Anda di halaman 1dari 3

ANOVA SATU ARAH

Dinamakan analisis varians satu arah, karena analisisnya menggunakan varians dan data
hasil pengamatan merupakan pengaruh satu faktor. jadi Anova satu arah adalah anova yang
terdiri dari atas satu peubah atau faktor dengan taraf lebih dari dua dan ditemukan pada :

A. RANCANGAN RAMBANG LUGAS (RRL)


Rancangan rambang lugas disebut sebagai Rancangan acak lengkap (RAL) atau Desain
Acak sempurna (DAS), cmmpletely design atau simple randomized design. Pada RAL semua
kondisi berpengaruh selain perlakuan adalah homogen.
Keuntungan RAL, analisisnya sederhana dan banyak ulangan (ni) boleh sama atau tidak
(sebaiknya selisih antara dua ni < 50%). Jika terjadi kematian atau kehilangan unit
eksperimen saat percobaan berlangsung tidak terjadi masalah dari segi analisisnya.
Kerugian umumnya, kesulitan memperoleh unit eksperimen dan kondisi lingkungan yang
homogen, serta tidak jarang kesulitan dalam penarikan kesimpulan
Rancangan rambang lugas sangat cocok untuk penelitian klinik atau penelitian lain dalam
laboratorium dan kurang cocok untuk penelitian lapangan atau suvey.
Model Perhitungan analisis Anova
Perlakuan
Total
A B … K
𝑋1 𝑋1 . 𝑋1
𝑋2 𝑋2 . 𝑋2
𝑋3 𝑋3 . 𝑋3
Data Pengamatan
: : . :
𝑋𝑛𝐴 𝑋𝑛𝐵 . 𝑋𝑛𝐾

Total ∑ 𝑋𝐴 ∑ 𝑋𝐵 … ∑ 𝑋𝐾 ∑ 𝑋𝑇

∑ 𝑋𝐼2 ∑ 𝑋𝐴2 ∑ 𝑋𝐵2 … ∑ 𝑋𝐾2 ∑ 𝑋𝑇2

Jumlah Pengamatan 𝑛𝐴 𝑛𝐵 … 𝑛𝐾 ∑𝑛
Nilai Rata-rata ̅̅̅
𝑋 𝐴
̅̅
𝑋̅̅
𝐵 … ̅̅̅̅
𝑋 𝐾
Variansi 𝑠𝐴2 𝑠𝐵2 … 𝑠𝐾2
(∑ 𝑋𝐼 )2 (∑ 𝑋𝐴 )2 (∑ 𝑋𝐵 )2 … (∑ 𝑋𝐾 )2
𝑛 𝑛𝐴 𝑛𝐵 𝑛𝐾

Cara Perhitungan
(∑ 𝑋𝑇 )2
𝐹𝐾 =
∑𝑛
2
𝐽𝐾𝑇 = ∑ 𝑋𝑇 − 𝐹𝐾
(∑ 𝑋𝐴 )2 (∑ 𝑋𝐵 )2 (∑ 𝑋𝐾 )2
𝐽𝐾𝑃 = + + ⋯+ − 𝐹𝐾
𝑛𝐴 𝑛𝐵 𝑛𝐾
𝐽𝐾𝑠𝑖𝑠𝑎 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑃

Rekap Perhitungan Anova


Sumber F Tabel
Db JK KT F Hit
Variansi 5% 1%
𝐽𝐾𝑃
Perlakuan 𝑘−1 JKP
𝑘−1
𝐽𝐾𝑠𝑖𝑠𝑎 𝐾𝑇𝑃
Sisa/Galat (∑ 𝑛 − 1) − (𝑘 − 1) JK Sisa
(∑ 𝑛 − 1) − (𝑘 − 1) 𝐾𝑇𝑠𝑖𝑠𝑎
Total ∑𝑛 −1 JKT

Penarik kesimpulan:
𝐻0 diterima bila 𝐹ℎ𝑖𝑡 ≤ 𝐹𝛼 (𝑣1 , 𝑣2 )dan sebaliknya 𝐻𝛼 diterima bila𝐹ℎ𝑖𝑡 > 𝐹𝛼 (𝑣1 , 𝑣2 ).
Jika menggunakan program computer, 𝐻0 diterima bila 𝑝 ≥ 0,05, sebaliknya 𝐻𝛼 diterima
bila𝑝 < 0,05. Bila 𝐻𝛼 diterima, berarti terdapat respon yang berbeda dari bermacam-macam
perlakuan. Dan bila 𝐻0 diterima berarti minimal terdapat sepasang perlakuan yang berbeda.

B. UJI LSD ( Least Significant Difference)


Uji LSD disebut juga Uji Beda Nyata Terkecil (BNT),uji ini merupakan pengembangan
dari uji t. Cara pengujian menggunakan satu nilai pembanding LSD dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
2 𝐾𝑇𝑠𝑖𝑠𝑎
𝐿𝑆𝐷 = 𝑡𝛼(𝑑𝑏) √
𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
C. UJI HSD (Honestly Significant Difference)
Uji HSD disebut juga uji beda nyata jujur (BNJ) atau Tukey’s W Procedure. Uji HSD
pertama kali diperkenalkan oleh Tukey’s pada tahun 1953. Cara pengujian mempergunakan
satu nilai pembanding W yang dapat dihitung dengan rumus:
𝐾𝑇𝑠𝑖𝑠𝑎
𝑊 = 𝑞𝛼(𝑝,𝑑𝑏) √
𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
D. Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test)
Uji jarak berganda Duncan menggunakannilai pembanding Rp yang nilai nya dihitung
dengan rumus:
𝐾𝑇𝑠𝑖𝑠𝑎
𝑅𝑝 = 𝑟𝑝√
𝑛
E. Uji Student Newman Keul
Uji ini mirip dengan uji berganda Duncan, hanya pada uji Keul menggunakan nilai
pembanding Wp yang rumusnya ditemtukan sebagai berikut:
𝐾𝑇𝑠𝑖𝑠𝑎
𝑊𝑝 = 𝑞(𝛼,𝑝,𝑑𝑏) √
𝑛
F. Uji Dunnett
Uji Dunnett dipergunakan khusus untuk membandingkan semua nilai rata-rata perlakuan
dengan nilai rata-rata dari control. Sesungguhnya uji banding dengan control telah ada pada
uji perbedaan nilai rata-ratanya setelah anova, tetapi uji Dunnett hasilnya lebih cocok untuk
keperluan membandingakan terhadap kontrol dalam perlakuan.
Pada uji Dunnett juga merupakan nilai pembanding tunggal untuk membedakan nilai
rata-rata perlakuan dengan control. Nilai pembanding tunggal ini dihitung dengan rumus :
𝐾𝑇𝑠𝑖𝑠𝑎
𝑑 = 𝑡𝛼(𝑝,𝑑𝑏) 𝐷𝑢𝑛𝑛𝑒𝑡𝑡√
𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑝 = jumlah perlakuan dikurangi control
Nilai t dapat dilihat pada tabel

Anda mungkin juga menyukai