Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Karakteristik Dan Ruang Lingkup Akuntansi Pemerintahan

Dosen Pengampu: Taufik Hidayat, S.E., M.Si

Oleh:

Wahyu Yuspita (7172220009)


Neny Theresia Rajagukguk (7173220026)
Nuraisyah (7173520042)
Kelas B

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Rasa syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Karakteristik Ruang Lingkup
da Akuntansi Pemerintahan.

Pada kesempatan ini penyusun juga mengucapkan terimah kasih kepada bapak Taufik

Hidayat, S.E., M.Si dan semua rekan – rekan yang telah memberikan saran, pengarahan,

bantuan serta dukungan kepada penyusun secara langsung maupun tidak langsung.

Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan guna memperbaiki apa yang

menjadi kekurangan dari Makalah ini. Atas segalanya penyusun mengucapkan terimah kasih.

Medan, November 2019

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

a. Latar Belakang .................................................................................................... 4

b. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4

c. Tujuan Pembahasan ........................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 14

B. Saran .................................................................................................................. 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Sistem akuntansi pemerintahan pada tingkat pemerintah diatur dengan Peraturan

Menteri Keuangan yaitu PMK no. 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pemerintahan Pusat, maka sistem akuntansi pemerintah pada tingkat permerintah

daerah diatur dengan Pemendagri No. 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah perubahan atas permendagri No. 13 tahun 2006 yaitu pada pasal 232 yang

mengatur tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu penerapan standar

akuntansi pemerintahan dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah merupakan salah

satu syarat dan pedoman bagi pemerintah untuk dapat menghasilkan laporan keuangan daerah

yang berkualiatas. Pada hakekatnya didalam pemerintahan daerah belum dapat menyusun

laporan keuangan yang berkualitas karena belum sepenuhnya memahami penerapan standar

akuntansi pemerintahan daerah, sedangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun

2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) untuk dapat menghasilkan laporan

keuangan daerah yang berkualitas diperlukan penerapan standar akuntansi pemerintahan dan

penerapan sistem akuntansi keuangan daerah yang mengacu pada SAP.

b. Rumusan Masalah

 Bagaimana sejarah Akuntansi Pemerintahan

 Bagaimana ruang lingkup dan karakteristik Akuntansi Pemerintahan

4
c. Tujuan Pembahasan

 Untuk mengetahui sejarah Akuntansi Pemerintahan

 Untuk mengetahui ruang lingkup dan Karakteristik Akuntansi Pemerintahan

5
BAB II

PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan data kuantitatif,

terutama yang mempunyai sifat keuangan dari suatu kesatuan usaha ekonomi yang dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam rangka memilih

alternatif-alternatif dari suatu keadaan.

Akuntansi mempunyai berbagai macam bidang, yaitu akuntansi perusahaan, akuntansi

pemerintahan, dan akuntansi sosial. Akuntansi perusahaan telah banyak dipelajari dan telah

banyak pula buku-buku bacaan yang ada. Data yang ada dalam akuntansi perusahaan

digunakan untuk memberikan informasi keuangan kepada manajemen, para pemegang

saham, para investor, dan kreditur, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan

perusahaan tersebut.

Dalam akuntansi pemerintahan, data akuntansi digunakan untuk memberikan

informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan yang menyangkut organisasi

pemerintahan dan organisasi-organisasi lain yang tidak bertujuan mencari laba.

1. Karakteristik dan Bentuk Organisasi Non-profit

Pemerintah dan organisasi-organisasi non-profit mempunyai perbedaan dengan

organisasi-organisasi lain yang bertujuan untuk mencari laba. Beberapa karakteristik

dari organisasi yang bersifat non-profit sebagai berikut:

a) Organisasi non-profit tidak mempunyai motif mencari laba atau dengan kata lain

motif mendapatkan keuntungan bukanlah tujuan utama bagi organisasi jenis lain.

6
b) Organisasi non-profit dimiliki secara kolektif, artinya hak kepemilikan tidak

ditunjukkan oleh saham yang dapat dimiliki secara perseorangan yang dapat diperjual

belikan.

c) Pihak-pihak yang memberikan sumber keuangan kepada organisasi non-profit ini

tidak harus menerima imbalan langsung, baik berupa barang, uang atau jasa.

Disamping adanya beberapa kekhususan tersebut di atas, perlu juga diketahui bahwa

organisasi non-profit ini ada karena memang diperlukan oleh masyarakat untuk menyediakan

barang dan jasa tertentu kepada masyarakat dan tidak memperhitungkan apakah biaya yang

telah dikeluarkan untuk menyediakan barang dan jasa tersebut dapat ditutup oleh harga

barang dan jasa yang dibayar oleh masyarakat atau tidak.

Pada umumnya, organisasi non-profit ini memproduksi barang dan jasa yang secara

ekonomis tidak feasible atau tidak layak untuk diproduksi oleh perusahaan komersial atau

barang dan jasa yang diproduksi tersebut adalah merupakan jenis barang dan jasa yang vital

untuk mencakup kebutuhan masyarakat.

Mengenai bentuk dari organisasi non-profit adalah sebagai berikut:

a) Pemerintahan (governmental) : pemerintahan pusat dan pemerintah daerah

b) Lembaga pendidikan (educational) : Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat

Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi

c) Kesehatan dan kesejahteraan (hospital and welfare) : seperti Rumah Sakit,

Puskesmas, Poliklinik, Palang Merah Indonesia, dan Panti Asuhan Yatim Piatu

d) Keagamaan (religious) : seperti masjid, pondok pesantren, gereja, dan kuil

e) Lembaga amal (charitable) : seperti Yayasan Jantung Sehat, Yayasan Ginjal dan

yayasan amal lainnya

7
f) Lembaga Dana (foundation) : yaitu lembbaga yang dikelola untuk memberikan dana

bagi lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, dan lembaga amal.

Pengelompokkan organisasi non-profit di atas adalah merupakan pengelompokkan

secara umum. Didalam prakteknya, terjadi saling tumpang tindih dalam pelaksanaannya.

Misalnya : gereja akan berhubungan dengan pengelola lembaga amal; pmerintah yang secara

langsung akan berhubungan dengan lembaga pendidikan, kesehatan dan lembaga-lembaga

lain yang dibutuhkan oleh masyarakat.

2. Ruang Lingkup Organisasi Non-profit

Organisasi non-profit dalam beberapa hal mempunyai kesamaan bila dibandingkan

dengan organisasi komersial yang bermotifkan mencari laba. Beberapa kesamaan tersebut

adalah sebagai berikut:

a) Kedua jenis organisasi tersebut merupakan bagian dari suatu sistem ekonomi yang

sama dan menggunakan sumber daya yang sama pula untuk memenuhi tujuannya.

b) Kedua jenis organisasi tersebut harus menggunakan sumber daya yang langka untuk

menciptakan barang dan jasa.

c) Kedua jenis organisasi tersebut masing-masing memiliki proses manajemen keuangan

yang sama.

d) Kedua jenis organisasi tersebut memerlukan analisis biaya dan pengendalian biaya

guna menetapkan bahwa sumber daya yang langka tersebut telah digunakan secara

efisien dan efektif.

e) Dalam beberapa hal, kedua jenis organisasi tersebut menghasilkan produk yang sama,

seperti pemerintah maupun perusahaan komersial yang keduanya dapat mengelola

sistem transportasi, sanitasi, listrik dan sebagainya.

8
Walaupun keduanya memiliki beberapa kesamaan, namun ada beberapa hal pokok

yang membedakan kedua jenis organisasi ini, yaitu dalam hal tujuan organisasi, sumber dana,

dan peraturan/pengendalian barang dan jasa. Berikut ini akan diuraikan mengenai ketiga

perbedaan pokok tersebut:

a. Tujuan Organisasi

Harapan untuk mendapatkan laba merupakan faktor utama bagi para investor untuk

menyediakan dana pada perusahaan komersial, tetapi untuk organisasi non-profit,

menyediakan barang dan jasa kepada masyarakat luas dilakukan tanpa memandang apakah

biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibayar oleh masyarakat

atau tidak? Dengan kata lain, organisasi non-profit memproduksi barang dan jasa tidak

semata-mata bermotifkan mencari laba.

Tujuan utama perusahaan komersial yang paling penting adalah untuk menentukan

laba bersih dan untuk mendapatkan laba per lembar saham yang setinggi-tingginya.

Sedangkan tujuan utama organisasi non-profit mendapatkan sumber dana dan menggunakan

untuk memproduksi barang dan jasa sebanyak-banyaknya, sepanjang sumber dana tersebut

mengizinkan. Jadi pada pokoknya menghimpun dana dan menggunakan untuk masyarakat

secara keseluruhan.

b. Sumber Dana

Bagi perusahaan komersial, sumber dana didapatkan dari perseorangan atau

sekelompok orang yang berbentuk sejumlah modal yang disetor untuk memperoleh

pendapatan. Untuk organisasi non-profit, sumber dana didapatkan dari berbagai macam

sumber dan digunakan untuk berbagai macam tujuan tanpa adanya penekanan pada

penentuan laba.

9
Satu rupiah merupakan sumber dana dan sumber dana ini dapat diperoleh dari donasi,

penjualan aktiva, penjualan aktiva, penjualan barang dan jasa kepada konsumen dan padat

pula diperoleh dari hutang. Pemerintah khususnya mempunyai keunikan karena dapat

memaksa adanya sumbangan dana dari masyarakat antara lain dapat berbentuk pajak atau

pungutan-pungutan lain yang resmi dari pemerintah.

Suatu contoh dari organisasi non-profit yang lain yang mendapatkan sumber dananya

dari berbagai macam sumber adalah lembaga-lembaga keagamaan dan yayasan-yayasan yang

biasanya sumber dananya berasal dari hadiah. Juga lembaga-lembaga pendidikan seperti

perguruan tinggi mendapatkan sumber dananya dari donasi, anggaran pemerintah, dan uang

SPP dari pada mahasiswa.

c. Peraturan dan Pengendalian Barang dan Jasa

Barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan komersial kepada konsumen

umumnya akan dimodifikasikan atau ditarik dari pasaran apabila barang dan jasa tersebut

sudah tidak menguntungkan lagi. Jika disini ada hubungan antara produsen dan konsumen

dan setiap konsumen bebas menentukan jenis barang dan jasa yang akan dapat memberikan

manfaat bagi dirinya. Oleh karena itulah, maka bagi manajemen perusahaan komersial yang

tidak tanggap terhadap selera konsumen akan tergeser dari persaingan dan akhirnya akibat

yang lebih buruk adalah matinya perusahaan komersial tersebut. Jadi pada perusahaan

komersial, motif mencari laba merupakan alat dan pengatur otomatis di dalam perekonomian

pasar bebas.

Pengatur kegiatan ekonomi semacam ini tidak ada didalam organisasi non – profit

sebab organisasi non – profit mempertahankan tujuan tanpa memandang laba atau rugi yang

diperolehnya. Organisasi non – profit dapat pula menyediakan jenis barang dan jasa yang

10
tidak ada harga pasarnya dan ini dapat digunakan sebagai pengukur kepuasan konsumen

karena barang dan jasa tersebut bersifat unik.

Disamping adanya perbedaan-perbedaan di atas, ada beberapa perbedaan pokok lain

antara organisasi non-profit dengan perusahaan komersial. Beberapa perbedaan tersebut

adalah:

a) Harga barang dan jasa yang dibebankan kepada masyarakat didasarka atas harga

pokok barang dan jasa tersebut, bukan didasarkan atas harga pasar yang biasa

digunakan oleh perusahaan komersial.

b) Jenis barang dan jasa yang disediakan oleh organisasi non-profit bersifat khas dan

unik oleh karena itu tidak ada dipasarkan sehingga tidak ada harga pasar yang dapat

digunakan untuk mengukur nilai barang dan jasa tersebut secara obyektif.

c) Harga barang dan jasa yang dibebankan kepada masyarakat biasanya hanya dapat

digunakan untuk menutupkan sebagian biaya dari harga pokok barang dan jasa

tersebut. Misalnya uang kuliah yang diterima dari para mahasiswa hanya dapat

digunakan untuk menutup sebagian dari biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan

universitas.

3. Akuntansi Organisasi Non-profit

Akuntansi untuk perusahaan komersial maupun organisasi non-profit mempunyai

beberapa kesamaan. Akuntansi untuk keduanya menggunakan sistem pembukuan

berpasangan. Langkah-langkah pembukuannya pun sama, dimulai dari dokumen dasar, buku

jurnal, kemudian dipindahkan ke buku besar dan buku besar pembantu, neraca saldo diadakan

penyesuaian apabila ada, dibuat neraca dan akhirnya dibuat laporan perubahan saldo dana.

Dalam mengelola dan mengalokasikan dana yang ada, pada organisasi non – profit

didasarkan atas tujuan sosial dan politik serta batasan – batasan lain yang ada dan bukan atas

11
dasar tingkat laba yang akan dicapai. Batasan hukum dan administrasi telah digunakan untuk

mengarahkan organisasi non – profit guna mencapai tujuannya. Demikian pula pada bentuk

pengawasannya, yaitu pengawasan hukum dan administrasi telah diciptakan untuk

pengendalian dana dan anggaran.

Tujuan akuntansi pemerintahan adalah : 1) Menyediakan informasi keuangan yang

berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi, politik dan sosial dan juga memberikan

akuntanbilitas dan pelayanan; 2) Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi

kinerja manajerial dan organisasi.

4. Pengertian Dana dan Pengelolaan Dana Dalam Organisasi Non-Profit

Pada awal timbulnya akuntansi dana yang dibentuk oleh organisasi non-profit, dana

mempunyai arti sempit yaitu dana kas, namun sekarang dana mempunyai pengertian yang

luas yaitu meliputi kesatuan fiskal dan kesatuan akuntansi yang terpisah. Pengertian yang

lebih lengkap mengenai dana adalah sebagai berikut:

“Dana (fund) adalah kesatuan fiskal dan kesatuan akuntansi yang berdiri sendiri

dengan satu perangkat rekening yang saling berimbang untuk membukukan kas dan sumber-

sumber lainnya bersama-sama dengan hutang, kewajiban-kewajiban, cadangan-cadangan, dan

hak milik yang disisihkan dengan maksud melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu atau

pencapaian tujuan tertentu sesuai dengan peraturan, restriksi atau limitasi yang ada”

Dengan demikian, yang diartikan dengan dana berbeda dengan dana kas atau dana

sumber lainnya yang bersifat sempit, sebab pengertian dana mencakup:

a) Kesatuan fiskal dan kesatuan akuntansi yang berdiri sendiri

b) Terdapat sekumpulan rekening untuk mencatat mutasi kas dan atau sumber-sumber

lainnya yang bersifat saling berimbang. Dengan kata lain harus ada pencatatan

terhadap semua transaksi, baik harta, hutang, modal, pendapatan, dan pengeluaran.

c) Mempunyai tujuan penggunaan tertentu

12
d) Ada ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai

pembentukan dana dan penggunaannya serta pembatas-pembatasannya.

Terdapat dua macam dana yang biasa digunakan oleh suatu organisasi non-profit

yaitu:

a) Dana Belanja

Dana ini digunakan untuk membukukan aktiva lancar, hutang dan perubahan aktiva

bersih yang dibelanjakan untuk kegiatan organisasi non-profit. Misalnya dalam pemerintahan

dana rutin.

b) Dana Bukan Belanja

Dana ini digunakan untuk membukukan pendapatan, biaya, aktiva, hutang dan modal

kegiatan perusahaan komersial. Misal kegiatan perusahaan daerah.

Hal yang perlu diperhatikan disini adalah penggunaan istilah “Dana”, dana didalam

perusahaan non – profit harus dibedakan secara tegas dengan istilah dana didalam perusahaan

komersial. Dana bagi perusahaan komersial merupakan bagian dari aktiva yang disisihkan

untuk digunakan secara khusus dan bukanlah merupakan kesatuan akuntansi yang terpisah.

pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan dana tersebut merupakan bagian dari hasil

operasi perusahaan.

Dana pendapatan dan biaya perusahaan akan muncul bersama – sama dengan

pendapatan dan biaya perusahaan lainnya didalam buku besar. Sedangkan bagi organisasi non

– profit, dana merupakan satu kesatuan akuntansi yang berdiri sendiri yang meliputi aktiva,

hutang, penerimaa, pengeluaran atau biaya, dan saldo dana atau hak milik lain dengan buku

besar masing – masing.

13
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dalam akuntansi pemerintahan, data akuntansi digunakan untuk memberikan

informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan yang menyangkut organisasi

pemerintahan dan organisasi-organisasi lain yang tidak bertujuan mencari laba.

Bagian – bagian yang dibahas yaitu :

1. Karakteristik dan Bentuk Organisasi Non-profit

2. Ruang Lingkup Organisasi Non-profit

3. Akuntansi Organisasi Non-profit

4. Pengertian Dana dan Pengelolaan Dana Dalam Organisasi Non-Profit

b. Saran

Setelah membahas tentang Karakteristik Dan Ruang Lingkup Akuntansi


Pemerintahan tim penyusun memberikan saran yaitu dalam pembahasannya harus dibahas
secara global dan tidak terlalu singkat.

14

Anda mungkin juga menyukai