Anda di halaman 1dari 7

KENDALI MUTU LABORATORIUM

“PENERAPAN GLP DALAM PENELITIAN PADA LABORATORIUM BAKTERIOLOGI


DAN PARASITOLOGI”

OLEH :
KELOMPOK 6

KOMANG TRISNA UTAMI (017)


I MADE KHRISNA PRADANA SAPUTRA (019)
KADEK ELIANA KESUMA DEWI (021)
NI WAYAN APRILIA WATI (023)
PUTU AYU ARISTIA DEWI (025)
NI PUTU AYU INDAH PARAMITA (029)
I GUSTI AYU SANTIKA DEWI (031)

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AJARAN
2018
PENERAPAN GLP DALAM PENELITIAN PADA LABORATORIUM
BAKTERIOLOGI DAN PARASITOLOGI

a. Laboratorium Bakteriologi
Contoh : Identifikasi Bakteri S.aureus Pada Tenggorokan
1. Perencanaan
Tujuan : untuk menunjang proses analisis.
1. Alat-alat yang dibutuhkan dalam analisis bakteri S. aureus
- Ose
- Api bunsen
- Petri disk
- Autoclaf
- Inkubator
- BSC
- Kaca objek dan cover glass
- Mikroskop, dll
2. Bahan yang digunakan dalam analisis bakteri S.aureus
- Media MCA
- Media BAP
- Pewarna gram
- H2O2
- Serum
- Media untuk uji biokimia
- Sampel
3. Alur Kerja

Kultur Identifikasi Uji katalase


Bakteri Bakteri

Uji
Pewarnaan
koagulase
gram

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari identifikasi bakteri S.aureus
1. Digunakan APD dengan baik dan benar
2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Didesinfeksi meja kerja (BSC) dengan alkohol 70%
4. Dikultur sampel swab tenggorokan pada media MCA dan BAP menggunakan ose
dengan streak 4 kuadran
5. Diinkubasi di inkubator pada suhu 37˚C selama 24 jam
6. Diidentifikasi koloni bakteri yang tumbuh
7. Jika ditemukan koloni bakteri yang menyerupai koloni baktei s.aureus maka
identifikasi dilanjutkan dengan uji katalase, uji katalase bertujuan untuk
membedakan bakteri staphylococcus dan streptococcus.
8. Jika pada uji katalase menunjukan hasil + (terbentuk gelembung udara) maka uji
dilanjutkan ke pewarnaan gram untuk lebih menegaskan bahwa koloni bakteri yang
diidentifikasi adalah kelompok staphyloccocus (koloni bulat bergerombol berwarna
ungu)
9. Uji koagulase selanjutnya dilakukan untuk membedakan s.aureus dan non aureus.
10. Hasil positif ditunjukan dengan adanya gumpalan pada tabung uji, ini berarti koloni
bakteri merupakan koloni s.aureus.
11. Dicatat hasil pengamatan
12. Didesinfeksi kembali meja kerja dengan alkohol 70%
13.
3. Pencatatan
Pencatatan hasil identifikasi dilakukan selama proses uji.
Identifikasi pada bakteri s.aureus ditulis di logbook praktikum seperti
Parameter identifikasi Hasil Keterangan
Kultur Koloni bulat, pinggiran Gram positif
smooth, berwarna putih
keabuan, tidak ada zona
hemolitik
Uji katalase + (terbentuk gelembung Staphylococcus
udara)
Pewarnaan gram Bakteri bulat bergerombol Staphyloccocus
berwarna ungu)
Uji koagulase + (terbentuk gumpalan Staphylococcus aureus
pada serum)

4. Pelaporan
a. Judul : Identifikasi Bakteri S.aureus Pada Tenggorokan
b. Tujuan : ....
c. Metode : ....
d. Prinsip : ....
e. Waktu dan Tempat : ....
f. Dasar Teori : ....
g. Alat dan Bahan : ...
h. Prosedur Kerja : ....
i. Hasil Pengamatan : ....
j. Pembahasan : ....
k. Kesimpulan : ...
l. Daftar Pustaka : ...
m. Lampiran Gampar : ...

