TINJUAN TEORI
[Date] 16
Antara Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah, Perencanaan Site Plan
Kawasan Terpadu Mandiri, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua,2017)
Alat dasar postulat tersebut Malthus menyatakan bahwa, jika tidak ada
pengekangan, kecenderungan pertambahan jumlah manusia akan lebih cepat dari
pertambahan subsisten (pangan). Perkembangan penduduk akan menikuti deret
ukur, sedangkan perkembangan subsisten (pangan) mengikuti deret hitung dengan
interval waktu 25 tahun.
[Date] 17
Istilah ilmu kependudukan sesungguhnya dimaksudkan untuk memberi
pengertian lebih luas tentang demografi, karena sejumlah ahli telah menggunakan
istilah demografi untuk menunjuk pada demografi formal, murni bahkan teoretis.
(Robert Thomas Malthus, 1798)
1.2.1 Demografi
Demografi mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi
penduduk, perubahan dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul
karena kelahiran, perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial (Philip M
Hauser dan Dudley Duncan, 1959)
1. Angka kelahiran, makin tinggi angka kelahiran, maka jumlah penduduk makin
bertambah.
[Date] 18
Akan tetapi juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap
pembangunan, misalnya ;
[Date] 19
Aritmatik
Agraris
Ekonomis
Tabel III. 1
[Date] 20
Kepadatan Penduduk Jiwa/ha
Sangat Rendah < 10.000
baik atau dengan kata lain untuk mengukur seberapa dekatkah garis
regresi yang diestimasi terhadap data yang sebenarnya, maka biasanya
bernilai positif. Satu sifat penting dari R2 adalah bahwa nilainya selalu
[Date] 21
terhadap jumlah variabel – lebih tepatnya terhadap derajat bebas dalam
model).
P = a + b (x)
Keterangan:
[Date] 22
a. Metode Exponential
Pertumbuhan penduduk eksponensial merupakan proses yang
mengasumsikan pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap
hari dengan angka pertumbuhan konstan dengan formula sebagai
berikut:
Pt = Po. ert
Sumber: Lutfi Muta’ali, 2015
dimana:
b. Metode Geometrik
Dalam metode ini diasumsikan perkembangan jumlah penduduk
akan berganda dengan sendirinya. Disini dianggap tambahan
jumlah penduduk akan membawa konsekuensi bertambahnya
jumlah penduduk, dengan rumus sebagai berikut:
Pt+θ = Pt( 1 + r )t
[Date] 23
Keterangan:
1. Pusat KTM, yaitu di Desa Senggi direncakan sebagai pusat hirarki II atau
Pusat Kegiatan wilayah (PKW)
2. Desa Utama/pusat SKP : merupakan pusat hirarki III atau pusat pelayanan
kawasan (PPK)
[Date] 24
unggulan) yang memenuhi skala ekonomis (On Farm) dan sebagai tempat
kegiatan usaha pasca panen dan kegiatan jasa (Off Farm).
Pusat Kota Terpadu Mandiri dengan pusat hirarki II merupakan orde yang
paling tinggi dalam lingkup WPT, berperan sebagai:
> Pemerintahan
[Date] 25
dan sebagai tempat kegiatan usaha pasca panen (Off Farm). Pusat SKP
disebut Desa Utama dengan hirarki III dan berperan sebagai berikut:
[Date] 26