Anda di halaman 1dari 11

 PROSES KERJA PEMBUATAN CONTOH PRODUK

A. Produk Barang dan Jasa


Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar diminta,
dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang.
Produk barang dalam proses pembuatannya selalu mengutamakan :
 Selera masyarakat
 Permintaan masyarakat
 Trend dan perubahan yang terjadi
 Kenyamanan dan gaya produk
 Kemudahan dan keamanan
Namun seorang wirausaha jangan langsung menentukan pilihan, tetapi harus juga
memperhitungkan dan menganalisisnya agar jangan sampai salah dan menimbulkan kerugian
serta kegagalan dalam menjalankan usahanya.
1. Produk Barang
Identifikasi kebutuhan konsumen meliputi :
a. Kebutuhan pokok/utama (primer)
b. Kebutuhan penunjang ( sekunder )
c. Kebutuhan pelengkap dan mewah ( tersier )
Seorang wirausaha mengklasifikasikan barang didasarkan pada kebiasaan konsumen,
diantaranya :
a. Barang yang mudah didapat ( convenience goods )
b. Barang shopping ( shopping goods )
2. Produk Jasa
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain yang sifat dan bentuknya ditunjukkan dengan ciri sebagai berikut :
a. Tidak berwujud
b. Tidak dapat dipisahkan
c. Berubah-ubah
d. Daya tahan
Jenis produk dapat dibedakan menjadi :
a. Consumers goods
b. Industrial good
Jenis produk berdasarkan tujuan pemakaian :
a. Shopping goods
b. Convenience goods
c. Speciality goods
d. Unsought goods
Secara garis besar ada 5 kategori utama untuk produk :
a. Produk komoditi
b. Non durable consumers goods
c. Durable/big ticket item consumer goods
d. One shot deal industries goods
e. Repeat purchase industrial goods
B. Keunggulan dan kelemahan Produk Barang dan Jasa
Produk yang dibuat harus mampu menarik minat sehingga kegagalan usaha dapat dihindari.
Selain itu, produk juga bisa dibuat lebih terjangkau bagi konsumen dengan cara :
a. Memilih dan membuat produk yang bermanfaat
b. Membuat desain baru
c. Membuat produk lebih cepat dan murah
d. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang lebih menguntungkan
Tahap Perencanaan Produk
a. Ide Produk
b. Seleksi ide produk
c. Desain awal/Gambar produk
d. Prototype
e. Testing
f. Desain Akhir
g. Implementasi
Dari uraian diatas maka dalam proses pembuatan produk baru seorang wirausaha harus
berpikir kreatif dan inovatif agar dalam proses pembuatan produknya memiliki nilai jual yang
tinggi dan diminati konsumen.
Model Prosedur Pembuatan Produk

Pengusaha Menentukan Model

Perajin

Membuat Contoh Produk


Tidak
Sesuai ?
Ya
Bahan Baku Produksi Massal

Produk Jadi

Dalam penyusunan desain produksi , ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
a. Jenis produk
b. Metode pembuatan
c. Jumlah tenaga kerja dan keterampilannya
d. Waktu yang tersedia
e. Modal yang tersedia
f. Urutan proses produksi
C. Pemetaan Keberagaman Produk
Salah satu peluang pasar dapat dilihat dengan cara mengamati konsumen, fokus
pengamatannya meliputi :
1. Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan ?
2. Berapa banyak yang mereka butuhkan ?
3. Kualitas yang mana yang paling tepat ?
4. Berapa banyaknya ?
Cara dalam merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh konsumennya,
diantaranya :
1. Jenis-jenisnya diperbarui
2. Kualitasnya dibeda-bedakan dan ditingkatkan
3. Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan
4. Kemasan, warna, bentuk, ukuran, standar, merek dibuat sedemikian rupa sehingga lebih
menarik
3 Fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk, diantaranya :
a. Pemasaran
b. Perancangan (Desain)
c. Manufaktur ( Fase 0 – Fase 5 )
Suatu produk dikatakan sukses jika disukai pasar dan konsumen membelinya serta
mendapat kepuasan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan suatu perusahaan yang akan
melakukan aktivitas produksi, diantaranya :
1. Menentukan yang dibutuhkan pasar
2. Kebijakan perusahaan
3. Strategi bisnis
4. Pencarian ide
5. Mensintesis ide
6. Membuat perencanaan yang detail
7. Memproduksi
8. Memasarkan
Atribut yang sukses dan membuat konsumen tertarik membelinya untuk waktu yang lama
diantaranya :
 Biaya
 Kualitas
 Waktu
 Mengembangkan teknik produksi massal
Faktor-faktor kunci atau faktor utama seorang wirausaha dalam mengembangkan produk
baru agar mampu survive atau bertahan dengan pesaing, diantaranya :
1. Unik
2. Fokus ke pelanggan dan berorientasi pasar
3. Melakukan studi pemasaran
4. Ketajaman dalam mendefinisikan produk
5. Kesinambungan fase
6. Struktur organisasi dan iklim perusahaan
Strategi atau metode seorang wirausahawan untuk mengembangkan produk baru :
 Menentukan tingkat pertumbuhan yang diharapkan
 Menggali informasi perihal kemampuan , pasar dan pelanggan menyerap produk
 Mencari peluang
 Mengembangkan daftar pilihan produk-produk serta kekurangan dan kelebihannya
 Menentukan portofolio produk
 Mengelola portofolio untuk meningkatkan keuntungan.
D. Proses Pengembangan Produk Baru
1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
2. Penetapan Spesifikasi Target
3. Penyusunan konsep
4. Pemilihan Konsep
5. Pengujian Konsep
6. Penentuan Spesifikasi Akhir
7. Perencanaan Proyek
8. Analisis Ekonomi
9. Analisa Produk Pesaing
10. Pemodelan dan Pembuatan Prototype
Berikut adalah contoh rencana pembuatan produk secara sederhana, namun bisa
dikembangkan sesuai dengan penjelasan dan materi yang sudah disampaikan dengan
sistematika:
a. Nama produk dan merk
b. Alat investasi/peralatan
c. Bahan baku (1x produksi)
d. Penetapan harga proses dan harga jual
e. Rencana keuangan ( total penerimaan dan total pengeluaran serta laba/rugi)
f. Analisis usaha (pay back period dan revenue ratio)
g. Kesimpulan
Contoh Rencana Usaha :
a. Rencana usaha Nugget Tahu
b. Peralatan Kerja
No. Peralatan Banyaknya Harga Total
1 Kompor gas 1 buah Rp. 175.000 Rp. 175.000
2 Tabung gas 1 buah Rp. 65.000 Rp. 65.000
3 Mixer 1 buah Rp. 135.000 Rp. 135.000
4 Loyang 4 buah Rp. 10.000 Rp. 40.000
5 Wajan 2 buah Rp. 45.000 Rp. 90.000
6 Piring 5 buah Rp. 5.000 Rp. 25.000
7 Spatula 2 buah Rp. 12.000 Rp. 24.000
8 Pisau 2 buah Rp. 7.000 Rp. 14.000
9 Sendok 2 buah Rp. 2.500 Rp. 5.000
10 Talenan 1 buah Rp. 6.000 Rp. 6.000
11 Steples 1 buah Rp. 11.000 Rp. 11.000
12 Baskom 3 buah Rp. 7.000 Rp. 21.000
13 Tempat kukus 1 buah Rp. 85.000 Rp. 85.000
Jumlah Rp. 696.000
Total Biaya investasi/peralatan kerja : Rp. 696.000
c. Bahan Baku ( untuk membuat 100 buah nugget dalam 1x produksi)
No. Bahan Baku Volume Harga Satuan Jumlah
1 Tahu putih 50 biji Rp. 500 Rp. 25.000
2 Telur ayam 3 butir Rp. 1.500 Rp. 4.500
3 Roti tawar 1 bungkus Rp. 9.000 Rp. 9.000
4 Tepung Kanji 1 Kg Rp. 12.000 Rp. 12.000
5 Wortel 500gram Rp. 3.000 Rp. 3.000
6 Tepung roti 1 Kg Rp. 10.000 Rp. 10.000
7 Minyak Goreng 1 liter (2 hari) Rp. 22.500 Rp. 6.000
8 Saus 3 bungkus Rp. 7.000 Rp. 21.000
Jumlah Rp. 90.500
Jumlah biaya bahan baku perhari : Rp. 90.500
Biaya Operasional
No. Nama Alat Volume Harga Jumlah Harga
1 Isi ulang gas 1/7hari Rp. 18.000 Rp. 18.000
2 Air 1galon/7hari Rp. 5.000 Rp. 5.000
Jumlah Rp. 23.000
Jumlah biaya operasional perhari : Rp.23.000
Biaya bahan pembantu
No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
1 Plastic mica 4 bungkus Rp. 6.500 Rp. 26.000
2 Kantong plastic 5 bungkus Rp. 3.000 Rp. 15.000
3 Isi steples 1 bungkud Rp. 2.000 Rp. 2.000
Jumlah Rp. 43.000
Jumlah biaya pembantu perhari : Rp. 43.000
Total keseluruhannya adalah :
Rp. 90.500 + Rp. 23.000 + Rp. 43.000 = Rp. 156.500

d. Penetapan harga proses dan harga jual


Harga Pokok = Bahan Baku + Biaya operasional + Biaya bahan pembantu
100
Harga Pokok = Rp. 156.500
100
Harga Pokok = Rp. 1.5650
Harga Jual = Harga Pokok + laba (50% X harga pokok)
Harga jual = 1.565 + (50% X 1.565)
= 1.565 + (782,5)
= Rp. 2.374 ( dibulatkan menjadi Rp. 2.500 )
e. Rencana Keuangan
Perhitungan Laba/Rugi
Hasil penjualan /bulan = 100pcs x 2.500 x 26 hari = Rp. 6.500.000
Pengeluaran
Biaya operasional : 23.000 x 26 hari = Rp. 598.000
Biaya bahan baku : 90.500 x 26 hari = Rp. 2.353.000
Biaya bahan pembantu :43.000 x 26 hari = Rp. 1.118.000
Listrik = Rp. 50.000
Biaya Transportasi = Rp. 150.000 +
Jumlah pengeluaran = Rp. 4.269.000 -
Laba Keuntungan = Rp. 2.231.000

f. Analisis Usaha
Analisa keuntungan menggunakan rumus :
 Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C = total penerimaan : total pengeluaran
= 6.500.000 : 4.269.000
= Rp 1,52
 Pay Back Period = total biaya investasi : keuntungan x 1bulan
= ( 696.000 : 2.231.000 ) x 1
= Rp 0,31
g. Kesimpulan
Kegiatan usaha ini akan lebih berkembang pesat dikarenakan produk ini adalah produk baru
dan belum banyak pesaing nya.
- Bila dilihat dari analisa keuntungan maka yang dimaksud NILAI R/C adalah sebesar 1,52
Menandakan setiap modal Rp 1 yang dikeluarkan akan mendapat keuntungan Rp 1,52
- Payback period nya sebesar 0,31 yang berarti kurang dari 1 bulan bisa mengembalikan
modal investasi awal.
 Gambar Kerja Produk
Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan antara ide ke
dalam wujud fisik. Gambar kerja akan membantu wirausaha untuk menciptakan wujud fisik
sesuai dengan ide arsitek, dan akan lebih efisien.
A. Konsep Lembar Kerja
Desain produk atau gambar kerja adalah sebuah bidang keilmuan atau profesi yang
menentukan bentuk/form dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar
sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan kemampuan proses produksinya.
Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik yang bisa
juga disebut dengan bahasa teknik, harus menjelaskan keterangan-keterangan secara tepat dan
objektif.
Gambar kerja harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah/bisa dimengerti dalam
pelaksaan pekerjaannya. Gambar kerja merupakan awal sebuah langkah pekerjaan yang
menyangkut kontruksi, potongan-potongan serta tampak 2 gambar rancangan dan detail
gambar sekecil apapun dan merupakan sebuah item yang berguna menghindarkan kerancuan
yang membingungkan pihak yang berkepentingan.
Fungsi gambar sebagai sumber informasi, yang menghubungkan perancang dengan orang
yang mempergunakannya, tidak boleh menimbulkan keraguan. Jenis produk yang beraneka
ragam mengakibatkan karyawan kesulitan untuk menentukan arti gambar yang tidak lengkap.
Kesimpulannya, gambar teknik merupakan suatu bentuk ungkapan dari suatu gagasan atau
pemikiran mengenai suatu sistim, proses, cara kerja, kontruksi, diagram, rangkaian dan
petunjuk yang bertujuan untuk memberikan intruksi dan informasi yang dinyatakan dalam
bentuk gambar, atau lukisan teknis.
Secara umum gambar teknik dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1. Gambar 2 Dimensi
2. Gambar 3 Dimensi
B. Tujuan Gambar Kerja
Untuk membuat orang berpikir satu tujuan, misalnya gambar kerja denah rumah sudah
pasti setiap yang melihat akan beranggapan ini adalah langkah awal sebelum menjadi sebuah
rumah nyata.
Fungsi gambar teknik secara umum :
 Alat komunikasi
 Menyampaikan informasi
 Arsip perencana
 Instruksi
Fungsi gambar yang mendasar adalah sebagai sebuah alat untuk menyatakan maksud atau
pemikiran dari seseorang. Oleh karena itu gambar sering dipakai sebagai alat komunikasi yang
pokok di kalangan orang-orang teknik maka gambar disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa
untuk sarjana teknik.
Tujuan penggunaan gambar teknik adalah menterjemahkan gambar desain menjadi gambar
terukur sehingga dapat dipahami orang lain, terutama oleh pelaksana, bagian produksi,
menghitung biaya, penggunaan material, dan lain sebagainya.
Gambar teknik memiliki 3 fungsi , yaitu :
1. Menyampaikan informasi
Setelah industri mulai berkembang, perencanaan dan pembuatan benda teknik dilakukan
oleh 2 orang yang berbeda. Dalam hal ini, gambar berfungsi sebagai alat menyampaikan
informasi dari pihak perancang ( design drafter ) kepada pihak pembuat ( operator ).
2. Bahan dokumentasi, pengawetan, dan penyimpanan
Gambar teknik merupakan dokumen penting dimana data teknis mengenai suatu produk
tercantum secara padat. Dengan mendokumentasikan gambar berarti pula mengawetkan dan
menyimpan untuk dipergunakan sebagai bahan informasi.
3. Menuangkan gagasan untuk pengembangan
Konsep abstrak dalam pikiran seorang perancang untuk membuat sebuah bahan teknik
dituangkan ke dalam bentuk gambar ( biasanya berupa sketsa ). Kemudian, gambar itu dievaluasi
dan dianalisa secara terus menerus sehingga diperoleh yang sempurna.
Contoh penerapan fungsi gambar kerja, misalnya dalam pembuatan rumah pasti anda
berkonsultasi dengan arsitek untuk membuat gambar kerja dengan desain yang diinginkan.
Dengan demikian, fungsi gambar kerja dalam pembangunan rumah, yaitu sebagai pembantu
dalam proses pembangunan karena apa yang akan dilaksanakan telah dengan matang di desain
di awal perencanaan, sehingga dapat memberikan analisa tepat segala kemungkinan yang akan
terjadi pada saat pelaksanaan sesungguhnya.
C. Langkah – langkah Pembuatan Gambar Kerja
Gambar kerja harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah/bisa dimengerti didalam
pelaksanaan pekerjaannya., biasanya disebut shopdrawing. Gambar kerja merupakan
penyempurnaan dari gambar desain yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi keadaan
existing.
Kerja seorang perancang diawali dengan pembuatan sketsa. Gambar kasar tersebut
kemudian dianalisa, sehingga dapat ditentukan dari bahan apa komponen tersebut harus dibuat
dan bagaimana metode pembuatannya. Desainer juga harus memberikan rincian banyaknya
elemen yang harus dibuat dan cara perakitannya. Data dari hasil analisa digunakan untuk
memperbaiki sketsa menjadi gambar rancangan, yang memuat keterangan-keterangan detail.
Sebagai hasil akhir dari kerja rancangan adalah gambar kerja.
Dalam pembuatan gambar kerja, seorang perancang dibantu oleh juru gambar ( drafter )
yang bertugas menyajikan keterangan-keterangan pada gambar secara ringkas namun
mencakup seluruh gagasan perancang. Drafter harus selalu berkonsultasi dengan perancang
saat menyajikan keterangan pada gambar.
Operator bertugas mewujudkan gambar menjadi benda nyata. Seorang operator dituntut
memiliki kemampuan mengoperasikan mesin, ia juga harus bisa membaca gambar atau
mengetahui aturan-aturan gambar menurut standarisasi gambar.

Seorang wirausaha harus mampu membuat sebuah gambar kerja berupa desain prosuk yang
dibuat sehingga mampu langsung dibuat sesuai dengan harapan wirausaha.
Dalam membuat gambar kerja, seorang wirausaha harus memperhatikan :
1. Keamanan produk tersebut
2. Ergonomis dari produk tersebut
3. Kemudahan dalam penggunaannya
4. Kepraktisan saat digunakan dimana saja
5. Bahan baku yang dibuat
6. Model atau bentuk yang sesuai masanya.
Langkah-langkah wirausahawan dalam membuat gambar kerja menjadi produk nyata , yaitu :
1. Mencari ide produk atau gagasan produk yang sesuai dengan pasar
2. Menetapkan ide atau gagasan
3. Membuat gambar produk
4. Membuat prototype produk bisa dari tanah liat atau bahan lunak lainnya
5. Menganalisisnya mengenai contoh produk tersebut
6. Evaluasi jika ada kekurangannya.
Aplikasi membuat gambar teknik
Jika seorang wirausahawan ingin memasuki dunia keteknikan, maka ada beberapa aplikasi
desain yang dibuat khusus untuk perencana/pembuat gambar teknik. Aplikasi ini sudah memiliki
fitur yang memang sudah menjadi landasan dalam proses pembuat gambar teknik, diantaranya :
-Autocad - Archicad
-Sketchup - 3dmax
Selain aplikasi digital, masih banyak cara untuk membuat gambar teknik seperti yang diketahui
bahwa sejak dahulu belum ada kata digital jadi para desainer menggunakan alat seadanya, selain itu
wirausahawan bisa membuat gambar teknik secara manual. Adapun alat dan bahannya, adalah :
-Pensil gambar - Pulpen - Mistar ( meliputi mistar siku-siku, busur derajat )
-Meja gambar -Kertas -Jangka

 Pengujian Produk
A. Arti dan Tujuan Pengujian Produk
Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap dalam pengembangan produk baru.
Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baru terlebih dahulu diuji untuk mendapatkan
umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran.
Setiap pengujian produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apakah konsep produknya/gambaran produknya jelas dan mudah dimengerti ?
2. Apakah manfaat dari produk tersebut bagi anda ?
3. Apakah anda menyukai produk ini dibanding dengan produk lain yang sejenis ?
4. Apakah anda bersedia membeli produk ini meskipun lebih mahal ?
5. Perbaikan apa yang anda usulkan atas produk ini ?
Dengan melakukan kegiatan pengujian produk, perusahaan atau suatu usaha akan dapat
lebih memperkaya konsep produk dan memilih produk terbaik yang diminati konsumen.
Pengembangan konsep merupakan cara efektif dan jika telah dilakukan dengan benar maka
anda bisa menyelamatkan biaya ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Anda juga akan tehindar
dari langkah awal yang salah, positioning yang salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada
orang yang salah.
Sebuah pendekatan efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan
konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling
mungkin untuk diterima dipasar.
a. Produk unggulan tidaklah cukup
Orang harus mempercayai bahwa produk baru tersebut lebih berharga daripada uang, waktu,
dan kenyamanan. Anda harus meyakinkan orang bahwa perlu perubahan dari apa yang telah
mereka miliki sekarang. Perbaikan yang setengah-setengah jarang berhasil untuk menggantikan
pemimpin pasar.
b. Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang pikirkan tentang produk anda
Produk yang sederhana pun akan dirasakan berbeda oleh orang yang berbeda. Dilihat dari
berbagai perspektif, tujuan penggunaan, dalam konteks berbeda. Produk anda harus bertahan
tidak hanya di dunia nyata saja, tapi dalam realitas psikologis yaitu dunia keyakinan dan emosi
mereka.
c. Bangunlah laboratorium pemasaran anda
Yakni tempat efektif untuk mencoba produk baru, yaitu diskusi kelompok terarah. Orang-orang
akan termotivasi untuk berkomunikasi, dan moderator yang berpengalaman dapat
menyimpulkan apa yang anda dalam hati dan pikiran mereka.
B. Tahapan Pengujian Peoduk
Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan dipasaran secara umum, meliputi :
1. Membuat prototype produk terlebih dahulu
2. Evaluasi prototype
3. Memberikan tester ke pasar
4. Evaluasi tester
5. Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi
6. Produksi massal
7. Evaluasi produk massal
Pada proses selanjutnya , konsep produk yang telah dianalisis kemungkinannya secara teoritis
dan ternyata dapat diterima. Maka konsep tersebut dikembangkan menjadi produk secara fisik.
Dalam hal ini, ada 3 langkah yang perlu dilakukan :
Pembuatan model dengan 3 persyaratan : harus dipandang konsumen sebagai suatu
perwujudan atribut-atribut produk, seperti produk sebelumnya. Harus bekerja dengan aman
dalam keadaan dan penggunaan yang normal. Bisa dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan
anggaran yang tersedia.
1. Pengujian fungsional : pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut benar-benar
berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen
2. Pengujian konsumen : mencoba konsumen untuk menilai , bagaimana tanggapan konsumen.
Setelah melewati 3 tahap, langkah selanjutnya adalah pengujian pasar. Proses dimana produk
dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata. Tujuan dasar pengujian pasar
adalah menguji produk itu sendiri, didalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar
dapat dipakai untuk membuat perakitan penjualan dan laba yang lebih baik.
1. Manfaat Pengujian Pasar
a. Membuat peramalan penjualan masa datang yang lebih dipercaya
b. Pengujian awal terhadap berbagai alternative rencana pemasaran
c. Perusahaan akan menentukan sumber kegagalan produk yang luput dari perhatian pada tahap
pembuatan produk
2. Tahapan Proses Pengujian Produk Baru
Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang
sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk,
menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk
memperkenalkan produk dipasar.Secara umum ada 4 kegiatan dalam pengujian produk baru yaitu :
a. Technical Testing ( pengujian teknis )
Yaitu dengan cara membuat prototype yang merupakan approximation (perkiraan) produk
akhir. Dapat menghasilkan infomasi penting tentang usia panjang produk, tingkat keusangan
produk, maslah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi
kerusakan yang memerlukan penggantian.
b. Pengujian preference and satisfaction testing ( preferensi dan kepuasan )
1) Uji preferensi aktual dan uji teknis dapat memberikan dasar klaim yang objektif untuk keperluan
promosi.
2) Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka
panjang
3) Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan olrh semua elemen program
pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja
produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada
tahap pengembangan produk baru selajutnya
4) Uji preferensi pada umumnya dapat membeikan signal awal terbaik terhadap kemungkinan
terjadinya kanibalisasi produk.
c. Simulated test markets ( pengujian pasar simulasi)
Yaitu prosedur riset pemasaran dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat
tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang dapat
dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS.
d. Test Markets ( Pengujian pasar )
Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas yang
sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan dijual.
Didalam pengujian produk konsumen, perusahaan akan berusaha mengeestimasi 4 variabel :
Product trial, first repeat, adopsi produk, serta frekuensi pembelian.
Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen, yaitu :
1) Sales wave research
Konsumen pada awalnya mencoba produk secara gratis, ditawarkan lagi produk tersebut atau
produk pesaing dengan harga lebih murah. Kemudian perusahaan memperhatikan berapa kali
konsumen memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka.
2) Simulated test marketing
30 sampai 40 pembeli yang terkualifikasi dipusat pertokoan atau ditempat lainnya, perusahaan
akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada mereka, berhubungan dengan awareness dan
preferensi terhadap beberapa produk. Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan
singkat, didalamnya disisipkan iklan produk baru. Konsumen akan diberi uang lalu diminta untuk
datang kesebuah toko khusus dimana mereka bisa membelanjakan uang sesuai dengan
kebutuhan. Perusahaan mengamati dan memperhatikan produk yang dipilih konsumen.
3) Controlled test marketing
Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan kesan terhadap produk tersebut.
Perusahaan tidak harus memberikan potongan penjualan. Namun metode ini tidak dapat
memberikan informasi mengenai cara membujuk distributor agar mau menjual produk baru
perusahaan
4) Test markets
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi sama yang
nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Perusahaan akan bekerja
sama dengan perusahaan riset dalam menentukan sebaiknya dimana akan mencoba membujuk
para distributor agar bersedia menjual produk tersebut. Biaya yang dibutuhkan tergantung
jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusahaann
C. Metode Pengujian Produk
Secara umum terdapat 2 metode dalam pengujian produk, yaitu :
1. Meminta konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian
meminta mereka menjawab beberapa pertanyaan terkait deskripsi produk serta kepuasan
mereka.
2. Melaksanakan blind test, yaitu dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa
berbagai macam merek produk dan alternatifnya tanpa mengetahui merek atau produsen nya.
15 Kunci Kesuksesan Pengembangan Produk Baru, yaitu :
1. Produk yang unggul dan unik
2. Produk yang berorientasi pasar
3. Produk berorientasi internasional
4. Melaksanakan tahap pra-pengembangan
5. Memiliki konsep produk yang jelas, tajam, dan mendahului pesaing
6. Peluncuran produk yang terencana dan terlaksana dengan baik
7. Struktur organisasi proyek pengembangan produk baru yang tepat.
8. Dukungan oleh para pemimpin puncak
9. Mendayagunakan kompetensi inti dan kapabilitas perusahaan
10. Memilih pasar yang menarik ( memiliki potensi profitabilitas tinggi )
11. Fokus pada proyek yang unggul
12. Pelaksanaan proyek dikendalikan dengan baik
13. Kecukupan sumberdaya
14. Kecepatan pengembangan produk baru
15. Menggunakan sistem pengembangan proyek baru dengan disiplin.
Tahukah anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99%. Oleh karena itu,
sebenarnya terdapat banyak risiko dalam sebuah pengembangan produk baru, diantaranya :
a. Risiko R&D
Yaitu risiko dimana produk yang salah dikembangkan ditolak atau tidak disetujui oleh pihak
yang berwenang. Biasanya risiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan farmasi yang
mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman.
b. Risiko Pemasaran
Yiatu risiko bahwa produk tersebut gagal di pemasaran. Hal ini terjadi karena kurang adanya
pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.

Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk baru ? Caranya adalah
dengan memanfaatkan riset pemasaran, dibalik kesuksesan suatu produk terdapat pemahaman
yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta pemahaman mengenai bagaimana
produk anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan baik.
Langkah-langkah dalam meminimalisir risiko kegagalan produk adalah :
1) Market understanding (pemahaman pasar) misalnya dengan riset kualitatif terkait mengapa
konsumen membeli produk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan
kebutuhan mana yang belum terpenuhi. Metode riset yang dilakukan antara lain Focus group
discussion, in-depth interview, dan kunjungan langsung.
2) Ketika melakukan pendekatan category assessment research, anda meneliti perilaku konsumen
terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu kategori.
3) Kemudian segementasi akan membantu dalam mengidentifikasi target pasar. Beberapa segmen
memang menawarkan potensi laba yang besar, juga membantu membuat positioning produk
yang tepat.

Sehingga melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category
assessment dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisasi risiko
pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai