Anda di halaman 1dari 81

Bahrul ulum Ilham

Berbagi Cerita #1

Catatan Perjalanan
dari EROPA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah Rabbul


‘Aalamiin, Salawat dan salam atas baginda nabi besar
Muhammad SAW.

Karya sederhana ini hadir sekedar untuk berbagi cerita


perjalanan kami selama beberapa bulan di Jerman. Isi buku ini
adalah kumpulan tulisan-tulisan yang sebelumnya telah banyak
beredar diberbagai media online melalui web, blog atau jurnalis
warga.

Semoga dengan kumpulan catatan-catatan perjalanan kami ini


dapat member insprasi, minimal memberika informasi seluk
beluk beberapa bagian negara di Eropa.

Tak ada gading yang tak retak, mohon maaf atas segala
kekurangan dan khilaf.

Bahrul ulum Ilham

2
ISI BUKU

1. Perjalanan Ke Bremen : Wilkommen in


Winter
2. Empat Jam Di Dubai
3. Hari-hari awal di Bremen
4. Bremen, Selayang Pandang
5. Dibalik Indahnya Salju
6. Bremen, Kota Humanis Nan Bersahabat
7. Sistem Transportasi Di Jerman
8. Olah Sampah Ala Jerman
9. Sholat di Masjid Al Fatih Bremen
10. Muslim di Bremen
11. Bremen Technopark, Sinergi Akademisi
dan Pebisnis
12. Kota Berlin Yang Mempesona
13. Stasiun Pusat Kereta Api Berlin
14. Pesona Keindahan Kota Paris
15. Dresden, Indahnya Kota Bersejarah
16. Groningen, Kota Ramah Sepeda
17. Kanal yang indah dan bersih di kota
Groningen

3
1
Perjalanan Ke Bremen
Wilkommen in Winter
Kesempatan bepergian ke luar negeri menjadi dambaan
banyak orang. Apalagi ketika dapat merasakan budaya, alam dan
masyarakat yang jauh berbeda dengan kondisi di tanah air.
Demikian juga kami sekeluarga, sebuah kesyukuran ketika
mendapatkan kesempatan menginjakkan kaki dan tinggal
beberapa bulan di Negara Jerman yang terletak di jantung Eropa.
Bersama istri dan anak yang masih berusia 1,5 tahun,
kami bertiga mengunjungi salah satu kota di Jerman, tepatnya di
Bremen. Di kota Bremen ini adalah tempat dimana istri saya
mengikuti program sandwich doctoral di Universitas Bremen dari
bulan Januari sampai dengan Maret 2010.
Perjalanan kami ke Bremen menggunakan pesawat
Emirates, maskapai penerbangan yang berpusat di Bandara
Internasional Dubai, Uni Emirat Arab. Kami menempuh perjalanan
sekitar 7 jam dari Jakarta menuju Dubai untuk transit. Selanjutnya
dari Dubai International Airport kami melanjutkan perjalanan
sekitar 6,5 jam menuju Hamburg, Jerman Meskipun cukup
melehkan, kami tetap enjoy karena fasilitas yang nyaman di
pesawat mulai dari TV, menu yang halal dan enak, serta mainan
melimpah bagi anak kami.

4
Pengalaman menarik saat transit di Dubai International
Airport. Waktu transit selama 4 jam terasa begitu cepat saat
berada di bandara yang konon menjadi salah satu terbaik di dunia.
Kesan mewah sangat terasa, hamparan karpet, suasana yang
sejuk, serta fasilitas yang lengkap membuat penumpang sangat
betah.
Suasana dalam bandara tidak kalah dengan mal-mal
mewah di tanah air sehingga banyak yang memanfaatkan waktu
di bandara ini untuk berwisata belanja. Dalam bandara tersedia
swalayan maupun outlet-outlet mulai dari makanan, souvenir,
peralatan elektronik, busana dan lain-lain.Di bandara yang di
kelola profesional ini juga terdapat money changer, bank, jaringan

5
wifi gratis sampai stroller bagi orang tua yang membawa bayi
atau balita.
Wilkommen in Winter, selamat datang di musim dingin,
seolah menyambut kami saat mendarat di bandara Hamburg.
Tampak hamparan putih dan kesibukan truk penyapu salju
membersihkan landasan pacu dari lapisan salju. Setelah
pemeriksaan visa dan mengambil bagasi, kolega istri dari Uni-
Bremen telah menunggu kami untuk diantar ke Bremen. Saatnya
bagi kami merasakan winter, musim dingin yang sebenarnya.
Inilah waktu untuk pertama kali melihat salju dan merasakan
suhu di bawah nol derajat.
Dingin begitu terasa saat ke luar bandara menuju tempat
parkir. Tidak hanya terasa di wajah, dingin begitu terasa masuk
sampai ke tulang meski sudah memakai jaket yang cukup tebal. Si
kecil, anak kami tak bergerak dengan jaket tebalnya di atas
stroller dengan pipi tampak kemerah-merahan. Suhu waktu itu
yang minus 10 C terasa sudah cukup membuat tubuh kedinginan,

6
tubuh orang tropis yang terbiasa hidup di cuaca hangat atau panas
sepanjang tahun.
Kami yang tiba di bulan Januari 2010 memang pas saat
musim dingin di Eropa yang biasanya berlangsung dari Desember
sampai Februari. Berita-berita tentang badai salju yang cukup
parah melanda Eropa sempat membuat kami cukup was-was.
Apalagi saat rekan yang tiba lebih dulu di Bremen menyampaikan
bahwa suhu bisa sampai mencapai minus 8 0 C, tak terbayang
bagaimana dinginnya. Untunglah, sejak di tanah air kami telah
menyiapkan perlengkapan untuk menghadapi musim dingin
terutama kostum musim dingin.

Kolega istri datang menjemput kami dengan membawa


mobil pribadi. Di dalam mobilnya sudah disiapkan tempat duduk
khusus untuk anak kami lengkap dengan seat bealt. Kami semua
di mobil juga menggunakan seatbealt. Di Jerman ada aturan
pengendara dan semua penumpang wajib memakai sabuk

7
pengaman. Anak-anak berusia sampai dengan 4 tahun harus
ditempatkan di kursi pengaman khusus, sampai dengan 12 tahun
di bantal khusus.
Saat mobil keluar dari tempat parkir, saya takjub melihat
sistem perparkiran di bandara yang serba otomotis. Disini tidak
ada petugas atau tukang parkir. Hanya ada mesin karcis untuk
membayar dan memasukkan kartu recipe baru pintu palang akan
terbuka. Saat kolega kami menanyakan alamat yang akan dituju di
Bremen, saya tambah kagum ketika mengetahui bahwa mobilnya
dilengkapi dengan sistem navigasi GPS dan info lalu lintas secara
real time. Tentu sangat membantu saat berkendara di jalan raya.
Selama dalam perjalanan dari Hamburg ke Bremen, yang
tampak hanya hamparan putih. Salju yang turun membuat pohon-
pohon, bangunan dan rumah menjadi putih serta tumpukan salju
di kiri-kanan jalan. Mobil melaju cukup kencang di jalan tol, meski
harus tetap berhati-hati karena jalan licin dan basah.
Dalam perjalanan si kecil sering menangis karena merasa
tidak nyaman duduk “terkunci” dan sulit bergerak karena
memakai pakaian super tebal. Setelah singgah sebentar di kafe
untuk minum coklat panas, kami akhirnya tiba juga di kota
Bremen setelah satu jam lebih perjalanan. Si kecil sudah tertidur
juga karena capek dan bosan melihat truk yang lalu lalang. Di kota
Bremen kami menuju tempat tinggal/kost di Woltmershauser
Strasse 464, rumah milik pak Gery. Beliau adalah orang Indonesia
yang sudah lebih 10 tahun tinggal di Bremen dan bekerja di
perusahaan jerman yang memproduksi bagian pesawat Airbus.

8
2
Empat Jam Di Dubai

Menempuh perjalanan dari Jakarta ke Bremen punya


kesan dan pengalaman tersendiri. Diantaranya saat transit di
salah satu kota maju dan modern di Timur Tengah, kota Dubai.
Perjalanan kami ke Bremen memang menggunakan pesawat

9
Emirates, maskapai penerbangan yang berpusat di Bandara
Internasional Dubai, Uni Emirat Arab. Kami menempuh perjalanan
sekitar 7 jam dari Jakarta menuju Dubai untuk transit selama 4
jam,selanjutnya melanjutkan perjalanan sekitar 6,5 jam menuju
Hamburg, Jerman. Meski terasa lama, kami tetap enjoy karena
fasilitas Emirates yang nyaman. Di pesawat penumpang sangat
dimanjakan, mulai dari hiburan TV, Film, Radio atau menu yang
halal dan enak, serta mainan melimpah bagi anak kami.
Emirates salah satu
maskapai yang mengalami
perkembangan cukup
pesat. Maskapai ini
mengalami perkembangan
pesat sekitar tahun 200an
di saat maskapai lain
berjuang untuk bertahan
dari kebangkrutan.
Emirates sekarang
melayani berbagai tujuan
di Timur Tengah, Timur
Jauh, India, Afrika, Eropa,
dan Amerika Utara dengan lebih dari 70 jalur penerbangan ke
seluruh dunia. Maskapai penerbangan milik emirat Dubai ini
didirikan tahun 1985 dan telah menerima sejumlah 200
penghargaan internasional sebagai perusahaan penerbangan
terbaik dari berbagai klasifikasi.
Pengalaman menarik saat transit di Dubai International
Airport. Waktu transit selama 4 jam terasa begitu cepat saat
berada di bandara yang konon menjadi salah satu terbaik di dunia.
Kesan mewah sangat terasa, hamparan karpet, suasana yang
sejuk, serta fasilitas yang lengkap membuat penumpang sangat

10
betah. Suasana dalam bandara
tidak kalah dengan mal-mal
mewah di tanah air sehingga
banyak yang memanfaatkan
waktu di bandara ini untuk
berwisata belanja. Dalam
bandara tersedia swalayan
maupun outlet-outlet mulai
dari makanan, souvenir,
peralatan elektronik, busana
dan lain-lain.Di bandara yang
di kelola profesional ini juga
terdapat money changer, bank,
jaringan wifi gratis sampai
stroller bagi orang tua yang
membawa bayi atau balita.
Adanya stroller (kereta
bayi) di setiap sudut bandara Dubai ini hal yang cukup menarik.
Pihak bandara sangat peduli dengan memberikan Akses bagi
calon penumpang yang membawa anak kecil sangat diperhatikan.
Saat masuk stasiun, selain troli untuk membawa barang, juga
tersedia stroller berwarna merah untuk bayi dan anak kecil.
Bandara internasional yang terbesar di kawasan Timur
Tengah ini memiliki luas 115.000 meter persegi, gedung bandara
terdiri dari fasilitas bandara, pertokoan duty free, restoran, rumah
sakit, pusat kebugaran, sarana konferensi dan hotel berbintang
lima yang memiliki 100 kamar. Duty free seluas 1.300 meter
persegi buka 24 jam karena jadwal kedatangan dan
keberangkatan pesawat di bandara Dubai berlangsung non stop
24 jam setiap hari.

11
Sebagai bandara internasional, bandara Dubai dikenal
sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia dengan sekitar 50
gate masuk calon penumpang menuju pesawat. Kesan profesional
sangat terlihat dalam pengelolaan bandara Dubai ini.

12
3
Hari-hari awal di Bremen
Banyak
tantangan saat hari-hari
awal berada di Jerman.
Tantangan utamannya
tentu saja musim dingin.
Apalagi ketika rekan di
Bremen menyampaikan
bahwa musim dingin
tahun ini adalah yang
terburuk. Suhu di kota
Bremen saat awal-awal
kami datang berkisar – 8
derajat C sampai +6
derajat C. Suhu dingin ini
akan sangat terasa apabila disertai tiupan angin yang kencang.
Saya sendiri butuh beberapa hari untuk dapat beradaptasi dengan
cuaca dingin. Beberapa hari saja kena terpaan cuaca dingin
menjadikan sebagian kulit bersisik dan bibir pecah-pecah.

13
Cuaca dingin ini dapat diatasi dengan berpakaian musim
dingin mulai dari jaket, sepatu, syal, sarung tangan serta kupluk
saat ke luar rumah. Meskipun berpakaian kostum dingin ini
awalnya terasa cukup merepotkan, tapi senang juga merasakan
keluar rumah dengan pakaian serba tebal bersama orang-orang.
Kalau di rumah dan di dalam ruangan suhu umumnya terasa
hangat karena hampir semuanya dilengkapi dengan pemanas

(heater). Penting juga untuk tetap menjaga kondisi tubuh di


musim dingin dengan memperhatian asupan gizi dengan banyak
makan buah, sayuran dan minum susu.
Selain itu, perbedaan zona waktu ternyata juga
memberikan dampak tersendiri. Di hari-hari awal kami sempat
mengalami sulit tidur malam hari, perasaan lelah dan sakit kepala.
Kata seorang rekan di Bremen, kami mengalami yang namanya jet

14
lag karena melintasi
zona waktu yang
berbeda. Antara
Jerman dan Indonesia
memang ada
perbedaan waktu
antara 5-6 jam.
Hal yang juga
sangat terasa adalah
mengenai waktu sholat
lima waktu. Kalau di
Indonesia biasanya
kita sudah cukup hafal
dengan jadwal waktu
sholat tiap hari karena
perbedaannya tidak
mencolok, kondisi ini
sangat berbeda dengan kondisi di Jerman. Waktu shalat saat
musim dingin ini di bulan Januari misalnya shubuh masuk sekitar
jam 6:30 dan maghrib sekitar jam 16:30. Di musim dingin waktu
siang terasa sangat pendek sementara waktu malam terasa sangat
panjang. Sinar matahari yang cerah serta bersinar terang juga
sangat jarang dijumpai di musim dingin.
Tantangan lain di Jerman adalah mencari makanan halal.
Kalau di Indonesia tidak sulit mencari daging halal di pasar atau
kita bisa menyembelih sendiri. Kalau di Jerman yang mayoritas
non muslim tentu tidak bisa sembarangan membeli daging di
supermarket.
Meskipun di kota Bremen sendiri beberapa supermaket
menjual daging berlabel halal. Membeli makanan lain, berupa
snack, coklat, sampai obat-obatan juga harus extra hati-hati.

15
Seringkali salah satu bahannya terbuat dari gelatin, tulang babi,
ataupun alkohol. Syukurlah di Bremen ada beberapa toko
Arab/Turki yang memiliki label halal. Sedangkan untuk produk-
produk makanan lainnya, sangat penting untuk mengecek pada
saat membeli.

16
4
Bremen, Selayang Pandang
Kota Bremen adalah
kota otonom yang juga sebagai
ibukota negara bagian Bremen.
Dibandingkan Negara bagian
lain di Jerman, Negara bagian
ini memiliki keunikan karena
terdiri dari dua kota yang
terpisah satu sama lain yakni
kota Bremen dan kota
pelabuhan Bremerhaven yang
berjarak 60 Km. Kedua kota ini
bergabung bersama
membentuk negara bagian dan
menjadi Negara bagian terkecil
dari 16 negara bagian yang ada
di Jerman.

17
Kota Bremen adalah salah
satu kota yang indah, cukup
menyenangkan dan juga tidak
terlalu besar. Kita sangat mudah
dan nyaman untuk berjalan kaki
atau bersepeda melihat berbagai
sudut di kota Bremen. Dengan
system transportasi yang sangat
baik, kita juga bisa naik bus atau
trem yang bagus dan bersih untuk
berkeliling. Lalu lintas di kota
Bremen sangat tertib, rapi dan
lancar juga aman.

Di kota ini kita bisa menikmati nuansa kota tua (old town)
di tepi timur sungai Weser dan kota baru (new town) di bagian
tepi barat. Di kota tua Bremen kita akan merasakan nuansa kota
abad pertegahan. Bangunan-bangunan kunonya sangat terawat,
ada Marktplatz (tempat terbuka di jantung kota), gereja tua,
Schnoor, bagian tertua kota dengan rumah-rumah mungilnya,

18
jalan kecil Böttcherstrasse, patung Roland serta balai kota
(Rathaus) bergaya reinasance yang oleh UNESCO dimasukkan
sebagai salah satu World Heritage. Sambil berkeliling kota tua
yang juga menjadi pusat kota Bremen, pelancong sekaligus bisa
mencuci mata karena di sekeliling kota tua ini banyak toko-toko

berderet menjual berbagai barang.


Tak jauh dari kota tua, sekitar satu kilometer kita akan
menemukan satisun utama kota Bremen. Dekat dari stasiun
Bremen berdiri Übersee Museum dan di belakang stasiun, berdiri
pusat pameran, yang tempat parkirnya sering digunakan sebagai
pasar loak, dan pasar malam dua kali setahun. Bila kita meyusuri
jalan utama persis di depan stasiun menuju pusat kota, maka kita
akan melewati Herdentor, taman dengan kincir angin tua mirip
dengan kincir angin Belanda. Taman ini menjadi public space dan
paru-paru kota. Di bagian kota lain di Bremen kita akan
menemukan banyak kafe, restoran, taman kota, hotel, perumahan,
apartemen maupun pertokoan yang tertata dengan rapi.
Di Bremen juga ada beberapa pabrik seperti otomotif dan
makanan, termasuk juga industri dirgantara yang memproduksi
bagian pesawat Airbus. Beberapa orang Indonesia bekerja di

19
perusahaan milik pemerintah Jerman ini. Umumnya mereka
berasal dari PT. Dirgantara Indonesia (dahulu IPTN) yang pindah
ke Jerman saat terjadi PHK besar-besaran.
Kota Bremen mengingatkan kita juga dengan fairy tale
terkenal di dunia ‘Pemusik kota Bremen’. Dongeng karya Grimm
bersaudara ini bercerita tentang binatang-binatang keledai,
anjing, kucing dan ayam jago, yang ke Bremen untuk bermain
musik.Dongeng ini menjadi symbol kota Bremen dan patungnya
(Bremer Stadtmusikanten) berdiri di Di dekat balai kota
(Rathaus). Setiap turis biasanya berpose sambil memegang kaki
keledai. Konon, bila melakukan hal ini, maka suatu ketika, mereka
akan kembali lagi ke Bremen
Di kota ini berdiri beberapa perguruan tinggi antara lain
University of Bremen yang merupakan Universitas terbesar di
Bremen. Di Uni-Bremen ini umumnya mahasiswa asal Indonesia
menuntut ilmu. Selain Uni-Bremen, ada juga Goethe-Institut

20
internasional, Universitas Seni dan University of Applied Sciences
dan Jacobs University Bremen. Di kota Bremen ini juga menjadi
markas dari tim sepak bola Werder Bremen yang beberapa kali
memenangkan Kejuaraan Sepak Bola Jerman.
Untuk pertandingan sepak bola dilangsungkan di stadion
yang cukup megah, Weserstadion. Bremen juga memiliki sebuah
bandar udara internasional yang terletak di selatan kota

21
5
Dibalik indahnya salju

Tinggal beberapa bulan di Jerman pada saat musim dingin


memberikan pengalaman tersendiri. Salah satunya melihat da
merasakan langsung fenomena salju yang tidak dijumpai di
Indonesia yang cuma mengenal dua musim. Menjadi pengalaman

22
tak terlupakan saat kali pertama melihat salju. Sungguh
pemandangan yang begitu indah menyaksikan kristal-kristal es
yang lembut dan putih seperti kapas berjatuhan ke bumi. Tampak
balkon rumah, pohon-pohon dan jalan menjadi putih setelah salju
turun. Senangnya dapat melihat salju putih melayang jatuh
kemudian memegang kelembutannya mencair di tangan. Setelah
salju turun, tampak pemandangan yang serba memutih seakan
menyelimuti kota Bremen. Bahkan Sungai Weser yang membelah

kota Bremen juga tampak membeku setelah beberapa hari salju


turun.
Salju menjadi momen berbahagia bagi anak-anak untuk
bermain. Demikian juga yang ingin berolahraga musim dingin
seperti olahraga ski atau papan luncur. Namun di balik
keindahannya, salju ternyata membawa dampak yang sangat
merepotkan. Menjadi merepotkan apabila salju yang turun dalam
waktu lama telah menjadi gumpalan besar yang menutupi jalan,
taman dan kendaraan.

23
Tumpukan salju yang membeku bisa sangat licin sehingga
orang yang berjalan diatasnya bisa terjatuh. Pernah suatu saat
saya hampir terjatuh saat berjalan di tumpukan salju yang yang
mulai membeku. Untunglah sepatu saya solnya agak bergerigi
sehingga tidak terjatuh. Kalau gumpalan salju yang baru terbentuk
setelah salju turun memang seperti serasa menginjak pasir namun
apabila sudah membeku bisa licin seperti kaca. Kita harus hati-
hati melangkah di atasnya dan sebaiknya pakai sepatu khsusus.
Hari-hari pertama di kota Bremen saya menyaksikan
bagaimana repotnya saat salju turun. Saat pagi hari terdengar

bunyi suara sekop tuan rumah dan tetangga membersihkan


tumpukan salju di depan rumah atau di jalan trotoar. Salut melihat
tanggung jawab warga di Bremen membersihkan tumpukan salju
di rumah masing-masing.
Di Jerman memang ada peraturan bagi pemilik rumah
atau gedung bertanggung jawab atas trotoar atau lahan publik

24
yang ada di depan atau sekelilingnya. Meskipun jalur sepeda atau
pejalan kaki di epan rumah milik pemerintah kota, tanggung
jawab untuk membersihkan salju adalah tanggung jawab si
pemiliknya.Bila ada kecelakaan, maka orang yang celaka berhak
menuntut pemilik rumah atau gedung tempat terjadinya
kecelakaan.
Jalan-jalan yang tidak dibersihkan salju juga bisa
membuat kemacetan dan tabrakan beruntun. Saat turun salju,
tampak kesibukan membersihkan salju para petugas yang
membersihkan jalan dengan mobil pengeruk. Mobil pembersih
salju ini didepannya dipasang alat semacan serokan raksasa untuk
menyingsingkan salju kemudian dibelakang mobil tersebut
dijatuhkan pasir atau garam sehingga jalan pun aman untuk
dilalui.
Selain merepotkan,
salju bisa sangat
membahayakn dan
memakan korban. Seperti
dilansir beragai media,
datangnya badai salju di
Eropa telah membuat
beberapa negara
mengalami situasi kacau.
Cuaca ekstrem yang konon
terburuk dalam lebih tiga
dekade membuat kacau
transportasi bahkan
memakan korban jiwa.
Mengutip kompas online,
ratusan penerbangan antar
eropa terganggu karena

25
cuaca yang buruk. Lebih dari 10.000 penumpang kereta cepat
tujuan London-Paris tidak bisa diberangkatkan. Tidak
berfungsinya kereta api cepat Eurostar yang menghubungkan
London dengan Paris dan Brussels merupakan simbol
penderitaan masyarakat Eropa. Salju memang memberikan
nuansa keindahan tersendiri namun dibalik itu ada sejumlah
kerepotan dan bahaya yang menuntut kesigapan manusia untuk
mengantisipasinya.

26
6
Bremen : Kota Humanis nan
Bersahabat
Salah satu pengalaman menarik meihat dan merasakan
langsung kota-kota di Eropa adalah hadirnya kota yang humanis
dan bersahabat. Humanis karena adanya perilaku warga yang
saling menghargai dan mendahulukan anak-anak, perempuan,
orang tua dan pejalan kaki. Bersahabat karena ramah pada
sesama serta ketaatan yang tinggi pada aturan yang telah dibuat.
Disisi lain, tata kota yang baik dan terarah membuat
warga hidup nyaman. Di Jerman, kota-kota yang ada di Jerman
tertata sangat baik. Taman-taman yang hijau ada di pusat kota,
pedisterian yang teratur, serta adanya penempatan pembangunan
pusat-pusat perkantoran, perbelanjaan, pertokoan dan industri
tertata secara terencana.
Demikian juga keteraturan lalu lintas membuat
kemacetan jarang terjadi. Saat di Bremen, saya tidak pernah
merasakan macet karena kurangnya mobil pribadi di jalan-jalan.
Ini karena orang akan berpikir ulang untuk pergi ke pusat kota

27
dengan mobil, selain bahan bakar yang mahal, tempat parkir yang
susah dan juga mahal, juga telah tersedia sarana transportasi
umum yang bagus untuk sampai ke pusat-pusat kota berupa bus
atau tram. Para mahasiswa bahkan dosen pun banyak yang
menggunakan transportasi umum atau bersepeda untuk pergi ke
universitas.
Perlu digaris bawahi pula terkat itngginya kepedulian
mereka atas situs-situs bersejarah, baik istana-istana jaman dulu,
atau bangunan perumahan lama dijaga dan dipelihara
kelestariannya dengan biaya pemeliharaan sebagian atau
seluruhnya oleh negara. Maka sangat menarik melihat gedung-
gedug pencakar langit tumbuh dimana-mana namun kita juga
masih bisa menyaksikan bangunan-bangunan tua abad 18 yang
masih berdiri kokoh.
Ciri khas kota yang humanis dan bersahabat dengan
lingkungan salah satunya adalah tersedianya fasilitas khusus bagi
kendaraan bebas emisi gas, utamanya adalah sepeda. Terlalu
banyak untuk menyebutkan kota-kota besar maupun kecil di
Eropa yang telah lama memberikan jalur khusus bagi pengendara
sepeda.

28
Keamanan para pejalan kaki dan pengendara sepeda
cukup terjamin walaupun kecelakaan tetap bisa terjadi. Pejalan
kaki dihormati pengendara sepeda, motor, dan mobil. Pengendara
sepeda, mereka mempunyai jalurnya sendiri (berwarna merah)
sejajar dengan jalan raya, senantiasa diutamakan pemakai mobil
ketika akan menyeberang.

Di dalam trem tidak ada yang jualan, tidak ada yang


merokok juga tidak ada yang makan karena aturannya memang
begitu dan dipatuhi oleh penduduk jerman. Yang juga menarik
adalah berbagai fasilitas yang disediakan untuk orang tua dan
penyandang cacat. Para orang tua senantiasa didahulukan ketika
akan naik bus, yang juga menyediakan tempat khusus yang
terbaik untuk mereka. Ketika mereka akan naik dan turun (sopir
bus biasanya mengintip lewat kaca spion karena mereka masuk
lewat pintu tengah, bukan depan sebagaimana umumnya), bagian
kanan bus sedikit diturunkan untuk memudahkan para lansia dan
penyandang cacat naik.

29
Di berbagai toko, dan juga di universitas, mudah ditemui
toilet khusus pengguna kursi roda. Juga, di beberapa bagian utama
trotoar kota, disediakan tegel khusus yang menonjol agar mudah
diketahui dengan tongkat untuk membantu para tuna netra
menikmati kota dengan mandiri. Ya, Bremen memang sungguh
kota yang nyaman, humanis sekaligus bersahabat.

30
7
Sistem Transportasi Di Jerman
Melihat dan merasakan langsung macetnya ibu kota dan
kota-kota besar lain di Indonesia menarik minat saya untuk
menulis tentang keteraturan sistem transportasi di Eropa,
khususnya di Jerman. Pengalaman melihat langsung penataan
transportasi yang modern menjadi pengalaman tersendiri yang
kiranya bisa menjadi bahan pelajaran bagi penataan transportasi
di tanah air.
Membandingkan Eropa dengan kota-kota di tanah air
memang sangat jauh, baik dari infrastruktur, kemudahan dan
kenyamanan berkendara maupun sikap tertib berlalu lintas warga
kota. Saat di kota Bremen penulis melihat dan merasakan
langsung kemudahan dan kenikmatan berkendaraan umum.
Infrastuktur sangat memadai dengan pilihan moda transportasi
darat seperti bus, tram dan kereta api yang nyaman dan
menjangkau sampai ke pelosok.
Saat di Berlin, transportasi terasa sangat mudah dengan
pilihan menggunakan Kereta bawah tanah (U-Bahn), kereta
dengan rel diatas jalan (S-Bahn), kereta di jalan raya (Tram) dan

31
bus. Biaya
transportasi juga
terjangkau, dan
tiket/karcis dapat
digunakan untuk
semua jenis
kendaraan tersebut.
Tidak sepErti di
tanah air, Di Eropa
dan khususnya
Jerman kita tidak akan mendengar keluhan seperti sesak , panas,
macet, sering telat, semrawut, ngebut dan tidak aman terkait
dengan trasortasi umum.
Kedisiplinan dalam berkendaraan dan ketaatan dalam
melaksanakan aturan dan rambu-rambu lalulintas yang ada
merupakan hal yang patut kita contoh. Setiap sarana transportasi
umum seperti bus atau trem mempunyai jadwal yang harus
ditepati di setiap Halte atau pada buku panduan arah dan jadwal
bus & trem tiap daerah yang bisa kita beli. Jangan beranggapan
mereka tak berperasaan bila meninggalkan nenek pada musim
dingin bersalju yang terlambat hanya beberapa detik di halte
pemberhentian, karena efek dari terlambat beberapa detik itu
akan menjadi beberapa menit bagi bus tersebut pada halte-halte
berikutnya.
Sistem Transportasi di Jerman tentunya sangat berbeda
sekali dengan di negeri kita. Di Jerman, diberlakukan siste m
pembayaran menggunakan tiket. Di kota-kota besar Jerman tiket
bisa dibeli di mesin-mesin otomatis di tiap halte, stasiun, melalui
penjual tiket di halte-halte tertentu, melalui sopir bus
bersangkutan atau melalui mesin otomatis di dalam kendaraan
bus atau trem.

32
Untuk mewujudkan mutu pelayanan yang merata,
perusahaan pengelola menerapkan strategi “satu jadwal, satu
tarif, satu karcis”. Biasanya perusahaan transportasi di beberapa
kota terdekat akan membuat kesepakatan untuk bersama-sama
menerapkan strategi tersebut sehingga sebuah karcis tidak hanya
berlaku dalam satu kota saja tetapi juga di daerah sekitarnya.

Selain itu, jadwal kereta dapat dilihat melalui internet sehingga


memungkinkan pengguna angkutan umum membuat rencana
perjalanan sebelumnya. Sedangkan satu tarif artinya semua jenis
angkutan memiliki tarif yang sama. Besarnya tarif tidak
didasarkan pada jenis pola angkutan melainkan tergantung dari
jarak yang ditempuh. Dengan demikian penumpang dapat
memilih jenis angkutan (bus, tram atau kereta) yang disukai atau
yang tercepat mencapai tujuan.
Berbagai macam diskon dan insentif juga diberikan
kepada pelanggan berdasarkan tingkat frekuensi penggunaan
atau jumlah rombongan. Kemudahan lain yang ditawarkan kepada
penumpang adalah penggunaan satu karcis yang berlaku untuk
semua jenis pola angkutan.

33
Untuk merangsang warga bepergian ke berbagai wilayah
atau sekedar jalan-jalan, penanggungjawab perkeretapaian di
Jerman menawarkan fasilitas Wochenend Ticket (tiket akhir
pekan) kepada warga Jerman yang sangat murah dan dapat
digunakan untuk bepergian ke segala arah ke seluruh kota di
Jerman untuk maksimal lima (5) orang dewasa.
Karena alasan kenyamanan dan biaya operasional,
pemeriksaan karcis terhadap penumpang hanya dilakukan secara
berkala dan acak. Oleh karenanya kejujuran penumpang menjadi
salah satu bagian penting dalam keberhasilan sistem angkutan
umum di Jerman. Entah, kapan bisa merasakan sistem
transportasi publik di negara kita yang lebih baik, nyaman dan
aman.

34
8
Olah sampah ala Jerman
Sampah dan pengolahannya sampai saat ini masih
menjadi salah satu problematika tersendiri di berbagai kota di
Indonesia. Padahal, sampah telah menjadi bagian dari kehidupan
warga kota sehingga sudah seharusnya diolah sedemikian rupa
agar dapat bermanfaat dan sebaliknya tidak membawa kerugian.
Kiranya kita bisa belajar dari negara Jerman yang berhasil
mengolah sampah dengan baik. Saat di kota Bremen, salah satu
yang membuat kagum adalah kotanya yang bersih, indah dan
nyaman. Kita tidak akan menemukan bak sampah yang terbuka
dan bau atau sampah yang menumpuk tidak terangkut. Saat hari-
hari pertama di kota Bremen, melihat langsung bagaimana
pengolahan sampah yang sangat profesional dan cukup menarik
perhatian saya.

35
Hal ini bermula saat hari-hari awal tinggal/kost di kota
Bremen dan saat hendak membuang sampah, pemilik rumah kost
menyampaikan sampahnya harus dipisah secara langsung oleh
pemilik rumah terlebih dahulu dan harus mengikuti jadwal untuk
buang sampah. Kalau tidak mengikuti aturan ini maka akan ada
sanksinya berupa denda. Menariknya lagi, setiap rumah di kota
Bremen telah dilengkapi atau memiliki tiga jenis tong atau tempat
sampah yang disediakan pemerintah setempat dengan tempat
sampah standar tertentu yang kuat dan tahan lama.
Selain itu pemerintah juga memberikan secara cuma-
cuma kantong plastik kuning yang diberi nama “Gelbersack” ke
setiap rumah tangga untuk sampah yang bisa diolah
kembali/recycling. Pengumpulan sampah yang dilakukan di
rumah maupun di kantor atau tempat umum di Jerman sudah
dibarengi dengan pemisahan sampah sejak awal. Sampah
dipisahkan menurut jenisnya, antara lain : sampah organik, kertas,
sampah wadah bekas (kaleng, plastik bekas), sampah gelas, dan

36
sampah kain. Kalau di toko atau supermarket biasanya ada
sondermüll atau tempat untuk sampah khusus, berupa baterai, CD
bekas, tempat film bekas, dll)
Di tempat kost saya terdapat tiga tong sampah, yakni
warna hijau untuk sampah organik, warrna kuning untuk
Verpackung (wadah bekas), warna dan warna hitam untuk
sampah campuran Tong-tong sampah di tempat kost saya ini
dipungut sesuai setiap hari kamis untuk sampah non organik dan
hari jumat untuk sampah organik. Jadwal ini telah diatur oleh
pemerintah setempat (seperti pemerintah kecamatan di
Indonesia) dan dibagikan kalender jadwalnya setiap tahun. Setiap
hari kamis dan jumat, kita akan melihat tong sampah atau
Gelbersack” berjejer rapi di pinggir jalan yang kemudian diambil
oleh dinas kebersihan.Mobil sampahnya berupa truck box
berukuran besar sehingga tidak ada bau sampah yang menyengat.

37
Hal menarik lainnya
berkaitan dengan pengolahan
sampah ini di kota Bremen adalah
di beberapa supermaket telah
disediakan mesin yang bentuknya
seperti mesin ATM untuk
menukarkan botol-botol botol
kemasan air mineral, bir, dan
minuman ringan berkarbonat yang
bisa di daur ulang. Dengan
memasukkan botol kemasan ke
dalam mesin tersebut, kita akan
mendapatkan struk yang bisa
ditukarkan uang di kasir
supermarket. Setiap botol kemasan air minum bervolume 0,1
hingga 3 liter akan mendapatkan 25 sen euro. Jerman saat ini
tercatat sebagai Negara yang memiliki metode penanganan
sampah termodern di dunia yang tidak merusak lingkungan.
Sampah di Jerman,selain yang di daur ulang maka sampah
lainnya yang telah dipisahkan akan dibakar dan langsung
disalurkan sebagai energi listrik. Dengan teknologi ini maka wajar
di Jerman banyak terdapa Pembangkit Listrik Tenaga Insinerator.
Pabrik insinerator selain bisa memperoleh laba dari pengolahan
sampah, juga bisa melalui suplai listrik dan energi memperoleh
pendapatan tambahan dan menyerap banyak tenaga kerja.

38
9
Sholat di masjid Al-Fatih Bremen
Masjid memegang posisi
sentral dalam pembinaan kaum
muslimin di Jerman. Masjid
difungsikan tidak hanya sebagai
tempat ibadah ritual tetapi juga
tempat mengajarkan Al Qur’an,
mengorganisasi pemakaman
Islami, peringatan hari Islam,
pendidikan/pengajaran, pertemuan sosial keagamaan, dan pusat
bisnis.
Di kota Bremen setidaknya terdapat kurang lebih 16 buah
masjid, dan untuk seluruh negara bagian Bremen (kota Bremen
dan Bremerhaven) terdaftar 24 masjid. Masjid di Bremen dan
Jerman pada umumnya tidak seperti di tanah air yang mudah
diketahui dari bentuk kubah atau menaranya. Muslim di Jerman
biasanya cukup menyewa ruangan untuk dijadikan tempat

39
kegiatan ritual ibadah kemudian menempelkan papan nama
dipintu dengan tulisan arab atau nama masjid.
Di kota Bremen terdapat mesjid besar yang bernama
masjid jami Al-Fatih yang berada di daerah Gropelingan. Selama di
Bremen, saya biasanya sholat di masjid ini. Ada kesan tersendiri
saat sholat Jumat di masjid ini. Tampak para jamaah biasanya
sudah memenuhi masjid satu jam sebelum waktu sholat untuk
mendengarkan ceramah agama dalam bahasa Turki. Bila tiba
waktu adzan dikumandangkan, barulah ceramah agama
dihentikan.
Di masjid ini adzan hanya boleh di dengar dalam masjid
saja sebagaimana masjid umumnya di Jerman yang tidak
membolehkan mengundangkan adzan pakai loudspeaker ke luar.
Setelah adzan barulah ada seruan untuk melaksnakan sholat
sunnah. Di masjid ini jamaah sholat sunnah sebanyak empat
rakaat. Selepas sholat jumat barulah khatib naik ke mimbar
membacakan khutbah dengan bahasa jerman. Khutbah di masjid
ini sangat ringkas, baru setelah itu sholat Jumat. Selepas sholat

40
para jamaah berdoa sendiri-sendiri dan setelah itu membubarkan
diri. Selepas sholat jumat biasanya dibagikan selebaran dakwah
batau informasi kegiatan kaum muslimin di Bremen.
Masjid Al-Fatih selain luas juga terdapat kubah dan
menara sendiri. Masjid ini bangunannya berdiri sendiri, tidak
seperti masjid lain di Bremen yang umumnya bergabung dengan
ruang dengan bangunan lain. Masjid yang dibangun komunitas
Turki di Bremen ini tampak cantik dari luar dengan kualitas seni
arsitektur dan mozaik interior yang indah. Di mesjid ini ada ruang
perkantoran, toko, dan perpustakaan di lantai satu. Dilantai dua
tempat sholat bagi jamaah pria dan lantai tiga tempat sholat bagi
jamaah wanita. Tak jauh dari masjid, terdapat madrasah untuk
anak-anak kaum muslimin.
Masjid ini memiliki tinggi menara 27,5 meter dan
diameter kubah 12 meter. Masjid ini kurang lebih dapat
menampung 1.500 orang jamaah. Untuk dekorasi mihrab

41
digunakan sekitar 5000
motif ubin yang berasal
dari kota Anatolia.
Lukisan motif kaligrafi
dalam masjid ini dibuat
oleh orang dua orang Cina
muslim dan empat
lainnya berasal dari Turki.
Dari catatan
pengurus, Masjid Al fatih ini sebenarnya sudah ada sejak tahun
1973 dan diresmikan tahun 1974, berdiri di sebuah bekas pabrik
yang sebelumnya berulang kali harus pindah. Nama masjid Al-
Fatih mengambil nama masjid yang sama di Masjid Jami Al-Fatih
di Istanbul. Batu fondasi untuk pembangunan masjid seperti yang
ada saat sekarang nanti dimulai pada 8 Juni 1995 dan barulah
pada tahun 1998 jamaah bisa menggunakan masjid ini meskipun
saat itu belum selesai
Pembukaan dan peresmian masjid berlangsung setahun
kemudian, yakni pada tanggal 3 Desember 1999. Waktu yang
begitu panjang untuk membangun masjid yang cukup megah ini
karena masjid ini sepenuhnya dibangun dengan donasi jamaah,
tidak ada bantuan dari luar. Setiap tanggal 3 Oktober diadakan
open house untuk menawarkan bimbingan dan diskusi tentang
Islam bagi warga Jerman dan Bremen pada khususnya. Di masjid
Al-Fatih kini yang tampak sholat bukan saja imigran Turki tetapi
banyak pula warga asli Jerman yang telah memeluk Islam.

42
10
Muslim di Bremen

Cukup menarik bisa melihat kehidupan muslim di Eropa,


terutama di kota Bremen, Jerman. Kota dengan luas 326,72 km2
dan untuk area kota metro seluas 11.627 km2. memiliki jumlah
penduduk berdasarkan statistik tahun 2007 sebanyak 553,200
orang. Sampai tahun 2010 ini jumlah penduduknya mencapai
kurang lebih 800.000 orang. Dari jumlah penduduk ini, lebih dari
5 % adalah muslim. Jumlah penduduk muslim untuk keseluruhan
muslim di Negara bagian Bremen (meliputi kota Bremen dan
Bremerhaven ) di tahun 2007 sebagaimana dimuat disitus
Federasi Islam berjumlah lebih dari 40.000 Muslim. Mayoritas
pemeluk muslim ini berasal dari imigran atau keturunan orang
Turki.
Keberadaan orang Turki di Bremen dan Jerman pada
umumnya memang telah memberikan pengaruh sangat signifikan
bagi pertumbuhan Islam. Pada bulan Juni 2009 Departemen
Dalam Negeri Jerman melakukan survei sendiri dan menemukan
bahwa di Jerman terdapat 4.300.000 muslim, atau lebih dari 5

43
persen populasi Jerman. Mayoritasnya adalah keturunan Turki
dengan jumlah lebih dari 2 juta orang, atau sekitar 63 %.
Umumnya mereka menetap di beberapa kota besar di Jerman
seperti Berlin, Hamburg, Muenchen, Koeln, Mannheim, Hannover,
Dortmund, Frankfurt dan Bremen.
Catatan sejarah menunjukkan adanya hubungan erat
antara Islam dan Jerman sejak dulu. Pada awal abad ke 18, Jerman
yang masih bernama Kekaisaran Prussia telah menjalin hubungan
diplomasi dengan Kekhilafahan Ustmaniyah (Ottoman) di Turki.
Bahkan Raja Friedrich Wilhelm I pada tahun 1739,
menghadiahkan sebuah masjid di kota Potsdam kepada tentara
Muslimnya yang bernama Muhammadaner karena turut
membantu Prussia untuk melawan Perancis, Polandia, dan Rusia.
Pasca perang dunia II, mulailah imigran-imigran Turki ke
Jerman yang saat itu membutuhkan pekerja untuk membangun
Jerman yang hancur akibat perang. Setelah tiga generasi,
keturunan imigran Jerman yang mayoritas muslim, telah

44
menganggap Jerman sebagai negara mereka. Mereka telah mejadi
bagian yang tak terpisahkan dari bangsa Jerman asli. Mereka
banyak mendirikan masjid-masjid, toko-toko, travel agents, dan
restauran masakan Turki. Bahkan ada dari mereka yang masuk ke
parlemen Jerman.
Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan muslim
yang berasal dari warga Jerman asli cukup pesat. Pada tahun
1989, sensus yang dilakukan suatu organisasi Islam mendata
tidak kurang dari 10.000 orang Jerman asli memeluk Islam.
Majalah ternama Jerman Der Spiegel pernah menyebutkan bahwa
antara Juli 2004 dan Juni 2005 saja terdapat sekitar 4000 orang di
Jerman masuk Islam. Peningkatan muallaf yang tajam ini justru
saat media barat gencar mengaitkan antara islam dan terorisme.
Hasil studi Islam-Archive Institute malah menyebutkan bahwa
Islam akan menjadi agama mayoritas di Jerman pada tahun 2046
nanti.

45
Secara umum, masyarakat Jerman sangat menghargai
kebebasan beragama. Menurut salah satu warga Indonesia yang
sudah puluhan tahun di Bremen, selama tinggal di Jerman
kehidupan muslim dan warga jerman secara umum cukup
harmonis. Orang Jerman berprinsip bisa hidup secara
berdampingan asalkan tidak saling mengganggu. Di Jerman,
kehidupan beragama adalah masalah domestic/pribadi tiap
manusia, sehingga yang tidak beragama juga bisa tinggal.
Di kota Bremen dengan mudah kita menemukan toko-
toko Arab atau Turki. Kita juga mudah bertemu dengan kaum
muslimin, terutama perempuan yang berpakain muslimah.
Kebijakan pemerintah Jerman secara umum memperkenankan
kaum muslim untuk mengenakan atribut ke-Islaman. Pemerintah
Jerman dalam perkembangan terakhir juga mulai
memperbolehkan pelajaran agama Islam bagi para pelajar Muslim
di sekolah-sekolah umum. Istilah “integrasi” menjadi kata kunci
tentang hubungan muslim-non muslim di Jerman untuk
mendukung harmoni sosial antara orang-orang dari berbagai
kebangsaan, asal-usul etnis dan agama.
Meskipun demikian, sebagai minoritas kaum muslimin
masih banyak mengalami keluhan sosial. Islamophobia masih
sering terjadi antara lain masih munculnya beberapa kasus warga
muslim mendapat diskriminasi dalam masalah jilbab. Demikian
juga adzan melalui loudspeaker masih belum bisa disepakati,
termasuk tinggi menara masjid yang selalu jadi perdebatan
publik.

46
Keberadaan organisasi Islam di Bremen punya peran vital
dalam pembinaan kaum muslimin. Di Bremen berdiri beberapa
organisasi muslim, salah satu yang terbesar adalah Federasi Islam
Bremen (IFP). Organisasi ini didirikan pada tahun 1989 dan
menjadi organisasi payung terbesar bagi imigran Muslim di
negara bagian Bremen. Organisasi ini memberikan dukungan
pembinaan agama, budaya dan
dukungan sosial kaum muslim
yang tinggal di Negara bagian
Bremen serta mencari solusi
untuk semua aspek migran
Muslim di Bremen dan
sekitarnya.
Muslim di Bremen juga
peduli dengan penderitaan kaum
muslimin di berbagai tempat.
Pada bulan Maret 20009, hampir
dari 5.000 muslim di Bremen
berkumpul di stasiun utama
selanjutnya berbaris melalui
pusat kota untuk melakukan
unjuk rasa menentang
kebiadaban Israel, juga menutut
untuk terciptanya perdamaian di
seluruh dunia, terutama di Gaza.

47
11
Bremen Technopark, Sinergi
Akademisi dan Pebisnis
Belajar dari pengalaman berbagai kota-kota maju di
berbagai dunia tidak lepas dari adanya sinergi akademisi dan
dunia usaha. Tampak adanya keterkaitan yang erat antara peran
akademisi yang menghasilkan berbagai hasil riset, pengembangan
produk oleh pengusaha serta peran pemerintah. Berbagai kota
maju di dunia tersebut menyadari arti pentingnya sebuah
kawasan penelitian terpadu agar dapat memproduksi sendiri
segala kebutuhannya dan daerahnya tidak hanya menjadi “pasar
produk jadi” dari negara lain. Kawasan penelitian terpadu ini
dikenal dengan istilah technopark, science park atau research
park.

48
Technopark pertama didirikan dengan dukungan Stanford
University di California. Sekarang ini Technopark tersebut lebih
dikenal sebagai Silicon Valley, dimana 200.000 lebih orang
professional berkualitas internasional bekerja untuk produk-
produk dengan nilai tambah tinggi. Beberapa technopark lainnya
adalah pusat inovasi Science Park Berlin Adlershof, Chungnam
Techno Park (CTP) di Korea, Di Shanghai Cina terdapat Shanghai
Science Land dan Barzil dengan Kuricibha Techno Park.
Pada tahun 1995-an contoh keberhasilan pembangunan
semacam “Silicon Valley ala Negara Dunia Ketiga” telah
ditunjukkan dengan baik di Malaysia Multimedia Super Corridor-
Kuala Lumpur ataupun Manila Gateway Park-Filipina, Taiwan
dengan Science Park di Hsin Chu dan India dengan Bangalore-nya
atau Cyber City, Delhi. Sampai sekarang ini ada lebih dari 400
Technopark di seluruh dunia dan bertumbuh terus. Di Amerika
Serikat sendiri ada 150 Technopark, lalu Jepang memiliki 111,

49
Cina mulai di tahun1980 dan sekarang sudah memiliki 100
technopark.
Saat berada di kota Bremen-Jerman, penulis tertarik
untuk melihat bagaimana konsep dan implementasi kawasan riset
terpadu “Bremen science park” sebagai tempat bersinergi
akademisi, calon pengusaha dan pengusaha. Kawasan ini sendiri
berada dalam satu kawasan di Universitas Bremen.
Pengembangan Bremen Science Park ditandai dengan
berdirinya sebuah inkubator bisnis atau pusat inovasi dan
teknologi untkuk bisnis baru (start up), yakni Bremer Innovations
Und Technologiezentrums (BITZ) pada tahun 1986. Di BITZ, bagi
para lulusan universitas disiapkan kantor-kantor yang diperlukan
dan infrastruktur untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Pendekatan ini terbukti sukses sehingga pada tahun 1988
dikembangkanlah konsep “scince park” atau suatu taman
Teknologi yang berdiri di atas lahan 75 hektar di sekitar
universitas Bremen.

50
Pendirian kawasan riset tepadu ini bertujuan untuk
merangsang inovasi dan munculnya sinergi antara pelaku sektor
ekonomi yang vital dengan peran lembaga pendidikan tinggi.
Kehadiran science park Bremen bertujuan pula untuk
menciptakan jaringan yang diperlukan untuk menghubungkan
industri berbasis IT atau industri pengetahuan dalam suatu
daerah, dimana kemajuan ilmiah dan perusahaan daerah akan
berada dalam suatu kedekatan fisik.
Secara nyata, pengembangan taman teknologi ini
menyediakan “Special Investment Programme (ISP)”. Dalam paket
ISP ini tidak hanya menyediakan dana untuk mengembangkan

situs, tetapi juga untuk memperkuat dasar ilmiah dengan


berinvestasi lebih banyak dalam fakultas/universitas dan lembaga
penelitian. Dengan tenaga kerja lebih dari 6500 orang dengan
lebih dari 320 perusahaan sektor swasta, taman teknologi di Uni-
Bremen menjadi salah satu dari tiga terbesar science park yang
ada di Jerman.
Berbagai fasilitas disedeiakan di BITZ. Dengan luas 16.000
meter persegi yang dirancang secara fleksibel, tersedia sarana
kantor dan ruang gudang dalam sebuah kompleks bangunan

51
modern untuk pelayanan, laboratorium dan fasilitas produksi. Tak
jauh dari perkantoran, berdiri pusat permukiman di Taman
Teknologi yang cukup bergengsi di kota Bremen, tidak jauh dari
universitas Bremen. Berdiri pula tidak jauh dari BITZ berbagai
lembaga penelitian dan perusahaan inovatif lainnya. Tak
ketinggalan pula lokasi dan sarana untuk rekreasi maupun
olahraga yang luas dengan terintegrasi langsung dengan jaringan
transportasi regional dan nasional di Jerman.
Dengan kehadiran science park, komunitas bisnis di
Bremen memiliki kompetensi dan daya saing yang dapat
diandalkan. BITZ hadir sebagai inkubator teknologi dan bisnis
yang menawarkan paket layanan yang komprehensif yang
memenuhi kebutuhan khusus pengusaha untuk mewujudkan ide-
ide bisnis yang menarik maupun ide teknologi yang mutakhir.
Universitas Bremen dan BITZ menjadi inti dari konsep science
atau Technology Park di Bremen, yang mengembangkan jaringan
konsisten antara kinerja perusahaan dan inovasi ilmiah yang
dinamis.

52
Setelah BITZ di area Uni-Bremen, dikembangkan taman
teknologi berikutnya yang memiliki koneksi langsung ke Jacob
University Bremen. Di atas lahan 4 hektar, Taman Sains yang baru
ini menyediakan jasa penelitian dan berorientasi pada teknologi
bagi perusahaan di masa yang akan datang. Tidaklah
mengherankan bila kota Bremen tumbuh menjadi kota dengan
teknologi tinggi dengan sinergi yang baik antara pengusaha dan
akademisi.

53
12
Kota Berlin Yang Mempesona
Mengunjungi Jerman tanpa
ke kota Berlin tidak lengkap
rasanya. Bukan saja karena
posisinya sebagai pusat
pemerintahan Jerman namun juga
keberadaannya sebagai kota
wisata utama dan kota budaya
negara Jerman. Ya, meskipun jarak
yang cukup jauh antara Bremen
dan Berlin, kami tetap
mengupayakan ke kota
internasional ini meski harus
bergantian dari satu kereta ke
kereta lainnya.
Untuk menghemat biaya,
kereta ekonomi akhirnya menjadi
pilihan. Dengan hanya membeli
satu tiket akhir minggu dari

54
perusahaan kereta api Jerman (Deutsche Bahn), kami bisa
melakoni perjalanan cukup panjang selama sekitar 7 jam dari
Bremen ke Berlin. Meskipun perjalanan ini terasa sangat panjang
ditambah iklim musim dingin tidak menyurutkan kami sekeluarga
menuju Berlin, tentu dengan harapan dapat melihat hal-hal baru
selama perjalanan di dalam kereta.

55
Setelah membeli bekal makanan sekedarnya di stasiun
kereta api Bremen, kami pun memulai perjalanan dengan memilih
jadwal keberangkatan kereta api di pagi hari. Meski berangkat di
hari libur, kereta pertama yang kami tumpangi hanya diisi sedikit
penumpang. Kami pun bebas memilih tempat duduk dan si kecil
ahza terasa lebih lapang untuk bermain. Di awal perjalanan
tampak wilayah pertanian, pemukiman, industri dan hutan-hutan
yang memutih karena tertutup salju.Saat kereta memasuki negara
bagian di timur Jerman, tampak pemadangan yang jauh berbeda.
Meski agak tertutup salju, terlihat tanah pertanian yang
terlihat lebih kering dan tandus, tak terurus. Rumah-rumah yang
tampak di wilayah pemukiman juga terkesan agak kumuh dan
jarang. Dengan jelas terlihat sisa-sisa ketimpangan antara bekas
komunis di Jerman Timur dan kapitalis di Jerman Barat.
Saat kereta akan memasuki Berlin terasa suasana berubah
drastis. Memasuki wilayah kekuasaan ibu kota negara Jerman ini

56
tampak pemukiman yang rapat. Gedung-gedung tinggi bertebaran
di mana-mana. Mobil-mobil juga tampak memenuhi jalanan.
Dengan penduduk lebih dari tiga juta jiwa, berlin menjadi salah
satu kota internasional yang cukup padat dan ramai.
Kesan megah, modern dan ramai sangat terasa saat
pertama menginjakkan kaki di stasiun kereta api utama kota
berlin. Berlin Hauptbahnhof adalah stasiun kereta terbesar di
Eropa, Berlin Hauptbahnhof mempunyai konstruksi bangunan
yang sangat modern, serta mempunyai arsitektur bangunan yang
futuristik. Rasanya ingin berlama-lama di stasiun ini yang juga
menjadi pusat perbelanjaan dengan kesibukan kereta api namun
tiadk ada suara bising.
Stasiun kereta api ini termasuk tercanggih di dunia.
Keseluruhan konstruksi
stasiun kereta ini rampung
pada tahun 2006. Stasiun ini
mempunyai 2 tingkat, 14
bagian serta 80 stand toko
yang kesemuanya dibuat
senyaman mungkin bagi
para pengunjung mengingat
stasiun ini adalah stasiun
kereta yang sangat vital di
jerman. Bangunan ini terdiri
dari logam dan panel kaca
yang memungkinkan cahaya
matahari bersinar ke dalam
gedung.
Karena waktu yang
sangat singkat di Berlin,
tidak semua tempat dapat

57
kami singgahi.
Tujuan utama
kami adalah
berfoto di depan
ikon kota Berlin,
Gerbang
Brandenburg
yang letaknya
tidak jauh dari
stasiun. Karena
hujan salju, Kami
pun memilih naik trem bawah tanah menuju Gerbang
Brandenburg. Brandenburger Tor ini merupakan bekas gerbang
kota dan salah satu simbol utama kota Berlin yang sarat nilai
sejarah. Suasananya sangat ramai, banyak turis berfoto di laangan
beton depan gerbang. Di Brandenburg ini kami didatangi seorang
perempuan muda berkerudung yang mengaku berasal dari
Bosnia. Seraya meminta sumbangan, ia bercerita tentang
penderitaan keluarganya setelah perang Bosnia dan akhirnya ke
berlin mengadu nasib.
Selanjutnya kami menuju Reichstagsgebäude atau Gedung
DPR Jerman. Dengan naik tram, kami ke Gedung Parlemen megah
yang telah berusia lebih dari seratus tahun ini., Konon gedung ini
resmi digunakan kembali oleh Republik Jerman bersatu setelah
selesai renovasi tahun 1999. Pengunjung bisa naik ke atas gedung
atau berada di kubah kaca raksasa di tengah atap. Di Berlin kami
juga menyempatkan ke Menara TV Berlin Fernsehtrum yang
merupakan salah satu menara tertinggi di Eropa. Meski singkat,
perjalanan Ke Berlin menambah pengalaman melihat sisi lain
benua Eropa.

58
13
Stasiun Pusat Kereta Api Berlin
Berlin Hauptbahnhof atau stasiun pusat kereta api Berlin
resmi dibuka pada Mei 2006 jelang gelaran Piala Dunia. Stasiun
modern yang luas dengan struktur multi-level dan sebagian di
dalam bawah terowongan ini membentuk jaringan kereta api yang
berpusat di kota Berlin.Stasiun kereta api ini dirancang oleh
arsitek Gerkan, Marg & Partners dengan bangunan gedung yang
memiliki kaca melengkung klasik yang terdiri dari lima tingkat.
Stasiun ini dibangun di lokasi bekas Lehrter Bahnhof, yang rusak
selama Perang Dunia 2 dan kemudian dihancurkan.

59
Saat kami tiba di Berlin Hauptbahnhof ini tidak terlihat
seperti stasiun pada umumnya, bahkan ketika pertama kali
melihatnya layaknya seperti mall-mall di Jakarta karena
kemegahannya. Selain kereta dan para penumpang yang
berseliweran, di dalam houptbahnhof ini kita seolah nerasakan
berada di dalam Bandara Internasional. Terlihat beberapa
counter-counter branded memajang barang dagangan mereka.
Semua yang dibutuhkan oleh pengguna transportasi kereta
terakomodir di dalam Houptbahnhof. Rasanya ingin berlama-lama
di dalam stasiun karena suasana yang begitu nyaman.
Menariknya
, meskipun stasiun
ini dipenuhi dengan
beberapa lintasan
rel yang bertingkat-
tingkat, serta
adanya lintasan
terwonongan
bawah tanah
dengan kereta api
hilir mudik, kita
tidak merasakan
kebisingan yang
berarti seperti
kebisingan pada
staisiun kereta api
di tanah air. Saat di
stasiun kereta api
berlin ini kami
memilih jalur
subway yang

60
berada di terowongan bawah tanah. Subway ini memang khusus
dibuat untuk para wisatawan yang akan berkunjung ke tembok
berlin & german bundestag (gedung palemen jerman). Di stasiun
dan kereta subway ini kebersihan sangat terjaga, kemudian kita
dimanajakand engan foto-foto sejarah jerman tempo dulu.

