Anda di halaman 1dari 39

Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

1. FORECASTING
Menurut Eddy Herjanto (1999:115) Peramalan adalah model yang digunakan
untuk mengukur atau menaksir keadaan dimasa yang akan datang.
Forecasting (peramalan) merupakan tahap awal dalam perencanaan dan
pengendalian produksi yang bersifat made to stock. Peramalan ini digunakan
sebagai dasar untuk menentukan kebijakan pengendalian dari system persediaan
(inventory), membuat perencanaan produksi, pembebanan mesin, menentukan
kebutuhan mesin, peralatan, bahan, serta untuk menentukan tingkat tenaga kerja
selama periode produksi.

Langkah-Langkah dalam Sistem Peramalan

Langkah 1
Menentukan Tujuan Peramalan

Langkah 2
Memilih Item yang Diramalkan

Langkah 3
Menentukan Horizon Peramalan

Langkah 4
Memilih Model Peramalan

Langkah 5
Mengumpulkan dan Menganalisis
Data
U
M
P
Langkah 6 A
Validasi Model Peramalan N

B
A
L
Langkah 7 I
Membuat Peramalan K

Langkah 8
Implementasi Hasil Peramalan

Langkah 9
Memantau Keandalan Hasil
Peramalan

Galat dalam forecasting :


 Mean absolute deviation (MAD) merupakan teknik untuk menentukan keakuratan
model forecast dengan mengambil nilai rata-rata dari absolute deviation.
 Mean Squared Error (MSE) merupakan suatu teknik untuk menentukan
keakuratan model forecast dengan mengambil nilai rata-rata kuadrat error.

1
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
 Mean Absolute Percent Error (MAPE) merupakan suatu teknik untuk menentukan
keakuratan model forecast dengan mengambil nilai rata-rata dari absolute error
sebagai persentase dari nilai pengamatan.
 Bias merupakan suatu teknik untuk menentukan keakuratan model forecast
dengan megukur kesalahan total.

1.1 MODEL MOVING AVERAGE


Rata-rata bergerak (moving average) bermanfaat jika kita mengasumsikan
bahwa permintaan pasar tetap stabil sepanjang waktu. Secara sistematis
persamaan moving average dinyatakan sebagai berikut :
At  At 1  ...  At ( N 1)
MA =
N
dimana : At = Permintaan aktual pada periode-t
N = Jumlah data yang dilibatkan dalam perhitungan MA
Karena data aktual yang dipakai untuk perhitungan MA berikutnya selalu
dihitung dengan mengeluarkan data yang paling terdahulu,maka :
At  At  n
MAt = MAt 1  perhatikan contoh dibawah ini:
N
Bulan Permintaan Moving Averge 3
bulanan
Januari 450 -
Februari 440 -
Maret 460 -
April 510 450
Mei 520 470
Juni 495 497
Juli 475 508
Agustus 560 497
September 510 510
Oktober 520 515
November 540 530
Desember 550 523

450  440  460


Pada bulan April :  450
3
aktual Februari  aktual Maret  aktual April
Bulan Mei :
3
440  460  510
: = 470
3
Kerjakan contoh diatas dengan menggunakan POM windows 2.1 !

2
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
1.2 MODEL WEIGHTED MOVING AVERAGE
Model weighted moving average ini lebih responsive terhadap perubahan
karena data dari periode yang baru diberi bobot lebih besar timbangannya.
Pilihan timbangan bersifat arbiter karena tidak ada rumus untuk
menentukannya. Model rata-rata bergerak n-periode berbobot, weighted MA
(n), dinyatakan sebagai berikut :
  bobot _ untuk _ periode _ n x( per min taan _ aktual _ dalam _ periode _ n)
Weighted _ MA(n)  Sebagai contoh
  pembobot
perhatikan data berikut ini :
Bulan Permintaan
Januari 280
Februari 270
Maret 330
April 250
Mei 340
Juni 330
Juli 350
Agustus 300
September 330
Oktober 350
November 270
Desember 290
Kerjakan dengan POM versi 2.1

1.3 MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING


Model ini digunakan apabila pola histories dari data aktual permintaan
bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke waktu
Persamaan ramalan ini :
F t  Ft  1    At 1  Ft 1 

Dimana : Ft = ramalan untuk periode sekarang


Ft 1  ramalan yang dibuat untuk periode terakhir (t-1)

  smoothing constant (0<α < 1)


At 1  permintaan nyata periode terakhir

3
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
Diketahui data permintaan rokok jenis10 AS pada PT.Gudang Garam,Tbk Kediri
Bulan Total Permintaan Forecast
( Bal )
Januari 24100 32500
Februari 23400
Maret 21600
April 24300
Mei 24500
Juni 32500
Juli 30900
Agustus 30400
September 28200
Oktober 26060
November 14500
Desember 21988
Selesaikan dengan menggunakan POM for windows version 2.1.!

1.4 LINEAR REGRESSION


Model ini cenderung dipergunakan sebagai model peramalan apabila pola
histories dari data aktual permintaan menunjukkan adanya suatu
kecenderungan menaik dari waktu ke waktu. Mengasumsikan bahwa hubungan
antara 2 variabel dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus.Metode ini

^
mempunyai persamaan sebagai berikut :
Y  a  bx
^
Dimana :
Y = Variabel yang diramalkan
a = Bilangan konstan
b = Slope (koefisien kecondongan garis trend)
x = Indeks waktu ( x = 1,2,3,....,n )
Data permintaan Crackers
Bulan Permintaan Time
(Y) (X)
Juli ‘03 3251 -5
Agusts 3354 -4
Sept 4125 -3
Okt 4582 -2
Nov 5067 -1
Des 5952 0
Jan‘04 5678 1
Februari 5891 2
Maret 5782 3
April 5781 4
Mei 6876 5
Tentukan peramalan dengan POM windows version 2.1 !

4
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
Langkah-langkah penyelesaian permasalahan dengan menggunakan POM for
windows version 2.1 :
1. Klik ganda pada icon POM for windows version 2.1.
2. Klik pada Module pilih Forecasting.

3. Klik File pilih New kemudian klik pada Time Series Analysis.

4. Tentukan :
a) Title yaitu judul tabel.
b) Number of past period yaitu jumlah dari data yang digunakan.
c) Row names yaitu nama dari periode yang digunakan.

5. Klik OK.
6. Pilih metode yang akan digunakan ( yang dibahas hanya 3 metode ).
7. Masukkan data sesuai dengan jenis metode yang dipilih.
8. Klik Solve untuk melihat outputnya.
5
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
2. INVENTORY

2.1 ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)


Economic Order Quantity (EOQ) merupakan metode

pengendalian persediaan yang paling banyak diketahui. Persediaan adalah bahan

mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap,

komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan

( Riggs 1976 ). Secara fisik item persediaan dapat dikelompokkan dalam lima

kategori, yaitu :

a) Bahan Mentah, yaitu barang-barang yang berwujud seperti baja, kayu,

tanah liat, atau bahan mentah lainnya yang diperoleh dari sumber-sumber

alam atau dibeli dari pemasok.

b) Komponen, yaitu barang-barang yang terdiri atas bagian-bagian yang

diperoleh dari perusahaan lain atau produksi sendiri.

c) Barang setengah jadi, yaitu barang-barang keluaran dari tiap operasi

produksi.

d) Barang jadi, yaitu barang-barang yang telah selesai diproses dan siap

untuk didistribusikan ke konsumen.

e) Bahan pembantu, yaitu barang-barang yang diperlukan dalam proses

pembuatan atau perakitan barang. Namun bukan merupakan komponen

barang jadi.

Biaya-biaya dalam sistem persediaan meliputi :

1) Biaya Pembelian ( Purchasing Cost= c )

2) Biaya Pengadaan ( Procurement Cost ), meliputi :

a. Biaya Pemesanan

b. Biaya Pembuatan

3) Biaya Penyimpanan, meliputi :

a. Biaya memiliki persediaan

b. Biaya gudang.
6
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
c. Biaya kerusakan dan penyusutan

d. Biaya Kadaluarsa

e. Biaya Asuransi

f. Biaya administrasi dan pemindahan

4) Biaya kekurangan persediaan, meliputi :

a. Kuantitas yang tidak dapat dipenuhi

b. Waktu pemenuhan

c. Biaya pengadaan darurat

Asumsi-asumsi yang dipakai dalam model ini meliputi antara lain :

a. Hanya satu item barang yang diperhitungkan.

b. Kebutuhan setiap periode diketahui.

c. Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia atau tingkat produksi

barang yang dipesan berlimpah.

d. Waktu ancang-ancang bersifat konstan.

e. Setiap pesanan diterima dalam sekali pengiriman dan langsung dapat digunakan.

f. Tidak ada pesanan ulang karena kehabisan persediaan.

g. Tidak diskon untuk jumlah pembeliaan yang banyak.

Parameter-parameter yang dipakai dalam model Economic Order Quantity antara


lain:
D = Jumlah kebutuhn barang selama satu periode
k = Ordering cost setiap kali pesan
h = Holding cost per-satuan nilai persediaan per-satuan waktu
c = Purchasing cost per-satuan nilai persediaan
t = Waktu antara satu pemesanan ke pemesanan berikutnya
Rumus Umum EOQ :
2 S.D
Q* =
H

Dimana : S = Biaya pemesanan


D = Permintaan per-periode
H = Holding cost

7
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
Langkah-langkah menggunakan POM dalam menyelesaikan persoalan EOQ :

1. Buka aplikasi POM dengan mengklik ganda


icon POM.
2. Klik module dan pilih Inventory.

3. Klik File pilih New kemudian klik pada


Economic Order Quantity (EOQ) Model untuk memulai model baru.

4. Tentukan
a) Title yaitu judul tabel.
b) Reorder Point (No Reorder Point atau Compute Reorder Point)

Klik OK.
6. Masukkan data-data yang diketahui pada tabel
kemudian klik Solve atau F9 untuk melihat hasilnya.

8
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

2.2 ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ)


Model ini dapat diterapkan ketika persediaan secara terus menerus
mengalir atau terbentuk sepanjang periode waktu setelah pemesanan atau ketika
produk dijual sehingga model ini cocok untuk lingkungan produksi.

Bagian dari Bagian permintaan dari


Persediaan
siklus dimana siklus tanpa dilakukan
Maks
produksi terjadi produksi

t waktu
Maka jumlah poduksi optimal adalah sebagai berikut :
2 DS
Q* p 
  d 
H 1   
  p 
Q*p = Jumlah produksi optimal
D = Jumlah permintaan
S = Biaya setup
H = Biaya penyimpanan
d = tingkat permintaan harian
p = tingkat produksi harian

Contoh Soal Production Order Quantity :


Nathan Manufacturing Inc membuat dan menjual pelek khusus untuk pasar
sekunder mobil eceran. Hasil peramalan yang dilakukan untuk permintaan pelek
berkawat tahun depan adalah 2000 unit dengan permintaan harian rata-rata 8 unit
dan proses produksi paling efisien 10 unit perhari. Biaya setup $ 15 dan biaya
inventorynya 20 % dari biaya unit cost. ( unit cost $10)
Kerjakan dengan POM versi 2.1

9
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

2.3 MATERIAL REQUIREMENT PlANNING ( MRP )

Material Requirement Planning adalah metode dalam perencanaan dan

pengendalian material yang saling ketergantungan ( dependent ). Perencanaan

dan pengendalian material ini merupakan hal yang penting dalam industri

manufaktur, karena jika perencanaan dan pengendalian material ini tidak

terjadwal dengan baik akan dapat meningkatkan biaya produksi.

Dalam memuat perencanaan bahan baku dengan metode MRP, ada tiga

langkah yang harus dilakukan, yaitu :

1. Peramalan permintaan

2. Jadwal Induk Produksi ( Master Production Schedulling )

3. Perencaan Kebutuhan Bahan Baku ( MRP )

Keterangan dari masing – masing langkah adalah sebagai berikut :

1. Peramalan Permintaan

Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha

memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk

ini dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan

merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan

pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis.

Tujuan utama dari peramalan dalam manajemen permintaan adalah untuk

meramalkan permintaan dari item – item di masa yang akan datang.

Selanjutnya dengan mengkombinasikannya dengan pelayanan pesanan yang

bersifat pasti, sehingga kita dapat mengetahui total permintaan dari suatu

item atau produk agar memudahkan manajemen produksi dan inventori

Perencanaan produksi dan inventori, termasuk kapasitas dan sumber daya

lainnya dalam industri manufaktur, seyogyanya mengacu kepada data total

permintaan produk di masa yang akan datang. Dengan demikian jelas bahwa

10
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
tujuan utama peramalan dalam manajemen permintaan adalah untuk

mencapai efektifitas dan efisiensi dan manajemen produksi dan inventori

dalam industri manufaktur.

2. Jadwal Induk Produksi

Pada dasarnya jadwal induk produksi merupakan suatu pernyataan tentang

produk akhir ( termasuk parts pengganti dan suku cadang), dari suatu

perusahaan industri manufaktur yang merencanakan memproduksi output

berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. Jadwal induk produksi ini

akan menjadi sumber informasi utama dalam menetapkan perencanaan

kebutuhan bahan baku (MRP).

3. Material Requirement Planning

Material Requirement Planning adalah suatu sistem yang berguna untuk

memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan

mengenai apa yang harus dibuat serta berapa dan kapan sesuatu harus dibuat.

Sebelum melakukan suatu perencanaan dan pengendalian persediaan maka

harus dapat membedakan terlebih dahulu apakah suatu permintaan (demand)

termasuk indipendent demand atau dependent demand.

Pada dasarnya dependent demand didefinisikan sebagai permintaan

terhadap material, parts, atau produk yang terkait langsung dengan atau

diturunkannya dari struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau

untuk item tertentu. Sebaliknya independent demand didefinisikan sebagai

permintaan terhadap material parts atau produk bebas atau tidak terkait

langsung dengan struktur bill of material (BOM).

Dengan tercapainya tujuan MRP maka diharapkan dapat :

1. Menurunkan biaya produksi.

2. Memenuhi permintaan akan produk jadi.

3. Meningkatkan keuntungan perusahaan.

11
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

Ada 4 (empat) kemampuan yang menjadi ciri utama MRP, yaitu :

1. Mampu menentukan kebutuhannpada saat yang tepat.

2. Pembentukan kebutuhan minimal setiap item.

3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.

4. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang

sudah direncanakan.

Ada 3 (tiga) masukan utama yang dibutuhkan dalam MRP, ketiga

masukan itu antara lain :

1. Jadwal

Induk Produksi ( Master Production Schedule )

Jadwal iduk produksi merupakan rencana tertulis yang memperhatiak

produk apa yang hendak diproduksi, kapan dan berapa jumlah masing –

masing yang diproduksi.

