MEMUTUSKAN
Menetapka : PERATURANWALIKOTATENTANGPERATURANINTERNAL(HOSPIT
n ALBYLAWS)BLUD RSUD KOTA BAUBAU
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
1. Nama
Nama Rumah Sakit adalah BLUD RSUD Kota Baubau, Milik
Pemerintah Kota Baubau
2. Visi Dan Misi
a. Visi
Visi kota Baubau adalah
b. Misi
Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, RSUD Baubau
menetapkan misi sebagai berikut:
4. Moto
Motto BLUD RSUD Kota Baubau adalah:
“ Bekerja Sebagai Ibadah, Kesembuhan Adalah Kebahagiaan
Kami”
Tugas pokok dari BLUD RSUD Kota Baubau adalah memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Baubau dan
sekitarnya, dan mendukung setiap program kesehatan yang
dicanangkan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah.
Sebagai insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
setiap insan pegawai Rumah Sakit harus menjalankan
kewajibannya sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan Yang
Maha Esa, sehingga ihklas dalam bekerja semata-mata tidak
mengharapkan imbalan secara materiil. Dengan bekerja secara
maksimal sesuai dengan keahlian dan pendidikannya, setiap insan
pegawai Rumah Sakit telah melaksanakan pekerjaannya dalam
menyembuhkan seorang pasien, hanya dapat berharap
kesembuhan dari pasien tersebut. Sehingga kesembuhan pasien
setelah mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dapat
memberikan nilai lebih dari sekedar kepuasan dalam bekerja, yaitu
sebuah kebahagian dapat menyaksikan kesembuhan pasien
mendapatkan perawatan secara memadai.
5. Tujuan
Memberikan Pelayanan kesehatan secara profesional, efisien
dan efektif yang berorientasi kepada pelanggan, tanpa
membeda-bedakan asal-usul dan kondisi finansial pasien
mampu atau tidak mampu, pasien dengan jaminan atau tanpa
jaminan.
Menyelenggarakan manajemen rumah sakit dengan kaidah
bisnis yang sehat, terbuka, efisien, efektif, dan akuntabel guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat umum serta
kesejahteraan karyawan.
Mengelola rumah sakit, poliklinik, dan fasilitas kesehatan lainnya
senantiasa mengutamakan kepentingan pasien, peka dan
tanggap terhadap keluhan serta selalu berpenampilan prima.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tinggi.
Meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperbaiki,
membangun dan mengembangkan fasilitas di BLUD RSUD Kota
Baubau melalui penambahan investasi Sarana dan Prasarana
Layanan Kesehatan sebagai salah satu unsure penting ujung
tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
bagi masyarakat Kota Baubau dan sekitarnya.
Terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan
institusi dan organisasi profesi terkait dengan bidang kesehatan.
6. Strategi
Sasaran strategis merupakan target kinerja yang harus dicapai
oleh BLUD RSUD Kota Baubau seluruhnya pada tahun 2018.
Sehingga dalam periode 2013-2018, BLUD RSUD Kota Baubau
dapat melakukan upaya-upaya untuk mencapai sasaran strategis
tersebut. Sasaran strategis BLUD RSUD Kota Baubau yang harus
dicapai dalam 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut:
1. Perspektif Pelanggan
a. Meningkatnya kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
RS.
b. Meningkatnya kepuasan karyawan terhadap kondisi kerja di
rumah sakit.
2. Perspektif keuangan
a. Meningkatnya jumlah cakupan kunjungan pasien.
b. Meningkatnya rasio pendapatan pelayanan medis
dibanding belanja operasional.
c. Meningkatnya tingkat kemandirian rumah sakit.
3. Perspektif proses internal
a. Melaksanakan layanan medis dan kegiatan administrasi
sesuai SOP dan SPM.
b. Meningkatnya tingkat efisiensi pelayanan.
c. Meningkatnya kualitas pelayanan/patient safety.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
a. Terpenuhinya standar rumah sakit kelas C.
b. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan RS.
c. Meningkatnya kinerja operasional rumah sakit.
d. Terimplementasinya SIMRS.
