OLEH :
NATANAEL LUMBANTOBING
142204049
2018
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………
KATAPENGANTAR………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Pariwisata…………………………………………………...................
2.2 Wisatawan……………………………………………………………..
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1Kesimpulan……………………………………………………………..
5.2Saran……………………………………………………………………
5.3DaftarPustaka………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
terdiri dari wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri dan lain sebagainya
devisa karena Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki beraneka ragam
jenis pariwisata, misalnya wisata alam, sosial maupun wisata budaya yang tersebar
dari Sabang hingga Merauke. Selain menyimpan berjuta pesona wisata alamnya
begitu indah, Indonesia juga kaya akan wisata budayanya yang terbukti dengan begitu
Surabaya. Medan merupakan salah satu kota tujuan wisata yang menyajikan wisata
sejarah dengan bangunan-bangunan tua dan memiliki arti tersendiri bagi masyarakat
tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke kota medan
tengah- tengah Kota Medan. Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan
oleh Guru Patimpus di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Hari jadi Kota
Medan ditetapkan pada tanggal 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan
Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata ke suatu daerah dengan
tujuan untuk berlibur dan menginap dalam kurun waktu 24 jam, sedangkan
pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan perjalanan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
objek dan daya tarik wisata. Banyak wisatawan yang datang ke Kota Medan dengan
bersejarah yang bediri sejak jaman kolonial. Wisatawan yang datang ke kota Medan
Istana Maimun didesain oleh arsitek Italia bernama Ferrari dan dibangun
oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid. Pembangunan istana ini dimulai dari 26
Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana Maimun memiliki luas sebesar
2.772 m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian
yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan. Bangunan
istana ini menghadap ke utara dan pada sisi depan terdapat bangunan Masjid Al-
Mashun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan. Istana
Maimun dikenal sebagai salah satu ikonnya di kota medan. Namun, sejak selesai
dibangun pada 1891, Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena
usianya yang tua, namun juga didesain dengan interioir yang unik. Dengan
India dan Italia bangunan ini terlihat begitu megah di tengah-tengah Kota Medan.
Tetapi kenyataanya, kawasan wisata Istana Maimun tidak berkembang sesuai
dengan diharapkan. Dari sisi kunjungan wisata dari tahun ke tahun wisatawan yang
fasilitas dari pihak pengelola Istana Maimun, sehingga banyak wisatawan yang
mengeluh kurangnya tempat rest area (tempat beristirahat untuk wisatawan yang
datang). Jika pada hari-hari besar atau liburan wisatawan yang datang ke istana
pemeliharaan dan kurangnya tempat istirahat untuk wisatawan. Oleh sebab itu,
fasilitas rest area ditambah atau dibuat demi menjaga kenyamanan bagi para
wisatawan yang akan berkunjung ke Istana Maimun. Rest area yang ditambahkan pun
haruslah banyak agar dapat menampung wisatawan dan harus juga dipelihara agar
tidak dijadikan oleh orang orang yang ingin mencari keuntungan dengan
memanfaatkan fasilitas Istana Maimun. Karena, hal ini sangat dilarang dan sangat
Selain rest area, kualitas pelayanan pun harus dikembangkan karena wisatawan
tidak hanya merasakan kenyamanan fasilitas. Tetapi, pelayanan juga perlu karena
dengan adanya pelayanan yang bagus dari pihak Istana Maimun, wisatawan pun akan
yang memadai serta pelayanan yang bagus. Apalagi ditambah dengan wisatawan yang
meningkat pada hari libur kualitas pelayanan untuk wisatawan sangat dituntut karena
ada hari libur Istana Maimun banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal seperti dari
sekolah-sekolah baik di dalam Kota Medan maupun dari luar Kota Medan juga dari
wisatawan mancanegara terutama dari Negara Malaysia. Istana Maimun menjadi
tujuan wisata karena memiliki nilai historis yang tinggi dan sangat penting bagi
istana dan melihat barang peninggalan Kerajaan Deli seperti foto-foto Raja Deli
perlu dilakukan agar dapat meningkatkan wisatawan yang datang ke kota Medan
terutama ke Istana Maimun dan harus di barengi dengan kerjasama antara pengelola
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah di uraikan di atas, maka
penulis memberikan batasan masalah terhadap pembahasan kertas karya ini yaitu :
bagi Wisatawan”.
adalah:
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah untuk menjawab dan
2. Manfaat akademis
Manfaat akademisnya adalah daoat dijadikan referensi tambahan dalam
pariwisata.
3. Manfaat teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan kalangan
Dalam menyusun kertas karya ini, metode penelitian yang dipakai oleh penulis
adalah:
banyak.
Dalam bab ini berisi tentang : Latar belakang masalah, Batasan Masalah,
nasional
BAB IV : PEMABAHASAN
Memaparkan Pengembangan fasilitas istana maimun untuk meningkatkan
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pariwisata
dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Yang ditunjukkan dengan adanya perjalanan
yang singkat dan sementara dari orang-orang menuju daerah tujuan wisata di luar
tempat kebiasaan mereka hidup dan bekerja dan di luar kegiatan mereka.
pariwisata adalah merupakan fenomena dari zaman sekarang yang didasarkan atas
kebutuhan akan kesehatan dan pergantian udara, penilaian yang sadar dan
menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan khususnya disebabkan oleh
bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat sebagai hasil daripada
pengangkutan.
dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, dan pemerintah. Pariwisata juga diartikan sebagai kegiatan dinamis yang
suatu perjalanan rekreasi atau liburan yang merupakan fenomena dari zaman
bentuk bentuk wisata agar mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai industri
berikut:
segi ekonomi hal ini sangat penting karena klasifikasi ini menentukan sistem
penelitian dan peninjauan yang lebih akurat dalam bidang ini. Setiap orang telah
memaklumi bahwa pembangunan ekonomi modern saat ini tanpa penelitian dan
peninjauan yang sistematik akan menemui kegagalan dan berakibat kerugian serta
pemborosan yang tidak sedikit. Ini berarti jenis jenis pariwisata harus kita ketahui dan
sebagai berikut
1. Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas
pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau
peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,
kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.
Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan–kesempatan
mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan budaya, seperti eksposisi seni
(seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya.
2. Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–
lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar,
menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan
mendayung, melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah
permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan
didaerah–daerah atau negara–negara maritim, di Laut Karibia, Hawaii,
Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat dan daerah yang
memiliki potensi wisata maritim ini, seperti misalnya Pulau–pulau Seribu
di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan pulau–pulau kecil
disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya. Jenis ini
disebut pula wisata tirta.
3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau
biro perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur
wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah
pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–
undang. Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan
alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan
marga satwa yang langka serta tumbuh–tumbuhan yang jarang terdapat di
tempat–tempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam yang telah berkembang
seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya
4. Wisata Konvensi
Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan
menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat
bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau
pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
Jerman Barat misalnya memiliki Pusat Kongres Internasiona
(International Convention Center) di Berlin, Philipina mempunyai PICC
(Philippine International Convention Center) di Manila dan Indonesia
mempunyai Balai Sidang Senayan di Jakarta untuk tempat
penyelenggaraan sidang–sidang pertemuan besar dengan perlengkapan
modern.
5. Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah
pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian,
perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan
rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan
studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman
beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan
palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.
6. Wisata Buru
Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang memiliki daerah
atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan
oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam
bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika
untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya.
7. Wisata Ziarah
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat
istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata
ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–
tempat suci, ke makam–makam orang besar atau pemimpin yang
diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat
pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda.
Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang
wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan
tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan
melimpah.
daerah atau negeri yang memang mendambakan industri pariwisatanya dapat meju
berkembang. Pada hakekatnya semua ini tergantung kepada selera atau daya
kreativitas para ahli profesional yang berkecimpung dalam bisnis industri pariwisata
ini.
Makin kreatif dan banyak gagasan–gagasan yang dimiliki oleh mereka yang
kemajuan industri ini, karena industri pariwisata pada hakikatnya kalau ditangani
tempat atau daerah yang sama sekal masih asing baginya. Karena jauh dari tempat
A. Yoeti, 1996:184)
tanpa menetap di tempat yang didatanginya atau hanya untuk sementara waktu
ini, wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke sebuah daerah atau negara
asing dan menginap minimal 24 jam atau maksimal enam bulan di tempat tersebut
Adapun banyak definisi atau batasan tentang wisatawan yang dikemukakan oleh
Wisatawan adalah semua yang memenuhi syarat, yaitu pertama bahwa mereka
meninggalkan rumah kediaman mereka untuk jangka waktu kurang dari satu
tahun dan kedua bahwa sementara mereka berpergian mereke mengeluarkan
uang di tempat yang mereka kunjungi tanpa dengan maksud mencari nafkah
ditempat tersebut.
2.2.1Ciri-ciri wisatawan
pameran.
dikunjungi.
atas dasar interaksi dan atas dasar kognitif normatif (Murphy: 1985). Pada
1. Kognitif-normatif (cognitive-normative)
Penekanan yang menjadi focus utama adalah pada motivasi yang
melatarbelakangi perjalanan.
Atas dasar ini, plog (1972) Mengembangkan tipologi wisatawan sebagai berikut:
1. Allocentric
2. Psychocentric
negaranya sendiri.
2. Mid-centric
Dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh (1977) dan Murphy
(1985, ef. Sharply, 1994) mengatakan bahwa motivasi dapat dikelompokkan menjadi
budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan
sebagainya.
4. Fantasy motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa
di daerah lain seseorang kan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang
sendiri dan faktor eksternal. Secara intrinsik, motivasi terbentuk karena adanya
kebutuhan dan/atau keinginan manusia itu sendiri, sesuai dengan teori hirarki
keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan prestise dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang terbentuknya dipengaruhi oleh faktor-
faktor eksternal, seperti norma sosial, pengaruh atau tekanan keluarga dan situasi
Motivasi wisatawan untuk melepaskn diri sejenak dari kegiatan rutin berfungsi untuk
masyarakat, sehingga pariwisata dapat dipandang sebagai salah satu bentuk terapi
sosial.
