Anda di halaman 1dari 10

Materi TKJ SMK lengkap

Jumat, 15 Maret 2013

Merancang Bangun dan Menganalisa Wide Area


Network(WAN)
I.1. LATAR BELAKANG
Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan
sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer
mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat
komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari
sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan
nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer
diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke
sebuah host komputer.

Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing).


Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara
paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host
komputer.

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses
distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai
beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer
(Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah
berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area
Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN
yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat
dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).

Jenis-jenis jaringan

Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis:

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan local yang digunakan oleh suatu
organisasi untuk berbagi sumber daya (resources sharing) seperti printer dan file. LAN
biasanya dibangun dan dikelola oleh organisasi tersebut. Teknologi LAN antara lain
Ethernet, Token Ring dan FDDI.

Ciri-ciri LAN:

Ø Bekerja di area geografis yang terbatas.

Ø Dapat digunakan multi-access hingga high-bandwidth.


Ø Administrasi dilakukan melalui administrator lokal.

Ø Koneksi secara Full-Time dan langsung (Directly Connected )

Alat-alat yang umum digunakan :

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga
sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN
mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN memungkinkan terjadinya
komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat jauh. WAN
menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses ke komputer–
komputer atau file server pada lokasi lain.Beberapa teknologi WAN antara lain adalah
Modem, ISDN, DSL, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET.

Ciri-ciri WAN:

Ø Bekerja di area geografis yang luas.

Ø Dapat diakses melalui Serial Interface dengan kecepatan yang rendah.

Ø Koneksi secara Full-Time dan Part-Time

Alat-alat yang umum digunakan :

4. Intranet

Melibatkan jaringan LAN dan Web Server yang terpasang pada jaringan LAN
tersebut. Web Server digunakan untuk melayani permintaan pengguna internal suatu
organisasi untuk menampilkan data dan gambar. Intranet ini mempunyai sifat tertutup
yang berarti pengguna dari luar organisasi tidak dapat mengaksesnya.

5. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke
jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung
ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan
sebuah mesin yang disebut gatewayguna melakukan hubungan dan melaksanakan
terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya.Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini seperti :

1. Apa Pengertian Jaringan ?

2. Ada Berapa Jenis Jaringan Secara Umum ?


3. Apa Ciri – Ciri Masing – masing Jenis Jaringan ?

I.3. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Jaringan.

2. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis Jaringan Secara Umum.

3. Untuk Mengetahui Ciri – Ciri Jaringan dimasing – masing Jenisnya.

II.1 Merancang Bangun dan Menganalisa Wide Area Network (WAN)

WAN(Wide Area Network)

WAN Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area yang
sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering menggunakan sarana
fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. Protokol yang
digunakan dalam WAN
Media yang melayani komunikasi WAN adalah termasuk dalam Physical layer dalam 7
OSI Layer. Data yang lalu-lalang di dalam media WAN tersebut diatur dengan
menggunakan seperangkat aturan yang ada di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.

Gambaran dari sebuah WAN :

Seperangkat peraturan atau yang sering disebut dengan istilah protokol ini, mengatur
bagaimana si pengirim dan penerima data dapat menggunakan media WAN tersebut
secara teratur. Pembungkusan data dalam layer Data link ini sering disebut dengan
enkapsulasi. Untuk itu, protokol pengatur ini sangatlah penting ditentukan dalam
penggunaan media WAN.

II. 2 Protokol - Protokol Pengatur Penggunaan Media WAN

- Point-to-Point protocol (PPP)


Protokol PPP adalah merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan untuk
membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan
dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. PPP protocol yang merupakan
salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di
kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara
piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan
begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan
dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak
lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:

1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication


Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun
asynchronous dan ISDN.
3. Tidak ada batas transmission rate
4. Keseimbangan load melalui multi-link
6. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
7. PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX;
AppleTalk dan sbgnya.
8. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password
Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication
Protocol)
9. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang
mengindikasikan protocol layer atas.

Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan model


OSI.

