ۦ
"Dan Izzah / kejayaan itu hanyalah bagi Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang yang beriman, tetapi orang-orang munafik tidak
mengetahui. "(QS Al-Munafiqun : 8)
Kita cinta negeri kita, kita cinta tanah tumpah darah kita,
karena ia adalah karunia Allah, olehnya itu cinta kita padanya
adalah karena Allah dan hanya untuk Allah. Cinta inilah yang
membuat kita akan bertekad menjaganya, memeliharanya, dan
mengisi kemerdekaannya dengan iman dan keamanan, dengan
kerja keras dan pengkhidmatan. Kemerdekaan negeri ini diraih dan
direbut dengan mengorbankan sedemikian banyak darah para
6
syuhada yang meneriakkan takbir yang hingga kini takbir itu masih
terus menggema dalam relung jiwa muslim Indonesia. Alangkah
hambarnya nilai kemerdekaan itu jika kita hanya memaknainya
dengan pesta dan hura-hura, bahkan dengan sebagian perkara
yang menjurus pada pelanggaran ajaran Allah yang telah
mengaruniakan kemerdekaan tersebut.
Kasih sayang ini akan berbuah sikap welas asih dan empati
pada anak dan keluarga kita, sebaliknya sikap kasar dan arogan
juga akan membentuk mereka menjadi kasar dan arogan
pula. Perhatikan Ibrahim Alaihissalam ketika menyampaikan
perintah Allah kepada anaknya dalam nuansa dialog : " ...
Bagaimana pendapatmu? "Sekalipun itu perintah Allah yang tidak
boleh ditentang, namun cara menyampaikan yang lembut justru
membuat sang anak menjadi yakin dan kuat melaksanakan perintah
Allah itu.
***