Anda di halaman 1dari 63

BAB 12

HOLOGRAPHY

Semua detector dari respon radiasi optic digunakan untuk menentukan intensitas
dari semua, tapi pengukuran intensitas tidak hanya untuk medan optik. contohnya pada
asumsi dua sinyal cahaya keluar, dengan waktu rata- rata dalam distribusi amplitude
dalam arah yang diberikan oleh cos x dan cos x, seperti terlihat pada gambar 12-a di
sebelah kiri. Pengukuran distribusi intensitas dari 2 sinyal yang identik seperti terlihat
pada medan yang ditemukan di semua bagian spectral dabn gabungan dari proses
pengukuran. Contohnya, seperti amplitude dan fase dari bentuk difraksi sinar x dapat
diukur, kemudian sebuah struktur kristal dapat diturunkan dengan persamaan
transformasi Fourier sederhana untuk medan yang tersebar.
Teknik interferometrik dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan dari detector
optic. Dengan penjumlahan yang sama dari layar miring untuk sinyal yang ingindirekam,
perbedaan antara cos x dan cos x dapat dideteksi, seperti pada gambar 12-1 b.
Penjumlahan yang koheren dari dua buah medan cahaya menghasilkan bentuk dari hasil
rekaman yang disebut dengan hologram.
Holografi adalah ilmu yang dihasilkan dan diaplikasikan dari hologram,
perbedaan dari studi interferensi hanya melangkapi dari gelombang yang digunakan
untuk interferensi dan menentukan geometri dari eksperimen interferensi
Kata Hologramberasal dari bahasa Yunani, kata holos berarti keseluruhan oleh
Dennis Gabor. Karena rekaman dari pola interfernsi berisi semua informasi dari bentuk
medan. Holografi ditemukan oleh Dr. Gabor (1948) dengan peningkatan yang objektif
dari kualitas gambar elektron mokroskop. (Nobel dosen oleh Gabor sangat mudah
dibaca).
Holography tidak bisa membuktikan penggunaannya dalam mikroskop elektron
dan tidak dapat diaplikasikan sampai ditemukannya laser pada 1960. Dengan
perkembangan teknik perekaman oleh Emmett N. Leith dan Juns Upatnieks, itu
memungkinkan untuk menghasilkan sinar, tajam, dan gambar 3 dimensi. Kedua
komunitas dari ilmu dan artistik (seni) mendorong untuk menyelidiki simulasi dari
teknologi.

0
Gambar 12.1 (a) Distribusi ruang dari dua kemungkinan medan optik dan distribusi ruang
intensitas. (b) dua distribusi medan ruang dari (a) dengan melalui bias ditunjukkan
sebelah kiri. sebelah kanan deteksi distribusi intensitas.
Hologram dapat menghasilkan gambar 3 dimensi dari sebuah objek. Gambar 3
dimensi ini dapat dihasilkan oleh hologram yang digunakan untuk periklanan,
pendidikan, teknik dan pameran seni. Dua contoh dari aplikasi tersebut dapat dilihat pada
gambar 12-2. Sebuah tipe arrangement digunakan untuk membuat sebuah hologram
seperti pada gambar 12-3. Sebuah gelombang cahaya dibagi sampai menghasilkan dua
gelombang yang saling koheren. Satu gelombang dapat disebut sebagai referensi
gelombang, yang menjelaskan rekaman tempat; referensi gelombang miring dibutuhkan
untuk catatan kedua amplitudo dan fase dari sinyal gelombang. Gelombang kedua yang
koheren menghasilkan cahaya terhadap objek dari tarikan dan cahaya, hal ini dihasilkan
dari sinyal gelombang. Sinyal dan referensi gelombang berinteferensi pada pesawat
hologram dan medium yang sensitif cahaya merekam distribusi intensitas dari
interferensi.

1
Gambar 12.2 (a) Hologram digunakan untuk membantu penjualan sebuah kotak atau
sereal. (b) menunjukkan artistik dari hologram

Gambar 12.3 Peralatan eksperimental untuk perekam hologram objek tiga dimensi.

Beberapa waktu terakhir, menurut Fringes dapat dijelaskan oleh sebuah hasil dari
gelombang interferensi, yang disebut dengan gelombang rekonstruksi. Rekaman menurut
bentuk interferensi, difraksi gelombang rekonstruksi dapat dibuat dalam gambar
gelombang. Jika pengamat melihat dan merekam maka hal ini disebut juga dengan
hologran transmisi, hologram ini bisa melohat gambar tiga dimensi seperti gambar
aslinya dengan gambar atau bagian gelombang. Pada gambar 12-4 memperlihatkan huruf

2
U atau M, modal utama dari hologramadalah tampilannya. Bandingkan contoh gambar
12-4c dan 12-4 bahwa hasil gambar dengan holgram lebih besar dan lebih dalam. Contoh
gambar 12-4b, ditunjukkannnya kata of pada gambar dari holografik yang ditampilkan
secara paralaks. Hal ini dapat kita lihat pada objek yang dekat disekitar medan.
Kelamahan dari gambar tiga dimensi ini adalah aplikasi lain dari holografi mudah hilang
dari pada ditampilkan. Banyak aplikasi dari holografi sebenarnya lebih penting untuk
teknologi dari pada tampilannya.

Gambar 12.4 foto ini adalah hologram awal yang ditunjukkan dengan tiga dimensi dari
gambar holografik. Secara paralak dengan gambar tiga dimensi dapat dilihat gambar (a)
dan (b). Kejelasan yang dikandung oleh gambar dengan fokus kamera untuk pertama
foreground gambar (c) dan kemudian background gambar (d). (Courtesy J Upatnieks,
Enviromental Research Institute of Michigan)

Hologram punya volume yang besar yang berisi partrikel mikroskopik udara yang
dapat direkam dan kemudian diuji lebih detail, untyk mengukur distribusi ukuran
partikel. Distribusi ini menarik untuk dipelajari dalam berbagai bidang seperti
meteorologi, mempelajat\ri formasi kabut, biologi, mempelajari struktur plankton dan
fisika dasar partikel, dan juga untuk menganalisa bentuk buble chamber.
Bentuk tekanan interferensi oleh referensi dari gelombang sinyal, terbentuk dari
kisi difraksi jika dua gelombang kita padikan pada gelombang pesawat sederhana, kisi
holografik harus sesuai dengan aturan kisi. Jika photo resist digunakan pada medium

3
perekam, tumbukan dan pengembangan akan menghasilkan bentuk interferensi dalam
gambar relief oleh garis lurus, bentuk relief dihasilkan dalam bentuk segitiga hasilnya
kisi lautan api. Jika gambar relief dilapisi selaput logam, kisi refleksi akan dihasilkan.
Kisi holografik memberikan beberapa keuntungan melalui aturan kisi. Holografi
merupakan metoda dengan biaya rendah untuk tidak hanya menghasilkan kisi pesawat
tetapi juga ksii dalam bebtuk kurva dan kisi dalam jalur kurva.
Aplikasi interferensi yang lain memenfaatkan holografi yang pada riset medis dan
gigi, aerodinamis, plasma diagnostic dan pengukuran dari amplitudo dan fase getaran dari
benda.
Sebuah aplikasi dari holografi dapat dikembangkan, tetapi masih belum terlalu
luas. Salah satu aplikasinya adalah penyimpanan informasi holografik,hal ini merupakan
merupakan salah satu pengganti implementasi dari memori convensional atau gabungan
memori (penggabungan memori membolehkan kebenaran data tanpa mengetahui lokasi
yang lengkap). Aplikasi kedua adalah penggunaan holografi untuk merekam amplitudo
dan fase dari transformasi Fourier, untuk digunakan dalam korelator optik dan
convolvers, didiskusikan pada Bab 10. Sebuah ringkasan diskusi dari teori tentang tipe
terakhir dari hologram terdapat pada lampiran 12-B. Selanjutnya penggunaan tentang
gabungan empat buah gelombang didiskusikan pada Bab 15, akan membolehkan
penggunaan alat dari hologafik dinamik.
Pada bab ini kita akan berusaha untuk mengembangkan ketidakpahaman tentang
holografi boleh pengembangan teori berdasarkan titik objek. Pengujian pertama dari
holografi akan menyuguhkan rekaman dan bentuk perubahan interferensi, menggunaka
collinearly referensi propagasi dan gelombang sinyal. Rekaman dapat diasumsikan untuk
merekam amplitudo, menggunakan rekaman fase dan akan disiskusikan pada lampiran
12A. Dalam diskusi holografi, kita akan mengabaikan efek dari hologram tebal. Secara
lebih detail analisis tentang holografi dapat ditemukan pada buku Collier,Burckhardt dan
Lin.
Jika kita menunjukan hologram dari colllinearly referensi propagasi dan sinyal
gelombang akan dihasilkan amplitudo dan fase dari sinyal diterangkan oleh perubahan
gelombang yang tepat.. Kita akan mendapatkan jumlah dari gelombang- gelombang yang
tidak dicari dan tidak diketahui dan ditempatkan berpisah dari gelombang sinyal yang

4
diinginkan. Pengenalan Transformasi Fourier digunakan untuk menganalisa hologram
axis lepas, direkam menggunakan propagasi gelomband tidak collinear.
Berdasarkan ketidakpahaman dari hologram axis lepas dapat dikembangkan
dengan memandang hologram sebagai sebuah jumlah besar dari zona Fresnel. Kita akan
mengembangkan teori berdasarkan pandangan dasar pada rekaman hologram antara
interferensi sinyal gelombang berbentuk bola dan referensi gelombang pesawat terbang.
Model sederhana dari pengembangan mengikuti spesifikasi untuk ditempatkan
pada sebuah material perekam. Kita akan menenukan keuntungan dari hologram yang
membuat permintaan khusu pada material perekam. Permintaan ini melebihi [ersyaratan
dari holografi biasa.
Dengan menggunakan titik sumber dari kedua sinyal dan referensi gelombang
sebuah model dari gambar holografik dikembangkan. Untuk model yang dangat
sederhana diperlihatkan dari jumlah alat- alat khusus dari hologram. Hal tyersebut juga
mengikuti pengamatan dari jumlah perekam geometri khusus yang penting dalam
eksperimen.
Untuk keperluan ynag sama kita harus menempatkan pada sebuah proses dasar
interferensi. Holografi bukanlah suatu pengecualian. Topik terakhir dari bab ini akan
membahas tentang penempatan gelombang cahaya yang digunakan pada holografi. Salah
satu hasil yang menarik dari analisis singakt adalah rekonstruksi atau perubahan
gelombang koheren yang mempengaruhi hasil resolusi atau ketajaman gambar yang
dihasilkan hologram.
Kita akan menunjukan teknik holografi yang digunakan dalam perekam,
menggunakan intensitas gelombang biasa, amplitudo dan fase dari gelombang. Lebih
penting, kita akan menunjukan kemungkinan untuk digunakan dalam merekam
perubahan yang lain dari perekam gelombang. Untuk demonstrasi ini kita akan menguji
rekaman dan memutar ulang hologram, tanpa menaggapi aturan propagasi gelombang.
Kita akan melakukan hal ini dengan mengasumsikan semua dari propagasi gelombang
pada gelombang yang tidak linear. Pada seksi berikutnya, kita akan menganggap lebih
umum, lebih berguna untuk situasi dimana propagasi gelombang dengan pengaruh lain.
Asumsi sinyal gelombang dapat ditunjukan bagi amplitudo yang kompleks
a x, y   a0  x, y  e  i  x , y  pers (12-1)

5
dan referensi gelombang dengan amplitudo kompleks
A  x, y   A0  x, y  e
 i  x , y 
pers 12-2
Teori interferensi dari Bab 4(4-12) menggunakan penjumlahan intensitas
 x, y   AA  aa  Aa  Aa

= A x, y   a x, y   2 A0 a0 cos 
2 2
pers 12-3………
Jika dua gelombang adalah gelombang bola dihasilkan oleh sumber titik,
kemudian dilukiskan garis pinggir interferensi oleh persamaan 12-3 akan kelihatan
seperti garis gelap yang ditunjukan pada gambar 12-5. Kita akan mengasumsikan
medium perekam sebagai lokasi normal pesawat pada garis paralel dan sumbu z
menghubungkan dua sumber. Dalam situasi ini, semua gelombang dalam masalah
disebabkan collinearly.

Gambar 12-5. Interferensi frinji dihasilkan dengan dua titik sumber yang ditunjukkan
dengan garis gelap pada gambar. Garis terang menunjukkan muka gelombang yang
dihasilkan dengan dua titik sumber. Titik sumber merupakan bagian hitam pada gambar.

