Bac 3 i Next
k
2018
Bac 4 i Next
k
TIM PENYUSUN OLEH:
KONTRIBUTOR:
EDITOR:
Bac 5 i Next
k
KATA PENGANTAR
Tenaga kesehatan adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung fungsi sistem pelayanan kes-
ehatan. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan sebaran yang baik
untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Peningkatan kualitas pendidikan tenaga kese-
hatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan berkualitas dan
memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan sistem pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk
mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah dengan
meningkatkan kendali mutu lulusan pendidikan. Uji kompetensi nasional adalah salah satu cara efektif untuk
meningkatkan proses pendidikan dan menajamakan pencapaian relefansi kompetensi sesuai dengan standar
kompetensi yang diperlukan masyarakat.
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik
pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan. Uji Kompetensi Na-
sional diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi. Penyelenggaraan
dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi. Ujian ini ditujukan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang memenuhi standar
kompetensi kerja. Selain hal tersebut, Uji Kompetensi Nasional dapat dijadikan sebagai bagian dari penjami-
nan mutu pendidikan.
Berdasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 44 telah dijelaskan tentang kewenangan
pemberian sertifikat kompetensi, namun belum dijelaskan mekanisme proses sertifikasinya. Secara khusus
telah terbit UU No 36 tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan dan UU No. 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan, secara lebih tegas mengamanatkan adanya uji kompetensi secara nasional. Sesuai dengan pasal
21 ayat (7) UU No. 36 ta- hun 2014 atau pasal 16 ayat (7) UU No. 38 tahun 2014, tata cara pelaksanaan Uji
Kompetensi diatur dengan Peraturan Menteri , dalam hal ini adalah Kementerian Ristek dan DIkti.
Untuk memperjelas pelaksanaan Uji Kompetensi Nasional bagi para calon peserta, maka perlu
disusun buku ini. Diharapkan buku ini dapat dijadikan acuan bagi persiapan calon peserta memahami proses
pendaft- aran, persiapan menghadapi soal ujian, dan cara mengerjakan soalnya dengan lebih baik.
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................................................... i
Tim Penyusun .................................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................................ iv
Bac 5 Next
k
Pedoman Persiapan Uji Komptensi
3. Jumlah SKS yang telah diselesaikan untuk
C
Nasional
alon peserta didaftarkan secara kolektif oleh Pro- gram Diploma III Kebidanan program
program studi calon peserta. Mekanisme regular 6 semester atau telah menempuh
pemberitahuan dari program studi kepada minimal 110 SKS dengan kurikulum 2002
para calon peserta (lulusan) bermacam-macam ter- atau 96-110 SKS dengan kurikulum 2011.
gantung pengelola program studi. Informasi menge- Untuk program khusus telah me-
nai persyaratan, waktu dan biaya pendaftaran dapat
didapat di laman
www.ukperawat.ristekdikti.go.id. Seluruh
persyaratan peserta harus dipenuhi, jika ada salah
satu dari persyaratan tersebut tidak dipenuhi, proses
pendaftaran tidak dapat dilakukan.
Bac 5 Next
k
Pedoman Persiapan Uji Komptensi
Nasional
nempuh 4 semester atau minimal 80 SKS.
Bac 5 Next
k
BAB II
CARA MENGERJAKAN
SOAL UJI KOMPETENSI
Bac 5 Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
D
tenang, fokus dan percaya diri. Awali den- 3 hal pent- ing tersebut dapat membantu
gan do’a sebelum mengerjakan soal. mengarahkan untuk mengelimininasi Kunci
Jangan Jawaban yang salah dan
berpikir apa yang tidak bisa, tapi pikirkan bahwa:
Saya bisa. Berikut ini adalah beberapa cara praktis
atau tips mengerjakan soal uji kompetensi nasional.
Bac 6 7 Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 6 7 Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
c. Bila kejadian kasus dalam vignet di ruang materi hingga selesai dari topik, sub topik dan elemen
rawat atau non gawat darurat, hirarki kebutu- hingga mengerti dan benar-benar paham.
han Maslow (fisiologis, rasa aman, kasih say-
ang hingga aktualisasi diri) dapat dijadikan
acuan memilih Kunci Jawaban yang benar.
Dalam memilih kebutuhan fisiologis (berlaku
juga dalam setting gawat darurat) juga ter-
dapat prioritas yang harus ditetapkan.
Bac 6 7 Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 6 7 Next
k
Back
BAB III
KISI-KISI (BLUEPRINT)
SOAL UJI KOMPETENSI NASIONAL
Next
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
K
isi kisi soal atau Blueprint adalah kerang- ka dasar yang 3 Keperawatan Anak 8-14%
merupakan pedoman yang di gunakan untuk merancang 4 Keperawatan Jiwa 8-14%
pengembangan 5 Keperawatan Keluarga 8-14%
soal uji kompetensi nasional. Soal ujian dibuat sesuai 6 Keperawatan Gerontik 3-9%
blueprint agar dapat menjamin asuhan keperawatan yang 7 Manajemen Keperawatan 3-9%
diberikan aman dan efektifserta menggambar- kan 8 Keperawatan Gawat Darurat 3-9%
karakterutamaperawat (DIII atau Ners) sesuai dengan 9 Keperawatan Komunitas 3-9%
standar kompetensi kerja yang diharapkan. Kurikulum
Tabel 1 diatas menjelaskan tentang proporsi
pendidikan biasanya mengacu standar kompetensi kerja
soal dari sub bidang keilmuan keperawatan. Dalam
untuk lulusan dalam proses pendi- dikanya. Blueprint
tabel diatas tidak disebutkan sub keilmuan lain yang
terdiri dari 7 (tujuh) tinjauan pe- nilaian yaitu area
diajarkan selama kuliah. Proporsi diatas sejalan den-
kompetensi; domain kompetensi; bidang keilmuan;
gan rerata jumlah jam dalam kurikulum dan sesuai
proseskeperawatan;upayakeseha- tan;kebutuhan dasar
dengan asumsi kebutuhan pemenuhan kompetensi
manusia dan sistem tubuh (tabel blueprint lengkap
standar kerja yang diperlukan dalam praktik yang
terlampir). Ketujuh tinjauan men- cadi acuan dalam meramu
aman dan efektif sebagai perawat. Selain proporsi di-
dan membuat kasus atau vignet soal aplikatif sesuai dengan
atas, terdapat proporsi berdasarkan kebutuhan dasar
situasi praktik atau kasus klien dan pertanyaan serta pilihan
manusia pada mayoritas sub bidang keilmuan seperti
Kunci Jawa- banya. Pada buku ini akan dijelaskan hal
dijelaskan dalam tabel.
umum yang perlu diketahui sebagai bahan acuan belajar
calon pe- serta uji kompetensi nasional. Tabel 2. Proporsi Soal Berdasarkan Kebutuhan
No Dasar Dasar
Kebutuhan Manusia Prosentase
Diagram 1. Proporsi Jumlah Soal Tinjauan I 1 Oksigenasi 10-14%
(Kerangka Kompetensi) 2 Cairan dan elektrolit 10-14%
3 Nutrisi 10-14%
4 Aman dan nyaman 10-14%
5 Eliminasi 7-11%
6 Aktivitas dan istirahat 7-11%
7 Psikososial 7-11%
8 Komunikasi 7-11%
9 Belajar 3-7%
10 Seksual 3-7%
11 Nilai dan keyakinan 3-7%
Back
Diagram diatas menjelaskan bahwa proporsi
terbesar soal adalah asuhan dan manajemen asuhan
keperawatan. Pada pendidikan DIII lebih fokus pada
asuhan keperawatan.
Tabel 1. Proporsi Distribusi Soal Berdasarkan Sub
Bidang Keilmuan
No Keilmuan Persentase
1 Keperawatan Medikal Bedah 25-37%
2 Keperawatan Maternitas 8-14%
8
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
9 Next
Back
BAB IV
LINGKUP DAN ISI MATERI
Bac 22
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
ingkup dan isi materi akan dipaparkan A.2. Asuhan keperawatan pada pasen dengan
L
menurut bidang keahlian keperawatan gangguan sistem jantung, pembuluh darah dan
dengan urutan sebagai berikut: Bidang
Keperawatan Medikal sistem limfatik
Bedah (KMB), keperawatan maternitas, keperawatan No Sub Topik Element Rujukan
anak, keperawatan Jiwa, manajemen keperawatan, 1) Fokus pengkajian: Arif Muttaqin (2009). Asuhan
a) Faktor resiko (dapat Keperawatan
keperawatan gawat darurat, keperawatan keluarga, diubah dan tidak dapat Gangguan Sistem
dibawah ini: 1
pasen hipertensi 2) Prinsip penanganan per- Doengoes, Moorhouse,
awatan hipertensi Geissler, alih Bahasa: I
a) Prevensi primer, Made Kariasa dam Ni
A. Lingkup dan Isi Materi Keperawatan Medikal b) Prevensi sekunder
c) Prevensi tersier.
Made Sumarwati, (2000).
Rencana Asuhan Keper-
Bac 23
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 24
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
1) Fokus pengkajian: Fransisca B. Batticaca
a) Faktor penyebab (2008). Asuhan
b) Tanda dan gejala Keper- awatan Pada
1) Fokus pengkajian: Kozier, Erb, Berman and
spesifik typhoid Klien dengan
a) Faktor penyebab Snyder, Alih Bahasa:
2) Prioritas masalah keper- Gangguan Sistem
b) Tanda dan gejala Esty Wahyuningsih,
awatan pasen typhoid Metabolisme,- Jakarta,
Asuhan keperawatan pada spesifik typhoid dkk. (2011). Buku
3) Prinsip penanganan dan PT. Salemba Medika
2 pasen typhus abdominalis/ 2) Prioritas masalah keper- Ajar Fundamental
perawatan typhoid:
demam thypoid awatan pasen typhoid Keperawatan:
a) Penurunan suhu tubuh: Kozier, Erb, Berman and Asuhan keperawatan pada
3) Prinsip penanganan dan konsep, Proses dan
kompres. Snyder, Alih Bahasa: 2 pasen typhus abdominalis/
perawatan typhoid: Praktik, edisi 7,
b) Pengaturan cairan c) Esty Wahyuningsih, demam thypoid
a) Penurunan suhu tubuh: volume 2. Jakarta,
Pemenuhan nutrisi dkk. (2011). Buku
kompres. EGC
khususnya lewat NGT Ajar Fundamental
b) Pengaturan cairan c)
d) Pembatasan aktivitas Keperawatan:
Pemenuhan nutrisi Muhammad Ardiansyah
konsep, Proses dan
1) Fokus pengkajian: khususnya lewat NGT (2012). Medikal Be-
Praktik, edisi 7,
a) Keluhan spesifik d) Pembatasan aktivitas dah untuk
volume 2. Jakarta,
b) Tanda dan gejala Mahasiswa,
EGC 1) Fokus pengkajian:
appendicitis Yogyakarta, Diva
a) Keluhan spesifik Press.
Asuhan keperawatan pada 2) Prioritas masalah keper- Muhammad Ardiansyah
3 b) Tanda dan gejala
pasen appendicitis awatan pasen appendicitis (2012). Medikal Be- appendicitis Perry, Peterson, Potter.
3) Fokus perawatan appen- dah untuk Asuhan keperawatan pada 2) Prioritas masalah keper- (2005). Buku
dicitis: 3
Mahasiswa, pasen appendicitis awatan pasen appendicitis Saku
a) Penanganan nyeri Yogyakarta, Diva 3) Fokus perawatan Keterampilan dan
b) Perawatan luka Press. appendicitis: Prosedur Dasar,
a) Penanganan nyeri Jakarta EGC.
Perry, Peterson, Potter. b) Perawatan luka
(2005). Buku Rudi Haryono (2012).
1) Pengkajian pasen hepatitis:
1) Pengkajian pasen hepatitis: Saku Keperawatan
a) Cara penularan
a) Cara penularan Keterampilan dan Medikal Bedah
b) Keluhan spesifik
b) Keluhan spesifik Prosedur Dasar, Sistem Per- cernaan,
c) Tanda dan gejala
c) Tanda dan gejala Jakarta EGC. Yogyakarta, Gosyen
spesifik
spesifik Publishing.
2) Fokus perawatan hepatitis:
2) Fokus perawatan hepatitis: Rudi Haryono (2012). Asuhan keperawatan pada
Asuhan keperawatan pada 4 a) Pengaturan diet
4 a) Pengaturan diet Keperawatan pasen hepatitis Smeltzer &Bare, alih
pasen hepatitis b) Pembatasan aktifitas
b) Pembatasan aktifitas Medikal Bedah Bahasa: Agung
c) Pencegahan penularan
c) Pencegahan penularan Sistem Per- cernaan, Waluyo, dkk. (2002).
dan komplikasi
dan komplikasi Yogyakarta, Gosyen Buku Ajar Keper-
Publishing. 3) Indikator/Evaluasi
3) Indikator/Evaluasi awatan Medikal
keberhasilan perawatan pasen
keberhasilan perawatan pasen Bedah Brunner &
hepatitis
hepatitis Smeltzer &Bare, alih Suddarth, edisi 8,
Bahasa: Agung
A.5. Asuhan keperawatan pada pasen dengan gangguan sistem penginderaan Waluyo, dkk.
(2002). Buku
Ajar
Bac 11 11
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
No Sub Topik Element Rujukan A.8. Asuhan keperawatan pada pasen dengan
gangguan sistem ginjal dan saluran perkemihan
1) Fokus pengkajian:
a) Tanda dan gejala
Arif Muttaqin (2011). Asu
han Keperawatan
spesifik DM Gangguan Sistem
b) Komplikasi DM Endokrin, Jakarta, No Sub Topik Element Rujukan
c) Pemeriksaan lab PT. Salemba Medika.
1) Fokus pengkajian: Arif Muttaqin (2008).
spesifik: darah
a) Faktor resiko/penye- Asu han
2) Prioritas masalah keper- Doengoes, Moorhouse,
bab BSK Keperawatan
awatan pasen DM Geissler, alih
b) Tanda dan gejala Gangguan Sistem
3) Perencanaan keperawatan Bahasa: I Made
spesifik BSK Perkemihan (p.202
Asuhan keperawatan pada pasen DM Kariasa dam Ni
1 c) Pemeriksaan lab: urine - 208) Jakarta,
pasen Diabetes mellitus 4) Lima pilar perawatan pasen Made Sumarwati,
d) Pemeriksaan diagnos- PT. Salemba
dengan DM: (2000). Rencana
Asuhan keperawatan pada tik: rontgen dan USG Medika.
a) Monitoring gula darah Asuhan Keperawatan
1 pasen batu saluran kemih 2) Prioritas masalah keper-
b) Pengaturan diet Pedoman untuk
(BSK) awatan pasen BSK Doengoes, Moorhouse,
c) Pengaturan aktifitas Perencanaan dan
3) Fokus perawatan pasen Geissler, alih Bahasa:
d) Pemberian obat-obatan Pendokumentasian
dengan batu saluran kemih: I Made Kariasa dam
(oral dan injeksi) Perawatan Pasien,
a) Penanganan nyeri Ni Made Sumarwati,
e) Pendidikan kesehatan Jakarta, EGC.
b) Pemasangan dan (2000). Rencana
5) Indikator/Evaluasi keberhasi-
perawatan catheter Asuhan Keperawatan
lan perawatan pasen DM Nabyl R.A. (2012).
c) Perawatan luka Pedoman untuk
Panduan Hidup Sehat:
d) Pendidikan kesehatan Perencanaan dan
mence- gah dan
Pendokumentasian
mengobati Diabetes 1) Fokus pengkajian: Perawatan Pasien,
Mellitus, Yogyakarta, a) Tanda dan gejala Jakarta, EGC.
Aulia Publishing spesifik BPH
1) Fokus pengkajian:
a) Tanda dan gejala b) Komplikasi Muhammad Ardiansyah
Rumahorbo H. (1999). 2) Prioritas masalah keper-
spesifik Goiter (2012). Medikal Be-
Asuhan awatan pasen BPH
b) Pemeriksaan lab dah untuk
Keperawatan 2 Asuhan keperawatan BPH 3) Perencanaan perawatan
spesifik: T.3 dan T.4 Mahasiswa,
Asuhan keperawatan pada Gangguan Sistem pasen BPH
2 2) Prioritas masalah keper- Yogyakarta, Diva
pasen Goiter Endokrin, Jakarta, 4) Fokus perawatan pasen
awatan pasen Goiter Press.
EGC. dengan BPH:
3) Perencanaan keperawatan
pasen Goiter a) Perawatan catheter Nursalam (2006).
Suzanne C. Smeltzer b) Irigasi dan spooling
4) Indikator/Evaluasi keberhasi- Asuhan
& Brenda G. Bare, c) Bladder training
lan perawatan pasen Goiter Keperawatan pada
alih Bahasa: Agung
1) Prioritas masalah keper- Pasen dengan
Waluyo, dkk. (2002).
awatan pasen glomerulonefritis. Gangguan Sistem
Buku Ajar Keper-
2) Fokus perawatan pasen Perkemihan (p.65
awatan Medikal
Asuhan keperawatan pada dengan glomerulonefritis: – 67), Jakarta,
Bedah Brunner &
3 pasen ISK atas: glomeru- a) Pembatasan cairan PT. Salemba
A.7. Asuhan keperawatan pada pasien dengan lonefritis b) Pengaturan nutrisi Medika.
3) Indikator/Evaluasi
gangguan sistem muskulo-skeletal keberhasilan perawatan pasen Suzanne C. Smeltzer
& Brenda G. Bare,
glomerulonefritis.
alih Bahasa:
No Sub Topik Element Rujukan 1) Fokus pengkajian: Agung Waluyo,
a) Faktor penyebab gagal dkk. (2002). Buku
1) Fokus pengkajian: Abdul Wahid (2013). Asu ginjal Ajar
a) Tanda dan gejala han Keperawatan den- b) Tanda dan gejala Keperawatan
spesifik fraktur gan Gangguan Sistem spesifik gagal ginjal Medikal Bedah
b) Jenis-jenis fraktur muskuloskeletal (p.1 c) Pemeriksaan lab Brunner & Suddarth,
c) Pemeriksaan diagnos- – 58), Jakarta, Trans spesifik: darah edisi 8, Jakarta, EGC.
tik spesifik: rontgen Info Media. 2) Prioritas masalah keper-
2) Prioritas masalah keper- awatan pasen gagal ginjal Susan C. Smeltzer alih
awatan pasen fraktur Arif Muttaqin (2008). Asu 3) Perencanaan perawatan
Asuhan keperawatan pada Bahasa: Devi
Asuhan keperawatan pada 3) Perencanaan keperawatan han Keperawatan 4
1 pasen gagal ginjal pasen gagal ginjal Yulianti dan Amelia
pasen fraktur pasen fraktur Gangguan Sistem 4) Fokus perawatan pasen Kimin. (2015).
4) Fokus perawatan pasen muskuloskeletal (p.68 dengan gagal ginjal: Keperawatan
dengan fraktur: – 97), Jakarta, EGC. a) Pembatasan cairan Medikal Bedah Brun-
a) Latihan/mobilisasi b) Pengaturan diet ner & Suddarth, edisi
b) Perawatan traksi Doengoes, Moorhouse, c) Pemberian obat-obatan 12, Jakarta, EGC.
c) Penggunaan alat bantu Geissler, alih d) Pendidikan kesehatan
jalan Bahasa: I Made 5) Indikator/evaluasi keber-
5) Indikator/Evaluasi keberhasi- Kariasa dam Ni hasilan perawatan pasen gagal
lan perawatan pasen fraktur Made Sumarwati, ginjal
(2000). Rencana
1) Fokus pengkajian: Asuhan Keperawatan
a) Riwayat kebiasaan
b) Tanda dan gejala spesi-
Pedoman untuk A.9. Asuhan keperawatan pada pasen dengan
Perencanaan dan
fik rheumatoid arthritis
c) Pemeriksaan lab
Pendokumentasian gangguan sistem integumen
Perawatan Pasien,
spesifik: darah Jakarta, EGC.
2) Prioritas masalah keper-
Asuhan keperawatan pada
2 awatan pasen rheumatoid No Sub Topik Element Rujukan
pasen rheumatoid arthritis Suratun, Heryati, Santa Ma
arthritis nurung, Een Raenah,
3) Fokus perawatan pasen (2008). Asuhan
dengan rheumatoid arthritis: Keperawatan dengan
a) Penanganan nyeri Gangguan Sistem
b) Latihan/mobilisasi mu- skuloskeletal
c) Pengaturan diet (p.195 –
d) Pemberian obat-obatan 204), Jakarta, EGC.
Suzanne C. Smeltzer
& Brenda G. Bare,
1) Prioritas masalah keper-
alih Bahasa: Agung
awatan pasen osteoporosis
Waluyo, dkk. (2002).
2) Perencanaan keperawatan
Buku Ajar Keper-
pasen osteoporosis
Asuhan keperawatan pada awatan Medikal
3 3) Fokus perawatan pasen
osteoporosis Bedah Brunner &
dengan osteoporosis:
Suddarth, edisi 8,
a) Penanganan nyeri
Jakarta, EGC.
b) Latihan/mobilisasi
c) Pengaturan diet
Bac 12 12
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 13 13
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 14 14
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
menit dan suhu tubuh 38,1 oC. Manakah badan 78 Kg, tinggi badan 150 cm. Saat ini
mas- alah keperawatan yang paling utama pasien akan diberikan obat digoksin se- suai
pada kasus di atas? dengan program therapi. Apakah tindakan
a. pola nafas tidak pertama yang harus dilakukan oleh perawat sebe-
efektip b. jalan lum pemberian obat tersebut?
nafas tidak efektip a. catat intake output
c. gangguan perfusi jaringan.
d. gangguan keseimbangan suhu tubuh:
hiperthermi
e. gangguan pemenuhan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
Kunci Jawaban: B.
Pembahasan:
Pada pasien asthma bronchiale terjadi
spasme pada daerah bronkhus akibat dari
kontak dengan bahan yang bersifat allergen.
Brokhospasme dapat menyebabkan
penyempitan jalan nafas atas dan pada akhir
nya menimbulkan sesak nafas, wheezing dan
peningkatan frekuensi nafas. Sehingga masalah
uta- ma pada pasen tersebut adalah jalan nafas
tidak efek- tip. Kata kunci pada vignete data
adalah sesak nafas, wheezing dan retraksi.
Rujukan :
Arif Muttaqin (2008). Asuhan Keperawatan
Gang guan Sistem Pernafasan (p. 172 –
180), Jakarta, PT. Salemba Medika.
Bac 15 15
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
distensi vena jugularis. Salah satu tindakan yang Kennedy, B. B., Ruth, D.J.,
Martin, E.J. Alih
Bahasa, Esty Wa-
dilakukan oleh dokter adalah pem- berian obat hyuningtias (2013)
Modul Manajemen
digoksin, yang memiliki efek terjadinya perubahan Intrapatum. Edisi 4.
Jakarta: EGC.
tekanan darah dan nadi, dengan demikian sebelum Lowdermilk, D.L., Perry,
S.E., Cashion, K.
obat tersebut diberikan perawat harus men- 1) Faktor yang mempengaruhi
Alih Bahasa: Felicia
& Anesia. (2013).
Asuhan keperawatan ibu persalinan Keperawatan
gukur/mengecek tanda vital dulu untuk 1
intra natal 2) Observasi kemajuan Maternitas Buku I. Ed
persalinan 8. Jakarta: Salemba
mengantisipa- si dampak yang timbul dari pemberian Medika.
Bac 14 14
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
B.4. Konsep keperawatan BBL unya adalah pada integumen, integumen pada abdo-
No Sub Topik Element Rujukan
men mengalami perubahan karena hormonal sehing-
Asuhan keperawatan bayi Mekanisme kehilangan panas
Lowdermilk, D.L., Perry, ga ibu harus diberikan edukasi perubahan yang
1 S.E., Cashion, K.
baru lahir (BBL) pada BBL
Alih Bahasa:
Felicia
terjadi selama hamil salah satunya integumen.
Pemeriksaan fisik bayi
& Anesia. (2013).
Keperawatan Ma-
Perubahan pada integumen akan berubah atau
2 Perawatan bayi baru lahir
baru lahir ternitas Buku I.
Ed menghilang be- rangsur-angsur setelah persalinan.
8. Jakarta:
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Bac 15 15
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 16 16
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
C.3. Askep anak dengan gangguan system Dona L Wong (2009), Buku
Ajar Keperawatan Pe-
diatrik Vol. 2, Jakarta
pernafasan : EGC,
C.6. Askep anak dengan infeksi virus
No Sub Topik Element Rujukan
1 Askep anak dengan TB paru 1) Fokus pengkajian anak Dona L Wong , (2009)
dengan TBC Buku Ajar No Sub Topik Element Rujukan
· Prosedur tuberculin test Keperawatan
1 Askep anak dengan DBD 1) Focus pengkajian anak Dona L Wong , (2009)
/test PPD Pediatrik Vol. 1,
dengan DBD Buku Ajar Keperawatan
2) Fokus penanganan anak Jakarta : EGC
· Prosedur Rumpelit test Pediatrik Vol. 1, Jakarta :
dengan TBC
· Focus pemeriksaan lab EGC
· Edukasi orang tua cara Dwi Sulistyo Cahyaningish
oratorium
minum obat spesifik , (2011)
2) Klasifikasi DBD Dwi Sulistyo Cahyaningish
pada anak Pertumbuhan
· Derajat I , (2011) Pertumbuhan
· Terapi oksigen Terapi Perkembangan Anak
· Derajat II Perkembangan Anak dan
OAT dan Remaja , Jakarta
· Derajat III Remaja , Jakarta :TIM,
3) Indikator keberhasilan pen- :TIM,
· Derajat IV
anganan anak dengan TBC
3) Perencanaan anak dengan Nursalam,( 2005)
Nursalam,( 2005)
2 Askep anak dengan bron- 1) Fokus penanganan anak DBD Asuhan
Asuhan
chopneumonia dengan BP 4) Penanganan anak dengan Keperawatan Bayi dan
Keperawatan Bayi Anak
· Prosedur fisioterapi DBD
dan Anak , Jakarta , Jakarta : Salemba Medika
dada pada anak · Terapi cairan anak
: Salemba Medika
· Pemberian terapi dengan DBD
oksigen dengan nasal · Pemantauan cairan Dona L Wong (2009),
Dona L Wong (2009), Buku Ajar Keperawatan
kanula
Buku Ajar 2 Askep anak dengan 1) Fokus pengkajian anak Pediatrik Vol. 2, Jakarta :
· Indikator keberhasilan
Keperawatan Pe- Morbhili dengan morbhili . EGC,
anak dengan BP
diatrik Vol. 2, Jakarta · Stadium penyakit
morbhili
· Kataral /prodomal
C.4. Askep Anak dengan gangguan system · Erupsi
· Konvalensi
pencernaan 2) Pencegahan penyakit
morbhili
· Imunisasi pasif
No Sub Topik Element Rujukan · Imunisasi aktif
Dona L Wong , (2009) Buku 3 Askep anak dengan Difteri • Fokus pengkajian anak
Ajar Keperawatan dengan difteria
Pediatrik Vol. 1, • Tindakan keperawatan
1) Focus penanganan anak Jakarta : EGC anak dengan trache-
dengan GE. ostomy
· Kebutuhan cairan pada Dwi Sulistyo Cahyaningish
1 Askep anak dengan GE
bayi dan anak , (2011) Pertumbuhan
· Pemantauan hidrasi Perkembangan Anak
pada bayi dan anak dan Remaja , Jakarta
:TIM,
Bac 17 17
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 18 18
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
1) Fokus pengkajian anak Dona L Wong , (2009) Bagaimanakan cara pemberian imunisasi diatas ?
dengan SN Buku Ajar
· Pengukuran lingkar Keperawatan
perut
· Pengukuran edema
Pediatrik Vol. 1,
Jakarta : EGC
a. oral
· Pemeriksaan lab spesifik
pada SN Dwi Sulistyo Cahyaningish b. Intra vena
, (2011)
2) Focus penanganan anak
dengan SN
Pertumbuhan c. Sub cutan
Askep anak dengan Perkembangan Anak
1 · Pemenuhan nutrisi anak
Sin- drom Nefrotik
dengan SN
dan Remaja , Jakarta
:TIM,
d. Intra cutan
· Pemantauan cairan
Nursalam,( 2005)
e. Intra muscular
Asuhan
3) Indikator keberhasilan pen Keperawatan Bayi
anganan anak dengan nepro- dan Anak , Jakarta
tik syndroma : Salemba Medika Kunci Jawaban : D
Dona L Wong (2009),
Buku Ajar
Bac 19 19
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 20 20
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 21 21
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 22 22
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Asuhan Keperawatan
2) Tindakan Perawatan
awatan Kesehatan E. Lingkup dan Isi Materi Manajemen
Jiwa Komunitas. h.
Defisit perawatan diri :
5 pasien dengan Defisit
perawatan diri
a) Melatih cara perawatan
221. Jakarta : EGC
Keperawatan
kebersihan diri
E.1. Konsep dasar manajemen Keperawatan
Keliat, dkk. 2011. Keper
b) Melatih berdandan /
awatan Kesehatan
berhias
Jiwa Komunitas. h.
c) Melatih makan dan
233. Jakarta : EGC
minun secara mandiri No Sub Topik Element Rujukan
d) mengajarkan melaku
kan BAB dan BAK 1) Langkah-langkah peren Nursalam (2011), Mana
mandiri canaan jeman Keperawatan:-
3) Evaluasi Kemampuan Pasien a) Menentukan prioritas Jakarta. Salemba
Dalam Defisit Perawatan b) Menetapkan tujuan medika
Diri c) Menentukan kriteria
hasil Potter dan Perry (2010),
d) Menentukan rencana Fundamental of nurs-
Majemen asuhan keper-
Contoh Soal, Kunci Jawaban, Pembahasan dan 1
awatan
tindakan
e) Perencanaan pulang
ing: Jakarta , EGC
1. Seorang perempuan usia 38 tahun dirawat di c. Harga diri rendah a) Format /model doku
mentasi keperawatan:
P.O.R
RSJ, sejak 6 hari yang lalu. Hasil pengkaji- b) P.I.E
Bac 23 23
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Nursalam (2011), Ma
najeman Keperawatan:
Jakarta, Salemba
Klasifikasi tingkat ketergantun- Medika
gan pasien
1) Minimal care / Swanburg (1994),Kepemi
self care mpinan dan Mana-
1 Perencanaan
2) Partial care /interme jemen Keperawatan,
diet care Jakarta, EGC
3) Total care /Intensive
care Agus Kuntoro (2010),
Manajemen Keper-
awatan, Yogyakarta :
Mulia Medika
Bac 24 24
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Gillies (2004), Nursing alat komunikasi perawat dan tenaga kesehatan lain-
Manajemen : A system
Bac 25 25
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
1. Fokus pengkajian:
No Sub Topik Element Rujukan a). tanda tanda khas dari
stroke,
1) Fokus Pengkajian
b). GCS
2) Primary survey: CABD
BTCLS Ambulance 118 c). Tingkat kesadaran
Inisial assessment
(2011) dan Hipgabi (2015) d). TIK meningkat
3) Diagnosis cepat sirkulasi
Susan B. Stillwell (2011); 2. Tindakan:
dan ventilasi
a). ukur GCS, Paula K. (2009); Askep
1 Resusitasi jantung Paru 4) Intervensi & implementasi: Pedoman Keperawatan
b). ukur TTV, Gawat Darurat Musliha
RJP (kompresi 30 : ventilasi 2x) kritis a. Stroke,
1 c). monitor (2010); Keperawatan
5) Evaluasi setiap 2 menit Paula K. (2009); Askep b. trauma kepala
peningkatan TIK Gawat Daru- rat bab XVI
sirkulasi dan ventilasi sampai Gawat Darurat
d). cegah injury.
membaik atau meninggal RJP
e). konsul neurology
dihentikan.
3. Evaluasi:
a). Tingkat kesadaran,
b). hemodinamik,
c). kerusakan sensori,
F.4. Kegawatan cairan dan elektrolit d). kemampuan mobilisasi
dan bicara
No Sub Topik Element Rujukan
1 1) Fokus Pengkajian
2) Primary survey: CABD F.8. Kegawatan sistem endokrin
Inisial assessment
BTCLS Ambulance 118
3) Diagnosis cepat sirkulasi dan
(2011) dan Hipgabi (2015) No Sub Topik Element Rujukan
ventilasi
Susan B. Stillwell (2011);
4) Intervensi & implementasi: 1. Fokus pengkajian Paula K (2009); Askep
Resusitasi jantung Paru Pedoman Keperawatan
RJP (kompresi 30 : ventilasi a). tanda dan gejala khas Gawat Darurat bab VII
kritis
2x) ketoasidosis Susan B. Stillwell (2011);
Paula K. (2009); Askep
5) Evaluasi setiap 2 menit b). penurunan tingkat Pedoman Keperawatan
Gawat Darurat
sirkulasi dan ventilasi sampai kesadaran kritis hal 257
membaik atau meninggal RJP c). napas bau aseton,
dihentikan. d). pernafasan kussmaul
a. Ketoasidosis, e). tanda tanda hipo/
1 b. hypoglycemia, hiperglykemia
c. hyperglykemia 2. Tindakan:
F.5. Kegawatan pencernaan a). Cek guladarah,
b). Cek aceton urine,
c). Cek AGD,
d). terapi insulin
e). observasi
hemodinamik.
Bac 21 21
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
3. Evaluasi:
a). tingkat kesadaran
b). gula darah
e. EKG
c). Perbaikan nafas
Kunci Jawaban: A
F.9. Kegawatan Muskuloskeletal
No Sub Topik Element Rujukan
Bac 22 22
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
c. cek CK/MB
d. anti nyeri
Bac 23 23
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
7) Tindakan keperawatan
5) Tidakan keperawatan prioritas: Edukasi keluarga,
langsung pada individu DM kebutuhan makanan/kalori
di rumah mencakup tidakan anak , menu makanan anak,
keperawatan yang bersifat cara menarik anak agar mau
promotif, preventif, kuratif. makan, pemberian suplemen
6) Tindakan mencakup : Penga bagi anak
wasan diet, Pemberian insulin, 8) Pemberdayaan keluarga da
edukasi, senam kaki lam merawat individu hiper-
7) Pemberdayaan keluarga tensi di rumah
dalam merawat individu DM 9) Evaluasi asuhan hasil keper
di rumah melalui edukasi. awatan anak gizi kurang/bu-
8) Evaluasi hasil asuhan ruk di rumah
keperawatan Diabetes Melitus
1) Pengkajian keluarga tahap1
di rumah
2) Pengkajian keluarga tahap
1) Pengkajian keluarga tahap1 2 dengan fokus pada 5 tugas
2) Pengkajian keluarga tahap keluarga dalam memelihara
2 dengan fokus pada 5 tugas anak yang mengalami ISPA
keluarga dalam memelihara 3) Rumusan diagnosa pada
klien hipertensi individu anak yang mengala-
3) Rumusan diagnosa pada mi ISPA
individu hipertensi 4) Perencanaan asuhan pada
4) Perencanaan asuhan pada individu anak dengan mas-
individu hipertensi dan kel- alah ISPA dan keluarganya
uarganya 5) Tidakan keperawatan
5) Tidakan keperawatan langsung pada anak ISPA di
langsung pada pasen hiperten- rumah
Asuhan keperawatan Asuhan keperawatan anak
si di rumah 6) Mencakup tidakan keper
individu dengan masalah 2 dengan masalah ISPA di
3 6) Mencakup tiNdakan keper- awatan yang bersifat promotif,
kesehatan hipertensi di keluarga
awatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif.
keluarga
preventif, kuratif. 7) Tindakan keperawatan priori
7) Tindakan keperawatan tas: Edukasi keluarga, fisio-
prioritas: Edukasi keluarga, therapi dada pada anak, pen-
diet hipertensi, senam relak- gaturan posisi untk ventilasi
sasi progresif, pengobatan maksimum, kompres pada
hipertensi anak, pemberian nutrisi yang
8) Pemberdayaan keluarga da mencukupi.
lam merawat individu hiper- 8) Pemberdayaan keluarga
tensi di rumah dalam merawat anak dengan
9) Evaluasi hasil asuhan keper masalah ISPA di rumah
awatan klien hipertensi di 9) Evaluasi asuhan hasil keper
rumah awatan anak dengan masalah
ISPA di rumah
1) Pengkajian keluarga tahap1
2) Pengkajian keluarga tahap 1) Pengkajian keluarga tahap1
2 dengan fokus pada 5 tugas 2) Pengkajian keluarga tahap
keluarga dalam memelihara 2 dengan fokus pada 5 tugas
klien post stroke keluarga dalam memelihara
3) Rumusan diagnosa pada anak yang mengalami Diare
pasen post stroke 3) Rumusan diagnosa pada
4) Perencanaan asuhan pada individu anak yang mengala-
individu post stroke dan kel- mi Diare
uarganya 4) Perencanaan asuhan pada
5) Tidakan keperawatan individu anak dengan masalah
Asuhan keperawatan
langsung pada individu hiper- Diare dan keluarganya
individu dengan masalah
4 tensi di rumah 5) Tidakan keperawatan
kesehatan post stroke di
6) Mencakup tidakan keper langsung pada anak Diare di
keluarga
awatan yang bersifat Asuhan keperawatan anak rumah
3
promotif, preventif, kuratif. dengan diare di keluarga 6) Mencakup tidakan keper
7) Tindakan keperawatan pri awatan yang bersifat promotif,
oritas: Edukasi keluarga, preventif, kuratif.
ROM pasif dan aktif, diet, 7) Tindakan keperawatan
mobilisasi. prioritas: Edukasi keluarga,
8) Pemberdayaan keluarga pemenuhan kebutuhan cairan
dalam merawat individu post dan elektrolit (LGG), monitor-
stroke di rumah ing status hidrasi
9) Evaluasi hasil asuhan keper 8) Pemberdayaan keluarga
awatan post stroke di rumah dalam merawat anak dengan
masalah Diare di rumah
G.2. Asuhan keperawatan individu usia anak 9) Evaluasi asuhan hasil keper
awatan anak dengan masalah
Bac 24 24
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 25 25
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
5) Tidakan keperawatan
langsung pada individu rema-
ja penyalahgunaan NAPZA
makannya tersendiri agar tidak dipakai oleh
di rumah
6) Mencakup tidakan keper anaknya.
awatan yang bersifat promo-
tif, preventif, kuratif. Kunci Jawaban : D
7) Tindakan keperawatan priori
tas: Edukasi keluarga, rujukan
8) Pemberdayaan keluarga
dalam merawat anak remaja
yang menyalahgunakan
Pembahasan:
NAPZA di rumah
9) Evaluasi asuhan hasil keper
awatan anak dengan masalah Penularan penyakit TBC Paru terjadi utamanya
ISPA di rumah.
Bac 26 26
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 27 27
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 28 28
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
d. Pertahanan keseimbangan
cairan e. Kurangi minum
pada malam hari
Bac 29 29
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
kan jumlah nefron berkurang, aliran darah ke ginjal sikap dan perilaku ibu
balita
Community as partner: The-
ory and practice in nursing,
c) Observasi lingkungan / (6th ed). Philadelphia:
menurun. Otot otot saluran perkemihan mengalami wienshield survey Lippincottt Willims &
d) Wawancara: Kader, ibu Wilkins.
hipertropi dan otot dasar panggul mengalami kelema- balita, tokoh masyarakat
2) Diagnosa Kep.komunitas Efendy dan Ferry Makhfud-
han /relaksasi sulit menahan BAK, terjadi kontrak- fokus pada masalah balita
gizi kurang / buruk
li. (2009).Keperawatan kes-
ehatan komunitas teori dan
Martono, Hadi dan Kris Pranarka (2015). Buku Ajar - Pencatatan kasus /
insiden
awatan Indonesia: Difinisi
dan indicator Diagnostik.
- Rujukan Tim Pokja SDKIDPP
Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia 4) Fokus kegiatan keperawatan
komunitas Nasrulloh.D. (2014). Etika
Lanjut). Edisi V Hal 246 - 261. Jakarta : Balai Pe- - Proses kelompok dan Hukum Keperawatan,-
- Pendidikan keperawatan Jakarta,Trans info media
nerbit FKUI. - Intervensi professional
keperawatan Notoatmodjo, S.
- Kemitraan/kerjasama (2007). Promosi kesehatan
- Pemberdayaan & ilmu perilaku. Jakarta:
(empowerment) Rineka Cipta.
I. Lingkup dan Isi Materi Keperawatan 5) Evaluasi
6) Etik Legal terkait pemberian
DPP PPNI (2017). Pedoman
Perilaku sebagai Penjabaran
Kode Etik Keperawatan,
Komunitas asuhan Keperawatan kelompok
usia balita dengan gizi Jakarta, DPP. PPNI.
a. Beneficience
I.1. Konsep dasar keperawatan komunitas b. Maleficience
c. Justice
d. Veracity
e. Otomi
No Sub Topik Element Rujukan
a. Pengkajian fokus pada kelom Achyar komang ayu.H.
Achyar, Komang ayu, H. pok balita dengan masalah (2014) Asuhan
a. Filosofi keperawatan (2014). Asuhan Keper- ISPA : Keperawatan Komunitas .
komunitas awatan Komunitas. Jakarta a. Study dokumentasi : Data Jakarta.EGC
b. Paradigma keperawatan : EGC KMS,jumlah balita,data
komunitas SKDN Anderson, Elizabeth & Mc.
c. Pengertian keperawatan Anderson, T.E., McFar- b. Angket : pengetahuan,sikap Farlane, Judith. (2011).
komunitas: lane,J. (2007). Buku ajar dan perilaku masyarakat Community as partner: The-
Konsep keperawatan d. Tujuan keperawatan keperawatan komunitas c. Observasi lingkungan/ ory and practice in nursing,
1
komunitas komunitas teori dan praktik Edisi 3. wienshield survey (6th ed). Philadelphia:
e. Sasaran keperawatan Jakarta: EGC d. Wawancara: Kader, tokoh Lippincottt Willims &
komunitas masyarakat Wilkins.
f. Peran dan fungsi perawat Stanhope, M, & Lancast- b. Diagnosa Kep.komunitas
keperawatan komunitas : er,J. (2000). Community fokus pada masaah balita Efendy dan Ferry Makh-
g. Fokus kegiatan keperawatan and public health nursing. ISPA fudli. (2009).Keperawatan
komunitas The Mosby Tear Book: Asuhan keperawatan c. Strategi intervensi keper kesehatan komunitas teori
St.Louis. komunitas pada kelompok awatan komunitas : dan prakik dalam keper-
2
usia anak sekolah dengan a) Prevensi primer : awatan.Jakarta.salemba
masalah penyakit ISPA - Pendidikan keperawatan medika 2009
- Identifikasi faktor resiko
- Intervensi professional Riasmini, M. (2017).
keperawatan Panduan Asuhan Keper-
b) Prevensi sekundair: awatan;individu, keluarga,
- Screniing kesehatan usia kelompok, dan komunitas
balita gizi kurang / dengan modifikasi NAN-
buruk , DA, ICNP,NOC dan NIC di
- Identifikasi faktor resiko Puskesmas dan masyarakat,
c) Prevensi tersier: Jakarta, Penerbit UI
- pendokumentasian
- pencatatan kasus/ insiden Herdman, T.Heather
- rujukan NANDA Diagnosis
Keperawatan: Definisi &
Klasifikasi 2015-2017 EGC
Bac 30 30
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Anderson, T.E., McFar-
lane,J. (2007). Buku ajar
keperawatan komunitas
teori dan praktik: Edisi 3.
Jakarta: EGC
Bac 31 31
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
d. Fokus kegiatan keperawatan Standar Diagnosis Keper- 1) Pengkajian fokus pada Achyar komang ayu.H.
komunitas: awatan Indonesia: Definisi kelompok anak remaja den- (2014) Asuhan Keper-
- Proses kelompok dan indicator Diagnostik. gan masalah merokok: awatan Komunitas . Jakarta.
- Pendidikan keperawatan Tim Pokja SDKIDPP a) Study dokumentasi : Data EGC
- Intervensi professional Library of Conggress Cata- jumlah remaja di masing 2 Anderson, Elizabeth & Mc.
keperawatan loging in Publication wilayah, RT, RW. Farlane, Judith. (2011).
- Kemitraan/kerjasama b) Angket : pengetahuan,per Community as partner: The-
- Pemberdayaan (empow Data. (2013). Nursing ilaku sikap merokok ory and practice in nursing,
erment ) intervention classification c) Observasi lingkungan / (6th ed). Philadelphia:
e. Evaluasi (NIC). (5th ed). St.Louis: wienshield survey : Lippincottt Willims &
f. Etik Legal terkait pemberian Elsevier Mosby Karakteristik lingkungan Wilkins.
asuhan Keperawatan kelom- Library of Conggress Cata- ,kegiatan remaja . Efendy dan Ferry Makhfud-
pok usia balita dengan gizi loging in Publication d) Wawancara ; Kader, li.(2009).Keperawatan kese-
a. Beneficience petugas kesehatan, tokoh hatan komunitas teori dan
b. Maleficience Data. (2013). Nursing masyarakat prakik dalam keperawatan.
c. Justice outcome classification 2) Diagnosa Keperawatan Jakarta. Salemba medika
d. Otomi (NOC). (5th komunitas fokus pada Riasmini, M. (2017).
masalah anak remaja dengan Panduan Asuhan Keper-
Riasmini, M. (2017). perilaku merokok awatan individu, keluarga,
Panduan Asuhan Keper- 3) Strategi intervensi keper kelompok, dan komunitas
awatan;individu, keluarga, awatan komunitas: dengan modifikasi NAN-
kelompok, dan komunitas a) Prevensi primer : DA, ICNP,NOC dan NIC di
dengan modifikasi NAN- - Pendidikan keperawatan Puskesmas dan masyarakat,
DA, ICNP,NOC dan NIC di - Intervensi professional Jakarta, Penerbit UI
Puskesmas dan Asuhan keperawatan keperawatan Herdman, T.Heather
komunitas pada kelompok b) Prevensi sekundair: NANDA Diagnosis
Nasrulloh.D. (2014). Etika 4 usia remaja dengan masalah - Screniing kesehatan Keperawatan: Definisi &
dan Hukum Keperawatan, perilaku merokok pada remaja Klasifikasi 2015-2017 EGC
Jakarta, Trans info media remaja - Identifikasi faktor resiko Standar Diagnosis Keper-
Notoatmodjo, S. c) Prevensi tersier: awatan Indonesia: Definisi
(2007). Promosi kesehatan - pendokumentasian dan indicator Diagnostik.
& ilmu perilaku. Jakarta: - pencatatan kasus / Tim Pokja SDKIDPP
Rineka Cipta. insiden Library of Conggress
- rujukan Cataloging in Publication
4) Fokus kegiatan keperawatan Data. (2013). Nursing
Achyar komang ayu komunitas intervention classification
.H.(2014) Asuhan Keper- - Proses kelompok (NIC). (5th ed). St.Louis:
a. Pengkajian fokus pada
awatan Komunitas . Jakarta. - Pendidikan keperawatan Elsevier Mosby
kelompok dewasa dengan
EGC - Intervensi professional Library of Conggress Cata-
masalah DBD
keperawatan loging in Publication Data.
1) Study dokumentasi : Data
Anderson, Elizabeth & Mc. - Kemitraan/ kerjasama (2013). Nursing outcome
jumlah penderita DBD di
Farlane, Judith. (2011). - Pemberdayaan (empow- classification (NOC).
masing 2
Community as partner: The- erment ) Riasmini, M. (2017).
wilayah,RT,RW.
ory and practice in nursing, 5) Evaluasi Panduan Asuhan Keper-
2) Angket : pengetahuan ttg
(6th ed). Philadelphia: 6) Etik Legal terkait pemberian awatan;individu keluarga,
penyakit DBD, kemampuan
Lippincottt Willims & asuhan Keperawatan kelom- kelompok, dan komunitas
mengenal secara dini ttg
Wilkins. pok usia balita dengan gizi dengan modifikasi NAN-
tanda gejala DBD, kemam-
a) Beneficience DA, ICNP,NOC dan NIC di
puan penduduk pencega-
Efendy dan Ferry Makhfud- b) Maleficience Puskesmas dan
han, riwayat menderita
li. (2009).Keperawatan kes- c) Justice Notoatmodjo, S.
DBD, upaya 3 M plus (2007). Promosi kesehatan
ehatan komunitas teori dan d) Veracity
3) Observasi lingkungan / & ilmu perilaku. Jakarta:
prakik dalam keperawatan. e) Otomi
wienshield survey : Karak- Rineka Cipta
Jakarta. Salemba medika
teristik lingkungan yang
berisko DBD, kepadatan
Riasmini, M. (2017). 1) Pengkajian fokus pada Achyar komang ayu
jentik nyamuk, kegiatan
Panduan Asuhan Keper- kelompok lansia dengan .H.(2014) Asuhan Keper-
jumantik .
awatan;individu, keluarga, hipertensi awatan Komunitas . Jakarta.
4) Wawancara: Kader,
kelompok, dan komunitas a) Study dokumentasi : Data EGC
petugas kesehatan, tokoh
dengan modifikasi NAN- KMS,jumlah balita,data
masyarakat
DA, ICNP,NOC dan NIC di Anderson, Elizabeth & Mc.
b. Diagnosa Kep.komunitas
Puskesmas dan masyarakat, b) Angket: pengetahuan,sikap Farlane, Judith. (2011).
fokus pada masalah DBD
Jakarta, Penerbit UI dan perilaku masyarakat Community as partner: The-
c. Strategi intervensi keper SKDN
terkait dengan merokok ory and practice in nursing,
awatan komunitas :
Herdman, T.Heather c) Observasi lingkungan / (6th ed). Philadelphia:
Asuhan keperawatan komu- a) Prevensi primer :
NANDA Diagnosis (Keper- wienshield survey Lippincottt Willims &
3. nitas pada masalah dewasa - Pendidikan keperawatan
awatan: Definisi &Klasifi- d) Wawancara ; Kader, Wilkins.
penyakit DBD - Intervensi professional
kasi). 2015-2017 EGC lansia, tokoh masyarakat
keperawatan
Yogiantoro, M. 2014.
b) Prevensi sekundair:
Library of Conggress Cata- fokus pada masalah lansia Pendekatan Klinis Hiper-
- Screniing kesehatan
loging in Publication dengan hipertensi tensi, dalam Siti, S., dkk,
penyakit DBD 2) Diagnosa Kep.komunitas
Data. (2013). Nursing 3) Strategi intervensi keper Buku ajar ilmu penyakit
- Identifikasi faktor resiko
intervention classification awatan komunitas : dalam (hlm. 2259-2313).
c) Prevensi tersier:
(NIC). (5th ed). St.Louis: a) Prevensi primer :
- Pendokumentasian
Elsevier Mosby Riasmini, M. (2017).
- Pencatatan kasus / Asuhan keperawatan komu- Panduan Asuhan Keper-
- Intervensi professional
insiden 5 nitas pada kelompok lansia awatan;individu keluarga,
- Rujukan
Library of Conggress Cata- -keperawatan
Pendidikan keperawatan
loging in Publication Data. masalah hipertensi b) Prevensi sekundair: kelompok, dan komunitas
d. Fokus kegiatan keperawatan dengan modifikasi NAN-
(2013). Nursing outcome - Screening kesehatan
komunitas DA, ICNP,NOC dan NIC di
classification (NOC). (5th) penyakit hipertensi
- Proses kelompok Puskesmas dan masyarakat,
- Identifikasi faktor resiko
- Pendidikan keperawatan Jakarta: Penerbit UI
Riasmini, M. (2017). c) Prevensi tersier:
- Intervensi professional
Panduan Asuhan Keper- - pendokumentasian
keperawatan Herdman, T.Heather
awatan;individ, keluarga,
- Kemitraan/kerjasama NANDA Diagnosis
kelompok, dan komunitas insiden
- Pemberdayaan (empow Keperawatan: Definisi &
dengan modifikasi NAN- --rujukan
pencatatan kasus /
erment ) Klasifikasi 2015-2017 EGC
DA, ICNP,NOC dan NIC di 4) Fokus kegiatan keperawatan
e. Evaluasi
Puskesmas dan komunitas
f. Etik Legal terkait pemberian Standar Diagnosis Keper-
Nasrulloh.D. (2014). Etika
asuhan Keperawatan kelom- awatan Indonesia: Difinisi
dan Hukum Keperawatan, - Pendidikan keperawatan
pok usia balita dengan gizi : dan indicator Diagnostik.
Jakarta,Trans info media --Intervensi professional
Proses kelompok
a) Beneficience Tim Pokja SDKIDPP
keperawatan
b) Maleficience
Notoatmodjo, S. - Kemitraan/ kerjasama
c) Justice
(2007). Promosi kesehatan - Pemberdayaan (empow
d) Veracity
& ilmu perilaku. Jakarta: erment )
e) Otonomi
Rineka Cipta.
Bac 32 32
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Riasmini, M. (2017).
Panduan Asuhan Keper-
awatan;individu keluarga,
kelompok, dan komunitas
dengan modifikasi NAN-
DA, ICNP,NOC dan NIC di
Puskesmas dan masyarakat,
Jakarta, Penerbit UI
Notoatmodjo, S.
(2007). Promosi kesehatan
& ilmu perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta
a. Educator
b. Advocate
c. collaborator
d. Role model
e. Care provider
Pembahasan:
Rujukan :
Bac 33 33
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 34 34
Next
k
Next
Back
BAB V
LATIHAN SOAL
UJIAN KOMPETENSI NASIONAL
D. III KEPERAWATAN
Bac 38
k
Next
Bac 39
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Soal:
Bac 40
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
2. Seorang laki laki umur 32 tahun di rawat di RS
dengan keluhan sesak nafas setelah makan seafood.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan bunyi nafas
wheezing, bibir sianosis, retraksi interkostal,
berkeringat dingin dan frekuensi nafas 30 kali/menit.
a. Sim kanan b.
Terlentang c.
Lithotomy
d. High fowler e.
Tredelenberg
Bac 41
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 30 30
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
7. Seorang laki-laki usia 25 tahun dirawat di sklera tidak ikterik. Saat ini pasen sedang
RS dengan keluhan muntah dan BAB cair dipuasakan dan telah dilakukan pemasangan
lebih dari 15 kali sejak semalam. Pada NGT. Perawat bermaksud memantau
pemeriksaan fisik tampak: turgor kulit ketepatan posisi NGT tersebut.
menurun, mukosa bibir kering, kesadaran
lethargis, tekanan da- rah 85/50 mmHg,
dan frekuensi nadi 110 kali/ menit teraba
lemah.
Bac 31 31
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 32 32
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
c. kulit dan sklera tidak ikterik d. berat
badan pasen meningkat
e. hasil pemeriksaan Lab: HBSAg (-)
Bac 33 33
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
dah 2 minggu, warna urine kuning jernih dan Apakah masalah keperawatan utama pada
pada hari ini pasen direncanakan akan dilaku- pasen tersebut?
kan pelepasan folley catheter.
Bac 34 34
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. intoleransi aktivitas c. kerusakan komunikasi verbal
b. pola nafas tidak d. kerusakan mobilisasi tubuh
efektip c. kelebihan e. gangguan asupan nutrisi.
volume cairan
d. penurunan perfusi jaringan 19. Seorang laki-laki umur 56 tahun dirawat di
e. nutrisi kurang kebutuhan tubuh RS, karena menderita stroke perdarahan. Pada
pengkajian diperoleh data: tingkat kesada-
ran coma, pupil mata anishokor, bunyi na-
17. Seorang perempuan umur 63 tahun
fas terdengar ngorok, TD = 200/120 mmHg,
dirawat di RS karena menderita Gagal
ginjal kronik. Hasil pemeriksaan fisik
diperoleh data: pasen tampak sesak, bunyi
nafas ronchi dan edema anasarca. Urine
output selama 24 jam adalah
300 cc dan berat badan klien 50 Kg.
a. 300
cc b.
500 cc c.
800 cc d.
1000 cc
e. 1200
cc
Bac 35 35
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 36 36
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
22. Seorang laki-laki umur 35 tahun dirawat di RS karena
mengalami trauma kepala. Pada saat dikaji pasien
hanya bisa membuka mata den- gan rangsang suara
sambil tangannya berusa- ha melokalisasi rangsang
nyeri yang diberikan dan pasien mengeluarkan suara
yang membi- ngungkan.
a. 15 b. 14 c. 13
d. 12 e. 11
Bac 37 37
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
dan terdapat luka (gangraen) didaerah jari mata tidak tampak menonjol dan tidak didapa-
kaki. Pasen mendapatkan therapi insulin dan tkan palpitasi atau berkeringat banyak.
saat ini anda akan melakukan injeksi insulin
sesuai dengan program therapi.
Bac 38 38
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Apakah jenis pemeriksaan lab/diagnostik dengan menggunakan kruk. Saat ini anda
spe- sedang melatih pasen menggunakan kruk.
sifik yang diperlukan pada kasus di
atas? Bagaimanakah posisi kaki pasen yang sakit
saat berjalan dengan menggunakan kruk?
a.
USG. a. berada di belakang kruk
b. urine b. maju sejajar dengan kruk
lengkap c. c. diayun mengikuti arah kruk
darah lengkap d. d. menjadi tumpuan saat melangkah
photo Rontgen e. diberi tumpuan dengan menggunakan
e. Kadar T3 dan kruk
T4
a.
0
b.
1
c.
2
d.
3
e.
4
Bac 39 39
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. nyeri akut
b. kecemasan
c. intoleransi aktivitas
d. takut akan kehilangan
e. gangguan mobilitas fisik
a. derajat I
b. derajat II-a
c. derajat II-b
d. derajat II-c
e. derajat III
Bac 40 40
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. observasi intake output b.
lakukan rehidrasi cairan
c. penuhi rasa nyaman pasen d.
observasi tanda-tanda vital
e. lakukan perawatan luka bakar
a. 3600 ml b. 4800
ml c. 6000 ml d.
7200 ml e. 8400 ml
Bac 41 41
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
lakukan ketika menghadapi kondisi tersebut? d. tanda dan gejala yang ada pada pasen hi-
lang.
a. mengukur tanda-tanda vital.
e. pasen tabah dan memiliki harapan yang
b. menghentikan transfusi darah.
realistis.
c. memberikan oksigen 2 liter/menit
d. melapor kepada dokter penanggung
jawab e. memberikan obat anti histamin
sesuai ha-
sil kolaborasi.
Bac 36 36
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
37. Seorang laki-laki umur 65 tahun dirawat mastoid dan setelah tidak terasa getarannya
di RS mata karena mengeluh penglihatan segera dipin- dahkan ke depan telinga, pasen
mata kanannya buram. Ketika saudara masih bisa mendengar jelas getaran tersebut.
periksa visus diperoleh hasil bahwa pasen
Apakah interpretasi hasil dari test garpu tala
hanya bisa meli- hat cahaya.
tersebut:
Berapakah nilai visus mata kanan
pasen?
a.
6/6
b.
5/6 c.
3/6
d.
1/6 e.
1/~
Bac 37 37
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. Weber (-) pada tanggal 12 Maret 2017 merupakan awal
b. Weber (+) menstruasi dan merupakan menstruasi terakh-
c. Rhinne (-) irnya. Ibu ingin mengetahui apakah dirinya
d. Rhinne (+) hamil atau tidak.
e. Scwabach (+)
menstrua- si selama 4 minggu. Ibu
mengatakan bahwa
40. Seorang perempuan umur 20 tahun datang ke Poliklinik
THT mengeluh nyeri telinga dan pendengaran nya
menurun, setelah berenang di sungai. Pada pemeriksaan
fisik dari lubang telinga keluar cairan kuning dan bau,
daun tel- inga tampak bengkak dan kemerahan. Pasen
bertanya kenapa ini bisa terjadi dan malu den- gan
telinga nya.
a. cemas
b. nyeri akut
c. kurang pengetahuan
d. gangguan pendengaran
e. gambaran diri menurun
a. Striae lividae
b. Striae albican
c. Linea nigra
d. Linea alba
e. Cloasma
Bac 38 38
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Apakah yang akan anda lakukan pada ibu tersebut?
a. Risiko konstipasi
b. Ketidakseimbangan cairan
c. Risiko intake cairan tidak adekuat
d. Ketidaknyamanan pola BAB karena adanya
haemorroid
e. Defisiensi pengetahuan terkait perubahan
fisiologis sistem pencernaan
Bac 39 39
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
terutama pagi hari disertai pusing. Dilakukan 47. Seorang ibu G2 P1 A0 hamil 27 minggu
pengkajian ibu mengatakan sudah sebulan ini datang ke Puskesmas datang untuk memer-
tidak haid. HPHT menurut ibu tanggal 18 Ok- iksakan kehamilannya, anak pertama berusia
tober 2017. 2,5 tahun. Ibu mengeluh kadang merasa pus-
ing sudah beberapa minggu ini, gerakan janin
Kapankah taksiran persalinan ibu tersebut ?
cukup aktif. Hasil pemeriksaan didapatkan
a. 25 Juli 2018 TFU 2 jari diatas pusat, DJJ 140 x/mnt, ede-
b. 26 Juli 2018 ma wajah tidak ada, edema pada pretibia, TD
c. 25 Juni 2018 140/95 mmHg.
d. 27 Juni 2018
Apakah pemeriksaan diagnostik tambahan
e. 14 Juni 2018
yang dapat dilakukan ?
a. Kimia darah
45. Seorang ibu G3P2A0 hamil 29 minggu
b. Protein Urin
datang ke Puskesmas. Dilakukan pengkajian
c. Darah lengkap
dengan tinggi fundus uteri (TFU) 28 cm, dan
d. Berat jenis urin
kepala berada di bawah spina ischiadika.
e. Gula darah sewaktu
Berapakah kira-kira usia kehamilannya saat
ini ?
48. Seorang perempuan dengan G2 P0 A1 ham-
a. 36 minggu il 28 mgg mengeluh keluar darah pervagina
b. 35 minggu tanpa ada rasa nyeri. TTV suhu 36,8°C, Nadi
c. 34 minggu 80 x/mnt, TD 120/70 mm Hg, RR 20 x/mnt.
d. 33 minggu Klien tampak gelisah memikirkan kondisi
e. 32 minggu kehamilannya. Hasil pemeriksaan dinyatakan
mengalami perdarahan antepartum.
46. Seorang ibu datang ke puskesmas G1 P0 Apakah yang perlu dikaji lebih lanjut tentang
A0 hamil 33 minggu, mengeluh mengalami perdarahan pada pasien tersebut ?
perdarahan saat bangun tidur namun tidak ada
a. Waktu perdarahan, riwayat abortus
nyeri. Saat dilakukan pemeriksaan lebih
b. Riwayat menstruasi, riwayat abortus
lanjut dengan USG hasilnya menunjukan
c. Jumlah perdarahan, warna perdarahan
plasenta previa marginalis.
d. Waktu perdarahan, keluhan saat
Apakah tindakan yang sebaiknya tidak menstruasi
dilaku- kan pada ibu tersebut ? e. Warna perdarahan, keluhan menjelang
menstruasi
a. Observasi kontraksi
b. Pemeriksaan dalam
c. Palpasi manuver leopold 49. Seorang ibu 27 tahun, G2 P1 A0 hamil 38
d. Pemeriksaan tinggi fundus minggu, datang ke puskesmas pukul 16.00.
e. Mengukur Tanda-tanda vital Kemudian dilakukan pemeriksaan didapatkan
Bac 40 40
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
TFU 36 cm, ibu mengeluh sudah mulas-mu-
las namun belum teratur sejak 10 jam yang
lalu. Ibu mengatakan mules-mules 2-3x setiap
Bac 41 41
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
10 menit selama 20 detik, selain itu ibu juga ar lendir bercampur darah.
mengeluh sudah keluar lendir bercampur da- Pemeriksaan fisik
rah. Saat dilakukan periksa dalam sudah ada
pembukaan 2 cm, serviks tipis dan mendatar,
ibu meringis.
a. Kala I
b. Kala II
c. Kala III
d. Kala IV
e. Kala I fase aktif
Bac 42 42
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
didapatkan TD 120/78 mmHg, N 78 x/mnt, Sh
36oC, RR 18 x/mnt, TB 143 cm, BB 53 kg, TFU 30
cm, tafsiran berat janin 2700 gram. Hasil pemeriksaan
dalam pembukaan 2 cm.
a. Ukuran janin b.
Psikologis ibu
c. Bentuk panggul
d. Karakteristik serviks
e. Kekuatan kontraksi ibu
52. Seorang ibu baru saja melahirkan bayi laki-la- ki, saat
ini sudah dua jam dilakukan observasi diruang
pemulihan. Ibu merasakan darah kel- uar cukup
banyak dirasakan pembalut penuh, sudah ganti
pembalut namun sekarang sudah terasa keluar darah
lagi dan BAK keluar se- dikit. Hasil pengkajian TTV
dalam batas nor- mal, TFU teraba 3 jari diatas pusat,
uterus ter- aba lunak dan agak ke kanan, kandung
kemih teraba keras.
Bac 43 43
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
mertuannya jika makan telur atau ikan akan menit, dan suhu 36,5oC.
membuat ASI tambah amis dan luka jahitan
Apakah intervensi keperawatan yang bisa
lama keringnya.
dilakukan untuk ibu tersebut ?
Apakah yang dapat anda lakukan terkait
a. Menganjurkan ibu untuk relaksasi
kasus tersebut ?
b. Melakukan massage pada daerah uterus
a. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkon- c. Anjurkan ibu untuk melakukan
sumsi yang disediakan oleh ibu mertua mobilisasi dini
b. Menjelaskan pentingnya nutrisi sumber d. Mengobservasi adanya tanda-tanda
hewani untuk ibu post partum perdarahan
c. Menjelaskan cara perawatan bayi dan e. Menghintung banyaknya darah yang kel-
meningkatkan produksi ASI uar pada pembalut
d. Menjelaskan cara mencukupi kebutuhan
tidur ibu menyusui
56. Seorang bayi perempuan lahir pada tanggal
e. Memberikan edukasi tentang cara per-
1 Oktober 2017, pukul 10.35. Bayi saat lahir
awatan payudara
menangis kuat, skor APGAR 8/9. Bayi telah
dilakukan IMD, kemudian ditimbang, diukur
54. Seorang ibu baru saja 2 hari melahirkan anak PB dan antropometri lainnya. Bayi menangis,
perempuan. Ibu mengatakan saat anaknya saat diraba ternyata popok dan bajunya basah.
menangis bingung sekali karena sudah diber-
Apakah jenis kehilangan panas badan yang
ikan ASI dan popoknya yang basah sudah di-
di- alami bayi tersebut?
ganti. Ibu mengatakan ini merupakan
pengala- man pertama mengurus bayi. a. Radiasi
b. Konveksi
Apakah intervensi keperawatan yang dapat
c. Konduksi
diberikan untuk ibu muda tersebut?
d. Evaporasi
a. Auskultasi suara peristaltik usus e. Rehabilitasi
b. Mengobservasi intake dan output cairan
bayi
c. Bisa diberikan susu formula jika masih 57. Bayi laki-laki baru saja lahir spontan satu jam
menangis yang lalu, gerakan aktif, BB 2450 gram, PB
d. Memberikan informasi cara mengatasi 48 cm, RR 40 x/mnt dengan usia kehamilan
bayi menangis 36 minggu. Hasil pemeriksaan fisik tidak
ditemu- kan kelainan.
e. Memberikan informasi tentang perawatan
bayi baru lahir Apakah tindakan keperawatan yang dapat kita
lakukan selanjutnya ?
55. Seorang ibu post partum 1,5 jam, usia 35 ta- a. Dimandikan
hun P3A0 saat ini mengeluh mules didaerah b. Pemberian oksigen
perut, kontraksi uterus teraba lemah, kandung c. Pemberian antibiotik
kemih kosong ibu sudah BAK ditempat tidur d. Dirawat dalam inkubator
Bac 44 44
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
dengan pispot. TD 110/60 mmHg, frekuensi e. Rawat gabung dengan ibunya
Nadi 82 x/menit, frekuensi pernafasan 18 x/
Bac 45 45
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. Virus HPV
b. Banyak pasangan
c. Menikah di usia dini
d. Personal hygiene buruk
e. Pakaian dalam yang lembab
a. Biopsi
b. Kolposkopi
c. Pemeriksaan PAP smear
d. Pemeriksaan rontgen paru
e. Pemeriksaan laboratorium khususnya da-
rah lengkap
Bac 46 46
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. n + 9
2
b. 2n + 8 c. 8 n +
2
d. 3 X 5 – 7
e. 3 X BB lahir
a. 1 cc
b. 0,1 cc c. 0,5 cc
d. 0,05 cc e. 0,01
cc
a. bola bekel
b. kuda-kudaan c.
boneka panda
d. alat masak-masakan
e. pensil dan buku gambar
Bac 47 47
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 48 48
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
e. modifikasi c. terjadi penurunan suhu tubuh sampai 36
lingkungan 0
C
d. adanya indurasi dengan diameter 10 mm
66. Seorang anak laki-laki usia 12 tahun , e. terjadi luka yang dalam dan nyeri
dirawat dengan DBD , menunjukkan reaksi
terhadap hospitalisasi dimana saat pasien
masuk ke ru- ang perawatan saudara
memperkenalkan diri namun anak tidak
berespon, saat akan dilaku- kan pengkajian
anak tidak kooperatif , bahkan
memalingkan mukanya ke tembok.
Bac 49 49
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
68. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun dirawat e. anjurkan orang tua agar segera
dengan keluhan batuk , panas dan sesak na- melapor jika oksigen sudah
pas. Berdasarkan pengkajian dan analisa data, habis
masalah keperawatan yang ditegakkan: tidak
efektif bersihan jalan nafas dengan interven-
si keperawatan saudara melakukan fisiotera-
pi dada, dengan salah satu tindakan saudara
melakukan perkusi pada dada atau punggung
anak .
Bac 50 50
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
70. Seorang anak perempuan usia 3 tahun dirawat dengan
keluhan batuk, panas dan penurunan BB. Berdasarkan
anamnesa anak pernah dirawat beberapa bulan yang
lalu dengan ka- sus yang sama, mendapatkan terapi
obat spesi- fik hanya ibu sering lupa memberikan
kepada anaknya. Masalah keperawatan yang ditegak-
kan : regimen terapeutik tidak efektif .
Bac 51 51
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. mengukur BB harian
b. mengkaji turgor kulit
Bac 52 52
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
74. Seorang anak laki-laki usia 2,5 tahun , e. Berikan surat istirahat sakit agar keseha-
anak diawat dengan kejang demam yang tan anak optimal
pertama kali . Selama 3 hari dirawat suhu
tubuh anak tidak pernah meningkat hasil
pemeriksaan ter- akhir suhu 36,5 0C dan
anak sudah diperbo- lehkan pulang ,
saudara memberikan edukasi kepada orang
tua cara penanganan kejang jika terjadi
berulang
Bac 53 53
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. mengajarkan distraksi
b. mengkonsulkan ke Psikiater
c. membimbing tarik nafas dalam
d. menemukan penyebab ansietas
e. memberikan suara musik yang tenang
a. isolasi social
b. gangguan HDR
c. gangguan alam perasaan
d. perubahan mental organik
e. gangguan persepsi sensori
Bac 54 54
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
c. mengevaluasi respon persepsinya
d. mengidentifikasi suara yang didengar
klien
e. membantu klien fokus pada stimulus ek- sternal
Bac 55 55
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 56 56
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
klien seperti ini sejak ia diceraikan oleh tim untuk melaksanakan asuhan keperawatan
sua- minya dan di PHK. Tanda-tanda vital terhadap 2 orang pasien yang mengalami
dalam batas normal, setelah pemeriksaan kecelakaan lalu lintas, kemudian saudara
psikologis dokter memberikan terapi melakukan pengkaji- an data dan menetapkan
lordomer dan diaz- epam injeksi. prioritas masalahnya.
a. menenangkan
pasien
b. membuat pasien
tertidur
c. mengendalikan emosi
pasien
d. membuat pasien mengenal
realita
e. memampukan pasien untuk bicara
dengan baik
Bac 57 57
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 58 58
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. menentukan tindakan keperawatan b.
menentukan tujuan keperawatan
c. menentukan prioritas masalah d.
menentukan kriteria hasil
e. menentukan rencana
a. makan dibantu
b. bantuan eliminasi
c. bantuan kebersihan diri
d. observasi tanda vital setiap shift e.
observasi tanda vital setiap 2 jam
Bac 59 59
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Apakah metode penugasan yang diterapkan perawat pelaksana tersebut menanyakan kelu-
di ruang tersebut ? han yang dirasakan dan riwayat penyakit yang
a. tim
b. kasus
c. primer
d. modular
e. fungsional
a. melakukan tindakan
b. mengikuti timbang terima
c. mendokumentasikan tindakan
d. menyelenggarakan konference
e. merawat pasien dari masuk sampai
pulang
a. perawat assosiet
b. ketua tim
c. anggota tim
d. perawat primer
e. nursing aid
Bac 48 48
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
pernah diderita kepada pasien yang
a. intervensi kolaboratif dan Independensi
menjadi tanggung jawabnya.
b. tindakan keperawatan yang sudah dan be-
Apakah yang menjadi tanggung jawab lum dilakukan
per- awat pelaksana pada kasus tersebut c. diagnose medis tidak perlu cukup identi-
a. membuat perencanaan
b. menyelenggarakan konferensi
c. menilai tingkat kebutuhan pasien
d. kerjasama dengan anggota tim
kesehatan lainnya
e. memberikan asuhan keperawatan
pada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
Bac 49 49
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. Intrapersonal
b. interpersonal
c. intergroup
d. horizontal
e. vertikal
Bac 50 50
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. realibility b.
assurance c.
tangibles d.
emphathy
e. responsiveness
Bac 51 51
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
101. Perawat D saat ini bertugas di ruang penyakit Pasien geli- sah, dr memberikan obat
dalam RS X sebelum dan sesudah melakukan antihypertensi untuk menurunkan 25% tekanan
tindakan keperawatan maupun kontak dengan sistolik maupun di- astolic dalam beberapa menit.
pasien perawat D selalu mencuci tangan . Pasien diistira-
a. keselamatan pasien
b. perawatan diri
c. Kenyamanan
d. Kepuasan pasien
e. kecemasan
Bac 52 52
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
hatkan dengan berbaring di tempat pasien tampak lemah, TD 110/70mmHg,
tidur. frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas
Apakah evaluasi perawat selanjutnya 29x/menit, ronchi (+). Instruksi dokter bersi-
pada pasien diatas? hkan jalan napas, agar oksigen lancar masuk
ke alveoli.
a. keluhan sakit
kepala b. tekanan Apakah tindakan perawat selanjutnya pada
Intra Kranial pasien diatas?
c. penurunan tingkat a. lakukan pengisapan lendir dan basahi
kesadaran
cairan
d. penurunan TD secara
bertahap e. observasi reaksi
alergi
Bac 53 53
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
b. ajarkan batuk efektif secara intensif bengkak dan krepitasi tidak dapat
c. berikan banyak minum air hangat digerakkan.
d. bilas denganlarutanNa Cl 0,9%
e. kolaborasi expectorant
Bac 54 54
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Kesadaran Compos mentis, TD100/60mmHg,
frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas
20x/menit Suhu 370C, rencana konsul dokter
Orthopedi, sementara pasien immobilisasi daerah
fraktur.
Bac 55 55
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Apakah tindakan yang tepat pada pasien a. cek ureum dan kreatinin b.
diatas? enzyme jantung
Bac 56 56
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
c. lab analisa Apakah tindakan perawat selanjutnya pada
urine d. cek pasien diatas?
fungsi hepar e.
a. siapkan pasien untuk operasi
darah lengkap
b. berikan pasien inform consent
c. hubungi dokter yang menangani
113. Seorang laki laki berusia 51 tahun d. dampingi pasien sebelum operasi
datang ke UGD dengan keluhan nyeri e. sarankan keluarga untuk membujuk
uluhati, perut tampak membesar dan
keras, mata kuning. Hasil TTV;TD
110/70 mmHg, frekuensi nadi
92 x/menit, frekuensi napas 26x /menit,
pasien didiagnosis suspect sirhosis
Hepatis. Tiba tiba muntah darah kurang
lebih 200 cc berwarna gelap dan banyak
stolsel, perut masih tampak kembung dan
mual, pasien sudah dipasang in- fus
asering 8 jam/kolf.
Bac 57 57
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
115. Seorang laki laki berusia 37 tahun dibawa ke 117. Seorang laki laki berusia 51 tahun
IGD karena kesadaran menurun, pasien datang ke UGD RS karena mengeluh
mem- punyai riwayat DM. Hasil pusing dan mata kunang kunang
pemeriksaan TD setelah terpapar asap mobil da- lam
100/60 mmHg, frekuensi napas 26 x/menit garasi. Hasil pemeriksaan fisik TD
tidak teratur, kaki tangan dingin, berkerin- 100/60 mmHg, frekuensi nadi 92
gat seluruh tubuh, frekuensi nadi 93 x/menit, x/menit, frekuensi napas 29x /menit.
gula darah 70 mg%, diberikan O2 6 Tiba tiba Pasien pingsan,
liter/menit melalui masker, telah dipasang
infus NaCl 0,9
% 21 tetes /menit instruksi dokter berikan
glucose 10 % IV .
a. turgor kulit
b. tekanan darah
c. Tekanan darah
d. tingkat kesadaran
e. perabaan extremitas
Bac 53 53
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
sianotis napas lambat dan dalam namun nadi masih e. miringkan pasien dengan log rool
teraba pada pembuluh darah perifer.
Bac 54 54
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
120. Seorang laki laki berusia 51 tahun datang ke pas 26x /menit. Tiba tiba pasien lemas- mengeluh
UGD RS karena mengeluh pusing dan mata tidak berdaya pasien syok.
kunang kunang, tangan kiri tidak dapat dig-
erakkan, kesulitan bicara. Hasil pemeriksaan
fisik TD 180/100 mmHg, frekuensi nadi 92
x/menit, frekuensi napas 27x/menit. Tiba tiba
Pasien tidak sadar, perawat harus memastikan
jalan napas tidak terjadi sumbatan.
a. Frekuensi muntah
b. Turgor kulit
c. Produksi urine
d. Kekuatan otot
e. Denyut nadi perifir
Bac 55 55
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Apakah tindakan kolaborasi Bagaimana lang- kah langkah mencegah
perawatpada pasien diatas? penularan TBC Paru ?”
e. “Apakah bapak/ ibu tahu di mana saja
a. pasang infusberikan cairan
pen- gobatan TBC dapat dilakukan?”;
parenteral/re- hidrasi
“Apa- kah bapak dan ibu sudah tahu
b. berikan minumlarutan
bagaimana cara minum obat anti TBC?”
elektrolit c. monitor TTV
secara intensif
d. lakukan pemeriksaan 124. Perawat A mengunjungi rumah keluarga Ba-
AGD pak B di RT 01 RW 09. Ibu B (49 tahun)
e. cek elektrolit
darah
Bac 56 56
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Bac 57 57
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
pada tangan, dan kaki kanan, sulit berjalan, a. Anjurkan olah raga
BB 45 kg, TB 150 cm. b. Berikan diet diabetes
a. Suhu akral
b. Tekanan darah
c. Integritas kulit
d. Kemampuan aktifitas
e. Perubahan struktur tubuh
Bac 56 56
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
c. Batasi kebiasaan b. Membatasi aktivitas
makan c. Mengajarkan tata cara sholat
d. Berikan pendidikan d. Mengajarkan tehnik relaksasi
kesehatan
e. Memberikan kompres air hangat
e. Anjurkan pemeriksaan
kesehatan
133. Seorang laki-laki usia 60 tahun, tinggal
131. Seorang perempuan, usia 62 tahun, bersama anaknya. Hasil pengkajian klien
mengeluh lutut terasa kaku dan nyeri untuk
tinggal di panti werda. Hasil pengkajian
di gerakkan, sulit tidur. Hasil pemeriksaan
didapatkan pa- sien mengeluh lemas.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data:
kulit kering, banyak bekas luka garuk
pada lengan dan kaki, hasil pe-
meriksaan GDS: 220 gr/dl
a. Pola
makan
b. Perilaku
hygiene c.
Faktor keturunan
d. Lamanya
keluhan
e. Lingkungan tempat
tinggal
a. Melatih
ROM
Bac 57 57
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Apakah kriteria hasil yang diharapkan dari 136. Seorang perawat komunitas melakukan ke-
tindakan keperawatan di atas? giatan posyandu balita sistim lima meja yang
meliputi : (1) Balita didaftar dalam formulir
a. nyeri berkurang
pencatatan balita, (2) Penimbangan anak dan
b. sendi tidak kaku
balita dan mencatat hasil penimbangan pada
c. aktifitas mandiri
secarik kertas yang terselip di KMS. (3) Me-
d. rasa nyaman terpenuhi
mindahkan hasil penimbangan anak dari se-
e. kebutuhan tidur terpenuhi
carik kertas ke KMS nya
Bac 58 58
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
138. Seorang perawat komunitas sedang melaku- kan
intervensi pembinaan pada kelompok
Bac 59 59
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
ibu balita dengan gizi kurang , dalam melak- TBC (2 anak) Dari 100 responden 34% peng-
sanakan tugasnya selalu memberikan yang etahuan tentang Gizi balita rendah dan 39%
terbaik, melindungi hak-hak klien , membuat perilaku kurang baik dalam pemenuhan gizi
rasa nyaman pada balita serta berkolaborasi
dengan tim kesehatan lainnya.
a. Confidentiality.
b. Non-malefisience
c. Respect for autonomi.
d. Beneficience (do good).
e. Veracity (Truthfullness &
honesty)
Bac 60 60
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
balita, 34% perilaku kurang baik e. Intervensi professional keperawatan
tentang pen- yakit infeksi dan 44%
kunjungan posyandu balita rendah.
142. Hasil pengkajian di sebuah RW didapatkan
Apakah masalah keperawatan data masalah kesehatan remaja yaitu. 41
komunitas uta- ma pada kasus diatas ? %remaja kurang pengetahuan tentang baha-
ya merokok, 29 % remaja gemar nongkrong
a. Koping ibu balita tidak
di pinggir jalan. Hasil wawancara terhadap 10
efektif
remaja, 6 orang mengatakan merokok kare-
b. Pola pemberian nutrisi yang tidak
na pengaruh teman sebaya dan 4 orang untuk
ekeftif c. Perilaku pencarian
pergaulan.
pelayanan kesehatan
tidak efektif
d. Resiko peningkatan penyakit
infeksi
(ispa, diare dan tbc)
e. Defisiensi pengetahuan dan
ketrampilan
tentang kesehatan balita
a. Pencegahan
Primer b.
PencegahanTersi
er
c.
PencegahanSekund
er
d. Pemberdayaan
(empowerment)
Bac 61 61
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. Kemitraan
b. Binasuasana
c. Pemberdayaan
d. Proses Kelompok
e. Pendidikan kesehatan
a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier
d. Promotif
e. Perventif
a. Rujukan
b. Skrining kesehatan
c. Manajemen perilaku
Bac 62 62
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
145. Hasil pengkajian pada suatu Kelurahan ditemukan
masalah keperawatan komunitas didapatkan data
Sebagian besar partisipan beranggapan DBD
disebabkan oleh gigitan nyamuk, tetapi tidak tahu
karakteristik jentik nyamuknya , 42% rumah tangga
positif jentik.
18% warga menyatakan yang paling efektif untuk
mencegah DBD adalah dilakukan fog- ging atau
menabur bubuk abate. Perawat me- lakukan
kampanye tentang penyakit DBD.
a. Keluarga binaan b.
Proses kelompok
c. pendidikan kesehatan d.
Penyebaran informasi
e. Pemberdayaan masyarakat
Bac 63 63
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
a. prevensi primer
b. prevensi tersier
c. proses kelompok
d. tindakan mandiri
e. prevensi sekunder
Bac 64 64
Next
k
Back
BAB VI
KUNCI JAWABAN, PEMBAHASAN
DAN RUJUKAN LATIHAN SOAL
UJIAN KOMPETENSI NASIONAL
D. III KEPERAWATAN
Bac 66
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan:
Bac 67
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
2. Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Rujukan
3. Kunci Jawaban: E
Pembahasan:
Bac 68
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
dada seringkali mengalami kerusakan jaringan Suzanne C. Smeltzer & Brenda G. Bare, alih
internal di daerah dada termasuk kerusakan Bahasa: Agung Waluyo, dkk. (2002).
dari pembuluh darah dan timbullah perdarah- Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
an dari daerah sekitar pleura sehingga darah Brunner & Suddarth, edisi 8, volume 1
tersebut akan terkumpul di rongga pleura seh- (p.671 – 673), Jakarta, EGC.
ingga terjadilah hemothoraks dan nyeri dada.
Adanya hemothoraks akan meningkatkan
tekanan udara dalam rongga pleura sehingga 4. Kunci Jawaban: E
pengembangan paru-paru dapat tertekan dan Perencanaan dan Pen-
menurun sehingga timbul sesak nafas. Untuk dokumentasian Perawatan Pasien,
menurunkan tekanan dalam rongga pleura edisi
tersebut maka dipasang WSD agar pengem- 3 (p.195 – 201), Jakarta, EGC.
bangan paru-paru kembali optimal dan sesak
berkurang. Indikator utama dari keefektipan/
keberhasilan setelah 3 hari pemasangan WSD
adalah tidak ada nya lagi penambahan dari
jumlah darah yang tertampung dalam botol
WSD, hal ini menunjukkan bahwa darah yang
terkumpul dalam rongga pleura sudah tidak
ada, sehingga tekanan dalam paru-paru sudah
berkurang dan paru-paru dapat berkembang
kembali dengan optimal. Dengan demikian
sesuai dengan vignette di atas indikator utama
keberhasilan pada pasen yang dipasang WSD
adalah tidak adanya penambahan jumlah dar-
ah dalam botol WSD.
Rujukan
Bac 62 62
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 63 63
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan:
6. Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Bac 64 64
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Gangguan Sistem Kardiovaskuler (p. 88
– 106), Jakarta, PT. Salemba Medika.
7. Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 65 65
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
8. Kunci Jawaban: B dari lam- bung berarti NGT masih tepat posisi
mya di dalam lambung tapi jika sebaliknya
Pembahasan:
berarti po- sisi nya sudah bergeser dan harus
Typhus abdominalis merupakan peradangan diperbaiki.
pada usus halus yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Salmonella typhosa, Paratyphi A, B,
C. Akibat dari proses infeksi ini akan terja-
di peningkatan suhu tubuh diikuti penurunan
nafsu makan, bibir kering, lidah kotor dan
seluruh tubuh juga kotor. Peningkatan suhu
tubuh (hyperthermi pada pasen typhus sangat
khas terjadi pada sore dan malam hari dan
akan turun pada pagi dan siang hari. Pada
vignete terdapat data kunci yaitu keluhan
demam dan suhu tubuh 38.5°C. Untuk itu
problem utama pada pasen typhus adalah
gangguan keseim- bangan suhu tubuh:
hiperthermi, sehingga prioritas intervensi
yang harus dilaksanakan adalah lakukan
kompres dingin pada daerah ketiak (Kunci
Jawaban B).
Rujukan:
9. Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Bac 66 66
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujuk
an:
11. Kunci Jawaban: D
Kozier, Erb, Berman and Snyder, Alih
Bahasa: Esty Wahyuningsih, dkk. Pembahasan:
(2011). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: kon- sep, Proses dan Pada pasen hepatitis biasa nya keluhan yang
Praktik, edisi 7, volume sering dirasakan adalah mual, tidak nafsu
2 (p.786 – 790). Jakarta, EGC. makan dan lemas. Hal ini disebabkan karena
C Pembahasan:
Rujuk
an:
Bac 67 67
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan:
Pembahasan:
Bac 68 68
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan:
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 69 69
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Doengoes, Moorhouse, Geissler, alih Bahasa: 208) Jakarta, PT. Salemba Medika.
I Made Kariasa dam Ni Made
Doengoes, Moorhouse, Geissler, alih Bahasa: I
Sumarwati, (2000). Rencana Asuhan
Made Kariasa dam Ni Made Sumarwati,
Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pen- dokumentasian
Perawatan Pasien, edisi
3 (p.686 – 694), Jakarta, EGC.
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 70 70
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
(2000). Rencana Asuhan 208) Jakarta, PT. Salemba Medika.
Keperawatan Pedoman untuk
Nursalam (2006). Asuhan Keperawatan pada
Perencanaan dan Pen-
Pasen dengan Gangguan Sistem Perke-
dokumentasian Perawatan Pasien,
mihan (p.65 – 67), Jakarta, PT. Salemba
edisi
Medika.
3 (p.671 – 685), Jakarta,
EGC.
D Pembahasan:
Rujuk
an:
Bac 71 71
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Suzanne C. Smeltzer & Brenda G. Bare, alih Suzanne C. Smeltzer & Brenda G.
Bahasa: Agung Waluyo, dkk. (2002). Bare, alih Bahasa: Agung
Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Waluyo, dkk. (2002). Buku
Brunner & Suddarth, edisi 8, volume 2 Ajar Keperawatan Medikal
(p.1438 – 1441), Jakarta, EGC. Bedah Brunner & Suddarth,
edisi 8, volume 2 (p.1443 –
1456), Jakarta, EGC.
16. Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 72 72
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
17. Kunci Jawaban : C
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 73 73
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Fransisca B. Batticaca (2008). Asuhan Keper-
Brunner & Suddarth, edisi 8, volume 2 awatan Gangguan Sistem persyarafan,
(p.1443 – 1456), Jakarta, EGC. (p.55 - 66) Jakarta, PT. Salemba Me-
dika
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 74 74
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Suzanne C. Smeltzer & Brenda G. Bare, untuk Perencanaan dan Pen-
alih Bahasa: Agung Waluyo, dkk. dokumentasian Perawatan Pasien, edisi
(2002). Buku Ajar Keperawatan 3 (p.290 – 308), Jakarta, EGC.
Medikal Bedah Brunner & Suddarth,
Fransisca B. Batticaca (2008). Asuhan Keper-
edisi 8, volume 3 (p.2131 – 2144),
awatan Gangguan Sistem persyarafan,
Jakarta, EGC.
(p.55 - 66) Jakarta, PT. Salemba Me-
dika
Rujuk
an:
Bac 75 75
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 76 76
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
21. Kunci Jawaban: C
Respon verbal
2 c. mengucapkan kata” yang tidak tepat 3 Mengulang kata-kata yang tidak tepat secara
acak
Respon motorik
Rujukan:
Bac 77 77
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
23. Kunci Jawaban: D dampak pada berbagai sistem tubuh dan di-
manifestasikan dengan rasa lapar (polifagi),
Pembahasan:
haus (polidipsi) dan banyak kencing (poliuria)
Pada DM terjadi hyperglikemia, terjadi
osmotik diuresis sehingga dapat menimbulkan
banyak kencing (poliuria) dan konsekwensinya
men- dorong keinginan minum/merasa haus
(polidip- si).
Rujukan:
Pembahasan:
Bac 78 78
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
serta rasa lemas dan luka yang sulit 25. Kunci Jawaban: E
sembuh (gangraen). Untuk mengatasi
Pembahasan:
masalah terse- but tim dokter biasanya
memberikan injeksi insulin, dengan tujuan Penyakit DM berkaitan dengan perilaku
untuk menurunkan ka- dar glukosa darah seseo- rang, apalagi pasen yang sudah 7 tahun
setelah pasen mendapatkan intake men- derita DM maka hal terpenting dari
makanan, untuk itu sebelum member- ikan penatal- aksanaan DM adalah perubahan
injeksi insulin harus dipastikan terlebih perilaku nya, baik dalam makan (diet),
dahulu bahwa makanan sudah tersedia kontrol gula darah, olah raga, dan dalam
berada di meja pasen agar rentang waktu memakan obat oral DM, sehingga apabila
penyuntikan insulin dengan jam makan sudah ada kesadaran dan
pasen tepat.
Rujuk
an:
Bac 79 79
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan:
Bac 80 80
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Doengoes, Moorhouse, Geissler, alih Bahasa: I Made
Kariasa dam Ni Made Sumarwati, (2000).
Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pen- dokumentasian
Perawatan Pasien, edisi
3 (p.726 – 742), Jakarta, EGC.
Pembahasan:
Bac 81 81
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan:
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 72 72
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
sep, proses dan praktik. Edisi 7, volume Derajat luka bakar ditentukan berdasarkan
2 (p. 649 -653). Jakarta, EGC. kedalaman kerusakan jaringan yang diakibat-
kan oleh trauma panas. Hal ini sangat tergan-
Suratun, Heryati, Santa Manurung, Een
tung pada intensitas panas dan lamanya panas
Rae- nah, (2008). Asuhan
mengenai tubuh serta proses rambatan panas
Keperawatan den- gan Gangguan
pada jaringan tubuh. Berikut klasifikasi luka
Sistem muskuloskeletal (p.195 –
bakar berdasarkan grade luka bakar :
204), Jakarta, EGC.
1. Luka bakar grade I (superficial burn)Ker-
usakan jaringan terbatas pada kulit lapisan
29. Kunci
Jawaban: A
Pembahasan:
Rujuk
an:
:B
Pembahasan:
Bac 73 73
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan:
Bac 74 74
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
taranya penurunan kardiak output, yang dise- babkan
karena kehilangan cairan plasma. Pen-
Bac 75 75
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan:
Bac 76 76
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Menurut Rumus Baxter untuk rehidrasi Pada dermatitis terjadi peradangan pada kulit
cairan akibat luka bakar adalah: BB x % yang dipicu oleh adanya kontak dengan yang
luka bakar x 4 cc, dari kasus diketahui BB bersifat allergen. Manifestasi klinik yang
pasen = 50 Kg dan prosentase luka bakar mun- cul antara lain: gatal-gatal pada kulit,
adalah 36 % hasil dari penjumlahan dada 7 bruntus kemerahan, krusta, dll. Adanya krusta
% + kedua lengan 4 menim- bulkan ketidaknyamanan dan
% + punggung 25 menghambat perbaikan pada kulit sehingga
% perlu dibersi- hkan dan dirawat dengan baik.
Sehingga dengan menggunakan rumus Proses pem-
terse- but diperoleh: 50 x 36 x 4 cc = 7200
cc
Rujuk
an:
33. Kunci
Jawaban: A
Pembahasan:
Bac 77 77
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 78 78
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Berdasarkan vignette soal di atas sebenar nya pasen
masih diduga menderita HIV (+) teta- pi pasen sudah
merasa dijauhi teman-teman nya sehingga intervensi
yang sesuai dengan keluhan di atas adalah
memberikan dukungan emosi pada pasen supaya
pasen tenang, tidak depresi dan mau mengikuti
program pengo- batan, sehingga merasa aman dan
nyaman ser- ta tidak menulari orang lain.
Rujukan:
Pembahasan:
Bac 79 79
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
awatan palliative, lebih butuh dukungan psi- visus jika pasen hanya bisa melihat cahaya maka
kologis dan spiritual agar pasen dapat tabah, nilai nyaadalah 1/~.
bisa mengambil hikmah dari kehidupan yang
Rujukan:
sudah dijalani dan memiliki harapan yang re-
alistis terhadap kesembuhan penyakit nya.
Rujukan:
Pembahasan:
Bac 80 80
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Anas Tamsuri (2012). Klien Gangguan 1. Uji Rinne :
Mata dan Penglihatan (p.53 – 70),
a. Garpu tala divibrasikan
Jakarta, EGC.
b. Pangkal garpu tala diletakkan pada
Indriana N. Istiqomah (2001). Asuhan mas- toid pasien
Keper- awatan Gangguan Pada c. Pindahkan garpu tala ke depan ke depan
Mata (p.19 –
39), Jakarta, EGC.
D Pembahasan:
Rujuk
an:
D Pembahasan:
Bac 81 81
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
telinga, jika pasien sudah tak merasa sien dalam keadaan normal.
ge- taran pada mastoid
Rujukan:
d. Catat hasil test :
(+) jika setelah dipindahkan klien • Jika pemeriksa sudah
masih mendengar bunyi garpu tak dengar dan pasien
tala. juga tak dengar à pa-
2. Uji Weber :
3. Uji Schwabach :
Bac 77 77
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rospa Heltharia, Sri Mulyani (2002). Klien
Keperawatan Gangguan THT (p.29 – 34),
Jakarta, Trans Info Media.
Pembahasan:
Rujukan:
Pembahasan :
Rujukan :
Bac 78 78
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Alih Bahasa: Felicia & Anesia (2013). frekuensi yang normal pada BAB yaitu setiap 3
Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. sampai 4 hari.
(Bab 6). Jakarta: Salemba Medika.
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan :
Bac 79 79
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Wilkinson, J.M., Ahern, N.R. Alih 45. Kunci Jawaban : E
bahasa, Esty Wahyuningsih (2011).
Pembahasan :
Buku Saku Diagnosis
Keperawatan: Rumus McDonald :
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC,
Kriteria Hasil NOC Edisi 9. Jakarta: TFU (cm) x 2/7 = usia kehamilan dalam bulan
EGC TFU (cm) x 8/7 = usia kehamilan dalam
Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, minggu
K.
Sehingga : TFU 28 cm x 8/7 = 32 minggu
Alih Bahasa: Felicia & Anesia (2013).
Keperawatan Maternitas Buku I. Ed Rujukan :
8. (Bab 6). Jakarta: Salemba Medika.
Reeder, S.J., Martin, L.L., Griffin, D.K. Alih
Bahasa: Yati Afiyanti, et.al (2011).
Keper- awatan Maternitas Kesehatan
44. Kunci Jawaban
Wanita,
: A Pembahasan
Rujuka
n:
Bac 80 80
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan :
Bac 81 81
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Kala II adalah tahapan persalinan dari pembu- kaan
lengkap sampai dengan bayi lahir.
Bac 82 82
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Bac 83 83
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
(Bab 9 dan 13). Jakarta: Salemba Rujukan :
Medika.
Reeder, S.J., Martin, L.L., Griffin, D.K. Alih
Bahasa: Yati Afiyanti, et.al (2011).
Keper- awatan Maternitas Kesehatan
53. Kunci
Wanita, Bayi, & Keluarga, Volume 1.
Jawaban : B (Bab 27). Jakarta: EGC.
Pembahasan :
Rujuk
an :
:E
Pembahasan :
Bac 84 84
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan :
Bac 85 85
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
memiliki efek positif dan memberikan keun-
tungan fisiologis.
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan :
Bac 86 86
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Berat badan < 1 tahun : Usia ( bulan ) + 9 kuda-kudaan harus dipersiapkan tempat khu- sus
agar anak dapat menggunakan permainan
2
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan :
Bac 87 87
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
tersebut , sedangkan bola bekel dapat menimbulkan trauma pada anak , sehingga
dimain- kan pada anak usia sekolah untuk pemerik- saan berikutnya anak akan
dengan kemam- puan motorik halus yang menolak.
lebih baik lagi.
Rujukan :
Rujuka
n : Mary E Muscari (2005). Panduan Belajar :
Keperawatan Pediatrik, Jakarta : EGC
Mary E Muscari (2005). Panduan
Belajar : Keperawatan Pediatrik,
Jakarta : EGC
A Pembahasan :
Rujuka
n :
A Pembahasan :
Bac 88 88
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Bac 83 83
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Keperawatan Pediatrik, Jakarta : EGC
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan.
Rujukan .
Bac 84 84
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan .
Rujukan .
Pembahasan
Rujukan :
Pembahasan :
Bac 85 85
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Asmadi (2009). Konsep dan Aplikasi cairan pada anak. Memantau asupan dan
Kebutu- han Dasar Klien, Jakarta : haluran, memeriksa nilai elektrolit
Salemba Me- dika , mengkaji turgor kulit merupakan intervensi
penting, namun tidak dapat mengukur atau
menghitung kehilangan cairan yang tidak ta-
72. Kunci Jawaban :
E Pembahasan.
Rujuk
an:
A Pembahasan :
Bac 86 86
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan:
Rujukan :
Pembahasan:
Rujukan :
Bac 87 87
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
76. Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Rujukan:
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan :
Bac 88 88
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Sesuai dengan vignete di atas ada kata kunci barangan,.pilihan d karena Kunci Jawaban yang
yaitu , bicara sendiri, tertawa sendiri, maka paling tepat karena pada pasien defisit
pi- lihan Kunci Jawaban yang tepat yaitue perawatan diri harus dijelaskan terlebih dahu-
kare- na tindakan pemberian obat psikotik
dan cara bercakap-cakap dapat memutuskan
halusinasi serta mengontrol halusinasi pasien.
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan :
Bac 89 89
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
lu tentang pentingnya perawatan 82. Kunci Jawaban : C
kebersihan diri.
Pembahasan :
Rujuk
an: Sesuai dengan vignete di atas ada kata kunci
di rumah pasien marah-marah, merusak ba-
Stuart, G.W. (2013). Buku Saku rang dan mengancam, sudah 2 bulan sejak ia
Keperawatan
diceraikan oleh suaminya,pilihan cperilaku
Jiwa Edisi 5. Jakarta :
kekerasan karena sudah sesuai dengan tanda
EGC
gejala mayor Peilaku Kekerasan
Keliat, dkk. (2011). Keperawatan
Kesehatan
Jiwa Komunitas, Basic course., modul
13. Jakarta : EGC
E Pembahasan :
Rujuk
an:
Bac 90 90
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan:
Keliat.B.A.dkk. (2011).
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keper- Keperawatan Kese- hatan Jiwa
awatan Indonesia, hal 288. Edis I. Jakar- Komunitas, basic course., Ja-
ta : DPP- PPNI
Pembahasan :
Rujukan:
Pembahasan :
Rujukan:
Bac 91 91
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
karta: EGC
Pembahasan
Rujukan :
Pembahasan:
Rujukan :
Pembahasan
Rujukan :
Bac 92 92
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
• Membuat perencanaan
Bac 93 93
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
92. Kunci
Jawaban : A
Pembahasan
Bac 94 94
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan :
Pembahasan
Rujukan :
Pembahasan
Rujukan :
Bac 89 89
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Hal yang harus disampaikan oleh perawat di- nas sore
pada saat timbang terima ke perawat dinas malam,
yang akan bertugas adalah:
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan:
Bac 90 90
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan: Rujukan:
Pembahasan:
102. Kunci Jawaban: C
Konflik interpersonal adalah konflik yang ter-
Pembahasan:
jadi antara dua orang atau lebih dimana nilai,
tujuan, dan keyakinan berbeda. Kunci Jawaban yang benar adalah C (pasang
dower kateter), karena bertujuan untuk moni-
Rujukan: toring output urin efek dari pemberian Lasix ,
Nursalam (2011). Manajemen keperawatan, menurunkan akumulasi cairan interstisiil.
(hal. 119 – 122), Jakarta : Salemba me- Rujukan
dika
Bac 91 91
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Susan B. Stillwell (2011). Pedoman
Keper- awatan kritis hal 193
Bac 92 92
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Rujukan
Pembahasan:
Rujukan
Pembahasan:
Rujukan
Bac 93 93
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
106. Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Rujukan
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 94 94
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan: Pembahasan:
Rujukan:
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 95 95
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Alasan Kunci Jawaban nya b, adalah
kare- na pemasangan collar neck 112. Kunci Jawaban: A
bertujuan untuk segera Pembahasan
mengimmobilisasikan daerah cervical
Kunci Jawaban yang benar adalaha (cek ure-
agar dislokasi tulang cervical dapat
um dan kreatinin) karena: karena dari keluhan
dicegah.
dan tanda yang ditemukan pada pasien maka
Ruj membutuhkan ureum dan kreatinin untuk
uka
mengetahui fungsi ginjal.
n:
Rujukan
Knell (2011)Asuhan Keperawatan
Orthopedi Paula Krisanty (2009) Askep Gawat Darurat
Pamela S, Kidd, Patty Ann( 2011). Bab VI hal 459
Pedoman keperawatan Emergency
hal 385
111. Kunci
Jawaban: C
Pembahasan;
Ruj
uka
n
Bac 96 96
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pamela S, Kidd, Patty Ann( 2011). Pedoman Pasien DM yang diberikan glucose
keperawatan Emergency 10% ha-
Pembahasan:
Rujukan
Pembahasan;
Rujukan
Pembahasan:
Bac 93 93
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
rus dievaluasi responnya, dengan prioritas in-
dikator evaluasinya adalah tingkat kesadaran karena
jika keadaan gula darah pasien mem- baik maka
suplay glukosa ke otak akan opti- mal, sehingga
pasen akan meningkat tingkat kesadaran nya.
Rujukan
Pembahasan:
Rujukan
Pembahasan;
Rujukan
Bac 94 94
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan:
Rujukan
Pembahasan;
Rujukan
Bac 95 95
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pemasangan oroparingeal tube dapat Sesuai dengan vignette kasus di atas, maka
mence- gah lidah jatuh kebelakang pe- masangan infus atau pemberian cairan
sehingga tidak ter- jadi sumbatan jalan paren- teral/rehidrasi menjadi prioritas karena
napas pasien yang men- galami tanda pasien kekurangan cairan untuk mengimbangi
tanda stroke dengan kesadaran menurun. cairan yang keluar lewat diare.
Ruju Rujukan
kan
Buku BTCLS 118 ( 2011) dan BTCLS Hipga-
Buku BTCLS 118 ( 2011) dan BTCLS bi (2015)
Hipga- bi (2015)
121. Kunci
Jawaban: E
Pembahasan:
Ruju
kan
122. Kunci
Jawaban: A
Pembahasan:
Bac 96 96
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pamela S, Kidd, Patty Ann ( 2011). Pedoman yang mengenai pembuluh darah perifer
keperawatan Emergency hal 758 dan syaraf tepi. Hal ini dapat
menyebabkan timbulnya
Paula Krisanty (2009). Askep Gawat Darurat
Bab XI hal 197
Pembahasan:
Rujukan:
Pembahasan:
Bac 97 97
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
luka yang kemudian sulit sembuh. Diagnosa lain
masih kurang data pendukung.
Rujukan:
Pembahasan:
Rujukan:
Pembahasan :
Rujukan:
Bac 98 98
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan :
Pembahasan:
Bac 99 99
Next
k
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Relaksasi merupakan kebebasan mental Rujukan:
dan fisik dari ketegangan dan stress, Riasmini, M (2017), Hal 57, Panduan Asuhan
karena dapat mengubah 2 persepsi keperawatan :individu, Keluarga, Kelom-
kognitif dan motivasi afektif pasien. pok, dan Komunitas dengan modifikasi
Teknik relaksasi membuat pasien dapat NANDA, ICNP, NOC, dan NC. Di Puskes-
mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak mas dan Masyarakat. Jakarta, Penerbit UI.
nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi
pada nyeri Jaime L.stocklager.(2008).Hal 92-98, Buku
saku asuhan Keperawatan Geriatric.edisi 2.
Jakarta: EGC.
Ruj
uka
n:
Jawaban : B
Pembahasan :
Bac 100 10
Next
k 0
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
UI.
131. Kunci Jawaban: B dengan modifikasi NANDA, ICNP,
NOC, dan NC. Di Pusk- esmas dan
Pembahasan : Masyarakat. Jakarta, Penerbit
Pembahasan:
Rujukan
Bac 101 10
Next
k 1
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Martono, Hadi dan Kris Pranarka. (2015).
Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu
Kesehatan Usia Lanjut).Edisi V.Ja- karta :
Balai Penerbit FKUI. Bagian 3 hal
462-468.
Pembahasan :
Rujukan :
Pembahasan:
Rujukan:
Bac 102 10
Next
k 2
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Pembahasan :
138. Kunci Jawaban: D (Beneficience).
Karena Kegiatan posyandu sistem 5 meja ha-
Pembahasan:
rus dilaksanakan secara berurutan melaui lang-
kah – langkah sebagai berikut :
Bac 10 98 Next
k 3
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
Nasrulloh.D. (2014). Etika dan Hukum
Keper- awatan, Jakarta, Trans info
media
Pembaha
san :
Bac 10 98 Next
k 4
P e d oP mraong rPaemr s iSat pu ad in DUIjIi I K o m p t e n s i
N a s i oKneaple r a w a t a n
1. Proses kelompok
Rujukan :
Pembahasan :
Rujukan :
Rujuk
an :
:D
Pembahasan:
Rujuk
an :
isiko) Rujukan:
Rujukan :
Pembahasan:
102 Next
Pedoman Persiapan Uji Komptensi
Nasional
Bac 103
k