PPP Protocol vs model OSI


Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data link. NCP (Network COntrol Protocol)
mengijinkan PPP protocol mendukung protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX;
APleTalk dll. Fleksibilitas inilah yang membuat PPP protocol menjadi begitu popular.
NCP bertindak sebagai interface antara Data Link layer (yg dispesifikasikan oleh PPP
Protocol) dengan jaringan. PPP protocol menggunakan NCP untuk meng-encapsulate
paket-2 layer Network. Paket PPP mengandung Header yang mengindikasikan
pemakaian protocol layer Network.

PPP protocol Link Control Protocol (LCP) merupakan sayu set layanan-2 yang
melaksanakan setup link dan administrasi meliputi:
o Yesting dan negosiasi Link
o Kompresi
o Authentication
o Deteksi error

Saat sesi dimulai, piranti-2 bertukar paket LCP untuk negosiasi layanan-2 pada yang
terdaftar disini. Spesifikasi PPP protocol tidak mengandung standard layer Physical.
Akan tetapi PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical
synchronous dan asynckronous termasuk:
o Serial asynchronous seperti dial-up
o ISDN
o Serial synchronous
o HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:
o Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
o Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat
direkomendasikan.
o Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)

- Serial Line Internet Protocol (SLIP)


SLIP merupakan pendahulu dari PPP yang banyak digunakan dalam membangun
koneksi serial Point-to-Point yang menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.

- High-level Data Link Control (HDLC)


Protokol layer data link ini merupakan protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan
protokol ini hanya ketika sebuah jalur WAN digunakan oleh dua buah perangkat router
Cisco saja. Apabila perangkat selain produk Cisco yang ingin digunakan, maka protokol
yang digunakan adalah PPP yang merupakan protokol standar.

Untuk memenuhi berbagai macam aplikasi, HDLC menetapkan tiga jenis stasiun,
dua konfigurasi, serta tiga model operasi pengalihan data. Ketiga jenis stasiun tersebut
adalah sebagai berikut:
· Stasiun Primer: Bertanggung-jawab mengontrol operasi jalur. Frame-frame
dikeluarkan oleh primary yang disebut perintah.
· Stasiun Sekunder: Beroperasi dibawah kendali stasiun primer. Frame-frame
dikeluarkan sekunder yang disebut respons. Primer mempertahankan jalur logik yang
terpisah dengan setiap stasiun sekunder pada jalur.
· Stasiun Gabungan: Mengkombinasikan bentuk primer dan sekunder. Stasiun
gabungan bisa mengeluarkan perintah dan respon.
Konfigurasi jalur berupa
· Konfigurasi tidak seimbang: Terdiri dari satu stasiun primer dan satu atau lebih stasiun
sekunder, serta mendukung baik transmisi full-duplex maupun half-duplex.
· Konfigurasi seimbang: Terdiri dari dua stasiun gabungan, serta mendukung transmisi
full-duplex maupun half-duplex.

Sedangkan mode transfer data berupa:


· Normal response mode (NRM): Digunakan dengan konfigurasi. Primer tidak seimbang
mengawali data transfer menuju secondary, namun sekunder hanya mentransmisikan
data dalam bentuk respon sampai perintah dari primer saja.
· Asynchronous Balanced Mode (ABM): Digunakan dengan konfigurasi seimbang.
Salah satu stasiunt gabungan dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin dari salah satu
stasiunt gabungan lainnya.
· Asynchronous Response Mode (ARM): Digunakan dengan konfigurasi tidak seimbang.
Secondary dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin yang jelas dari primer. Primer
masih tetap bertanggung-jawab terhadap jalur, termasuk inisialisasi, perbaikan
kesalahan, serta diskoneksi logik.

NRM dipergunakan pada jalur multititik, dimana sejumlah terminal dihubungkan ke


komputer host. Komputer menanyai setiap terminal untuk dipergunakan sebagai
masukan. NRM kadang-kadang juga dipergunakan pada jalur ujung-ke-ujung, utamanya
bila jalur menghubungkan sebuah terminal atau periferal lainnya dengan sebuah
komputer. ABM merupakan mode yang paling banyak dipergunakan dibanding mode-
mode lainnya: karena membuat penggunaan jalur ujung-ke-ujung full-duplex menjadi
lebih efisien sebab tidak memerlukan overhead. Sedangkan ARM jarang digunakan:
karena hanya bisa diaplikasikan untuk keadaan-keadaan tertentu dimana sekundar
perlu mengawali transmisi.

- X.25/LAPB
X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan
cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data
Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer dapat
saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk mendeteksi
error yang sangat tinggi. Maka dari itu, protokol komunikasi ini banyak digunakan dalam
media WAN analog yang tingkat error-nya tinggi.

X.25 adalah protokol standar yang diciptakan untuk interfacing diantara sistem host dan
jaringan packet-switching. Standar ini memiliki tiga lapisan yaitu:
- Lapisan Fisik: menyangkut interface antara suatu stasiun dengan jalur yang
terhubung dengan simpul packet-switching.
- Lapisan Jalur: dimaksudkan agar transfer data yang melintasi jalur fisik cukup andal,
dengan cara mentransmisikan data sebagai rantaian dari bingkai data (frame).
- Lapisan Paket: menyediakan layanan virtual circuit eksternal, yang memungkinkan
stasiun mampu menyusun logika koneksi (virtual circuit) ke stasiun tujuan.

Kelebihan protokol X.25 :


· Protokol X.25 memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding RS-232 (64 kbps
dibanding 9600 bps).
· Protokol X.25 memiliki kemampuan untuk menyediakan logical channel per aplikasi.
· Pendudukan logical channel dapat dilakukan secara permanen dengan mode PVC
(Permanent Virtual Channel) maupun temporary dengan mode SVC (Switched Virtual
Channel) disesuaikan dengan kebutuhan.
· Data transfer pada X.25 bersifat reliable, data dijamin bahwa urutan penerimaan akan
sama dengan waktu data dikirimkan.
· Protokol X.25 memiliki kemampuan error detection dan error correction.
Kekurangan protokol X.25 :
· Tidak semua sentral memiliki antarmuka X.25. Sehingga diperlukan pengadaan
modul X.25 dengan syarat bahwa sentral sudah support X.25.
· Untuk pengembangan aplikasi berbasis protokol X.25 membutuhkan biaya yang
relatif lebih besar dibanding dengan RS-232 terutama untuk pembelian card adapter
X.25.
· Untuk komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT beberapa sentral
diidentifikasi menggunakan protokol proprietary vendor tertentu yang berjalan di atas
protokol X.25.

- Frame Relay
Frame relay merupakan protokol yang khusus digunakan untuk membuat koneksi WAN
jenis Packet-Switched dengan performa yang tinggi. WAN protokol ini dapat digunakan
di atas berbagai macam interface jaringan. Karena untuk mendukung performanya yang
hebat ini, frame relay membutuhkan media WAN yang berkecepatan tinggi, reliabel, dan
bebas dari error.

Frame-relay dirancang untuk menghilangkan overhead yang ada pada X.25. Perbedaan
utama antara frame-relay dan X.25 adalah:
· Pensinyalan kontrol panggilan bahwa pada koneksi logik yang terpisah dari data
pemakai. Simpul-simpul (node) perantara tidak perlu mempertahankan tabel-tabel
status.
· Koneksi logik untuk multiplexing dan switching dilakukan pada lapisan 2 sebagai
pengganti lapisan 3, berarti menghilangkan satu lapisan pengolahan secara
keseluruhan.
· Tidak terdapat flow-control dan error-control lompatan demi lompatan. Bila
diaplikasikan secara keseluruhan maka flow-control dan kontrol kesalahan ujung-ke-
ujung merupakan tanggung jawab lapisan yang lebih tinggi
Jadi dengan frame-relay sebuah frame data pemakai tunggal dikirim dari sumber ke
tujuan, dan sebuah balasan, yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa
kembali di dalam frame. Tidak terdapat pertukaran frame-frame data dan balasan
lompatan demi lompatan.

Kekurangan utama frame-relay adalah hilangnya kemampuan flow-controldan error-


control jalur demi jalur

Kelebihan frame-relay adalah adanya proses komunikasi yang ringan, penundaan lebih
rendah dan laju penyelesaian yang lebih tinggi. Frame-relay dapat dipergunakan pada
akses dengan kecepetan sampai 2 Mbps.

Ada dua operasi yang terpisah yaitu: taraf kontrol (control plane) yang terlibat dalam
penetapan dan penghentian koneksi logic, dan taraf pemakai (user plane) yang
bertanggung jawab dalam hal transfer data pemakai diantara pelanggan. Taraf kontrol
berada diantara pelanggan dan jaringan sedang taraf pemakai menampilkan fungsi
ujung-ke-ujung.

- Asynchronous Transfer Mode (ATM)


ATM merupakan sebuah protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di mana
berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan dengan
menggunakan cell-cell yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak digunakan untuk
memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat tinggi seperti
Synchronous Optical Network (SONET).

Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan interface transfer paket yang efisien.
ATM menggunakan paket-paket data yang berukuran tertentu yang disebut ‘cell”.
Penggunaan cell ini menghasilkan skema yang efisien untuk pentransmisian pada
jaringan berkecepatan tinggi

ATM memiliki cara yang sama dengan packet-switching. ATM melibatkan pentransferan
data dalam bentuk potongan-potongan yang memiliki ciri-ciri tersendiri. ATM
memungkinkan koneksi logik multipel dimultipleks melalui sebuah interface fisik tunggal.

ATM merupakan protokol yang efisien dengan kemampuan kontrol kesalahan (error
control) dan kontrol aliran minimal (flow control). Hal ini menyebabkan berkurangnya
overhead saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit-bit overhead yang
diperlukan masing-masing sel.

Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate
data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08
Mbps.
Dua lapis diatasnya berkaitan dengan fungsi-fungsi ATM, yaitu pelayanan transfer paket
(ATM layer) dan lapisan adaptasi (AAL) untuk pelayanan protokol transmisi yang tidak
berbasis ATM.

Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:


· Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan
kontrol-kontrol yang terkait.
· Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi
· Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan
sistem secara keseluruhan

KARAKAKTERISTIK

Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan


transfer data. Pertama, besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika
dibandingkan dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan
paket-paket dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang
bersamaan dapat dikelompokkan secara merata. Karakteristik ATM yang kedua adalah
mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps. Bahkan, peralatan ATM dapat
menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan transfer
hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.

FORMAT HEADER SEL ATM


Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header digunakan untuk
komunikasi antara endpoint dengan ATM switch dalam jaringan Private ATM. NNI
header yang digunakan untuk komunikasi antar ATM switch. Gambar berikut
mengilustrasikan format dasar sel ATM, format header sel UNI, dan format header sel
NNI.

ATM Cell Header Fields


Berikut adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik
NNI maupun UNI

v Generic Flow Control (GFC)


Menyediakan fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang
menggunakan satu interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur ke nilai
default-nya 0 (biner 0000).

v Virtual Path Identifier (VPI)


Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari
sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.

v Virtual Channel Identifier (VCI)


Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari
sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
v Payload Type (PT)
Bit pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data pengguna atau kontrol
data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0. Jika kontrol berisi data, di set ke 1.
Bit kedua menunjukkan kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan). Bit ketiga
menunjukkan apakah sel tersebut merupakan sel terakhir pada sebuah rangkaian sel.

v Cell Loss Priority (CLP)


Menunjukkan apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang ekstrem
ketika bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus dibuang dan
sebaliknya

v Header Error Control (HEC)


Menghitung checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat mengoreksi
kesalahan bit tunggal dalam byte, dengan demikian dapat mempertahankan sel
daripada membuangnya.

KESIMPULAN

WAN (Wide Area Network) Merupakan jaringan komunikasi data yang secara
geografis mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan
sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut
ataupun satelit.

Protokol – Protokol Pengatur Pengguna Media WAN adalah sebagai protokol


yang pembangun koneksi dalam penggunaan media WAN, baik itu melalui router, serial
port, DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment),
atau yang lainnya yang bisa digunakan untuk jaringan.

Anda mungkin juga menyukai