diagram ladder di atas, input PLC ada 2: tombol START dan tombol STOP. Outputnya
adalah 2 buah lampu: L1 dan L2. Kedua lampu ini akan menyala bergantian dengan
selang waktu yang ditentukan oleh timer. Yang lainnya adalah relay-relay dan kontaktor
internal. Contoh ini menggunakan PLC Omron CJ1M CPU11.
Cara kerja timer adalah sebagai berikut: timer mulai menghitung mundur selama timer
ter-energized (timer teraliri arus dari kiri). Jika hitungan mundur sudah habis atau timer
sudah overflow, kontaktor timer tersebut akan on (kontaktor TIMER 1 adalah T0001,
begitu juga TIMER 2). Untuk mereset timer, tinggal memutuskan aliran arus ke timer
tersebut (dalam contoh ini, dilakukan oleh kontaktor T1 OFF dan T2 OFF).
Diagram ladder di atas menghasilkan lampu flip-flop dengan cara berikut:
8. Jika ingin menghentikan lampu flip-flop, cukup menekan tombol STOP yang akan
mematikan relay EN sehingga me-reset TIMER 1 dan TIMER 2 bersamaan.
Jaman sekarang, kalau mau AC (Air Conditioner) yang hemat listrik, katanya kita harus
memilih AC yang berteknologi inverter. Namun, apakah itu inverter? Mari saya coba
jelaskan untuk Anda.
Inverter adalah alat yang berkebalikan dengan adaptor. Adaptor, bagi yang belum tahu,
berguna untuk mengubah arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC (searah). Contoh
sederhana adaptor adalah charger handphone, charger laptop, dll. Sebaliknya, inverter
mengubah arus DC menjadi arus AC. Dalam bidang elektro, inverter merupakan aplikasi
rangkaian osilator daya.
Lalu mengapa dibutuhkan inverter? Mungkin Anda akan berpikir, “Jika membutuhkan
arus AC, ya pakai saja listrik dari jala-jala (PLN).” Di sinilah fitur utama inverter yang
membedakannya dari arus AC jala-jala. Arus AC yang dihasilkan oleh inverter dapat
diatur nilai tegangan dan juga frekuensinya. Arus AC jala-jala hanya memiliki tegangan
220 V dan frekuensi 50 Hz. Dengan trafo, tegangannya dapat diubah tetapi frekuensinya
tidak bisa.
Kegunaan fitur pengubahan frekuensi oleh inverter dapat kita lihat pada AC (Air
Conditioner). AC menggunakan kompresor untuk mendinginkan ruangan. Pada AC tanpa
inverter, kompresor ini hanya bisa dijalankan dengan kecepatan penuh, atau tidak
dijalankan sama sekali. Jika suhu ruangan terlalu tinggi daripada suhu yang ditetapkan,
kompresor dijalankan, jika terlalu rendah, kompresor dimatikan. Kecepatan putar
kompresor diatur oleh frekuensi arus bolak-balik yang diberi sehingga arus listrik dari
jala-jala hanya bisa memutar kompresor dalam satu kecepatan. Dengan pengaturan
frekuensi oleh inverter, kecepatan kompresor bisa diatur sehingga tidak perlu dinyala-
matikan, tetapi dijalankan terus dengan kecepatan tertentu (tidak harus kecepatan penuh).
Kompresor yang dijalankan secara konstan mengonsumsi energi lebih kecil daripada
kompresor yang dinyala-matikan berulang-ulang kali. Hal ini karena pada saat mulai
menyala, kompresor membutuhkan daya sesaat yang besar (bisa ditunjukkan dengan
lampu rumah yang berkedip ketika anda menyalakan AC). Maka, AC yang menggunakan
inverter bisa lebih hemat daripada AC tanpa inverter.
3. Tambahkan 5 Label 1 label untuk judul dan 4 label untuk waktu masing-masing
simpang, 4 frame untuk masing-masing simpang dan 12 shape dimana atur
properti fillstyle mendaji solid dan fillcolor pilih warna yang sesuai serta satu
buah timer dan desainlah menjadi seperti gambar dibawah ini :
4. Ubah Properti Interval pada control Timer dengan memasang nilai 1000 dan
dalam keadaan false.
5. Masukkan kode program seperti dibawah ini :
Private Sub tunda()
a = Timer
Do While Timer < 1 + a
DoEvents
Loop
End Sub