Anda di halaman 1dari 12

NAMA : KAHAIRUNNISA SUKA

NIM : 4141240007
MATA KULIAH : PENGANTAR OPTIK MODERN

A. PENGERTIAN HOLOGRAM
Kata hologram terdiri dari istilah Yunani, yaitu "holos" yang berarti "melihat seluruh";
dan gram berarti "tertulis". Sebuah hologram adalah rekaman 3-dimensi penggabungan dari
gelombang sinar laser. Secara teknis istilah holografi adalah bentuk gelombang yang
direkonstruksi (Universal-Hologram, 2009). Gambar yang dibentuk oleh hologram adalah
heuristik yang sangat menarik dan imajinatif. Hal ini disebabkan kemampuan untuk merekam
seluruh isi spasial layar dan untuk mempertahankan paralaks suatu objek. Sebagian citra/gambar
diperlihatkan dari suatu perspektif untuk menampilkan hologram namun tidak dari perspective
lain.

Holography adalah sebuah proses perekaman dan rekonstruksi sebuah citra 3-dimensi.
Kemampuan untuk melakukan perekaman informasi dengan spasial penuh mengenai suatu objek
memiliki banyak keuntungan untuk aplikasi yang membutuhkan analisis dan interpretasi citra.
Dennis Gabor menemukan konsep mengenai holography (seluruh citra) pada tahun 1947 ketika
mencoba untuk membentuk mencoba untuk membentuk gambar elektron mikroskop tanpa
menggunakan lensa.

Hologram adalah sebuah komponen fisik atau suatu perangkat yang menyimpan
informasi mengenai citra holograpik. Misalnya hologram bisa menjadi sebuah rangkuman yang
dicatat pada sepotong film. Hal ini terutama berguna untuk dapat merekam gambar penuh suatu
objek dalam eksposur singkat jika objek atau ruang terjadi perubahan suatu waktu. Keuntungan
lain dari holography adalah kemampuannya dalam mencampur beberapa citra atau citra
informasi pada elemen penyimpanan holography yang sama.

Dengan demikian Holografi adalah teknik yang memungkinkan cahaya dari suatu benda
yang tersebar direkam dan kemudian direkonstruksi sehingga objek seolah-olah berada pada
posisi yang relatif sama dengan media rekaman yang direkam. Gambar berubah sesuai dengan
posisi dan orientasi dari perubahan sistem pandangan dalam cara yang sama seperti saat objek itu
masih ada, sehingga gambar yang direkam akan muncul secara tiga dimensi (3D) yang biasa
disebut dengan hologram. Teknologi perekaman citra tiga dimensi ini menggunakan sinar murni
seperti laser (Dorling, 1997). Setelah pemprosesan, akan terlihat penampakan benda yang
berbeda-beda dari berbagai sudut. Hologram tradisional, pembuatannya menggunakan proses
kimia yang rumit. Pada hologram modern, penampakan dapat dilihat pada pencahayaan yang
biasa. Serta dapat pula menunjukkan citra tiga dimensi benda besar yang bergerak dengan
pewarnaan yang lengkap.

B. KARAKTERISTIK HOLOGRAM

Hologram, memiliki karakteristik yang unik. Beberapa diantaranya yaitu:

Cahaya, yang sampai ke mata pengamat, yang berasal dari gambar yang direkonstruksi
dari sebuah hologram adalah sama dengan yang apabila berasal dari objek aslinya.
Seseorang, dalam melihat gambar hologram, dapat melihat kedalaman, paralaks, dan
berbagai perspektif berbeda seperti yang ada pada skema pemandangan yang sebenarnya.

Hologram dari suatu objek yang tersebar dapat direkonstruksi dari bagian kecil hologram.
jika sebuah hologram pecah berkeping-keping, masing-masing bagian dapat digunakan untuk
mereproduksi lagi keseluruhan gambar. Walau bagaimanapun, penyusutan dari ukuran
hologram, dapat menyebabkan penurunan perspektif dari gambar, resolusi, dan tingkat
kecerahan dari gambar.

Dari sebuah hologram dapat direkonstruksi dua jenis gambar, biasanya gambar nyata
(pseudoscopic) dan gambar maya (orthoscopic)

Sebuah hologram tabung dapat memberikan pandangan 360 derajat dari objek

Lebih dari satu gambar independen yang dapat disimpan dalam satu pelat fotografi yang
sama yang dapat dilihat dari satu per satu dalam satu kesempatan.
C. KLASIFIKASI HOLOGRAM

Hologram, dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara tergantung pada ketebalan, metode
perekaman, metode rekonstruksi dan lain sebagainya.

Klasifikasi berdasarkan amplitudo dan fase hologram

Sebuah hologram, tipe penyerapannya ada yang menghasilkan perubahan


pada amplitudo dari sinar rekonstruksinya. Jenis fase dari hologram ini menghasilkan fase
perubahan pada sinar rekonstruksi dikarenakan variasi dari indeks bias atau ketebalan dari
medium. Fase hologram, memiliki keuntungan lebih daripada amplitudo hologram dalam hal
pemborosan energi di dalam medium hologram serta efisiensi penguraian yang lebih tinggi.
Hologram yang direkam dalam emulsi fotografik mengubah baik amplitudo dan fase dari
menerangi gelombang. Bentuk dari rencana kerangka perekaman ini tergantung dari fase relatif
dari pencampuran sinar. Akibatnya, gelombang yang terekonstruksi terefleksi ke hologram yang
sesuai dengan kepadatan perak yang tersimpan dengan variasi amplitudonya sebanding dengan
amlpitudo dari objek. Demikian pula dengan fase gelombang rekonstruksi, yang dimodulasikan
sebanding dengan fase dari gelombang objek. Jadi, baik amplitudo dan fase dari gelombang
objek merupakan reproduksi.

Klasifikasi berdasarkan ketebalan hologram[sunting | sunting sumber]

Hologram bisa berbentuk tipis (bidang) atau tebal (isi). Sebuah parameter Q dapat
digunakan untuk membedakan antara hologram tipis dan tebal. Sebuah hologram dapat dikatakan
tipis apabila Q < 1. Hal ini telah dibuktikan bahwa hologram tipis yang ditambah dengan teori
gelombang berlaku untuk nilai Q urutan 1. Jadi, kriteria dari Q tidak selalu cukup. Sebuah
hologram mungkin juga disebut tipis jika emulsi ketebalannya lebih rendah dari jarak tepi.
Hologram seperti ini menghasilkan beberapa ketentuan (i) ketentuan 0 jika sinar acuan
ditransmisikan secara langsung, (ii) ketentuan 1 jika penyebaran menghasilkan bayangan maya,
(iii) ketentuan -1 jika penyebaran sama dengan intensitas untuk ketentuan 1 menghasilkan
gambar konjugasi dan (iv) lebih besar dari 1 jika ada penurunan intensitas.
Sebuah hologram yang bervolume (tebal) dapat dikatakan sebagai superposisi dari tiga
dimensi rekaman terukur pada kedalaman dari emulsi menurut hukum Bragg. Rencana
pengukuran pada volume hologram menghasilkan perubahan maksimal pada indeks bias dan
atau indeks penyerapan. Kesimpulan dari hukum Bragg adalah volume hologram merekonstruksi
bayangan maya pada posisi asli dari objek jika sinar rekonstruksi bertepatan dengan sinar acuan.
Namun, bagaimanapun juga gambar konjugasi dan ketentuan penyebaran yang lebih tinggi tidak
termasuk disini.

D. PEMBUATAN HOLOGRAM

Membuat hologram 3D sebenarnya lebih mudah daripada yang Anda bayangkan. Hanya dengan
ponsel dan beberapa lembar plastik, Anda bisa mengubah gambar 2D biasa menjadi bentuk 3D
di rumah Anda--atau tepatnya, di telapak tangan Anda. Hal yang Anda butuhkan hanyalah
beberapa bahan yang biasanya sudah tersedia di rumah, dan waktu 30 menit saja!
1. Alat dan Bahan
Alat
1) Penggaris/ Mistar
2) Ponsel
3) Gunting
Bahan
1) Lem
2) Kertas grafik
3) Pulpen
4) Kotak CD
Gambar: Alat dan bahan

2. Prinsip Kerja
1) Siapkan bahan-bahannya. Sebagian besar bahan yang Anda butuhkan biasanya
sudah tersedia di rumah. Misalnya, mungkin ada kotak CD bekas yang bisa Anda
gunakan. Anda juga membutuhkan selotip atau lem, kertas grafik, penggaris, dan
sebuah ponsel.
2) Tandai ukuran kerangka pada kertas grafik. Kerangka ini akan digunakan
sebagai proyektor hologram Anda. Bentuknya akan menyerupai belah ketupat setelah
disatukan, mirip seperti kubus dengan sisi-sisi yang miring.
Belah ketupat adalah suatu jajaran genjang. Bangun ini mempunyai empat sisi
yang sejajar satu sama lain, dan dua garis diagonal yang berpotongan tegak lurus
satu sama lain. [1]
Kerangka ini akan Anda gunakan sebagai layar proyektor untuk memantulkan
gambar 2D menjadi hologram. Bentuk akhir proyektor akan menyerupai
piramida berujung tumpul.

3) Gunakan pulpen dan penggaris untuk membuat garis di atas kertas


grafik.Sejajarkan penggaris dengan garis pada kertas grafik. Ukuran bangun yang
Anda buat adalah 1 cm di bagian atas, 3,5 cm di sisi-sisinya, dan 6 cm di bagian
dasarnya. Kemudian gambarkan garis. Hubungkan semua garis untuk
menyempurnakan bentuk bangun tersebut.
Bentuk akhir bangun akan mirip seperti trapesium sama kaki. [2] Dengan kata
lain, kerangka ini akan mirip dengan piramida berujung tumpul.[3]
Jika Anda ingin membuat kerangka yang lebih besar, Anda bisa memperbesar
ukuran sisi-sisinya 2 atau 3 kali lipat. Misalnya, jika Anda ingin
memperbesarnya 2 kali, maka ukurannya akan menjadi 2 cm x 7 cm x 12 cm.
Memperbesar ukuran kerangka akan memperbesar ukuran hologram Anda.
Walaupun begitu, kualitas hologram yang dihasilkan akan lebih bagus dalam
kerangka yang lebih kecil. Terlepas dari semuanya, seberapa besar kerangka
yang Anda inginkan pada akhirnya ditentukan oleh pilihan Anda sendiri.
Hanya saja, gunakan perbandingan yang sama saat Anda memperbesar
ukurannya.

4) Potong kerangka yang Anda buat di kertas grafik. Potong sedekat mungkin
mengikuti garis yang Anda buat, pastikan tidak ada sudutnya yang bergerigi atau
tidak rata. Anda bisa menggunakan gunting jika mau, namun hasil potongan Anda
akan lebih halus jika menggunakan pisau cutter atau pisau perkakas. Gunakan alat
yang paling nyaman untuk Anda.
5) Siapkan kotak CD dengan menyingkirkan bahan yang tidak
diperlukan.Potong sisi kotak CD dengan pisau perkakas. Anda hanya
membutuhkan plastik bagian depan kotak CD saja, karena akan menjadi bahan
layar proyektor Anda. Jika kotak CD Anda kotor, bersihkan terlebih dahulu
dengan pembersih kaca. Semakin jernih dan bersih lapisan plastik yang Anda
gunakan, semakin jelas gambar hologram yang dihasilkan.
Anda masih bisa menggunakan kotak CD yang sedikit tergores. Hal itu tidak
akan berpengaruh banyak. Namun, jika Anda punya kotak CD dengan
goresan yang sangat kecil atau bahkan tanpa goresan sama sekali, pilihan ini
tentu lebih baik.
6) Salin bentuk kerangka pada permukaan plastik kotak CD. Cobalah
meletakkan potongan kerangka sedemikian rupa sehingga bisa Anda buat empat
kali di atas plastik. Balik kotak CD, sehingga Anda bisa menggambar satu
kerangka tegak dan satu lagi terbalik. Anda membutuhkan empat lembaran plastik
untuk menyusun proyektor, dan akan lebih mudah jika Anda membuatnya dari
plastik yang sama--terutama jika kotak CD bekas yang ada di rumah hanya
tinggal satu. Jadi, jika bisa salin bentuk kerangka di atas plastik kotak CD
sebanyak empat kali.
Jika Anda memperbesar ukuran kerangka, Anda mungkin tidak bisa membuat
empat lembaran plastik dari satu kotak CD saja. Jadi, siapkan beberapa kotak
CD bekas lagi untuk membuat sisanya.
7) Potong kerangka proyektor dari plastik kotak CD. Dengan pisau perkakas,
ikuti garis yang Anda buat di atas plastik. Gunakan penggaris sebagai panduan
untuk memotong dengan lurus. Sejajarkan penggaris dengan garis yang Anda buat
pada plastik, tekan kuat penggaris agar tidak bergeser. Kemudian dengan pisau
perkakas di tangan Anda yang lain, potong mengikuti garis. Gerakkan pisau di
sepanjang garis beberapa kali hingga lembaran plastik terpotong. Setelah selesai,
Anda seharusnya mempunyai empat lembaran plastik yang berbentuk sama persis
seperti kerangka proyektor.
Jika Anda telah melepaskan sisi kotak CD dari lembaran plastik, Anda akan
lebih mudah memotong kerangka proyektor, karena Anda bisa menekannya
ke bawah.
8) Rekatkan empat kerangka proyektor dengan lem atau selotip. Tempelkan dua
lembar kerangka saling bersisian. Kemudian, rekatkan selotip di bagian atas dan
bawah pertemuan kedua sisinya. Pastikan selotip menempel pada kedua sisi
kerangka sehingga bisa menyatukannya. Selanjutnya, rekatkan dua lembar
kerangka yang lain dengan cara yang sama. Keempat lembar kerangka plastik
harus direkatkan menjadi satu.
Anda bisa merekatkan lembaran kerangka proyektor dengan lem. Namun,
cara ini mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama, karena Anda
harus menahannya hingga lem mengering.
9) Bentuk proyektor. Letakkan kerangka proyektor yang telah disatukan. Tekuk
lembaran yang telah Anda satukan dengan selotip sehingga membentuk sudut atau
membengkok di setiap sisinya. Kemudian, rekatkan dua bagian yang masih
membuka untuk menyempurnakan bentuk proyektor, dan proyektor hologram
Anda sudah siap!Bentuknya saat ini seharusnya mirip dengan piramida berujung
tumpul.

10) Nyalakan video sederhana atau gambar bergerak di ponsel Anda. Gambar
seekor ikan berenang, bunga yang bergerak-gerak cocok digunakan. Gunakan
gambar atau video pada layar ponsel. Apa pun yang Anda pilih, gambar tersebut
akan dipantulkan menjadi hologram.
11) Letakkan proyektor hologram di atas layar ponsel Anda. Dengan gambar
bergerak yang masih menyala, letakkan proyektor bertumpu pada sisi yang
pendek--bagian bersisi 1 cm di atas layar ponsel Anda. Sisi 6 cm harus diletakkan
mengarah ke atas, sehingga saat ini membentuk bangun belah ketupat. Selama
gambar di ponsel masih bergerak, hologram 3D seharusnya akan terpantul pada
proyektor plastik bekas CD yang Anda buat.

Anda mungkin juga menyukai