469-Article Text-693-1-10-20120626 PDF
469-Article Text-693-1-10-20120626 PDF
Dinamika Keuangan dan Perbankan, Nopember 2011, Hal: 152 - 171 Vol. 3, No. 2
ISSN :1979-4878
Andi Kartika
Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233
(andikartika12@yahoo.com)
ABSTRAK
Perbedaan waktu antara laporan keuangan dan tanggal audit pendapat menunjukkan jumlah waktu
yang diperlukan dalam periode audit pemukiman. Kondisi ini dapat mempengaruhi tanda baca dari
informasi yang diterbitkan dan akan mempengaruhi reaksi pasar terhadap informasi yang panjang.
Ini juga akan tingkat ketidakpastian yang didasarkan atas informasi yang dipublikasikan dalam
laporan keuangan auditor di mana informasi laba perusahaan yang mengandung itu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Mereka adalah total aset,
kerugian operasi dan keuntungan, solvabilitas, profitabilitas, opini auditor, dan reputasi auditor.
Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada
periode 2006-2009. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 256 perusahaan. Analisis data menggunakan regresi
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total aset, dan solvabilitas berpengaruh signifikan
terhadap audit delay. Di sisi lain, operasi kerugian dan keuntungan, profitabilitas, opini auditor,
dan reputasi auditor tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay.
Kata Kunci: Audit Delay, ukuran perusahaan, operasi kerugian dan keuntungan, solvabilitas,
profitabilitas, opini auditor, reputasi auditor.
ABSTRACT
Time difference between financial statement and auditing opinion date indicates the amount of
time needed in auditing settlement period. This condition can affect the punctuation of the
information published and will influence market reaction towards the lengthy information. It will
also the level of uncertainty based on the published information in the auditor’s financial
statement in which containing company’s profit information. This study aims to measure the
factors which affect audit delay. They are total asset, operation loss and profit, solvability,
profitability, auditor’s opinion, and auditor’s reputation.
The population of the study is the manufactured companies registered in the Jakarta Stock
Exchange in the period of 2006-2009. Sampling technique employed in this study is the purposive
sampling with the total sample of 256 companies. The data analysis uses multiple regressions.
The result of the study shows that the total asset, and solvability have significant influence
towards audit delay. On the other hand, operation loss and profit, profitability, auditor’s opinion,
and the auditor’s reputation do not have any influence towards audit delay.
Key words: Audit Delay, the size of the company, operation loss and profit, solvability,
profitability, auditor’s opinion, auditor’s reputation.
153
Vol. 3 No. 1, Nopember 2011 Dinamika Keuangan dan Perbankan
tersebut melibatkan negosiasi dengan klien, berpengaruh adalah tahun buku dan pelaporan
konsultasi dengan partner audit yang lebih senior kerugian.
dan perluasan lingkup audit. Hanipah (2001), melakukan penelitian
Ashton dan Elliot (1987), meneliti tentang penelitian rata-rata audit delay pada
hubungan antara audit delay dengan beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada
variabel independen yang terdiri dari total tahun 1999. Variabel yang digunakan antara lain
pendapatan, kompleksitas perusahaan, jenis ukuran perusahaan, jenis pendapat akuntan publik,
industri, status perusahaan publik atau non publik, tingkat profitabilitas, pelaporan laba / rugi dan
bulan penutupan tahun buku, kualitas sistem auditor. Waktu penyelesaian audit cenderung
pengendalian internal, kompleksitas operasional, panjang apabila ukuran perusahaan menjadi
kompleksitas keuangan, kompleksitas pelaporan semakin besar, mendapatkan opini unqualified
keuangan, EDP, campuran relatif antara waktu opinion, tingkat profitabilitas yang rendah dan
pemeriksaan pada interim dan akhir tahun, lamanya mengalami kerugian.
perusahaan menjadi klien kantor akuntan publik,
Subekti dan Widiyanti (2004), berhasil
besarnya laba atau rugi, tingkat profitabilitas dan membuktikan bahwa audit delay yang panjang
jenis opini.
