompok

Rislydia Tumanggor, Ipo Dani Ester Julia


200120054 Tumangger, Hutagalung,
200120064 200120069

Wilda Deplora Tarigan, Ariana Jesanya


200120096 Barus,210120011
1. Pengertian dan Ruang
Lingkup Yayasan

Menurut UU No. 16 Tahun 2001, pengertian yayasan adalah badan hukum yang
kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk
mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan
Perbedaan antara
perkumpulan dan yayasan
Perkumpulan bersifat dan bertujuan komersial, mementingkan keuntungan (profit
oriented), dan mempunyai anggota. Sedangkan yayasan bersifat dan bertujuan sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan, tidak semata-mata mengutamakan keuntungan atau
mengejar/mencari keuntungan dan/atau penghasilan yang sebesar-besarnya, dan tidak
mempunyai anggota.
2. Sifat dan Karakteristik Yayasan
A. Tujuan Yayasan
Yayasan memiliki tujuan untuk melakukan aktivitas pada bidang keagamaan,
kemanusiaan dan sosial. Tujuannya dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif. Secara
kuantitatif, tujuan yayasan terdiri dari pencapaian laba maksimum, penguasaan
pasar, pertumbuhan organisasi dan produktivitasnya. Sementara itu, tujuan yang
bersifat kualitatif yaitu manajemen organisasi yang tangguh, reputasi organisasi,
stabilitas, efisiensi dan efektivitas organisasi, pelayanan pada masyarakat dan juga
citra dari perusahaan.
B.Visi
Visi pada yayasan memberikan yayasan untuk berkarya secara
konsisten dan tetap bertahan, inovatif, produktif dan antisipatif. Visi
menjadi sebuah gambaran akan suatu hal yang ada di masa depan dan
berisikan cita dan citra yang ingin dicapai oleh yayasan.
C.Misi
Misi merupakan segala hal yang dilakukan oleh yayasan dan sebagai
penjelasan rinci suatu visi yang telah disetujui. Misi yang ada harus
jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
D. Sumber
Pembiayaan
Sumber pembiayaan yayasan yaitu dari kekayaan yang dipisahkan berupa uang ataupun
barang. Kekayaan yayasan yaitu sebagai berikut:
1. Wakaf
2. Hibah
3. Hibah wasiat
4. Perolehan lain
Jika kekayaan yayasan diperoleh dari wakaf, maka ketentuan hukum perwakafan akan
berlaku.
E. Pola Pertanggungjawaban

Pola pertanggungjawaban pada yayasan dapat bersifat vertikal dan horizontal.


Bersifat vertikal artinya pertanggungjawaban berupa pengelolaan dana kepada
pemilik tingkat yang lebih tinggi seperti pada yayasan yaitu pembina.
Sedangkan, secara horizontal, pertanggungjawaban dilakukan ke masyarakat
luas.
F. Struktur Organisasi Yayasan
•Struktur organisasi tidak dapat dipisahkan dengan strategi, fungsi dan juga tujuan dari
organisasi. Struktur organisasi yayasan terdiri dari pembina, pengurus, dan pengawasan.
Pembina adalah bagian yayasan yang memiliki wewenang untuk tidak diserahkan
kepada pengurus atau pengawas oleh Undang-Undang atau anggaran dasar.

•Pengurus adalah bagian yayasan yang menyelenggarakan kepengurusan suatu yayasan.


Pengawas adalah organ yayasan yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan serta
memberikan masukan bagi pengurus sebagai pelaksana kegiatan yayasan. Untuk dapat
diangkat sebagai pengawas yayasan maka individu tersebut harus mampu melakukan
perbuatan hukum.
G. Karakteristik Anggaran

Rencana anggaran pada yayasan harus dapat disebarluaskan atau


dijangkau oleh publik (masyarakat) secara terbuka untuk ditanggapi dan
didiskusikan bersama. Anggaran itu sendiri memiliki arti sebagai hasil
dari strategi yang telah dirumuskan dan direncanakan.
H. Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah suatu prinsip akuntansi di mana suatu


transaksi dapat diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Sistem
akuntansi dapat berupa berbasis kas dan berbasis akrual. Dalam
yayasan, laporan keuangan disajikan dengan menggunakan sistem
akuntansi berbasis akrual yaitu sistem yang penekanannya pada
pendapatan dan biaya.
Ada
Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai