Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

RUMAH SAKIT JUANDA KUNINGAN


Jln. Ir.H.Juanda No 207 Telp (0232)876433 - 877005

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT JUANDA KUNINGAN
NOMOR : ……………………………………
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI
RUMAH SAKIT JUANDA KUNINGAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT JUANDA KUNINGAN

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


di Rumah Sakit, maka diperlukan adanya Pedoman
Pelayanan Instalasi Gizi Rumah Sakit Juanda
Kuningan

b. Bahwa sesuai dengan huruf a diatas perlu ditetapkan


dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Juanda Kuningan
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun


2009 tentang Rumah Sakit;

4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang


Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang


Pedoman Organisasi Rumah Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 26 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal;

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 78 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan
Gizi Rumah Sakit;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3


Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Kuningan;

11. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 61 Tahun 2015


tentang Peraturan Internal (Hospital By Laws) Rumah
Sakit Juanda Kuningan;

12. Keputusan Bupati Kuningan Nomor 821.2/28-


027/2014 tentang Pengangkatan/ Penunjukan dalam
Jabatan Struktural Eselon II Perangkat Daerah
Kabupaten Kuningan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT JUANDA
KUNINGAN.
KESATU : Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi Rumah Sakit Juanda
Kuningan sebagaimana terlampir dalam surat keputusan
ini.
KEDUA : Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi Rumah Sakit Juanda
Kuningan dijadikan acuan dalam memberikan Pelayanan
Pasien di Rumah Sakit Umum Juanda Kuningan.
KETIGA : Biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkan Keputusan
ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan Rumah Sakit
Juanda Kuningan.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang
perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan
penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Kuningan
Pada tanggal : 21 November 2017
DIREKTUR
RS JUANDA KUNINGAN

Dr Herman Joyo

Lampiran : KEPUTUSAN DIREKTUR


RS JUANDA KUNINGAN
NOMOR :............................................
TANGGAL : ...........................................
KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT JUANDA KUNINGAN

1. Ruang lingkup pelayanan gizi rumah sakit terdiri dari:

a. Pelayanan gizi rawat jalan (Asuhan gizi pasien rawat jalan)

b. Pelayanan gizi rawat inap (Asuhan gizi pasien rawat inap)

c. Penyelenggaraan makanan

d. Penelitian dan pengembangan gizi

2. Pelayan gizi rawat jalan kegiatannya terdiri dari : Konseling gizi dan
penyuluhan gizi. Konseling gizi berdasarkan Proses asuhan gizi terstandar
(Skrining gizi/rujukan gizi; assesmen dan diagnosis gizi; intervensi gizi:
konseling gizi; monitoring/control ulang)

3. Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari
proses skrining awal; skrining lanjutan; pengkajian gizi, diagnosis gizi;
intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
penyuluhan/edukasi; monitoring dan evaluasi gizi terdiri dari monitor
perkembangan, mengukur hasil, evaluasi hasil dan pencatatan pelaporan.

Materi pokok terdiri dari:

a. Pemberian terapi nutrisi kepada pasien dengan resiko nutrisi.

b. Dalam melakukan poroses menyeluruh dalam asuhan pasien meliputi


perencanaan, pemberian dan monitoring/evaluasi terapi nutrisi.

c. Melakukan monitoring dan evaluasi respon pasien terhadap terapi


nutrisi.

d. Catat dalam rekam medis tentang skrining awal, skrining lanjutan,


catatan penangan pasien terintegrasi (CPPT), asuhan gizi pasien (Proses
Asuhan Gizi Terstandar), edukasi terintegrasi, dan respons pasien
terhadap terapi nutrisi.

4. Penyelenggaraan makanan: merupakan rangkaian kegiatan mulai dari


perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan
anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan pencatatan dan
pelaporan serta evaluasi. Dalam penyelenggaraan ini hal pokok yang
diperhatikan adal;ah:
a. Penyedian makanan/nutrisi yang sesuai untuk pasien secara regular.

b. Pemesanan dan pencatatan makanan untuk pasien rawat inap sebelum


pemberian makanan dicatat pada blanko pemesanan makanan dari
ruang rawat inap.

c. Pemesanan makanan berdasarkan status gizi dan kebutuhan pasien.

d. Pemilihan variasi makanan secara konsisten dengan kondisi pasien dan


jenis pelayanan.

e. Diberikan edukasi tentang batasan diet pasien kepada keluarga pasien


bila mereka menyediakan makanan untuk pasien.

f. Penerimaan bahan makanan; penyiapan bahan makanan; penyimpanan


bahan makanan dengan meminimalkan risiko kontaminasi dan
pembusukan.

g. Penyimpnan produk nutrisi enteral sesuai rekomendasi pabrik.

h. Pendistribusian makanan secara tepat waktu sesuai jadual dan


memenuhi permintaan khusus.

i. Jalur pendistribusian makanan pasien melalui selasar dengan waktu


pemggunaan selasar sesuai jadual yang telah ditentukan.

j. Menu yang disediakan terdiri dari menu makanan biasa (Nasi, lunak,
saring) berdasarkan kelas pelayanan dan menu makanan khusus sesuai
dengan standard diet yang diberikan), cair jernih, sonde, susu bayi di
NICU dan perinatal (rawat gabung BBLR/incubator dan rawat gabung
non incubator sesuai indikasi medis).

k. Pola penyediaan makan untuk pasien terdiri dari makan besar 3 kali
makan (pagi, siang dan sore) dan snack (Pelayanan VIP 3 kali snek, Kelas
I 2 kali snek, kelas II dan III 1 kali snek) dalam waktu tertentu, dan
disesuaikan dengan kondisi pasien.

l. Pelaksanaan praktek penyelenggaraan makanan sesuai peraturan dan


perundangan yang berlaku.

5. Pelayanan gizi harus senantiasa berorientasi pada kecukupan gizi pasien.

6. Bentuk sediaan dan kandungan gizi harus sesuai dengan kondisi pasien
berdasarkan atas permintaan dokter.
7. Penyediaan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan
pendistribusian makanan harus memperhatikan kualitas dan persyaratan
kesehatan.

8. Petugas gizi wajib memberikan informasi/edukasi yang berkaitan dengan


kebutuhan gizi pasien ( konsultasi gizi ).

9. Dalam memberikan pelayanan gizi harus selalu berorientasi kepada mutu


dan keselamatan pasien.

10.Petugas gizi yang bertugas harus memiliki Surat Izin sesuai dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku.

11.Penyediaan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan


pendistribusian makanan harus selalu di bawah pengawasan ahli gizi
(minimal D3 gizi ).

Anda mungkin juga menyukai