Anda di halaman 1dari 2

11/9/2018 Peraturan | Ortax - your center of excellence in taxation

3 April 2003

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK


NOMOR SE - 03/PJ.41/2003

TENTANG

PENYESUAIAN FISKAL NEGARIF PREMI ASURANSI KESEHATAN, ASURANSI KECELAKAAN,ASURANSI


JIWA,
ASURANSI DWIGUNA DAN ASURANSI BEASISWA, YANG DIBAYARKAN PREMI PEMBERI KERJA DAN
PREMI
TERSEBUT DIHITUNG SEBAGAI PENGHASILAN

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,


Sehubungan dengan masih banyaknya pertanyaan mengenai cara pengisian Lampiran-I SPT Tahunan Pajak
Penghasilan WP Orang Pribadi 1770-I halaman 1 Bagian A Nomor 3 huruf a tentang Penyesuaian Fiskal
Negatif premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi
beasiswa, yang dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut merupakan penghasilan bagi Wajib Pajak
(pegawai) yang bersangkutan, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) huruf d Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, antara lain diatur
bahwa untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap tidak boleh dikurangkan premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,
asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa, yang dibayarkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi, kecuali jika
dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak Yang
bersangkutan. Dalam penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa apabila premi asuransi tersebut
dibayar atau ditanggung oleh pemberi kerja, maka bagi pemberi kerja pembayaran tersebut boleh
dibebankan sebagai biaya dan bagi pegawai yang bersangkutan merupakan penghasilan yang merupakan
Objek Pajak.

2. Berdasar ketentuan tersebut di atas, dengan ini diberikan penegasan sebagai berikut:
a. Yang dimaksud dengan Pemberi Kerja pada formulir 1770-I halaman 1 Bagian A Nomor 3
huruf a adalah Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai pemberi kerja yang membayar atau
menanggung premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwiguna, dan asuransi beasiswa untuk pegawainya.
b. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai pemberi kerja yang melakukan pembayaran premi
asuransi untuk pegawainya tersebut sebagaimana dimaksud pada huruf a, boleh
membebankannya sebagai biaya dalam menghitung besarnya Penghasilan Kena pajak dan
bagi pegawai yang bersangkutan premi asuransi dimaksud merupakan penghasilan yang
merupakan Objek Pajak.
c. Dalam hal pembayaran premi asuransi tersebut pada huruf a belum dibebankan sebagai
biaya oleh Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai pemberi kerja, maka dapat dilakukan
penyesuaian fiskal negatif oleh Wajib Pajak Orang Pribadi pemberi kerja tersebut.

Demikian Untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Direktur Jenderal,
ttd.

http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=7100&p_tgl=tahun&tahun=&nomor=03&q=&q_do=m...&hlm=3&page=show&id=743… 1/2
HADI POERNOMO
HADI POERNOMO
11/9/2018 Peraturan | Ortax - your center of excellence in taxation
NIP 060027375

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara ekslusif untuk www.ortax.org dan
TaxBase

back to top

http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&id_jenis=7100&p_tgl=tahun&tahun=&nomor=03&q=&q_do=m...&hlm=3&page=show&id=743… 2/2

Anda mungkin juga menyukai