2. Struktur Produk

Struktur produk ini menjelaskan bagaimana suatu produk dibuat dari

komponen – komponen dan rakitan – rakitan, juga menunjukkan jenis

bahan dan berapa banyak yang diperlukan untuk tiap komponen. Guna

dari struktur produk yaitu :

a. Untuk mengetahui urutan proses

b. Untuk mengetahui jumlah komponen yang diperlukan.

3. Catatan Keadaan Persediaan

Catatan keadaan persediaan merupakan arsip lengkp dari keadaan

persediaan setiap produk jadi dari struktur produk, dimana arsip ini

menyediakan informasi tentang tersedianya setiap persediaan yang

dikontrol.

Prosedur Penerapan MRP

1. Netting : Penentuan kebutuhan bersih


12
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
2. Lotting : Penentuan waktu pembelian material, dipengaruhi lead time

3. Offsetting : Penentuan jumlah pembelian yang optimal

4. Explosion : Penjadwalan kembali apabila ada pemesanan yang berbeda

tetapi struktur produk sama.

Contoh Soal

Suatu perusahaan knalpot merencanakan kebutuhan knalpot “ Honda Grand Civic

87-88 “ bulan Oktober 2005 berdasarkan order yang diterima oleh perusahaan

menggunakan metode MRP. Waktu untuk merencanakan pemesanan yang harus

dilakukan, selama 8 minggu.

1. Jadwal Induk Produksi

Selama bualan Oktober 2005 pesanan terhadap knalpot “ Honda grand Civic 87-88”

sebanyak 110 knalpot dan pesanan direncanakan diselesaikan pada :

 Minggu ke 3 bulan November 2005 sebanyak 25 knalpot.

 Minggu ke 1 bulan Desember 2005 sebanyak 30 knalpot.

 Minggu ke 2 bulan Desember 2005 sebanyak 35 knalpot.

 Minggu ke 3 bulan Desember 2005 sebanyak 20 knalpot.

Persediaan yang ada ( On Hand Inventory ) di akhir bulan Oktober 2005 adalah sebagai

berikut :

 Knalpot “ Honda Grand civic 87-88 “ sebanyak 10 knalpot.

 Kaos sebanyak 35 buah.

 Flange sebanyak 20 buah.

 Kawel sebanyak 104 buah.

 Rol pipe sebanyak 38 buah.

 Pipa sarangan sebanyak 25 buah.

 Ring dalam sebanyak 30 buah.

 Ring tutup sebanyak 32 buah.

 Rakitan sarangan sebanyak 39 buah.


13
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
 Blombongan sebanyak 8 buah.

 Rakitan I sebanyak 17 buah.

Lead Time untuk knalpot “ Honda Grand Civic 87-88 “ adalah 2 minggu sedangkan untuk

masing-masing komponen perakitnya mempunyai lead time I minggu.

2. Struktur Produk

Struktur produk untuk knalpot “ Honda Grand Civic 87-88 “ adalah sebagai berikut:

Knalpot
Honda Civic
Grand

1
1 1 6 2
Rol Rakitan
Kaos Flange Kawel
Pipa 1

1 1

Blombongan Rakitan
Sarangan

3 2 2

Pipa sarangan Ring dlm Ring tutup

Gambar 3.1
Struktur Produk Knalpot “ Honda Grand Civic 87-88 “
Tentukan perencanaan kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode

MRP(Material Requirement Planning ) !

Menggunakan Excel POM untuk menyelesaikan persoalan MRP.

Langkah – langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Buka aplikasi POM

2. Pilih modul MRP

3. Tentukan jumlah item yang membentuk produk (berdasarkan struktur

produk) dan tentukan pula jumlah periode perencanaan.

14
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

4. Masukkan item name pada kolom yang ada, item name adalah nama –

nama komponen dan barang yang diproduksi atau dipesan

5. Tentukan level produk.

6. Masukkan lead time masing – masing komponen

7. Masukkan perparent masing-masing komponen, perparent menyatakan

jumlah komponen yang diperlukan untuk membentuk komponen induknya

(komponen di atasnya ).

8. Masukkan on hand inventory yang ada.

9. Masukkan lot size masing-masing komponen.

10. Masukkan minimum quantity yang diinginkan.

11. Masukkan pada kolom period jumlah kebutuhan kotor yang sudah

dijadwalkan

12. Hasil perhitungan akan langsung ditampilkan pada worksheet excel POM.

15
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

2.3.1 LOT SIZING

Sistem MRP ( Material Requirement Planning ) merupakan cara yang baik

untuk menentukan jadwal produksi dan kebutuhan bahan, apabila kita

membutuhkan bahan baku, kita harus membuat keputusan akan seberapa besar

bahan yang akan dipesan. Keputusan ini dinamakan lot sizing decision. Ada

beberapa macam cara untuk menentukan Lot Size dalam sistem MRP

diantarannya:

1. Lot for Lot Technique

Keputusan ini konsisten dengan tujuan dari sistem MRP, yang mana akan

memesan kebutuhan bahan sesuai dengan permintaan. Demikian dengan

menggunakan sistem MRP akan memproduksi barang apabila dibutuhkan.

Dengan tidak mempunyai stock pengaman dan tidak adanya antisipasi untuk

pemesanan yang lebih lanjut. Ketika frekuensi pemesanan ekonomis dan

teknik pemesanan tepat waktu diterapkan, maka metode ini sangat efisien.

Tetapi apabila perubahan terjadi secara mendadak atau perusahaan tidak bisa

menetapkan JIT, metode lot-for-lot akan menggunakan biaya yang mahal.

2. EOQ Technique

EOQ merupakan metode yang lebih baik apabila terjadi permintaan tak

terduga yang relative tetap, ketika kita mengetahui permintaan barang.

Metode ini merupakan teknik statistic yang menggunakan rata-rata hitung,

khususnya rata-rata permintaan dalam satu tahun. Padahal prosedur MRP

mengasumsikan bahwa dependent demand menggambarkan jadwal produksi

utama. Seorang manajer operasi harus mengambil informasi tentang

permintaan yang diketahui, daripada mengasumsikan permintaan yang

konstan.

16
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
3. PPB Technique

PPB adalah metode yang lebih menggunakan pendekatan dinamis untuk

susunan keseimbangan dan biaya penyimpanan. Metode ini menggunakan

informasi tambahan dengan mengubah lot size untuk menggambarkan

kebutuhan lot size berikutnya pada masa depan.

Contoh Soal

Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8
Permintaan 47 36 34 25 40 38 22 26

Permintaan Rata-Rata = 30 unit


Biaya Pemesanan ($/pemesanan) = $ 100
Biaya Penyimpanan ($/unit-minggu) = $ 200
Waktu Tenggang = 2 minggu
Sediaan Awal = 15
Biaya kekurangan persediaan : Rp. 15.000 per unit per bulan

Tentukan lot sizing yang menghasilkan biaya minimum dengan menggunakan metode:

1. Lot for lot Technique

2. EOQ Technique

3. PPB Technique

Langkah-langkah Menggunakan POM untuk menyelesaikan persoalan lot sizing :

1. Buka aplikasi software POM dengan mengklik ganda icon POM.

2. Klik pada Module dan pilih Lot Sizing.

17
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

3. Klik File kemudian pilih New,untuk memulai dengan data baru.

4. Tentukan :

a. Title yaitu judul tabel.

b. Number Of Periods yang menyatakan jumlah periode perencanaan.

c. Row Names menyatakan nama periode.

5. Kemudian Klik OK.


6. Ganti metode sesuai dengan yang di inginkan.

..

18
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
3. AGGREGATE PLANNING

Aggregate planning atau yang sering disebut aggregate scheduling merupakan

suatu pendekatan untuk menentukan jumlah dan waktu produksi dalam jangka waktu

menengah (biasanya antara 3 sampai 18 bulan mendatang). Secara umum tujuan dari

aggregate planning adalah untuk meminimalkan biaya melalui perencanaan pada

setiap periodenya.

Strategi aggregate planning


Ada beberapa pilihan strategi yang bisa dilakukan pada aggregate planning yaitu :

Pilihan Keuntungan Kerugian


Mengubah tingkat Penambahan atau pengurangan Biaya penyimpanan (holding
persediaan (inventory tenaga kerja secara bertahap cost) dapat meningkat.
levels) atau tidak sama sekali ; tanpa
menganggu aktifitas produksi
Mengubah jumlah tenaga Menghindari biaya-biaya dari Biaya untuk menyewa,
kerja dengan menyewa alternative lain memberhentikan sementara
atau memberhentikan maupun pelatihan (training)
sementara bisa sangat mahal
Mengubah jumlah rata- Menyeimbangkan fluktuasi Premi lembur ; kelelahan
rata produksi melalui musiman tanpa penyewaan pekerja
lembur atau waktu tenaga kerja atau biaya
menganggur pelatihan
Subkontrak Lebih fleksibel dan bisa Kehilangan pengendalian
menyesuaikan output kualitas, keuntungan menurun
perusahaan dengan demand
Memakai pekerja paruh Lebih fleksibel jika Pergantian tenaga kerja tinggi,
waktu (part-time workers) dibandingkan dengan pekerja biaya training meningkat,
biasa (full-time workers). kualitas menurun dan
scheduling (penjadwalan) sulit
Mempengaruhi demand Mencoba untuk menggunakan Ketidakpastian permintaan
kelebihan kapasitas. Potongan (demand). Sulit mencocokkan
harga dapat menarik pelanggan jumlah demand dan supply
baru. secara tepat
Back order selama Dapat menghindari overtime Customer harus bersedia untuk
periode dengan dan menjaga kapasitas tetap menunggu tapi dapat
permintaan tinggi konstan mengurangi kepercayaan

19
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
Contoh soal :

Suatu perusahaan penghasil ban mobil mempunyai data yang berkaitan dengan produksi
sebagai berikut :

