DENGAN DEPRESI
2. Afek
Apakah kilen menunjukkan ansietas?
Labilitas emosi?
Depresi atauapatis?
lritabilitas?
Curiga?
Tidak berdaya?
Frustasi?
3. Respon kognitif
Bagaimana tingakat orientasi klien?
Apakah klien mengalamikehilangan ingatan tentang hal¬hal yang baru
saja atau yang sudah lamaterjadi?
Sulit mengatasi masalah, mengorganisasikan atau mengabstrakan?
Kurang mampu membuat penilaian?
Terbukti mengalami afasia, agnosia, atau,apraksia?
B. Klasifikasi Data
a) Data Subyektif
1. Lansia Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara.
2. Sering mengemukakan keluhan somatic seperti ; nyeri abdomen dan
dada, anoreksia, sakit punggung,pusing.
3. Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan
hidup, merasa putus asa dan cenderung bunuh diri.
4. Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk konsentrasi.
b) Data Obyektif
1. Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk
dengan sikap yang merosot.
2. Ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseret.
3. Kadang-kadang dapat terjadi stupor.
4. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering
menangis.
5. Proses berpikir terlambat, seolah-olah pikirannya kosong, konsentrasi
terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak
mempunyai daya khayal.
Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam,
tidak masuk akal (irasional), waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi.
Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility),
mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu. Pada pasien depresi
juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Mencederai diri berhubungan dengan depresi.
2. Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif.