kami sucikan, yang terhormat bapak ketua PHDI kabupaten OKI, ibu ketua
WHDI kabupaten OKI yang saya hormati, bapak ketua Peradah kabupaten OKI
yang saya hormati, bapak ketua PHDI kecamatan sekabupaten OKI yang saya
hormati, ibu ibu ketua WHDI kecamatan sekabupaten OKI yang saya hormati,
ketua peradah kecamatan yang saya hormati, bapak bapak ketua adat yang saya
hormati, bapak/ibu dewan juri yang saya hormati, bapak/ibu umat sedharma
sekalian yang saya hormati, teman-teman dan para peserta lomba dharma
kita kepada Tuhan Yang Maha Esa Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat
astungkara wara nugraha-Nya yang melimpahlah, kita bisa berada di sini untuk
mengikuti kegiatan peradah, dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apa pun.
sumpah, janji suci yang mengikat dua insan, insan ya, bukan insang, atas nama
CINTA, hari ini saya akan membahas tentang pernikahan menurut Hindu,
mudi, sering dibicarakan dan sangat dinanti oleh semua pasangan muda mudi.
Pernikahan merupakan kewajiban, salah satu jenjang yang akan kita jalani,
yang dimana disebut Grihasta Asrama, dalam ajaran agama Hindu kita
mengenal Catur Asrama yaitu empat tingkatan hidup manusia yang bagian-
keduniawian, dan
Nah, sekarang ini kita sedang berada pada tingkat masa Brahmacari yaitu masa
umat Hindu pernikahan adalah suatu proses hidup yang sakral dan utama. Pada
masa setelah pernikahan inilah semua kewajiban yadnya umat Hindu dapat kita
laksanakan. Dan pada masa Grihasta Asrama ini kita dapat menikmati Kama
yang seluas luasnya dan mengejar serta mendapatkan Artha yang sebanyak-
berputar di pikiran saya, memangnya pernikahan itu hal yang sepele, orang
anggap apa sih pernikahan sehingga dengan mudahnya mau menikah di usia
suci pernikahan itu sendiri, i tell you bro, saya sampaikan padamu kawan kawan
ku, menikah itu tidak semudah what you imagine, tidak semudah yang kamu
bayangkan, perlu banyak sekali hal yang harus di prepare, dipersiapkan, buka
warung aja ribet minta ampun, apalagi pernikahan, hal yang hanya bisa di
time. Percayalah teman-teman ku, kita tidak harus terburu-buru, semua ada
waktu nya, kalo bahasa jaman now nya sih, TUNGGU TANGGAL MAINNYA,
so slow but sure let the time, and god do their job.
berpikir, emang apa salah nya kalo dua-duanya emang udah sama-sama mau
nikah, aduh nanang dewa ratu, ketang johan, sejauh mungkin, bahkan sampe
samudra hindia tuh mindset, men keto, iang balik nakonan, mang sube ngelah
pes, mang mental sube siap, mang sube ade planing anggo jauh-jauh kedepane.
Untuk lebih detailnya lagi hal ini di jelaskan dalam kitab Manawa Dharmasastra
Bhaweamarnantikah
Artinya :
Dari penjelasan sloka di atas, sudah sangat jelas bahwa Hindu tidak
pernikahan yang kekal hendaknya dijadikan sebagai tujuan yang tertinggi bagi
pasangan suami istri, kita diwajibkan melakukan pernikahan sekali saja dalam
kehidupan kita. untuk itu, perlu bekal ilmu pengetahuan yang mapan dan
tangga, pertengkaran, dan yang paling buruk, perceraian. Karena itu pernikahan
harus dilandasi cinta kasih bukan karena nafsu semata. Cinta kasih adalah
prasyarat utama dalam pernikahan. Tanpa cinta kasih hidup dalam pernikahan
akan terasa hambar dan kering. Suka cita hidup berumah tangga terasa jauh dari
Kerikil-kerikil tajam pasti akan kita lewati. Namun, ketika ketika pernikahan
telah dilandasi cinta kasih apapun rintangannya tidak akan membuat pasangan
suami istri jatuh tersungkur. Kalau pun toh jatuh, suami istri akan mampu
pernikahan?”. Cinta kasih kasih menuntut adanya kesadaran dari suami istri
bahwa objek cinta kasih pernikahan bukanlah kenginginan atau kepuasan diri,
melainkan demi orang yang kita cintai. Karena itu suami istri harus mengerti
bahwa cinta kasih dalam perkawinan mereka adalah cinta yang manusiawi
salahnya, menunggu saat yang tepat, waktu yang tepat, persiapankan mental,
bukan Cuma harta. Kita harus benar benar mencintai pasangan kita dan merasa
adanya kecocokan. Jadi, carilah dan temukan pasangan yang benar benar kalian
pada hari ini bermanfaat bagi kita semuanya, apabila ada kesalahan dalam
wacika saya, saya mohon maaf, pada Sang Hyang Widhi saya mohon ampun,