PERIODE
Februari Maret April Mei Juni
Permintaan 60 90 120 140 100
Kapasitas :
Regular Time 90 90 90 90 90
Overtime 20 20 20 20 20
Subkontrak 15 10 20 15 10
Persediaan Awal 30

Costs
Regular Time Rp 52.500 per unit
Overtime Rp 80.250 per unit
Subkontrak Rp 89.900 per unit
Biaya Penyimpanan Rp 6.000 per unit per bulan
Biaya Kekurangan Persediaan Rp 3.400 per unit per bulan
Biaya Meningkatkan Kecepatan Produksi Rp 4.000 per unit
Biaya Menurunkan Kecepatan Produksi Rp 5.000 per unit

Tentukan rencana produksi yang menghasilkan biaya minimum !


Menggunakan Excel OM untuk menyelesaikan persoalan Aggregate Planning.

Langkah-langkah untuk memulai Excel OM :

1. Buka aplikasi Excel OM dengan mengklik ganda icon Excel OM.

2. Klik OM kemudian pilih modul Aggregate Planning

3. Masukkan judul tabel dan tentukan jumlah periode data yang digunakan.

4. Pada lembar kerja Aggregate Planning pada Excel OM terdapat bagian-bagian

sebagai berikut :

20
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

 Costs (per unit)

Pada bagian ini kita memasukkan biaya-biaya produksi (untuk tiap unit).

Biaya yang dimasukkan adalah sebagai berikut :

1. Biaya regular time (regular time)

2. Biaya overtime (overtime)

3. Subkontrak (subcontract)

4. Biaya penyimpanan (holding)

5. Biaya kekurangan persediaan (shortage)

6. Biaya peningkatan kecepatan produksi (increase)

7. Biaya pengurangan kecepatan produksi (decrease)

 Starting Conditions

Menyatakan keadaan awal sebelum perencanaan meliputi persediaan awal (initial

inventory) dan jumlah unit periode sebelumnya (units last period)

 Data

 Kolom period menyatakan periode-periode.

 Kolom demand menyatakan jumlah permintaan terhadap produk

 Kolom Reg. Time Production menyatakan jumlah unit yang

diproduksi setiap periode pada regular time.

 Kolom Overtime Production menyatakan jumlah unit yang

diproduksi setiap periode pada waktu lembur (overtime).

21
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
 Kolom Subcontract Production menyatakan jumlah unit yang

diadakan melalui subkontrak.

 Result

Menyatakan biaya-biaya pada setiap periodenya.

Dengan menggunakan Excel OM kita tinggal memasukkan data-data yang diketahui dan

hasilnya bisa kita lihat pada bagian result.

4. LINE BALANCING

Line balancing adalah penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu

lintasan perakitan ke stasiun kerja untuk meminimumkan banyaknya stasiun kerja dan

meminimumkan total idle time pada semua stasiun kerja untuk tingkat output tertentu.

Maksud dan tujuan line balancing:

a) Lintasan bersifat seimbang,setiap stasiun kerja mendapat tugas yang sama

nilainya berdasarkan waktu

b) Minimasi jumlah tenaga kerja

c) Minimasi jumlah waktu menganggur pada setiap stasiun kerja

Precedence diagram dapat disusun berdasarkan dua symbol dasar

1. Elemen symbol,adalah lingkaran dengan nomor atau huruf elemen

terkandung didalamnya.Elemen akan diberi nomor atau huruf berurutan

untuk menyatakan identifikasi

atau b
a

b
2. Hubugan antar symbol,biasanya menggunakan anak panah untuk untuk

menyatakan hubungan dari elemen symbol yang satu terhadap elemen

symbol lainnya.

a b c

b 22
b
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
Elemen satu harus mendahului (precendence) elemen 2 dan elemen 2 harus mendahului

elemen 3.

Metode keseimbangan lintasan dapat dikelompokan menjadi dua kelompok,yaitu

a) Pendekatan analitis

 Meode 0-1 (zero-one)

 Metode hulgeson and birnie (ranked positional weight-RPW)

b) Pendekatan heuristic

 Metode killbridge and wester (region approach)

 Metode integer

SOAL

Diketahui jaringan kerja seperti pada gambar di bawah ini. Rencanakan lintasan

yang seimbang!

Menggunakan Excel OM untuk menyelesaikan persoalan Line Balancing

Langkah-langkah untuk memulai Excel OM :

1. Buka aplikasi Excel OM dengan mengklik ganda icon

Excel OM.

2. Klik OM kemudian pilih modul Balancing, Assembly Line.

23
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

3. Masukkan judul tabel dan tentukan number of task yang

digunakan.

4. Pada lembar kerja Line Balancing pada Excel OM terdapat

bagian-bagian sebagai berikut :

 Task

Pada bagian ini kita masukkan nama-nama elemen

 Second

Kita masukkan waktu baku yang telah diketahui.

 Prodecessor

Prodecessor menunjukkan hubungan antar elemen. Berikut ini cara mengisi

predecessor pada soal di atas:

- Elemen b didahului oleh elemen a, maka pada predecessor 1 task b diisi a.

- Elemen c didahului oleh elemen a, maka pada predecessor 1 task c diisi a.

24
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
- Elemen d didahului oleh elemen b dan c, maka pada predecessor 1 task d diisi b

dan predecessor 2 task d diisi c.

- Elemen e didahului oleh elemen a, maka pada predecessor 1 task e diisi a.

- Elemen f didahului oleh elemen a, maka pada predecessor 1 task f diisi a.

- Elemen g didahului oleh elemen d, e, dan f, maka pada predecessor 1 task g diisi

d, predecessor 2 task g diisi e, dan predecessor 3 task g diisi f.

- Elemen h didahului oleh elemen g, maka pada predecessor 1 task h diisi g.

Dengan menggu6nakan Excel OM kita tinggal memasukkan data-data yang

diketahui dan hasilnya bisa kita lihat pada bagian result.

25
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

5. STUDI KASUS

BAB I
MASALAH PERSEDIAAN
DI PT. INKOR BOLA PACIFIC DENGAN METODE EOQ

1.1 Latar Belakang


Salah satu factor yang menunjang kelancaran proses produksi adalah
persediaan, khususnya ketersediaan bahan baku yang memadai.
Keterlambatan maupun kekurangan persediaan bahan baku akan
mengakibatkan terlambatnya proses produksi, sedangkan kelebihan bahan
baku akan menimbulkan biaya ekstra disamping resiko yang akan muncul,
misalnya bahan baku kadarluarsa.
PT. Inkor bola pacifis adalah peusahaan yang bergerak dalam bidang
industriu manufaktur. Dalam memenuhi permintaan konsumen, perusahaan
menbutuhkan bahan baku yang terkendali untuk menduking jalannya proses
produksi dan pemesanan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan.
Selama ini perusahaan mengalami kelebihan dan kekurangan bahan
bakudi dalm gudang, sehingga bahan baku ini akan menimbulkan biaya
penyimpanan di gudang, sedangkan apabila ada kekurangan bahan baku akan
meninbulkan penalty, pemesanan bahan baku yang tidak optimal dan
keterlambatan penyaluran bahan baku mengakibatkan sering terjadinya
kekurangan bahan baku sehingga produksi terlambat. Oleh karena itu
peramalan dan pengendalian bahan baku dengan tepat sanat di butuhkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di ata dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut.
1. Menetukan peramalan yang menpunyai MAD terkecil ?
2. Menentukan besarnya pesanan bahan baku yang optimal dengan metode
EOQ ?

1.3 Tujuan
1. Menentukan prediksi tingkat kebutuhan bahan baku untuk periode yang
akan datang berdasarkan bulanan.
2. Menaganalisa biaya persediaan dengan metode EOQ

1.4 Pengumpulan Data

26
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
Adapun data-data yang tersedia adalah sebagai berikut.
Tabel 1.1
Data produksi bola (unit) PT. INKOR BOLA PASIFIC
Tahun 2005/2006
Bulan Permintaan
November (2005) 82530
Desember (2005) 75060
Januari (2006) 90253
Februari (2006) 86000
Maret (2006) 78875
April (2006) 112500
Mei (2006) 100256
Juni (2006) 125300
Juli (2006) 101105
Agustus (2006) 89235
September (2006) 85005
Oktober (2006) 87000
November (2006) ?
TOTAL 1113119
 Dalam satu unit bola membutuhkan bahan baku rata-rata 0.045 kg exoon
butyl .
 Harga bahan baku karet (Exxon butyl )/ kg Rp. 25000/kg
 Biaya Simpan (h) = 10% x Rp. 25000 = Rp. 2500
 Biaya Pesan (k) = Rp, 773500/ sekali pesan
 Lead Time = 6 hari
 Hari Kerja = 24 hari

1.5 Pengolahan Data


1.5.1 Perhitungan Peramalan
 Perhitungan Peramalan Dengan Metode Moving Average 3 Bulan

INPUT

OUTPUT

27
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

 Perhitungan Peramalan Dengan Metode Moving Average 5 Bulan

OUTPUT
28
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

 Perhitungan Peramalan Dengan Metode Eksponensial Smoothing α =


0,7

29
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
INPUT

OUTPUT

 Perhitungan Peramalan Dengan Metode Eksponensial Smoothing α = 0,9

OUTPUT

30
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

31
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

1.5.2 Keakuratan Metode Peramalan


Dalam menerapkan metode peramalan, haruslah diperhatikan tingkat
keakuratan dari metode tersebut, untuk menetapkan metode peramalan yang
sesuai adalah dengan menghitung nilai MAD (Mean Absolute Deviation).
Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
MAD   aktual  peramalan
n
Dimana:
MAD = Mean Absolute Deviation
n = jumlah periode
Untuk menentukan peramalan mana yang akan digunakan adalah dengan
memilih metode peramalan yang memiliki nilai MAD terkecil.
Tabel
Perbandingan MAD
Perbandingan Moving Moving Eksponensial Eksponensial
Average Average Smoothing α = Smoothing α =
3 Bulanan 5 Bulanan 0,7 0,9
MAD 14.205,41 17.449,06 11.862,54 12.819,38

Pada hasil MAD dengan menggunakan dua metode peramalan, diperoleh


MAD terkecil yaitu dengan metode peramalan Eksponensial Smoothing α = 0,7
yaitu sebesar 11.862,54

1.5.3 Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Satu unit bola membutuhkan bahan baku rata-rata 0.045 kg exoon butyl.
 Permintaan untuk November 2006 berdasarkan peramalan Eksponensial
Smoothing α = 0,7 dengan MAD terkecil adalah 87.239,86 unit.

 Kebutuhan bahan baku bola (exoon butyl) untuk November 2006 adalah
0,045 x 87.239,86 = 3926 kg.

 Pengolahan Dengan Metode EOQ


INPUT

32
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

OUTPUT

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Dengan Metode EOQ Secara Matematis


33
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
a) Tingkat Pemesanan Yang Paling Ekonomis
2.D.k
EOQ  Q * 
h

2  3.926  77.500

2.500

= 1.558,66 kg

b) Frekuensi Pembelian (F*)

D
F*= Q *
3.926
F*= 1.558,66
F*= 2 kali pesan

c) Inventory Siklus (T)

Q*
T 
D
1.558,66
T=  24hari
3.927
T = 9 hari

d) Reorder Point (ROP)


DL
ROP = JumlahHariKerja
3.908,56  6
ROP =
24
ROP = 981,75 kg

34
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

a. Total Biaya Pemesanan (TOC)

D
TOC =    k
Q
 3.908,56 
TOC =    Rp.773.500
 1.558,66 
TOC = Rp. 1.948.811,48,-

b. Total Biaya Simpan Bahan Baku (TCC)

Q
TCC =  h
2
 1.558,66 
TCC =    2.500
 2 
TCC = Rp. 1.948.325,-

c. Total Biaya Persediaan (TIC) Metode EOQ

TIC = TOC + TCC


TIC = Rp. 1.948.811,48 + Rp. 1.948.325
TIC = Rp. 3.897.136,48

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
35
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
1. Metode peramalan yang mempunyai MAD terkecil adalah Metode
Eksponensial Smoothing dengan α = 0,7

2. Besarnya pesanan bahan baku yang optimal dengan metode EOQ


adalah 1.558,66 unit

3.2 Saran
Beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk dapat
mengendalikan dan meminimumkan biaya persediaan, yaitu:
1. Untuk memperkecil kesalahan dalam menentukan peramalan
permintaan periode mendatang perlu diperhatikan pemilihan metode
peramalan yang akan digunakan dengan melihat pola data permintaan
pada periode sebelumnya.
2. Untuk memperlancar pendistribusian maka perlu pendekatan khusus
kepada supplier agar pengiriman bahan baku tepat waktu.
3. Perancangan sistem informasi manajemen dan perancangannya secara
online akan mempermudah kerja setiap departemen maka pegawai
dilakukan training agar dapat menggunakan software tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta : Ghalia Indo

Gasperz, Vincent. 2005. Production Planning and Inventory Control. Jakarta: PT


36
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
Gramedia Pustaka Utama

Barry, Render, Jay, Heizer. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Jakarta :

Salemba Empat

FORMAT PENULISAN LAPORAN

PRAKTIKUM PERENCANAAN SISTEM PRODUKSI

DAFTAR ISI
37
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR ASISTENSI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GRAFIK

DAFTAR TABEL

BAB 1 JUDUL KASUS

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Pengumpulan Data


1.5 Pengolahan Data

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

TATA TERTIB PRAKTIKUM

5. Peserta praktikum harus hadir tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
6. Toleransi ketidakhadiran 1 (satu) kali.
7. Selama mengikuti praktikum, praktikan diwajibkan berpakaian rapi, sopan dan
bersepatu.
8. Tidak diperbolehkan makan / minum / merokok dalam laboratorium.
38
Password POM F W: Eko Sudarmakiyanto
9. Praktikan diwajibkan menjaga alat-alat laboratorium yang dipergunakan, bila
terdapat kerusakan program / alat praktikum sebaiknya melaporkannya kepada
asisten/administrasi laboratorium.
10. Bila terdapat kerusakan/kehilangan fasilitas laboratorium pada saat praktikum
berlangsung, maka praktikan pada jadwal yang bersangkutan harus menggantinya.
11. Praktikan dilarang menyalakan musik komputer saat praktikum berlangsung
12. Praktikan dilarang membawa teman yang bukan praktikan pada jadwal yang
bersangkutan.
13. Praktikan diwajibkan mengikuti jadwal praktikum, jadwal asistensi, dan jadwal
akhir pengumpulan laporan. Jika ada pelanggaran, praktikan dinyatakan gugur
dan wajib mengulang praktikum periode yang akan datang dengan melakukan
pendaftaran ulang.

39

Anda mungkin juga menyukai