3 Coso
3 Coso
PENDAHULUAN
a. COSO framework
b. COSO ERM
BAB 2
PEMBAHASAN
Unit atau proses perusahaan memiliki pengendalian internal yang baik jika dapat:
Akhir tahun 1970 an, auditor eksternal hanya melaporkan bahwa financial
statement perusahaan disajikan dengan adil. Pada tahun 1974 AICPA membentuk komisi
tingkat tinggi pada pertanggung jawaban auditor yang dikenal dengan Komisi Cohen
yang pada tahun 1978 merekomendasikan pengendalian internal perusahaan harus sesuai
dengan apa yang dibutuhkan financial statement. Disamping itu ada FEI yang mewakili
staff keuangan senior. Pada akhir tahun 1970 an, FEI mengesahkan dan menyetujui
bahwa perusahaan harus melaporkan status pengendalian akuntansi internalnya. Setelah
itu, SEC menggunakan rekomendasi FEI dan komisi Cohen untuk membuat aturan
usulan yang disebut dengan mandatory, manajemen melaporkan pada sistem
pengendalian akuntansi internal perusahaan.
a. Lingkungan Pengendalian
Dasar dari struktur pengendalian internal adalah lingkungan pengendalian.
Lingkungan pengendalian juga memiliki pengaruh pervasive terhadap
strukturisasi semua aktivitas dan penilain risiko. Lingkungan pengendalian
menggambarkan semua perilaku, kesadaran, dan tindakan dewan direksi,
manajemen, dan fokus lainnya mengenai pentingnya pengendalian internal dalam
perusahaan. Sejarah dan budaya perusahaan berperan penting dalam pembentukan
lingkungan pengendalian internal. Komponen-komponen lingkungan
pengendalian adalah:
1. Integritas dan etika
Integritas dan etika merupakan komponen yang esensial, nilai-nilai ini sering
didefinisikan sebagai budaya perusahaan yang dikomunikasikan oleh manajer
senior. Jika perusahaan sudah mengembangkan kode etik yang menekankan
pada integritas dan etika, kemudian stakeholder mengikuitnya, maka semua
stakeholder akan memiliki nilai yang bagus. Hal-hal yang menyebabkan
stakeholder melakukan tindakan yang tidak benar adalah:
Tidak adanya pengendalian atau tidak efektifnya pengendalian
Adanya desentralisasi yang membuat manajemen puncak tidak
berhati-hati dalam mengambil tindakan pada tingkat yang lebih rendah
dengan menguurangi kesempatan tertangkap
Lemahnya fungsi audit internal yang tidak memiliki kemampuan dan
hak untuk mendeteksi dan melaporkan tindakan yang tidak benar
Adanya penalti untuk tindakan yang tidak benar yang signifikan atau
tidak dipablis.
2. Komitmen untuk kompeten
Lingkungan pengendalian perusahaan dapat hancur jika staff-staff yang tidak
kompeten berjumlah signifikan. Perusahaan harus menetapkan tingkat
kemampuan yang dibutuhkan untuk semua jenis pekerjaan dan
mewujudkannya pada tingkat kebutuhan pengetahuan dan kemampuan. Oleh
karena itu dibutuhkan fusngsi departemen SDM yang kuat dengan prosedur
penerimaan staff yang bagus.
3. Dewan direksi dan komite audit
Lingkungan pengendalian banyak dipengaruhi oleh dewan direksi dan komite
audit. Sebelumnya mereka mendominasi senior manajemen melaui direktur
yang menyebabkan tidak independennya sebuah manajemen. Kemudian hal
ini berubah dengan adanya SOx. Saat ini komite audit harus benar-benar
independen.
4. Filosofi manajemen dan gaya operasi
Filosofi manajemen dan gaya operasi memiliki pengaruh yang dapat
dipertimbangkan terhadap lingkungan pengendalian. Auditor internal harus
memahami faktor-faktor ini dan mempertimbangkannya ketika mengevaluasi
tingakt efektivitas pengendalian internal.
5. Struktur organisasi
Struktur organisasi merupakan cara individu-individu bekerja untuk mencapai
tujuan. Setiap perusahaan membutuhkan perencaan organisasi yang efektif.
Sering kali kelemahan dalam pengendalian organisasi dapat berdampak
pervasive terhadap lingkungan pengendalian.
6. Wewenang dan tanggung jawab
Struktur organisasi perusahaan menjelaskan bahwa wewenang dan integritas
merupakan hal penting yang harus dimiliki. Wewenang sangat esensial dimana
tanggung jawab diartikan sebagai bentuk dari deskripsi kerja dan terstruktur
dalam bentuk chart perusahaan. COSO menjelaskan bahwa lingkungan
pengendalian dipengaruhi oleh semua staff yang memiliki akuntabilitas dan
akutabilitas itu sendiri hanya bisa dicapai ketika semua aktivitasnya dilakukan
dengan penuh tanggung jawab.
7. Kebijakan SDM dan prakteknya
Kebijakan SDM dan prakteknya meliputi hal-hal berikut:
a. Perekrutan dan Pencarian
b. Orientasi karyawan baru
c. Evaluasi, promosi, dan kompensasi
d. Tindakan pendisiplinan
a. COSO framework
b. COSO ERM
1. Bagian depan kubus yang berisi komponen pengendalian internal yang terdiri dari:
a. Lingkungan pengendalian
b. Penilaian risiko
c. Aktivitas pengendalian
d. Informasi dan komunikasi
e. Aktivitas pemantauan
2. Bagian atas kubus yang berisi tujuan pengendalian internal yang terdiri dari:
a. keandalan laporan keuangan
b. patuh terhadap aturan dan hukum yang berlaku
c. efektivitas dan efisiensi operasi
3. Bagian kanan (samping) kubus berisi pembagian level atau komponen dalam
perusahaan yang terdiri atas:
a. Business Unit Activity
b. Business Entity-Level Controls
Kerangka Pengendalian Internal COSO dapat mencapai tujuan diatas dengan baik jika
perusahaan melakukan hal-hal berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Moeller, Robert R. 2009. Brink’s Modern Internal Auditing, Seventh Edition, John Wiley &
Sons, Inc. Hoboken, Jersey.