Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan di
sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat menolong dirinya sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber pada masyarakat, sesuai dengan kondisi
sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan secara internal maupun
lingkungannya yang berwawasan kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri
dimaksudkan bahwa masyarakat sekolah mampu berperilaku mencegah timbulnya
masalah-masalah kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta
mampu pula mengatasi apabila masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan
mereka. (Kepmenkes, 2005)
Menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada anak-anak sehingga
dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok gigi merupakan cara
yang paling mudah dan efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi dari plak dan sisa
makanan. Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa
makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi (Karinta, 2011).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2009) .Berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia mencapai
90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.
Jumlah penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12
tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi
berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo (2007) kebiasaan menyikat gigi 90%
berpengaruh terhadap risiko kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil
Dep Kes Tahun 2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak
dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat mengganggu
kesehatan tubuh lainnya. Banyaknya karies, gingivitis dan gigi berjejal harus segera
ditangani dan semuanya dapat dicegah. Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangat
penting untuk memperoleh kesehatan tubuh kita. Khususnya pada anak-anak, karena pada
masa anak- anak sangat penting karena kondisi gigi susu (gigi decidui) saat ini sangat
menentukan keadaan gigi-gigi permanent penggantinya.Untuk mencapai kesehatan gigi
dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan
dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, dan jangan terlalu banyak makanan
yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plaks dan sisa makanan
yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur
gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter
gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal
infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali balk ada keluhan
ataupun tidak ada keluhan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi dan
mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara
keseluruhan dan akan meningkatkan etos kerja yang lebih baik lagi. Sehingga kesehatan
jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana penatalaksanaan promosi kesehatan pada anak usia sekolah ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan promosi kesehatan pada anak usia
sekolah dengan metode simulasi.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Menjelaskan definisi, tujuan, sasaran, jenis-jenis kegiatan, prinsip, ruang
lingkup, strategi, dan metode promosi kesehatan
b. Menjelaskan karakteristik dan perkembangan anak usia sekolah
c. Menjelaskan masalah kesehatan anak usia sekolah.
d. Menjelaskan metode promosi kesehatan simulasi.

1.4 Manfaat

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas, asuhan keperawatan yang ditujukan pada
komunitas agregat anak usia sekolah ,diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Membantu anak usia sekolah dalam mencegah terjadinya perilaku berisiko.
2. Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan risiko yang mungkin
terjadi.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait anak
usia sekolah.
4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak usiasekolah
dalam memberikan intervensi.
5. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam memberikan
penanganan masalah kesehatan pada anak usia sekolah dalam hal promotif dan
preventif.
6. Membantu anak usia sekolah lainnya melalui kelompok peernya baik dalam
institusi pendidikan formal maupun masyarakat luar sekolah
BAB 4
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan
intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang
untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan. Promosi kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan
kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka. Metode promosi kesehatan
adalah metode penyuluhan langsung dan metode penyuluhan tidak langsung.
KEMENKES RI masih giat dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan
anak usia sekolah di Indonesia. Tiga masalah utama yang jadi fokus utama ialah
kebiasaan merokok pada usia sekolah, kurang makan sayur dan buah, dan perilaku
mencuci tangan agar bisa mencegah penyakit.
Salah satu metode promosi kesehatan yang cocok digunakan untuk anak usia
sekolah adalah simulasi. Simulasi adalah suatu metode pembelajaran yang
menyajikan pelajaran dengan menggunakan situasi atau proses nyata, dengan peserta
didik terlibat aktif dalam berinteraksi dengan situasi di lingkunganya. Jenis simulasi
adalah bermain peran (role playing), sosiodrama, permainan simulasi (simulasi
games), peer teaaching.

1.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat menambah danmengembangkan referensi untuk
mahasiswa tentang promosi kesehatan pada kelompok anak usia sekolah dengan
metode simulasi. Perawat khususnya di tatanan komunitas penting untuk mengetahui
dan memahami pelaksanaan promosi kesehatan yang tepat dengan tujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan pengetahuan khususnya pada anak usia sekolah.
Daftar Pustaka

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114 /MENKES/SK/VII/2005


Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai