Oleh :
Kelompok 2
DOSEN PENGAMPU :
Maulan Irwadi, SE, MM, M.Si,
Ak, CA, CAAT, CSRS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
SJAKHYAKIRTI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha
Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini berjudul Akuntansi untuk entitas tempat ibadah, merupakan
tugas dari Mata kuliah Bidang Studi Akuntansi sektor publik. membahas secara
detail yang berhubungan dengan Akuntansi untuk entitas tempat ibadahi, dan
lain-lainnya yang tercakup dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan karena dari kekhilafan kami. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari kawan-kawan maupun Dosen Pengasuh
yang bersifat pembelajaran dan perbaikan agar kita dimasa akan datang
mendapat pengertian mengenai akuntansi untuk entitas tempat ibadah.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................…….. i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengenalan Akuntansi untuk tempat Ibadah............................................ 3
2.2. Manajemen Keuangan dan Pengelolaan dana.......................................... 3
2.3. Pelaporan Keuangan dan Transparansi .................................................... 4
2.4. Praktik Akuntansi pada Entitas Tempat Ibadah Terkemuka ................... 6
2.5. Tantangan dan Peluang............................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2. Manajemen Keuangan dan Pengelolaan Dana untuk entitas tempat
Ibadah
Manajemen keuangan yang baik dan pengelolaan dana yang bijak adalah unsur
kunci dalam menjaga stabilitas keuangan dan keberlanjutan entitas tempat ibadah.
Berikut adalah beberapa aspek penting dalam manajemen keuangan dan pengelolaan dana
untuk entitas tersebut:
1) Pengumpulan Dana :
Entitas tempat ibadah bergantung pada sumbangan jemaat dan donasi. Penting untuk
memiliki sistem pencatatan yang baik untuk memantau sumber dana ini.
Menerapkan praktik terbaik dalam penggalangan dana dan menjaga hubungan yang
baik dengan para donatur.
2) Penyusunan Anggaran :
Membuat anggaran tahunan yang mencerminkan kebutuhan keuangan dan tujuan
entitas.
Mencantumkan semua biaya operasional, gaji staf, pemeliharaan fasilitas, dan proyek
kemanusiaan yang direncanakan.
3) Pengendalian pengeluaran :
Memantau pengeluaran dan memastikan bahwa mereka sesuai dengan anggaran yang
telah ditetapkan.
Menetapkan prosedur persetujuan sebelum dana digunakan untuk proyek tertentu.
5) Laporan Keuangan :
Menyusun laporan keuangan secara berkala untuk memberikan gambaran transparan
tentang pendapatan, pengeluaran, dan status keuangan.
Menerapkan prinsip akuntansi yang konsisten untuk memudahkan perbandingan
tahun demi tahun.
5
6) Kepatuhan Pajak dan Hukum :
Memahami dan mematuhi peraturan pajak yang berlaku untuk entitas tempat ibadah.
Mematuhi hukum keuangan dan pelaporan yang berlaku di wilayah hukum tempat
ibadah beroperasi.
Pengelolaan dana yang baik adalah kunci untuk menjaga kestabilan keuangan
entitas tempat ibadah dan memastikan bahwa dana yang diterima digunakan untuk
mendukung tujuan keagamaan, sosial, dan amal mereka. Selain itu, manajemen keuangan
yang efektif dapat meningkatkan kepercayaan jemaat dan donatur.
Entitas tempat ibadah harus menyusun laporan keuangan tahunan yang mencakup semua
aspek keuangan, termasuk pendapatan, pengeluaran, dan posisi keuangan pada akhir
tahun. Laporan ini harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang konsisten.
2) Auditor independen
6
3) Rincian pengeluaran
Laporan keuangan harus menyediakan rincian tentang bagaimana dana digunakan. Ini
harus mencakup biaya operasional, gaji staf, pemeliharaan fasilitas, dan proyek
kemanusiaan yang didanai.
Transparansi tentang donasi dan sumbangan yang diterima adalah penting. Memberikan
informasi mengenai jumlah dana yang diterima, sumber-sumber dana, dan tujuan
penggunaannya.
5) Pelaporan kinerja
Selain laporan keuangan, entitas tempat ibadah dapat juga menyusun laporan kinerja
yang menjelaskan pencapaian tujuan keagamaan dan amal mereka.
7) Akses terbuka
Memastikan bahwa laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya dapat diakses oleh
semua pihak yang berkepentingan. Hal ini bisa dilakukan melalui situs web, publikasi
cetak, atau pertemuan jemaat.
Memastikan bahwa semua pelaporan keuangan mematuhi hukum dan peraturan keuangan
yang berlaku di wilayah hukum tempat ibadah beroperasi.
7
entitas tempat ibadah dan komunitasnya serta mendukung keberlanjutan misi keagamaan
dan sosial mereka.
1) Pemisahan dana
Entitas tempat ibadah terkemuka sering memisahkan dana operasional dari dana amal
atau proyek khusus. Ini membantu memastikan bahwa donasi khusus digunakan sesuai
dengan tujuan yang ditentukan.
4) Transparansi donasi
Mereka mencantumkan informasi tentang sumber dan penggunaan dana dalam donasi
mereka, dan ini sering dipublikasikan secara terbuka.
6) Pengawasan anggaran
8
Entitas terkemuka memiliki prosedur pengawasan yang ketat untuk memastikan
pengeluaran sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
7) Pelatihan keuangan
Memberikan pelatihan keuangan kepada staf yang terlibat dalam manajemen keuangan
entitas tempat ibadah.
8) Komunikasi terbuka
Melakukan komunikasi terbuka dan reguler dengan jemaat dan donatur mengenai
keuangan dan kinerja entitas.
Entitas tempat ibadah terkemuka sering menjadi panutan dalam hal akuntansi
yang baik dan transparansi. Mereka berfokus pada menjaga integritas keuangan dan
memastikan bahwa dana yang mereka terima digunakan sesuai dengan tujuan keagamaan
dan sosial mereka. Praktik-praktik ini memberikan contoh yang baik bagi entitas lain
dalam menjaga kepercayaan jemaat dan donatur mereka serta memastikan kelangsungan
misi mereka.
I. Tantangan :
9
Kebutuhan Transparansi: Meningkatnya permintaan transparansi keuangan dari
jemaat dan donatur berarti entitas tempat ibadah harus lebih terbuka dalam pelaporan
keuangan mereka.
II. Peluang :
Pendekatan Profesional: Menggunakan praktik akuntansi yang canggih dan bekerja
sama dengan akuntan atau auditor profesional membuka peluang untuk
meningkatkan manajemen keuangan.
Diversifikasi Pendapatan: Peluang untuk mendiversifikasi pendapatan dengan
mengembangkan program-program pendanaan dan kegiatan amal yang dapat
mendatangkan pendapatan tambahan.
Peningkatan Donasi: Praktik akuntansi yang baik dapat membantu meningkatkan
kepercayaan donatur, yang pada gilirannya dapat meningkatkan jumlah donasi.
Efisiensi Operasional: Menggunakan teknologi dan perangkat lunak akuntansi yang
modern dapat meningkatkan efisiensi dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.
Pelatihan Keuangan: Memberikan pelatihan keuangan kepada staf dan sukarelawan
entitas tempat ibadah untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang manajemen
keuangan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dalam makalah ini, kami telah membahas pentingnya akuntansi yang baik dalam
konteks entitas tempat ibadah. Entitas tempat ibadah memegang peran penting dalam
kehidupan masyarakat dan memerlukan manajemen keuangan dan akuntansi yang efektif
untuk menjaga kelangsungan dan transparansi operasional mereka. Berikut adalah
beberapa kesimpulan yang dapat diambil:Akuntansi adalah Alat Penting: Akuntansi
bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga alat penting dalam menjaga integritas
keuangan dan memenuhi tanggung jawab transparansi bagi entitas tempat ibadah.
Pemisahan Dana dan Pengelolaan Dana Bijak: Pemisahan dana operasional dan dana
amal, pengelolaan dana dengan bijak, dan pengendalian pengeluaran adalah praktik
penting. Pelaporan Keuangan dan Transparansi: Pelaporan keuangan yang akurat dan
transparan memperkuat hubungan dengan jemaat dan donatur, serta mendukung integritas
entitas. Kepatuhan Hukum dan Pajak: Mematuhi peraturan hukum dan pajak yang
berlaku adalah suatu keharusan.
3.2. SARAN
Akuntansi yang baik adalah kunci dalam menjaga keberlanjutan dan integritas
keuangan entitas tempat ibadah. Dengan pendekatan yang bijak, pelatihan, dan komitmen
terhadap transparansi, entitas tempat ibadah dapat menjalankan misi keagamaan dan
sosial mereka dengan lebih baik dan mempertahankan kepercayaan jemaat dan donatur.
11
DAFTAR PUSTAKA
Needles, B., Powers, M., & Crosson, S. (2018). Financial and Managerial
Accounting. Cengage Learning.
Pratt, J., & Peters, R. (2019). Financial Accounting in an Economic Context. John
Wiley & Sons.
12