mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah-olah terasa sakit hingga ke
tulang. Banyak yang tidak tahu ciri-ciri demam berdarah karena gejalanya
mirip demam biasa.
Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua penderita DBD setelah Brazil.
Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2009-2011, jumlah kematian
akibat DBD di Indonesia mencapai 1.125 kasus. Data tersebut sekaligus
menempatkan Indonesia sebagai negara tertinggi dalam kasus penyakit DBD
di Asia Tenggara.
Demam tinggi
Selain demam tinggi, gejala DBD pada anak yang berikutnya adalah terasa
nyeri dan linu di belakang mata. Wajah anak atau balita akan kelihatan
sangat pucat disertai sakit kepala.
Gejala DBD pada anak yang bisa dilihat secara kasat mata adalah munculnya
bintik merah dan ruam pada sekujur tubuh. Hal ini disebabkan oleh virus
dengue yang menyerang sistem pembekuan darah di dalam tubuh.
Pada fase yang paling parah, hidung bisa mengalami mimisan kemudian
mutah darah berwarna hitam seperti warna kopi. Selain itu, kulit anak juga
mudah mengalami memar.
Ciri-ciri DBD selanjutnya adalah buah hati yang terserang batuk pilek dan
juga terasa gatal di bagian telapak kaki. Ini juga disertai dengan
menurunnya nafsu makan yang disebabkan oleh rasa mual.
Gejala DBD pada anak yang mengalami DSS yaitu mengalami demam tinggi.
Setelah demam reda, mulai muncul gejala-gejala lain yang lebih parah
seperti:
Apabila terlambat ditangani maka anak bisa mengalami tekanan darah yang
turun secara drastis dan cepat, dehidrasi, serta pendarahan hebat.
Ini adalah langkah awal untuk mendiagnosis penyakit apa yang sedang
diderita oleh anak Anda. Pada intinya, apabila anak atau balita tiba-tiba
terserang demam tinggi, jangan pernah disepelekan.
Selain dilakukan diagnosis awal oleh dokter, anak Anda akan diminta
melakukan cek darah di laboratorium untuk mengetahui penyakitnya. Jika
terbukti bahwa anak atau balita Anda terkena sakit demam berdarah, maka
dokter akan langsung meminta untuk rawat inap di rumah sakit.