Anda di halaman 1dari 2

TIGA IKAN

Orientasi
Suatu ketika, terdapatlah tiga ikan yang hidup di sebuah kolam. Di suatu sore, beberapa nelayan
melewati kolam tersebut dan melihat ikan-ikan itu. “Kolam ini penuh dengan ikan”, merka
berbicara satu sama lain dengan bergairah. “Kita belum pernah memancing di sini sebelumnya.
Kita harus datang lagi besok pagi dengan jaring kita dan manangkap ikan-ikan ini!” Kemudian
nelayan-nelayan tersebut pergi.
Komplikasi
Ketika ikan yang paling tua mendengar ini, dia gelisah. Dia memanggil ikan-ikan yang lain dan
berkata, ‘Apakah kamu dengar apa yang dikatakan nelayan itu? Kita harus meninggalkan kolam
ini. Nelayan itu akan kembali besok dan membunuh kita semua!’ Ikan kedua setuju. ‘Kamu
benar’, dia berkata. ‘Kita harus meninggalkan kolam ini.’
Tetapi ikan yang paling muda tertawa. ‘Kamu cemas tanpa ada alasan’, dia berkata. ‘Kita telah
tinggal di kolam ini semur hidup kita, dan tidak ada nelayan yang datang kesini. Kenapa harus
orang-orang itu kembali? Saya tidak akan pergi kemana-mana – keberuntunganku akan
menyelamatkan ku.’
Resolusi
Ikan tertua meninggalkan kolam tersebut pada sora hari dengan seluruh keluarganya. Ikan kedua
melihat nelayan datang di kejauhan pada pagi hari dan meninggalkan kolam tersebut dengan
seluruh keluarganya. Ikan ketiga tetap menolak untuk pergi.
Nelayan tersebut pun datang dan menangkap semua ikan yang tertinggal di kolam. Keberuntungan
ikan ketiga tidak menyelamatkannya – dia juga tertangkap dan dibunuh.
Koda
Ikan yang cemas dahulu dan bertindak sebelum nelayan datang dan ikan yang tertindak ketika
nelayan datang bershasil selamat. Tetapi ikan yang mempercayakan hanya pada keberuntungan
dan tidak berbuat apa-apa semuanya mati. Begitu juga pada kehidupan.

Seekor Rubah dan Seekor Kucing


(Orientasi)
Suatu ketika ada seekor kucing dan seekor rubah sedang bercakap-cakap. Si rubah, adalah
makhluk sombong, yang membual betapa pintaranya dia. “Kenapa, saya tahu setidaknya seratus
cara untuk menjauh dari musuh kita bersama, anjing-anjing,” katanya.
(Komplikasi)
“Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing,” kata si kucing. “Kamu harus mengajar
saya beberapa trik dari kamu!”
“Yah, mungkin suatu hari nanti, ketika saya punya waktu, saya bisa mengajarkan beberapa trik
yang lebih sederhana,” jawab rubah enteng.
Saat itu mereka mendengar gonggongan dari anjing-anjing di kejauhan. Gonggong tersebut
semakin keras dan keras – anjing-anjing tersebut datang ke arah mereka!
(Resolusi)
Seketika itu pun kucing tersebut berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang di luar jangkauan
anjing apapun. “Ini adalah trik yang kuceritakan, satu-satunya yang saya tahu,” kata si kucing.
‘Mana dari seratus trik kamu yang akan kamu gunakan?’
(Coda)
Rubah tersebut pun duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik mana yang ia harus gunakan.
Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing-anjing tersebut pun tiba. Mereka menhajar rubah
tersebut dan mencabik-cabiknya.
Moral: Satu rencana yang bekerja lebih baik dari seratus rencana yang masih diragukan.

Anda mungkin juga menyukai