Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Alat Musik Tambur

Tambur merupakan sebuah alat musik tradisional berbentuk gendang berukuran yang besar.
Penggunaan tambur selalu dilengkapi dengan sebuah kempur (gong besar). Keduanya dipukul
secara bergiliran dengan waktu yang teratur, sehingga jika tambur dan gong dipukul
menimbulkan suara menggelegar “dug” dan “pur”.

Alat musik ini sudah ada dan berkembang pada masa Kerajaan Karangasem. Pada masa itu,
tambur difungsikan sebagai penanda dimulainya perang, yang mana pada masa itu Kerajaan
Karangasem memperluas wilayahnya dangan menaklukkan daerah-daerah sekitarnya menjadi
daerah jajahan melalui peperangan. Dalam situasi perang, bunyi tambur dan gong yang gemuruh
juga berfungsi sebagai pemacu semangat pasukan dalam perang. Oleh sebab itu, tambur selalu
ditempatkan di depan iring-iringan pasukan perang kerajaan.

Seiring dengan pergeseran fungsinya, tambur juga digunakan untuk mengiringi suatu upacara
yadnya terutama mengawali iring-iringan upacara besar, seperti upacara Melasti (mensucikan
perwujudan Tuhan) dalam upacara besar (Ida betara Turun Kabeh) di Pura Besakih. Selain itu, di
Puri Karangasem tambur juga digunakan untuk mengiringi arak-arakan pernikahan memadik
(mengambil istri) bagi keturunan bangsawan atau kerabat raja.

Anda mungkin juga menyukai