Anda di halaman 1dari 3

deskriptif korelatif yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara

dua variabel atau lebih (Notoadmodjo, 2002:5). Dalam bahasa yang lebih mudah, penelitian ini
harus memiliki sekurang-kurangnya 2 (dua) variabel, 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat.

Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu
kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independen (faktor resiko)
dengan variabel dependen (efek).
Kalau ditanyakan tentang dimana titik potongnya? Bayangkanlah penelitian itu seperti
lontong, dimanapun kamu memotong lontong itu, di tengah, dari ujungnya, di sisi manapun itu,
lontong itu tetapmemiliki isi yang sama, besar yang sama, dan rasa yang sama.

Case control penelitian ini merupakan rancangan penelitian yang membandingkan antara
kelompok kasus dengan kelompok kontrol untuk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan
riwayat ada tidaknya paparan. Rancangan penelitian ini dikenal dengan sifat retrospektif, yaitu
rancangan bangun dengan melihat ke belakang dari suatu kejadian yang berhubungan dengan
kejadiankesakitan yang diteliti.
Dengan kata lain dari efek ke faktor resiko atau mencari penyebab/ causa/faktor
resikodari penelitian yang dilakukan.

Penelitian kohort merupakan penelitian epidemiologis non-eksperimental yang


mengkaji antara variabel independen (faktor resiko) dan variabel dependen (efek
kejadian/penyakit).

Pendekatan yang digunakan pada rancangan penelitian ini adalah pendekatan waktu
secaralongitudinal. Oleh karena itu, penelitian kohort disebut juga sebagai penelitian
prospektif.Peneliti yang menggunakan rancangan ini mengobservasi variabel independen (faktor
resiko)terlebih dahulu, kemudian subjek diikuti hingga periode waktu tertentu untuk melihat
pengaruhvariabel independen terhadap variabel dependen (kejadian atau penyakit yang diteliti.

Penelitian analisis univariate adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil
penelitian (Notoadmodjo, 2005 : 188). Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan
data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi
informasi yang berguna. peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik. Analisa
univariat dilakukan masing–masing variabel yang diteliti.
Analisis Bivariate adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini biasanya
dilakukan untuk melihat apakah satu variabel, seperti jenis kelamin, adalah terkait dengan
variabel lain, mungkin sikap terhadap pria maupun wanita kesetaraan. Analisis bivariate
terdiri atas metode-metode statistik inferensial yang digunakan untuk menganalisis data
dua variabel penelitian. Penelitian terhadap dua variabel biasanya mempunyai tujuan untuk
mendiskripsikan distribusi data, meguji perbedaan dan mengukur hubungan antara dua
variabel yang diteliti.
Analisis Bivariate yaitu hipotesis yang diuji biasanya kelompok yang berbeda dalam ciri
khas tertentu dengan koefisien kontigensi yang diberi simbol C.Analisis bivariat
menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan menganalisis perbedaan atau hubungan
antara dua variabel. Menguji ada tidaknya perbedaan/hubungan antara variabel kondisi
pemukian, umur, agama, status migrasi, pendidikan, penghasilan, umur pekkawinan
pertama, status kerja dan kematian bayi/balita dengan persepsi nilai anak digunakan
analisis chi square, denagn tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil yang diperoleh pada analisis
chi square, dengan menggunakan program SPSS yaitu nilai p, kemudian dibandingkan
dengan a=0,05. Apabila nilai p< dari a=0,05 maka ada hubungan atau perbedaan antara
dua variabel tersebut. (Agung, 1993).
Statistika multivariate merupakan objek kajian pada statistika yang mempelajari perilaku dan
hubungan antara dua atau lebih variabel. Dasar dari kajian ini adalah analisis
korelasi dan analisis regresi untuk dua variabel. Prinsip yang sama kemudian dikembangkan
untuk lebih dari dua variabel. Kompleksitas yang muncul akibat penambahan variabel dan
tipenya (nominal, ordinal, atau rasional), serta teknik penyaringan informasi yang bisa diambil
menjadi kajian pembahasannya.

Chi Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi Square adalah salah satu jenis
uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala
data kedua variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel
dengan skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa
harus digunakan uji pada derajat yang terendah). Berikut akan kita bahas
tentang rumus chi square.

Uji chi square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan.
Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau
sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana chi square
dapat digunakan yaitu:

1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut


juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell
saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected
count (“Fh”) kurang dari 5.
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah cell
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari
20%.

Jadi signifikansi suatu hipotesa statistika adalah lihat dari nilai P. Jika nilai P
> 0.05, artinya tidak berbeda nyata sementara jika P < 0.05 menunjukkan ada
beda nyata. Nilai 0.05 sendiri sebenarnya menggambarkan 5%
penyimpangan dari distribusi normal.

elain statistika deskriptif, ada juga statistika inferensial. Nah, kalau yang ini
sudah masuk ke uji statistic yang sebenarnya. Ada uji T, ANOVA, korelasi,
regresi, sampai ke multivariate statistika yang variablenya udah mulai banyak.
Terus dari sekian banyak output yang dihasilkan setiap uji, apa yang harus
ditampi

Anda mungkin juga menyukai