dialami oleh perusahaan yang tingkat
Carslaw dan Kaplan (1991), melakukan profitabilitasnya tinggi, ukuran perusahaan besar,
penelitian mengenai audit delay pada perusahaan perusahaan non finansial mendapatkan opini non
publik di New Zealand. Variabel yang digunakan WTP dan diaudit oleh KAP besar (the big six).
adalah ukuran perusahaan, jenis opini akuntan Meskipun telah banyak dilakukan penelitian
publik, auditor, tahun buku perusahaan,
tentang audit delay pada perusahaan yang terdaftar
kepemilikan perusahaan dan proporsi hutang
di BEI, namun masih banyak perbedaan hasil. Hasil
terhadap total asset. Variabel yang berpengaruh penelitian tersebut beragam, mungkin dikarenakan
adalah ukuran perusahaan dan perusahaan
perbedaan sifat variable independent dan variable
melaporkan kerugian. dependen yang diteliti, perbedaan periode
Hossain (1998), melakukan penelitian pada pengamatan atau perbedaan dalam metodologi
perusahaan-perusahaan publik di Pakistan, dengan statistic yang digunakan.
menggunakan sampel 103 perusahaan yang Dari uraian diatas, dapat dirumuskan
terdaftar di Karachi Stock Exchange pada tahun
masalah penelitian yakni bagaimana pengaruh
1993. Variabel yang digunakan adalah ukuran ukuran perusahaan, laba rugi operasi, profitabilitas,
perusahaan, debt equity ratio, perusahaan
solvabilitas, opini auditor, dan reputasi auditor
melaporkan laba / rugi, adanya cabang perusahaan
mempengaruhi audit delay. Penelitian ini bertujuan
untuk perusahaan multinasional dan auditor. Dari untuk mengetahui, menganalisis dan menguji
hasil uji korelasi antar variabel independen
bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, laba rugi
menunjukkan adanya korelasi yang tinggi antara operasi, profitabilitas, solvabilitas, opini auditor,
variabel cabang dalam perusahaan multinasional
dan reputasi auditor mempengaruhi audit delay.
dan auditor dibandingkan korelasi variabel-variabel
perusahaan lainnya. LANDASAN TEORI DAN
PENGEMBANGANHIPOTESIS
Halim (2000), melakukan penelitian tentang
audit delay di Indonesia dengan menggunakan Laporan Keuangan
sampel 287 perusahaan yang terdaftar di Bursa Laporan keuangan merupakan bagian dari
Efek Jakarta pada tahun 1997. Variabel independen proses pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan
yang digunakan antara total revenue, jenis industri, merupakan salah satu sumber informasi yang
bulan penutupan buku tahunan, lamanya menjadi mengkomunikasikan keadaan keuangan dari hasil
klien KAP, rugi / laba operasi, tingkat operasi perusahaan dalam periode tertentu kepada
profitabilitas, jenis opini. Hasil penelitian pihak-pihak yang berkepentingan sehingga
multivariate menunjukkan bahwa ke tujuh faktor manajemen mendapatkan informasi yang
tersebut secara serentak sangat berpengaruh bermanfaat.
terhadap audit delay, namun yang konsisten
155
Vol. 3 No. 1, Nopember 2011 Dinamika Keuangan dan Perbankan
mengarahkan pasar tidak dapat lagi bekerja dengan tambahan tentang standar auditing tersebut serta,
maksimal. Dengan demikian, regulator harus suatu pernyataan keyakinan bahwa audit yang
menentukan suatu regulasi yang dapat mengatur dilaksanakan berdasarkan standar auditing tersebut
batas waktu penerbitan laporan keuangan yang memberikan dasar yang memadai bagi auditor
harus dipenuhi pihak emiten. Tujuannya untuk untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan
tetap menjaga reliabilitas dan relevansi suatu auditor.
informasi yang dibutuhkan oleh pihak pelaku bisnis Paragraf pendapat merupakan paragraf yang
di pasar modal.
digunakan oleh auditor untuk menyatakan
Ketepatan waktu penyusunan atau pendapatnya mengenai laporan keuangan yang
pelaporan suatu laporan keuangan perusahaan bias disebutkannya dalam paragraf pengantar yaitu
berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. paragraf pertama laporan audit baku.
Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi
Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay
negatif dari pelaku pasar modal. Informasi laba
yang dihasilkan perusahaan dijadikan sebagai salah 1. Ukuran Perusahaan
satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli Menurut Dyer dan Mc Hugh, 1975
atau menjual kepemilikan yang dimiliki oleh perusahaan besar lebih konsisten untuk tepat
investor. Artinya, informasi yang dipublikasikan waktu dibandingkan perusahaan kecil dalam
tersebut akan menyebabkan kenaikan atau menginformasikan laporan keuangannya.
penurunan harga saham.
Pengaruh ini ditunjukkan dengan
Laporan Audit (Audit Report) semakin besar nilai aktiva perusahaan maka
Laporan audit merupakan media yang semakin pendek audit delay dan sebaliknya.
dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan
masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut proses auditnya lebih cepat dibandingkan
auditor menyatakan pendapatnya mengenai perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh
kewajaran laporan keuangan auditan. Pendapat beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan
auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan yang berskala besar cenderung diberikan
tertulis yang umumnya berupa laporan audit baku insentif untuk mengurangi audit delay
yang terdiri dari tiga paragraf yaitu paragraf dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut
pengantar (introductory paragraph), paragraf dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas
lingkup (scope paragraph) dan paragraf pendapat permodalan dari pemerintah. Pihak-pihak ini
(opinion paragraph). sangat berkepentingan terhadap informasi yang
termuat dalam laporan keuangan.
Terdapat tiga fakta yang diungkapkan oleh
auditor dalam paragraf pengantar: 2. Laba/Rugi Operasi
1. Tipe jasa yang diberikan oleh auditor Menurut Carslow (1991), ada dua
alasan mengapa perusahaan yang menderita
2. Obyek yang dianut, berisi dua hal penting yaitu
kerugian cenderung mengalami audit delay
auditor memberikan pendapat atas laporan yang lebih panjang. Pertama, ketika kerugian
keuangan setelah ia melakukan audit dan obyek
terjadi perusahaan ingin menunda bad news
yang di audit oleh auditor bukanlah catatan sehingga perusahaan akan meminta auditor
melainkan laporan keuangan kliennya
untuk menjadwal ulang penugasan audit.
3. Pengungkapan tanggung jawab manajemen atas Kedua, auditor akan lebih berhati-hati selama
laporan keuangan dan tanggung jawab auditor proses audit jika percaya bahwa kerugian ini
atas pendapat yang diberikan atas laporan mungkin disebabkan karena kegagalan
keuangan berdasarkan hasil auditnya. keuangan perusahaan dan kecurangan
Pada paragrap lingkup berisi pernyataan manajemen informasi tentang laba perusahaan
dapat digunakan sebagai : (Anis Chariri dan
auditor bahwa auditnya dilaksanakan berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan oleh organisasi Imam Ghozali), 2001)
profesi akuntan publik dan beberapa penjelasan
157
Vol. 3 No. 1, Nopember 2011 Dinamika Keuangan dan Perbankan
suatu operasi perusahaan, maka audit delaynya akan terjadi pula keterlambatan dalam
semakin pendek. menyampaikan kabar buruk kepada publik.
Berdasarkan uraian teoritis diatas maka Berdasarkan argumentasi tersebut, maka
hipotesis alternatif yang disusun sebagai hipotesis alternative yang disusun sebagai
berikut: berikut:
H2 : Laba/rugi operasi berpengaruhi negatif H4 : Solvabilitas berpengaruh positif signifikan
signifikan terhadap audit delay. terhadap audit delay
3. Pengaruh profitabilitas terhadap audit delay 5. Pengaruh opini auditor terhadap audit delay
Na’im (1984), menemukan bahwa Menurut Carslaw dan Kaplan (1991),
tingkat profitabilitas yang lebih rendah akan perusahaan yang tidak menerima opini audit
memacu kemunduran publikasi laporan standar unqualified opinion diperkirakan
keuangan auditan. Perusahaan publik yang mengalami audit delay yang lebih panjang
mengumumkan tingkat profitabilitas yang alasannya perusahaan yang menerima opini
rendah cenderung mengalami penerbitan tersebut memandang sebagai bad news dan
laporan keuangan auditan dari auditor yang akan memperlambat proses audit.
lebih panjang daripada perusahaan non publik Disamping itu penerimaan opini selain
(Ashton et.al, 1984). Ini berkaitan dengan
qualified merupakan indikasi terjadinya konflik
akibat yang ditimbulkan pasar terhadap antara auditor dan perusahaan yang pada
pengumuman tersebut. Jadi, semakin tinggi
akhirnya memperpanjang audit delay. Jadi,
tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka perusahaan yang tidak menerima opini audit
semakin pendek audit delaynya.
standar unqualified opinion mengalami audit
Berdasarkan uraian teoritis diatas maka delay yang panjang.
hipotesis alternatif yang disusun sebagai
Berdasarkan uraian teoritis diatas maka
berikut: hipotesis alternatif yang disusun sebagai
H3 : Tingkat profitabilitas berpengaruh negatif berikut:
signifikan terhadap audit delay. H5 : Opini / jenis pendapat akuntan publik
berpengaruhi negatif signifikan terhadap
4. Pengaruh solvabilitas perusahaan terhadap audit audit delay.
delay. 6. Pengaruh reputasi auditor perusahaan terhadap
Solvabilitas merupakan perbandingan audit delay
antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang. Kualitas auditan berpengaruh terhadap
Solvabilitas mencerminkan kemampuan kredibilitas laporan keuangan ketika
perusahaan untuk membayar seluruh perusahaan go public. Oleh karena itu,
kewajibannya, baik yang berupa hutang jangka underwritter yang memiliki reputasi tinggi,
pendek maupun jangka panjang apabila menginginkan emiten yang dijaminnya,
perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu memakai auditor yang mempunyai reputasi
perusahaan dikatakan solvable apabila tinggi pula. Auditor yang memiliki reputasi
perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau tinggi, akan menggunakan auditor yang
kekayaan yang cukup untuk membayar semua memiliki reputasi, keduanya akan mengurangi
hutangnya. Namun begitu pula sebaliknya underpricing. Dari penelitian yang sudah ada
apabila proporsi hutang lebih besar dari maka antara reputasi tinggi auditor berpengaruh
aktivanya akan meningkatkan kecenderungan terhadap audit delay. (Subekti dan Widayanti,
kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian 2004). Jadi, semakin tinggi reputasi auditor
dari auditor terhadap laporan keuangan yang maka audit delaynya semakin pendek.
akan diaudit. Oleh karena hal tersebut, maka
161
Vol. 3 No. 1, Nopember 2011 Dinamika Keuangan dan Perbankan
Berdasarkan uraian teoritis diatas maka waktu penyelesaian audit dari akhir tahun fiskal
hipotesis alternatif yang disusun sebagai perusahaan sampai tanggal laporan audit
berikut: dikeluarkan, yaitu per 31 Desember sampai tanggal
tertera pada laporan auditor independen. Variabel
H6 :Reputasi auditor berpengaruhi negatif
signifikan terhadap audit delay. ini diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari.
yang berafiliasi dengan big four adalan 52.7% dan Pengujian Asumsi Klasik
perusahaan yang tidak berafiliasi adalah 47.3%.
Pada penelitian ini analisis yang digunakan
Uji Normalitas adalah analisis regresi berganda. Salah satu syarat
Variabel pengganggu selain diasumsikan untuk bisa menggunakan persamaan regresi
berganda adalah terpenuhinya uji asumsi klasik.
tidak memiliki hubungan serial dan memiliki
varian konstan, juga diharapkan memiliki distribusi Untuk mendapat nilai pemeriksa yang tidak bias
dan efisien (Best Linier Unbias Estimator/ BLUE)
normal. Dalam penelitian ini uji normalitas
dilakukan dengan uji Skewness dan kurtosis. Hasil dari satu persamaan regresi berganda dengan
metode kuadrat terkecil perlu dilakukan pengujian
uji normalitas dapat dilihat pada tabel 3.
untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan
Berdasarkan tabel 3, pengujian normalitas memenuhi persyaratan asumsi klasik, yaitu:
diatas menunjukkan jumlah data (N) adalah sebesar
256, nilai Skewness sebesar -0,526 dan standard 1. Uji Multikolinearitas
error sebesar 0,152. Dengan demikian nilai Uji multikoleniaritas dilakukan
zskewness adalah: dengan menganalisis matrik korelasi antar
variabel independen serta perhitungan nilai
Skewness
ZSkewness : toleransi (Tolerance) dan nilai variance
6 inflation factor (VIF). Uji multikoleniaritas
N
disajikan dalam tabel 4.
0,526 Berdasarkan hasi pengujian pada tabel
ZSkewness : = -3.44
6 4 dapat disimpulkan bahwa semua variabel
256
independen mempunyai nilai tolerance > 0,10
Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai dan nilai VIF < 10, sehingga memenuhi
zskewness adalah sebesar -3,44 < 1,96 hal ini asumsi bahwa tidak terjadi gejala
mengandung arti bahwa model regresi memenuhi multikoleniaritas.
asumsi normalitas. 2. Uji Heterokedastistas
Selanjutnya berdasarkan table diatas Asumsi heterokedastisitas berkaitan
diketahui nilai kurtosis adalah sebesar -0,452 dengan varian variabel pengganggu, bila
dan standard error adalah sebesar 0,303, maka nilai memiliki varian tidak konstan berarti terjadi
zkurtosis adalah sebagai berikut: heteroskedastisitas, dan sebaliknya berarti
Kurtosis homoskedastisitas. Penggujian
ZKurtosis : heterokedastisitas dapat dilihat pada tebel 5.
24
N Pada tabel di atas menunjukkan
0,452 bahwa koefisien parameter untuk variabel
ZKurtosis : = -1,48 bebas tidak ada yang signifikan secara
24
256 statistik, maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak terdapat
Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai z heteroskedastisitas.
kurtosis adalah sebesar -1,48 < 1,96 hal ini
mengandung arti bahwa model regresi memenuhi 3. Uji Autokorelasi
asumsi normalitas. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
Berdasarkan uji normalitas diatas baik dalam model regresi linier ada korelassi antara
melalui uji skewness maupun kurtosis kesalahan pengganggu pada periode t dengan
menunjukkan bahwa model regresi memenuhi kesalahan pengganggu pada t-1 (sebelumnya). Jika
asumsi normalitas sehingga model regresi layak terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
digunakan untuk penelitian. autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu
sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
164
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu perusahaan dengan audit delay. Hasil dari
observasi ke observasi lainnya. Pengujian pengujian ini konsisten dengan penelitian Sistya
autokorelasi dapat dilihat pada table 6. Rachmawati (2008), Subekti dan Novi Wulandari
(2004), Ashton dan Elliot (1987) dan Courtis
Untuk mengetahui ada tidaknya
autokorelasi, dilakukan pengujian dengan uji (1976) menemukan bahwa jenis perusahan
finansial mengalami audit delay yang lebih pendek
Durbin Watson, yaitu dengan membandingkan nilai
d dari hasil regresi dengan dl dan du dari tabel dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
dalam jenis industri lain. Hal ini dikarenakan
Durbin Watson.
perusahaan-perusahaan finansial tidak memiliki
Nilai tabel batas bawah (dl) pada jumlah saldo perusahaan yang cukup signifikan sehingga
sampel 256 dengan jumlah independen 6 adalah audit yang dilakukan cenderung tidak
1.854 dan batas atasnya (du) sebesar 1.820, besaran membutuhkan waktu yang lama.
ini akan menghasilkan nilai 4-du = 4 – 1.820=
2.180 dan 4-dl = 4 – 1.718 = 2.282. Oleh karena Hipotesis 2
1.882 (d) lebih besar dari batas atas (du) 1.820 dan Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini
kurang dari 4-du (2.180), maka dapat disimpulkan dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat
bahwa kita tidak bisa menolak Ho yang pengaruh negatif dan signifikan antara laba/rugi
menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif operasi perusahaan terhadap audit delay. Dalam
atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat tabel regresi diperoleh nilai th untuk variabel
autokorelasi. laba/rugi sebesar -1.503 dengan signifikansi
sebesar 0.134 > 0.05, maka hipotesis ditolak.
Hasil Pengujian Regresi
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2
untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan tidak dapat membuktikan bahwa hipotesis yang
mendukung hubungan ang signifikan antara
sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan melihat
nilai t hitung dan taraf signifikannya pada masing- laba/rugi operasi dengan audit delay. Hasil dari
pengujian hipotesis 3 ini tidak sesuai dengan hasil
masing variabel independen yang disajikan pada
tabel 7. yang dilakukan oleh Soegeng Soetedjo (2006) dan
kartika (2008). Perusahaan yang mendapatkan laba
Berdasarkan tabel regresi, dapat diketahui yang besar tidak ada alasan untuk menunda
bahwa persamaan regresi yang terbentuk adalah : penerbitan laporan keuangan auditan bahkan
Aud = 115.760 – 3.703 Uk_Perusahaan – 3.488 cenderung untuk mempercepat penerbitan laporan
Laba_Rugi–0.820Profitabilitas + 2.847 Solvabilitas keuangan auditan, karena perusahaan yang
+ 1.686 Opini Auditor + 1..018 KAP + ε mengalami laba akan membuat investor menjadi
senang dan calon investor akan tertarik untuk
membeli saham sehingga akan menyebabkan
Pengujian Hipotesis kenaikan harga saham. Sebaliknya, perusahaan
Pengujian regresi parsial/pengujian hipotesis yang menderita kerugian akan berusaha
diperoleh hasil sebagai berikut: memperlambat penerbitan laporan keuangan
Hipotesis 1 auditan. Auditor akan berhati-hati selama proses
audit dalam merespon kerugian perusahaan apakah
Pengujian hipotesis 1 dalam penelitian ini kerugian tersebut disebabkan oleh kegagalan
dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat finansial atau kecurangan manajemen. Hasil ini
pengaruh negatif dan signifikan antara ukuran konsisten dengan penelitian Imam Subekti (2004),
perusahaan terhadap audit delay. Dalam tabel yang berhasil membuktikan bahwa laba/ rugi
regresi diperoleh nilai th untuk variabel ukuran operasi secara signifikan tidak berpengaruh
perusahaan sebesar -2.822 dengan signifikansi terhadap audit delay. Ini berkaitan dengan
sebesar 0.005 < 0.05 maka hipotesis diterima. ketidakstabilan kondisi ekonomi saat ini dimana
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 kebanyakan perusahaan yang mengalami kerugian
dapat membuktikan bahwa hipotesis mendukung diabaikan dalam pelaporan keuangannya karena
hubungan negatif dan signifikan antara ukuran kerugian dianggap sebagai hal yang biasa. Jadi,
165
Vol. 3 No. 1, Nopember 2011 Dinamika Keuangan dan Perbankan
semakin laba suatu operasi perusahaan, maka audit laporan keuangan auditan perusahaan secara tepat
delay-nya semakin pendek. waktu.
Hipotesis 3 Hipotesis 5
Pengujian hipotesis 3 dalam penelitian ini Pengujian hipotesis 5 dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh negatif dan signifikan antara pengaruh negatif dan signifikan antara opini
profitabilitas terhadap audit delay. Dalam tabel auditor terhadap audit delay. Dalam tabel regresi
regresi diperoleh nilai th untuk variabel diperoleh nilai th untuk variabel opini auditor
profitabilitas sebesar -0.111 dengan signifikansi sebesar 1.033 dengan signifikansi sebesar 0.303 >
sebesar 0.912 > 0.05 maka hipotesis ditolak. 0.05 maka hipotesis ditolak.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 Hasil pengujian hipotesis 5 tidak dapat
tidak dapat membuktikan bahwa hipotesis membuktikan bahwa hipotesis mendukung
mendukung hubungan yang signifikan antara hubungan positif dan signifikan antara opini audit
profitabilitas dengan audit delay. Hasil dari dengan audit delay. Hasil dari pengujian ini tidak
pengujian hipotesis 3 ini konsisten dengan konsisten dengan penelitian penelitian Subekti dan
penelitian Sistya Rachmawati (2008). Namun Novi Wulandari (2004), namun penelitian ini
penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis dan sesuai dengan penelitian Na’im (1998). Hal
landasan teori yang menyebutkan bahwa tersebut dikarenakan kondisi laporan keuangan
profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan antara tahun yang diaudit sekarang dengan yang
terhadap audit delay berdasarkan penelitian Iman lalu itu sama. Selain itu juga auditor akan bekerja
Subekti dan Novi Wulandari (2004), Na’im (1998), secara profesional dalam menghadapi setiap
Ashton dan Elliot (1987) dan Carslaw and Kaplan kondisi perusahaan.
(1991). Hal ini dapat disebabkan karena tingkat
Hipotesis 6
profitabilitas yang lebih rendah memacu
kemunduran publikasi laporan keuangan Pengujian hipotesis 6 dalam penelitian ini
perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat
akan meminta auditor untuk mengatur waktu pengaruh negatif dan signifikan antara reputasi
auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. auditor terhadap audit delay. Dalam tabel regresi
diperoleh nilai th untuk variabel KAP sebesar 0.621
Hipotesis 4 dengan signifikansi sebesar 0.535 >0.05 maka
Pengujian hipotesis 4 dalam penelitian ini hipotesis ditolak.
dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat Hasil pengujian hipotesis 6 tidak dapat
pengaruh positif dan signifikan antara solvabilitas membuktikan bahwa hipotesis mendukung
terhadap audit delay. Dalam tabel regresi diperoleh hubungan positif dan signifikan antara ukuran KAP
nilai th untuk variabel solvabilitas sebesar 1.962 dengan audit delay. Hasil dari pengujian ini tidak
dengan signifikansi sebesar 0.048 < 0.05 maka konsisten dengan penelitian Sistya Rachmawati
hipotesis diterima. (2008). Hal ini dikarenakan perusahaan yang
Hasil pengujian hipotesis 4 dapat berafiliasi dengan KAP Big Four itu lebih cepat
membuktikan bahwa hipotesis mendukung menyelesaikan audit delay daripada KAP non Big
hubungan positif dan signifikan antara solvabilitas Four karena tergantung dari kondisi laporan
dengan audit delay. Hasil dari pengujian hipotesis keuangan perusahaan.
4 ini sejalan dengan penemuan Wirakusuma (2004) Kelayakan Model
namun tidak konsisten dengan penelitian Sistya
Rachmawati (2008). Rasio solvabilitas yang tinggi 1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
mengakibatkan panjangnya waktu yang dibutuhkan Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai sig sebesar
dalam penyelesaian audit. Kemungkinan lain yaitu 0.000 < 0.05, hal ini berarti bahwa secara simultan
kurang ketatnya aturan-aturan dalam perjanjian terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran
utang di Indonesia untuk mengharuskan penyajian perusahaan, laba/rugi operasi, profitabilitas,
166
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan
solvabilitas, opini auditor dan reputasi auditor Dari analisa dan pembahasan yang telah
terhadap audit delay, seperti yang tampak pada diuraikan dimuka, dapat diberikan beberapa saran
tabel 8. antara lain :
2. Koefisien Determinasi 1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk
menambah waktu penelitian dan luas
Koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel penelitian, sampel yang digunakan tidak hanya
pada perusahaan manufaktur, tetapi semua
independen menjelaskan variabel dependen. Nilai
R2 dikatakan baik jika diatas 0,5, karena nilai R2 perusahaan.
2. Menambah faktor lain yang dapat
berkisar antara 0 sampai 1 (Ghozali, 2006: ).
mempengaruhi audit delay.
Dari tampilan output SPSS model 3. Menambahkan variabel yang berasal dari data
Summary pada table 9, besarnya nilai Adjusted R2 primer yang tidak digunakan dalam penelitian
adalah 0.073, hal ini berarti 7.3% variasi audit ini.
delay dapat dijelaskan oleh variasi dari ke enam
variabel independen ukuran perusahaan, laba/rugi DAFTAR PUSTAKA
operasi, profitabilitas, solvabilitas, opini audit, dan Anis Chariri, Imam Ghozali, 2001, “Teori
ukuran KAP, sedangkan sisanya dijelaskan oleh Akuntansi”, Edisi Pertama, Badan Penerbit
sebab – sebab lain di luar model. Universitas Diponegoro, Semarang.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil uji regresi berganda Anthony, R.N and Govindarajan, 1995,
dalam bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan “Management Control System”, Eight
bahwa faktor Ukuran perusahaan berpengaruh Edition, Irwin, Chicago.
negatif signifikan terhadap audit delay dan Boyton, WC and G. Kell, 1996, “Modern
solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap
Auditing”, Sixt Edition, John Wiley &
audit delay, sedangkan faktor Profitabilitas, ukuran Sons, Inc, New York.
KAP dan opini audit tidak berpengaruh terhadap
audit delay. Elqorni, Ahmad, 2009, Mengenal Teori
Keagenan, http:// elqorni.wordpress.com.
Keterbatasan
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis
Adapun keterbatasan – keterbatasan dalam
Multivariate dengan Program SPSS
penelitian ini adalah :
Cetakan ke – IV, Badan Penerbit
1. Periode penelitian hanya empat tahun, yaitu Universitas Diponegoro, Semarang.
tahun 2006 sampai 2009. Ghozali Imam dan Kristianus Ukago, 2005,
2. Penulis hanya menganalisa lima faktor yang
“Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
mempengaruhi audit delay (profitabilita,
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
solvabilitas, opini audit, ukuran perusahaan Keuangan Bukti Empiris Emiten di BEJ”,
ddan ukuran KAP), sehingga masih banyak
Jurnal Maksi Vol. 5, pp. 13 – 33.
faktor lain yang belum diteliti.
3. Penelitian ini hanya menggunakan data Halim, Varianada, 2000, “Faktor-Faktor Yang
sekunder, data-data primer yang tidak Mempengaruhi Audit Delay”, Jurnal
dipublikasikan seperti luas audit yang Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2, No. 1, p. 63 –
dilakukan, tingkat pengendalian internal klien, 75.
kompleksitas EDP dan risiko audit tidak IAI, 2004, “SAK”, Salemba Empat, Jakarta.
dimasukan dalam penelitian ini.
4. Penelitian ini hanya dilakukan pada IAI, Kompartemen Akuntan Publik, 2001,
perusahaan manufaktur. “Standar Profesional Akuntan Publik”,
Saran PT. Salemba Empat, Jakarta.
Jogiyanto, 2000, “Teori Portofolio dan Analisis
Investasi”, Edisi II, Yogyakarta : BPFE.
167
Vol. 3 No. 1, Nopember 2011 Dinamika Keuangan dan Perbankan
Ukuran Perusahaan H1 -
Opini Auditor H5 -
H6 -
Reputasi Auditor
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Aud 256 40.00 99.00 71.9102 13.00029
Uk_Perusahaan 256 10.39 13.95 11.9245 .64125
Profitabilitas 256 -.86 .45 .0403 .14114
Solvabilitas 256 -.07 5.30 .5937 .53788
Valid N
256
(listwise)
Sumber: Lampiran
Opini_Auditor
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 129 50.4 50.4 50.4
1 127 49.6 49.6 100.0
Total 256 100.0 100.0
KAP
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 135 52.7 52.7 52.7
1 121 47.3 47.3 100.0
Total 256 100.0 100.0
Sumber: Lampiran
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized
256 -.526 .152 -.452 .303
Residual
Valid N (listwise) 256
Sumber: Lampiran
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Uk_Perusahaan .867 1.153
Laba_Rugi .633 1.581
Profitabilitas .562 1.779
Solvabilitas .723 1.382
Profitabilitas .562 1.779
Opini_Auditor .919 1.088
KAP .913 1.095
Sumber:
170
Andi Kartika Dinamika Keuangan dan Perbankan