61
14
Pesona Keindahan Kota Paris

Berada di Jerman tidak


lengkap rasanya bila tidak
mengunjungi tempat indah atau
kota lainnya di Eropa. Apalagi
dengan punya visa schchengen
kita bisa masuk keluar di 25
negara yang ada di Eropa.
Selanjutnya tergantung kesiapan
masing-masing, terutama tentu
saja harus punya persiapan
financial yang memadai. Salah satu
kota yang menjadi incaran saat di
Jerman antara lain adalah kota
Paris. Kota metropolitan nan
indah yang katanya paling banyak
dikunjungi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

62
Meskipun Eropa masih dilanda musim dingin, rasa
penasaran mendengar cerita orang tentang Paris yang menawan
mendorong kami untuk melancong ke kota ini. Kami akhirnya
memilih rombongan bus tur dari rainbow tour yang biasanya
menjadi alteratif bagi mahasiswa yang ingin ke Paris.
Pertimbangan utamanya tentu saja biaya yang murah namun bisa
merasakan keindahan kota Paris. Dengan membayar sekitar 50
euro-an per orang, kami ikut
paket tour “kurztrip”,
program perjalanan singkat
berangkat Jumat malam dan
Minggu siang sudah tiba
kembali di kota Bremen.
Perjalanan yang cukup
melehkan karena memakan
waktu sekitar 9 jam ke Paris,
lalu seharian penuh
menjelajahi kota Paris, tepat
jam 12 malam rombongan
bus tour kembali ke Bremen.

63
Peserta tur
berkumpul di halte bus
depan Cinemaxx
Bremen. Peserta tur
umumnya muda-mudi
yang tampaknya
membawa pacar
masing-masing. Hanya
kami yang rombongan
kelurga dan membawa
anak. Kami disambut
wanita muda yang
akan menjadi pemandu
dan seorang pria tua yang menawarkan untuk mengangkat barang
yang kami bawa. Saat naik bus, Sopirnya juga ternyata orang tua
namun masih keihatan kuat dan bugar. Salut melihat kedua orang
tua ini yang terlihat masih sangat produktif menjalankan
profesinya.
Rombongan bus tour akhirnya meninggalkan Bremen
tepat pukul 8.30 diiringi perkenalan sang pemandu yang bernama
Rebecca, yang selnajutnya membagikan paket program perjalanan
selama di Paris. Dalam perjalanan, sesekali bus berhenti di toko
atau restoran untuk sekedar istirahat, sarapan atau bila ingin ke
toilet. Bus juga singgah di kota Dortmund dan Koln untuk
menjemput penumpang lainnya. Bus yang kami tumpangi cukup
nyaman, dengan laju bus yang tidak terlalu cepat. Semalaman di
bus, saya dan istri bisa juga tidur meskipun sambil memangku si
kecil anak kami yang kelihatannya juga cukup enjoy.

64
Waktu menunjukkan pukul enam pagi saat bus memasuki
Prancis. Kami pun singgah sejenak untuk sarapan pagi lalu
kembali melanjutkan perjalanan. Jelang masuk kota Paris, sang
pemandu memberikan kuis seputar kota Paris. Pukul setengah
sembilan pagi rombonan telah berada di kota paris.sampai di
Paris. Sang pemandu, Rebecca, menerangkan beberapa tempat
dan bangunan penting sejak kami mulai memasuki kota ini.
Sebelum tiba di jantung kota, kami menuju salah satu
tujuan utama wisata di kota Paris di Montmartre. Disini terdapat
bangunan megah dan menawan Sacre Coeur yang terbuat dari
batu putih Chateau-Landon, letaknya di atas bukit Montmartre.
Gedung ini sebenarnya sebuah gereja katolik roma, dan dibangun
di abad 19. Bangunan yang menjulang tinggi di atas sebuah bukit
ini dibangun sebagai penyembuh jiwa rakyat Perancis yang
berduka akibat kalah perang melawan Rusia.

65
Wisatawan bisa naik ke gedung ini dengan menaiki anak
tangga atau menggunakan lift dan saat tiba di atas bisa melihat
pemandangan kota Paris. Bangunan indah ini disebut-sebut
berarsitektur Neo-Romanesque tapi kental dengan nuansa
Byzantine. Di daerah sekitar Montmartre selain keindahan
arsitekturnya juga dikenal sebagai `dusun seniman` dengan
suasana kelas pekerja yang begitu berwarna, kosmopolitan
sekaligus ramai. Setelah sejenak berfoto-foto, di tempat ini kami
sempatkan untuk berbelanja beberapa souvenir.
Kami selanjutnya mengikuti tur informatif dengan bus
berkelling kota Paris mengunjungi tempat-tempat histories dan
kontemporer. Keindahan kota ini memang bukan sekedar isapan
jempol. Di tempat-tempat yang menarik rombongan sejenak turun
untuk mengambil gambar. Beberapa tempat kami kunjungi seperti
Place de la Concorde, dimana terdapat Jardin de Tuileries, sebuah
taman besar sebuah taman
bergaya renaisans Italia
yang mulai dibuat tahun
1564 atas perintah
Katharina von Medici.
Kami juga menuju ke
Monumen megah Arc de
Triomphe, gerbang
marmeryang merupakan
gerbang Kemenangan
yang dibangun oleh
Napoleon Bonaparte tahun
1806, setinggi 50 m dan
dihiasi dengan aneka
peringatan simbol-simbol
militer.

66
Kami juga menuju Arc de Triomph du Carrousel, sebuah
pintu gerbang dengan versi lebih kecil dari Arc de Triomph yang
berdiri megah dengan empat pilar besar di bagian depan dan
pahatan disisi luar dan dalam gerbang.Di belakangnya tampak
piramida kaca menjulang, yang merupakan pintu masuk Musee du
Louvre, salah satu museum terbesar di dunia. Di museum ini
terdapat benda-benda peninggalan Islam, terdapat juga kamar
dan tempat makan Napoleon yang sangat besar, berbagai seni
Romawi dan lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci.
Tak lama kami tiba di kawasan Trocadero. Di kawasan
inilah terdapat Menara Eiffel dengan tinggi 300 m karya Gustave
Eiffel yang dibangun tahun 1889 untuk memperingati Revolusi
Perancis dalam Pais World Fair. Di sekitar menara Eifel juga ada
obyek wisata lainnya seperti Palais de Challiot (istana Challiot),
Trocadero Fountains (air mancur Trocadero), Musee de l’Homme

(museum tentang manusia) dan Musee de la Marine (museum


pelaut), Lecole Militairy (akademi militer di mana Napoleon
pernah balajar), dan The Equestrian Statue of Marechal Foch
(patung tentara berkuda).
Di sekitar menara Eiffel ini kami bertemu pedagang
souvenir asal Bangladesh yang tahu Indonesia karena pernah ke
kota Surabaya. Dengan sangat antusias kami disambut karena

67
mengetahui kami muslim. Saat menumpang taksi, sang sopir juga
ternyata seorang muslim berdarah Al Jazair. Sungguh senang
ketemu dengan saudara muslim di kota Paris ini. Di kota Paris ini
cukup mudah bertemu para imigran muslim. Di Perancis, para
imigran ini adalah generasi kedua dari orang tua mereka yang
datang pada 1960-an, seperti dari maroko, Kongo, Pakistan dll.
Generasi kedua ini lahir di Prancis, bicara dalam bahasa Prancis
tak ubahnya warga “asli” dan memiliki kewarganegaraan negara
itu.
Umat Islam di Prancis memiliki peranan yang sangat
penting. Mereka memainkan peranan dalam semua sektor. Mulai

dari pendidikan, lembaga keuangan, pemerintahan, olahraga,


sosial, dan lainnya.Bahkan, pada Perang Dunia I dan II, umat Islam
di Eropa tercatat turut menentang pendudukan Nazi.
Keikutsertaan umat Islam dalam menentang pendudukan Nazi
menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan
kemerdekaan Prancis. Meski perannya sangat besar, perlakuan

68
diskriminatif masih
sering menimpa kaum
muslim di Perancis
seperti pelarangan
jilbab, burqa dan
tuduhan teroris.
Akhirnya,
meski dengan cuaca
yang sangat dingin
kami sempat
megunjungi kota Paris
yang merupakan kota terbesar kedua di Eropa Barat. Dari
pengalaman mengunjungi Paris ini tampak perbedaan mencolok
antara peradaban Barat dan Islam. Sangat tampak perbedaan
nuansa seni, bangunan, artefak dll. yang dibangun dengan nilai
Islam dan nilai-nilai Barat. Ya, peradaban Barat berdiri di atas asas
manfaat (utilitarisnisme/pragmatisme), dan menjadikannya
sebagai tolok ukur bagi seluruh perbuatan.
Dengan demikian, peradaban Barat adalah peradaban
yang hanya mempertim-bangkan nilai manfaat saja, serta tidak
memperhi-tungkan nilai apa pun selain nilai manfaat yang bersifat
materialistik. Sementara itu peradaban Islam berdiri di atas
landasan rohani (spiritual), yakni iman kepada Allah, dan
menjadikan prinsip halal-haram sebagai tolok ukur seluruh
perbuatan manusia dalam kehidupan, serta mengendalikan
seluruh aktivitas dan nilai berdasarkan perintah dan larangan
Allah.

69
15
Dresden,Indahnya Kota
Bersejerah

Kota Dresden adalah kota bergaya baroque yang sangat


indah di Jerma. Sejenak menyusuri sudut-sudut kota Dresden
seolah merasakan suasana khas Eropa dengan bangunan-
bangunan antiknya.

70
Dresden adalah kota terbesar ke-empat di Jerman setelah
Berlin, Hamburg, dan Köln. Dresden berada di Provinsi Sachsen.
Data dari berbagai sumber menyebutkan, Dresden resmi berdiri
tahun 1206 dengan nama Drezdany, kota ini berpisah dari kota
tetangga Leipzig tahun 1485. Baru tahun 1530 dimulai
pembangunan besar-besaran dibawah Kurfürst Moritz yang
menjadikannya ibukota di tahun 1547.
Dresden adalah kota bersejarah, ibu kota negara bagian
Sacshen yang pada saat Perang Dunia II kota ini di bom oleh
pasukan Sekutu dan pusat kota historis hancu. Tidak heran bila di
kota Dresden banyak sekali bangunan-bangunan kuno yang
bernilai historis. Selain dengan nuansa kota tua dengan segala
sisa–sisa bangunan kunonya, Dresden di sisi lainnya adalah kota
baru dengan gedung–gedung beraroma modern.
Banyak destinasi menarik di kota Dresden. Istana-istana
megah, gedung-gedung tua terlihat sangat terawat. Asyknyai,
karena di kota Dresden turisnya tak sepadat di kota-kota besar
lainnya di Jerman. Tak sulit bagi kami menjelajah Dresden karena
fasilitas bus atau tram dapat menjangkau berbagai sudut kota.
Perjalanan kami ke Dresden saat musim dingin tampak hamparan
salju tebal membentang di sepanjang jalan menuju Leipzig. Dari
jendela bus tampak betapa indahnya pemandangan salju putih
yang menutupi daratan.

71
Destinasi pertama kami saat ke Dresden adalah gereja
Frauenkirche yang pernah dihancurkan saat pengeboman
Dresden pada Perang Dunia II. Setelah Penyatuan Kembali Jerman
pada tahun 1994 gereja ini akhirnya mulai direnovasi dan selesai
tahun 2005. Ciri khas utama gereja ini adalah kubah gereja yang

72
tidak lazim dan berukuran 100 meter tingginya dan disebut
sebagai die Steinerne Glocke atau "Lonceng Batu".
Desnitasi selanjutnya adalah kunjungan ke bangunan-
bangunan indah di Schloss Pillnitz. Schloss atau istana Pillnitz
sebenarnya merupakan sebuah kompleks dengan istana-istana
indah dan taman-taman spektakuler. Meskipun masih dalam
susana msim dingin dan tampak sisa-sia saju diberbagai area
taman, keindahan istana Pillnitz begitu indah.
Di area istana berdiri
Istana bukit, ada juga orangerie
atau bagunan kaca, Englischer
Garten atau Taman Inggris dan
Englischen Pavillon (Pavilyun).
Ada juga pohon Kamelia,
Chinescher Garten (Taman Cina)
dan Chinesischer Pavillon
(Pyvilyun Cina), serta Rumah
Palem. Semuanya berlangsung
sejak abad tujuh belas hingga
delapan belas. Saya dan keluarga
sangat tertarik menyusuri
pepohonan di belakang kompleks
istana.

73
16
Groningen, Kota Ramah Sepeda
Saat ini
antusiasme bersepeda
warga Makassar lagi
marak-maraknya.
Hampir tiap miggu
digelar fun bike atau
sepeda sehat oleh
berbagai instansi
pemerintah maupun
swasta. Tidak hanya
itu, komunitas sepeda juga banyak bermunculan yang pada hari
sabtu-minggu keliling kota dengan bersepeda. Melihat semangat
bersepeda warga Makassar, ingatan saya tertuju setahun lalu saat
berada di kota Groningen Belanda, yang menurut saya boleh di
kata sebagai kota sepeda. Kota Groningen kebetulan tidak terlalu
jauh dari kota Bremen Jerman, tempat istri tercinta mengikuti
program sandwich doctoral.

74
Groningen adalah kota ke delapan terbesar di Belanda
dengan populasi sekitar 186.000 jiwa. Di kota ini terdapat
universitas ilmu-ilmu terapan, sekolah seni dan desain, akademi
musik dan berbagai lembaga pelatihan. Adanya universitas dan
berbagai lembaga pelatihan menjadikan separuh lebih penduduk
Groningan berusia dibawah 35 tahun. Wajar bila kota ini
menyebut dirinya dengan kota "termuda" Belanda. Selain menjadi
kota universitas, Groningen adalah kota terkemuka untuk
pengembangan riset, inovasi dan kewirausahaan. Kota ini menjadi
salah satu tujuan utama warga negara Indonesia menuntut ilmu.
Kota Groningen juga adalah kota yang ramah untuk sepeda.
Sebagian besar jalan-jalan utama di Groningen memiliki jalur
sepeda yang terpisah. Selain kota sepeda, Groningen juga kota
yang berlimpah air dengan sejumlah danau dan kanal yang indah
dan bersih.
Berbicara tentang sepeda, negara Belanda adalah
tempatnya. Negara dengan penduduk lebih dari 16 juta orang ini,
85 persennya memiliki paling tidak satu sepeda. Tiap tahun, 1,3

75
juta sepeda baru terjual di negeri Kincir angin ini. Sepeda di
Belanda mendapatkan banyak keistimewaan dan kenyamanan. Di
Groningen misalnya, dimana-mana kita akan melihat mulai dari
anak kecil, muda sampai dewasa mengayuh kereta angin dan
menyusuri berbagai sudut kota. Di stasiun, tampak banyak sekali
sepeda yang di parkir. Bahkan saat di depan Universitas
Groningen, saya melihat banyak sekali sepeda yang diparkir yang
jumlahnya ada ribuan.Saat di kereta menuju Groningen juga
tampak beberapa orang yang membawa sepeda lipat mereka
bepergian dari dan ke luar kota.
Saat berada di Groningen, saya justru merasa takut akan
ditabrak sepeda yang begitu banyak berseliweran. Bukan apa-apa,
pengendara sepeda di kota ini mengayuh sepeda dengan tangkas
dan begitu kencangnya, bahkan tidak menoleh kanan-kiri saat
berbelok. Anehnya, tidak terjadi tabrakan. Rupanya gaya
bersepeda warga telah terbentuk sedemikian rupa berkat serba
teraturnya lalu lintasserta ketaatan tingkat tinggi pada aturan dan
tata krama.
Ya, beda di Makassar atau kota-kota lainnya di Indonesia.
Di Groningen, ada jalur khusus sepeda lengkap dengan rambu-
rambunya. Jalur khusus sepeda ini berada di bahu jalan utama
yang diberi warna merah dengan lebar sekitar 2 meter. Jalur

76
khusus sepeda juga terpisah dari jalan untuk kursi roda (desabled
person), dan pejalan kaki. Tempat parkir sepeda dapat ditemukan
dengan mudah di mana-mana. Lebih dari itu, sepeda
dianakemaskan oleh aturan lalu-lintas dengan adanya tanda
khusus bagi yang bersepeda serta kendaraan bermotor wajib
mendahulukan atau memberi kesempatan bagi pengguna sepeda
untuk melintas. Muncul pertanyaan, kapan Makassar bisa menjadi
kota yang ramah bagi sepeda? Tentu hanya jadi mimpi bila tidak
ada komitmen pemerintah kota menyediakan sarana prasarana
serta didukung ketaatan atau sikap berlalu lintas yang baik
seluruh warga kota.

77
17
Kanal indah dan Bersih di
Groningen

78
Selain budaya bersepeda warga kota, hal menarik lainnya
tentang Belanda adalah kanal yang indah dan bersih. Sungguh
sangat iri bila melihat kanal-kanal di negeri Belanda lalu
membandingkan dengan realitas kanal-kanal yang ada di berbagai
kota di tanah air, termasuk kota metropolitan Makassar. Sangat
sulit mendapatkan predikat bersih pada kanal yang ada di kota
Makassar. Dari sepanjang 14 km panjang kanal yang ada di
Makassar, banyaknya sampah serta air kanal yang kotor menjadi
pemandangan lumrah.
Lain halnya di negara Kincir angin, kanal-kanal yang
membelah kota justru menjadi tempat yang indah dan nyaman
untuk dikunjungi sambil melepas lelah. Saat di kota Groningen, hal
yang cukup menarik perhatian saya bersama istri adalah kanal-
kanal atau sungai yang membelah kota.
Di seputar pusat kota Groningen kita akan menemui
belasan kanal yang mengelilingi pusat kota yang terhubung satu

79
sama lain. Tak jauh dari stasiun kereta Groningen, kita juga akan
melihat kanal-kanal dengan pemandangan kapl-kapal kayu yang
bersandar. Kanal yang bersih dengan aneka kapal, mulai dari
kapal besar bertiang tinggi, kapal nelayan, kapal turis menjadi
pemandangan yang indah.
Di kanal-kanal tampak air mengalir bebas karena memang
tidak ada sampah. Dengan sistem pengelolaan kanal didukung
budaya masyarakat yang tidak membuang sampah sembarangan
menjadikan kanal-kanal di Groningen dan Belanda pada
umumnya menjadi indah dan menarik. Entah kapan kanal-kanal di
Makassar bisa bersih sekaligus menjadi tempat wisata yang
menarik?

80
BAHRUL ULUM ILHAM, adalah pemberdaya, trainer dan penggerak
kewirausahaan serta UMKM (Usaha mikro, keil dan menengah). Juga
sebagai ketua Yayasan Smart Insan Utama (YASINTAMA) yang fokus
dalam pengembangan pendidikan karakter di Makassar dengan
membina Sekolah Islam Terpadu (SIT). Mendirikan komunitas wirausaha
muda “Makassarpreneur” dari pemuda putus sekolah. Panggilan jiwanya
sebagai penggerak wirausaha dan pemberdaya UMKM sejak tahun 2008
dengan bekal sertifikasi trainer “Start and Improve Your Business” SIYB
dari lembaga perburuhan internasional (ILO). Terlibat aktif dalam
program penciptaan wirausaha baru berbasis desa di Sulawesi Selatan
sejak tahun 2013 dan mendampingi ratusan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) agar bisa “naik kelas” dengan menjadi konsultan di
Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Sulsel. Menjadi finalis
penggerak kewiausahaan dan Makassarpreneur sebagai runner up OKP
berprestasi Kemenpora tahun 2013, mendorongnya terus bergerak dan
berbagi, menyebarkan virus kewirausahaan pada pemuda, juga
membangun karakter generasi sejak usia dini melalui pengembangan
pendidikan di YASINTAMA Makassar.

Email :bahrul@makassarpreneur.com. No. HP. 081342647080

81

Anda mungkin juga menyukai