Anda di halaman 1dari 32

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

Nama / NPM

: Angela Susanti / 1206247303

Grup & Anggota Grup

: A3
1. Alif Nuzulul Hidayat
2. Al Muntasar
3. Eka Bobby Saputra
4. Julius Ferdinand
5. Kemas Kevin Abd. Fattah
6. Hendri Saputra
7. Ruther Gadhu

Nomor & Nama Percobaan

: OR01 Pengukuran Panjang Gelombang Laser

Minggu Percobaan

: Minggu IV

Tanggal Percobaan

: Senin, 7 Oktober 2013

Koordinator Asisten

: Erlin Ingrina Simanungkalit

Laboratorium Fisika Dasar


UPP IPD
Universitas Indonesia

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

OR01 Pengukuran Panjang Gelombang Laser


I.

Tujuan Percobaan
Mengukur panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi

II. Alat Percobaan

Piranti laser atau catu daya

Piranti pemilih otomatis kisi difraksi (50 slit/1 mm)

Piranti scanner beserta detektor fotodioda

Camcorder

Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Teori Dasar


Pada tahun 1801, Thomas Young membuktikan melalui sebuah eksperimen bahwa
cahaya merupakan gelombang, bertentangan dengan apa yang dikemukan berbagai
ilmuwan terdahulu. Thomas Young berhasil membuktikan hal tersebut dengan
mendemonstrasikan bahwa cahaya mengalami interferensi (....), begitu pula dengan
gelombang air, gelombang suara, dan berbagai jenis gelombang lainnya. Sebagai
tambahan, ia berhasil mengukur panjang gelombang rata-rata dari cahaya matahari; nilai
yang diperolehnya yaitu 570 nm, yang sangat dekat dengan nilai yang diterima saat ini
yaitu 555 nm.

Gambar 1. Susunan alat dalam eksperimen Young


Cahaya dari sebuah sumber yang jauh datang dan menerangi celah S 0 pada layar A.
Cahaya yang datang kemudian tersebar melalui difraksi untuk menerangi dua buah celah
lain yaitu S1 dan S2 pada layar B. Difraksi cahaya oleh kedua celah ini mengakibatkan
timbulnya gelombang melingkar yang saling tumpang tindih di wilayah di luar B, di
mana gelombang dari salah satu celah akan mengganggu gelombang dari celah lainnya.

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

Gelombang cahaya dapat menghasilkan fringe (pola gelap terang pada pita yang
diakibatkan difraksi atau interferensi cahaya) dalam eksperimen inteferensi cahaya
dengan dua celah oleh Young. Gelombang bidang monokromatik cahaya merupakan
sebuah peristiwa yang terjadi pada dua celah yaitu S1 dan S2 dan tampak di layar B.
Cahaya mengalami difrakksi melalui celah dan menghasilkan pola interferensi pada layar
C.
Perbedaan fase antara dua gelombang dapat terjadi apabila gelombang melintasi dua
jalur dengan panjang yang berbeda sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan yang
timbul dalam perbedaan fase disebabkan oleh perbedaan panjang lintasan l. Asumsiakn
bahwa terdapat dua gelombang yang berada pada fase awal yang sama, bergerak pada
sebuah lintasan dengan perbedaan panjang lintasan l dan melalui sebuah titik. Ketika l
bernilai 0 atau sebuah bilangan bulat, gelombang akan tiba pada sebuah titik yang sama
dalam fase dan mengalami interferensi konstruktif secara penuh. Apabila asumsi tersebut
berlaku untuk gelombang sinar r1 dan r2 pada Gambar 2, maka titik P merupakan bagian
dari pola terang (bright fringe). Ketika, sebaliknya l merupakan kelipatan ganjil dari
setengah sebuah panjang gelombang, gelombang datang pada titik yang sama tepat di
luar fase dan akan mengalami interferensi destruktif. Jika hal tersebut berlaku untuk
gelombang cahaya r1 dan r2, maka titik P merupakan bagian dari pola gelap (dark fringe).

