Estimasi Perhitungan Volume Rumah Tinggal Type 36 I. Pekerjaaanpesiapan Lahan, Galian, Dan Urugan
Estimasi Perhitungan Volume Rumah Tinggal Type 36 I. Pekerjaaanpesiapan Lahan, Galian, Dan Urugan
1
Urugan pasir bawah pondasi P2
V=hxbxp
V = 0,5 x 0,6 x 37 = 11.1 m3
Ket. :
v = volume pasir urug
b = tebal urugan
h = lebar urugan
p = panjang pondasi
(𝑎+𝑏)ℎ
Va = 𝑥 𝑝𝑎
2
(0,20+0,6) . 0,75
Va = 𝑥 25,25 = 7,57 𝑚3
2
(𝑎+𝑏)ℎ
Va = 𝑥 𝑝𝑎
2
(0,20+0,6) . 0,75
Va = 𝑥 37 = 11,1 𝑚3
2
Ket. :
va = volume pondasi
2
a = lebar pondasi atas
b = lebar pondasi bawah
h = tinggi pondasi
(𝑎+𝑏)ℎ
Va = 𝑥 𝑝𝑎
2
(0,20+0,6) . 0,75
Va = 𝑥 25,25 = 6.06 𝑚3
2
(𝑎+𝑏)ℎ
Va = 𝑥 𝑝𝑎
2
(0,20+0,6) . 0,75
Va = 𝑥 37 = 8.88 𝑚3
2
va = volume pondasi
a = lebar pondasi atas
b = lebar pondasi bawah
h = tinggi pondasi
B. Perhitungan besipolos
3
Jumlah sengkang untuk 1 m panjang dibagi jarak sengkang = 100/30 + 1= 4
buah, dengan demikian kebutuhan tulangansloof sepanjang 43,25 mᴵ dan
sebagainya.
4
bagi (m)
Berat total kg = 291, 93
Dari tabel di atas kebutuhan tulangan untuk seluruh kolom = 291,93 kg, dengan
demikian dapat dihitung berat tulangan genap 1 m³ beton = (1/1,1) x 291,93 =
265,39 kg /m³
4. Menghitung tulangangewel
5
Volume beton teras = 0,3 x 0,3 x 6 mᴵ = 0,54 m³
Panjang tulangan yang di butuhkan = 6m x 9 = 54 mᴵ
100
Panjang 1 begel/ 1 m = + 1 = 4 𝑏ℎ
30
Karena panjang seluruh kolom teras 6 mᴵ x 4 bh = 24 bh
Panjang keliling begel = (0,26 x 2) + (0,26 x 2) + (6 x 0,06 x 2) = 1,76 m³
Panjang sekang untuk seluruh kolom teras = 1,76 x 24 = 42,24 mᴵ
Dengan demikian berat tulang kolom teras per m³ beton = (1/0,54) x 57,32 =
106,148 kg/m³.
6
(1/0,119) x 0,61 =12,2 kg/m³
C. Perhitungan bekisting
- Sloof 15/20
20
15 15 = 50 cm = 0,5 m
Bekisting :
0,5 mᴵ x 43, 25 mᴵ = 21, 625 m² : 2 kali pakai =10, 812 m2
- Ringbalk 15/20
Volume bekistingringbalk sama dengan sloof = 10,812 m2
- Kolom 15/15
15
15 15
15
- Bekisting teras :
Keliling bekisting 0,3 x 4 sisi = 1,2 m’
7
6m’ x 1,2 m’ = 7,2 m2 : 2 kali pakai = 3,6 m2
V = bxhxb
V = 0,15 x 0,20 x 43,25
= 1,2975 m³
Ket. :
v = volume sloof beton
b = lebar penampang sloof beton
h = tinggi penampang sloof beton
p = panjang pondasi
3. Kolom beton 15 cm x 15 cm
Kolom beton (tiang beton) adalah bagian dari struktur atas dalam posisi vertikal
yang berfungsi sebagai pengikat pasangan dinding bata dan meneruskan beban di
atasnya. Volume kolom beton dihitung dengan satuan m³.
V = (b x h x t) Ʃk
V = (0,15m x 0,15m x 3,20m) 15 bh
= 1,08 atau 1,1 m³
Ket. :
Ʃk= jumlah kolom atau banyak kolom
V = volume kolom beton
b = lebar kolom
h = tebal kolom
t = tinggi kolom
8
Sama halnya dengan kolom beton teras atau pilar juga merupakaan struktur
Atas dalam posisi pertikal sebagai penopang struktur atas antara struktur atap dan
struktur bawah atau lantai.Volume kolom beton dihitung dengan satuan m³.
V = (b x h x t) Ʃk
V = (0,3m x 0,3m x 3m) 2 bh
= 0,54 atau 0,6 m³
Ket. :
Ʃk= jumlah kolom atau banyak kolom
V = volume kolom beton
b = lebar kolom
h = tebal kolom
t = tinggi kolom
V = (b x h x t) Ʃk
V = (0,5m x 0,15m x 1,8m) 8 bh
= 0,324 m³
Ket. :
Ʃk= jumlah kolom atau banyak kolom
V = volume kolom beton
b = lebar kolom
h = tebal kolom
t = tinggi kolom
V=bxhxp
V = 0,15 x 0,20 x 43,25
= 1,2975 atau 1,3 m³
Ket. :
v = volume beton rinkbalk
b = lebar beton ring balk
h = tinggi beton ring balk
9
p = panjang ring balk
V=bxhxp
V = 0,15 x 0,20 x 43,25
= 1,2975 atau 1,3 m³
Ket. :
v = volume beton beton gewel
b = lebar beton beton gewel
h = tinggi beton beton gewel
p = panjang beton gewel
Lebar = 20cm
Tebal = 10cm
V = 5,95 x 0,2 x 0,1
= 0,119 m³
Panjang seluruh plat luivel atau beton plat topi teras 2,75 m (tipe B)
Panjang = 20 cm
Tebal = 10cm
V = 2,75 x 0,2 x 0,1
= 0,055 m³
10
III. Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plasteran
A. Pasangan Dinding
Pekerjaan dinding bata dilaksanakan setelah sloof beton. Pasangan dinding
berfungsi sebagai pembagi atau penyekat antara ruangan satu dengan ruangan
yang lainnya sehingga membentuk suatu ruangan dengan ukuran tertentu seperti
yang diencanakan.
V= h x p – Lpintu
= 0,3 x 34,74 – 7,72 = 2,7 m²
V= h x p
= 2 x 11,75 = 23,5 m²
V=L
L = ½ x A x t = ½ x 7,75 x 2,57 = 9,95 x (2) = 19,91 m²
11
3. Pasangan bata rolaag dipasang di bagian tepi teras dengan perbandingan 1 semen
: 3 pasir di pasang sepanjang 6 mᴵ, tinggi bata rolaag 25 cm.
Pasangan bata rolaag biasanya dipasang di bagian tepi teras atau tangga.
Pasangan bata ini berfungsi sebagai pembatas dan penyangga tepi lantai, agar
lantai tidak mengalami penurunan serta memudahkan dalam pekerjaan
pemasangan lantai keramik. Volume pasangan bata rolaag dihitung dengan
satuan m².
V = h x p = 0,25 x 6 = 1,5 m²
Ket. :
V = volume pasangan bata rolaag
h = tinggi bata rolaag
p = panjang teras
12
A. Lantai Keramik
Bahan dasar keramik adalah tanah merah liat dengan campuran bahan kimia
tertentu yang diproses melalui pembakaran cukup tinggi. Keramik dipakai untuk
lantai ruangan, KM (WC), lantai garasi, dinding KM (WC), dinding tempat cuci
meja dapur dan sebagainya. Keramik ini mempunyai jenis, sifat dan kegunaan
yang berbeda-beda. Ada keramik yang berpermukaan kasar atau bertekstur
sebaliknya dan ada juga keramik yang berpermukaan halus atau licin.
B. Dinding Keramik
Pekerjaan dinding keramik di kerjakan setelah pekerjaan pengacian.pelapi
dinding digunakan pada tempat-tempat yang kedap air seperti KM (WC).
Volume dinding keramik dihitung dengan satuan m².
V. Pekerjaan Plafon
Plafon atau sering disebut langit-langit rumah merupakan lapisan penutup rangka
atap ruangan. Keseluruh pekerjaan plafon dikerjakan setelah pekerjaan dinding.
A. Rangka Plafon
Rangka plafon sama dengan luas ruangan yang di plafon dengan satuan m².
Palafon yang digunakan menggunakan bahan polywood 60 cm x 120 cm, ukuran
kayu 5/7.
13
V = ƩL ruang yang di plafon
L ruang = (3 x 3).2 + (4,75 x 3) + (1,75x3) + (1,20 x 3) + (1,80 x3) + (0,80x3) +
(1 x 3)
= 54,85 m²
B. Plafon Triplek
Volume plafon dihitung dengan satuan m² sama dengan seluruh ruang yang
berplafon.
V = 54,85 m²
V = Ʃpanjang ruang
V = 84,6 m²
A. Kusen Kayu
Penampang kusen kayu berukuran 6 cm x 12 cm
Panjang seluruh kusen kayu adalah = 59, 78 m1
Volume kusen kayu dihitung dengan satuan m³
14
B. Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela
Daun pintu 1 = (90 x 215) cm
Daun pintu 2 = (70 x 200) cm
Daun jendela 1 = (145 x 195) cm
Daun jendela 2 = (130 x 135) cm
Daun jendela 3 = (60 x 250) cm
Daun jendela 4 = (190 x 195) cm
15
VII. Pekerjaan Atap
A. Pekerjaan rangka atap rumah
Pekerjaan menggunakan beton gewel atau kuda-kuda menggunakan gewel.
1. Gording dan nok digunakan kayu ukuran 6/12, perletakan antara gording jarak 1
m.