Ada metoda yang digunakan untuk merekam intensitas pada persamaan 12-3.
Biasanya perekam pinggir film fotografi divariasikan dari penyerapan lanjut dari
transmisi film. Untuk alasan tersebut maka disebut dengan hologram penyerap.
Penggunaan perak dalam pengembangan hologram penyerap dapat diganti, proses ini
dikatakan dengan bleaching dengan tambahan yang jelas dengan indeks refraksi ynag
berbeda dari film dasar gelatin. Hasilnya adalah fase hologram, pada hologram tipe ini

6
perubahan fase gelombang adalah modifikasi posisinya dalam hologram oleh jumlah
bagian untuk intensitas dari posisi bentuk interferensi. Hal ini juga memungkinkan untuk
menghasilkan fase hologram secara langsung pada photopolimers tertentu atau gelatin
sensitiv dengan ammonium dichoromater. Akhirnya, ketebalan dari medium perekam
dapat divariasikan untuk mwnghasilkan fase hologram. Film Thermoplastic dapat
digunakan untuk menyelesaikan deformasi permukaan. Kita akan membatasi diskusi ini
untuk merekam amplitudo dengan hanya mendiskusikan secara singkat tentang rekaman
pada lampiran 12-A.
Medium apapun yang digunakan, medium perekam harus mengikuti garis peta
intensitas dari bentuk kejadian bentuk referensi rekaman sampai amplitudo transmisi
yang kompleks oleh medium setelah pengembangan. Hasil tersebut terdapat dalam
sebuah perbedaan yang didapatkan pada medium cahaya yang tidak koheren. Contohnya
akan mengklasifikasikan keperluan ini.
Kita akan memilih film fotografik sebagai medium perekam karena umumnya
patut didapatkan pada medium cahaya tidak koheren. Karakteristik setelah perekam dari
film fotografik diberikan oeh kurva H edan D (pertama kali digunakan oleh Hurter dan
Driffield pada 1890); lihat gambar 12-6. Kuva H dan D, merupakan karakteristik dari
emulsi fotografi, ditunjukkan variasinya pada densitas emulsi pengembangan sebagai
fungsi dari logaritma untuk energi yang digunakan untuk memperlihatkan
ketidakberkembangnya emulsi E. energi yang di dapatkandi defenisikan sebagai :
E = Ie  e
dimana Ie adalah iluminasi yang ditrima oleh emulsi dan e adalah waktu penerimaan
Densitas optik dari pengembangan emulsi didefenisikan oleh :
 I  1 1
D = log   = log   = log  2 
 I0  T  t 

7
Gambar 12-6. Kurva tipe H dan D. Sumbu horizontal adalah log dari energi yang
dikeluarkan. (intensitas dikali waktu) dan sumbu vertikal adalah densitas film yang
dikeluarkan, D = log (I/I0), dimana I adalah Intensitas transmisi dan I0 kelainan Intensitas.
Lintasan dari daerah linear pada kurva disebut  film.

dimana T adalah Transmisivitas dan t adalah koefisien transmisi dari amplitudo emulsi
(koefisien transmisi ini sama dengan persamaan 3-45) dengan indeks nyata dari refraksi
yang ditukar oleh indeks yang kompleks.
Proses dari hasil rekaman fotografik linear di ilustrasikan pada gambar 12-7.
Pada gambar sebelah kanan 12-7 ditunjukkan perekaman linear dari distribusi intensitas
pada ruang, ditunjukkan oleh sinyal. Untuk menghasilkan perekam intensitas linear
didapatkan waktu e yang dipilih untuk menjamin, jika mungkin intensitas maksimum
dcan minimum illuminasi jatuh pada posisi linear dari kurva HD.
Dengan tepat didapatkan energi densitas dari pengembangan film adalah
D =  N log E  D0
=  N log Ie  e   D0
Dimana  adalah kemiringan dari bagian linear kurva H dan D yang disebut
sebagai film gamma. Hasil dari foto adalah sinyal asli negatif dan diindikasikan dengan
subscript N pada gamma dari film. Jika negatif dihasilkan dengan mengembangkan
iluminasi oleh perubahan susunan intensitas transmisi diberikan oleh :
N
It = I0 (10)Do e  NI e

= KIe NI 0

8
Transmisi intensitas disebut ’playback” pada gambar 12-7. Hasil dari bagian distribusi
intensitas tidak dihasilkan secara linear oleh bentuk intensitas

Gambar 12-7. Rekaman linear dari sinyal.

Ie merupakan yang ingin kita rekam. Hal biasa yang dilakukan pada fotogari,
dicetak dalam bentuk negatif, menghasilkan representasi positif dari sinyal asli.
Transmisi intensitas positiv ditentukan sebagai :
ItP = EtEt* , I0 = E0E0*
Amplitudo baliknya adalah
PN
Ie 2
EtP = E0KP
dimana Ie diberikan oleh persamaan (12-3). Petunjuk untuk kesimpulan bahwa  n  P =2
adalah diperlukan untuk menghasilkan reproduksi linear dari gelombang sinyal.
Digunakan hologram dengan sumbu x lepas untuk perubahan yang lebih lama dari sinar
posotif dari hologram. Tetapi kita masih akan mendapatkannya lebih mudah untuk
digunakan pada kurva amplitudo koefisien transmisi yang ditunjukkan pada gambar 12-8
karakteristik medium perekam.

9
Gambar 12-8. Koefisien transmisi amplitudo sebagai fungsi dari keluaran untuk tingginya
2
redolusi lempengan kodak pada kodak D19. Titik pada kurva terjadi pada A  e  E0
dan koefisien transmisi t0.

Kita juga mendapatkan nilai amplitudo referensi A lebih besar dari ampltudo
gelombang sinyal A, kemudian variasi dalam sisa koefisien transmisi pada bagian linear
dari kurva H dan D, tapi pada bagian linear pada kurva t vs E pada gambar 12-8.
Parameter perekam dibatasi pada suastu gaya mengikuti koefiien transmisi untuk
diperkirakan dengan menggunakan persamaan 1 dan 2 pada persamaan Taylor
(praktisnya, nilai batasannya mungkin diabaikan, akan kita diskusikan selanjutnya).
Didapatkan nilai optimum untuk penyeleksian amplitudo linear pada gambar 12-
8, ditemukan pada ujung kurva H dan D yang diperlihatkan pada gambar 12-9. Jadi
perekam hologram secara optimal dapat dilihat terbuka kebawah oleh standar fotografi
biasa.
Dapat diasumsikan bahwa waktu pembukaan e diseleksi pada bagian dengan
rata- rata dari koefisien transmisi pada daerah linear dari kurva amplitudo transmisi,
energinya adalah
E0 = (A2 +<< a >>2) e
dimana << a >> adalah bagian rata-rata dari sinyal balok, hasil dari koefisien transmisi
pada t0 pada gambar 12-8. Setelah film dibuka dan dikembangkan kta dapatkan gambaran
koefisien transmisi dengan persamaan
th (x,y) = t0 + (A*a +Aa*) (12-4)
Untuk mempermudah notasi, kita defenisikan sebagai :
 =  e

10
dimana  adalah kemiringan dari bukaan dengan kurva transmisi amplitudo
Pengembangan film daapat dijelaskan dengan gelombang rekonstruksi B (x,y),
hasil yang ditransmisikan mempunyai amplitudo gelombang
B (x,y) th (x,y) = toB + A*Ba + Aba* (12-5)
Jika gelombang rekonstruksi adalah identik dengan gelombang referensi B=A,
bentuk kedua dari (12-5) adalah BA2a(x,y) dan gelombang sinyal original dihasilkan.
Jika gelombang rekonstruksi adalah konjuget dari gelombang referensi B=A*. Bentuk
ketiga adalah BA2a*(x,y) dan konjugetnya adalah sorotan sinyal dasar yang dihasilkan.
Bentuk lain yang dihasilkan adalah duplikasi dari amplitudo gelombang sinyal dan fase.

Gambar 12-9. Densitas dengan kurva keluaran untuk kurva transmisi amplitudo
ditunjukkan pada gambar 12-4. Operasi yang sama untuk titik E0 ditunjukkan pada
gambar 12-8 adalah indikasi denhan kuadrat.

Untuk memahami maksud dari konjuget dari gelombang,perlu diperhatikan


gelombang bola yang menyimpang dari sumber titik, ditunjukkan pada grafik pada
gambar 12-10a dengan tabel a konjuget dari a adalah a* identik dengan a tetape
menyebabkan kesalahan dari waktu a dan pada daerah tunggal. Gelombang konjuget
adalah grafik yang ditunjukkan pada gambar 12-10a sebagai pertemuan gelombang titik.
Bentuk pada (12-5) adapat diinterpretasikan sesuai asumsi pertama, dimana a
adalah penyimpangan gelombang bola. Bentuk pertama (12-5) adalah semu untuk rata-
rata transmisi amplitudo dari pengembangan film. Bentuk kedua dari (12-5) dapat
diinterpretasikan yang berisi gelombang bola. Ketika B identik dengan A, gelombang
transmisi kelihatan asli dari sumber titik yang ada. Jadi, gambar sebetulnya dari sumber
titik asli hanya diubah. Bentuk persamaan 3 dapat diinterpretasikan sebagai gelombang

11
yang bertemu pada satu tiitk. Ketika B sama dengan A untuk kasus ini, gambar nyata dari
permukaan titik harkus direkonstruksi.
Dalam holografi amplitudo kompleks dari gelombang sinyal adalah tempat
hologram yang terbentuk pada interferensi. Semua informasi karakter temporal dari
gelombang yang hilang. Jika medium perekamnya tipis, kemudian informasi tentang
aturan dari fase gelombang akan hilang. Aturan pertama holografi hanya tentang tekana
informasi propagasi hilang, gelombang transmisi diasumsikan pada perlengkapan
propagasi dari gelombang rekonstruksi. Ketika gelombang ini cocok, maka ketebalan
hologram diabaikan, tipe kedua dari gelombang konjuget, jarak gelombang konjuget
dapat didefenisikan dalam bentuk amplitudo kompleks dari gelombang. Pada gambar 12-
10b, vektor gelombang dari gelombang pesawat menyebabkan x, z pesawat berada pada
titik hitam.
Kita asumsikan posisi hologram berada pada axis z normal. Penyaluran
gelombang pada hologram diberikan oleh

Gambar 12-10a Gelombang sperik dengan konjugetnya. Gelombang konjuget identik


untuk gelombang yang asli tetapi dia dengan waktu (-t) dan berlawanan direksi (-k)

Gambar 12-10a. Gelombang berbentuk bola dan konjugetnya. Kojuget gelombang


identik dengan gelombang asli tapi propagasinya berkebalikan pada waktu (-t) dan
dengan direksi yang berbeda (-k).

12
Gambar 12-10b Gelombang vektor dari gelombang plane ditunjukkan pada tanda hitam
pada bagian kiri. Gelombang konjuget dengan temporal dan karakteristik ruang dari
gelombang harus sesuai, ditunjukkan pada gelombang vektor sebelah kiri.. Gelombang
konjuget ketika hanya amplitudu komplek dari gelombang harus sesuai ditunjukkan
sebelah kanan dengan tanda hitam pada gambar.

Vektor gelombang dari sebuah pesawat terlihat hitam pada sebelah kiri. Konjuget
gelombang terjadi ketika kedua batas dan karakteristik ruang dari sebuah gelombang
harus dipertimbangkan seperti yang ditunjukkan pada sebelah kiri sebagai bayangan dari
vektor gelombang. Kojuget gelombang terjadi hanya ketika amplitudo kompleks dari
sebuah gelombang harus dipertimbangkan ditunjukkan pada sebelah kanan sebagai
vektor gelombang bergaris tebal
a  a 0 e  ikr  a 0 e ikx sin 

Ketika kedua keterbatasan dan karakter spesifik dari gelombang di


pertimbangkan, ketika interpretasi sebelumnya dari konjuget gelombang menghasilkan
sebuah gelombang dengan penunjukan vektor gelombang sebagai vektor n aungan pada
gambar 12-10b sebelah kiri. Jika hanya penyaluran amplitudo dari
gelombangdipertimbangkan, spasi konjuget gelombnag menpunyai vektor gelombang
yang ditujukkan pada gambar 12-10b sebelah kanan. Representasi matematika dari spasi

a*  a 0 e  ikx sin 
*

konjuget gelombang adalah


 a 0 e ik (  x ) sin 
*

13
OFF –AXIS HOLOGRAPHY
Kita hanya mendemostrasikan persamaan (12-5), yang direkam oleh bentuk
keluar oleh sinyal dan referensi bentuk gelombang, kita akan menggunakan eksperimen
Young’s sebagai model. Persamaan yang dibutuhkan didapatkan pada bab sebelumnya.
Disini, kita hanya membutuhkan interpretasikan fisika dari matematis untuk memahami
operasi dari hologram axis lepas.

Gambar 12-11. Geometri dari holografi axis lepas. Dua bagian dari lensa penghasil
gelombang pesawat yang didatangkan pada medium perekam pada susut , dan 2 dengan
tanggapan normal dari medium perekam dimana i = xi/f
Perekam
Susunan eksperimen yang mendasari untuk model matematika ditunjukkan pada
gambar 12-11. Dua bagian dari lebar yang tak terbatas pada sumbu x direksi den lebar
yang tak terbatas pada simetri sumbu y dilokasikan pada bidang fokus pesawat dari
bagian lensapertama pada posisi x2 dan bagian kedua pada posisi -x2, perhitungan dari
axis opikal lensa axis z. Bagian ini bertindak sebagai sumber dari dua gelombang
berbentuk bola, sinyal dan kumpulan gelombang yang datang pada medium perekam
tempat pada balik fokus pesawat pada lensa, sebagai pesawat gelombang yang
menyebarkan pada sudut
x1 x
1   , 2   2 ,
f f

14
dengan tanggapan untuk axis optik. Pandangan umum dari medium perekam ditunjukkan
pada gambar 12-12 untuk memperluas keseluruhan dari medium perekam. Pinggir yang
paralel untuk membagi dua sudut 1+2 antara sinyal dan referensi gelombang
Penggambaran matematika untuk bentuk hasil interferensi pada sudut fokus dari
lensa pada gambar 12-11 dihitung untuk difraksi Franhofer yang menghasilkan bentuk
dengan dua bagian dan diberikan oleh (10-31)
I 0 sin 2 
ID  cos 2  h
 2

Karena kita punya asumsi yang luas dari bagian yang utama, kita mungkin
mengasumsikan bahwa sinc()  1 . Bentuk pinggir yang akan direkam pada posisi
hologram pada belakang fokus pesawat dari lensa, oleh karena itu sebagai intensitas
sinusoidal sederhana yang didistribusikan diberikan oleh
I D  I 0 cos 2  h (12-6)
I0
= (1  cos 2  h )
2

Gambar 12-12. Frinji menghasilkan interferensi dari sinyal dan gelombang referensi yang
ditunjukkan oleh areal abu-abu pada medium perekam holografik. Gelombang di depan
dari dua gelombang akan menunjukan dua tipe dari garis cahya abu-abu. Frinji paralel
untik bisektor dari sudut antara dua gelombang. Jika bisector dari sudut adalah paralel
untuk normal pada permukaan dari medium perekam, lalu frinji tersebut akan normal
terhadap permukaan

k ( x1  x 2 )  h
h  = f
2 f

15
Pengembangan
Setelah merekam pinggir interferensi pada sumbu x,y dan dikembangkan untuk
distribusi perekam intensitas, koefisien transmisi dari hologram diberikan oleh
t H  t 0 (1  d H cos 2  h )

t 0 d H i 2  h i2h
= t 0 (e e ) (12-7)
2
dimana
 ' I 0 e
t0 
2
Rekonstruksi
Perekaman hologram ditempatkan dalam bidang fokus pesawat dari lensa dan
diiluminasi dengan sebuah pesawat gelombang dari amplitudo B, seperti pada gambar 12-
13. Transmisi cahaya oleh hologram didifraksikan sampai tiga gelombang pesawat yang
difokuskan diatas pesawat fokus dari lensa. Deskripsi matematika dari difraksi bentuk
tersebut diberikan oleh(10B-4)

Gambar 12-13. Rekonstruksi dari hologram dengan melihat pada difraksi Franhoufer
dihasilkan oleh hologram.

Kita dapat menghasilkan image nyata dari bagian-bagian pada jarak x 2 yang diatas
axis optik dan nyata , gambar dibalikkan dari bagian 2 pada jarak x, dibawah axis optik
seperti yang ditunjukkan pada gambar 12-13. Setiap gambar adalah fungsi sinc karena
pada ukuran terbatas dari hologram.

16
Dua gambar nyata akan dihasilkan karena rekonstruksi gelombang B tidak
menghasilkan gelombnag referensi. Asal dari dua gambar dapat ditemukan dengan
memberikan amplitudo kompleks dari rekonstruksi gelombang B menjadi 2 komponen.
B1 paralel untuk direksi propagasi dari pesawat gelombang yang diasosiasikan denga
bagian pertama dan B2, jarak konjuget dari B1, dimana B1= B2. Gelombnag
direkonstruksikan oleh B1, membuat gambar nyata dari bagian-bagian dan
merekonstruksi gelombnag oleh B2 menghasilkan inversi gambar nyata dari slit kedua
image konjuget.
Spatial Spectrum dari Hologram Axis Lepas
Hasil yang dipaparkan dapat digeneralisasi untuk menggambarkan sebuah
hologram dengn sembarang sinyal, oleh asumsi bahwa sinyal gelombang dihasilkan oleh
distribusi titik sumber di tempatkan oleh posisi –X2. Hologram dapat berisi sebuah
penyaluran dari kisi sinusoidal di sebalh timur. Pada sudut berbeda dengan tanggapan
untuk hologram permukaan normal.
Distribusi dari kisi akan merefraksikan rekonstruksi gelombang menjadi bilangan
besar dari pesawat gelombang, yang mana lebih difokuskan oleh lensa pada gambar 12-
13 untuk titik nyata dari distribusi gambar , duplikat oleh titik sumber pada objek nyata.
Untuk mempermudah diskusi. asumsi dari tempat menghasilkan bagian referensi
gelombang ditempatkan pada jarak X1=X2diatas axis optik dan objek dilokasikan pada
jarak X2 di bawah axis optik. Geometri dari percobaan pembagian gelombang, kecuali
untuk modifikasi ringan pada jarak, ini ditunjukkan pada gambar 12-11. Referensi
gelombang pada pesawat perekam (dengan memberikan z=0 untuk menghilangkan
ketergantungan pada sumbu z) adalah
A=A0 e  ik0 x
dan sinyal gelombangnya adalah
a  a0 e ik x x

ketika komponen dari vektor propagasi sepanjag sumbu x adalah

2 sin 
kx  2

17
Variabel kompleks a 0 berisi informasi tentang ruang objek yang membuat sinyal
gelombang. Setelah pembukaan dan pengembangan (12-4) menghasilkan sebuah film
dengan koefisien transmisi dari
t H ( x, y )   ( A0 A0*  a 0 a 0*  A0 a 0 e i 2 k x x  A0 a 0* e  i 2 k x x ) (12-
8)
dimana elemen dalam hangka waktu duga
t 0   ( A0 A0*  a 0 a 0* )

telah ditunjukkan dari diskusi bahwa hologram dengan koefisien transmisi


direkonstruksikan menggunakan geometri pada gambar 12-13. Transformasi Fourier dari
jangka waktu persamaan (12-8) (j =1....4) ditemukan sebagai

G j ( wx )  F t H j =  t Hj ( x)e i xx
dx


dimana tHj mewakili waktu jth dari (12-8)


Waktu pertamanya adalah

 
G1= F  A0   A0  ( X )
2 2

Waktu tempuh ini memposisikan dengan bentuk difrasksi yang dibuat oleh batas oleh
hologram. Disini adalah fungsi delta karena kita mengasumsikan bahwa hologram
dengan ukuran yang tidak terbatas.
Waktu tempuh kedua ditemukan dengan mengaplikasikan fenomena dari corelasi
(6A-10) :

G2= F  a 2     Ga ( )G  a (   x )d

(12-9)


Dimana Ga adalah tansformasi fourier dengan sinyal yang lebar. Asosiasi gelombang
dengan (12-9) dibuat oleh interferensi antara berbagai titik acak menyangkut objek. Pada
hologram dengan dua celah, waktu tempuhnya tidak ada karena kita mengasumsikan
guntingan lebar tak terbatas.

Dari teorema pergeseran (6A-5)

 
 
G3=  F A0 a 0 e i 2 k x x   A0 Ga ( x  2k x ) (12-10)

18
G4=  F A a e   A G (  2k )
0

0
  i 2kx x
0 a x x
(12-11)

Untuk tujuan dari ilustrai kita akan mengasumsikan bahwa transformasi fourier
oleh sinyal, empat persegi dengan panjang lebar 2 K W. Sinyal itu adalah fungsi sinc.
Denagn asumsi tersebut (12-9) merupakan fungsi triangular. Total dari spektrum yang
tidak terbatas dari hologram akan kelihatan pada gambar 12-14.
Frekuensi spektrum ditunjukan pada gambar 12-24 disediakan sebuah metode dari
turunan sudut antara referensi dan sinyal gelombang dibutuhkan untuk separasi.
Bermacam difraksi gelombang yang diproduksi oleh hologram. Kita dapat menjamin
separasi dengan menbuat sudut antara sinyal dan kumpula balok.
 3K  
 min  sin 1  W  (12-12)
 2 

Gambar 12-14. Spektrum ruang pada rekaman holografik digambarkan oleh fungsi
tansmisi pada (12-18)

Sudut ini menyatakan bahwa 2 kx  3K w dan membolehkan sinyal gelombang untuk


separasi dari waktu tempuh yang lain oleh propagasi jarak sederhana.
Jika jarak objek yang kecil menarik sinyal pada 0,1 mm (ini adalah tentang
resolusi minimum dari mata biasa ketika diperlihatkan pada oblek sejauh 0.1 m dan
melaporkan frekuensi ruang dari 10 garis/10 mm), kita mempunyai frekuensi ruang
diwakili oleh :
kW=2  x 104 garis/mm

19
Untuk objek dengan berisi frekuensi ruang,  min dapat diwakili oleh 1,1, jika
iluminasi pada panjang gelombang . Tentunya pengabaian sudut yang kecil dibuat oleh
ukuran terbatas dari hologram. Referensi dan sinyal balok dapat diprppagasikan 260 cm
sebelum ia meninggalkan medan. Sudut ofset yang digunakan untuk merekam hologram
diameter 5 cm.
Ukuran offset yang sembarang tidak memungkinkan karena sudut offset
ditururunkan, diputuskan membutuhkan medium perekam. Jika kita rekam sebuah
hologram menggunakan sudut offset minimum, lalu jarak maximum dari hologram harus
direkam sekitar 4 kW, empat waktu maximum untuk frekuensi pada sinyal.
Rekaman non linear menghasilkan waktu tempuh yang di difraksikan pada sudut
besar dan akan melebihi sinyal yang diinginkan. Untuk alasan ini kita dapat
menggunakan sinyal gelombang dengan amplitudo yang dapat dibandingkan untk
amplitudo dari referensi gelombang dan masih memperbaiki sinyal gelombang.
Klarifikasi dari hologram
Sudut antara referensi dan pengaruh sinyal peralatan dari hologram dan dapat
digunakan untuk klarifikasi hologram. Assosiasi geometri dengan klarifikasi yang lain
ditunjukkan pada gambar 12-15. Klarifikasi dari pemaparan hologram untuk sudut antara
referensi dan sinyal gelombang mengikuti :
1.  yang kecil. Untuk banyak emulsi fotografi yang mana tebalnya 5-16 m sudut
terkecilnya adalah 10. Spasi pinggir dihasilkan oleh interferensi antara sinyal dan
referensi gelombang, yang sama ukuran tebal medium perekamnya yang bersikap
sebagai dua dimensi.

Gambar 12-15. Geometri asosiasi dengan tiga klas dari hologram. (a) Sebuah hologram
tipis, dimana spasi frinji adalah relatif luas dan tipis dari medium perekam. (b) Sebuah
hologram tebal, dimana spasi frinji adalah relatif kecil dari medium perekam.
(c) Hologram refleksi, dimana frinji paralel untuk permukaan dari medium perekam

20
Tipe hologram ini disebut hologram pinggir tipis mengikuti persamaan (10-39).

Gambar 12-16. Sebuah seksi perkalian yang dikembangkan dari gelatin dengan
penyerapan hologram untuk dua interfering gelombang plane. Garis terang yang
dihasilkan dari perak pita interferensi terang.

Gambar 12-16 didapat sebuah seksi perkalian dari penyerapan hologram tipis
dimana pinggir maximum dapat dilihat sebagai garis terang. Pinggir yang normal
untuk permukaan hologram karena referensi dan sinyal gelombang yang mana
gelombang pesawat, persamaan sudut dengan pengaruh untuk permukan
hologram normal. Teori yang menjabarkan difaksi dari sebuah hologram
diidentifikasi untuk teori yang digunakan untuk difraksi cahayaoleh gelombang
akustik (lihat Bab 14 lampiran 14-b), dan approximasi Raman-Nathdari solusi
teori generasi yang memakai hologram tipis.
2.  yang besar. Untuk emulsi fotografi, sudutnya antara 10 -120. Hologram pada
kelas yang disebut hologram tebal karena pinggir spasi yang besar dibandingkan
untuk medium perekam yang tebal, lihat gambar 12-16b. Teori yang digunakan
untuk penggambaran cahaya didifraksikan oleh kisi pada hologram tebalyang
identik untuk teori dasar pada aspproximator Bragg oleh akustik difraksi

21
gelombang dari pembahasan pada bab 14 lampiran 14b. Hasil dari approximasi
Bragg pada persamaan ini disebut Hukum Bragg (dipelopori oleh W.L.Bragg
tahun 1912 dari sinar X oleh sebuah kristal).

Derivasi sederhana dari hukum bragg dapat dibuat dengan menggunakan gambar
12-17. Garis horizontal pada gambar 12-17 mewakili daerah dari garis pinggir maximum
dalah hologram tebal. Ddalam film fotografik, garis ini menjadi simpanan pada emas.
Sebuah sorotan paralel dari sinar dengan muka gelombang AA’ adalah kejadian
pada pinggir maximum pada hologram dengan sudut . Jika sinar refleksi dari atom perak
dalam dua dua pinggir maximum yang berdekatan fase, sehingga gelombang pesawat
dengan muka gelombang CC’ keluar dari hologram kemudian
DB '  B ' E  n

Dari geometri pada gambar 12-17

Gambar 12-17. Geometri dari difraksi Bragg


DB '  B ' E  d sin 

Refleksi dari gelombang disebarkan paralel untuk gelombang pesawat AA’ dengan
jarak yang sama, pinggir pesawat terbang dibuat gelombang pesawat paralel untuk
gelombang pesawat terbang CC’. Kontruksi gelombang interferensi ini menghasilkan
sinar difraksi yang maximum dengan sisitem pinggir. Sudut  maximum terjadi pada saat
sinar difraksi sesuai denagn hukum bragg
2 d sin  = n
Rekontruksi dari hologram tebal adalah sangat sensitive terhadap sudut yang
membangun gelombang dengan pengembangan hologram. Pemulaan yang kecil darim
sudut dikelaskan dari (12-13) akan hasil dalam sinyal gelombang yang kecil. Karena
sudut angular sangat sensitive, jumlah dari hologram yang berbeda dapat diletakkan pada

22
kepingan tunggal dengan material perekam dengan menggunakan referensi sorotan yang
berbeda sudutnya. Penyaluran yang lain dari hologram dapat menghasilkan sinyal
gelombang yang lain. Sinyal untuk rasio gangguan sekitar 20 dB di penyimpangan
gambar menghalangi penyimpangan lebih dari 20 gambar komplik denagn teknik ini.
Intensitas difraksi juga merupakan parameter sensitive dari resolusi panjang gelombang,
salah satu dari ariabel pada persamaan (12-13). Resolusi panjang gelombang harus dalam
10 nm dari rekaman panjang gelombang menjelaskan sinyal gelombang.