5. Monitoring
Pengawasan terhadap kegiatan praktikum di laboratorium bakteriologi
1. Staff : Dosen dengan kompetensi di bidang mikrobiologi
2. Managemen mutu : monitoring terhadap alat dan reagen agar hasil yang dikeluarkan
terjamin mutunya.
6. Arsip
Segala sesuatu seperti dokumentasi, data hasil, laporan di simpan untuk bisa
dipertanggung jawabkan dan sebagai bukti laporan
b. Laboratorium Parasitologi
Contoh : Identifikasi Telur Cacing Pada Feses
1. Perencanaan
Tujuan : untuk menunjang proses analisis.
A. Alat-alat yang dibutuhkan dalam analisis bakteri S. aureus
- Ose
- Api bunsen
- Kaca obyek dan cover glasss
- Mikroskop, dll
B. Bahan yang digunakan dalam analisis bakteri S.aureus
- Pewarna eosin atau lugol
- Sampel
C. Alur Kerja

Sampel Feses Pewarnaan Identifikasi

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari identifikasi telur cacing pada feses
1. Digunakan APD dengan baik dan benar
2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Didesinfeksi meja kerja dengan alkohol 70%
4. Diteteskan 1 tetes pewarna eosin / lugol pada objek glas
5. Diambil sedikit feses dengan menggunakan ose yang sudah difiksasi
sebelumnya
6. Dihomogenkan
7. Ditutup dengan cover glass
8. Dibaca di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10x untuk mencari
lapang pandang. Dilanjutkan dengan pembesaran objektif 40x untuk
memfokuskan objek.
9. Dicatat hasil pengamatan
10. Didesinfeksi kembali meja kerja dengan alkohol 70%
3. Pencatatan
Pencatatan hasil identifikasi dilakukan selama proses uji.
Identifikasi telur cacing pada feses ditulis di logbook praktikum seperti :
Sampel Hasil
Feses Ditemukan telur cacing Ascaris
lumbricoides

4. Pelaporan
a. Judul : Identifikasi telur cacing pada feses
b. Tujuan : ....
c. Metode : ....
d. Prinsip : ....
e. Waktu dan Tempat : ....
f. Dasar Teori : ....
g. Alat dan Bahan : ...
h. Prosedur Kerja : ....
i. Hasil Pengamatan : ....
j. Pembahasan : ....
k. Kesimpulan : ...
l. Daftar Pustaka : ...
m. Lampiran Gampar : ...
5. Monitoring
Pengawasan terhadap kegiatan praktikum di laboratorium parasitologi
a. Staff : Dosen dengan kompetensi di bidang parasitologi
b. Managemen mutu : monitoring terhadap alat dan reagen agar hasil yang
dikeluarkan terjamin mutunya.
6. Arsip
Segala sesuatu seperti dokumentasi, data hasil, laporan di simpan untuk bisa
dipertanggung jawabkan dan sebagai bukti laporan
PILAR GLP PADA LABORATORIUM BAKTERIOLOGI DAN PARASITOLOGI

1. SUMBER DAYA
A. MANAJEMEN
- Penanggung jawab laboratorium : PJ lab
- Anggota Penanggung Jawab Lab : Anggota staff penanggung jawab
- Pemeliharaan Lab : Pengguna dan Penanggung Jawab

B. PERSONEL
Dosen atau tenaga kerja yang memiliki kompetensi di bidang bakteriologi dan
parasitologI

C. GEDUNG- PERALATAN
- Gedung cukup luas, fasilitas memadai.
- Peralatan dikalibrasi dan memenuhi standar.

D. Scientist/Peneliti
- Mahasiswa dan dosen yang melakukan kegiatan penelitian

E. Organisasi
- Organisasi kelompok mahasiswa.

2. KARAKTERISASI
A. Bahan
- Pengelompokkan bahan sesuai dengan sifat bahan.
B. Sistem Pengujian
- Sesuai dengan metode penelitiam atau pengujian secara sistematis.

3. PERATURAN
A. Perencanaan
- Menetapkan SOP dan standar evaluasi
B. SOP

- SOP K3 di laboratorium
- SOP pelaksanaan pratikum di laboratorium
- SOP peminjaman dan penggunaan alat serta bahan pratikum untuk mahasiswa
- SOP Penggunaan laboratorium untuk penelitian

4. HASIL
Pencatatan dan pelaporan pada log book untuk menulis dan mendokumentasikan hasil
data pratikum.

5. QA
Kendali mutu untuk evaluasi kegiatan pelaksanaan di laboratorium oleh penanggung
jawab laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai