Masyarakat Indonesia secara luas sudah cukup tahu yang namanya penyakit demam berdarah.
Penyakit ini biasa disebut Demam Berdarah Dengue (DBD) atau penyakit yang disebabkan
oleh gigitan nyamuk. Penyakit ini dikenal dengan gejalanya yang sangat khas, yaitu suhu
tubuh tinggi atau panas sekaligus nyeri sendi, sakit kepala, otot, tulang, dan sakit area
belakang mata.
Meski demikian, penyebutan demam berdarah dalam terminologi medis tidak lah tepat, atau
bisa dikatakan salah kaprah. Sebab sebenarnya DB (demam berdarah) itu adalah kondisi yang
menjadi komplikasi dari deman dengue (dengue fever) yang memburuk.
DB sendiri dalam istilah medis disebut sebagai dengue hermorrhagic fever. Tetapi karena
sudah familier (terdengar akrab) maka pembahasan penyakit yang satu ini akan tetap dengan
penyebutan istilah DBD untuk merujuk pada penyakit yang sama.
Virus dengue ini menyerang seseorang melalui perantara nyamuk Aedes eegypti dan Aedes
albopictus (bahasa latin). Ciri-ciri nyamuk yang menyebarkan virus dengue ini adalah
berwarna hitam dengan belang-belang putih di tubuhnya.
Kedua jenis serangga ini banyak ditemui berkembang biak di wilayah iklim tropis, termasuk
Indonesia dan negara-negara Afrika. Tiap tahun diketahui banyak penderita demam berdarah.
Indonesia sendiri jadi salah satu yang tertinggi dengan jumlah kasus mencapai 112.511
penderita DBD pada tahun 2013, dan sebanyak 871 orang meninggal akibat penyakit DBD
ini.
Di tahun selanjutnya, terdapat 71.688 kasus DBD terjadi dengan jumlah orang yang
meninggal sebanyak 641 penderita demam berdarah. Kendati telah mengalami penurunan
dari segi jumlah kasus yang terjadi, namun angka ini masih tetap menempatkan Indonesia
sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi kedua setelah Brasil.
Kedua nyamuk DBD atau penyebar virus demam berdarah ini justru berkembang biak di
genangan air yang jernih di sekitar pemukiman padat penduduk. Nyamuk ini biasanya
menghisap darah di waktu pagi dan sore hari.
Penyakit DBD ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gejala
demam berdarah pada anak maupun orang dewasa sejatinya mudah dikenali. Secara umum
gejala DBD bisa dikenali baik secara fisik maupun bukan, diantaranya:
1. Suhu tubuh penderita DBD sangat tinggi bisa mencapai 41 derajat celcius
2. Nafsu makan kurang bahkan hilang selera
3. Badan terasa lelah, lesu dan capek terus menerus
4. Mual hingga muntah
5. Wajah berwarna kemerahan
6. Tenggorokan sakit
7. Kepala pusing
8. Kelenjar getah bening bengkak
Bagaimana gejala DBD pada anak? Selain mengalami gejala demam berdarah di atas,
biasanya anak yang menderita penyakit DBD selalu disertai dengan munculnya bintik-bintik
merah di kulit.
Untuk beberapa kasus gejala DBD, terkadang hidung dan gusi penderita juga mengalami
pendarahan dengan intensitas ringan. Masa inkubasi penderita penyakit akibat nyamuk DBD
ini dalam rentang waktu antara 4 hingga 10 hari sejak gejala awal mulai terindikasi.
Pada saat masa inkubasi inilah biasanya terjadi kesulitan untuk membedakan mana yang
sebenarnya demam berdarah atau hanya sekedar sakit flu biasa.
Setelah mendapatkan hasil tes darah pasien dari laboratorium, dokter selanjutnya akan
membagi tingkat parah penyakit demam berdarah yang diderita, terbagi menjadi beberapa
kriteria antara lain:
1. Stadium Pertama
Terjadi infeksi virus dengan derajat pendarahan yang tampak hanya melalui indikator positif
pada saat uji tourniquet yaitu alat untuk mengerutkan dan menekan guna mengontrol aliran
darah.
2. Stadium Lanjutan
Ditandai dengan pendarahan tiba-tiba seperti bintik merah dan mimisan. Selanjutnya bisa
memasuki DBD tingkat ke-2, di mana penderita mengalami syok (menarik diri) yang ditandai
dengan kondisi suhu badan dingin di bagian tangan dan kaki, lalu nadi cepat tapi lemah,
kesadaran menurun dengan tekanan nadi yang masih terukur.
3. Stadium Akut
Dalam istilah kedokteran, ini disebut sebagai DSS (Dengue Shock Syndrome), yang disertai
tanda seperti kesadaran menurun bahkan koma. Selanjutnya ditandai dengan nadi sangat
llemah bahkan nyaris tidak teraba, hingga tekanan nadi tidak bisa diukur.
Sangat dianjurkan untuk melakukan perawatan sedini mungkin sebelum memasuki stadium
pertama. Dengan mengetahui dan melakukan perawatan sejak awal, penyakit DBD ini akan
mudah disembuhkan.
Bila terjangkit penyakit DBD ini, langkah pertama apa yang perlu dilakukan untuk
mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut?
Cara terbaik tentu pergi ke dokter apabila menemukan gejal-gejala seperti di atas.
Guna memperkuat diagnosa, dokter biasanya akan mengarahkan pasien untuk melakukan tes
darah. Dari contoh (sample) darah pasien ini akan mudah ditemukan jenis penyakitnya.
Seorang pasien dinyatakan terserang DBD apabila hasil pemeriksaan tes darah tergolong
daalam kriteria sebagai berikut:
Di fase awal penyakit DBD ini menyerang, banyak literatur menyebutkan bahwa demam ini
memang bisa sembuh dengan teknik perawatan di rumah. Ini adalah masa ketika masih belum
memasuki tahapan stadium pertama atau berubah dari demam dengue menjadi dengue dan
DSS. Di fase awal atau ringan bisa melakukan perawatan sendiri, seperti:
Untuk mencegah terjangkitnya penyakit demam berdarah, maka perlu memperhatikan dan
melakukan beberapa hal sebagai berikut:
Apabila tidak ditangani segera, maka ini akan menjadi fase kritis yang membawa dampak
fatal. Karenanya, tetap sangat disarankan bagi penderita untuk tetap menemui dokter bahkan
setelah memasuki hari ke 5 demam sudah mulai menunjukan tanda membaik. Waktu
pemulihan total biasanya hingga 2 minggu.
Namun yang terpenting adalah mencegah penyakit DBD ini sedini mungkin dengan cara
menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Bila terserang penyakit demam berdarah ini, sesegara
mungkin melakukan tindakan yang diperlukan.