Anda di halaman 1dari 6

Pengertian

Diksi

Kesalahan Diksi

Kesalahan Ejaan
DIKSI

A. Pengertian
merupakan pemilihan kata yang tepat dalam merangkai sebuah kalimat. Penggunaan
diksi ini bertujuan untuk membuat karya tulis atau kalimat lebih menarik, mudah
dipahami, dan lebih sesuai dengan apa yang penulis ingin sampaikan kepada
pembacanya.

B. Kesalahan Diksi
Di dalam kemyataaan tidak sedikit ditemukan kalimat tidak grmatikal yang
disebabkan oleh penggunaan kata secara tidak tepat. Bidang pemilihan kata itu
disebut diksi
1) Pemakaian Kata Tidak Tepat
Ada beberapa kata yang digunakan secara tidak tepat. Kata dari atau daripada
sering digunakan secara tidak tepat, seperti contoh berikut.
Contoh :
 Sebagian daripada kekayaan pengusaha itu diserahkan kepada
yayasan yatim piatu.
Perbaikan : hilangkan kata daripada karena tidak tepat
Sebagian kekayaan pengusaha itu diserahkan kepada yayasan yatim
piatu
2) Penggunaan Kata Berpasangan
Ada sejumlah kata yang penggunaannya berpasangan (konjungsi korelatif),
seperti
1. baik ... maupun ...,
2. bukan ... melainkan ...,
3. tidak ... tetapi ...,
4. antara .., dan.,
Contoh :
 Antara kemauan konsumen dengan kemauan pedagang terdapat
perbedaan dalam menentukan kenaikan harga
Perbaikan : cari kata sesuai pasangan
Antara kemauan konsumen dan kemauan pedagang terdapat
perbedaan dalam menentukan kenaikan harga
3) Penggunaan Dua Kata
Terdapat penggunaan dua kata yang makna dan fungsinya kurang lebih sama.
Penggunaan dua kata scara serentak ini tidak efisien. Kata-kata yang sering
dipakai secara serentak itu, bahkan pada posisi yang sama, antara lain ialah
adalah merupakan, agar supaya, demi untuk seperti misalnya, atau daftar
nama-nama
Contoh :
 Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia adalah merupakan
keewajiban kita semua.sebagai warga negara Indonesia
Perbaikan : pilih salah satu kata saja
Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia adalah kewajiban
kita semua
4) Penghubung Antarkalimat dan Kata Maka
Kata maka sering menyertai ungkapan penghubung antarkalimat, seperti
“sehubungan dengan itu maka, oleh karena itu maka, dengan demikian” yang
byasanya digunakan untuk kesimoulan dari kalimat-kalimat sebelumnya
Contoh :
 Oleh karena itu maka perencanaan penelitian harus disusun
berdasarkan observasi lapangan.
Perbaikan : hilangkan kata maka
Oleh karena itu, perencanaan penelitian harus disusun berdasarkan
observasi lapangan.
5) Peniadaan Preposisi
Di dalam kenyataan penggunaan bahasa, orang sering tidak menyatakan unsur
preposisi yang menyertai verba. Verba yang disertai preposisi itu kebanyakan
berupa verba intransitif. Berikut dikemukakan beberapa contoh verba tanpa
preposisi.
Contoh :
 ayah pergi luar kota beberapa hari yang lalu naik bis kota
Perbaikan : berikan preposisi menyyertai verba
Mereka pergi ke luar kota beberapa hari yang lalu

C. Kesalahan Ejaan
Di dalam kenyataan penggunaan bahasa masih banyak kesalahan bahasa yang
disebabkan oleh kesalahan penerapan ejaan, terutama tanda baca, di dalam konsep
pengertian lama tanda baca berhubungan dengan bagaimana melisankan bahasa tulis,
sedangkan dalam ejaan sekarang tanda baca berhubungan dengan bagaimana
memahami tulisan (bagi pembaca) atau bagaimana memperjelas isi pikiran (bagi
penulis) dalam ragam bahasa tulis, Jadi, bagi pembaca, tanda baca berfungsi untuk
membantu pembaca dalam memahami jalan pemikiran penulis; sedangkan bagi
penulis, tanda baca berfungsi untuk membantu menjelaskan jalan bagi penulis supaya
tulisannya (karangannya) dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.
beberapa kesalahan bahasa yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan tanda baca :
1) Tanda Koma di antara Subjek dan Predikat
Ada kecenderungan penulis menggunakan tanda koma di antara subyek dan
predikat kalimat jika nomina subjek mempunyai keterangan yang panjang.
Penggunaan tanda koma itu tidak benar karena subjek tidak dipisahkan oleh
tanda koma dari predikat, kecuali pasangan tanda koma yang mengapit
keterangan tambahan atau keterangan aposisi
Contoh :
 Rudi Hartono, yang pernah menjuarai All England delapan kali,
menjadi pelatih PBSI (contoh mengapit aposisi sudah betul)
 Tanah bekas hak guna usaha yang tidak memenuhi persyaratan-
persyaratan tersebut, akan ditetapkan kemudian pengaturannya.(
perbaikan hingkan tanda koma)
2) Tanda Koma di antara Keterangan dan Subyek
Selain subyek, keterangan kalimat yang panjang dan yang menempati posisi
awal juga sering dipisahkan oleh tanda koma dari subyek kalimat. Padahal,
meskipun panjang, keterangan itu bukan anak kalimat. Oleh karena itu,
pemakaian tanda koma seperti itu juga tidak benar.
Contoh :
 Dalam suatu pernyataan singkat di kantornya, pengusaha itu
membantah bekerjasama dengan penyelundup.(perbaikan hilangkan
koma)
3) Tanda Koma di antara Predikat dan Objek
Objek yang berupa anak kalimat juga sering dipisahkan dengan tanda koma
dari predikat. Pemakaian tanda koma seperti itu juga tidak benar karena obyek
tidak dipisahkan dengan tanda koma dari predikat.
Contoh :
 Ibu tidak menceritakan, bagaimana si Kancil keluar dari sumur jebakan
itu(perbaikan hialngkan tanda koma)
4) Pemakaian Huruf
Fitnah tidak boleh diganti dengan pitnah
5) Pemisahan suku Kata
Didalam bahasa Indonesia setiap suku kata ditandai oleh sebuah vokal. vokal
itu dapat diikuti maupun didahului oleh konsonan. persukuan atau pemisahan
suku kata biasanya kita dapati pada penggantian baris, yaitu terdapat pada
bagian akhir setiap baris tulisan
6) Penulisan Huruf
ada dua hal yang diatur dalam penulisan huruf di dalam ejaan yang
disempurnakan (EYD), yaitu aturan penulisan huruf besar atau huruf kapital
dan aturan penulisan huruf miring.
RUJUKAN
http://pelitaku.sabda.org/kesalahan_ejaan
http://nonocabe.blogspot.com/2012/05/masalah-kalimatkesalahan-struktur-
diksi_14.html
https://www.infokekinian.com/pengertian-fungsi-dan-contoh-diksi-serta-
analisis-kesalahan-diksi/
https://www.academia.edu/11322732/Kesalahan_Ejaan_dan_Tanda_Baca_EY
D_

Anda mungkin juga menyukai