Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa tahu belakangan telah terjadi perubahan pola penyakit di indonesia,

antara lain dengan meningkatnya tren penyakit katastropik setiap tahun. Penyakit

katastropik merupakn penyakit berbiyaya tinggi dan secara komplikasi dapat

membhyakan jiwa penderitanya, antara lain: penykit ginjal, penyakit jantung,

penyakit saraf, kanker, dabetes militus, dan hemofilia (Depkes, 2016).

Di Amerika Serikat pada tahun 1999 insiden penyakit gagal ginjal kronik

diperkirakan tiap tahun terdapat 100 penderita setiap 1.000.000 penduduk dan

angka ini meningkat sekitar 8 persen setiap tahunnya. Di Malaysia, dengan

populasi 18 juta, diperkirakan terdapat 1800 kasus baru gagal ginjal setiap

tahunnya (Suwitra dalam Sudoyo, 2007:570).

Insiden penyakit gagal ginjal kronik di Indonesia diperkirakan sekitar 40 sampai

60 kasus perjuta penduduk setiap tahunnya (Suwitra dalam Sudoyo, 2007:570).

Mengutip data sebaran kasus dan biyaya klaim di Rawat Jalan Tingkat

Lanjut(RJTL) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) kesehatan sampai

dengan triwulan tiga tahun 2015, kasus system perkemihan berjumlah sebanyak

1
2

3.094.915 urutan tertinggi ketiga, namun menghabiskan biaya lebih dari tiga

triliun rupiah (Depkes, 2016).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan penulis di Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. Hi. Abdul Moeloek Propinsi Lampung, diruang Kenanga pada bulan Februari

2016 sampai bulan April 2016 terdapat sebanyak 549 kasus dan 20 persen

diantaranya yaitu tentang gagal ginjal kronik. Ini menunjukan bahwa terdapat 111

kasus gagal ginjal kronik dari 549 kasus yang ada (Data Mobilitas Ruang

Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek Propinsi Lampung).

Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik

tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya dieliminasi

di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan

menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta

asam-basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir

yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan gagal ginjal. (Smeltzer

dan Bare, 2002:1443).

Tanda dan gejala dari gagal ginjal Meliputi beberapa aspek seperti, hipertensi,

nyeri dada, sesak, anoreksia, kulit berwarna pucat, gatal – gatal, biasanya bengkak

pada tangan dan kaki serta terdapat cairan di rongga perut (Suyono, 2001)
3

Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui dan

melakukan asuhan keperawatan pada gagal ginjal kronik secara komperhensif

melalui pelayanan biologis, psikologis, sosial dan spiritual agar dapat melak-

sanakan asuhan keperawatan dengan baik.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu menggambarkan asuhan keperawatan secara komprehensif

meliputi aspek biopsikososialspiritual pada klien dengan gagal ginjal kronik

di ruang Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek

Propinsi Lampung melalui pendekatan proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Konsep teori penyakit gagal ginjal dan asuhan keperawatan klien dengan

gagal ginjal kronik

b. Pengkajian status kesehatan pada klien dengan gagal ginjal kronik secara

komprehensif

c. Analisa data hasil pengkajian pada klien dengan gagal ginjal kronik

d. Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan gagal ginjal

e. Rencana asuhan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang

muncul pada klien dengan gagal ginjal kronik

f. Tindakan mandiri, kolaboratif pada klien dengan gagal ginjal kronik


4

g. Evaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan gagal ginjal kronik

h. Dokumentasi yang benar pada klien dengan gagal ginjal kronik

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan studi kasus ini meliputi: asuhan keperawatan pada Ny. S

dengan gangguan sistem perkemihan: Gagal Ginjal Kronik yang dilakukan dari

tanggal 25-26 Mei 2016 di ruang Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi.

Abdul Moeloek Propinsi Lampung.

D. Metode Penulisan

Metode penulisan studi kasus ini penulis menggunakan metode deskriptif yang

berbentuk studi kasus, guna mendapatkan makna baru tentang penyakit terutama

penyakit gagal ginjal kronik. Tehnik pengambilan data pada kasus dengan

pengamatan, wawancara, pemeriksaan fisik, dokumentasi/catatan keperawatan,

partisipasi aktif dan studi kepustakaan.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ilmiah ini terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, dan

sistematika penulisan.
5

BAB II : TINJAUAN TEORI

Berisikan konsep dasar penyakit yang terdiri dari: definisi, etiologi,

patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnostik dan penata-

laksanaan dan konsep dasar asuhan keperawatan berisikan: pengkajian,

diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi.

BAB III : TINJAUAN KASUS

Terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan,

pelaksanaan keperawatan, evaluasi keperawatan dan catatan kepe-

rawatan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Berisikan ulasan naratif dari setiap tahapan keperawatan mulai dari

pengkajian sampai evaluasi yang dilakukan dengan membandingkan

antara konsep teori di BAB II dengan tinjauan kasus pada BAB III.

BAB V : PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai