Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Rasa syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Karakteristik Ruang Lingkup
da Akuntansi Pemerintahan.
Pada kesempatan ini penyusun juga mengucapkan terimah kasih kepada bapak Taufik
Hidayat, S.E., M.Si dan semua rekan – rekan yang telah memberikan saran, pengarahan,
bantuan serta dukungan kepada penyusun secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan guna memperbaiki apa yang
menjadi kekurangan dari Makalah ini. Atas segalanya penyusun mengucapkan terimah kasih.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Menteri Keuangan yaitu PMK no. 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintahan Pusat, maka sistem akuntansi pemerintah pada tingkat permerintah
daerah diatur dengan Pemendagri No. 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah perubahan atas permendagri No. 13 tahun 2006 yaitu pada pasal 232 yang
mengatur tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu penerapan standar
akuntansi pemerintahan dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah merupakan salah
satu syarat dan pedoman bagi pemerintah untuk dapat menghasilkan laporan keuangan daerah
yang berkualiatas. Pada hakekatnya didalam pemerintahan daerah belum dapat menyusun
laporan keuangan yang berkualitas karena belum sepenuhnya memahami penerapan standar
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) untuk dapat menghasilkan laporan
keuangan daerah yang berkualitas diperlukan penerapan standar akuntansi pemerintahan dan
b. Rumusan Masalah
4
c. Tujuan Pembahasan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan data kuantitatif,
terutama yang mempunyai sifat keuangan dari suatu kesatuan usaha ekonomi yang dapat
pemerintahan, dan akuntansi sosial. Akuntansi perusahaan telah banyak dipelajari dan telah
banyak pula buku-buku bacaan yang ada. Data yang ada dalam akuntansi perusahaan
saham, para investor, dan kreditur, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan
perusahaan tersebut.
a) Organisasi non-profit tidak mempunyai motif mencari laba atau dengan kata lain
motif mendapatkan keuntungan bukanlah tujuan utama bagi organisasi jenis lain.
6
b) Organisasi non-profit dimiliki secara kolektif, artinya hak kepemilikan tidak
ditunjukkan oleh saham yang dapat dimiliki secara perseorangan yang dapat diperjual
belikan.
tidak harus menerima imbalan langsung, baik berupa barang, uang atau jasa.
Disamping adanya beberapa kekhususan tersebut di atas, perlu juga diketahui bahwa
organisasi non-profit ini ada karena memang diperlukan oleh masyarakat untuk menyediakan
barang dan jasa tertentu kepada masyarakat dan tidak memperhitungkan apakah biaya yang
telah dikeluarkan untuk menyediakan barang dan jasa tersebut dapat ditutup oleh harga
Pada umumnya, organisasi non-profit ini memproduksi barang dan jasa yang secara
ekonomis tidak feasible atau tidak layak untuk diproduksi oleh perusahaan komersial atau
barang dan jasa yang diproduksi tersebut adalah merupakan jenis barang dan jasa yang vital
Puskesmas, Poliklinik, Palang Merah Indonesia, dan Panti Asuhan Yatim Piatu
e) Lembaga amal (charitable) : seperti Yayasan Jantung Sehat, Yayasan Ginjal dan
7
f) Lembaga Dana (foundation) : yaitu lembbaga yang dikelola untuk memberikan dana
secara umum. Didalam prakteknya, terjadi saling tumpang tindih dalam pelaksanaannya.
Misalnya : gereja akan berhubungan dengan pengelola lembaga amal; pmerintah yang secara
dengan organisasi komersial yang bermotifkan mencari laba. Beberapa kesamaan tersebut
a) Kedua jenis organisasi tersebut merupakan bagian dari suatu sistem ekonomi yang
sama dan menggunakan sumber daya yang sama pula untuk memenuhi tujuannya.
b) Kedua jenis organisasi tersebut harus menggunakan sumber daya yang langka untuk
yang sama.
d) Kedua jenis organisasi tersebut memerlukan analisis biaya dan pengendalian biaya
guna menetapkan bahwa sumber daya yang langka tersebut telah digunakan secara
e) Dalam beberapa hal, kedua jenis organisasi tersebut menghasilkan produk yang sama,
8
Walaupun keduanya memiliki beberapa kesamaan, namun ada beberapa hal pokok
yang membedakan kedua jenis organisasi ini, yaitu dalam hal tujuan organisasi, sumber dana,
dan peraturan/pengendalian barang dan jasa. Berikut ini akan diuraikan mengenai ketiga
a. Tujuan Organisasi
Harapan untuk mendapatkan laba merupakan faktor utama bagi para investor untuk
menyediakan barang dan jasa kepada masyarakat luas dilakukan tanpa memandang apakah
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibayar oleh masyarakat
atau tidak? Dengan kata lain, organisasi non-profit memproduksi barang dan jasa tidak
Tujuan utama perusahaan komersial yang paling penting adalah untuk menentukan
laba bersih dan untuk mendapatkan laba per lembar saham yang setinggi-tingginya.
Sedangkan tujuan utama organisasi non-profit mendapatkan sumber dana dan menggunakan
untuk memproduksi barang dan jasa sebanyak-banyaknya, sepanjang sumber dana tersebut
mengizinkan. Jadi pada pokoknya menghimpun dana dan menggunakan untuk masyarakat
secara keseluruhan.
b. Sumber Dana
sekelompok orang yang berbentuk sejumlah modal yang disetor untuk memperoleh
pendapatan. Untuk organisasi non-profit, sumber dana didapatkan dari berbagai macam
sumber dan digunakan untuk berbagai macam tujuan tanpa adanya penekanan pada
penentuan laba.
9
Satu rupiah merupakan sumber dana dan sumber dana ini dapat diperoleh dari donasi,
penjualan aktiva, penjualan aktiva, penjualan barang dan jasa kepada konsumen dan padat
pula diperoleh dari hutang. Pemerintah khususnya mempunyai keunikan karena dapat
memaksa adanya sumbangan dana dari masyarakat antara lain dapat berbentuk pajak atau
Suatu contoh dari organisasi non-profit yang lain yang mendapatkan sumber dananya
dari berbagai macam sumber adalah lembaga-lembaga keagamaan dan yayasan-yayasan yang
biasanya sumber dananya berasal dari hadiah. Juga lembaga-lembaga pendidikan seperti
perguruan tinggi mendapatkan sumber dananya dari donasi, anggaran pemerintah, dan uang
Barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan komersial kepada konsumen
umumnya akan dimodifikasikan atau ditarik dari pasaran apabila barang dan jasa tersebut
sudah tidak menguntungkan lagi. Jika disini ada hubungan antara produsen dan konsumen
dan setiap konsumen bebas menentukan jenis barang dan jasa yang akan dapat memberikan
manfaat bagi dirinya. Oleh karena itulah, maka bagi manajemen perusahaan komersial yang
tidak tanggap terhadap selera konsumen akan tergeser dari persaingan dan akhirnya akibat
yang lebih buruk adalah matinya perusahaan komersial tersebut. Jadi pada perusahaan
komersial, motif mencari laba merupakan alat dan pengatur otomatis di dalam perekonomian
pasar bebas.
Pengatur kegiatan ekonomi semacam ini tidak ada didalam organisasi non – profit
sebab organisasi non – profit mempertahankan tujuan tanpa memandang laba atau rugi yang
diperolehnya. Organisasi non – profit dapat pula menyediakan jenis barang dan jasa yang
10
tidak ada harga pasarnya dan ini dapat digunakan sebagai pengukur kepuasan konsumen
adalah:
a) Harga barang dan jasa yang dibebankan kepada masyarakat didasarka atas harga
pokok barang dan jasa tersebut, bukan didasarkan atas harga pasar yang biasa
b) Jenis barang dan jasa yang disediakan oleh organisasi non-profit bersifat khas dan
unik oleh karena itu tidak ada dipasarkan sehingga tidak ada harga pasar yang dapat
digunakan untuk mengukur nilai barang dan jasa tersebut secara obyektif.
c) Harga barang dan jasa yang dibebankan kepada masyarakat biasanya hanya dapat
digunakan untuk menutupkan sebagian biaya dari harga pokok barang dan jasa
tersebut. Misalnya uang kuliah yang diterima dari para mahasiswa hanya dapat
digunakan untuk menutup sebagian dari biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan
universitas.
berpasangan. Langkah-langkah pembukuannya pun sama, dimulai dari dokumen dasar, buku
jurnal, kemudian dipindahkan ke buku besar dan buku besar pembantu, neraca saldo diadakan
penyesuaian apabila ada, dibuat neraca dan akhirnya dibuat laporan perubahan saldo dana.
Dalam mengelola dan mengalokasikan dana yang ada, pada organisasi non – profit
didasarkan atas tujuan sosial dan politik serta batasan – batasan lain yang ada dan bukan atas
11
dasar tingkat laba yang akan dicapai. Batasan hukum dan administrasi telah digunakan untuk
mengarahkan organisasi non – profit guna mencapai tujuannya. Demikian pula pada bentuk
berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi, politik dan sosial dan juga memberikan
Pada awal timbulnya akuntansi dana yang dibentuk oleh organisasi non-profit, dana
mempunyai arti sempit yaitu dana kas, namun sekarang dana mempunyai pengertian yang
luas yaitu meliputi kesatuan fiskal dan kesatuan akuntansi yang terpisah. Pengertian yang
“Dana (fund) adalah kesatuan fiskal dan kesatuan akuntansi yang berdiri sendiri
dengan satu perangkat rekening yang saling berimbang untuk membukukan kas dan sumber-
hak milik yang disisihkan dengan maksud melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu atau
pencapaian tujuan tertentu sesuai dengan peraturan, restriksi atau limitasi yang ada”
Dengan demikian, yang diartikan dengan dana berbeda dengan dana kas atau dana
b) Terdapat sekumpulan rekening untuk mencatat mutasi kas dan atau sumber-sumber
lainnya yang bersifat saling berimbang. Dengan kata lain harus ada pencatatan
terhadap semua transaksi, baik harta, hutang, modal, pendapatan, dan pengeluaran.
12
d) Ada ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
Terdapat dua macam dana yang biasa digunakan oleh suatu organisasi non-profit
yaitu:
a) Dana Belanja
Dana ini digunakan untuk membukukan aktiva lancar, hutang dan perubahan aktiva
bersih yang dibelanjakan untuk kegiatan organisasi non-profit. Misalnya dalam pemerintahan
dana rutin.
Dana ini digunakan untuk membukukan pendapatan, biaya, aktiva, hutang dan modal
Hal yang perlu diperhatikan disini adalah penggunaan istilah “Dana”, dana didalam
perusahaan non – profit harus dibedakan secara tegas dengan istilah dana didalam perusahaan
komersial. Dana bagi perusahaan komersial merupakan bagian dari aktiva yang disisihkan
untuk digunakan secara khusus dan bukanlah merupakan kesatuan akuntansi yang terpisah.
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan dana tersebut merupakan bagian dari hasil
operasi perusahaan.
Dana pendapatan dan biaya perusahaan akan muncul bersama – sama dengan
pendapatan dan biaya perusahaan lainnya didalam buku besar. Sedangkan bagi organisasi non
– profit, dana merupakan satu kesatuan akuntansi yang berdiri sendiri yang meliputi aktiva,
hutang, penerimaa, pengeluaran atau biaya, dan saldo dana atau hak milik lain dengan buku
13
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
14