Panjang penggunaan gording dan nok adalah = 65 mᴵ
V = 0,06 x 0,12 x 63 mᴵ = 0,453 m³
3. Kaso (usuk) dan reng, kaso yang akan digunakan ukuran 5/7 dan reng 5/3.
Volume kaso dan reng sama dengan jumlah luas bidang atap.
Luas seluruh bidang atap 1 = (6,5 x 4,88) = 31,72 ²
Luas seluruh bidang atap 2 = (6,5 x 4,88) – (4,52) = 27,2 m²
7,875 𝑚2
Luas seluruh bidang atap 3 (teras) = (6 + 1.875) = Ʃ𝑳𝑷𝑨 =𝟔𝟔,𝟕𝟗𝟓 𝒎𝟐 +
16
B. Penutup Atap
Atap genteng adalah bahan penutup akhir suatu bangunan rumah yang berfungsi
sebagai penahan atau pelindung ruangan dari pengaruh panas dan hujan. Jenis
penutup atap barmacam-macam sesuai kebutuhan, tipe dan merek. Adapun yang
digunakan adalah genteng plentong. Volume atap genteng dihitung dengan satuan
m².
1. Dugunakan penutup atap genteng luas penutup alat sama dengan volume kaso
dan reng.
VPA= 66, 795 m²
2. Nok genteng
Nokgenteng adalah asesoris atap agar rumah terlihat rapi dan estetis. Fungsinya
sebagai pengikat pertemuan antara dua susunan atap genteng sehingga atap
genteng tidakakan terlepas dari dudukannyareng kayu.
Volume nok genteng menjumlah seluruh pajang balik nok atau jurai luar yang
ditutupi nok genteng.
VNg = (6,5 + 4)= 10, 5 mᴵ
17
V = (Ʃdj x 2)
V = 8 x 2 = 14 bh
C. Grendel Jendela
Fungsinya sebagai penahan daun pintu sebelahnya dan sebagai sistem keamanan
tambahan. Daun jendela yang akan diberi grendel berjumlah 8 bh.Volumegrendel
pintu dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh jendela yang akan diberi
grendeldikali 2 bh dengan satuan buah dan set.
V = (ƩDj x 2)
V = 8 x 2 = 14 bh
E. Tarikan Jendela
Tarikan jendela adalah asesoris jendela yang dipasang pada bagian dalam daun
jendela paling bawah atau samping, tergantung sistem bukaan jendelanya.
Fungsinya sebagai alat bantu untuk memudahkan membuka atau menutup daun
jendela. Volumenya dihitung dengan menjumlahkan seluruh daun jendela
dikalikan 1 bh tarikan jendela.
V = (ƩDj x 1)
V = 8 x 1 = 8 bh
F. Kaca Polos
Jendela 1 menggunakan kaca ukuran 24 cm x 129 cm x 3 bh
V = 0,24 x 1,29 x 3 bh
= 0,928 m³
Jendela 2 dan jendela 3 ukuran 29 cm x 129 cm x 4 buah
V = 0,24 x 1,29 x 4 bh
= 1,496 m³
18
Pekerjaan sanitair adalah pekerjaan perlengkapan yang akan dipasang pada ruang-
ruang yang berhubungan dengan air seperti untuk ruang toilet maupun dapur.
A. Bak Mandi
Jumlah KM ada 1, volume bak mandi dihitung dengan jumlah bak mandi yang
dibutuhkan perkamar mandi.
VBM= 1 buah
B. Kloset Jongkok
Sama dengan volume bak mandi
Vkj = 1 buah
D. FloorDrain
Jumlah floordrain yang digunakan 2 buah, floordrain KM dan tempat cuci.
Vfd = 2 buah
19
Volume pipa septictank 4 inchi = 3 mᴵ
Volume elbow90° 4inchi = 1bh
Volume asesoris (lem pipa/amplas) = 1 ls
Volume lumsum = 1 ls/unit
C. Lampu
Jumlah ruangan yang akan dipasang lampu jenis TLbulats adalah 8 buah.
V = 8 bh
20
Pekerjaan pengecatan adalah akhir (finishing) setelah pekerjaan bagian yang akan
dicat selesai dikerjakan.
A. Pengecatan dinding
Volume pengecatan dihitung dengan satuan luas meter persegi (m²). Volume
pengecatan sama dengan volume plasterandukurangi dinding KM (WC) yang
menggunakan keramik.
B. Pengecatan plafon
Volume pengecatan plafon sama dengan volume plafon triplek yang dipasang
dengan satuan m².
V = 37, 875 m²
C. Pengecatan kusen
Pengecatan kusen digunakan satuan m². Volume pengecatan kusen dengan
panjang seluruh kusen-kusen (pintu, jendela, Bv) dikali lebar penampang
(digunakan kayu 6/12) sehingga 0,12 m dikalikan 2 , luar dalam.
Pembersihan lahan rumah type 36 adalah 20% dari volume persiapan lahan = 80 x
20%= 16 m2
21