(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik)
Dosen Mata Kuliah : Dr. Hj. Sri Fadilah, SE., M.Si., AK, CA
Disusun oleh :
PRODI AKUNTANSI
2019
ABSTRAK
termasuk dalam organisasi nirlaba, maka tujuannya bukanlah untuk mencari laba
mencari laba bukan berarti organisasi keagamaan tidak memiliki tujuan keuangan.
serta bagaimana memperoleh dana dari umat dari cara-cara yang dibenarkan oleh
ajaran agama. Maka dari itu dibutuhkan praktik Akuntansi Pada Organisasi
Tempat Ibadah. Lembaga Masjid merupakan salah satu bentuk organisasi nirlaba
(PSAK) 45 tahun 2011 tentang Organisasi nirlaba, bahwa organisasi nirlaba juga
harus dan berhak untuk membuat laporan keuangan dan melaporkan kepada para
pemakai laporan keuangan. Untuk itu lembaga masjid harus dan berhak untuk
manage their finances and how accounting is applied to houses of worship. This
its main purpose is not to make a profit, it does not mean religious organizations
do not have financial goals. The financial objectives in the house of worship are
that meet the standards according to the rules in the religious teachings.
manager of a place of worship to use the funds of the people in accordance with
the provisions in the teachings of religion and religious interests, and how to
obtain funds from the people from the methods justified by religious teachings.
statements. For this reason, mosque institutions must and have the right to make
financial reports that are accountable and report to users of the financial
PENDAHULUAN
memiliki keterkaitan yang sangat erat karena dalam salah satu asumsidasar
Setiap tempat ibadah pasti memiliki transaksi keuangan, oleh karena itu
keagamaan dijalankan oleh sebuah lembaga atau organisasi yang muncul atas
tentang Organisasi nirlaba, bahwa organisasi nirlaba juga harus dan berhak untuk
keuangan. Laporan keuangan organisasi nirlaba telah diatur dalam PSAK Nomor
2011) telah diatur bahwa laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Dengan adanya standar yang mengatur mengenai pelaporan keuangan entitas
nirlaba maka diharapkan laporan keuangan yang dibuat oleh suatu organisasi
nirlaba seperti masjid misalnya, dapat lebih mudah dipahami dan dapat
organisasi.
1.3 Tujuan
TEORI
akuntansi memiliki keterkaitan yang sangat erat karena dalam salah satu asumsi
2008). Setiap tempat ibadah pasti memiliki transaksi keuangan, oleh karena itu
organisasi yang muncul atas kesadaran akan berjalannya visi dan misi agama
Setiap organisasi memiliki tujuan yang spesifik yang ingin dicapai. Karena
bukanlah untuk mencari laba sebagaimana organisasi privat atau swasta. Menurut
Bastian (2007) dan Halim (2012:454) tujuan utama dari organisasi peribadatan
yang memadai yang memenuhi standar sesuai aturan dalam ajaran agama tersebut
organisasi keagamaan belum menyadari menciptakan tata kelola yang baik (good
governance). Salah satu usaha untuk menciptakan tata kelola yang baik adalah
melayani keperluan umat dalam rangka melaksanakan ibadah riual rutin maupun
yang sifatnya incidental. Selain itu, berfungsi untuk kegiatan-kegiatan lain yang
bersifat social kemasyarakatan, sebagai pusat ibadah dan pusat pembinaan umat
berada pada satu tokoh agama yang disegani. Tokoh atau kelompok yang
pengorganisasi kekayaan yang ada pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai organisasi tersebut. Dengan kata lain, definisi yang lain
dalam menggunakan dana umat sesuai dengan ketentuan dalam ajaran agama dan
kepentingan umat beragama, serta bagaimana memperoleh dana dari umat dari
fungsi yaitu :
dana yang sesuai dengan ajaran agama dan tidak memberatkan umat.
dijalankan.
usaha dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tata usaha umum atau administrasi dan
tata usaha keuangan. Akuntansi merupakan tata usaha keuangan. Jadi, akuntansi
keagamaan.
tata buku tunggal (Single entry) dan berbasis kas. Ritonga (2010) menyebutkan
Hanya Terfokus pada aliran kas dan mengabaikan aliran sumber daya lain.
A. PEMBAHASAN
ibadah (madhlah) juga merupakan tempat ibadah secara luas (ghairu madhlah)
masyarakat melalui berbagai sarana dan prasarana yang dimiliki masjid yang
bersangkutan dan terakhir masjid sebagai pusat komunikasi dan persatuan umat.
maupun shalat jumat saja, melainkan dapat berfungsi untuk kegiatan-kegiatan lain
yang bersifat social kemasyarakatan. Seperti pada zaman Nabi Muhammad saw.,
masa itu, masjid tidak hanya sebagai tempat peribadatan, pusat pendidikan, pusat
budaya Islam, dan pertahanan dan keamanankaum muslimin pada waktu itu. Pada
saat Nabi Muhammmad saw, datang ke kota Madinah dalam rangka hijrah dari
masjid (Ayub, 1996). Hal ini menunjukkan begitu pentingnya fungsi dan peranan
Dalam konteks saat ini, masjid tidak mungkin lagi menjadi pusat kegiatan
sebagai:
sekitarnya
masjid, maka paling tidak masjid memiliki dua peranan besar, yaitu yaitu sebagai
pusat ibadah dan pusat pembinaan umat (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan
budaya).
yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain
publik yang dimaksud adalah para anggota, umat, atau pengikut agama di
organisasi keagamaan yang bersangkutan. Dalam hal ini domain publik dari
organisasi masjid adalah umat muslim secara keseluruhan pada umumnya, dan
banyak. Masjid sebagai salah satu bentuk organisasi nirlaba dimana sebagian
besar sumber pendanaannya berasal dari masyarakat dalam bentuk infak atau
shodakoh, tentunya juga harus membuat laporan keuangan sesuai dengan format
dalam PSAK Nomor 45. Namun PSAK Nomor 45 tidak dapat secara langsung
diterapkan pada lembaga masjid. Masjid merupakan salah satu contoh organisasi
keagamaan yang sebagian besar dananya berasal dari sumbangan publik yang
biasa disebut dengan zakat dan infak atau shodakoh dimana sebagian besar
transaksi yang terjadi didasari dengan ketentuan dasar syariah sesuai dengan
ajaran agama Islam. Oleh karena itu penyusunan laporan keuangan masjid juga
yang didasarkan pada kaidah syariah khususnya untuk akuntansi zakat dan
infak/sedekah yang diatur dalam PSAK Nomor 109. PSAK Nomor 109 bertujuan
zakat dan infak/sedekah. Di dalam PSAK Nomor 109 (IAI, 2008) disebutkan
bahwa laporan keuangan yang seharusnya dibuat oleh amil terdiri dari laporan
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Bila dibandingkan dengan
PSAK Nomor 45, terdapat perbedaan komponen laporan keuangan yang harus
dibuat oleh masjid (amil). Mengingat masjid adalah salah satu bentuk organisasi
nirlaba dan menjalankan kegiatan dan transaksi syariah maka penerapan PSAK
Nomor 109.
Tabel 1: Perbedaan Karakteristik Organisasi Nonlaba dengan
Perusahaan Komersial
Laporan Keuangan
organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi
organisasi nirlaba.
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset
atas semua penghasilan atau manfaat ekonomi lain yang berasal dari
tertentu.
d. Sumber daya tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak
dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak
halal dan tidak mengikat. Dana terkumpul merupakan amanah yang harus
organisasi yang meliputi sumber dana, penganggaran kegiatan maupun lalu lintas
keuangannya. Uang yang masuk dan keluar harus halal, jelas sumbernya, tercatat
dengan rapi dan dilaporkan secara periodik. Demikian pula prosedur pemasukan
Sumber Dana
Dari segi sumber pendanaan atau lebih konkretnya struktur modal dan
struktur pembiayaan, organisasi keagamaan sangat berbeda dalam hal bentuk dan
sumbangan-sumbangan pihak tertentu. Aliran dana dari umat ini dilakukan secara
umat untuk suatu agama. Karena sifatnya yang sukarela, karakteristik dana yang
Pada organisasi masjid, umumnya sebagian besar sumber dana berasal dari
umat muslim, walaupun tidak menutup kemungkinan bantuan dari pihak luar
pengurus atau pengelola organisasi masjid, kecuali ada yang menjamin secara
pribadi. Organisasi masjid memiliki sumber dana dari umat yang bisa dalam
berbagai bentuk seperti infak, sedekah, zakat, fidyah, dan lain-lain sesuai ajaran
kegiatan lainnya seperti pengajian rutin atau yang bersifat incidental, TPQ atau
sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik usaha atau krediturnya, maka
telah diprogramkan. Oleh karena itu masalah ini perlu ditangani secara serius.
1. Donatur tetap, yaitu sumbangan dari jama’ah atau pihak lain yang secara
2. Donatur tidak tetap, yaitu sumbangan dari berbagai pihak yang dilakukan
sendiri atau pihak luar yang bersifat insidentil. Hal ini dilakukan dengan
Penganggaran Kegiatan
diperkirakan.
a. Mekanisme penyusunan anggaran.
kegiatan.
Budgeting (penganggaran)
penyusunan anggaran pengurus memiliki sumber dana yang jelas supaya tidak
safety.
1. Pengumpulan
1. Bendahara Umum:
pengeluaran.
menyetorkan ke Bank.
2. Bendahara Penerimaan
bendahara umum.
umum.
Memimpin dan mengkoordinir pembukaan semua kotak amal
masjid.
3. Bendahara Pengeluaran:
sebagainya.
3. Pengawasan
Bendahara.
Jama’ah.
Rapat Umum
Rapat Pleno
Majelis Syura
Musyawarah Jama’ah
B. KASUS
Aset yang dimiliki oleh Masjid XYZ dikelompokkan menjadi aset lancar dan aset
tidak lancar. Aset lancar meliputi kas dan setara kas yang berasal dari penerimaan
sumbangan dan layanan jasa masjid serta piutang yang dari pihak ketiga. Aset
tidak lancar Masjid XYZ terdiri dari aset tetap yang berupa bangunan, inventaris,
dan aset tetap lain yang dimiliki oleh lembaga masjid dan digunakan untuk
melayani umat. Liabilitas pada masjid XYZ juga dikelompokkan ke dalam dua
jenis, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Untuk periode
tahun 2014 pada masjid XYZ tidak memiliki liabilitas. Aset neto digolongkan
berdasarkan jenis dana dan pembatasan yang diberikan oleh pemberi sumber daya.
Dalam PSAK Nomor 45 aset neto dibedakan berdasarkan pembatasan aset yang
dimiliki yang meliputi aset neto tidak terikat, aset neto terikat temporer, dan aset
neto terikat permanen. Pada PSAK Nomor 109 digunakan istilah saldo dana yang
meliputi saldo dana zakat, saldo dana infak/sedekah, saldo dana amil, dan saldo
diantara keduanya sehingga pada bagian aset neto meliputi dana zakat,
infak/sedekah terikat dan tidak terikat, wakaf, dan dana kemanusiaan. Berikut
disajikan sebagai penambah aset neto baik zakat, infak/sedekah terikat dan tidak
penerimaan atas jasa yang berasal dari pelaksanaan akad nikah yang
seluruhnya disalurkan pada periode berjalan 2014. Masjid XYZ juga mendapatkan
dan Penerimaan lain-lain dari hasil penjualan barang bekas sebesar Rp 100.000.
Beban yang dikeluarkan oleh Masjid XYZ berupa beban program, beban gaji dan
upah, beban transportasi, beban manajemen dan umum, beban perawatan dan
pemeliharaan, beban ATK, penyusutan aset tetap dan beban lain-lain digolongkan
ke dalam beban tidak terikat. Jumlah total beban yang terjadi pada tahun 2014
Masjid XYZ selama ini tidak memiliki aset kelolaan baik yang bersifat lancar
hari aset yang dimiliki dalam masing-masing jenis dana akan dikelola oleh
pengurus masjid. Untuk itu perlu dibuat laporan perubahan aset kelolaan dengan
dan pengeluaran kas dalam satu periode. Laporan arus kas harus menyajikan arus
kas selama satu periode yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas
investasi, dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi mencakup kas
dengan kas yang dibayarkan kepada karyawan dan pembayaran beban usaha. Arus
kas dari aktivitas investasi Masjid XYZ mancakup pembelian peralatan inventaris,
pembelian investasi aset tetap, dan biaya yang digunakan untuk perbaikan
bangunan masjid. Untuk arus kas dari aktivitas pendanaan dan penyesuaian
rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjado kas neto yang digunakan untuk
aktivitas operasi tidak ada dalam laporan arus kas karena tidak adanya transaksi
yang mencakup bagian tersebut di dalam Masjid XYZ. Berikut ini merupakan
laporan arus kas Masjid XYZ yang disesuaikan dengan PSAK Nomor 45.
e. Catatan atas laporan keuangan
laporan keuangan pada Masjid XYZ dibuat dengan berdasarkan contoh catatan
atas laporan keuangan pada PSAK Nomor 45 yang disesuaikan dengan kondisi
obyek penelitian. Berikut merupakan catatan atas laporan keuangan masjid XYZ
1. Catatan A
Aset tetap berupa tanah yang dimiliki oleh Masjid XYZ merupakan tanah
karena itu tanah wakaf Masjid XYZ diakui dan dilaporkan pada saat aset
2. Catatan B
Aset neto berupa infak/sedekah terikat yang dimiliki oleh Masjid XYZ
pengelola masjid.
3. Catatan C
Aset neto berupa wakaf yang dimiliki oleh Masjid XYZ adalah berupa
tanah yang penggunaanya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak
KESIMPULAN
hanya saja dengan sistem pencatatan yang sangat sederhana. Akuntansi yang
penerapan dan perlakuan akuntansi pada anggota, umat, atau pengikut agama di
nirlaba tetapi PSAK No.45 Tahun 2011 menyatakan bahwa organisasi nirlaba
memiliki hak dan harus membuat laporan keuangan. Lembaga masjid dalam
bentuk pertanggung jawaban terhadap para donatur dan masyarakat sekitar yang
menjadi jamaah masjid. Laporan keuangan yang terstruktur seperti diatur dalam
transparan. Hal ini juga menjadi jawaban atas ketidak percayaan masyarakat yang
berasal dari umat dan sumbangan-sumbangan pihak tertentu. Aliran dana dari
umat ini dilakukan secara sukarela atau bahkan dilakukan dalam rangka
Bandung.
http://repository.ung.ac.id/get/simlit/1/1087/2/Studi-Ethnosains-Dilema-
Transparansi-dan-Akuntabilitas-dalam-Pelaporan-Sumbangan-Donatur-dan-
Pengelolaan-Keuangan-Masjid-Studi-Kasus-Di-Kabupaten-Gorontalo.pdf
http://lib.unnes.ac.id/29905/1/7211413119.pdf
https://repository.usd.ac.id/27759/2/142114041_full.pdf
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/e-JEBAUJ/article/download/4553/3371/
http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/download/8975/7159/
https://www.academia.edu/13014587/Makalah_Akuntansi_Sektor_Publik
https://www.academia.edu/attachments/39445717/download_file
http://repository.unpas.ac.id/968/2/BAB%2520I.pdf
http://repository.ung.ac.id/get/simlit/1/1087/2/Studi-Ethnosains-Dilema-
Transparansi-dan-Akuntabilitas-dalam-Pelaporan-Sumbangan-Donatur-dan-
Pengelolaan-Keuangan-Masjid-Studi-Kasus-Di-Kabupaten-Gorontalo.pdf
https://www.acisindonesia.com/2016/07/01/software-akuntansi-untuk-entitas-
tempat-peribadatan/
https://media.neliti.com/media/publications/276499-rekonstruksi-perlakuan-
akuntansi-untuk-e-23ca4c46.pdf
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-6-peran-akuntansi-manajemen-sektor-publik-
dalam-organisasi/