Bahan 2 Ulul Azmi PDF
Bahan 2 Ulul Azmi PDF
One of the basic substative content of the Qur'an is the the story of the past as a
form of dakwah methods of the Qur'an to mankind. Among the story is about the
Apostles of Ulul 'Azmi. They were included Noah, Moses, Abraham, Isa, and the
Muhammad. They were all prophets and messengers who faced the strong
challenges and opposition from their people, but thanks to their courage and patience
they remained strong and continued to fight for the sake of upholding the Tawheed
on this earth. Their character should be followed by every person who wants to take
part in the field of dakwah and concentrate on calling people to the religion of Allah.
Keywords: Ulul „Azmi, Fir‟aun, Namruz, Nuh As, Musa As, Ibrahim As, Isa As,
Muhammad Saw.
Salah satu subtansi pokok kandungan Al-Qur’an adalah memuat tentang kisah
masa lalu, sebagai salah satu bentuk metode dakwah Al-Qur’an kepada umat
manusia. Di antara kisah itu adalah tentang para Rasul Ulul ‘Azmi. Adapun Rasul-
rasul yang termasuk dalam Ulul ‘Azmi ini adalah Nabi Nuh As, Nabi Musa As, Nabi
Ibrahim As, Nabi Isa As, dan Nabi Muhammad Saw. Mereka semua adalah Nabi
dan Rasul paling banyak mendapatkan tantangan dan perlawanan dari kaumnya,
namun berkat keteguhan hati dan kesabaran yang tinggi mereka tetap tegar dan
terus berjuang demi menegakkan kalimat Tauhid di permukaan bumi ini. Suatu
karakter yang patut bahkan harus diteladani oleh setiap orang yang ingin terjun ke
medan dakwah untuk mengkhususkan dirinya mengajak umat ke jalan agama
Allah SWT.
Kata kunci: Ulul „Azmi, Fir‟aun, Namruz, Nuh As, Musa As, Ibrahim As, Isa As,
Muhammad Saw
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 97
Abduh Amrie Meneladani
98 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
Nabi Ibrahim As, Nabi Musa As, Nabi Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang
Isa As, dan Nabi Muhammad Saw. Hal agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
ini dijelaskan oleh Allah SWT melalui kepada Nuh dan apa yang telah Kami
firman-Nya dalam surah al-Ahqaf ayat wahyukan kepadamu dan apa yang telah
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan
35 :
Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah belah
tentangnya.
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 99
Abduh Amrie Meneladani
Muhammad Saw akan dipaparkan “Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul”
tersendiri, mengingat kolom yang sebagai berikut :
disediakan sangat terbatas, sementara Nabi Nuh As. dibesarkan di daerah
ketauladanan Nabi Muhammad Saw Irak, di kalangan masyarakat yang
sangat banyak sekali, sehingga tidak kufur dan sesat. Allah SWT kemudian
akan bisa hanya dipaparkan dalam 2 mengutus Nuh dengan risalahnya guna
atau 3 halaman saja, tetapi mengeluarkan mereka dari lumpur
memerlukan pemaparan yang panjang kesesatan dan kegelapan pemikiran
lebar. menuju jalan petunjuk dan cahaya
yang terang. Beliau adalah rasul
Dakwah Rasul Ulul ‘Azmi dan pertama diutus di bumi ini seperti yang
Tantangannya disebutkan di dalam kitab “Shahih
Bukhari” dan “Shahih Muslim” tentang
Untuk mengetahui bagaimana hadits syafaat dari Nabi Muhammad
dakwah para Rasul Ulul ‘Azmi dan Saw.
bagaimana pula tantangan dan Kesesatan kaum Nabi Nuh
rintangan yang dihadapi selama mereka merupakan kesesatan akidah pertama
mengajak umat/ kaumnya agar terjadi di muka bumi. Penyebabnya
menyembah hanya kepada Allah SWT, adalah seperti yang telah disebutkan
tidak kepada patung/ berhala-berhala Ibnu Jarir Ath-Thabari: “Pada mulanya
yang mereka buat dengan tangan kaum yang berada diantara Nabi Adam
mereka sendiri. Maka di sini akan dan Nabi Nuh adalah orang-orang saleh
diuraikan satu persatu, dari Nabi Nuh yang meninggal dunia (mati), para
As sampai kepada Nabi Muhammad pengikut tersebut berkata: „jika kita
Saw. membuat gambar mereka, tentunya
kita akan lebih gemar beribadah karena
mengingat mereka. Akhirnya, mereka
Nabi Nuh As. membuat gambar para nabi dan orang-
orang saleh tersebut‟. Setelah pembuat
Nabi Nuh As.1 adalah merupakan
gambar itu meninggal dunia (mati)
rasul pertama yang ditugaskan Tuhan
datanglah kelompok lain yang telah
mengajak umat manusia/kaumnya
dirasuki iblis seraya berkata: „mereka
agar kembali menyembah Allah SWT
telah menyembah orang-orang saleh
sebagai Tuhan yang berhak disembah.
tersebut dan meminta diturunkan
Beliau, kata M. Abid Bisri, berdakwah
hujan‟. Lantas, setiap orang akhirnya
sejak usia 40 tahun sampai berusia 950
menyembah masing-masing orang saleh
tahun, di Negara Armenia, tetapi
tadi dan kemudian menjadikannya
kaumnya tidak mau beriman, sekalipun
sembahan khusus berbentuk patung-
dalam masa yang sangat panjang itu
patung yang berjasad”.
(Bisri dan Mujies 1985, 43).
Demikian, badai topan menimpa
Secara rinci tentang dakwah Nabi
kaum Nuh yang ingkar, sombong, dan
Nuh As. ini digambarkan oleh Sami bin
berbuat kerusakan di muka bumi. Allah
Abdullah al-Maghluts dalam bukunya
SWT kemudian menyelamatkan Nabi
Nuh beserta pengikutnya yang beriman
1
Nabi Nuh As. putra Lamik bin Matushalih bin saat kapal mereka berlabuh di atas
Akhmukh bin Barad bin Mahla’il bin Anisy bin Syit Bukit Judi, disebuah tempat yang
As. Ibu beliau bernama Qainusyi binti Rakil. Jadi dikenal dengan Jazirah Ibnu Umar.
antara Nabi Nuh dan Nabi Adam terdapat kesepuluh Saat ini, tempat tersebut merupakan
keturunan Lihat: Mahrus As’ad, Pelajaran Aqidah
Akhlak, (Bandung: CV Armico, 1994), 165.
100 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 101
Abduh Amrie Meneladani
Nabi Ibrahim As.
102 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 103
Abduh Amrie Meneladani
104 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 105
Abduh Amrie Meneladani
106 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
Pergilah kepada Fir'aun; Sesungguhnya ia
telah melampaui batas.
Kendatipun Fir‟aun disebut oleh
Allah sebagai manusia yang telah
melampaui batas, namun ketika
Dan sesunguhnya Kami telah mengutus
Musa dengan membawa mukjizat- mukjizat berdakwah kepadanya Tuhan
Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka memerintahkan kepada Nabi Musa
kaumnya. Maka Musa berkata: hendaknya menggunakan kata-kata
"Sesungguhnya aku adalah utusan dari yang lemah lembut, seperti diterangkan
Tuhan seru sekalian alam. dalam surah Thaha ayat 42-46:
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 107
Abduh Amrie Meneladani
dan lebih dapat menarik Fir‟aun untuk Tentang bagaimana Nabi Musa
menerima dakwah, sebab dengan melawan para penyihir Fir‟aun
perkataan yang lemah lembut, hati misalnya, yaitu dengan ilmu sihir
orang yang durhaka akan menjadi mereka merubah tali-tali yang
halus dan kekuatan orang-orang yang dilemparkan menjadi ular-ular yang
sombong akan hancur (Al-Maraghi sangat ganas. Tadinya Nabi Musa dan
1972, 193-194). saudaranya Nabi Harun merasa takut
Sementara itu Hamka memberikan dan cemas juga, namun kemudian
ulasan tentang ayat di atas, bahwa Allah berfirman kepada keduanya
meskipun di dalam ilmu Allah Ta‟ala seperti yang diceritakan dalam Al-
sendiri sudah diketahui sesungguhnya Qur‟an surah Thaha ayat 68-70:
Fir‟aun itu sampai saat terakhirnya
tidak akan tunduk dengan siapapun,
termasuk kepada Musa, tetapi Tuhan
telah memberikan tuntunan kepada
Rasul-Nya atau kepada siapapun yang
berjuang melanjutkan risalah Nabi,
bahwa pada langkah pertama janganlah
memberi sikap menantang, namun
mulailah dengan kata-kata yang lemah
lembut (Hamka 1993, 159).
Nabi Musa telah menunaikan Kami berkata: "Janganlah kamu takut,
perintah Allah agar berdakwah kepada sesungguhnya kamulah yang paling unggul
Fir‟aun, namun Fir‟aun dengan (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada
kesombongannya tetap menolak ajakan ditangan kananmu, niscaya ia akan
Nabi Musa dan saudaranya Harun, menelan apa yang mereka perbuat.
mereka berdua pun keluar dari Istana "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat
tanpa membawa hasil. Mulai saat itulah itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka).
Fir‟aun senantiasa memusuhi Nabi dan tidak akan menang tukang sihir itu,
Musa dengan berbagai cara, termasuk dari mana saja ia datang". Lalu tukang-
tukang sihir itu tersungkur dengan
mengumpulkan tukang sihirnya yang
bersujud, seraya berkata: "Kami telah
terbaik saat itu untuk mengalahkan percaya kepada Tuhan Harun dan Musa".
dan sekalian ingin membunuh Nabi
Musa dengan sihir-sihir itu. Namun Peristiwa ini kemudian membuat
Allah pun mempunyai rencana yang para tukang sihir Fir‟aun banyak yang
lebih hebat dari Fir‟aun, maka Nabi beriman kepada Nabi Musa As, karena
Musa diberikan mukjizat oleh Allah tampak oleh mereka bahwa apa yang
berupa sebuah tongkat yang dapat diperbuat oleh Musa bukanlah sihir,
digunakan untuk melawan Fir‟aun dan tidak termasuk jenis sihir yang mereka
para pengikut-pengikutnya, yaitu dapat tekuni, tidak pula termasuk macam
menjelma sebagai ular besar yang tipu muslihat yang mereka kenal. Ia
memakan habis ular-ular para penyihir adalah kebenaran yang tidak diragukan
Fir‟aun, juga dapat membelah lautan lagi, dan tidak ada yang dapat
dan dengan tongkat itu pula dapat menguasainya selain Tuhan yang
mengeluarkan 12 mata air dengan berfirman kepada sesuatu: “Jadilah”,
pukulan tongkatnya ke tanah. Hal ini maka jadilah ia. Sehingga ketika itu,
seperti diceritakan dalam Al-Qur‟an mereka tersungkur sujud kepada Allah
yang tersebar di berbagai surah. seraya berkata: “Kami beriman kepada
Tuhan alam semesta, Tuhan Musa dan
108 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
Adapun maksud membuat jalan Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air
yang kering di dalam laut seperti untuk kaumnya, lalu kami berfirman:
disebutkan dalam ayat di atas ialah "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". lalu
memukul laut itu dengan tongkat, hal memancarlah daripadanya dua belas mata
ini seperti yang diterangkan dalam ayat air. Sungguh tiap-tiap suku telah
63 surat Asy Syu'ara: mengetahui tempat minumnya (masing-
masing), makan dan minumlah rezki (yang
diberikan) Allah, dan janganlah kamu
berkeliaran di muka bumi dengan berbuat
kerusakan.
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 109
Abduh Amrie Meneladani
110 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 111
Abduh Amrie Meneladani
112 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
membalas tipu daya mereka itu, dan Allah mukjizat yang dapat memperkuat dan
sebaik-baik pembalas tipu daya. membenarkan dakwahnya serta risalah
beliau. Ketika Nabi Isa masih merasakan
Al-Maraghi mengomentari ayat di kekufuran dan keingkaran Bani Isra‟il,
atas, bahwa kaum yang telah diketahui beliau lalu berangkat menuju Baitul Maqdis
oleh Nabi Isa sebagai kufur, membuat pada hari raya umat Yahudi. Orang-orang
tipu daya (makar) terhadap beliau, disekitranya kemudian berkumpul.
dengan cara mengutus orang-orang Kejadian itu membuat marah para Pendeta
untuk membunuhnya secara licik, yaitu Yahudi hingga mereka membuat berita
orang-orang Yahudi yang paling kuat dusta tentang Nabi Isa kepada
membuat makar dan lihai tipu dayanya, penguasa Romawi, Raja Pilathus,
bahkan paling mampu dalam pengganti Raja Herodes di Plestina.
menjerumuskan mereka ke dalam Sang raja pun meminta mereka agar
bahaya yang tidak mereka duga-duga mengadili dan menghukum Isa As.
Seseorang dari Hawariyin, pengikut Nabi Isa
(Al-Maraghi 1972, 87).
Yahudza al-Askharyuthi (Yudas Iskariot)
Dalam buku “Atlas Sejarah Para berkhianat dengan menunjukkan
Nabi dan Rasul” diterangkan secara persembunyian Isa kepada mereka. Namun,
panjang dan lebar pula tentang situasi Allah berkehendak lain dan menyelamatkan
dan kondisi masyarakat saat kelahiran Nabi Isa dari kelicikan kaum Yahudi. Allah
Nabi Isa serta aktivitas dakwah beliau kemudian menyerupakan Yahudza persis
dengan segala tantangan dan ancaman dengan Nabi Isa. Dengan demikian, para
yang dihadai oleh beliau, yaitu sebagai prajurit menangkap dan menyerahkan
berikut: Yahudza yang mirip dengan Isa kepada Raja
Pilathus, mereka pun kemudian menyalib
Nabi Isa bin Maryam merupakan Nabi dan membunuhnya (Al-Maghluts 2008,
terakhir Bani Isra‟il yang lahir di Betlehem 178).
(Baitulahmi) pada masa kekuasaan raja
Herodes Romawi di Palestina. Kelahirannya Sebagai seorang Nabi dan Rasul, Isa
merupakan sebuah mukjizat, sebab beliau dibekali oleh Allah dengan beberapa
dilahirkan oleh seorang perawan yang suci macam mukjizat yang menurut Mahrus
dan terjaga kehormatannya. Setelah lahir As‟ad dalam bukunya “Pelajaran Aqidah
beberapa hari, Nabi Isa dapat berbicara Akhlak” menyebutkan ada 4 (empat)
untuk membebaskan ibunya dari fitnah. macam mukjizat yang terbesar kepada
Peristiwa tersebut merupakan mukjizat Nabi Isa As, hal itu sebagai media dan
pertamanya, kemudian setelah usia 30
metode dakwah bagi beliau, yaitu :
tahun beliau menemui Nabi Yahya bin
Zakariya untuk di “baptis”. Baptis 1. Membuat burung dari tanah dan
merupakan satu istilah dalam agama dapat hidup terbang ke udara,
Nasrani yang berarti memandikan 2. Menyembuhkan orang yang buta dari
seseorang dengan mandi taubat. Setelah asal (bawaan) dan penyakit leper
itu, malaikat Jibril turun dan inilah tanda yang sangat parah,
awal kenabiannya. Nabi Isa kemudian pergi 3. Menghidupkan orang yang mati,
ke padang pasir dan berpuasa selama 40 4. Mengetahui apa yang dimakan dan
hari di sana tanpa makan dan minum. disimpan seseorang di rumahnya
Allah kemudian menurunkan kitab “Injil”
(As’ad 1994, 173).
kepadanya. Maka sejak itu, risalah Nabi Isa
berlaku kepada kaum Yahudi yang telah Keempat mukjizat ini terangkum
menyeleweng dari syari‟at Nabi Musa. dalam firman Allah surah Ali Imran
ayat 49 (artinya):
Nabi Isa berdakwah kepada kaumnya di
daerah al-Jalil (Galilea), kaum Yahudi Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Isra‟il
lantas memintanya untuk menunjukkan (yang berkata kepada mereka):
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 113
Abduh Amrie Meneladani
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu diantara mereka akan ditimpa siksaan yang
dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) pedih.
dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk
kamu dari tanah berbentuk burung; Dalam surah Al-Maidah ayat 116
Kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi ditegaskan pula bahwa Nabi Isa tidak
seekor burung dengan seizin Allah; dan aku pernah meminta dirinya dijadikan
menyembuhkan orang yang buta sejak dari
sebagai Tuhan, firman Allah:
lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak;
dan aku menghidupkan orang mati dengan
seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu
apa yang kamu makan dan apa yang kamu
simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada
yang demikian itu adalah suatu tanda
(kebenaran kerasulanku) bagimu, jika
kamu sungguh-sungguh beriman.
Namun sangat disayangkan para
pengikut Nabi Isa dengan mukjizat yang
diberikan oleh Allah dan memang
sangat luar biasa itu kemudian terjebak
dalam kesesatan yang sangat jauh
sekali, yakni menyangka Nabi Isa
adalah anak Tuhan, bahkan sebagian Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai
mereka mengatakan bahwa Isa itu Isa putera Maryam, adakah kamu
sendiri sesungguhnya adalah Tuhan, mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah
sebagian yang lain dari kaum Nasrani aku dan ibuku dua orang Tuhan selain
selanjutnya membuat doktrin “Trinitas” Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau,
tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang
(tiga dalam yang satu), suatu ajaran
bukan hakku (mengatakannya), jika aku
yang sama sekali tidak pernah pernah mengatakan maka tentulah Engkau
diajarkan/disampaikan oleh Nabi Isa As mengetahui apa yang ada pada diriku dan
sendiri seperti yang disinggung oleh Al- aku tidak mengetahui apa yang ada pada
Qur‟an surah al-Maidah ayat 72-73 diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
(artinya): Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
114 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
Kesimpulan
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 115
Abduh Amrie Meneladani
membawa Siti Hajar dengan anaknya sekian lama menjadi budak Fir‟aun,
Isma‟il yang masih bayi itu ke tempat untuk selanjutnya dibawa ke luar kota
yang disitu tidak ada pepohonan, tidak Mesir, sehingga pada saat itulah Fir‟aun
ada air, tanahnya sangat tandus dan bersama tentaranya mengejar sampai
gersang untuk selanjutnya ke laut merah dan ternyata hidup
diperintahkan Tuhan keduanya harus Fir‟aun harus berakhir di laut merah
tinggal di tempat ini. Perintah Tuhan ini.
kedua adalah menyembelih putra Keempat, Nabi Isa As. merupakan
kesayangannya Isma‟il dan tentu hal ini Nabi dan Rasul Ulul „Azmi keempat
suatu ujian yang paling berat bagi yang juga tidak kalah banyaknya
beliau. Perintah Tuhan ketiga sehingga tantangan dan halangan yang dialami
Nabi Ibrahim harus ke Makkah lagi beliau dalam berdakwah. Namun
adalah untuk membangun “Baitullah” kesabaran dan ketabahan beliau
(Ka‟bah) bersama anak beliau Isma‟il. membuatnya termasuk dalam titel “Ulul
Semua perintah Allah beliau „Azmi”. Tantangan yang dihadapi Nabi
laksanakan dengan penuh kesabaran Isa dalam menyampaikan dakwah
dan ketabahan tetapi semuanya adalah para Pendeta “Yahudi”. Kaum
berujung kepada pertolongan Allah Yahudi ini selalu menyulut api
SWT. keangkuhan dan kesombongan bahkan
Ketiga, Nabi Musa As. adalah mendustakan ajaran beliau.
seorang Nabi yang diberikan kelebihan Kendatipun Nabi Isa As. telah diberikan
dapat berdialog langsung dengan mukjizat oleh Allah untuk
Tuhan, karenanya beliau diberi gelar membuktikan kebenaran akan
dengan “Isa Kalimullah”. Kesabaran kenabian beliau, namun orang-orang
dan ketabahan Nabi Musa As ini adalah Yahudi tetap membuat permusuhan,
karena pada zaman itu beliau harus hingga akhirnya membuat fitnah
berhadapan dengan seorang raja yang kepada “Raja Pilathus”, penguasa
sangat kejam, zhalim dan bengis, lebih Romawi pada saat itu. Maka dengan
dari itu dia mengaku sebagai tuhan fitnah inilah Isa kemudian dibunuh dan
yang harus disembah, jika tidak mau disalib, namun sebenarnya yang
pastilah mati di tangannya, yaitu dibunuh/disalib itu bukanlah Nabi Isa,
“Fir‟aun”. Orang semacam inilah yang melainkan Yahudza al-Askharyuthi
dihadapi oleh Nabi Musa, namun (Yudas Iskariot) yang diserupakan oleh
dengan tongkatnya yang diberikan oleh Allah dengan Nabi Isa.
Allah sebagai mukjizat beliau, maka Demikianlah 4 (empat) orang Rasul
akhirnya Fir‟aun harus tenggelam Ulul „Azmi yang menjadi pembahasan
bersama tentaranya di laut merah. dalam tulisan ini untuk menjadi
Penderitaan pertama yang dialami oleh inspirasi bagi juru dakwah masa kini
Nabi Musa adalah sewaktu beliau dan akan datang, bagaimana
masih bayi, oleh ibunya Musa terpaksa ketauladanan mereka dalam berdakwah
harus dihanyutkan di sungai, untuk yang tidak mengenal lelah, mereka
menyelamatkan beliau dari undang- selalu menyeru umat siang dan malam,
undang Fir‟aun yang berisi setiap anak penuh kesabaran dan ketabahan
laki-laki yang lahir pada waktu itu sambil terus berdo‟a dan memohon
harus dibunuh hidup-hidup. Ujian pertolongan Allah SWT. baik untuk diri
kedua ketika Nabi Musa harus mereka sendiri maupun untuk kaum
berhadapan dengan para tukang sihir. mereka masing-masing. Pantaslah
Perintah Tuhan selanjutnya adalah mereka mendapat gelar “Ulul „Azmi”,
menyelamatkan Bani Isra‟il yang sudah karena disamping memiliki kesabaran
116 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117
Meneladani Abduh Amrie
Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 11 No. 22, Juli –Desember 2012, 97-117 117