Anda di halaman 1dari 4

SOP PENYIMPANAN OBAT

PUSKESMAS FFUJ No. Dokumen : SOP/P.O-A4 MENTERI KESEHATAN


PROVINSI JAWA No. Revisi :- REPUBLIK INDONESIA
TIMUR Tanggal Terbit : 31 Maret 2018
Halaman : 1/4
1. Pengertian Penyimpanan Sediaan Farmasi merupakan suatu kegiatan
pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar aman
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
2. Tujuan 1. Agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di puskesmas dapat
dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
2. Untuk memudahkan dalam pelayanan.
3. Kebijakan 1. Area penyimpanan obat tidak boleh dimasuki oeh selain petugas
farmasi.
2. Penyimpanan obat dilakukan sesuai persyaratan dan standar
kefarmasian dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
a bentuk dan jenis sediaan;
b kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan
Sediaan Farmasi, seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan
kelembaban;
c mudah atau tidaknya meledak/terbakar;
d narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
e tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan
untuk penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan
kontaminasi.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74


Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas
5. Alatdanbahan ATK dan Kartu Stok

6. Langkah-langkah 1. Pastikan gudang penyimpanan obat sudah memenuhi


persyaratan
2. Periksa stok obat di gudang, tulis pada kartu stock
3. Simpan obat sesuai dengan ketentuan penyimpanan
masing-masing obat dan berikan nomor kode
4. Cantumkan nama masing-masing obat pada rak dengan
rapi.
5. Apabila persediaan obat cukup banyak, maka biarkan obat
tetap dalam box masing-masing
6. Lakukan pengamatan mutu obat dengan cara pengamatan
visual meliputi perubahan warna, bau dan rasa.
7. Jika pengamatan visual diduga ada kerusakan yang tidak
dapat ditetapkan dengan cara organoleptik, maka harus
dilakukan sampling untuk pengujian laboratorium
8. Lakukan tindak lanjut terhadap obat yang terbukti
rusak/kadaluarsa yaitu sbb :
a. Dikumpulkan, inventarisasi dan disimpan terpisah
dengan penandaan/label khusus
b. Dikembalikan/diklaim sesuai aturan yang berlaku
c. Dihapuskan sesuai aturan yang berlaku serta dibuat
BeritaAcaranya
9. Setelah kegiatan penyimpanan selesai, keluar dari gudang,
dan jangan lupa menutup dan mengunci pintu gudang.
7. Diagram Alur
Penyimpanan Pastikan gudang Golongan antibiotik
penyimpanan obat sudah harus disimpan dalam
Obat memenuhi persyaratan wadah tertutup rapat,
terhindar dari cahaya
Periksa stok obat di matahari, disimpan di
gudang, tulis pada kartu tempat kering
stock Obat yang
membutuhkan suhu
Simpan obat sesuai dengan rendah disimpan pada
ketentuan penyimpanan lemari es suhu 2-80 C
masing-masing obat dan (Seperti: suppositoria,
berikan nomor kode vaksin, serum dll)
Obat Psikotropika dan
Narkotika di simpan
Cantumkan nama masing-
masing obat pada rak pada lemari khusus
dengan rapi. yang memiliki 2 pintu,
lemari harus tertempel
di dinding
Apabila persediaan obat
cukup banyak, maka
biarkan obat tetap dalam Bahan-
box masing-masing
bahanmudahterbakardisi
Lakukan pengamatan mutu mpandalamgudang/ruan
obat dengan cara gankhusus yang
pengamatan visual meliputi terpisahdarigudangindu
perubahan warna, bau dan k
rasa.

Jika pengamatan visual


diduga ada kerusakan yang
tidak dapat ditetapkan
dengan cara organoleptik,
maka harus dilakukan
sampling untuk pengujian
laboratorium

Lakukan tindak lanjut


terhadap obat yang terbukti
rusak/kadaluarsa

Setelah kegiatan
penyimpanan selesai,
keluar dari gudang, dan
jangan lupa menutup dan
mengunci pintu gudang
8. Hal-hal yang Ketentuan penyimpanan obat :
perludiperhatikan 1. Pisahkan tempat penyimpanan obat dalam dengan obat luar
2. Golongan antibiotik harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat, terhindar dari cahaya matahari, disimpan di tempat kering
3. Bahan-bahan mudah terbakar seperti alcohol, eter dan pestisida
disimpan dalam gudang/ruangan khusus yang terpisah dari
gudang induk
4. Untuk obat Psikotropika dan Narkotika di simpan pada lemari
khusus yang memiliki 2 pintu, lemari harus tertempel di
dinding, kunci harus di pegang oleh penanggung jawab
5. Simpan obat yang membutuhkan suhu rendah pada lemari es
dengan suhu 2-80C
9. Unit terkait Poli umum
Poli gigi
KIA / KB
Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker/Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab

Anda mungkin juga menyukai