Anda di halaman 1dari 10

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.

03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 1 dari 10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. NAMA PROGRAM

Nama program : PENGADAAN ALAT BERAT BULLDOZER dan EXCAVATOR


No KKO & KKF : 066/AM/ENG/KKOKKF/2018
Klasifikasi program : Operasi Pembangkit
Lokasi : PLTU Amurang
Estimasi biaya : Rp. 6.100.000.000,-
Sumber dana : Variant Order

1.2. LATAR BELAKANG


Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi
konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan bahan bangunan. Alat berat
umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan
transmisinya (power train), serta sistem kendali. PLTU Amurang menggunakan beberapa alat
berat seperti Excavator, Bulldozer dan Dump Truck untuk pengeloaan batubara di dalam coal yard
dan pemindahaan fly ash dan bottom ash boiler ke penampungan ash.
Bulldozer dan excavator di PLTU Amurang memang sudah tersedia tetapi dirasakan masih
kurang, dikarenakan bulldozer dan excavator yang sudah tersedia (exsisting proyek) tidak bisa
dipakai. Selain excavator, bulldozer alat yang sangat penting untuk mendukung pengisian
batubara ke coal bunker PLTU Amurang. Line coal handling di PLTU Amurang untuk pengisian
bunker menggunakan emergency hopper yaitu batubara dicurahkan kedalam hopper
menggunakan alat berat excavator yang sebelumnya di dorong dan dikumpulkan oleh bulldozer
untuk dilanjutkan menggunakan conveyor menuju coal bunker. Selain sebagai alat pengisian ke
bunker buldozer juga berfungsi untuk menata batubara yang ada di stockpile yang tidak bisa
dikerjakan oleh manual, sesuai dengan aturan manajemen stockpile. Stockpile yang tertata
rapi akan meminimalisir terjadi losses batubara pada saat dilakukan pengukuran stock
opname batubara. Karena alasan tersebut untuk meningkatkan kesiapan, kesiagaan dan
kehandalan unit perlu ditambahkan lagi alat berat bulldozer dan excavator yang berfungsi untuk
pengisian batubara ke bunker agar unit dapat beroperasi dan untuk menata stockpile PLTU
Amurang.

1.3. SASARAN KEGIATAN


 Kehandalan unit PLTU Amurang
 Mencega demuragge (denda akibat keterlambatan pembongkaran batubara di kapal tongkang)
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 2 dari 10

1.4. PERMASALAHAN
PLTU Amurang memliki beberapa alat berat exsisting akan tetapi semua alat berat
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat digunakan lagi. Fly ash dan bottom ash hasil
pembakaran boiler ditampung menggunakan silo lalu ditransportasikan ke ash pond dan untuk
pengelolaan batubara menggunakan alat berat, apabila terganggu maka dapat terjadi penyebab
terhambatnya pasokan batubara ke boiler dan pencemaran lingkungan.

Gambar 01. Kondisi Alat berat exsisting PLTU Amurang

TabeI 1. Identifikasi dan Evaluasi Risiko

Identifikasi Risiko Inheren Level Level Risiko


No Risiko Control Pasca
Risiko Penyebab Dampak
Inheren Control
1 Self Combustion Alat berat tidak Dapat menjadi D.4 Menggunakan D.3
di stockpile bisa digunakan catastrphic alat pemadam
tradisional
2 Derating Transfer batu Penurunan EAF dan D.4 D.4
bara terhambat effisiensi Unit
3 Management Alat berat tidak Penurunan kualitas D.4 D.4
stockpile bisa digunakan batu bara yang
terhambat masuk ke boiler
4 Terajadi Control Kinerja zero D.4 Stock APAR C.5
kebakaran di temperature accident tidak dan patrol
stockpile batu bara tidak tercapai check
dapat dilakukan
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 3 dari 10

BAB II
KAJIAN KELAYAKAN

2.1. KAJIAN KELAYAKAN OPERASIONAL (KKO)


2.1.1. PENJELASAN PENCAPAIAN SASARAN

Keberadaan alat berat dalam di PLTU Amurang sangatlah penting guna menunjang
pengeloaan batubara dan transportasi fly ash-bottom ash. Banyak keuntungan yang didapat dalam
menggunakan alat berat yaitu waktu yang sangat cepat, tenaga yang besar, nilai-nilai ekonomis
dan lainnya. Alat berat dirancang untuk melakukan berbagai kegiatan guna untuk
mempermudah melakukan pekerjaan manusia, selain itu juga alat berat berfungsi untuk
menghemat biaya pengeluaran perusahaan tersebut dan juga mempercepat operator dalam
melakukan pekerjaan. Fungsi alat berat di PLTU Amurang
a. Excavator, untuk manajement batubara di dalam coal yard, membantu mengurangi
terjadinya self combustion batubara dengan membulakbalikan atau menimbun
batubara yang terindikasi terbakar
b. Bulldozer, untuk mendorong batubara masuk ke dalam reclaim feeder dan selanjutnya
dibawa ke bunker boiler
c. Dump Truck, untuk mentransportasikan fly ash dan bottom ash dari silo menuju fly ash
yard dengan jarak ± 1 Km.
Saat ini PLTU Amurang tidak tersedia alat berat dikarenakan alat berat exsiting dalam kondisi
rusak dan tidak bisa digunakan.

2.1.2. RUANG LINGKUP


Lingkup dari pekerjaan Pengadaan Alat Berat Bulldozer dan excavator adalah:
Ruang lingkup pekerjaan terdiri dari :
- Kebutuhan alat berat bulldozer yang dibutuhkan oleh unit sesuai dengan spesifikasi yang
tercantum pada TOR
- Certificate of Origin (COO) dan atau Certificate of Manufacture (CoM) dan dilengkapi
dengan :
- Buku pedoman pengoperasian peralatan;
- Surat jaminan ketersediaan suku cadang 5 tahun;
- Warranty performance 1 tahun;
- Melakukan testing dan commissioning;
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 4 dari 10

- Melakukan training terhadap staff yang telah ditunjuk/ ditentukan, training tersebut
meliputi :
a. Sistem permesinan dan safety;
b. Operasi dan pemeliharaan peralatan;
c. Trouble shooting yang mencakup tentang elektrikal, mekanikal, I&C dan lain-lain;

2.1.3. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Alat Berat Bulldozer dan excavator dilakukan pada semester
satu tahun 2018

2.1.4. KESIMPULAN KAJIAN KELAYAKAN OPERASIONAL


- Untuk menghindari terhambatnya operator dalam mengelola bahan bakar boiler (batubara)
maka diperlukan alat berat untuk membantu operator mengelola batubara baik pada stockpile
maupun untuk proses cleaning tumpukan batu bara dan pemadaman api.
- Guna menunjang dan memperlancar terlaksananya proses Sewa Alat Berat, perlu dukungan
dari seluruh bidang yang terkait.

2.2. KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL (KKF)


2.2.1. KELAYAKAN BIAYA
Kelayakan biaya yang ditimbulkan dari pelaksanaan usulan ini diukur oleh nilai NPV / Nett
Present Value yang terjadi. Nilai NPV dihitung dengan perbandingan total kerugian yang
ditimbulkan bila terjadi derating akibat terhambatnya suplai batubara ke coalbunker dan biaya
demuragge.
Dengan dilaksanakan pengadaan Alat Berat bulldozer dan excavator biaya yang harus
dikeluarkan sebagai berikut:

Usulan ini memiliki benefit dari sisi financial sebagai berikut:


PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 5 dari 10

Dari Tabel di atas adalah ilustrasi benefit sisi financial yang terjadi apabila dilakukan Pengadaan
Alat Berat Bulldozer dan excavator adalah menghindari kerugian sebesar Rp. 7,710,000,000.
Selain itu dengan pengadaan alat berat kita tidak perlu lagi melaukan penyewaan alat berat atau
memperbaiki alat berat yang ada karena biaya yang dikeluarkan lebih besar.

2.2 KESIMPULAN KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL

Dari perhitungan kerugian yang diterima apabila tidak ada Alat Berat di PLTU Amurang
adalah sangsi adminstratif dari KLH terkait Proper dan Unit bisa Derang hingga shutdown karena
batubara terhambatnya pasokan batubara. Dari uraian di atas maka Jasa Sewa Alat Berat sangat
layak dilaksanakan.
BAB III
KAJIAN RISIKO

3.1. PENETAPAN KRITERIA AKIBAT, KRITERIA KEMUNGKINAN DAN PETA RISIKO


Resiko merupakan perpaduan antara probabilitas terjadi dan akibat yang ditimbulkan.
Adapun acuan penentuan nilainya berdasarkan tabel berikut :
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 6 dari 10

Name/Rating 1. Minor 2. Sedang 3. Mayor 4. Kritis 5. Malapetaka

Mengakibatkan kerugian Mengakibatkan kerugian Mengakibatkan kerugian mengakibatkan kerugian Mengakibatkan kerugian
Finansial (Kerugian
perusahaan sebesar 50 perusahaan sebesar 500 perusahaan sebesar 50 perusahaan sebesar 500 perusahaan sebesar > 5
perusahaan / Rp)
juta sampai dan 500 juta juta sampai dan 50 milyar milyar sampai 500 milyar milyar sampai 5 triliyun triliyun

Lebih dari 5 orang cidera


1 orang tewas dan atau
dan perlu perawatan di lebih dari 1 orang tewas
1 orang sampai dengan 5 lebih dari 1 sampai
1 orang cidera tanpa perlu Rumah Sakit dan atau 1 dan atau lebih dari 10
K3 (Risiko kecelakan kerja orang cidera dan perlu dengan 10 orang
perawatan di Rumah Sakit orang cidera dan orang mengalami cidera
perawatan Rumah Sakit mengalami cidera serius
mengakibatkan cacat serius dan cacat permanen
dan cacat permanen
permanen
1
Kerusakan sedang dalam Kerusakan serius dalam Kerusakan sangat serius
Kerusakan serius dalam
Kerusakan kecil dapat jangka pendek dapat jangka panjang terhadap dan tidak dapat diperbaiki
jangka panjang terhadap
Lingkungan (Risiko diperbaiki pada spesies, diperbaiki terhadap spesies, habitat atau terhadap spesies, habitat
spesies, habitat atau
kerusakan ekosistem dan habitat, atau ekosistem. spesies, habitat, atau ekosistem yang bernilai atau ekosistem yang
ekosistem. Pemulihan
lamanya recovery) Pemulihan kembali ekosistem pemulihan tinggi. Pemulihan kembali bernilai tinggi. Pemulihan
kembali jangka pendek ( <
dengan lama s.d 1 minggu kembali antara 1 s.d 2 jangka menengah (1-5 kembali jangka panjang (>
1 tahun)
minggu tahun) 5 tahun)
beberapa outage jangka Beberapa outage jangka Outage kronis jangka Kronis atau jangka panjang
pendek dan derating 2
Supply Tenaga Listrik Beberapa outage jangka
pendek dan derating panjang dan derating dan derating jangka
(Risiko supply karena pendek dan derating
jangka panjang (Down jangka panjang (Down jangka panjang (Down panjang (Down time 1
down time) (Down time < 3 jam)
time > 3 jam s.d 12 jam) time 12 jam s.d 1 hari) time > 1 hari s.d 1 minggu) minggu)

Beberapa kali pelanggaran Beberapa kali pelanggaran Beberapa kali pelanggaran Satu kali pelanggaran
hukum sedang, hukum besar, Beberapa kali pelanggaran
Kepatuhan (Risiko pidana hukum kecil dengan hukum kecil yang
Mengakibatkan tuntutan. mengakibatkan tuntutan. hukum besar yang
dan tidak memenuhi pengaduan resmi mengakibatkan tuntutan.
Kehilangna satu standar Kehilangan beberapa mengakibatkan pidana
standard) memelukan pembetulan Kegagalan memnuhi audit
sertifikat standar sertifikat standar dan kehilangna ijin operasi
standar standar.
internasional internasional
Sudah ada dokumen atau Belum ada dokumen atau
Sudah ada dokumen atau Sudah ada dokumen atau Sudah ada catatan
catatan mengenai catatan mengenai
catatan mengenai catatan mengenai mengenai knowledge yang
knowledge yang hilang knowledge yang hilang
knowledge yang hilang knowledge yang hilang hilang dan tidak ada
dan ada beberapa metode dan tidak ada metode
Sumber Daya Manusia dan ada metode alternatif. dan ada metode alternatif. metode alternatif. Tidak
alternatif. Ada pengganti alternatif. Tidak ada
(Risiko kehilangan Ada pengganti atau kader Tidak ada pengganti atau ada pengganti atau kader
atau kader namun baru pengganti atau kader dan
kapasitas dan kapabilitas namun baru siap untuk kader dan baru akan siap dan baru siap untuk
siap untuk baru siap untuk
penguasaan knowledge) mengembalikan kapasitas untuk mengembalikan mengembalikan kapasitas
mengembalikan kapasitas mengembalikan kapasitas
dan kapabilitas SDM yang kapasitas dan kapabilitas dan kapabilitas SDM yang
dan kapabilitas SDM yang dan kapabilitas SDM yang
hilang dalam kurun 1 SDM yang hilang dalam hilang dalam kurun : 1
hilang dalam kurun < 1 hilang dalam kurun > 2
bulan - < 6 bulan kurun : 6 bulan - < 1 tahun tahun - < 2 tahun
bulan tahun
Memberi dampak yang
Tidak membeeri dampak
Memberi dampak tidka Memberi dampak yang sangat besar terhadap
terhadap keamanan, Memberi dampak yang
signifikan terhadap cukup berarti bagi keamanan, keandalan dan
keandalan dan erisiensi sangat besar terhadap
keamanan, keandalan dan keamanan, keandalan dan efisiensi operasi.
operasi. Dampaknya tidak keamanan, keandalan dan
efisiensi operasi . efisiensi operasi. Dampaknya dirasakan
dirasakan baik secara lokal operasi. Dampaknya
Dampaknya dirasakan Dampaknya dirasakan pada keseluruhan sistem
Teknologi Informasi maupun keseluruhan dirasakan pada UP/UP
secara lokal (pada alat pada 1 unit pembangkit PJB. Ketergantungan
sitem. Ketergantungan Har. Ketergantungan
tersebut saja). (entitas). Ketergantungan teknologi sangat besar. IT:
teknologi sangat kecil. IT : teknologi besar. IT :
Ketergantungan teknologi teknologi sedang. IT: Data center PJB di Kantor
Kerusakan komputer client kerusakan
kecil IT: kerusakan LAN Kerusakan Infrastruktur Pusat tidak berfungsi total
(karena virus, spam, database/aplikasi/server
Unit/Kantor Pusat WAN PJB (Karena banjir, kebakaran,
malware dll).
dll).

Tabel 01. Kreteria Akibat

3.2. KRITERIA KEMUNGKINAN RISIKO


Risiko merupakan perpaduan antara probabilitas terjadi dan akibat yang ditimbulkan.
Adapun acuan penentuan nilai probabilitasnya adalah berdasarkan tabel berikut:
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 7 dari 10

1 2

Tabel 02. Tabel Probalitas


Apabila tidak dilakukannya segera pemeliharaan compressor PLTU Amurang akan terjadi
kerusakan catastrophic pada compressor dikarenakan sudah beroperasi dari tahun 2011 continyu
dan belum dilakukan pemeliharaan overhaul, Setelah dilakukan pemeliharaan diharapkan
kerusakan selanjutnya tidak akan parah/catastropic. Bila frekwensi terjadinya tetap tinggi,
diharapkan dampak yang ditimbulkan akan semakin kecil. Berdasarkan dari dua tabel diatas, dapat
ditentukan perjalanan yang terjadi pada matrix resiko untuk compressor PLTU Amurang

2 1
Sangat
E Moderat Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem
Besar

Besar D Rendah Moderat Tinggi Ekstrem Ekstrem


Tingkat Kemungkinan

Sedang C Rendah Moderat Tinggi Tinggi Ekstrem

2 1
Kecil B Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrem

Sangat
A Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrem
Kecil

1 2 3 4 5
Minor Sedang Mayor Kritis Malapetaka
Tingkat Dampak

3.3. ANALISA DAN EVALUASI RISIKO


Resiko awal yang melekat pada fenomena derating pada Unit PLTU Amurang berada pada
level “malapetaka” dengan tingkat kemungkinan “sangat besar”. Untuk menekan tingkat risiko
yang terjadi, dilakukanlah pengontrolan atau Risk Control berupa memenuhi alat bantu operator
coal and ash handling berupa alat berat ini mampu menekan dampak yang terjadi dengan
menggeser tingkat resiko dari “malapetaka” ke “sedang”. Upaya secara significant menurunkan
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 8 dari 10

tingkat probabilitas yang terjadi. Opsi final yang dipilih untuk semakin menekan tingkat resiko
adalah rencana pelaksanaan Action Plan yang diharapkan dapat terlaksana secepatnya. Adapun
Action Plan tersebut adalah Penormalan semua peralatan pada coal and ash handling system di
PLTU Amurang.

3.4. EVALUASI KELAYAKAN


Berdasarkan analisa resiko di atas, proses yang layak dilakukan untuk menunjang
penurunan resiko akibat derating unit dan sangsi KLH yaitu dengan “Jasa Sewa Alat Berat”.

BAB IV
KESIMPULAN

4.1. KESIMPULAN

Kajian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain:


PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 9 dari 10

- Keberadaan alat berat dalam di PLTU Amurang sangatlah penting guna menunjang
pengeloaan batubara dan transportasi fly ash-bottom ash
- Dari perhitungan kerugian yang diterima apabila tidak ada Alat Berat di PLTU Amurang adalah
sangsi adminstratif dari KLH terkait Proper dan Unit bisa Derating hingga shutdown karena
batubara terhambatnya pasokan batubara.
- Berdasarkan kajian dan analisa resiko di atas, proses yang layak dilakukan untuk menunjang
penurunan resiko yaitu dengan “Jasa Sewa Alat Berat”

4.2. VERIFIKASI
Amurang, 14 Agustus 2018
Diperiksa oleh Disusun oleh

Anton Safutra Meidiansyah Putra


SPV Enjiniring & QRM Staf Enjiniring
Mengetahui

Hendy Agung Nugroho


DM. Pemeliharaan

Lampiran

- Daftar Hadir Validasi


AGENDA : Pengadaan Jasa Sewa Alat Berat
HARI/TANGGAL : …………………………………………………………………..
PUKUL : …………………………………………………………………..
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM-AM - 4.1.5.03
SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Tanggal Terbit : 14 Oktober 2015
Revisi : 00
PLTU AMURANG KAJIAN KELAYAKAN (KKO & KKF)
Halaman : 10 dari 10

TEMPAT : Ruang Meeting PLTU Amurang

NO NAMA BIDANG TANDA TANGAN

Anda mungkin juga menyukai