Motivasi merupakan faktor penting bagi calan wisatawan di dalam mengambil
keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Calon wisatawan
akan mempersepsi daerah tujuan wisata yang memungkinkan, di mana persepsi ini
didapatkannya.
Apapun motivasi seseorang melakukan perjalanan wisata, maka bagi seorang
wisatawan perjalanan tersebut akan mempunyai beberapa manfaat, antara lain sebagai
berikut:
1. Perjalanan wisata merupakan wahana penyegaran dan regenerasi fisik dan
mental.
2. Perjalanan wisata merupakan kompensasi terhadap berbagai hal yang
melelahkan, sekaligus juga sebagai wahana integrasi sosial bagi mereka yang
beban kerja.
4. Perjalanan wisata merupakan mekanisme bagi seseorang untuk dapat
menikmati keindahan alam. Wisatawan juga memiliki karateristik dan dapat dibagi
memasuki Negara lain yang bukan merupakan Negara dimana dia tinggal.
Adalah orang asing yang berdiam pada suatu Negara, yang melakukan
3. Domestic tourist
5. Transit tourist
Negara tertentu, yang menumpang kapal udara atau laut atau kereta api,
kemauannya sendiri.
6. Business tourist
selesai.
perjalanan kurang dari dua puluh empat jam, digolongkan kedalam kategori
1. Prasarana perhubungan, meliputi: jalan raya, jembatan dan terminal bus, rel
kereta api dan stasiun, pelabuhan udara (air-port) dan pelabuhan laut (sea
port/harbour)
perkebunan.
pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Maju
1. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan.
3. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas
dasar permintaan.
berlaku.
berlaku.
berkedudukan di tempat yang sama atau ditempat lain yang memberikan pelayanan
Dalam dunia pariwisata, objek wisata merupakan suatu hal yang spesifik yang
dipilih seseorang pengunjung untuk dikunjungi atau menetap selama waktu tertentu.
Dalam hal ini objek wisata adalah salah satu alasan pengunjung melakukan
Mengenai pengertian objek wisata dapat kita liat dari beberapa acuan diantaranya:
hidup, senibudaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang
adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata
dengan alasan dan tujuan tertentu demi mencapai kepuaswan dan mencari
manfaat dari kunjungannya. Manfaat dan kepuasaan itu ditentukan oleh dua factor
yang saling berkaitan, yaitu tourism resource sama dengan objek dan atraksi
wisata.
Suatu obyek daya tarik wisata pada pinsipnya harus memenuhi tiga persyaratan
berikut:
tentu terdapat objek, dalam hal objek wisata, wisatawan banyak memilih jenis objek
wisata apa yang menjadi tujuan untuk berwisata. Dibawah ini adalah pembagian
beberapa objek wusata yang di jelaskan oleh P.Warpani dan Suwardjoko dalam buku
Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki
daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada
usaha budi daya. Potensi onjek wisata alam dapat dibagi menjadi empat
kawasam yaitu:
3. Gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan
danau.
objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah, situs
begitu bagus, begitu pula sebaliknya. Maka dari pada itu, Oka A. Yoeti
tercapainya industry wisata sangat bergantung pada tiga A (3A), yaitu atraksi,
1. Atraksi (Atrraction)
Atraksi wisata yaitu sesuatu yang dipersiapakan terlebih dahulu agar dapat
dilihat, dinikmati dan yang termasuk dalam hal ini adalah : tari tarian, lagu
kesenian rakyat, upacara adat, dan lain lain. Dalam Oka A. Yoeti
(1997:172) tourism disebut attractive spontance, segala sesuatu yang
terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang
mau datang berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata diantaranya adalah :
1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang
dalam istilah Natural Aminities.
Iklim contohnya curah hujan, sinar matahari, panas
Hutan belukar
Flora dan fauna yang tersedia di cagar alam dan gunung api
2. Hasil ciptaan manusia (man made supply). Kelompok ini dapat
dibagi menjadi empat produk wisata yang berkaitan dengan tiga
unsure penting yaitu historical (sejarah), cultural(budaya), dan
religious(agama)
Monument bersejarah dan sisa peradaban masa lampau
Acara tradisional, pameran, festival
2. Aksesibilitas (accessibility)
Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi dan
komunikasi karena factor jarak dan waktu yang sangat mempengaruhi
keinginan seseorang untuk melakukan perjalan wisata. Unsur yang
terpenting dalam aksesibilitas adalah tranportasi
3. Fasilitas (amanities)
Fasilitas kepariwisataan tidak akan terpisah dari akomodasi perhotelan.
Karena pariwisata tidak akan pernah berkembang tanpa penginapan.
Fasilitas wisata merupakan hal hal penunjang terciptanya kenyamanan
wisatawan untuk dapat mengunjungi suatu daerah tujuan wisata. Adapun
sarana terpenting yang berkaitan dengan perkembangan pariwisata adalah
sebagai berikut:
1. Akomodasi perhotelan
2. Restoran
3. Air bersih
4. Komunikasi
5. Hiburan
6. keamanan