3.  yang luas. Referensi dan sinyal kotak yang dihasilkan dari pinggir yang
bertentangan dari medium perekam dan yang direkam di pinggir paralel dekat

'
dengan permukaan dari medium dengan perioda . Dimana  adalah panjang
2
gelombang yang direkam medium. Urutan ekpreiment dari penyusunan
pertemuan gelombang dalam kondisi ini dapat dilihat pada gambar 12-18.
Hologram tipe ini disebut refleksi atau hologram cahaya putih. Hal tersebut dapat
dijelaskan dengan cahaya putih dan akan diperankan sebagai filter. Panjang
gelombang penyusunan sinyal gelombang dari pita sempit dari turunan panjang
gelombang oleh rekaman panjang gelombang. Hal tersebut merupakan intensitas
relatif untuk menukar direksi oleh gelombang tapi lebih sensitif terhadap panjang.
Gambar 12-18 menunjukkan posisi medium perekam pada tepi medan yang
dihasilkan oleh dua buah titik sumber (seperti pada gambar 12-5). Persegi panjang lebar
pada gambar 12-18 adalah dalam posisi untuk salah satu perekam hologram tipe sdatu
atau tipe dua. Dan persegi panjang yang pendek pada gambar 12-18 adalah posisi untuk
refleksi sebuah hologram perekam.

23
Gambar 12-18. Bentuk hologram diproduksi oleh perekam tepi interferensi dari dua titik
sumber. (lingkaran terang adalah bentuk gelombang dari sumber dan kurva hasil dari tepi
interfase. Lihat gambar (12-5). Hologram bagian atas bersumber dari satu medium
perekam. Experiment konfigurasi ini menghasilkan hologram tipis atau tebal yang lain,
tergantung pada sudut antara referensi dan sinyal gelombang. Hologram bagain bawah
bersumber dari samping medium perekam menghasilkan refleksi hologram.

Efisiensi difraksi
Sebuah hologram direkam dalam waktu tertentu, sinyal gelombang dapat
diproduksi kembali. Karakteristik penting dari sebuah hologram adalah fraksi energi,
difraksi dari rekontruksi gelombang menjadi sinyal gelombang. Parameter yang
digunakan untuk karakteristik energi fraksi tersebut disebut effisiensi difraksi dari
hologram
(  BA a ) 2
 2 (12-14)
B

Dimana B adalah amplitudo cahaya dari rekontruksi gelombang. Banyak


kegunaan hologram, salah satunya dengan efisiensi difraksi yang luas. (Sebuah efisiensi
difraksi hologram dapat dirancang lebih kecil dari pada kemungkinan besar keperluan
aplikasinya. Contohnya, sebuah hologram digunakan untuk menghasilkan tiruan efisiensi
difraksi sekitar 50%)
Untuk pengukuran efisiensi difraksi dari material perekam, dua pesawat
gelombang A0 dan a0 digunakan sebagai referensi dan sinyal gelombang. Pengukuran dari
 tidak membingungkan oleh variasi ruang dalam ruang yang luas. Pada seksi ini, kita
akan menceritakan efisiensi difraksi untuk bentuk keluaran interferensi oleh dua pesawat

24
gelombang. Hasil persamaan dapat digunakan untuk membuat efisiensi difraksi
maximum untuk hologram tipis.
Efisiensi difraksi  bergantung pada jarak pandang dari hasil frinji selama proses
perekaman. Untuk memperlihatkan keterkaitan ekplisit, kita gunakan defenisi dari
visibilitas frinji :
I max  I min
V=
I max  I min

Intensitas maximum dan minimum selama interferensi adalah


Imax= Ao2 + a02+2 Ao a0
Imin= Ao2 + a02-2 Ao a0
dan visibilitas menjadi
2 A0 a0
V= 2 2
A0  a0
Kita dapat menulis efisiensi difraksi sebagai fungsi eksplisit dari visibilitas frinji
2
 =   ' E 0V 
 2 
Dalam literature holografis, perbandingan dua intensitas A02 dan a02 disebut k ratio.
A02
k= 2
a0
Kita lihat efisiensi maximum ketika v= 1, dimana ketika A0=a0 dan k ratio adalah 1. Itu
akan terlihat bahwa efisiensi difraksi diinginkan untuk dapat dihasilkan dengan
penseleksian dari pengeluaran energi. Bahan nyata, bagaimanapun wal dari hubungan
sederhana (12-7), karena medium perekam bertolak dari hubungan linear antara t0 dan E0.
Permukaan adalah mempertunjukkan untuk keadaan film holografik pada gambar
12-8. Dalam faktanya saturasi bahan perekam bebas dari beberapa energi yang
dikeluarkan. Pencegahan hologram melebihi dari efisiensi difraksi maximum.
Efisiensi difraksi maximum, dapat ditunjukkan oleh hologram tipis yang dapat
diperhitungkan denagn mengasumsikan bahwa hologram adalah dihasilkan dari dua
gelombang pesawat. Koefisien Transmisi hologram interferensi diberikan pada
persamaan 12-7 dapat digunakan untuk menghitung efisiensi difraksi. Jika hologram

25
adalah menjelaskan dengan gelombang rekontruksi dari amplitudo B, kemudian transmisi
sinar amplitudo maksimum oleh hologram adalah t0 B(1 + dH) dan sinar difraksi dalam
perluasan
dH
t0 B
2
hasil dari difraksi efisiensi
2
 t0 Bd H 
n 
 2t0 B (1  d H 
2
 1 
 
 21  d H  

Perbedaan frinji maximum dapat dihasilkan dan terjadi ketika dH = 1, dan 


 6,25%. Tipe lain dari hologram menunjukkan efisiensi difraksi yang tinggi (lihat
lampiran 12-A). Berdasarkan intuisi dari performent sebuah hologram didapatkan oleh
pengembangan teori deskripsi dari hologramyang dihasilkan oleh titik sumber; yang
mana menghasilkan referensi gelombang yang kedua dan modal tidak langsung sinyal
gelombang.
Satu bagian dari gelombang disebar oleh satu sumbaer objek dan interferensinya
dengan bagian dasar dari konfigurasi gelombang untuk menghasilkan hologram. Gambar
12-19 di dapat geometri dari hologram yang dihasilkan oleh contoh interferensi yang
bertindak sebagai areal plat sederhana. Konsep dari titik sumber tunggal pada posisi B,
dengan jarak z dari pesawat perekam pada gambar 12-19 dan satu titik sederhana pada
posisi O, dengan jarak Zr dari pesawat perekam titik sumber cahaya P pada pesawat
perekam dari sumber B, jarak t dan dari objek yang tersebar pada titik O, jarak dari P.
Cahaya yang disebarkan oleh O dihasilkan oleh sumber pada B, fase diferensi antara
gelombang cahaya yang di transfer untuk dua jarak berbeda sepanjang t dan sepanjang Z 0
diberikan oleh
  kt  K ( Z 0  s)
 k (t  Z S  Z R  s )

26
Isyarat geometri optik kita seleksi pada bab 6 akan diaplikasikan disini. Sistem
koordinat diposisikan pada pesawat x, mengandung P yang asli. Ekspresi approximasi
dari perbedaaan fase  dijelaskan dengan menggunakan pengembagan binomial
2 2
x x
  k (Z s  Zr  Z r  1 Z s  1 )
2Z r 2Z s
2
x1 1 1
k (  )
2r Z r Z s

Pita celah dari fungsi interferensi diberikan dengan jarak x diasosiasikan


dengan penukaran fase dari  s= 2, pita cahaya pertama pada n=0, pada axis dan pita
cahaya kedua, n=i terletak pada x=x1, sehingga menghasilkan
2 xi 2  1 1 
2 =   
 2  zr z s 
 1 1
2
 
xi zr z s

Persamaan ini identik dengan (11-27), digunakan untuk areal lempeng. (Catatan pada (11-
27) kita harus menggunakan z=-zs untuk menemukan satu sayarat pembiasan).
Jika medan dari sumber mempunyai amplitudo A dan medan sebaran dengan
amplitudo a, lalu intensitas p adalah
I=A2+a2+2A cos
 kx12  1 1 
I=(A +a ) {1+ 2V cos 
2 2    }
 2  zr zs 

Berdasarkan logika, penampilan dari hologram dapat dijelaskan oleh


berkembangnya gelombang dan teori dari sumber titik yang dihasilkan hologram, yang
mana menghasilkan kedua gelombang referensi dan ada gaya tak langsung dari

27
gelombang berasal dari penyebaran sumber titik oleh titik utama objek dan kemudian
berinterferensi dengan bagain utama dari gelombang untuk menghasilkan hologram.
Gambar 12-19 menunjukkan geometri untuk konfigurasi sederhana. Hasil perhitungan
dari bentuk interferensi, kita akan dapatkan bahwa hologram dihasilkan dengan bentuk
interferensi seperti pada daerah gelombang sederhana.
Konsep dari daerah pesawat terbang hologram dapat memberikan objek yang
dikehendaki, diapndang sebagai titik penyebar objek dari hologram. Perekaman dari hasil
frinji dari interferensi antara masing-masing penyebaran dan balok referensi, kita dapat
memandangnya sebagai titik daerah pesawat yang berlebihan. Gambar yang dihasilkan
oleh hologram adalah gambar titik. Konjugate dari titik objrk dibuat gelombang ruang.

n= 0 pada z axis dan pita cahaya kedua, n= 1 terletak pada x  x1 , sehingga


menghasilkan
2xi 2  1 1
2    
2  zr zs 

 1

1

xi 2 zr zs
Persamaan ini dibentuk dengan persamaan (11-27), digunakan untuk areal
lempeng (catatan pada (11-27) kita harus digunakan Z= - Z s untuk menemukan isyarat
biasa.
Jika medan dari sumber mempunyai amplitude A dan medan taburan dengan
amplitude a, lalu intensitas P adalah
2
I= A  a 2  2 A cos  (12-17)

Kita menemukan panjang frekuensi dari areal plat dideskripsikan oleh (12-17) sebagai
1 1 1
 
f zr zs

Gunakan defenisi tersebut dalam persamaan untuk fungdi transmisi distribusi intensitas
rekaman. Kita mendapatkan :
xi 2
t(x)=t0 + 2  V cos
f

28
Fungsi transmisi ini untuk daerah plat sinusoidal.
Distribusi prediksi medan oleh sebuah areal plat panjang dari axis optikal pada
plat (pada kasus ini z axis) dapat dihubungkan dengan menggunakan fungsi transmisi
t(r,q) dari plat fersi koordinat slindris dari integral difraksi. Fresnel (11A-3) karena daerah
daerah plat adalah lingkaran simetrik(11a-3).
ike  ikD
X 2
 i ( kx )
 max t ( x)e
z
tp= xdx
D 0

dengan menukar variabel, kita dapat menulis


ike  ikD
u max

 t (u )e
 iku
Ep= du
D 0

Dimana
2 max 1 1 1
Umax= ,   , D=Zs+Zr
 
2
 zs zr

Integral ini dapat dihasilkan sebagai Transformasi fourier (6-13). Jadi distribusi sinar
panjang axis optik dari daerah plat sama untuk transformasi fourier untuk fungsi
transmisi radial dari daerah plat.
Daerah plat sinusoidal mempunyai fungsi transmisi dalam catatan arus diberikan
oleh:
4
t(x)=t0 + 2 V cos xf

yang mana persamaan matematika (12-7) transformasi fourier dari fungsi transmisi
amplitudo berperan penting untuk dua intensitas maximum dan menjadi 2f0ci. Jika kita
membiarkan proses perekaman secara non linear dengan menambahkan kemampuan
hight-order f0ci. Zona plat kedua didiskusikan pada bab II yang mempunyai sebuah fungsi
transmisi gelombang kuadrat yang berbeda frekuensi (disebut kisi karena peningkatan
frekuensi dengan penambahan x). Transformasi fourier dari fungsi Transmisi radial dapat
menjelaskan jumlah dari komponen. Daerah plat ke-2 akan menghasilkan jumlah dari f0ci.

2f0ci daerah plat sinusiodal dapat dijabarkan dengan menghitung transformasi


fourier dari fungsi transmisi cosinus
1 2
  2 ..................(12-19)
f  xi

29
Dimana f(+) menunjukkan panjang fokus dari lensa positif dan f(-) merupakan
panjang fokus lensa negatif. Persamaan (12-19) menjelaskan gambaran benda dari
hologram dan kesan yang magnification dari hologram yang dimodifikasi oleh
rekontruksi gambar pada panjang gelombang yang besar yang salah satunya digunakan
untuk merekam hologram.
Hologram yang kita rekam menggunakan bentuk konfigurasi gambar 12-19
bersifat simultan sebagai lensa positif dan negatif, lihat gambar 11-24. Dari daerah
Fresnel titik fokus dari holografi, kita dapat lihat pada persamaan 12-5 yang mana
hologram menghasilkan dua gambar, gambar asli pada Zs dan gambar yang sebenarnya
pada - Zs yang harus kita pisahkan.
Banyak gabungan objek yang berisi koleksi dari taburan titik dan kita asumsikan
hologram dapat terdiri dari daerah plat terakhir untuk setiap sebaran titik. Setiap daerah
plat bertindak sendiri dari daerah produksi yang lain, semua dari penambahan medan
untuk menambahkan gambar. Kegunaan dari daerah plat utnuk menafsirkan tingkahlaku
dari sebuah hologram yang digunakan tapi dikurangi karena interferensi di abaikan antara
gelombang titik lain yang tersebar dan menganggap hanya interfase antara sebaran
gelombang individual dan referensi gelombang.
Ketika kita memindahkan medium perekam axis lepas, kita mendapat bentuk
interferensi seperti pada gambar 12-20, dimana kita mengasumsikan dari keinginan
ilustrasi tentang lebar referensinya adalah panjang gelombang. Persegi pada gambar 12-
20 diasumsikan utuk medium perekam. Kita lihat bahwa

Gambar 12-20. gambar daerah fresnel dari sumbu lepas hologram.

30
Gambar 12-21.Gambar nyata dcari hologram axix lepas.
objek o dari gambar nyata (1) dikubur pada axix optik dari plat. Macam-macam
gelombang diproduksi oleh hologram yang ditunjukkan secara sistematis pad gambar 12-
21. Secara sderhana kita dapat memisahkan dua buah gambar dari hologram, jika kita
memotong referensimenjadi daerah piusat frensel yang tak terekam.
Persyaratan Resolusi
Untuk mendapatkan resolusi utama yang dibebankan pada medium perekam
holografi, kita memerlukan tiga buah sudut, seperti pada gambar 12-22. Objek cenderung
pada teta nol pada permukaan perekam, dan cenderung merekam permukaa pada objek
disudut  0 .

Gambar 12-22. defenisi geometri dari lebar pita angular dari holografi
Sudut yang didapatkan pada ukuran yang besar akan dipertemukan. Analisis
sederhana, dapat diasumsikan bahwa referensi gelombang adalah propagasi gelombang
datang pada aturan normal di hologram. Sudut yang besar diasumsikan pada perekam
gelombang datang referensi gelombang dan gelombang objek pada sudut  t. Sudut
tengah (  t./2) ditunjukkan pada gambar 12-22 sebelah kanan.

Interferensi antar gelombang porpogasi pada sudut  t. dan referensi fekuensi


pada bidang akan terbentuk lebih besar yang akan terekam, frekeuensi maximumnya akan
deberikan

31
2 sin( / 2)t
KT=

frekuensi lebar pita diberikan sebagai


4
kW=2 KT= sin t/ 2 (12-20)

Geometri dari gambar 12-22 dapat digunakan untuk menghubungkan tiga sudut dimana
t 1 d0 d R  
tan  (  )  tan 0  tan R (12-21)
2 2 2 2 2 2
dengan menggunakan sudut  0 kita dapat menghitung nilai maximum dari lebar pita.
4 
k0W= sin 0
 2
dengan demikian lebar maximum dari kedudukan lebar pita dapat dihitung dengan
menggunakan sudut hologram  R
4 
kRW= sin R
 2
menggunakan defenisi terbatas dari kedudukan lebar pita, kita membuat persamaan 12-21
sebagai
kTW k 0W k RW
 
cos(T / 2) cos(T / 2) cos(T / 2)

dari defenisi untuk tiga buah sudut, kita tahu bahwa  t >  t R atau  0 untuk mewakili

hal diatas k T W  k 0W  k RW
jika objek direkam lebih besar dari hologram, kita mungkin megabaikan pita
hologram dalam ruang. contohnya, andaikata vibrasi dari muka gitar yang dipelajari.
contohnya standar fotografik lempengnya 4inci x 5 inci. Pada jarak 0, 9 meter dari gitar

hologram cenderung diperkirakan 16 dari gitar. Gitar yang panjangnya 0,5 meter,
cenderung pada sudut 60 0
sinus sudut tengah dari objek sin 30 = ½ dan kTW  2 /  .
Untuk cahaya hijau   500nm dan lebar pitanya adalah
k TW
 200 garis / mm
2

32
lebar pita yang dimaksud adalah yang direkam medium uang harus direkam scara
detail dengan kemampuan resolusi dari fotografi konvensional film oleh faktor 20.
Resolusi yang besar dari flat spektroskopik dapat merekam resolusi dari 5x10 -6 mm.
Syarat resolusinya adalah luas dari pandangan perekam oleh hologram. Jika luas daerah
dari hologram dibatasi untuk mencakupi oleh bagian yang dapat dilihat oleh mata
manusia, 20 lalu lebar pita dari hologram dapat direkam hanya 70 garis/mm.
Perlengkapan dari hologram axis lepas
Kita lihat pada persamaan 12-19 yang mana gambar yang dihasilkan oleh
hologram dapat diperbesar oleh pergerakan posisi dari referensi atau penukaran posisi
panjang gelombang. Kita dapat menggunakan geometri yang serupa untuk pertunjukan
yan gpertama pada gambar 12-19 untuk mengujimaknifasinya lebih akurat. Kita akan
memodifikasi geometri dari gambar 12-19 dengan menampilkan sumber kedua untuk
menghasilkan referensi balok. Rekaman geometri ditunjukkan pada gambar 12-23.
objek di iluminasikan/ dipendarkan oleh gelombang berbentuk bola dari panjang
gelombang 1 dari titik A, kerika gelombang diperluas objek pada O fasenya adalah k 1r0
gelombang dari A disebarkan oleh objek (tanpa penukaran fase), datang pada P dengan
fase dari k1(r0+r1). Referensi gelombang juga dengan panjang gelombang  diantarkan
dari sumber, pada fase dengan A tapi lokasinya pada B untuk merekam pesawat pada P
gelombang datang denagn fase dari k1 r2. Sistem koordinat diletakkan pada hologram
pada, sebelum dan sesudah merekam, lokasinya pada Z=0.

Gambar 12-23. Geometri dari hologram perekam

Interferensi dihasilkan pada P untuk perbedaan fase antara dua gelombang


  k1( r 2  r1  r 0)

kita gunakan persamaman binomial untuk menjelaskan perkiraan yang pertama ilakukan
dari fase pada jangka waktu dari x dan z koordinatnya.

33
 ( x  x )2 ( x  x )2 ( x  x )2 
 k  Z r  h r  Z s  h s  Z 0  s 0  (12-26)
1
2Z r 2Z r 2Z r 

(salah satu studi penuimpangan dalam hologram akan melibatkan evaluasi dari jangak
waktu orde besar pada persamaan ini).
Sebuah parameter digunakan untuk memodifikasi koordinat x hologram dari xh
menjadi xh/p. Parameter ini digunakan sampai nilainya bertukar pada dimensi
darihologram dihasilkan oleh perekam dan proses perekaman. Dimensi seperti iu ditukar
dengan maksud tertentu. Setelah dikembangkan, frinji perekam digambarkan oleh
 xh xh 
 ( p  xr ) ( p  xs ) ( x  x ) 2 
R  k1 ( Z r  Z s  Z 0 )  k1    s 0

 2Z r 2Z s 2Z 0 
 
(12-25)
Untuk mengopservasi bentuk gelombang direkontruksikan oleh difraksi pada
hologram, sebuah sumber dengan panjang gelombang 2 memendarkan hologram.
Geometri dari proses rekontruksi ditunjukkan pada gambar 12-24 dengan rekontruksi
lokasi sumber pada C. Transmisi gelombang akan mempunyai fase modulasi diberikan
oleh
 r  k 2 r3   R (12-26)

jika pada gambar berakhir pada posisi I, maka transmisi gelombang dari hologram harus
dengan gelombang bola dengan fase
1  C  k 2 r4
dimana c berisi fase dari semua gelombang, kecuali gelombang diasosiasikan dengan
gembar.ak konversinaya sama-sama digunakan dalam diskusi dari optik geometri.
Contohnya , jika gambar pertama terletak pada posisi

34
Gambar 12-24. Geometri untuk balikan peekan hologram pada susunan hologram pada
gambar 12-23.

Ditunjukkan pada gambar 12-24 dimana r4 (-) karena zi(-) lihat 12-27 dan gambarnya
merupakan gambar sesungguhnya. Jika gambar I terletak pada sebelah kanan hologram
maka zi(+) dan gambarnya merupakan gambar nyata dihasilkan oleh kumpulan
gelombang.
Kita asumsikan bahwa gambar keluaran dihasilkan oleh penjumlahan fase
panjang gelombang yang diteruskan oleh hologram untuk asumsi fase gambar  t   I .
Syata dari  t dan  I adalah
 xh 
2
 xh 
2

  xr    xs  
   ( xs  x0 ) 
2
 p   p
k 2 Z c  k1  Z r  Z s  Z 0   k1 
  (12-27)
 2 Z r   2Z s   2Z 0 
    
    

k 2  ( xh  xc ) 2 k
  C  k 2 Z i  2 (x2h-2xixh+xi2)
2Z c 2Z i

Sejak kita mengeveluasi fase pada titik di hologram (x h,0), kita akan menyamakan
koesien dari energi dari xh
Penyamaan koefisien dari xh2 menghasilkan :
k2 k k  1 1 
 2  12   
Zi Z c p  Z r Z s 

Hubungan tersebut menunjukan kepalsuan dari z komponen pada gambar. Jarak dari
hologram ke gambar diberikan oleh
p2Zs Zr Zc
Zi  2
p Z s Z r   2 / 1  Z c  Z s  Z r 
Yang mana secara sederhana kita baca
1 1 1    1 1 
  2  2    (12-28)
Z i Z c p  1  Z r Z s 

Persamaan koefisien dari hasil Xh pada persamaan x koordinat dari gambar


Suatu hal yang mudah untuk menjadi bingung dengan koordinat berukuran besar.
Persamaan12.1 menunjukan koordinat dari bermacam objek, sumber dan gambar pada
geometri tersebut merupakan model dari holografi

35
p 2 x c Z s Z r   2 / 1  pZ c  x r Z s  x s Z r 
xi= (12-29)
p 2 Z s Z r   2 / 1  Z c  Z s  Z r 
Lateral Magnification
Magnifikasi dari dimensi, disalurkan untuk direksi propagasi, didefenisikan sebagai
lateral magnifikasi
Koodinat dari model Holografi
Referensi Xr,Zr
Sinyal Xs,Zs
Rekonstruksi Xc,Zc
Gambar Xi,Zi
Hologram Xh,0

dxi   2 / 1  pZ c Z r
  persamaan 12-30
dx s   2 / 1  Z c  Z r  Z s   p Z s Z r
2

Jika kita sederhanakan persamaan 12-30, lateral magnifikasinya


1

1 Z    1 Zs Pers 12-31
 p s  2  
p Z c  1  p Z c

Hologram direkam menghasilkan gambar yang tidak disalurkan untuk digunakan.


Untuk menurunkannya, faktanya gambar yang tidak disalurkan di produksi lateral
magnifikasi β harus dibandingkan untik direks propagasi
Longitudinal Magnifikasi
Magnifikasi pada gambar sepanjang direksi propagasi disebut longitudinal
magnifikasi dan didapatkan sebagai
Z i 
z    1 2
Z s 2
Untuk menjelaskan gambar longitudinal dan lateral magnifikasi hars identik β z=β
untuk tak terjaidnya distorsi, kita harus punya
2
z 
1

36
Sebuah gologram dikonstruksikan dengan referensi gelombang pada posisi yang berpisah
tapi dengan merekam medium pada medan yang dekat dengan objek disebut hologram
Fresnel. Gambar nyata dan sebetulnya dari Fresnel hologram diletakkan simetri dari
perekam seperti pada gambar 12-21. Konfigurasi spesial dari tipe hologram ini mudah
diulang dan didemonstrasikan dari alat dasr dari Fresnel Hologram. Untuk menganalisa
konfigurasi spesial kita tulis 12-28
p2Zs
Zi 
p 2 ( Z s / Z c )   2 / 1 [ Z s / Z r )  1

Dan
p 2 ( xc / Z c ) Z s  p 2 / 1   x r / Z r  Z s  x s 
p 2  Z s / Z c     2 / 1  Z s / Z r )  1
xi= 12-29
p 2 Z s tan  c  p 2 / 1  Z s tan  r  x s 

p 2  Z s / Z c    2 / 1  Z s / Z r )  1
Dimana tanda
xc xr
tan  c  tan  r 
Zc Zr

Persamaan baru menghasilkan evaluasi spesial dari koordinat gambar pada batas Zr,Zc
menuju tak hingga. Pada limit ini, hasil referensi dan rekonstruksi gelombang dihasilkan
dari hologram pada sudut  r dan c tunggal.
Rekontruksi Dengan Gelombang Datang
Jika rekontruksi gelombang merupakan sebuah gelombang datang pada Z c    dan
magnifikasi lateralnya adalah
pZ r
 (12-33)
Zr  Zc

Magnifikasi berdiri sendiri dari perekam dan rekontruksi panjang gelombang koordinat
gambar pada posisinya diberikan oleh :
p( x s  Z s tan  r  2 / 1  p 2 Z s tan  c (12-34)
xi 
1  (Z s / Z r )
Jika rekontruksi gelombang dipropagasikan paralel untuk axis optikal dimana

37
p ( x s  Z s tan  r
xi 
1  (Z s / Z r )

Koordinat dari gambar pada z direksi diberikan oleh


p2
 p 2 f 
Zi=  2  1 1  (12-35)
    
 1  Z s Zr 
Dimana kita gunakan persamaan (12-19) untuk menghitung lokasi gambar pada jangka
waktu dan fokus panjang dari plat dihasilkan oleh interferensi dari dua titik sumber dua
gambar dari hologram fresnel diletakkan diletakkan simetrik pada pesawat hologram
yang ditunjukkan oleh (12-35). Gambar dilokasikan sepanjang garis paralel, diletakkan
pad ajarak xi dari sumbu Z, lihat gambar 12-20.

Referensi pesawat gelombang datang


Jika referensi gelombang dan rekontruksi gelombang pada gelombang datang, jika
Zr=Zc=  . Konfigurasi pada pada kasusu spesial hologram terdahulu. Magnifikasi latral
diberikan oleh
  p

Geometri yang mungkin untuk kontruksi hologram dengan sebuah gelombang datang
sebagai referensi gelombang ditunjukkan paa gambar 12-25.

