Cara Memperoleh Modal Ar
Cara Memperoleh Modal Ar
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkatNya kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah matakuliah Kewirausahaan yang membahas “Cara
Memperoleh Modal”
Bapak selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah mengajar dan
membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
Serta teman-teman yang terkait secara langsung maupun tidak langsung yang
membantu kami dalam mengerjakan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi nilai mata kuliah Kewirausahaan di Semester V.
Akhir kata, tidak ada sesuatu pun yang sempurna. Pembuatan makalah ini pun masih jauh dari kata
sempurna, masih banyak sekali kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karenanya saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Karakteristik wirausaha dapat berpengaruh terhadap perkembangan usaha, modal adalah faktor
usaha yang harus tersedia sebelum melakukan kegiatan, sedangkan strategi pemasaran merupakan
bidang yang tidak dapat dilepaskan dari masyarakat yang berwawasan visual mandiri.
Karakteristik Usaha diukur dengan indikator keinginan berprestasi,tanggung jawab
pribadi,kemampuan inovasi, kemampuan manajemen,modal usaha diukur dengan indikator,modal
sebagai syarat usaha, besar modal,hambatan sumber modal, sumber modal dari luar, strategi
pemasaran diukur dengan indikator penentuan harga,penentuan pasar,promosi yang
dijalankan,kualitas produk, sedangkan perkembangan usaha diukur dengan indikator karakteristik
wirausaha,kemudahan dan besar modal yang digunakan, strategi pemasaran yang digunakan.
Didalam berwirausaha ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu usaha
yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat
dari berbagai cara misalnya denhgan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan pinjaman.
Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu kemitraan atau hubungan sosial yang baik dalam
berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik
karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas. Oleh karena itu kemitraan sangat
dibutuhkan dan merupakan salah satu aspek yang penting dalam berwirausaha. Sedangkan
mengenai pengelolaan atau manajemen dan pemasaran akan lebih baik bila kita menguasainya
lebih jauh sebagai seorang wirausahawan, karena aspek pengelolaan dan pemasaran merupakan
aspek yang memegang peranan penting.
Karena itulah penulis menguraikan pembahasan ini dalam bentuk makalah mengenai cara
memperoleh modal usaha.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan modal ?
2. Apa saja jenis – jenis modal usaha ?
3. Apa saja sumber – sumber modal ?
4. Bagaimanakah pertimbahan ketika hendak menentukan modal ?
5. Apasajakah kelebihan dan kekurangan suatu modal ?
1.3.TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui dimaksud dengan modal.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis modal usaha.
3. Untuk mengetahui sumber – sumber modal.
4. Untuk mengetahui pertimbangan ketika hendak menentukan modal.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu modal.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Bambang Riyanto (1997:19) pengertian modal usaha sebagai ikhtisar neraca suatu
perusahaan yang menggunakan modal konkrit dan modal abstrak. Modal konkrit dimaksudkan
sebagai modal aktif sedangkan modal abstrak dimaksudkan sebagai modal pasif. Dengan
tersedianya modal maka usaha akan berjalan lancar sehingga akan mengembangkan modal itu
sendiri melaui suatu proses kegiatan usaha. Modal yang digunakan dapat merupakan modal sendiri
seluruhnya atau merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan modal pinjaman. Kumpulan
berbagai sumber modal akan membentuk suatu kekuatan modal yang ditanamkan guna
menjalankan usaha. Modal yang dimiliki tersebut jika dikelola secara optimal maka akan
meningkatkan volume penjualan (Riyanto, 1985 dalam Achmad, 2009).
Modal yang pertama kali dikeluarkan digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan
(prainvestasi), mulai dari persiapan yang diperlukan sampai perusahaan tersebut berdiri (memiliki
badan usaha). Contoh biaya awal yang harus dikeluarkan adalah biaya survei lapangan, biaya
pembuatan studi kelayakan, izin-izin, dan biaya investasi lainnya. Setelah biaya prainvestasi
dikeluarkan, selanjutnya adalah biaya untuk membeli sejumlah aktiva (harta) tetap. Biaya ini
dekeluarkan untuk mengoperasikan perusahaan atau sebagai tempat atau alat untuk melakukan
kegiatan, seperti pembelian tanah, pendirian bangunan atau gedung, pembelian mesin-mesin, dan
peralatan kantor. Disamping itu, modal juga diperlukan untuk membiayai operasi usaha pada saat
bisnis tersebut dijalankan. Jenis biaya ini misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
lainnya.
Besarnya modal yang diperlukan tergantung dari jenis usaha yang akan digarap. Dalam
kenyataan sehari-hari kita mengenal adanya usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar.
Masing-masing memerlukan modal dalam batas tertentu. Jadi, jenis usaha menentukan besarnya
jumlah modal yang diperlukan. Misalnya, jenis usaha pabrikan berbeda dengan pertanian. Hal ini
yang mempengaruhi besarnya modal adalah jangka waktu usaha atau jangka waktu perusahaan
menghasilkan produk yang diinginkan. Usaha yang memerlukan jangka waktu yang panjang
memerlukan modal yang relatif lebih besar pula.
Sementara itu, kebutuhan modal tenaga keahlian perusahaan disesuiakan dengan kebutuhan dan
persyaratan yang telah ditetapkan. Kebutuahan akan tenaga ahli yang akan menjalankan usaha
dapat diperoleh dari rekrutmen karyawan (penarikan pegawai) dari berbagai sumber, seperti
melalui iklan, dari surat lamaran yang masuk, referensi (kenalan) atau perguruan negeri. Untuk
memperoleh karyawan seperti yang dipersyaratkan, perlu dilakukan proses seleksi. Agar hasil
yang diperoleh maksimal, para calon karyawan yang sudah diseleksi sebagian atau seluruhnya
diberikan pelatihan agar mereka bertambah ahli dan terbiasa dengan pekerjaan yang akan
dilakukan nanti.
Pada dasarnya, kebutuhan modal untuk melakukan usaha terdiri dari dua jenis:
1. Modal investasi
Modal investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang.
Biasanya umurnya lebih dari satu tahun. Sementara modal kerja digunakan untuk jangka
pendek dan beberapa kali pakai dalam satu proses produksi. Jangka waktu modal kerja
biasanya tidak lebih dari satu tahun.
Penggunaan utama modal investasi jangka panjang adalah untuk membeli aktiva tetap, seperti
tanah, bangunan atau gedung, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, serta inventaris lainnya.
Modal investasi merupakan porsi terbesar dalam komponen pembiayaan suatu usaha dan
biasanya dikeluarkan pada awal perusahaan didirikan atau untuk perluasan pabrik. Modal
investasi biasanya diperoleh dari modal pinjaman berjangka waktu panjang (lebih dari satu
tahun). Pinjaman ini biasanya diperoleh dari dunia perbankan.
2. Modal Kerja
Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan pada saat
perusahaan sedang beroperasi. Jenis modalnya bersifat jangka pendek, biasanya hanya
digunakan untuk sekali atau beberapa kali proses produksi. Modal kerja digunakan untuk
keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, dan biaya pemeliharaan serta
biaya-biaya lainnya.
Modal kerja juga dapat diperoleh dari modal pinjaman bank (biasanya maksimal seetahun).
Biasanya dunia perbankan dapat membiayai modal investasi dan modal kerja baik secara
bersamaan maupun sendiri-sendiri (tergantung kebutuhan dan permintaan nasabah).
Kebutuhan modal, baik modal investasi maupun modal kerja, dapat dicari dari berbagai
sumber dana yang ada, yaitu modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Modal sendiri
adalah modal dari pemilik usaha sedangkan modal asing adalah modal dari luar perusahaan.
Dalam praktiknya pembiayaan suatu usaha dapat diperoleh secara gabungan antara modal
sendiri dan modal pinjaman. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri, modal pinjaman,
atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan
pemilik usaha.
A. Sumber Internal
Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya pada dasarnya dapat dibedakan dalam sumber
intern (internal sources) dan sumber ekstern (external sources). Modal yang berasal dari
sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan. Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan adalah keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan akumulasi penyusutan.
(accumulated depreciations). Sebenarnya ditinjau dari penggunaannya atau bekerjanya
kedua dana tersebut di dalam perusahaan tidak ada bedanya. Berikut ini akan dijelaskan ke
dua jenis modal yang berasal dari sumber intern perusahaan yaitu :
Keuntungan/Laba ditahan
Keuntungan/laba yang ditahan adalah besarnya laba yang dimasukkan dalam cadangan atau
ditahan, selain tergantung kepada besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, juga
tergantung kepada kebijakan deviden (dividend policy) dan kebijakan penanaman kembali
(plowing back policy) yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Depresiasi
Sumber intern selain berasal dari laba/cadangan juga berasal dari akumulasi penyusutan
/depresiasi. Besarnya akumulasi depresiasi yang terbentuk dari depresiasi setiap tahunnya
adalah tergantung kepada metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan bersangkutan.
Sementara sebelum akumulasi depresiasi itu digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang
akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas
sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu itu akumulasi depresiasi merupakan sumber
penawaran modal di dalam perusahaan sendiri. Makin besar jumlah akumulasi depresiasi
berarti makin besar “sumber intern” dari dana yang dihasilkan di dalam perusahaan yang
bersangkutan.
B. Sumber Eksternal
Sumber ekstern adalah sumber modal yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang yang
berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari kreditur dan pemilik, peserta atau
penanam saham di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah utang bagi
perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari kreditur tersebut adalah apa yang
disebut sebagai modal asing. Metode pembelanjaan perusahaan dengan menggunakan modal
asing dinamakan debt-financing. Dana yang berasal dari pemilik, peserta atau penanam saham
di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan
yang bersangkutan, dan dana ini dalam perusahaan tersebut akan menjadi “modal sendiri”.
Dengan demikian pada dasarnya dana yang berasal dari sumber eksternal adalah terdiri dari
modal asing dan modal sendiri.
Modal Asing Modal Sendiri
Pada dasarnya pihak pemberi modal yang utama dapat digolongkan dalam tiga golongan :
1. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk penjualan barang secara
kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun untuk jangka menengah
(lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka
waktu pembayaran kurang dari 1 tahun banyak terjadi pada penjualan barang dagangan dan
bahan mentah oleh suplier kepada langganan. Dalam hal demikian berarti langganan atau
pembeli membiayai operasi perusahaannya dengan dana yang berasal dari suplier (pemasok).
Supplier atau manufacturer sering pula menjual mesin-mesin atau peralatan lain hasil
produksinya kepada suatu perusahaan atau pabrik yang menggunakan mesin atau peralatan
tersebut dengan jangka waktu pembayaran 5 samapai dengan 10 tahun. Pembeli mesin
tersebut harus melunasi harga mesin dalam jangka waktu tertentu dengan cara mengangsurnya
setiap waktu sesuai kontrak yang dibuatnya. Dalam hal ini perusahaan pembeli mesin tersebut
membiayai pembelian mesin dengan dana yang berasal dari suplier untuk jangka waktu
tertentu.
2. Bank-bank
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit disamping
pemberian jasa-jasa lainnya di bidang keuangan. Setiap Bank mempunyai peraturan-peraturan
dan kebijakan yang berbeda antara satu bank dengan lainnya di bidang kredit. Kredit yang
diberikan Bank dalam bentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Syarat-
syarat kredit jangka pendek umumnya lebih lunak dibanding kredit jangka panjang. Hal ini
disebabkan kredit jangka panjang meliputi dana yang besar dan terikat untuk jangka waktu
yang panjang.
3. Pasar Modal
Pasar modal adalah sebagai sumber modal ekstern ketiga yang utama. Pasar modal adalah
pasar abstrak tempat bertemunya calon pemodal (investor) di satu pihak dan emiten yang
membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di pihak lain. Atau dengan
perkataan lain pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana jangka menengah
atau jangka panjang. Pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya
dalam efek (saham), sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan saham untuk
ditawarkan kepada masyarakat.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin memperoleh suatu modal
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Perusahaan
Dalam jangka waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan kekreditor (bank). Bagi
perusahaan jangka waktu pengambilan investasi juga perlu dipertimbangkan sehingga tidak
menjadi beban perusahaan dan tidak mengganggu cash flow perusahaan. Sebaiknya jangka
waktu pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Faktor biaya yang harus dikeluarkan harus dipertimbangkan secara matang, misalnya biaya
bunga, biaya administrasi, atau biaya lainnya. Hal ini penting karena biaya merupakan
komponen produksi yang akan menjadi beban perusahaan dalam menentukan harga jual dan
laba. Besarnya tingkat suku bunga dan biaya lain yang dibebankan bank atau lembaga
keuangan kepada nasabah berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Sebaiknya dipilih bank yang mampu memberikan biaya (bunga dan biaya lainnya) yang
paling rendah (kompetitif) bagi perusahaan. Sekali lagi besarnya biaya yang dibebankan akan
berakibat pada meningkatnya biaya operasi dan pada akhirnya dapat mengurangi keuntungan.
4. Perhitungan Keuntungan
Besarnya keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang akan datang perlu menjadi
pertimbangan. Perhitungan keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam
suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengambilan dana
suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan perhitungan pendapatan dan biaya sebelum
memperoleh pinjaman modal.
Perhitungan pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang perlu diperhitungkan
secara teliti dan cermat dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya.
Perhitungan biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis
biaya yang akan dikeluarkan pun perlu dibuat serinci mungkin.
3.1. KESIMPULAN
THANKYOU
DAFTAR PUSTAKA