Anda di halaman 1dari 19

Langkah Perhitungan

• WSA = (1,8 x Lpp x T) + (Cb x Lpp x B)


• Akemudi = [ 1+25 . (B/Lpp )2 ]
• Aproteksi = WSA + Akemudi
Dimana:
• WSA = luasan basah kapal (m2)
• Akemudi = luasan basah kemudi kapal (m2)
• Lpp = length of water line (m)
• T = sarat moulded (m)
• B = lebar moulded (m)
• CB = block coefficient.
• Aproteksi =Luasan basah total yang harus diproteksi (m2)
Ip = CD x A

• Dimana:
• Ip = total arus yang diperlukan untuk
melindungi hull kapal (A)
• CD = densitas arus yang digunakan pada
kondisi kerja (A/m2)
• A = luasan basah yang dilindungi (m2)
• Dimana:
• N = jumlah anoda
• Ia = kapasitas arus maximal anoda (A)
• Ip = total arus yang diperlukan untuk melindungi hull kapal (A)
• R = tahanan individual anoda (ohm)
• Ρ = resivitas lingkungan (ohm.cm)
• A = luas anoda (cm2)
• F = Faktor interferensi
• Sa= jarak antar anoda (m)
• Rn= tahanan total anoda (ohm)
Menentukan Tahanan Kabel
• Rc = Pc x L
• Rs = R1 + R2 + R3 + ...

• Dimana:
• Rc = tahanan kabel (ohm)
• Pc = tahanan konduktifitas kabel (ohm/m)
• L = panjang kabel (m)
• Rs = tahanan total seri (ohm)
Menentukan Kapasitas Potensial
Rectifier
• ITR = Ip
• Vdc = VTR
• Vdc = Ip x (Rn + Rs)

Dimana:
• ITR = kapasitas arus rectifier (A)
• Vdc = potensial keluaran rectifier (V)
• VTR = kapasitas potensial rectifier (V)
Diagram alir
Flowchart Software Menghitung
ICCP Kapal
PEMBAHASAN
• Hasil Perhitungan
• Dari tabel tersebut dapat diliat selain
dilakukan pada saat bobot kapal muatan
kosong dan muatan penuh juga diambil 3
kondisi lainnya agar mewakili di berbagai
kondisi kapal.
Kurva regresi linear antara luasan basah kapal dengan potensial
arus paksa yang diberikan

• Y adalah potensial arus paksa yang dibutuhkan.


• X adalah luasan basah kapal yang harus diproteksi.
• Dari kurva tsb hubungan antara luasan basah
kapal kamojang dengan potensial ICCP yang
diberikan dengan melihat hasil persamaan adalah
berbanding lurus, semakin besar luasan basah
kapal yg dilindungi maka semakin besar potensial
yg harus diberikan,begitu sebaliknya.

• Dari hubungan ini dapat dilihat sistem ICCP Kapal


Kamojang yg ada kurang sesuai,untuk itu
dibuatkan software monitoring sederhana untuk
memperbaiki sistem yang ada.
Rancangan Software Sederhana Monitoring Sistem ICCP Kapal
Kamojang dengan Visual Basic

• Tampilan awal
• Tampilan setelah dimasukkan input
Perbandingan hasil perhitungan manual dengan
hasil perhitungan dari software

y1: luasan basah kapal dalam ukuran m2 dengan perhitungan manual;


y2 : luasan basah kapal dalam ukuran m2 dengan perhitungan software
monitoring ICCP
x1 : potensial arus paksa yang diberikan dalam ukuran volt dengan perhitungan
manual
x2: potensial arus paksa yang diberikan dalam ukuran volt dengan perhitungan
software monitoring ICCP.
Persentase Tingkat Error Hasil perhitungan software
dan hasil perhitungan manual

• Tingkat error hasil perhitungan software dengan hasil perhitungan manual


untuk hasil output luasan basah kapal adalah:

• Tingkat error hasil perhitungan software dengan hasil perhitungan manual


untuk hasil output potensial arus paksa yang diberikan pada sistem ICCP
kapal adalah
Kesesuaian Rancangan Penggunaan Software Sederhana
Monitoring Sistem ICCP Kapal Kamojang

• Dengan hasil persentase error mendekati 0%


maka hasil perhitungan software ini adalah
valid dan sesuai dengan sistem ICCP Kapal
Kamojang sehingga dapat digunakan untuk
melengkapi software monitoring sistem ICCP
yg belum ada sebelumnya pada Kapal
Kamojang.
Keunggulan software monitoring ICCP
Kapal Kamojang
• Tampilan yg sederhana dan pengoperasian mudah
sehingga untuk operator baru dapat menggunakannya
tanpa kesulitan.
• Software ini dirancang khusus untuk sistem ICCP Kapal
Kamojang, operator tidak perlu memasukkan data-data
variabel lain sehingga pengoperasiannya lebih efisien
dan cepat digunakan.
• Dapat dipakai di segala kondisi muatan kapal baik pada
saat bobot muatan kosong ataupun penuh ataupun
pada kondisi lainnya yang dapat diliat dari ketinggian
hull kapal yg tercelup air laut.
KESIMPULAN.
• Hubungan antara pengaruh perubahan luasan permukaan badan kapal
yang tercelup air laut (x) akibat perubahan bobot kapal terhadap besarnya
potensial arus paksa yang diberikan (Y) pada Kapal Kamojang didapatkan
persamaan Y = 0,0075X – 0,024. Dimana besarnya luasan basah kapal
yang harus diproteksi seiring dengan bertambahnya bobot muatan kapal
dengan besarnya potensial arus paksa yang diberikan adalah berbanding
lurus atau dapat dikatakan semakin besar luasan basah kapal yang harus
diproteksi maka semakin besar pula potensial arus paksa yang harus
diberikan.

• Software sederhana monitoring sistem ICCP Kapal Kamojang sangat efektif


dan sesuai digunakan dengan kondisi Kapal Kamojang yang ditunjukkan
dengan hasil persentase error yang sangat kecil antara perbandingan hasil
perhitungan manual dan hasil perhitungan software yaitu pada luasan
basah kapal sebesar 0,000065% dan pada potensial arus paksa yang
diberikan sebesar 0,013%.
Saran
• Perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar
software ini dapat berjalan secara otomatis tanpa perlu
dijalankan manual oleh operator dengan cara
menghubungkannya dengan sebuah alat sensor yang
dapat secara otomatis mengukur setiap perubahan
ketinggian hull kapal di segala kondisi sehingga dengan
digabungkan bersama software sederhana sistem ICCP
Kapal Kamojang ini dengan sendirinya dapat
menyesuaikan besarnya potensial arus paksa yang
diberikan kepada kapal dengan luasan basah badan
kapal yang harus diproteksi secara otomatis.

Anda mungkin juga menyukai