Gambar 2 (a) Gelombang dari celah S1 dan S2. (b) Untuk Dd, dapat diperkirakan
bahwa r1 dan r2 sejajar, pada sudut terhadap sumbu pusat (central axis)
Dapat ditentukan bahwa setiap pola gelap dan pola terang terletak pada layar dengan
memberikan sudut sebesar dari sumbu pusat terhadap fringe tersebut. Untuk
menentukan besar , kita dapat menghubungkannya dengan L. Perhitungan dapat
dimulai dengan menentukan titik b (berdasarkan Gambar 2(a)) di sepanjang sinar r1

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

sehingga panjang lintasan dari b menuju P sama dengan panjang lintasan dari S2 ke P.
Kemudian, dapat ditentukan bahwa perbedaan panjang lintasan L di antara kedua sinar
sama dengan jarak dari S1 ke b.

Gambar 3. Diagram Difraksi pada Kisi Difraksi


Hubungan antara jarak dari S1 ke b dan besar cukup kompleks, tetapi hubungan
tersebut

dengan cara mengatur jarak dari celah ke layar D menjadi sangat besar

dibandingkan dengan lebar celah d. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa cahaya
r1 dan r2 sebagai sejajar (parallel) terhadap satu sama lain dan berada pada sudut sebesar
terhadap sumbu pusat. Dapat pula diasumsikan bahwa segitiga yang dibentuk oleh S1,
S2, dan b sebagai sebuah segitiga siku-siku, dan memperkirakan sudut di dalam segitiga
pada S2 memiliki besar . Oleh karena itu, dalam segitiga diperoleh nilai berikut :
l = dsin ...(1)
Untuk pola terang, diketahui bahwa memiliki nilai sebesar nol atau besar panjang
gelombang dalam bilangan bulat. Dengan menggunakan persamaan (1), dapat dituliskan :
l = dsin = (integer)() ...(2)
atau dapat dituliskan :
dsin = m, untuk nilai = 0,1,2, ...(3)
Untuk pola gelap, diketahui bahwa memiliki besar berupa kelipatan ganjil dari
panjang gelombang. Dengan menggunakan persamaan (1) diperoleh bahwa :
1

l = dsin = (bil. ganjil)(2 ) ...(4)


atau dapat dituliskan :
1

dsin = (m + 2), untuk nilai = 0,1,2, ...(5)


Dengan persamaan (3) dan (5), besar sudut dapat ditentukan untuk setiap fringe
(baik pola gelap dan terang), serta letak fringe juga dapat ditentukan. Selain itu, nilai m
juga dapat digunakan untuk menandai fringe. Untuk nilai m = 0, persamaan (3)
menunjukkan bahwa fringe berada pada sudut 0.

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

IV. Cara Kerja


Eksperimen r-Lab ini dapat dilakukan oleh praktikan dengan cara masuk ke
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory kemudian masuk ke jadwal praktikan, dan mengklik
OR01 Pengukuran Panjang Gelombang Laser.
1. Mengaktifkan Webcam dengan meng-klik tombol video pada halaman percobaan
2. Meng-klik tombol Set untuk melakukan penyetingan alat dan memasang kisi
3. Menghidupkan Power Supply Laser dengan mengaktifkan radio button
4. Melakukan scanning intensitas pola difraksi dengan mengklik tombol ukur

Gambar 4. Susunan Alat yang Digunakan dalam Percobaan OR01


V. Data Pengamatan
Data yang digunakan oleh praktikan adalah data dari percobaan kedua, yaitu :
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Posisi (mm)
0.00
0.44
0.88
1.32
1.76
2.20
2.64
3.08
3.52
3.96
4.40
4.84
5.28
5.72
6.16
6.60

Intensitas
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.13
0.13
0.13

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59

7.04
7.48
7.92
8.36
8.80
9.24
9.68
10.12
10.56
11.00
11.44
11.88
12.32
12.76
13.20
13.64
14.08
14.52
14.96
15.40
15.84
16.28
16.72
17.16
17.60
18.04
18.48
18.92
19.36
19.80
20.24
20.68
21.12
21.56
22.00
22.44
22.88
23.32
23.76
24.20
24.64
25.08
25.52

0.16
0.18
0.26
0.30
0.38
0.47
0.44
0.42
0.35
0.29
0.19
0.16
0.13
0.13
0.12
0.12
0.13
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102

25.96
26.40
26.84
27.28
27.72
28.16
28.60
29.04
29.48
29.92
30.36
30.80
31.24
31.68
32.12
32.56
33.00
33.44
33.88
34.32
34.76
35.20
35.64
36.08
36.52
36.96
37.40
37.84
38.28
38.72
39.16
39.60
40.04
40.48
40.92
41.36
41.80
42.24
42.68
43.12
43.56
44.00
44.44

