PENDAHULUAN
Jumlah kematian anak balita di dunia masih tinggi. Berdasarkan data dari
UNICEF tahun 2014 angka kematian balita mencapai 6,6 juta balita per
tahunnya. Angka Kematian Balita (AKABA) di indonesia juga masih
tergolong tinggi dan belum mencapai target. Hasil Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan AKBA sebesar 26,29 per 1.000 kelahiran
hidup dengan target Sustainable Development Goals (SDG’s) sebesar 25 per
1000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan RI, 2016). Salah satu penyebab
kematian pada anak disebabkan oleh komplikasi dari hipertermi. Hipertermi
merupakan peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan
tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi
panas. Perubahan suhu tubuh di luar rentang normal mempengaruhi set point
hipothalamus. Perubahan ini dengan produksi panas yang berlebihan,
pengeluaran yang berlebihan, produksi panas minimal (Ernawati, 2013).
Bedasarkan dari latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitan tentang “Perbandingan efektivitas
pemberian kompres hangat antara daerah dahi dengan axila terhadap
penurunan suhu tubuh pada anak yang mengalami hipertermi di wilayah kerja
Puskesmas Simpang Pematang Kabupaten Mesuji Tahun 2018”.