Anda di halaman 1dari 2

DUNIA REMAJA

Ngomongin yang satu ini emang selalu bikin penasaran. “seneng sama lawan
jenis ‘kan fitrah. Masak sih nggak boleh?”. Ehm, siapa yang bilang nggak
boleh?. Yuk kita simak bareng !

EMOSI CINTA
Menurut para peneliti “c i n t a”, cinta adalah salah satu emosi yang ada pada
manusia. Emosi cinta ini mengandung beberapa emosi lain seperti :
penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat,
kasmaran dan kasih.
Nah dari emosi-emosi turunannya itu, jelas terlihat kalau perwujudan cinta
lebih luas sifatnya bukan sekedar kasmaran saja. Persahabatan, penerimaan,
kebaikan hati dan sebagainya bisa kita ekpresikan dengan jalan yang benar.
Tentunya bukian hanya sekedar berdasarkan pada hati yang sedang dilanda
“nafsu syahwat” belaka. “Tapi kita kan butuh teman yang lebih dari sekedar
teman biasa (Pacar)?” sama penulis juga butuh, he he he. Lantas, apakah
karena butuh terus kita jadi menerobos garis batas yang melampaui batas
kewajaran hanya karena mengejar kepuasan nafsu belaka? Jangan sampai
deh.

WAJAR AJA
Wajar aja kalau kita senang dengan lawan jenis. Fitrah, betul itu! Tapi fitrah
bukan berarti harus dituruti sehingga tak terkontrol. Karena saking cintanya
sama “dia” sampai semua permintaannya kamu turuti, sehingga melebihi
batas kewajaran. Kita harus menjaga fitrah agar tetap murni dan tak terkotori
dengan nafsu sesaat. Cinta itu terbagi kepada dua : Cinta yang Syar’i dan
tidak Syar’i (mengutip omongan pembina ‘alaqoh/pak Lukman). Cinta yang
Syar’i dasarnya iman. Buka deh Q.S. 3:15, 14, 52: 21, 80: 34-37 dan 43:67.
Allah memmbenarkan ada cinta yang sifatnya syahwati, sebab cinta yang
sifatnya syahwati adalah tabiat kita sebagai manusia, nah kita harus mampu
mengendalikan kecintaan syahwati ini. Gimana cara mengendalikannya?

JAGALAH HATI
Ingat kisah fatimah RA, putri Rasulullah SAW? Setelah menikah dengan Ali bin
Abi Thalib RA. Fatimah mengaku pernah menyukai seorang laki-laki. Ketika
ditanya Ali, siapa laki-laki itu, fatimah menjawab lelaki itu sebenarnya Ali
sendiri (ehem!). bisa ditarik kesimpulan, sebenarnya sudah bibit cinta pada
diri fatimah terhadap ali, tapi toh beliau nggak lantas jadi kasmaran dan
mengekpresikan cintanya dengan “suka-suka gue”. Beliau simpan rasa itu,
menatanya dengan rapi dan mengekpresikan saat memang sudah halal untuk
diekpresikan, yaitu saat menikah. Abis gimana solusinya atuh ?
 Jaga pergaulan, bukan berarti nggak boleh gaul sama cewek/cowok. Yang
wajar aja, yang jauh dari maksiat.
 Kalau menyukai lawan jenis, jangan sampai pikiran kita dikotori dengan hal-
hal yang negatif. Kalau bisa banyakin puasa deh, biar sejuk.
 Yang paling penting ! ingat jangan sampai terjadi MBA (Married By
Accident). Kualat tuh!
Penulis : Ada dech

Anda mungkin juga menyukai