0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.13

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145

44.88
45.32
45.76
46.20
46.64
47.08
47.52
47.96
48.40
48.84
49.28
49.72
50.16
50.60
51.04
51.48
51.92
52.36
52.80
53.24
53.68
54.12
54.56
55.00
55.44
55.88
56.32
56.76
57.20
57.64
58.08
58.52
58.96
59.40
59.84
60.28
60.72
61.16
61.60
62.04
62.48
62.92
63.36

0.12
0.12
0.13
0.13
0.15
0.20
0.24
0.28
0.37
0.33
0.37
0.48
0.95
2.53
4.30
4.87
4.87
4.87
4.87
4.87
4.19
2.04
0.69
0.44
0.31
0.30
0.29
0.22
0.17
0.15
0.14
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.12
0.11

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188

63.80
64.24
64.68
65.12
65.56
66.00
66.44
66.88
67.32
67.76
68.20
68.64
69.08
69.52
69.96
70.40
70.84
71.28
71.72
72.16
72.60
73.04
73.48
73.92
74.36
74.80
75.24
75.68
76.12
76.56
77.00
77.44
77.88
78.32
78.76
79.20
79.64
80.08
80.52
80.96
81.40
81.84
82.28

0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.13

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231

82.72
83.16
83.60
84.04
84.48
84.92
85.36
85.80
86.24
86.68
87.12
87.56
88.00
88.44
88.88
89.32
89.76
90.20
90.64
91.08
91.52
91.96
92.40
92.84
93.28
93.72
94.16
94.60
95.04
95.48
95.92
96.36
96.80
97.24
97.68
98.12
98.56
99.00
99.44
99.88
100.32
100.76
101.20

0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.13
0.14
0.13
0.14
0.17
0.23
0.38
0.64
0.67
1.06
0.91
0.98
1.31
2.71
4.94
4.94
4.95
4.95
4.95
4.95
4.95
4.95
4.95
1.57
1.14
0.86
0.87
0.82
0.46
0.32
0.22
0.15
0.15
0.13

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274

101.64
102.08
102.52
102.96
103.40
103.84
104.28
104.72
105.16
105.60
106.04
106.48
106.92
107.36
107.80
108.24
108.68
109.12
109.56
110.00
110.44
110.88
111.32
111.76
112.20
112.64
113.08
113.52
113.96
114.40
114.84
115.28
115.72
116.16
116.60
117.04
117.48
117.92
118.36
118.80
119.24
119.68
120.12

0.14
0.14
0.13
0.13
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.12
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13

10

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317

120.56
121.00
121.44
121.88
122.32
122.76
123.20
123.64
124.08
124.52
124.96
125.40
125.84
126.28
126.72
127.16
127.60
128.04
128.48
128.92
129.36
129.80
130.24
130.68
131.12
131.56
132.00
132.44
132.88
133.32
133.76
134.20
134.64
135.08
135.52
135.96
136.40
136.84
137.28
137.72
138.16
138.60
139.04

0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.14
0.13
0.13
0.14
0.13
0.13
0.14
0.13
0.14
0.14
0.13
0.15
0.15
0.15
0.17
0.18
0.24
0.38
0.60
0.70
1.09
1.06
1.07
1.60
3.52
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
2.28
1.27

11

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360

139.48
139.92
140.36
140.80
141.24
141.68
142.12
142.56
143.00
143.44
143.88
144.32
144.76
145.20
145.64
146.08
146.52
146.96
147.40
147.84
148.28
148.72
149.16
149.60
150.04
150.48
150.92
151.36
151.80
152.24
152.68
153.12
153.56
154.00
154.44
154.88
155.32
155.76
156.20
156.64
157.08
157.52
157.96

1.07
0.90
0.78
0.54
0.39
0.29
0.18
0.15
0.15
0.16
0.14
0.15
0.15
0.14
0.15
0.14
0.14
0.14
0.14
0.14
0.15
0.13
0.15
0.14
0.13
0.14
0.14
0.13
0.14
0.13
0.13
0.14
0.13
0.13
0.14
0.12
0.13
0.13
0.13
0.14
0.14
0.13
0.14

12

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403

158.40
158.84
159.28
159.72
160.16
160.60
161.04
161.48
161.92
162.36
162.80
163.24
163.68
164.12
164.56
165.00
165.44
165.88
166.32
166.76
167.20
167.64
168.08
168.52
168.96
169.40
169.84
170.28
170.72
171.16
171.60
172.04
172.48
172.92
173.36
173.80
174.24
174.68
175.12
175.56
176.00
176.44
176.88

0.14
0.14
0.15
0.14
0.14
0.15
0.14
0.15
0.15
0.15
0.16
0.16
0.16
0.17
0.17
0.19
0.24
0.25
0.31
0.32
0.29
0.29
0.29
0.31
0.33
0.34
0.38
0.43
0.48
0.58
0.71
0.96
1.94
3.99
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.95
4.95
4.94
4.94

13

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446

177.32
177.76
178.20
178.64
179.08
179.52
179.96
180.40
180.84
181.28
181.72
182.16
182.60
183.04
183.48
183.92
184.36
184.80
185.24
185.68
186.12
186.56
187.00
187.44
187.88
188.32
188.76
189.20
189.64
190.08
190.52
190.96
191.40
191.84
192.28
192.72
193.16
193.60
194.04
194.48
194.92
195.36
195.80

4.94
4.95
4.95
4.95
4.95
4.95
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
2.31
0.65
0.43
0.42
0.38
0.34
0.35
0.35
0.36
0.37
0.34
0.29
0.26
0.24
0.26
0.28
0.27
0.28
0.26
0.17
0.15
0.14
0.15
0.14
0.14
0.14
0.14
0.13
0.14

14

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489

196.24
196.68
197.12
197.56
198.00
198.44
198.88
199.32
199.76
200.20
200.64
201.08
201.52
201.96
202.40
202.84
203.28
203.72
204.16
204.60
205.04
205.48
205.92
206.36
206.80
207.24
207.68
208.12
208.56
209.00
209.44
209.88
210.32
210.76
211.20
211.64
212.08
212.52
212.96
213.40
213.84
214.28
214.72

0.13
0.14
0.14
0.13
0.13
0.13
0.13
0.14
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.13
0.14
0.13
0.13
0.14
0.13
0.14
0.15
0.14
0.14
0.14
0.14
0.14
0.14
0.14
0.15
0.15
0.16
0.17
0.21
0.22
0.33
0.52

15

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
529
530
531
532

215.16
215.60
216.04
216.48
216.92
217.36
217.80
218.24
218.68
219.12
219.56
220.00
220.44
220.88
221.32
221.76
222.20
222.64
223.08
223.52
223.96
224.40
224.84
225.28
225.72
226.16
226.60
227.04
227.48
227.92
228.36
228.80
229.24
229.68
230.12
230.56
231.00
231.44
231.88
232.32
232.76
233.20
233.64

0.68
1.22
1.34
1.58
1.95
2.73
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.96
4.95
2.42
1.39
1.17
1.16
1.15
0.77
0.65
0.47
0.23
0.15
0.15
0.14
0.13
0.14
0.13
0.14
0.14
0.13
0.14
0.14
0.13
0.14
0.14
0.13
0.14
0.13
0.13
0.13

16

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
545
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575

234.08
234.52
234.96
235.40
235.84
236.28
236.72
237.16
237.60
238.04
238.48
238.92
239.36
239.80
240.24
240.68
241.12
241.56
242.00
242.44
242.88
243.32
243.76
244.20
244.64
245.08
245.52
245.96
246.40
246.84
247.28
247.72
248.16
248.60
249.04
249.48
249.92
250.36
250.80
251.24
251.68
252.12
252.56

0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.13

17

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
587
588
589
590
591
592
593
594
595
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618

253.00
253.44
253.88
254.32
254.76
255.20
255.64
256.08
256.52
256.96
257.40
257.84
258.28
258.72
259.16
259.60
260.04
260.48
260.92
261.36
261.80
262.24
262.68
263.12
263.56
264.00
264.44
264.88
265.32
265.76
266.20
266.64
267.08
267.52
267.96
268.40
268.84
269.28
269.72
270.16
270.60
271.04
271.48

0.14
0.13
0.13
0.14
0.14
0.15
0.18
0.25
0.34
0.48
0.63
0.68
0.79
0.86
1.00
1.59
2.15
2.67
2.97
2.90
2.72
2.03
1.45
0.95
0.78
0.67
0.65
0.65
0.57
0.42
0.43
0.26
0.17
0.14
0.13
0.12
0.13
0.13
0.13
0.14
0.13
0.13
0.14

18

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
629
630
631
632
633
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661

271.92
272.36
272.80
273.24
273.68
274.12
274.56
275.00
275.44
275.88
276.32
276.76
277.20
277.64
278.08
278.52
278.96
279.40
279.84
280.28
280.72
281.16
281.60
282.04
282.48
282.92
283.36
283.80
284.24
284.68
285.12
285.56
286.00
286.44
286.88
287.32
287.76
288.20
288.64
289.08
289.52
289.96
290.40

0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12

19

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

662
663
664
665
666
667
668
669
670
671
672
673
674
675
676
677
678
679
680
681
682
683
684
685
686
687
688
689
690
691
692
693
694
695
696
697
698
699
700
701
702
703
704

290.84
291.28
291.72
292.16
292.60
293.04
293.48
293.92
294.36
294.80
295.24
295.68
296.12
296.56
297.00
297.44
297.88
298.32
298.76
299.20
299.64
300.08
300.52
300.96
301.40
301.84
302.28
302.72
303.16
303.60
304.04
304.48
304.92
305.36
305.80
306.24
306.68
307.12
307.56
308.00
308.44
308.88
309.32

0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.13
0.13
0.15
0.17
0.19
0.22
0.23
0.25
0.28
0.28
0.32
0.35
0.37
0.39
0.38
0.35
0.36
0.34
0.29
0.28
0.25
0.23
0.23
0.21
0.19
0.20
0.16
0.14
0.13

20

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

705
706
707
708
709
710
711
712
713
714
715
716
717
718
719
720
721
722
723
724
725
726
727
728
729
730
731
732
733
734
735
736
737
738
739
740
741
742
743
744
745
746
747

309.76
310.20
310.64
311.08
311.52
311.96
312.40
312.84
313.28
313.72
314.16
314.60
315.04
315.48
315.92
316.36
316.80
317.24
317.68
318.12
318.56
319.00
319.44
319.88
320.32
320.76
321.20
321.64
322.08
322.52
322.96
323.40
323.84
324.28
324.72
325.16
325.60
326.04
326.48
326.92
327.36
327.80
328.24

0.12
0.12
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.11
0.12
0.13
0.12
0.12
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12

21

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

748
749
750
751
752
753
754
755
756
757
758
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
776
777
778
779
780
781
782
783
784
785
786
787
788
789
790

328.68
329.12
329.56
330.00
330.44
330.88
331.32
331.76
332.20
332.64
333.08
333.52
333.96
334.40
334.84
335.28
335.72
336.16
336.60
337.04
337.48
337.92
338.36
338.80
339.24
339.68
340.12
340.56
341.00
341.44
341.88
342.32
342.76
343.20
343.64
344.08
344.52
344.96
345.40
345.84
346.28
346.72
347.16

0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.13

22

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

791
792
793
794
795
796
797
798
799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
812
813
814
815
816
817

347.60
348.04
348.48
348.92
349.36
349.80
350.24
350.68
351.12
351.56
352.00
352.44
352.88
353.32
353.76
354.20
354.64
355.08
355.52
355.96
356.40
356.84
357.28
357.72
358.16
358.60
359.04

0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12

VI. Pengolahan Data


Berdasarkan data hasil eksperimen yang diperoleh, praktikan dapat memplot sebuah
grafik yang menggambarkan hubungan antara intensitas dan posisi. Hubungan ini
dinyatakan dalam sebuah fungsi posisi f(x). Dalam grafik, posisi berlaku sebagai variabel
bebas x sedangakan intensitas berlaku sebagai variabel terikat y yang dipengaruhi nilai
posisi. Grafik yang diperoleh berdasarkan data hasil pengamatan adalah sebagai berikut :

23

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

Grafik Intensitas Pola Difraksi


6.00
Orde 3

Orde 2

Orde 1

Orde 0

5.00
4.00

Orde 1

Orde 2

3.00
Intensitas
2.00
Orde 3

1.00

0.0
12.8
25.5
38.3
51.0
63.8
76.6
89.3
102.1
114.8
127.6
140.4
153.1
165.9
178.6
191.4
204.2
216.9
229.7
242.4
255.2
268.0
280.7
293.5
306.2
319.0
331.8
344.5
357.3

0.00

Berdasarkan Grafik Intensitas di atas, praktikan juga dapat menentukan posisi terang
pusat (central maximum) dengan m = 0, intensitas maksimum orde pertama (m = 1), orde
ke 2 (m = 2), orde ke 3 (m=3), dan seterusnya. Terang pusat dapat ditentukan dengan
melihat intensitas tertinggi yang terdapat pada grafik. Biasanya terang pusat akan
memiliki puncak / peak grafik dengan lebar yang paling besar. Setelah menentukan
terang pusat, intensitas orde ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya dapat ditentukan secara
beruntun. Setiap orde pada grafik telah diberikan label oleh praktikan.

Letak terang pusat, pada m = 0 berada pada posisi 183,04 mm

Letak intensitas maksimum orde ke -1


m = 1 221, 32 mm
m = -1 138, 16 mm

Letak intensitas maksimum orde ke -2


m = 2 261, 36 mm
m = -2 92, 40 mm

Letak intensitas maksimum orde ke -3


m = 3 299, 20 mm
m = -3 53, 24 mm

Setelah menentukan orde pada grafik, praktikan juga dapat menentukan jarak antara
terang pusat dan intensitas maksimum setiap orde. Penentuan jarak antara terang pusat
dan intensitas maksimum masing-masing orde bertujuan untuk memperoleh besar sudut

24

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

difraksi yang terdapat pada masing masing orde. Dalam percobaan ini, digunakan
jarak antara kisi difraksi dan detektor sebesar L = (130 1) cm.

Jarak Terang Pusat dengan Intensitas Maksimum Orde Pertama


X1 = |Posisi Terang Pusat Posisi Orde ke-1| = |183,04 221,32| mm = 38,28 mm
X2 = |Posisi Terang Pusat Posisi Orde ke-1| = |183,04 138,16| mm = 44,88 mm
=

1 +2
2

(38,28+44,88)mm
2

= 41,58 mm

Jarak Terang Pusat dengan Intensitas Maksimum Orde Kedua


X1 = |Posisi Terang Pusat Posisi Orde ke-1| = |183,04 261,36| mm = 78,32 mm
X2 = |Posisi Terang Pusat Posisi Orde ke-1| = |183,04 92,400| mm = 90,64 mm
=

1 +2
2

(78,32+90,64)mm
2

= 84,48 mm

Jarak Terang Pusat dengan Intensitas Maksimum Orde Ketiga


X1 = |Posisi Terang Pusat Posisi Orde ke-1| = |183,04 299,20| mm = 116,16 mm
X2 = |Posisi Terang Pusat Posisi Orde ke-1| = |183,04 53,240| mm = 129,80 mm
=

1 +2
2

(116,16+129,80)mm
2

= 122,98 mm

Untuk menghitung besar sudut difraksi , dapat diguanakan persamaan :


y

= tan1 L sin1 L (berlaku untuk nilai yang sangat kecil)


Orde Pertama

41,58

tan = =

= 1,83, sehingga sin = 0,03197

1300

= 0,03198

Orde Kedua

84,48

tan = =

= 3,72, sehingga sin = 0,06485

1300

= 0,06498

Orde Ketiga

122,98

tan = =

= 5,40, sehingga sin = 0,09418

1300

= 0,0946

25

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

Setelah dilakukan perhitungan besar sudut difraksi, maka praktikan dapat memplot
sebuah grafik yang menyatakan hubungan antara sin dengan m (orde). Data yang
diperoleh berdasarkan perhitungan besar sudut difraksi adalah :
No.

Orde (m)

Sin

1.

0,03197

2.

0,06485

3.

0,09418

Berdasarkan data di atas diperoleh grafik sebagai berikut :

Untuk menghitung gradien grafik maka persamaan dapat diturunkan :


=
=

karena dalam persamaan linear y = mx, maka nilai m / gradien dari persamaan di atas

sebanding dengan . Gradien grafik dapat dihitung dengan regresi linear, yaitu
Orde / x

Sin / y

x2

y2

xy

0,03197

0,001022

0,03197

0,06485

0,004206

0,12970

0,09418

0,0088699

0,28254

= 6

= 0,191

2 = 14

2 = 0,014097

= 0,44421

26

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

m=

b =

xy. N x . y

(0,44421 x 3) (6 x 0,191)

x2 . N( x)

(14 x 3) (6)2

2 =

x2 . y x . xy
x2 .

N ( x)

= 0,031105

(14 x 0,191) (6x0,44421)


(14x3) (6)2

= 0,00146

Besar panjang gelombang adalah :

= ()

0,00002

= 0,031105

= 6,221 107 m = 621 nm


Perhitungan besar panjang gelombang juga dapat dilakukan dengan pendekatan
menggunakan tan (karena nilai sudut sangat kecil).
No.

Orde (m)

Tan

1.

0,03198

2.

0,06498

3.

0,0946

Dari data di atas dapat diperoleh grafik sebagai berikut :

Gradien grafik di atas dapat dihitung dengan menggunakan regresi linear.


Orde / x

Tan / y

x2

y2

xy

0,03198

0,001023

0,03198

0,06498

0,004222

0,12996

27

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

0,0946

0,0088949

0,28380

= 6

= 0,19156

2 = 14

2 = 0,0141399

= 0,44574

m=

b =

xy. N x . y

(0,44574 x 3) (6 x 0,19156)

x2 . N( x)

(14 x 3) (6)2

2 =

x2 . y x . xy
x2 . N ( x)

= 0,03131

(14 x 0,19156) (6x0,44574)


(14x3) (6)2

= 0,00123

Besar panjang gelombang adalah :

= ()

0,00002

= 0,03131

= 6,262 107 m = 626 nm


Besar penyimpangan relatif adalah
% penyimpangan relatif = |

626 621

|= |

621

| 100% =0,805%

VII.Analisis
a.

Analisis Percobaan
Percobaan OR01- Pengukuran Panjang Gelombang Laser bertujuan untuk mengukur
panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi. Percobaan ini tidak
dilakukan secara manual dalam Laboratorium Fisika, melainkan dilakukan secara online
dengan adanya fasilitas remote laboratory yang dapat diakses oleh praktikan untuk
melakukan praktikum.
Untuk dapat melaksanakan praktikum ini, praktikan harus melakukan log in terlebih
dahulu pada website http://sitrampil.ui.ac.id dengan account yang dimiliki. Setelah
melakukan log in, maka praktikan harus masuk ke dalam eLaboratory dan memilih
jadwal praktikum masing-masing. Apabila telah masuk ke dalam jadwal praktikum,
maka akan muncul percobaan OR01 dengan link RLAB yang dapat segera diakses.
Percobaan dilakukan dengan mengaktifkan Webcam dengan cara mengklik tombol
video pada halaman percobaan. Webcam digunakan sebagai sarana monitor jalannya
percobaan. Setelah Webcam aktif dan berfungsi dengan baik, praktikan dapat memulai
praktikum dengan memasang dan menyeting alat percobaan. Untuk memasang kisi
difraksi, praktikan dapat mengklik tombol set. Langkah selanjutnya yang dilakukan
adalah menyalakan power supply sebagai sumber daya dengan cara memilih tombol

28

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

radio button yang terdapat pada halaman percobaan. Terakhir, praktikan dapat mengukur
intensitas pola difraksi dengan menekan tombol ukur.
Setelah pengukuran intensitas pola difraksi dilakukan, praktikan akan memperoleh
data percobaan yang berisi intensitas beserta posisi dalam satuan mm. Total data
intensitas yang diperoleh berjumlah 817 data yang dapat diunduh dalam format file
Microsoft Excel.
b.

Analisis Hasil Percobaan


Data yang diperoleh dalam percobaan ini terdiri dari data intensitas dan data posisi
dalam satuan mm. Total data yang diperoleh berjumlah 817 data. Dari ke-817 data yang
diperoleh, praktikan dalam melakukan plotting sehingga terang pusat serta intensitas
maksimum setiap orde dapat diperoleh.
Jarak antara terang pusat dengn intensitas maksimum setiap orde dapat diperoleh
dengan cara melakukan pengurangan antara posisi terang pusat dan posisi intensitas
maksimum setiap orde. Besar terang pusat yang diperoleh terletak pada posisi 183,04
sedangkan jarak antara terang pusat dengan intensitas maksimum setiap orde (terdapat
tiga orde) secara berurutan adalah 41,58 mm; 84,48 mm; 122,98 mm. Dari data yang
diperoleh, diketahui bahwa jarak akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan
orde.
Perolehan besar jarak antara terang pusat dan intensitas maksimum untuk setiap orde
dapat digunakan untuk menghitung besar sudut difraksi. Perhitungan besar sudut
dilakukan dengan menentukan besar tan . Karena sudut yang diperoleh nilainya sangat
kecil, maka dapat diasumsikan bahwa besar tan sama dengan sin . Besar sudut yang
diperoleh untuk ketiga orde secara berurutan adalah 1,83; 3,72; dan 5,40.
Plotting nilai sin terhadap orde dapat menghasilkan sebuah nilai gradien yang setara
dengan rasio antara panjang gelombang dan lebar celah kisi difraksi. Dari percobaan,
diperoleh dua nilai panjang gelombang, yaitu berdasarkan nilai sin sebesar 621 nm, dan
berdasarkan nilai tan sebesar 626 nm. Kedua nilai yang diperoleh hampir serupa, sesuai
dengan asumsi bahwa nilai tan hampir sama dengan nilai sin untuk nilai yang
sangat kecil.

c.

Analisis Grafik
Pada percobaan diperoleh tiga buah grafik yaitu : Grafik Intensitas Pola Difraksi, Grafik Sin
terhadap M, dan Grafik Tan terhadap M. Untuk grafik pertama, terdapat tujuh buah titik
puncak yang dapat menandakan letak terang pusat dan intensitas maksimum untuk setiap orde.

29

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

Pada grafik dalam percobaan ini, diperoleh tiga buah orde. Terang pusat dapat ditentukan
berdasarkan puncak grafik paling tinggi dengan lebar peak paling besar.
Grafik kedua menunjukkan hubungan antara sin dengan orde. Berdasarkan grafik, dapat

disimpulkan bahwa dengan adanya peningkatan orde terjadi peningkatan besar sudut
difraksi yang sebanding dengan peningkatan nilai sin . Persamaan linear yang diperoleh
dari grafik kedua adalah y = 0,031105 x + 0,00146. Grafik menghasilkan sebuah nilai
gradient yang sebanding dengan rasio antara panjang gelombang dan lebar celah.
Grafik kedua menunjukkan hubungan antara tan dengan orde. Berdasarkan grafik,
diperoleh kesimpulan yang senada dengan grafik kedua yaitu, peningkatan nilai orde
sebanding dengan peningkatan besar sudut difraksi yang mempengeruhi besar tan .
Persamaan garis linear yang diperoleh berdasarkan grafik adalah y = 0,03131x +
0,00123. Nilai gradien yang diperoleh hampir sama dengan nilai gradien pada grafik
kedua.
d. Analisis Kesalahan
Dalam percobaan ini, terdapat beberapa faktor kesalahan yang dapat mempengaruhi
hasil maupun data percobaan yang diperoleh oleh praktikan. Faktor faktor tersebut
antara lain adalah :
1.

Kesalahan Instrumental : Peralatan yang digunakan dalam percobaan belum


mengalami kalibrasi dengan benar terlebih dahulu

2.

Kesalahan Penghitungan : Kesalahan yang dilakukan saat proses penghitungan,


khususnya dalam pembulatan maupun aplikasi angka penting.

VIII. Kesimpulan

Besar panjang gelombang yang diperoleh dalam percobaan adalah 621 nm (untuk
pengukuran berdasarkan nilai sin ) dan 626 nm (untuk pengukuran berdasarkan
tan ).

Peningkatan nilai orde sebanding dengan peningkatan besar sudut difraksi.

Peningkatan besar sudut difraksi sebanding dengan peningkatan nilai sin dan
tan

Dalam percobaan, diperoleh nilai sin yang hampir sama dengan nilai tan ,
yang disebabkan oleh nilai yang sangat kecil.

30

Laporan Praktikum Fisika Dasar II

IX. Referensi
Giancoli, D.C. 2000. Physics for Scientists & Engineers 5th Edition. Jakarta : Erlangga
Halliday, Resnick, dan Walker. 2010. Fundamentals of Physics 7th Edition. USA : John
Wiley & Sons,Inc.
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory/kuliah/view_experiment.php?id=9274&exp=44

31

Anda mungkin juga menyukai