Gambar 12-25. Sebuah kemungkinan geometri untuk merekam sumbu lepas hologram
dengan gelombang referensi yang merupakan gelombang pesawat

Referensi lingkaran dan rekontruksi gelombang dapat menghasilkan magnifikasi lateral


yan gdiberikan oleh (12-36). Jika lokasi dari titik sumber untuk gelombang tersebut
diberikan oleh persamaan

38
Zr 
  2 2 (12-37)
Zc 1 p
Untuk gelombang berbentuk bola sesuai persamaan (12-37) dari referensi rekontruksi
gelombang datar, propagasi paralael untuk axis optik, koordinat pembangun adalah
xi= p xs (12-38)

Gambar 12-26. Sebetulnya gamba rini menunjukkan posisi relatif sebuah hologram.
Gambar virtual pad sebelah kiri dan gambar pseudoscopic sebelah kanan. Ketika gamabar
pseudoscopic dilihat dari kanan, objrk terdekat dihalangi oleh sebuah objek terjauh.

dan koordinat Z
Zi=  p  1 /  2  Z s (12-39)
2

dari (12-39 ) kita lihat bahwa kenyataan dan virtual dilokasikan pada jarak yang sama dan
pada tiap hologram yang datang seperti yang didiskusikan pada gambar 12-21. Jika tidak
ada perbahan dalam pencatatan dimensi medium p=1 dan antara pencatatan dan
rekontruksi panjang gelombang yang sama 1   2, kemudian gambar virtual
dilokaiskanpada kesibukan posisi yang sama untuk objek selama pencatatan.
Ganbar yang nyata adalah sebuah keanehan keil seperti kita lihat dengan menganggap
dua objek  dan E, berlokasi Zn>ZE. Objek E menghalangi bagian dari Zn>ZE. seperti
kita lihat objek dari posisi pada sisi kanan yang jauh, lihat gambar 12-26. Gambar
memperlihatkan hologram dilokasikan seperti Z’n>Z’E. Pengukuran dengan hologram
krtika gambar nyata diobservasi dari sisi kanan yang jauh masih menghalangi 
meskipun  dekat daripada observasi E. Gambar tipe i ini disebut dengan gambar
pseudoscopic. Sebuah gambar virtual dan pseudoscopic ditunjukkan pada sebuah
hologram fresnel pada gambar 12-26.
Sebuah gambar pseudoscopic dari mukamu akan menyurut ke kepalamu. Gambar
nyata orthoscopis, gambar dengan hubungan 3 dimensi antara bagiannya, dapat
diproduksi denagn hologram menghasilkan kegunaan dari gambar yang dihasilkan oleh

39
sebuah lensa untuk produksi gambar, pseudoscopic kegunaan dari gambar yang lamanya
digunakan seperti objek.
Transformasi fourier hologram
jika lokasi dari sumber referensi pada bidang dari objek Zs=Zc, hologram disebut dengan
sebua hologram transformasi fourier. Dari rekama geometri ini syarat dari lebar pada
medium pencataan diminimalisasi. Sebuah hologram perekaman geometri untuk tipe dari
hologram transformasi fourier.
1 Z
  2 c
p1 Z s

2
Persamaan (12-19) bahwa keindahan dari sebuah hologram ditentukan oleh rasio .
1
Kita telah menemukan dari analisa geometri bahwa hanya untuk kasus khusus
pada hologram transformasi Fourier (12-40) sebandins dengan panjang gelombang.
Jika sumber digunakan untuk rekonstruksi sebuah hologram transformasi Fourier
dilokasikan pada bidang yang sama seperti sumber rekonstruksi dan memindahkan
simetri pada sisi lain dari sumber rekonstruksi.
Jika referensi dan sumber rekonstruksin tidak hanya pada bidang yang sama, tapi
dilokasikan pada posisi identik, Zr=Zc dan Xr=Xc, gambar vertikal akan ditemukan pada
bidang z yang sama, Zf=Zs, sebagai objek koordinat dari gambar x pada objek datar
diberikan oleh
1  2 
xi  x r    x r  x s 
p  1 

Jika salah satu dari dua kondisi, tidak ada keindahan lateral pada daerah sebuah
hologramtransformasi Fourier
1. Jika rasio dari panjang gelombang dama dalam perubahan dimensi perekam

2
medium, =p.
1
2. Jika panjang gelombang dari rekonstruksi dan referensi gelombang adalah
sama, , tidak ada perubahan dimensi p=1.

40
Ketika sumber referensi dilokasikan pada sumbu z, gambar virtual akan
dipamerkan simetri dengan sumbu z.
Jika rekonstruksi gelombang sebuah gelombang datang, kemudian gambar
nyata dilokasikan pada jumlah yang tak berakhir. Untuk konfigurasi ini, 2 gambar
nyata dapat digenerasikan pada bidang fokus dari sebuah lensa. Geometri ini
ditunjukkkan pada gambar 12-13 dan digambarkan oleh (12-7)
Setelah berdiskusi tentang syarat koherensi interferensi pada Bab 8. Ini diharapkan
bahwa tidak ada keheranan bahwa sumber membutuhkan untuk menghasilkan
sebuah hologram mesti diantara kedudukan dan koheren sementara. Ini mungkin
sebuah kejutan, bagaimanapun untuk mempelajari gelombang rekonstruksi juga
mesti koheren jika resolusi maksimum dari gambar dihasilkan, Setelah
pemeriksaan lingkaran syarat yang koheren cahaya oleh hubungan geometri
khusus dengan holografi, kita akan memeriksa syarat koherensi untuk rekonstruksi
dari sebuah gambar holografi.

Koheren Sementara
Rekaman sebuah sumbu lepas hologram diminta pada koheren sementara pada
sumber rekaman. Dengan menganggap type susunan dari gambar 12-28, sinar
referensi pada puncak dari hologram
l  a sin  r

lebih jauh dari pada sinar referensi sinar pad abawah hologram. Jika kita
membetulkan jalur dari sinyal dan referensi, lalu mereka dalam fase pada pusat
hologram, sumber pencatatan mesti mencakupi koheren sementara lalu panjang
koheren longitudinal melebihi
l
lr 
2
Jika kondisi ini bertemu, pinggir akan dihasilkan berseberangan dengan hologram

41
Isi informasi dari pemetaan penambahan sinyal pada koheren sementara dari
sumber digunakan untuk mencatat hologram. Untuk ketenangan dari visualisasi,
menganggap masalah dalam sebuah objek transparan (gambar 12-29). Frekuensi
kedudukan tertinggi pada objek difraksi dari sinyal beam pada sebuah sudut m.
Posisi dari perjalanan sinyal sebuah jarak
d
ls  d
cos  m

lebih jauh dari pada bukan difraksi sinyal beam. Jadi untuk mencatat informasi
kedudukan dari keperluan sinyal beam sebuah panjang koheren longitudinal dalam
kelebihan dari ls. Syarat pada koheren dibuat oleh sumbu lepas referensi beam

Gambar 12-28. Rekaman geometri dari hologram axis lepas


dan informasi yang berisi dari permintaan sorotan sinyal sebuahsumber perekam dengan
panjang longitudinal yang sama
ll  l R  l s

Gambar 12-29. Efek dai sinyal balok dengan conten informasi dari objek

42
Koherensi Ruang
Persyaratan pada tempat yang sama dari referensi dan rekonstruksi gelombang
dapat dihitung dengan menghasilkan titik fungsi dari hologram. Dalam metodanya
hologram adalah sesuatu yang sama dengan sistem linear. Tanggapan dorongan dari
sistem linear dilakukan dengan meghitung gambar yang dihasilkan dari hologram,
perubahan dari sumber titik. Sumber titik dibuat sebagai dorongan dari fungsi titik
tersebar adalah fungsi renspons impulse.Ini suatu yang umum yang tidak dapat
mengangkat untuk penyelesaian sehingga kita akan analisa geometri dari sumber dari
dimensi yang terbatas dan beberapa panjang gelombang untuk mendapatkan sebuah
pernyataan dari persyaratan koheren.
Hologram yang menjadi penilaian adalah hologram transformasi fourier.
Hologram transformasi fourier didiskusikan dalam lampiran 12-b; disini akan memberi
ringkasan secara mendetail sehingga kita mungkin melihat effek dari ruang koheren
diatas resolusi gambar.
Distribusi sinar objek dari plane hologram, ditunjukkan pada gambar 12-30
adalah
O     F  a x  (12-42)

Gambar 12-30. Geometri untuk menghasilkan tranformasi fourier hologram. Lihat


apendik 12-b untuk lebih detailnya.

Distribusi sinar referensi pada plane hologram adalah


R     F  A X  (12-43)
Setelah pembukaan dan perkembangan, kita mendaptakan sebuah hologram yang mana
dijelaskan dengan gelombang rekontruksi. Distribusi sinar dari rekontruksi atau playback
gelombang dari hologram adalah
P     F  B  (12-44)

43
Transmisi sinar oleh hologram adalah gambar dibelakang titik fokus plane dari lensa
kedua, nama dari gambar plane ditunjukkan oleh gambar 12-30. Kita akan hanya
mengikuti gambar gelombang dari plane, dimana distribusi amplitudonya pada gambar
plane adalah
I  xi   F  POR  (12-45)

Fungsi titik tersebar dari hologram dapat dihitung dengan memperkirakan objek adalah
lokasi sumber titik posisinya xo dimuka fokus plane dari lensa pertama yaitu
a x     x  x0 

Transformasi fourier dari fungsi delta bentuk (6-24)


 k 
O     F   x  x0   exp  i x0 
 f 
Kita sekarang dapat menggunakan aturan untuk konjugasi dari transformasi fourier (6A-
6) dan penggeseran alat dari tranformasi fourier (6A-5) yang ditulis

 
I  xi  =F F  B  x  F A  x  x 0 

 (12-46)
Dari teorema korelasi (6A-10) kita melihat fungsi titik amplitudo tersebar dari hologram
adalah korelasi dari distribusi ruang referensi dan sumber rekontruksi.
Gambar kabur dan koherensi ruang
Kurangnya pendekatan formal, berdsarkan analisa geometri akan memberikan
penggambaran yang lebih tentang efek dari koheren pada resolusi hologram. perkiraan
tentang hologram yang dibuat dari sumber titik yang sempurna, i.e. distribusi sumber
adalah fungsi delata dan fungsi koheren adalah 1.
Sunber rekontruksi terbatas tapi kecil, ukuran diberikan oleh
r
 xc  x r
2
Ini, distribusi sumber rekontruksi adalah fungsi persegi dan fungsi ruan gkoheren adalah
sebuah fungsi sinc. Kita juga akan memperkirakan rekontruksi dari sumber referensi yang
mempunyai panjang gelombang yang sama i,e . Efek atau pengaruh dari ukuran yang
terbatas dari sumber rekontruksi dapat disebabkan menggunakan persamaan untuk
gambar atau titik koordinat (12-28) dan (12-29)
Kita akan menetapkan p=1 untuk mengenalkan kekacauan pada persamaan dan
untuk kejelasan kita akan membatasi perhatian pad atitik koordinat pada gambar

44
sebetulnya. Gambar atau titik koordinat untuk penyinaran berasal dari sumber pusat
rekontruksi, lokasi posisi referensi asli (xr,Zr) persamaan yang diberikan adalah

x r Z s Z r  xr Z s Z r x s Z 2 r
xi  (12-47)
Z s Z r  Z s Z r Z 2 r
Zs Zr
Zi= (12-48)
Z s  Z s Z r

Koordinat gambar sebenarnya, didapatkan darim bentuk persamaan (12-47) dan (12-48)
yaitu (xs,Zs), identik dengan koordinat objek. Sinar dari perbedaan yang besar dari
sumber rekontruksi adalah koordina / titik (xc,Zc). Koordinat gambar sebenarnya karena
gelombang adalah
xi=xs+(Zc/Zr)(xc-xr) (12-49)
Z=Zs (12-50)
Kita mendefensikan kuantitas dari bayangan kabur adalah
x  2( xi  x s )

Dari (12-49) kita mendapatkan bayangan kabur dihasilkan oleh ukuran yang terbatas dari
sumber rekontruksi
Zs
x  r (12-51)
Zr

Kita dapat menulis kembali (12-51) dalam bentuk dari panjang gelombang tranformasi
koheren l t , didefenisikan pada bab 8 sebagai dari ukuran sumber (8-24). Ukuran sumber
dapat didefensikan dalam syarat dari batas angular
 r

2 Zr

Bayangan kabur dapat ditulis kembali sebagai berikut


x    / 2l t  Z s

Kita melihat bahwa panjang transformasi koheren dari seumber rekontruksi menbuat
gamabr dimensi yang minimum. Konsekuensi lain yang penting dari (12-52) adalah
penutup dari gambar hokgram (sangat kecil Zs). Persyaratan yang rendah pada ruang
koheren diberi resolusi gambar.
Bayangan kabur dan koheren temporal

45
Kita dapat menggunakan bebrapa analisa geometri untuk mmpelajari akibat dari koheren
temporal dari sumber rekontruksi pada resolusi gambar holografik. Kita akan menduga
bahwa refensi dan sumber rekontruksi adalah sumber titik, dengan kooerdinat yan gsama
kita juga akan memprkirakan sum=ber ini jauh dari hologra, sehingga hologram dekat
dengan gelombang plane. Sinyal dan gelomabang refensi mempunyai panjanbg
gelombang yang sama 1 tetapi rekontruksi tersebar pada panjang gelombang.
x
 1   2
2
Koorinat gambar sebenarnya dihasilkan oleh bagian dari gelombang rekontruksi 1
adalah
xi=xs Zi=Zs
Untuk bagain dari sumber rekontruksi panjang gelombang  2 koordinat gambar adalah
x r Z s    2 / 1  x r Z s  x s Z r 
xi  (12-53)
Z s   2 / 1  Z s  Z r 
ZsZr
Zi  (12-54)
Z s    2 / 1  Z s  Z r 
Untuk persamaan biasa kita mengambil limit dari posisi gelombang referensi adalh

berubah menjadi tak berhingga, Zr  . Koordinat dari gambar adalah


x r  1   2 
xi= Zs    x s (12-55)
Z r   2 

1 Z s
Zi= (12-56)
2
Sudut dari referensi yang dibuat oleh hologram
xr
tan  r 
Zr

Dal;am perkiraan sudut akhir dapat digunakan (12-55) untuk menulis limit resolusi
karena koheren temporal dari sumber rekontruksi

x  Z s r (12-57)
2

Z  Z s (12-58)
2

46
atau dalam bentuk dari panjang koheren yang longitudinal

x  Z s  r (12-59)
lt


Z  Z s (12-60)
lt

Gambar 12-31 menunjukkan rekom\ntruksim hologram dengan tiga pertimbangan


panjang gelombang. Warna gambar pada sisipan warna dapat digunakan untuk
mengamati ketergabtungan dari koordinat gambar pada panjang gelombang.
Sejak posisi gambar relatif untuk hologram, pengaturan tempat yang sama pada sumber
rekontruksi, kita mungkin mengurangi persyaratan koheren dengan geometri yang tepat.
Contohnya dengan menggunakan lensa untuk objek gambar, kita berharap untuk
merekam plane hologram kita membuat Zs  0 .
Persamaan (12-59) menguatkan diskusi sebelumnya dari pengaruh sudut akhir
pada persyaratan koheren. Kita melihat besarnya sudut akhir harus disertai panjang
koheren yang besar. Jika kita berharap resolusi yang tinggi ( x kecil ) gambar.

47
Gambar 12-31. Sebuah hologram dari keramik direkontruksikan. (a) direkam dengan
panjang gelombang (b) tiga diskrit panjang gelombang.

Dengan merakam bentuk frinji dihasilkan oleh dua gelombang koheren, hologram dapat
dihasilkan dengan fungsi transmisi amplitudo diberikan sebagai berikut
th(x,y)=t0 +   A a  Aa  
Jika hologram dijelaskan oleh amplitudo dari gelombang B, kemudian gelombang
transmisi oleh hologram akan memberikan amplitudo berikut
B  x, y  t h  x, y   t 0 B   A Ba   ABa 

Transmisi gelombang mengandung sebuah tiruan dari amplitudo komplek dari kedua
gelombang. Kita berharap hasil dari gelombang adalah mengenal gelombang sinyal dan
amplitudo komplek yan ditulis dengan a.
Transmisi gelombang tidak hanya mengandung gelombang sinyal yan g
diinginkan, tetapi juga jumlah gelombang yang tidak diinginkan. Untuk memisahkan

48
gelombang sinyal dari gelombang yang tidak dinginkan, kita hasilkan hologram oleh
penyinaran, medium perekam dengan gelombang sinyal dan gelombang referensi, yang
mana menyebabkan sudut dengan ketentuan masing-masing. Sudut minimum antara
referensi dan gelombang sinyal bahwa akan membolehka sebuah hasil yang teratur dari
gelombang sinyal diberikan oleh :
 3k  
 min  sin 1  W 
 2 
diman kW adalah pita frekuensi ruang dari gelombang sinyal
Hologram dapat diklasiikasikan berdasarkan ukuran dari sudut antara referensi
dan gelombang sinyal. Jika sudutnya kecil, kemudian ketebalan hologram dapat
diabaukan dan persamaan kisi dapat digunakan untuk menggambarkan penampilan dari
hologram. Jika sudutnya besar, kemudian hologram diklasifikasikan berdasarkan
ketebalan dan penampilan digambarkan oleh hukum bragg
2 d sin   n
Fraksi dari rekontruksi gelombang adalah difraksi ke dalam sinyal olegh hologram yang
disebut dengan difraksi efisiensi dari hologram


 BA a 
a 2

2
B

Difraksi efisiensi adalah sebuah fungsi dari energi yang keluar E0 dan visibility V dari
interferensi frinji
  ' E0V  2

2
Visibility frinji adalah penetapan oleh amplituo relative dari sinyal dan gelombang
referensi yang disebut K ratio
2
A0
K= 2
a0
Sebuah hologram dapat dipandang sebagai korelasi dari plat fresnel. Panjang fokus dari
daerah plat dibuat oleh interferensi gelombang dari dua sumber titik yang diberikan
sebagai berikut :
1  1 1 
   
f   Zr Zs 

49
Rekontruksi dari daerah plat dapat digambarkan dengan persamaan
1   1 1 
 2   
f  1  Zc Zi 

dimana 1 adalah panjang gelombang yang direkam,  2 adalh panjang gelombang


rekontruksi, Zc adalah posisi dari sumber rekontruksi, Zi adalah posisi dari gambar
sumber sinyal.
Model sederhana gelombang dua dimensi dari hologram dapat diciptakan
menggunakan gabungan antara posisi koordinat dan komponen dari percobaan holografik
yang ditunjukkan pada tabel 12-1. Hasil teori pertama memerintahkan persamaan yang
menceritakan koordinat dari gambar untuk koordinat dari objek. Jarak dari hologram ke
gambar diberikan sebagai berikut :
1 1 1  1 1 
  2   2 / 1    
Zi Zc p  Zr Zs 
komponen x dari gambar diberikan oleh
 
1
xc   2 / 1  Z c  xr  x s 
p  Zr Zs 
xi 
1  1 1 
 2   2 / 1  Z c   
p  Zr Zs 
Magnifikasi lateral dari gambar yang diberikan adalah
p

1   Z s / Z r   p  1 /  2  Z s / Z c 
2

dan magnifikasi longitudinal


Z i 
  1 2
Z s 2
Koheren dari pengaruh gelombang rekontruksi dari gambar yang dihasilkan hologram.
Koheren ruang dari gelombang rekontruksi adalah kebalikan dari bagain lateral bayangan
kabur

x  Zs
2l t

koheren temporal adalah kebalikan untuk kedua bagain lateral dari bayangan kabur
longitudinal

50
r
x  Zs
lt

Z  Zs
lt

Masalah
12-1. Perkirakan bahwa posisi referensi dari sinyal adalah 100 mm terpisah sari
keduanya100 mm dari medium perekam. Jika panjang gelombang 632,8 nm.
Berapakah resolusi minimum medium perekam yang harus diberikan? Apa tipe
hologram yang akan digunakan?
12-2. Perkirakan hologram dibuat dengan gelombang plane dengan panjang gelombang
 = 632,8 nm dan sinyal dari panjang gelombang yang sama yang letaknya 1 m
dari perekan plane. Jika hologram adalah rekontruksi dengan gelombang plane
panjang gelombangnya  = 488 nm. Dimanakah lokasi gambar sebenarnya?
12-3. Difraksi kisi holografi dengan 100 garis.mm adalah kontruksi yang digunakan
gelombang plane dari a laser HeNe dengan panjang gelombang  = 632,8 nm.
Berapakah sudut antara gelombang?Gambarkan konfigurasi atau bentuk
percobaannya.!
12-4. Kotak 3-x film fotografik mempunyai resolusi maximum 50 garis/mm. Berapa
sudut maximum antara referensi dan gelombang sinyal untuk film ini kita
gunakan panjang gelombang  = 441,6 nm?Bagaimana jika kita menggunakan
 = 632,8 nm?
12-5. Dengan panjang gelombang 514,5 nm hologram direkam. Sumber titik referensi
lokasinya (-0,5 m, -1 m) dan sinyal (0,5 m, -0,5 m). Setelah dikembangkan
hologram disinari oleh gelomabng rekontruksi dengan panjan gelombang  = 488
nm dengan lokasi (0,5 , -0,5 m). Apa magnifikasi lateral dan longitudinalnya?
Dimana gambar asli dan sebenarnya?
12-6. Diman gambar pada soal 12-5 jika pengembangan hologram diperbesar sampai
prosesnyamenjadi 10 %?
12-7. Kita mengharapkan meekam hologram 10 cm dari samping dengan resolusi 0,01
mm menggunkan laser argon dengan panjang gelombang  = 488 nm. Berapakah

51
sudut minimum antara sinyal dan sorotan referensi jika direkam dan dipandang
dengan jarak harus 20 cm.?
12-8. Daerah plat yang dibuat dari film fotografik menggunakn dua titik sumber, yang
pertama 20 cm dan yang lainnya dari rekaman film. Jika peekam dan playback
panjang keduanya  = 632,8 n, Berapa panjang titik fokus dari daerah plat?
12-9. jika film rekaman yan gdigunakan dalam soal 12-8 dapat merekam 2000
garis.mm. Berapa ukuran daerah plat yang dapat direkam?
12-10. kita ingin merekam hologram dari mobil berukuran 18 kaki x 4 kaki. Hologram
akan direkam diatas 8 inci x 10 inci. Reaksi lempengan kaca digunakn 488 nm
dari laser argon. Berapa jauhnya mobil dengan lokasi plat film jika film dapat
merekam 2500 garis/mm.?
12-11. Hitung magnifikasi dan dapatkan lokasi dari gambar untuk hologram dengan
menempatkan kisi referensi (15, -200) dan sinayl (0, -100).Dalam soal ini
koordinat adalah (x,z). Gelombang rekontruksi adalah gelombang plane yan
gdatang pada hologram dengan sudut 300 untuk hologram normal. Perkirakan
bahwa tidak ada perubahab dimensi dari hologram sampai proses dan panjang
gelombang yang digunakan utk kontruksi dan rekontruksi adalah sama.
12-12. Hitung magnifikasi dan dapatkan tempat dari gambar utuk pembuatan hologram
dengan panjang gelombang 514,5 nm dengan menempatkan kisi referensi (0,
-200) dan sinyal (15, -100) gelombang rekontruksi dengan panjang gelombang488
nm mempunyai koordinat (0,-190). Perkirakan hologram dipercepat 5% sampai
prosesnya.
12-13. Hitung magnifikasi dan dapatkan tempat dari gambar utuk pembuatan hologram
dengan panjang gelombang 514,5 nm dengan menempatkan kisi referensi (20,
-200) dan sinyal (15, -100) gelombang rekontruksi dengan panjang gelombang
488 nm mempunyai koordinat (-20,-200). Perkirakan hologram dipercepat 5%
sampai prosesnya.

12-14 Hitung magnifikasi dan dapatkan tempat dari gambar utuk pembuatan hologram
dengan panjang gelombang 488 nm dengan menempatkan kisi referensi (0, -200)
dan sinyal (15, -200) gelombang rekontruksi dengan panjang gelombang 488 nm

52
mempunyai koordinat (0,-200). Perkirakan bahwa tidak ada dimensi yang berubah
sampai proses terjadi!
12-15. Hitung magnifikasi dan dapatkan tempat dari gambar utuk pembuatan hologram
dengan panjang gelombang 488 nm dengan menempatkan kisi referensi (0, -200)
dan sinyal (15, -200). Panjang gelombang rekontruksi dengan panjang gelombang
488 nm mempunyai koordinat (0,~). Perkirakan tidak ada dimensi yan gberubah
sampai terjadinya proses. Bagaimanakah hologram ini dipandang.?
12-16. Medium perekam adalah tempat asal dari sistem koordinat x,y plane dan normal
untuk sumbu Z. Vektor yang menyebabkan gelombang referensi adalah
k (sin  r Iˆ  cos  r kˆ )

Vektor yang menyebabkan gelombang sinyal adalah


k (  sin  s Iˆ  cos  s kˆ)

Pernyataa yang didapatkan untuk jarak sepanjang x dan z. Ini adalah lanjutan dari
soal 4-17.
12-17. Gunakan pernyataan yang digambarkan pada soal 12-16. Dapatkan jarak frinji
normal untuk dua sektor dari sudut antara sinyal dan gelombang refeensi  r   s .
Perkirakan dua sektor membuat sudut  denagn berpusat pada sumbu Z?
12-18. Gunakan pernyataan yang digambarkan pada soal 12-16 dapatkan jarak frinji
normal untuk dua sektor dari sudut antara sinyal dan gelombang referensi?
12-19. Kita punya konsep hologram dari objek plat hologram, sehingga rekontruksi
kelihatan dipusat hologram. Berapa panjang transverse koheren yang dibutuhykan
membangun hologram dengan bayangan kabur dari 100 m .
12-20. Kita menginginkan menggunakan penyinaran dan pusar filter 500 nm dengan
lebar spektral 50 nm untuk ditunjukkan hologram. Hologram dibuat dengan sudut
referensi 300. Berapakah kedalaman maximum yang dapat kita harapkan untuk
melihat jika memerlukan bayangan kabur 100 m .
Lampiran 12-A
Fase Hologram
Dalam diskusi dari holografi bab 12, rekaman holografik selalu diduga untuk menjadi
perekam amplitudo. Kita sekarang menginginkan untuk indikasi yang singkat dari alat

53
hologram yang dihasilkan fase hologram. Tipe dari perekam ini, koefisien transmisi
amplitudo dari pengembangan hologram akan dianggap konstan. Keterbatasan dari posisi
ruang dan hasil perubahan dari fase hologram oleh pengembangan hologram akan
bergantung linearly pada energi yang dikeluarkan.
Gelombang sinyal akan diwakili oleh
a x   a 0 e i  x  (12A-1)

dan gelombang referensi akan diperlukan untuk gelombang plane


A  x   A0 e (12A-2)
ikx

dimana
2
k= sin  r

Kita asumsikan, material atau bahan perekam akan merekam linearly variasi ruang dari
energi yang dikekuarkan. E(x) sebagai fase ruang diberikan oleh
 x   E (x )

setelah dikeluarkan dan dikembangkan, koefisien transmisi dari hologram akan menjadi

th ( x)  t0eia0 eiA0 exp 2i a0 A0 cos   kx 


2 2
(12A-3)

Untuk mempermudah persamaan, kita defenisikan rata-rata koefisien transmisi dari


pengembangan hologram yaitu

t~
2 2
tc  t0eia 0 eiA0
Kita juga mendefeniskan perubahan fase karena variasi amplitudo dari bentuk interferensi
yaitu
  2  a0 A0

dan variasi ruang dari fase karena variasi fase dari bentuk interferensi yaitu
    kx

Jika kita menggunakan ini sebagai defenisi dari parameter baru, koefisien transmisi dari
hologram menjadi
~ i cos
th(X)= t0 e
~
= tc  cos  cos   i sin   cos   (12A-
4)

54
Fungsi sinus dari kosinus dan (12A-4) dapat dinyatakan sebagai penetapan dari fungsi
Bessel (lihat hubungan 9.1.44 dan 9.1.45 dalam referensi).

cos I ' cos   J 0 ()  2 (1) n J 2 n    cos 2n 



(12A-5)
n 1

n 2

sin  I ' cos   2   1



J 2 n 1    cos  2n  1  (12A-6)
n 0

Persamaan (12A-4) dapat dinyatakan dalam bentuk (12A-5) dan (12A-6).


