JUDUL
KAJIAN TEKNIS PERENCANAAN REKLAMASI PADA AREA TAMBANG
BATU GRANIT DI PT ADITYA BUANA INTER, SUNGAILIAT
KABUPATEN BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
B. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
C. LATAR BELAKANG
Pada era otonomi daerah seperti sekarang ini, pembangunan infrastruktur
merupakan salah satu bidang pembangunan yang mendapat prioritas cukup
penting. Pembangunan ini meliputi pembangunan gedung, jalan, jembatan dan
lain-lain. Begitu juga dengan bahan galian golongan C atau yang sering disebut
bahan galian industri. Sektor pertambangan merupakan salah satu jenis sumber
daya yang perlu dikelola dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan mengupayakan kontribusi bagi pendapatan daerah untuk mewujudkan
pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
D. PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana rencana volume penaburan tanah pucuk, saluran drainase, dan
geometri lereng untuk lahan rencana reklamasi PT Aditya Buana Inter?
2. Bagaimanakah jumlah dan pemilihan tanaman yang tepat untuk lahan rencana
reklamasi pada area tambang granit PT Aditya Buana Inter?
E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengkaji secara teknis bagaimana rencana volume penaburan tanah pucuk,
saluran drainase dan geometri lereng untuk lahan reklamasi pada area tambang
granit PT Aditya Buana Inter.
2. Mengetahui jumlah dan pemilihan jenis tanaman yang tepat untuk lahan
rencana reklamasi pada area tambang granit PT Aditya Buana Inter.
F. PEMBATASAN MASALAH
Pada penelitian ini dibahas mengenai kajian teknis perencanaan reklamasi dan
direncanakan pula volume penaburan tanah pucuk, saluran drainase serta geometri
lereng untuk lahan reklamasi. Selain itu direncanakan pula untuk jumlah dan jenis
pemilihan tanaman yang sesuai untuk lahan reklamasi pada area tambang granit
PT Aditya Buana Inter. Pada penelitian ini hanya dibahas mengenai kajian teknis
perencanaan reklamasi dan tidak membahas kajian ekonomisnya.
G. MANFAAT
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai pembelajaran ilmu bagi penulis dan pembaca untuk mengetahui
mekanisme serta tahapan dalam proses perencanaan reklamasi.
2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam proses merencanakan
kegiatan reklamasi pada area tambang granit PT Aditya Buana Inter.
H. METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang diimplementasikan pada Tugas Akhir ini
meliputi :
1. Pengambilan data
a. Data Primer, yaitu data kajian teknis yang dikumpulkan dengan
melakukan pengamatan langsung dilapangan, meliputi data jam kerja
alat-alat mekanis dalam proses backfilling, ketebalan top soil, dimensi
saluran drainase serta geometri lereng.
b. Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan berdasarkan literatur dan
referensi, meliputi data curah hujan 10 tahun terakhir (2007-2017),
data luas area rencana reklamasi tahun 2017, data spreading top soil
pada lahan rencana reklamasi data jenis dan jumlah tanaman pada area
rencana reklamasi.
2. Pengolahan data
Data yang telah diperoleh diolah dengan menggunakan
perhitungan dan penggambaran, selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel,
grafik, atau perhitungan penyelesaian.
3. Analisa data
Pemecahan masalah dilakukan berdasarkan pada analisa pada data
yang diperoleh dilapangan yang didasari oleh literatur-literatur yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
4. Hasil dan Kesimpulan
Data yang telah diolah dan dianalisis akan menghasilkan kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian dilapangan sebagai jawaban dari rumusan
masalah dan tujuan penelitian.
Orientasi Lapangan
Permasalahan :
1. Bagaimana rencana volume penaburan tanah pucuk, saluran drainase, dan geometri
lereng untuk lahan rencana reklamasi pada area tambang granit PT Aditya Buana
Inter?
2. Bagaimanakah jumlah dan pemilihan tanaman yang tepat untuk lahan rencana
reklamasi pada area tambang granit PT Aditya Buana Inter?
Pembahasan
Kesimpulan :
1. Didapatkan data perencanaan reklamasi dengan menganalisis geometri lereng
dan dimensi saluran drainase
2. Didapatkan pemilihan dan jenis tanaman yang sesuai dengan lahan rencana
reklamasi
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐹𝐾 = ·········· (C.1)
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘
sec
FK
1
cb W ub tan tan
W sin 1
tan ·········· (C.2)
FK
Keterangan:
F = Faktor Keamanan
c = Kohesi tanah pada bidang gelincir (ton/m2)
b = Lebar horizontal segmen (m)
W = Berat segmen tanah (ton)
u = Tegangan air pori = ᵞwzw
ᵞw = Berat isi air (1 t/m3)
zw = Tinggi muka air diukur dari bidang gelincir
= Sudut kemiringan segmen (˚)
= Sudut geser dalam (˚)
a. Iklim
Di daerah beriklim basah faktor yang mempengaruhi erosi adalah
hujan. Besarnya curah hujan adalah volume air yang jatuh pada suatu
areal tertentu. Besarnya curah hujan dinyatakan dalam mm, yang berarti
jumlah air hujan yang jatuh pada satu satuan luas.
b. Topografi
Kemiringan lereng dan panjang lereng adalah dua unsur topografi
yang paling berpengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi. Makin
curamnya lereng juga memperbesar kecepatan aliran permukaan dengan
demikian mempebersar tenaga angkut air.
c. Vegetasi
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah menghalangi air hujan agar
tidak jatuh langsung di permukaan tanah, sehingga kekuatan untuk
menghancurkan tanah sangat dikurangi. Pengaruh vegetasi penutup
tanah terhadap erosi adalah melalui fungsi melindungi permukaan tanah
dari tumbukan air hujan, menurunkan kecepatan air larian, menahan
partikel-partikel tanah pada tempatnya dan mempertahankan
kemantapan kapasitas tanah dalam menyerap air (Asdak, 1995).
d. Tanah
Tanah dalam ilmu teknik memiliki pengertian sebagai material yang
terdiri dari agregat (butiran) mineral–mineral padat yang tidak
tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan bahan
organik yang telah melapuk disertai dengan zat cair dan gas yang
mengisi ruang – ruang kosong diantara partikel partikel tersebut. Tipe
tanah mempunyai kepekaan terhadap erosi yang berbeda-beda.
Kepekaan erosi tanah yaitu mudah tidaknya tanah tererosi adalah fungsi
berbagai interaksi sifat-sifat fisik dan kimia tanah.
e. Manusia
Manusialah adalah penentu apakah yang diusahakannya akan rusak
dan tidak produktif atau menjadi baik dan produktif secara lestari.
Perbuatan manusia yang mengelola tanahnya dengan cara yang salah
telah menyebabkan intensitas erosi semakin meningkat.
Pendugaan Erosi dengan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE)
Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) digunakan untuk
menduga erosi aktual (Bukhari et al., 2014). Universal Soil Loss Equation
(USLE) memungkinkan perencana menduga laju rata-rata erosi suatu
tanah tertentu pada suatu kecuraman lereng dengan pola hujan tertentu
untuk setiap macam pertanaman dan tindakan pengelolaan (tindakan
konservasi tanah) yang mungkin dilakukan atau yang sedang dipergunakan
(Arsyad, 1989). Prediksi tingkat erosi tanah dihitung dengan menggunakan
persamaan USLE (Asdak, 1995):
Keterangan :
R = Indeks Erosivitas Rata-Rata Bulanan (MJ.mm/ha/jam)
RAIN = Curah Hujan Rata-Rata Bulanan (cm)
DAYS = Jumlah Hari Hujan Rata-Rata Perbulan (hari)
MAXP = Curah Hujan Maksimum Selama 24 Jam Dalam Bulan
Bersangkutan (MJ.mm/ha/jam)
X T = x + (K × SX ) ·········· (C.8)
Keterangan:
X T=Besarnya curah hujan rencana untuk periode ulang T
(mm/bulan)
x = Curah hujan rata-rata (mm/bulan)
K = Variabel Reduksi
SX =Standar Deviasi
Curah hujan rata-rata (x) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
berikut:
x=
Xi ·········· (C.9)
n
Nilai variabel reduksi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
berikut:
Yt Yn
K= ·········· (C.10)
Sn
Keterangan:
Yn = Reduced mean sebagai fungsi dari banyak data (n) (Tabel 4)
YT = Reduced variate sebagai fungsi dari periode ulang T (Tabel 5)
N 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0,495 0,499 0,503 0,507 0,510 0,512 0,515 0,518 0,520 0,552
10
2 6 5 0 0 8 7 1 2 0
0,523 0,525 0,526 0,528 0,529 0,530 0,532 0,533 0,534 0,535
20
6 2 8 3 6 9 0 2 3 3
0,536 0,537 0,538 0,538 0,539 0,540 0,541 0,541 0,542 0,543
30
2 1 0 8 6 3 0 8 4 6
0,543 0,544 0,544 0,545 0,545 0,546 0,546 0,547 0,547 0,548
40
6 2 8 3 8 3 8 3 7 1
0,548 0,548 0,549 0,549 0,550 0,550 0,550 0,551 0,551 0,551
50
5 9 3 7 1 4 8 1 5 8
0,552 0,552 0,552 0,553 0,553 0,553 0,553 0,554 0,554 0,554
60
1 4 7 0 3 5 8 0 3 5
0,554 0,555 0,555 0,555 0,555 0,555 0,556 0,556 0,556 0,556
70
8 0 2 5 7 9 1 3 5 7
0,556 0,557 0,557 0,557 0,557 0,557 0,558 0,558 0,558 0,558
80
9 0 2 4 6 8 0 1 3 5
0,558 0,558 0,558 0,559 0,559 0,559 0,559 0,559 0,559 0,559
90
6 7 9 1 2 3 5 6 8 9
10 0,560 0,560 0,560 0,560 0,560 0,560 0,560 0,560 0,561 0,561
0 0 2 3 4 6 7 8 9 0 1
Tabel 6. Reduced Variate YT Sebagai Fungsi Periode Ulang Gumbel (Suripin,
2003)
S=
( xi x) 2
·········· (C.11)
n 1
X (mm / bulan)
Rt ·········· (C.12)
30 x24 jam
60.Rt
It ·········· (C.13)
t
Keterangan :
It = Intensitas hujan (mm/jam)
X = Curah hujan rencana (mm/bulan)
Rt = Curah hujan dalam t menit (mm)
t = Lama hujan (menit)
3) Daerah Tangkapan Hujan
Daerah tangkapan hujan (catchment area) adalah luasnya
permukaan yang apabila terjadinya hujan, maka air hujan tersebut akan
mengalir ke daerah yang lebih rendah menuju titik pengaliran. Air yang
jatuh ke permukaan sebagian akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi),
sebagian ditahan oleh tumbuhan (intersepsi), dan sebagian lagi akan
mengisi liku-liku permukaan bumi dan akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah.
1
Q xC xI xA ·········· (C.14)
360
Keterangan:
Q = Debit limpasan (m3/detik)
C = Koefisien limpasan (Tabel 2.9)
I = Intensitas curah hujan (m/jam)
A = Luas catchment area (Ha)
c. Kapasitas Saluran
Kapasitas Saluran adalah daya tampung suatu saluran untuk
menampung Run Off pada suatu daerah. Hal yang perlu diketahui dalam
pembuatan saluran penyaliran adalah lebar dasar saluran (b), tinggi Saluran
(H), lebar permukaan saluran (L), tinggi air (h), dan tinggi Jagaan (F).
Kapasitas saluran dapat ditentukan dengan rumus Manning.
Perhitungan kapasitas rencana pengaliran suatu saluran berdasarkan rumus
Manning adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Keterangan:
A = Luas Penampang
P = Keliling Basah
R = Jari – Jari Hidrolis
b = Lebar Dasar Saluran
F = Tinggi Jagaan
L = Lebar permukaan saluran
H = Perhitungan Tinggi Saluran
J. JADWAL PELAKSANAAN
Rencana pelaksanaan penelitian Tugas Akhir ini adalah mulai tanggal 25 Juni
2018 sampai dengan 4 Agustus 2018 dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut:
Minggu
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Orientasi Lapangan
2 Pengumpulan Referensi dan Data
Pengolahan Data, Konsultasi dan
3
Bimbingan
Penyusunan dan Pengumpulan
4
Laporan
K. PENUTUP
Demikianlah proposal pengajuan ini dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi
Bapak/Ibu dalam menerima kami untuk melaksanakan Tugas Akhir di PT. Aditya
Buana Inter. Selanjutnya kami sangat mengharapkan bimbingan serta arahan dari
Bapak/Ibu serta kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi dan
transportasi) ataupun pengambilan data-data yang diperlukan dalam pelaksanaan
penelitian ini nantinya.
I. DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2008.
Reklamasi Dan Penutupan Tambang. 29 Mei 2008. Jakarta.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014.
Pelaksaan Reklamasi Dan Pasca Tambang Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral Dan Batubara Di Indonesia. Jakarta: ESDM
Giani, G. P. 1992. Rock Slope Stability Analisis. Taylor & Francis. UK.