Anda di halaman 1dari 13

PROFIL MAN BULUNGAN

PROFIL MAN
BULUNGAN

MENJADIKAN MAN BULUNGAN SEBAGAI MAN


UNGGULAN
DI PROVINSI KALIMANTAN UTARA YANG POPULIS (
POPULER, BERPRESTASI, UNIK, LITERASI DAN INDAH )

BAB I
VISI, MISI , DAN TUJUAN PENDIDIKAN MAN BULUNGAN
A. Visi Madrasah Aliyah Negeri Bulungan
B.

- Visi Madrasah
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti : perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era reformasi, dan
berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu
madrasah merespon tantangan sekaligus peluang itu. MAN Bulungan memiliki citra moral
yang menggambarkan profil Madrasah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan
dal visi madrasah berikut :
VISI MAN BULUNGAN
Menjadikan MAN Bulungan sebagai Madrasah Unggulan di Provinsi Kalimantan
Utara yang Populis ( Populer, prestasi, Unik, Literasi, Indah, Sholeh )
Visi tersebut diatas mencerminkan cita-cita Madrasah / sekolah berorientasi
Kedepan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan
Masyarakat.

C. Misi Madrasah Aliyah Negeri Bulungan


- Misi Madrasah
Untuk mewujudkan visi diatas, Madrasah menentukan langkah – langkah strategis
dalam bentuk misi sebagai berikut :

MISI MAN BULUNGAN


1. Meningkatkan kualitas tata kelola untuk memenuhi delapan standar Nasional
Pendidikan
2. Menyelenggarakan layanan pendidikan berintegritas dan berorientasi pada mutu proses
dan output.
3. Melaksanakan pembelajaran dan Pembinaan terintegrasi antara pendidikan Agamis –
Karakter – Nasionalis.
4. Melaksanakan bimbingan penguatan Praktik keagaman dan sosial kemasyarakatan
berbasis keunggulan local.
5. Mengembangkan Madrasah berwawasan lingkungan dan membudayakan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS)
6. Mendorong kualitas pembinaan ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa untuk
mencapai puncak prestasi.

D. Tujuan Pendidikan MAN Bulungan


Adapun Tujuan Pendidkan pada MAN Bulungan yang diharapkan adalah sebagai berikut
:

1. Terpenuhinya delapan (8) Standar Nasional Pendidikan untuk mendukung kualitas tata
kelola dan layanan pendidikan bermutu.
2. Terselenggaranya layanan pendidikan melalui proses pembelajaran dan pembinaan yang
nasionalis, berwawasan lingkungan, dan berbudaya prilaku hidup bersih san sehat.
3. Terbentuknya lulusan pendidikan yang berkarakter unggul dan berprestasi.
4. Menjadikan MAN Bulungan sebagai ikon madrasah Populis di ibu kota Provinsi
Kalimantan Utara
BAB II
PROGRAM MAN BULUNGAN

Berdasarkan analisis potensi, wilayah, dan kebutuhan masyarakat , MAN


Bulungan menetapkan program sebagai berikut :
A. Program Reguler
Program regular MAN Bulungan terdri atas :
1. Pelaksanaan kegiatan kurikulum, terdidri dari :
a. Proses kegiatan pemebelajaran
b. Pelaksanaan ulangan semester
c. Pelaksanaan ujian akhir (UM, USBN, UN, dan UAMBN )
d. Pembinaan esktrakurikuler : Muhadarah, OSIS, UKS, PMR, MTQ, Pramuka, Rohani
Islam, Adiwiyata, OSN/KSM, Seni tari.
e. Bimbingan penguatan keagamaan : dhuhur berjamaah, gerakan Madrasah Magrib
mengaji ( Gemmar Mengaji )
f. Praktik pengabdian Masyarakat (PPM) kelas Akhir.

2. Pelaksanakan kegiatan kesiswaan, terdiri dari :


a. Penerapan tata tertib siswa
b. Bimbingan dan konseling (BP/BK)
c. Pembinaan AKSIOMA
d. Lomba olahraga prestasi dan seni
Pasca ulangan semester .
e. Pelaksanaan upacara bendera tiap hari senin
f. Peringatan hari-hari besar nasional dan islam.

3. Pelaksanaan kegiatan sarana – prasarana, terdiri dari :


a. Pendataan Barang milik Negara (BMN)
b. Pemeliharaan Barang Milik Negara (BMN)
c. Perbaikan sarana prasarana
d. Pemeliharaan lingkungan hidup
e. Penertiban aturan penggunaan barang
f. Penyusunan dan penyampaian laporan

4. Pelaksanaan kegiatan Pembinaan kepegawaian, terdiri dari :


a. Pembagian tugas – tugas pegawai dan guru
b. Evaluasi, supervisi , dan pengawasan tugas-tugas pegawai dan guru.
c. Penilaian kinerja pegawai dan profesionalisme guru.
d. Pembinaan kepegawaian : bimbingan teknis dan bimbingan profesionalisme pegawai
dan guru.

5. Pelaksanaan pengelolaan keuangan, terdiri dari :


a. Perencanaan program RKA-KL
b. Pelaksanaan realisasi program kegiatan dan anggaran
c. Penyusunan dan penertiban administrasi keuangan
d. Evaluasi program kegiatan dan anggaran
e. Supervisi dan pengawasan kegiatan dan anggaran
f. Penyusunan dan penyampaian laporan.

6. Pelaksanaan kegiatan kehumasan, terdiri dari :


a. Penertiban kehadiran pegawai dan guru
b. Pelaksanaan dan pengaturan Guru Piket
c. Bimbingan dan pengawasan tugas – tugas satpam dan penjaga malam
d. Pelaksanaan rapat – rapat internal Madrasah
e. Pemberdayaan peran masyarakat (Komite Madrasah) dan peran orang tua siswa (Forum
orang tua siswa = FOS )
f. Pelaksanaan sistem informasi Madrasah
g. Promosi dan publikasi program Madrasah

B. Program Unggulan
Program unggulan MAN Bulungan terdiri atas :
1. Dhuhur berjamaah
Dhuhur berjamaah merupakan kegiatan yang dilaksanakan dan diwajibkan kepada
seluruh siswa yang waktunya antara pukul 12.00 sampai 13.30 dengan rangkaian
kegiatan : shalat dhuhur berjamaah , tausiyah dari perwakilan siswa dan doa. Program
dhuhur berjamaah ini dikoordinir oleh wakil kepala Madrasah bidang Hubungan
Masyarakat dan bidang kesiswaan. Tujuan program ini adalah sebagai wadah
pembiasaan dan penguatan kesadaran beribadah kepada siswa, serta melatih untuk
berceramah singkat antar sesame teman dan guru. Harapan yang diinginkan dari
program ini adalah membangun dan membentuk kesadaran siswa untuk taat beribadah
(shalat) menjadi terampil dalam berdakwah bil lisan ( merupakan bekal persiapan praktik
pengabdian Masyarakat )

2. Gerakan Madrasah Magrib Mengaji


Gerakan Madrasah magrib mengaji (Gemmar mengaji ) adalah program bimbingan
kepada seluruh siswa untuk melaksanakan kegiatan ibadah diluar jam atau waktu
sekolah. Siswa diwajibkan harus membaca Alqur’an setiap selesai shalat Fardu diluar
jam atau waktu sekolah, yaitu ashar, magrib, isya, dan subuh. Teknis pelaksanaanya
yaitu mengaji dan shalat fardhu diluar waktu sekolah dilaksanakan oleh setiap siswa
diawasi atau dikontrol oleh orang tuanya. Dalam hal ini, madrasah menyiapkan
buku penghubung kepada setiap siswa yang diserahkan kepada orang tua setiap siswa.
Setiap siswa yang melaksanakan item-item yang ada dalam buku penghubung. Setiap
akhir bulan, buku penghubung dikumpul atau dilaporkan kepada wali kelas atau tim
pembimbing Gemmar mengaji untuk diperiksa dan direkap. Hal ini menjadi bahan
penilaian sekaligus pembinaan kepada setiap siswa yang bersumber dari pengawasan
orang tua.
Tujuan program ini, adalah membiasakan setiap siswa untuk melaksanakan kewajiban
ibadah shalat fardhu secara lengkap setiap hari sesuai anjuran syariat islam dan
membiasakan siswa selalu membaca Alqur’an setiap hari dengan target – target setiap
bulan. Harapan dari program ini, yaitu melahirkan siswa yang sedapat mungkin
istiqomah melaksanakan ibadah shalat fardhu dan mencintai Al Qur’an (melahirkan nilai-
nilai kesholehan kepada siswa )

3. Praktik pengabdian Masyarakat


Praktik pengabdian masyarakat disingkat PPM , yaitu kegiatan yang dilaksanakan
oleh setiap siswa yang duduk dikelas akhir pada bulan Ramadhan. Waktu pelaksanaan
kegiatan ini dimulai diawal Ramadhan sampai hari ke 25 Ramadhan. Lokasi
pelaksanaannya yaitu didesa yang agak jauh dari pusat kota Tanjung Selor atau
Madrasah. Fokus dan pusat kegiatan siswa peserta yaitu dimasjid atau Musholla. Jenis
kegiatan siswa peserta adalah :
a. Kegiatan ibadah. Yaitu shalat Fardhu, shalat Tarwih, dan puasa Ramadhan
b. Kegiatan pengabdian, yaitu mengajar anak-anak muslim usia dini baca tulis Al Qur’an (
kerja sama dengan Guru TK. Al Qur’an dan guru agama islam sekolah Dasar ),
pengelolaan dan pemeliharaaan masjid atau musholla, seperti imam shalat, Azan dan
bilal, pelaksanaan shalat tarawih berjamaah, kebersihan masjid atau mushollah, serta
lomba-lomba santri TK. Al Qur’an
c. Kegiatan kemandirian, yaitu melaksanakan kegiatan untuk keperluan diri sendiri dan
kelompok, seperti : wanita, mempersiapkan belanja untuk keperluan urusan dapur seperti
memasak untuk makan malam, dan buka bersama dan makan sahur. Mencuci pakaian,
membersihkan rumah tempat tinggal, dan lain-lain yang membentuk mereka mandiri
yang mungkin selama ini tidak dilaksanakan dirumahnya.
d. Kegiatan kemasyarakatan, yaitu kegiatan-kegiatan yang diwajibkan kepada setiap
peserta untuk melaksanakan silahturahmi kepada aparat desa, tokoh agama dan
masyarakat, serta setiap rumah tangga yang berada diwilayh lokasi kegiatan, menghadiri
acara yang dilaksanakan masyarakat selama mereka berada di lokasi kegiatan.
e. Kegiatan da’wah , yaitu kegiatan yang dilaksakan peserta selama waktu pelaksanaan
praktik, seperti ceramah agama dimalam Ramadhan, khotib jumat, dan menjaga etika
dan akhlak baik dilokasi tempat praktik.
Singkatnya bahwa pihak madrasah menyusun rincian kegiatan siswa selama 24 jam atau
setiap hari sampai malam yang dibwah oleh siswa ke lokasi yang dijadikan acuan setiap
siswa dalam bentuk rencana kegiatan harian “potret diri” program kegiatan secara
kelompok yang akan dilaksanakan oleh peserta dilokasi Praktik telah disurvey oleh tim
survey panitia sebelum pelaksanaan kegiatan. Kondisi dan kebutuhan jenis kegiatan
disetiap lokasi praktik diserahkan kepada aparat desa atau tokoh agama yang berperan
dilokasi praktik sedangkan guru pembimbing bertugas mengantarkan sehari sebelum
masuk awal Ramadhan, mensupervisi pada hari ke tujuh sampai ke sepuluh, dan
monitoring oleh kepala Madrasah
Adapun tahap – tahap pelaksanaan praktik pengabdian masyarakat adalah sebagai
berikut :
1. Tahap persiapan, terdiri dari : Rapat komite, orang tua calon peserta dengan pihak panitia,
pembekalan materi dan kompetensi , survei lokasi yang akan dituju, pembagian
kelompok, dan pelepasan peserta.
2. Tahap pelaksanaan, terdiri dari pemberangkatan, pelaksanaan peserta ( survei / laporan
ke aparat, kegiatan peserta), supervisi guru pembimbing, monitoring dan evaluasi kepala
Madrasah, pemulangan.
3. Tahap pelaporan, terdiri dari : penyusunan laporan, (berdasarkan laporan kelompok
peserta dan penanggung jawab lokasi ) , pemaparan/ presentasi laporan peserta dan
pemberian penilaian penilaian.

Adapun tujuan yang diharapkan dari program praktik pengabdian masyarakat adalah
melatih kemandirian, melatih mental peserta, membiasakan peserta bermasyarakat,
menanamkan nilai-nilai pengabdian, menguatkan jatih diri melaksanakan ibadah,
membiasakan berdakwah, yang karena pelaksanaannya dibulan Ramadhan, maka
diharapkan juga menjadi momen gerakan memakmurkan masjid. Harapan yang akan
dicapai dalam jangka panjang adalah terbentuknya pada diri siswa peserta karakter yang
tangguh dan shaleh (keunggulan spiritual)
BAB III
STANDAR LAYANAN PENDIDIKAN MAN BULUNGAN
1. Tata Tertib Siswa MAN Bulungan
a. Tata tertib siswa adalah aturan yang dibuat oleh Madrasah / sekolah untuk dijadikan
tata aturan siswa yang berhubungan dengan kewajiban, pembinaan larangan, dan
sanksi .
b. Tujuan tata tertib siswa adalah untuk membentuk dan menanamkan nilai – nilai
pendidikan dalam diri siswa tentang sikap dan etika kepatuhan, disiplin, dan
kebersamaan.
c. Contoh – contoh tujuan tata tertib siswa
- Datang kesekolah tidak terlambat, lebih baik bila cepat
(mendidik kebiasaan disiplin)
- Berpakaian sekolah yang ditentukan sekolah
(mendidik kebiasaan kepatuhan dan kebersamaan)
- Larangan menggunakan handphone canggih
(menghindarkan siswa meng add . situs porno yang dapat merusak mental dan perilaku
siswa)
- Memberi sanksi membesihkan wc bila terlambat datang sekolah tanpa
Sebab darurat. (agar siswa jerah, tidak mengulangi, namun memberi manfaat untuk
sekolah)

2. Hari Efektif sekolah bagi siswa


- Hari – hari efektif sekolah bagi siswa adalah hari-hari sekolah yang ditetapkan dalam
kalender pendidikan
- Hari efektif sekolah wajib dihadiri secara penuh oleh seorang siswa, baik hari-hari waktu
belajar, hari-hari waktu ulangan, hari-hari waktu ujian, hari-hari setelah ulangan atau
ujian sampai waktu penerimaan rapot.
- Hari efektif sekolah dimonitor oleh Madrasah dengan absensi kehadiran siswa.
- Hari efektif sekolah yang sering dilalaikan seorang siswa adalah hari-hari pasca ulangan
semester atau pasca ujian sekolah
- Hari efektif sekolah harus menjadi perhatian bagi setiap siswa dan orang tuanya, sebab
apabila kehadirannya kurang 80% dalam seluruh jumlah hari efektif sekolah sesuai
kalender pendidikan yang ditetapkan sekolah dalam satu tahun, maka seorang siswa
dinyatakan tidak dapat naik kelas.

3. Kemitraan orang tua dan sekolah


a. Orang tua dan wali kelas
- Setiap orang tua siswa dimohon / diharuskan melaksanakan komunikasi
langsung dengan wali kelas anaknya minimal sekali dalam satu bulan
- Hal-hal yang dikomunikasikan orang tua siswa dengan wali kelas anaknya
Yakni tentang perkembangan pendidikan anaknya seperti kehadiran/
Kedisiplinan,perkembangan belajar, perkembangan sikap dan perilaku,
Pelaksanaan ibadah, dan lain-lain yang berhubungan pembinaan
- Catatn penting : rata-rata kegagalan seorang anak/siswa naik kelas atau
Lulus sekolah disebabkan tidak adanya perhatian orang tua siswa berkomunikasi secara
rutin dengan wali kelas anaknya.

b. Orang tua dengan persatuan orang tua siswa


- Persatuan orang tua siswa adalah forum orang tua siswa yang dibentuk
Oleh Madrasah (perwakilan orang tua siswa yang mewakili setiap kelas). Madrasah juga
mengharapkan agar persatuan orang tua siswa terbentuk disetiap kelas.
- Tujuan dan fungsi persatuan orang tua siswa adalah sebagi wadah orang
Orang tua siswa dalam membangun komunikasi bersilahturahmi, bersama-sama
memikirkan dan memfasilitasi keinginan anak-anaknya diluar kewenangan madrasah.
- Contoh fungsi / peran nyata persatuan orang tua siswa :
 Siswa ingin melaksanakan karya wisata pasca ulangan semester tapi sekolah tidak
memiliki dana untuk kegiatan tersebut, maka siswa sepakat melaporkan keinginannya
kepada persatuan orang tua siswa untuk dikomunikasikan termasuk membicarakan dan
menetapkan biaya kegiatannya.
c. Orang tua dengan pengurus komite sekolah
- Pengurus komite sekolah adalah orang yang dipilih dari berbagai element
Masyarakat termasuk perwakilan orang tua siswa sebagai mitra sekolah
/madrasah.
- Tujuan, tugas, dan fungsi komite sekolah adalah
 Membantu terlaksananya program sekolah / madrasah dalam mencapai tujuannya,
termasuk membantu madrasah dalam memecahkan masalah yang diprogramkan
sekolah.
 Mengawasi pelaksanaan program kegiatn sekolah agar sekolah tetap melaksanakan
program dan aturan sesuai amanah perundang-undangan.
 Memberi saran masukan dalam rangka kemajuan dan pencapaian prestasi sekolah
- Contoh tugas dan fungsi Komite sekolah
 Sekolah tidak memiliki anggaran biaya untuk membangun lapangan olahraga yang
sangat dibutuhkan siswa, maka siswa dengan melalui orang tuanya meminta kepada
komite sekolah untuk rapat dengan orang tua siswa membicarakan dan memberi bantuan
kepada kesekolah untuk pembangunan lapangan olahraga yang diinginkan anak-
anaknya.
4. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan siswa
 Kriteria kenaikan kelas
- Kehadiran siswa tidak kurang dari 80% dari hari efektif sekolah berdasarkan
Kalender pendidikan sekolah
- Nilai ketuntasan seluruh mata pelajaran yang diikuti pada semester genap /
Akhir tiap jenjang kelas, tidak lebih 3 mata pelajaran yang tidak tuntas
- Penilaian sikap dari seluruh guru mata pelajaran yang mengajar pada
semester genap /akhir tiap jenjang kelas,tidak lebih 3 nilai sikapnya yang
kurang.
- Tidak terdapat catatan perilaku atau tindakan yang tergolong sangat tidak
Baik seperti perilaku asusila, mencuri , merusak barang milik orang lain /
skolah dengan tidak bertanggung jawab , melawan guru / pegawai tanpa
sebab sepantasnya, atau terseret kasus pelanggaran hukum yang
berdampak merusak nama baik sekolah.

 Kriteria kelulusan siswa kelas XII


- Telah menyelesaikan seluruh program pengajaran sekolah dari kelas X s/d
XI
- Nilai ketuntasan seluruh mata pelajaran yang telah diujikan pada USBN,
UAMBN , dan UN memenuhi standar kelulusan yang ditetapkan oleh
Pemerintah .
- Nilai sikap yang diakumulasikan dari kelas X s/d XII adalah semuanya baik
(minimal cukup)
- Telah mengikuti / melaksanakan praktik pengabdian masyarakat (PPM) dan
Dinyatakan lulus ( mendapatkan nilai baik )
- Dinyatakan lulus oleh rapat dewan guru dalam rapat penentuan kelulusan
Siswa diakhir tahun ajaran.

5. Sistem perizinan siswa


 Sistem perizinan siswa adalah aturan yang mengatur tatat cara orang tua memohonkan
izin anaknya dengan kriteria tertentu .
 Bagi siswa yang tidak dapat masuk sekolah dikarenakan hal sebagai berikut :
- Sakit : orang tua siswa menghubungi wali kelas anaknya baik langsung
Atau melalui surat/ telpon (bila sakitnya 1 sampai 2 hari ) disampaikan dihari pertama
sakit.
- Sakit selama 3 hari hari lebih : orang tua menghubungi wali kelas
Anaknya baik langsung atau melalui surat / telepon, namun dilaporkan surat keterangan
dokter yang merawat atau mengobatinya.
- Tidak masuk sekolah karena hal penting : kejadian penting yang diberikan
Terhadap siswa yang memohon izin hanya diberikan karena : keluarga
Dekat yang sakit keras, ada hajatan penting dirumah sperti saudara menikah, acara
tasmiyah dirumah, pindah rumah baru. Hal itupun dibatasi paling lama tiga hari . izin
karena hal penting diluar kabupaten dalam provinsi batas izin paling lama tujuh
hari.kecuali karena hal penting, misalnya orang tua atau saudara kandung dirawat
drumah sakit diberikan izin melibihi batas diatas namun dibuktikan dengan surat
keterangan dari dokter atau perawat yang menyatakan bahwa anak / siswa tersebut
diperlukan untuk merawat orang tua atau saudaranya.
- Tidak diberikan izin kepada siswa pada saat selesai pelaksanaan ulangan
Semester , seblelum selesai penerimaan rapot pada tiap semester ,kecuali telah
dinyatakan oleh semua guru mata pelajaran yang mengajarnya bahwa semua nilai-
nilainya sudah tuntas dan atau dikarenakan ada hal insidential yang kapasitasnya harus
dihadiri oleh siswa yang dimaksud.
- Siswa yang tidak masuk sekolah dan mengikuti pelajaran dikarenakan
ditugaskan oleh sekolah, maka siswa tersebut tetap dinyatakan hadir,
namun terhadap ada pelajaran atau tugas lain yang tidak diikuti selama
di tugaskan sekolah, maka harus dipenuhi sekolah tugas luarnya selesai.
- Siswa yang megikuti program ekstrakurikuler atau pengembangan diri diluar jam
sekolah, di harap orang tua tidak melarang namun pihak sekolah/guru pembina harus
memberitahukan kepada orang tua siswa tentang waktu dan jenis kegiatannya.

6. Pembiayaan Sekolah bagi siswa


- biaya sekolah bagi seorang siswa yang tidak ditanggung negara melalui
sekolah adalah sebagai bierkut :
- Pembelian pakaian seragam dan atribut siswa
- Pembelian buku tulis, alat tulis, dan buku pelajaran yang tidak tersedia diperpustakaan
sekolah
- Biaya kegiatan yang akan dilaksanakan siswa karena atas inisiatif dan kesepakatan
ssiswa sendiri
- Biaya kegiatan siswa yang diprogramkan sekolah namun tidak dapat dianggarkan
sekolah. Pembiayaan dan nominal besar pembiayaan kegiatan seperti ini ditetapkan oleh
komite sekolah melalui rapat dengan orang tuas siswa
- Semua jenis pembelian yang dilaksanakan di sekolah seperti pakaian seragam, atribut
siswa, dan buku paket pelajaran harus atas rekomendasi kepala Madrasah ( melalui surat
resmi dari sekolah kepada orang tua siswa).

7. Ancaman dan bahaya besar yang perlu diperhatikan orang tua siswa.
 Narkoba dan sejenisnya ; akan merusak dan menghancurkan kesehatan dan mental
(masa depan anak atau siswa)
 Pergaulan bebas ; akan merusak peradaban Islam yang suci dan terhormat,
menurunkan nilai kehormatan anak terutama anak wanita, merusak nama baik orang tua,
keluarga, sekolah kehormatan islam.
 Alat komunikasi (Handphone) canggih ; alat sosial media yag tidak bertanggung jawab
menimbulkan situs porno, menjadikan anak jadi malas belajar ( lebih banyak waktu
mengutak atik program yang tidak bermanfaat)
 Ajaran sesat yang mengajarkan radikalisme, anak dapat terserta yang mengajarkan
dalam menafsirkan sumber ajaran Islam dengan salah yang akhirnya sesat, dan bisa
dituduh sebagai teroris atau penistaaan terhadap ajaran agama.

BAB IV
HAMBATAN DAN KENDALA MAN BULUNGAN
A. Faktor Internal
Adapun faktor internal yang menjadi hambatan dan kendala MAN Bulungan adalah
sebagai berikut :
1. Keterbatasan SDM terutama tenaga pendidik
Jumlah siswa dan rombongan belajar tidak sebanding dengan jumlah guru ( jumlah kelas
sebanyak 12 rombongan, dengan jumlah guru sebanyak 12 orang )
2. Perilaku guru dalam melaksanakan aturan dan memenuhi persyaratan profesionalisme
masih banyak yang “ seakan-akan “ tidak menyadari aturan dimaksud seperti kepatuhan
disiplin kerja dan kepatuhan memenuhi unsur-unsur profesionalisme guru.
3. Keterbatasan sapras dan sarana pendukung.

B. Faktor Eskternal
Faktor eksternal yang menghambat dan menjadi kendala pendidikan pada MAN
Bulungan adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan dan aturan-aturan pemerintah yang masih ada yang tidak berpihak kepada
pendidikan madrasah. Misalnya aturan yang menyebabkan terjadinya kesengjangan
pembagian anggaran antara sekolah dan madrasah, termasuk kesejahteraan guru.
2. Belum dipahaminya oleh sebagian besar masyarakat tentang keunggulan madrasah.
3. Tantangan dari “ persaingan ego” pengelola pendidikan di daerah terutama pada tataran
tehnis di lapangan

Anda mungkin juga menyukai