7. Program/Kegiatan
Adapun Program Prioritas BLUD RSUD Kota Baubau adalah
1. Program Dalam Mendukung Operasional Rumah Sakit;
2. Program Penyempurnaan Sarana Fisik Gedung dan Peralatan
Medis dan Non Medis
3. Program Pembangunan dan Pengembangan Rumah Sakit;
4. Program Peningkatan Mutu Rumah Sakit
Pasal 3
Sejarah Pendirian, Kelas, Alamat dan Logo
1. Sejarah Pendirian
2. Kelas
3. BLUD RSUD Kota Baubau Adalah Rumah Sakit Tipe C
4. Alamat
Alamat BLUD RSUD Kota Buabau adalah Di JL. Drs. H. La Ode
Manarfa No.- Kelurahan Baadia Kecamatan Murhum. Kota
Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara Tlp.(0402) 2825356 Fax
(0402) 2825357
Email:rsudkotabaubau@Gmail.com.
5. Logo
Logo Rumah Sakit adalah adalah Logo Kota Baubau yang berarti :
Perisai Kelopak Bunga berbentuk 4 (empat) sisi, menggambarkan /
melambangkan falsafah masyarakat Buton (Kota Bau-Bau) “Sara
Pataanguna” sebagai kristalisasi nilai-nilai kehidupan
bermasyarakat yaitu:
Poma – maasiaka (kasih – mengasihi)
Pomae – maeaaka (segan – menyegani)
Poangka – angkataka (hormat – menghormati)
Popia – piara (saling melindungi – pelihara – memelihara)
Pasal 4
1. Tugas
2. Fungsi :
Perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Kesehatan ;
Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang pelayanan kesehatan;
Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan ;
Pelayanan medis Kesehatan ;
Pelayanan penunjang medis dan non medis;
Pelayanan keperawatan;
Pelayanan rujukan;
Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
Penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat;
Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, hukum,
hubungan masyarakat, organisasi dan tatalaksana, serta rumah
tangga, perlengkapan umum
Pasal 8
Tanggungjawab Pemerintah Daerah
BAB IV
PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT DAN
SRUKTUR ORGANISASI
Pasal 8
Pengorganisasian Rumah Sakit
Pasal 9
Sruktur Organisasi Rumah Sakit
BAB VIII
KOMITE-KOMITE
PASAL 143
a. Komite Medik;
b. Komite Keperawatan;
Bagian Kesatu
KOMITE MEDIK
Pasal 44 Pengorganisasian Komite Medik
Pasal 45
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Subkomite.
Pasal 46
Pemilihan Komite Medik
Pasal 47
1. Kompetensi;
4. Etika profesi.
Pasal 48
Wewenang Komite Medik
Pasal 49
SubKomite
Pasal 50
Pasal 51
Pengorganisasian Sub Komite Kredensial
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Anggota.
(2) Proses kredensial dilaksanakan dengan semangat keterbukaan,
adil, obyektif sesuai prosedur dan terdokumentasi;
(3) Sub Komite Kredensial melakukan penilaian kompetensi
seorang staf medis dan menyiapkan berbagai instrument
kredensial yang disahkan Direktur Rumah Sakit. Instrumen
tersebut paling sedikit meliputi kebijakan Rumah sakit tentang
kredensial dan Kewenangan Klinis, pedoman penilaian
kompetensi klinis, formulir yang diperlukan;
Pasal 52
a. kompetensi:
4. psikomotor;
b. kompetensifisik;
d. perilakuetis;
(5) Kewenangan Klinis yang diberikan mencakup derajat
kompetensi dan cakupan praktik;
(6) Daftar rincian Kewenangan Klinis diperoleh dengan cara:
(9) Bagi staf medis yang ingin memulihkan Kewenangan Klinis yang
dikurangi atau menambah Kewenangan Klinis yang dimiliki
dapat mengajukan permohonan kepada Komite Medik melalui
Direktur Rumah Sakit. Selanjutnya, Komite Medik
menyelenggarakan pembinaan profesi antara lain melalui
mekanisme pendampingan (proctoring).
Pasal 53
Pasal 54
Pengorganisasian Sub Komite Mutu Profesi
Pengorganisasian Sub Komite Mutu Profesi terdiri dari:
1. Ketua;
2. Sekretaris;dan
3. Anggota.
Pasal 55
g. Rencana reaudit.
(3) Subkomite Mutu Profesi dapat merekomendasikan pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis:
a. Menentukan pertemuan ilmiah yang harus dilaksanakan oleh
masing-masing kelompok staf medis dengan pengaturan
waktu yang disesuaikan;
b. Pertemuan tersebut dapat pula berupa pembahasan kasus
antaralain meliputi kasus kematian (deathcase), kasus sulit
maupun kasus langka;
c. Setiap kali pertemuan ilmiah harus disertai notulensi,
kesimpulandan daftar hadir peserta yang akan dijadikan
pertimbangan dalam penilaian di siplin profesi;
d. Notulensi beserta daftar hadir menjadi dokumen/arsip Sub
Komite Mutu Profesi;
e. Sub Komite Mutu Profesi bersama-sama dengan kelompok
staf medis menentukan kegiatan ilmiah yang akan dibuat
oleh Sub Komite Mutu Profesi yang melibatkan staf
medis rumah sakit sebagai narasumber dan pesertaaktif;
f. Setiap kelompok staf medis wajib menentukan minimal satu
kegiatan ilmiah yang akan dilaksanakan dengan Sub Komite
Mutu Profesi pertahun;
g. Sub Komite Mutu Profesi bersama dengan bagian pendidikan
dan penelitian rumah sakit memfasilitasi kegiatan tersebut
dan dengan mengusahakan satuan angka kredit dari ikatan
profesi;
h. Menentukan kegiatan ilmiah yang dapat diikuti ole hmasing-
masing staf medis setiap tahun dan tidak mengurangi hari
cuti tahunannya;
i. Memberikan persetujuan terhadap permintaan staf medis
sebagai asupan kepada Managemen.
(4) Sub Komite Mutu Profesi dapat memfasilitasi proses
pendampingan
a. Menentukan nama staf medis yang akan mendampingi staf
medis yang sedang mengalami sanksi disiplin/mendapatkan
pengurangan Kewenangan Klinis;
b. Komite medik berkoordinasi dengan Direktur Rumah Sakit
untuk memfasilitasi semua sumberdaya yang dibutuhkan
untuk proses pendampingan (proctoring) tersebut.
Pasal56
Pasal 57
1. perorangan:
2. non perorangan:
Pasal 59
Rapat Komite Medik
Pasal 60
Rapat Khusus
(1) Komite Etik dan Hukum dibentuk guna membantu Direktur untuk
mensosialisasikan kewajiban rumah sakit kepada semua unsure
yang ada dirumah sakit meliputi kewajiban umum rumah sakit,
kewajiban rumah sakit terhadap masyarakat, kewajiban rumah
sakit terhadap staf, menyelesaikan masalah medikolegal dan
etika rumah sakit serta melakukan koordinasi dengan Biro
Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Bali dan Tim
Penasehat / Advokasi Hukum yang ditunjuk Pemerintah Daerah
Provinsi Bali dalam menyelesaikan masalah medikolegal;
(2) Komite Etik dan Hukum merupakan badan non structural yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur BLUD
RSUD KOTA BAUBAU;
(3) Komite Etik dan Hukum dibentuk dan ditetapkan dengan
keputusan Direktur setelah mempertimbangkan masukan
dari para Wakil Direktur.
(4) Dalam melaksanakan tugas Komite Etik dan Hukum berfungsi :
a. Menyelenggarakan dan meningkatkan komunikasi
medikoetikolegal, baik internal maupun ekternal BLUD RSUD
KOTA BAUBAU;
b. Menyelenggarakan dan meningkatkan pengetahuan etika
dan hokum bagi petugas di BLUD RSUD KOTA BAUBAU;
c. Menyelenggarakan dan meningkatkan kemampuan resiko
manajemen terhadap masalah-masalah etika dan hokum di
BLUD RSUD KOTA BAUBAU;
(5) Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (4)
disampaikan secara tertulis kepada Direktur dalam bentuk
rekomendasi;
(6) Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), adalah berdasarkan penugasan dari
Direktur.
Bagian Ketiga
KOMITE KEPERAWATAN
Pasal 63
Pengorganisasian Komite Keperawatan
Pasal 64
a. Ketua;
b. Sekretaris;dan
c. Sub Komite;
Pasal 65
Pasal 66
Pasal 67
(1) Ketua Sub Komite ditetapkan oleh Direktur BLUD RSUD KOTA
BAUBAU berdasarkan rekomendasi dari Ketua Komite
Keperawatan dengan memperhatikan masukan dari staf
keperawatan yang bekerja di rumah sakit.
(2) Sub Komite yang ada di BLUD RSUD KOTA BAUBAU terdiri
atas:
a. Sub Komite Kredensial;
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
Pasal 72
Rapat
Bagian Keempat
Pasal73
(1) KomiteFarmasidanTerapidibentukgunamembantuDirekturdalamr
angkamencapaibudayapengelolaandanpenggunaanobatsecarara
sional.
(2) KomiteFarmasidanTerapimempunyaitugas:
Pasal75
BAB X
INSTALASI
Pasal 76
d. Instalasi farmasi.
(3) Setiap penyusunan dan tata kerja intalasi rumah sakit harus
didasarkan pada penerapan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan cross functional approach secara vertical dan
horizontal baik dilingkungannya serta dengan instalasi lain
sesuai dengan tugas masing-masing.
(4) Pembentukan instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
(5) Installasi dipimpin oleh Kepala Instalasi.
(6) Kepala Instalasi dalam tugasnya dibantu oleh tenaga fungsional
dan atau tenaga non fungsional.
(7) Kepala Instalasi mempunyai tugas dan kewajiban merencanakan,
melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi, serta melaporkan
kegiatan pelayanan pada instalasinya masing-masing kepada
Direktur melalui Wakil Direktur Pelayanan.
(8) Pembentukan dan perubahan instalasi didasarkan atas analisis
organisasi dan kebutuhan.
BAB XI
Pasal 77
BAB XII
Pasal 78
b. koordinator :
Pasal 79
a. membuatrencanastrategisdanmenyusunpanduanKeselamata
nPasienRumahSakit;
b. melakukan pencatatan, pelaporan dan analisa masalah
terkait dengan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), kejadian
Nyaris Cidera (KNC) dan Kejadian Sentinel;
c. memproses laporan insiden keselamatan pasien (eksternal)
ke KKKRSPERSI;
d. mengkoordinir investigasi dan masalah terkait Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cidera (KNC) dan
Kejadian Sentinel;
e. secara berkala membuat laporan kegiatan kepimpinan rumah
sakit.
BAB XIII
TATA KERJA
Pasal80
Pasal 81
TujuanPengelolaan
Pasal 82
Pengangkatan Pegawai
Pasal 83
Perpindahan Pegawai
(1) Perpindahan Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil
dilingkungan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk
peningkatan kinerja dan pengembangan karir.
(2) Perpindahan dilaksanakan dengan mempertimbangkan:
BAB XV
BAB XVI
Pasal 86
(1) Semua pelayanan medis hanya boleh dilakukan oleh staf medis
yang telah diberi Kewenangan Klinis oleh Direktur BLUD RSUD
KOTA BAUBAU.
(2) Kewenangan Klinis seperti dimaksud pada ayat (1) adalah
berupa Surat Penugasan Klinis (SPK).
(3) Kewenangan Klinis diberikan oleh Direktur Rumah Sakit Mata
Bali Mandara atas rekomendasi Komite Medik melalui Sub
komite Kredensial sesuai dengan Prosedur Penerimaan Anggota
SMF.
(4) Kewenangan Klinis diberikan kepada seorang anggota SMF
untuk jangka waktu paling lama3(tiga) tahun.
(5) Kewenangan Klinis Sementara (KKS) adalah Kewenangan Klinis
yang diberikan Direktur BLUD RSUD KOTA BAUBAU
berdasarkan Kewenangan Klinis yang dimiliki diRumah Sakit.
Asal dengan menyesuaikan kondisi pelayanan yang ada di
BLUD RSUD KOTA BAUBAU kepada Dokter Tamu yang bersifat
sementara.
(6) Pemberian Kewenangan Klinis ulang dapat diberikan setelah
yang bersangkutan memenuhi syarat dengan mengikuti prosedur
Rekredensial dari Sub komite Kredensial Komite Medik.
Pasal 87
Proses Penilaian Kewenangan Klinis
Pasal 88
Pembatasan Kewenangan Klinis
Pasal 89
Pencabutan Kewenangan Klinis
Pasal 90
Pengakhiran Kewenangan Klinis
Pasal 91
BAB XVIII
Pasal 92
BAB XIX
Pasal93
(1) Perubahan terhadap Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf
Bylaws) dapat dilakukan berdasarkan adanya perubahan
peraturan perundang-undangan yang mendasarinya;
(2) Waktu perubahan peraturan internal staf medis ini dilakukan
paling lama setiap 3(tiga) tahun;
(3) Perubahan yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Komite
Medik BLUD RSUD KOTA BAUBAU;
(4) Mekanisme perubahan Peraturan Internal Staf Medis dilakukan
dengan melibatkan seluruh staf medis dan staf manajemen
terkait melalui lokakarya dan terakhir disahkan oleh Direktur
BLUD RSUD KOTA BAUBAU.
BAB XX
KERAHASIAN INFORMASI MEDIS
Pasal 94
KerahasianPasien
Pasal 95
Informasi Medis
e. kemungkinan Komplikasi.
Pasal 96
(1) Hakpasienmeliputi:
Pasal 97
Pasal 98
(1) HakRumahSakitmeliputi:
Pasal 99
BAB XXII
KERJASAMA / KONTRAK
Pasal 100
b. Objek kerjasama/kontrak.
f. Pengakhiran kerjasama/kontrak.
g. Keadaan memaksa.
h. Penyelesaian perselisihan
(4) Isi materi perjanjian kerjasama/kontrak dikoreksi dan disepakati
melalui pembubuhan paraf/fiat para pejabat yang berwenang
yaitu:
a. Kontrak klinis diajukan oleh unit pelayanan secara
berjenjang kepada pejabat berwenang sesuai hirarkhi
pelayanan. Wakil Direktur Pelayanan BLUD RSUD KOTA
BAUBAU berpartisipasi dalam seleksi kontrak klinis dan
bertanggung jawab atas kontrak klinis.
b. Kontrak manajemen diajukan oleh unit yang mengelola
administrasi sumberdaya secara berjejang kepada pejabat
berwenang sesuai hirarkhi administrasi sumberdaya,
Wakil Administrasi Sumber Daya BLUD RSUD KOTA
BAUBAU berpartisipasi dalam seleksi kontrak manajemen
dan bertanggung jawab atas kontrak manajemen
(5) Setelah dibubuhi paraf/fiat pada kedua belah pihak dan lanjut
diberi nomor oleh para pihak.
(6) Penandatanganan dilakukan oleh Direktur dan para pihak yang
berwenang dengan pemberian materai yang cukup.
(7) Hasil kerjasama/kontrak dapat berupa uang, surat berharga,
barang, hasil pelayanan, pengobatan, laboratorium, jasa
lainnya dan atau non material berupa keuntungan.
(8) Hasil kerjasama/kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
berupa uang harus menjadi pendapatan rumah sakit sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(9) Hasil kerjasama/kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
berupa barang harus di catat sebagaia setrumah sakit secara
proporsional sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(10) Hasil kerjasama/kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat
(7) berupa hasil pelayanan, pengobatan, laboratorium dan jasa
lainnya harus sesuai dengan kesepakatan yang tertuang
didalam perjanjian kerjasama/kontrak yang telah ditandatangani
atau sesuai hasil addendum.
(11) Evaluasi kerjasama/kontrak dilaksanakan oleh unit pelaksana
yang diketahui secara berjenjang sesuai hirarkhi pejabat yang
berwenang.
(12) Bila hasil evaluasi kerjasama/kontrak dinegosiasi kembali atau
diakhiri, unit pelaksana dan para pejaba tsecara berjenjang
menjaga kontinuitas pelayanan kepada pasien.
BAB XXIII
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Bagian kesatu
Pasal 101
Perencaanaan
Bagian Kedua
Pasal 102
Penganggaran
Pasal 103
c. Target kinerja;
d. Analisis dan perkiraan biaya satuan
e. Perkiraan harga;
Pasal 104
Persetujuan
BAB XXIV
Bagian kesatu
Pasal 105
Akuntansi
Bagian Kedua
Pasal 106
Pelaporan dan Pertanggung jawaban
b. Laporan operasional;
BAB XXV
KINERJA
Pasal 107
Pembinaan dan Pengawasan
Pasal 108
BAB XXVI
TUNTUTAN UMUM
Pasal109
BAB XXVII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 110
BAB XXVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 111
WALIKOTA BAUBAU,
MADEMANGKUPASTIKA
Diundangkan
di Baubau
pada tanggal
25 Mei 2015
COKORDANGURAHPEMAYUN
BERITA DAERAH KOTA BAUBAU TAHUN 2015 NOMOR 25