  

t h  x   t c  J 0     2   1 J 2 n    cos 2n   2i    1 J 2 n 1    cos  2n  1  
n n2

 n 1 n 0 
Kita lihat jumlah besar dari penyebaran difraksi. Satu dari masing- masing nilai dari n
akan direkonstruksi oleh fase hologram yang tipis. Ini hanya berlawanan untuk
penyebaran 2 difraksi dalam perekam amplitudo hologram linear, lihat (12-5). Amplitudo
dari difraksi n adalah bagian untuk n fungsi Bessel. Gambar 12A-1 menunjukkan variasi
dari lima fungsi Bessel yang pertama.
Kita akan memperhatikan limit untuk n=0, syarat yang berhubungan untuk
penyebaran difraksi pertama. Koefisien transmisi hologram dihubungkan dengan
penyebaran difraksi pertama yang diberi label t h 0 .

 
_ _
t h 0  x   2i t c J 1    cos  i t c J 1    e i    kx   e i   kx  (12A-7)

Jika kita menjelaskan pembukaan hologram dengan mebduplikasi dari gelombang


referensi, kemudian orde difraksi pertama dari gelombang rekonstruksi adalah

Bth 0  x   A0 e ikx tc e i  2  J1    e i    kx   e i    kx   A0t0 e i  ao  Ao  2  J i    e i  e i    2 kx 


_ 2 2 

(12A-8)
fungsi Bessel Orde Integral

Gambar 12A-1. Amplitudo pertama Lima Fungsi Bessel jenis pertama

55
Gelombang ini tidak kelihatan untuk hasil yang pantas dari kisi sinyal asli.
Bagaimanapun jika a 0  A0 , kemudian kita dapat menggantikan Ji(I) dengan bentuk
pertama dari perluasannya.
x3 x5
J i  2x  x   2  .......
2 2 3
Menggunakan defenisi dari I’ kita dapat memperkirakan orde pertama funsi Bessel
J 1      a 0 A0

Dimana syinyal kisi adalah relatif kecil untuk kisi referensi. Ini tidak bisa untuk ditulis
pernyataan untuk gambar gelombang sebenarnya
  

A02  t 0 exp i a 02  A02   a0 e i  (12A-9)
 2 

Syarat dalam penguat adalah gelombang sinyal asli. Intensitas distribusi dari hasil
gelombang difraksi distribusi intensitas gelombang sinyal dan gelombang difraksi adalah
fase konstan dari gelombang sinyal asli.
Transmisi maksimum dari fase perekam adalah (A0t0)2 dan intensitas difraksi
maksimum dalam orde pertama diberikan oleh nilai maksimum dari (Ji)2 dikali dengan
(A0t0)2 yang mana hasilnya (0.582)2(A0t0)2.Efesiensi difraksi maksimum dari fase
hologram yang tipis adalah berkisar 33.9%.
Amplitudo hologram akan kita diskusikan pada Bab 12 dan fase hologram yang
tipis hanyan didiskusikan sedikit untuk efesiensi difraksi. Jika kita tidak lebih baik,
holograsi digunakan sedikit. bagaimanapun, fase hologram tipis mempunyai efesiensi
difraksi maksimum 100% dan elemen optik holografi sederhana mempunyai pendekatan
untuk teori efesiensi difraksi, lihat gambar 12A-2.

exposure(mJ/cm2)
Efesiensi difraksi dengan enersi yang disalurkan untuk visibilitas frinji V.

56
Hologram ini merupakan penfggunaan fase hologram dalam sebuah fotopolimer.

LAMPIRAN 12-B
Diskusi dari lampiran 10-B, perhitungan dari korelasi atau konvolusi integral
dapat diselesaikan dengan merekam amplitido dan fase dari transformasi Fourier. Dari
teori ynag berkembang yang dibuat pada Bab 12, itu dijelaskan bahwa tipe dari rekaman
adalah transformasi Fourier dalam hologram. VanderLugt pada 1963 orang pertama yang
memperkenalkan transformasi Fourier hologram dalam bentuk operasi rekoknity, dan
hologram sering disebut sebagai VanderLugt filter. Teknik bekerja, karena fase dan
amplitudo keduanya dari transformasi Fourier direkam dalam hologram.
Gagasan VanderLugt filter, kita fugsikan g(x,y) yang man kita menyebutnya
Fungsi referensi. Pada titik fokus lensa pertama L1 jarak dari f1 dari L1 ditunjukkan pada
gambar 12B-1.
Tranformasi Fourier G(p,q) dari g(x,y) terlihat pada belakang titik fokus pesawat
dari L1(transform plane) jarak f1 dibelakang L1. Kita menjumlahkan gelombang referensi
pesawat R(p,q). Interferometri untuk G(p,q) pesawat transformasi, pesawat perekam dari
hologram. Untuk lebih mudahnya kita akan menganalisis limit untuk satu dimensi dengan
dimensi pada sinayl pesawat yang dinyatakan oleh x dan pesawat perekam dengan p
gelombang referensi dari amplitudo R0 adalah timbulnya sudut  untuk pesawat
transform, ini disebut sudut hologram
R p   R0 e ikp sin  (12B-1)

gambar 12B-1. Geometri dari perekam hologram Transformasi Fourier


Distribusi amplitudo dari bentuk interferensi pada pesawat transformasi

57

 p   R0 e ikp sin    i   g ( x) exp i k  px dx  R p   G  p  (12B-2)
 f 1     f1 

adalah rekaman pada bahan potensitif. Pembukaan dibuat menggunakan waktu


pembukaan  e seperti itu bahwa rata-rata pembukaan energi R02  e diciptakan
koefisien transmisi amplitudo dari t0. Pusat dalam bagian linear dari kuvra koefisien
transmisi amplitudo karena pengembangan hologram(gambar 12-8).
Koefisien transmisi amplitudo dari pengembangan hologram adalah
t h  t 0   G p    R0 G  p  e ikp sin    R0 G   p  e ikp sin 
2
(12B-3)
Tidak ada ketentuan yang dibuat (12B-3) untuk perubahan dimensi pada hologram karena
prosesnya. Persamaan implisit diasumsikan bahwa semua transformasi Fourier dapat
merekam linear oleh medium perekam.
Perakam adalah penjelasan dengan gelombang rekonstruksi yang dihasilkan oleh
penempatan kembali g(x,y) oleh fungsi baru f(x,y) dalam depan titik fokus pesawat dari
L1. Setelah selesai melewati L1, medan rekonstruksi pada hologram digambarkan oleh
transfornasi Fourier f(x,y)

F  p   i f i    
f x ' exp i  k f 1  px ' dx ' (12B-4)


Difraksi hologram F(p) menjadi 4 komponen gelombang


  p   t 0 F  p    G  p  F  p   R0 G  p  F  p  e ikp sin    R0 G   p  F  p  e ikp sin  (12B-5)
2

Variasi bentuk dari medan difraksi dapat dihubungkan dengan aturan gelombang yang
ditunjukkan pada gambar 12B-2. Bentuk kedua yang pertama selama penyebaran sumbu
optik dari lensa L1 dan tidak dari keinginan ini.
t0 F  p   G p  F  p 
2

58
Gambar 12B-2. Rekonstruksi gelombang oleh hologram transformasi Fourier ketika diiluminasikan oleh
rekonstruksi gelombang f(x,y)

Bentuk ketiga dari penyebarab sudut  untuk sumbu optik, adalah diberi nama konvolusi
pada gambar 12B-2. Bentuk keempat penyebaran dari sudut untuk sumbu optik, diberi
nama korrelasi dalam gambar 12B-2. Kita akan mambatasi pilihan kita untuk bentuk
keempat (12B-5).
Lensa kedua dari panjang titik fokus f2 adalah posisi dengan sumbu optiknya
sudut  dengan tanggapan untuk sumbu optik L1 sehingga semua dikumpulkan pada
bentuk keempat (12B-5). Ini ditunjukkan pada gambar 12B-3. Titik dengan titik fokus
pesawat L2, bentuk keempat dari (12-5) dapat ditulis
R0 ikp sin   i  px '

 4  p    g  x  exp  i k f1  px dx
'


k
' 
e f x e dx f1
(12B-
f 1

6)
 R0 ikp sin   i  px '  x '
 4  p  f  x ' g  e
'


k
e f1
dx dx (12B-7)
f 1 

Lensa kedua L2 dari Transfoemasi Fouruier (12B-7) pada belakang titik fokus pesawat a
dengan jarak f2 dari L2. Koordinat pada belakang titik fokus dari L2 dalah diwakili oleh

i
R      p  exp i k
4 f 2  p dp (12B-8)
f 2 

Untuk manipulasi matematika sederhana kita asumsikan panjang titik fokus L 1 dan L2
adalah sama f1= f2=f. Medan pada belakang titik fokus pesawat dari L2 dinamakan
correlasi pesawat pada gambar 12B-3, ini dihasilkan dengan mensubtitusi (12B-7)
dengan (12B-8)

   g  x  f  x  exp i k
i   p x' x    f sin    dxdx ' dp
R     '

f 2 f   (12B-9)


59
Gambar 12B-3. Geometri dari rekonstruksi oleh sebuah transformasi Fourier hologram dalam konfigurasi
korrelasi
Memilih alat dari fungsi delta(6-23) disederhanakan (12B-9) menjadi

 R0 i k 
R    2   g   x  f  x'   x ' x    f sin    dxdx'
f f   f 
i

(12B-10)
  R0  g  f  x    f sin   dx
f 

Persamaan (12B-10) dapat dihasilkan dengan memperkirakan bahwa f(x,y) adalah sama
dengan g(x,y). Transformasi Fourier f, yang mana sekarang G(p,q), digunakan sebagai
gelombnag rekonstruksi untuk tempat hologram pada belakang titik fokus pesawat L1.
Dari pengetahuan kami tentang hologram, kita mengetahui bahwa jika satu dari dua
gelombang digunakan untuk perekam hologram yang digunakan adalah gelombang
rekonstruksi, kemudian gelombang perekam kedua akan dihasilkan. Disini G(p,q) adalah
digunakan sebagai gelombang rekonstruksi; jadi hologram akan terbentuk terus
berdifraksi manjadi gelombang yang sama untuk gelombang referensi R(p) kemudian ini
akan dijelaskan dengan G(p,q). gelombang referensi, gelombnag pesawat, titik pusatnya
L2 ke titik pada korelasi pesawat. Kejasian dari bintik dari sinar pada korelasi plane akan
jadi petunjuk bahea g(x,y) adalah masukan dari sistem optik yang ditunjukkan pada
gambar 12B-3.
Pendapat yang sama untuk satu petunjuk (12B-10) dapat digunakan untuk
menunjukkan bahwa bentuk ketiga dari (12B-5)
 3  p    R0 G  p  e ikp sin 

60
dapat digunakan untuk menghasilkan konvolusi f(x) dan g(x). Untuk melakukan itu, kita
hanya membutuhkan posisi lensa dengan sumbu optiknya diluruskan sepanjang aturan 
ditunjukkan pada gambar 12B-2. Konvolusi akan dibentuk pada titik belakang titik fokus
pesawat dari lensa oleh gelombnag difraksi yang digambarkan dengan 3(p).

Gambar 12B-4. Tiga hologram transformasi Fourier pada magnifasi identik diperlihatkan disini. Pendaran
dari ketiga gambar ini dihasilkan dari difraksi hologram dan perekam aktif. Intensitas waktu dan referensi
gelombang digunakan untuk menghasilkanpita terbatas Transformasi Fouruei hologram yang dioperasikan
dengan frekuensi ruang yang berbeda (Courtesy C.R. Christensen, U.S. Army Missile Command.)

Jarak dari amplitudo pada transformasi Fourier dan sebagian besar sinyal
melampaui jarak dinamik dari medium perekam holografik. Untuk alasan inilah perekam
hologram pada konfigurasi yang ditunjukkan oleh gambar 12b-1 tidak menghasilkan
transformasi Fourier dari objek referensi. sementara pembatas pita dari transformasi
Fourier direkam. Perekam hologram hanya dihasilkan dengan jumlah terbatasdari ruang
frekuensi dari objek. Frekuensi ruang yang sangat rendah mempunyai amplitudo yang
lebih besar dan lebih terbuka medium perekam. Perlu diingant frekuensi ruang yang
sangat tinggi mempunyai amplitudo yang sangat kecil dan pembukaan bawah medium

61
perekam. Jika kita melihat sinar difraksi oleh tipe transformasi Fourier hologram(gambar
12B-4). Kita dapatkan bahwa hanya jarak limit dari kontribusi frekuensi ruang untuk
sinar difraksi. Pengawasan dari pembukaan waktu dan amplitudo referensi dapat
digunakan untuk memilih frekuensi ruang dari transformasi Fourier perekam hologram.
teknik ini digunakan untuk menghasilkan transformasi Fourier holgram dari perbedan
lebar pita yang ditunjukkan pada gambar 12B-4.

62

Anda mungkin juga menyukai